Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
KALIMAT EFEKTIF

Disusun oleh :
Kelompok 3
Nama Kelompok :
1. ERA FAUZAN RIZKI 132018056
2. IMAM WAHYUDI 132018066
3. AMARULLAH 132018068
4. AKBAR ANUGRAH 132018069
5. M RIVALDI 132018047

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………….…………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………..………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….…….4
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….…..4
1.4 Metode Penelitian………………………………………………………………..5
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Efektif………………………………………………………6
2.2 Syarat Kalimat Efektif…...………………………………………………………6
2.3 Ciri-ciri Kalimat Efektif…………………………………………………………10
2.4 Unsur-unsur Kalimat Efektif…………………………………………………….11
2.5 Kesalahan dalam menyusun Kalimat Efektif……………………………………11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…14

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah aladzi an’amana binikmatiin wal islam, puji syukur atas
kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan hidayah dan nikmat yang tiada tara
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah tugas dari mata kuliah
BAHASA INDONESIA yang berjudul “Kalimat Efektif” atas ridho-NYA.
Penulisan makalah ini tak luput dari usaha kami saja melainkan dukungan dari
berbagai pihak yang terkait yang dapat menunjang tersusunnya makalah ini dengan
efektif maupun efisien sehingga bisa sebagai sumber refrensi yang insya Allah
kompeten.
Tentu dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan “ibarat “Gading
yang tidak Retak” sungguh, kesempurnaan hanya milik Allah, karena pada
hakekatnya kami hanyalah manusia biasa yang hanya berusaha dan beriring doa. Oleh
karena itu, diharapkan kritik dan saran guna membangun sehingga kedepannya kami
dapat berbenah dalam penulisan yang lebih baik. Bilahi fii sabilil haq fastaqbiqul
khairat, Wassalamuailaikum Wr. Wb.

Palembang, 26 April 2019

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk
mempersatukan seluruh bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat mengungkapkan
diri baik secara lisan maupun tulisan, dari segi rasa harsa dan cipta serta piker baik
secara efektif dan logis. Semua warga negara Indonesia harus mahir dalam
menggunakan Bahasa Indonesia karena itu merupakan kewajiban bergaul di
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu kita harus memajukan
kepribadian Indonesia di dalam maupun di luar negeri.
Kepribadian Indonesia dapat tercipta dari kemahiran berbahasa Indonesia,
bagi mahasiswa Indonesia semua itu dapat tercermin dalam tata pikir, tata tulis,
tata ucapan dan tata laku. Berbahasa Indonesia dalam konteks Ilmiah dan
Akademis, sebagai mahasiswa harus lebih dapat menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar supaya negeri ini bisa tetap utuh terjaga.
Mahasiswa selain berbahasa Indonesia juga dapat menggunakan kalimat
efektif. Kalimat yang disampaikan secara mudah dipahami oleh pembaca. Karya
ilmiah ditulis untuk dipahami oleh pembaca. Penulis hendaknya memperhatikan
kalimat yang disusun. Kalimat sangat penting dalam sebuah tulisan, kalimat yang
baik mudah dipahami pembaca.

1.2. Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang yang dijabarkan di atas dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
“Mengetahui dan memahami kalimat efektif”.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan memahami kalimat
yang digunakan dalam menyampaikan informasi yang baik dan benar.

4
1.4. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian tentang kalimat efektif penulis menggunakan
buku Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah, sebagai acuan dalam
pembahasan masalah.

1.5. Manfaat Penelitian


Dengan adanya penelitian tentang kalimat efektif adalah supanya dalam
menyampaikan informasi kepada orang lain menggunakan kalimat yang tepat
sehingga informasi yang disampaikan jelas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau
penulisannya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca
secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca.
Dengan kata lain, kalimat kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah , jelas dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

2.2 SYARAT KALIMAT EFEKTIF


 Secara tepat mewakili pikiran pembaca atau penulisnya
 mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembicara atau penulis.
 Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun untuk mencapai daya informasi
yang tepat dan baik.
Menurut Parera (Ekosusilo,1995:63) kalimat dikatakan efektif apabila
didukung oleh:
a) kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis;
b) keparalelan, untuk tujuan efektivitas tertentu;
c) ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama;
d) kehematan dalam pilihan kata;
e) kevariasian dalam penyusunan kalimat;
f) kelogisan.

A) . Kesepadanan
Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa untuk mendukung
gagasan atau ide yang dikandung, untuk itu yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1. Setiap kalimat mayor harus memiliki subjek dan predikat.

6
contoh :
Mereka membicarakan masalah batas studi.

Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi oleh kata mereka,


fungsi P diisi oleh kata membicarakan, dan fungsi O diisi oleh frasa masalah
batas studi.

2. Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat.


contoh:
Ia meninggalkan kelas ketika kuliah sedang berlangsung.

Ide pokok dari kalimat di atas adalah ia meninggalkan kelas.


Apabila ide pokok yang dimaksud adalah kuliah sedang berlangsung maka
kalimat di atas menjadi berikut ini.

Kuliah sedang berlangsung, ketika ia meninggalkan kelas.

B ).Keparalelan
Keparalelan adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa atau konstruksi bahasa
yang sama dalam susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai kesejajaran
pengungkapan ide-ide dalam suatu kalimat.
contoh:
 Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali pasukan AS dari Filipina
akan mempercepat perwujudan cita-cita segenap bangsa Filipina.
atau
 Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya kembali pasukan AS dari
Filipina akan mempercepat terwujudnya cita-cita segenap bangsa Filipina.

C).Ketegasan dan Keutamaan


Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu tulisan, seorang
penulis harus memperhatikan posisi bagian yang diutamakan. Hal itu dapat ditempuh
dengan:

7
1. Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat,
contoh:
Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada kesempatan yang lain
atau
Pada kesempatan yang lain masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan.

