INDONESIA KEILMUAN 1.ERY FATKHURAHMAN (22201051133) 2.ROHMAD KRISNA S. (22201051108) 3.DEDE SETYA FADILAH (22201051126) MATERI
A. Logika Berpikir Ilmiah
B. EYD C. Diksi Keilmuan D. Kalimat Keilmuan E. Paragraf Keilmuan A. LOGIKA BERPIKIR ILMIAH adalah metode berpikir yang didasarkan pada logika deduktif dan induktif. Pemikiran ilmiah adalah upaya untuk menemukan fakta dan ide yang sebelumnya tidak diketahui. Sains adalah proses mencari pengetahuan melalui observasi berdasarkan teori atau generalisasi. Sebagai sara berpikir ilmiah, logika mengarahkan manusia untuk berpikir dengan benar sesuai dengan kaidah berpikir yang benar. Dengan logika manusia dapat berpikir dengan sistematis dan dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya. Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Dalam pola fikir ilmiah ini ada beberapa contoh dari seseorang yang berpikir ilmiah dalam kehidupan sehari - hari, antara lain : Rasa ingin tahu yang tinggi, yang bertujuan untuk menemukan ilmu atau ide baru serta mendorong seseorang untuk membuka wawasannya pada apapun yang ia terima dalam keingintahuannya. B. EYD EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa indonesia yang mengatur tentang penggunaan bahasa indonesia dalam tulisan. Mulai dari pemakaian dan penulisan huruf miring, serta dari unsur serapan. Dalam penulisan bahasa Indonesia, tentu ejaan sangatlah penting untuk diperhatikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dikutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi, ejaan disebut juga sebagai kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai. Dari beberapa pengertian tadi, bisa dikatakan kalau ejaan adalah cara dalam menuliskan kata/kalimat dengan benar, dengan memperhatikan penggunaan huruf serta tanda baca yang benar. Ejaan tidak semata-mata hanya digunakan untuk menulis kata/kalimat dengan benar. Ejaan juga memiliki fungsi yang cukup penting dalam penulisan Bahasa Indonesia. Menurut Siti Maimunah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019) C. DIKSI KEILMUAN Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat seseoranmg tersebut mengalami kesulitan mengungkapkan maksudnya kepada orang lain. Sebaliknya, jika seseorang terlalu berlebihan dalam menggunakan kosa kata, dapat mempersulit diterima dan dipahaminya maksud dari isi pesan yang hendak disampaikan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal demikian, seseorang harus mengetahui dan memahami bagaimana pemakaian kata dalam komunikasi. Salah satu yang harus dikuasai adalah diksi atau pilihan kata. Menurut Enre (1988: 101) diksi atau pilihan kata adalah penggunaan kata-kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat. Pendapat lain dikemukakan oleh Widyamartaya (1990: 45) yang menjelaskan bahwa diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikannya, dan kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca. Diksi atau pilihan kata selalu mengandung ketepatan makna dan kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada pembaca atau pendengar. D. KALIMAT KEILMUAN Penggunaan kalimat dalam penulisan karya ilmiah perlu dilakukan secara efektif. Keefektifan kalimat tersebut dapat diukur dari dua sisi, yaitu dari sisi (a) penulis, dan (b) pembaca. Dari sisi penulis, kalimat dikatakan efektif jika kalimat yang digunakan dapat mangakomodasi gagasan keilmuan penulis secara tepat dan akurat. Dari sisi pembaca, pesan kalimat ditafsirkan sama persis dengan yang dimaksudkan penulisnya. Oleh sebab itu jika pembaca masih mengalami kebingungan, kesulitan yang mengakibatkan salah menafsirkan pesan kalimat maka kalimat tersebut belum dikatagorikan efektif. Kalimat dikatakan efektif jika memiliki cirri (1) gramatikal, (2) logis, (3) lengkap, (4) sejajar, (5) hemat, dan (6) ada penekanan. Berikut adalah contohnya: 1.Laporan keuangan tahun ini menunjukkan bahwa perusahaan kita surplus sejak kuartal pertama. (pendapatan lebih besar) 2.Ia harus menjalani amputasi pada kaki kanannya akibat hancur tertabrak truk. (pemotongan organ tubuh) 3.Rudi memiliki kemampuan retorika yang baik dalam diskusi tadi. (kemampuan berbicara) 4.Perumahan itu khusus golongan orang elite yang berduit saja. (kelas atas) 5.Eksekusi kedua terpidana tersebut ditunda hingga minggu depan. (keputusan hakim) E. PARAGRAF KEILMUAN Paragraf merupakan unit kebahasaan setingkat lebih besar daripada kalimat. Secara visual grafis paragraf merupakan sekumpulan kalimat yang berhubungan satu dengan yang lain secara fungsional. Kalimat pertama ditulis dengan indentasi 5 sampai dengan 6 ketukan ke dalam. Dari segi makna rangkaian kaimat dalam paragraf bertolak dari satu gagasan pokok. Untuk memenuhi penulisan paragraf dalam karya ilmiah yang baik maka perlu memperhatikan syarat-syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf serta memahami penggunaan jenis-jenis paragraph. Paragraf mengandung aspek kesatuan, gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat –kalimat pengembang serta kalimat-kalimat tersebut saling berhubungan. TERIMA KASIH