2. Mengulang gagasan yang penting,


contoh:
Untuk menambah iklim yang sejuk di negara kita maka perlu kesadaran moral,
kesadaran politik, kesadaran agama, kesadaran bermasyarakat, dan kesadaran
berbudaya.

3. Mempertentangkan gagasan yang satu dengan yang lain,


contoh:
Perusahaan menghendaki perbaikan secara menyeluruh bukan
setengah-setengah.

4. Menekankan gagasan yang penting dengan partikel –lah


contoh:
Kitalah yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

D). Kehematan
Dalam menyusun tulisan ilmiah, diharapkan seorang penulis dapat berhemat
dalam pemakaian kata, frasa, atau bentuk-bentuk bahasa yang lain. Kehematan ini
menyangkut gramatikal dan makna kata.
Kehematan dapat ditempuh dengan cara
1. Menghindari pengulangan subjek kalimat
contoh:
Mereka naik pentas begitu mereka tiba. (ada pengulangan S)
Mereka naik pentas begitu tiba.(tanpa pengulangan)

8
2. Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam hubungannya dengan nama
hari, tanggal, bulan, dan tahun.
contoh:
Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan September tahun 1965.
Kalimat di atas diperbaiki sebagai berikut.
Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965.

3. Menghindari pemakaian hipernim


contoh: Pakaiannya berwarna merah menyala.
Kalimat diatas diperbaiki menjadi :
Pakaiannya merah menyala.(hemat)

4. Menghindari pemakaian kata penghubung yang berlebihan


contoh: Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga.
Kalimat diatas diperbaiki Menjadi :
Walaupun sakit, ia berangkat juga.

5. Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (kata-kata yang memiliki makna


sama)
contoh: Kita harus belajar dari Jepang agar supaya dapat maju dan berkembang.
Kalimat di atas diperbaiki menjadi berikut ini.
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan berkembang.
atau
Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat maju dan berkembang.

E). Variasi
Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan menjemukan,diperlukan adanya
variasi. Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut.
1. Variasi penggunaan kata
contoh:
Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton)
Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa.(variatif)

9
2.Variasi dalam pembukaan kalimat
a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan di awal kalimat.
contoh: Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.

b).Penggunaan frasa verbal :


contoh: Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.

c).Penempatan klausa anak kalimat :


contoh: Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit

F) Kelogisan
yang dimaksud dengan kelogisan adalah mengupayakan agar ide kalimat masuk
akal. logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sistematis . Perhatikan
contoh kalimat yang lemah dari segi logika bebahasa berikut ini :

1. Kambing sangat senang bermain hujan. (Padahal kambing tergolong anti air)

2.Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. ( apa hubungan
tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak laki laki?)

3.Tumpukan uang itu terdiri atas pecahan ribuan, ratusan, sepuluh ribuan, lima puluh
ribuan, dua puluh ribuan. ( Tidak runtut dalam merinci sehingga lemah dari segi
logika)

2.3 CIRI- CIRI KALIMAT EFEKTIF


1. Memakai diksi yang tepat
2. Mempunyai unsur pokok , minimal subjek predikat (SP)
3. Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku
4. Melakukan Penekanan ide pokok
5. Mengacu pada penghematan penggunaan kata
6. Memakai variasi struktur kalimat
7. Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis
8. Memperhatikan Pararelisme

10
2.4 UNSUR - UNSUR KALIMAT EFEKTIF

 Subjek (S)
Subjek adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, benda, sesuatu
hal ,suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. subjek biasanya diisi oleh jenis
kata/frasa benda (nominal),klausa atau frasa verbal.

 Predikat (P)
Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek

 Objek (O)
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi P . Objek pada umumnya diisi
oleh nomina , frasa nominal , atau klausa. Letak O selalu dibelakang P yang berupa
verba transitif , yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O.

2.5 KESALAHAN DALAM MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF


1. PLEONASTIS
Pleonastis adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan) yang sebenarnya
tidak perlu.
contoh kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis antara lain :
 Banyak tombol-tombol yang dapat anda gunakan
Kalimat ini seharusnya : Banyak tombol yang dapat anda gunakan
 Kita harus saling tolong-menolong
Kalimat ini seharusnya : Kita harus saling menolong

2. KONTAMINASI
contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat dari kalimat
berikut ini :
Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran-nya dihilangkan.
sehingga menjadi :
Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

11
3 SALAH PEMILIHAN KATA
contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada
kalimat berikut ini
saya mengetahui kalau ia kecewa
Seharusnya : saya mengetahui bahwa ia kecewa.

4. SALAH NALAR
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat
berikut ini :
Bola gagal masuk gawang.
Seharusnya : Bola tidak masuk gawang.

5.PENGARUH BAHASA DAERAH (INTERFERENSI)


 Bahasa Daerah
contoh kalimat yang mengandung kesalahan kerena terpengaruh bahasa daerah dapat
kita lihat dari kalimat berikut :
Anak-anak sudah pada datang.
Dalam bahasa indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi :
Anak-anak sudah datang.

6.KATA DEPAN YANG TIDAK PERLU


Seringkali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang tidak perlu
seperti pada kalimat berikut :
Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Agar menjadi efektif , sebaiknya kita menghilangkan kata depan di , sehingga
kalimatnya menjadi :
program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kalimat efektif adalah adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penutur atau penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau
pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
kemampuan yang menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca.
Dengan kata lain , kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis
atau pembicara dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap
seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembacanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.yuksinau.id >kalimat-efektif
https://diyah087.files.wordpress.com
https://www.slidshare.net > zsezsad

14

Anda mungkin juga menyukai