BAHASA INDONESIA
KALIMAT EFEKTIF
Disusun oleh :
Kelompok 3
Nama Kelompok :
1. ERA FAUZAN RIZKI 132018056
2. IMAM WAHYUDI 132018066
3. AMARULLAH 132018068
4. AKBAR ANUGRAH 132018069
5. M RIVALDI 132018047
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………….…………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………..………………………………………………………….4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….…….4
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….…..4
1.4 Metode Penelitian………………………………………………………………..5
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat Efektif………………………………………………………6
2.2 Syarat Kalimat Efektif…...………………………………………………………6
2.3 Ciri-ciri Kalimat Efektif…………………………………………………………10
2.4 Unsur-unsur Kalimat Efektif…………………………………………………….11
2.5 Kesalahan dalam menyusun Kalimat Efektif……………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….…14
2
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.4. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian tentang kalimat efektif penulis menggunakan
buku Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah, sebagai acuan dalam
pembahasan masalah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A) . Kesepadanan
Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa untuk mendukung
gagasan atau ide yang dikandung, untuk itu yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1. Setiap kalimat mayor harus memiliki subjek dan predikat.
6
contoh :
Mereka membicarakan masalah batas studi.
B ).Keparalelan
Keparalelan adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa atau konstruksi bahasa
yang sama dalam susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai kesejajaran
pengungkapan ide-ide dalam suatu kalimat.
contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali pasukan AS dari Filipina
akan mempercepat perwujudan cita-cita segenap bangsa Filipina.
atau
Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya kembali pasukan AS dari
Filipina akan mempercepat terwujudnya cita-cita segenap bangsa Filipina.
7
1. Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat,
contoh:
Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada kesempatan yang lain
atau
Pada kesempatan yang lain masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan.
D). Kehematan
Dalam menyusun tulisan ilmiah, diharapkan seorang penulis dapat berhemat
dalam pemakaian kata, frasa, atau bentuk-bentuk bahasa yang lain. Kehematan ini
menyangkut gramatikal dan makna kata.
Kehematan dapat ditempuh dengan cara
1. Menghindari pengulangan subjek kalimat
contoh:
Mereka naik pentas begitu mereka tiba. (ada pengulangan S)
Mereka naik pentas begitu tiba.(tanpa pengulangan)
8
2. Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam hubungannya dengan nama
hari, tanggal, bulan, dan tahun.
contoh:
Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30 bulan September tahun 1965.
Kalimat di atas diperbaiki sebagai berikut.
Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965.
E). Variasi
Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan menjemukan,diperlukan adanya
variasi. Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara berikut.
1. Variasi penggunaan kata
contoh:
Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton)
Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa.(variatif)
9
2.Variasi dalam pembukaan kalimat
a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan di awal kalimat.
contoh: Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.
F) Kelogisan
yang dimaksud dengan kelogisan adalah mengupayakan agar ide kalimat masuk
akal. logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sistematis . Perhatikan
contoh kalimat yang lemah dari segi logika bebahasa berikut ini :
1. Kambing sangat senang bermain hujan. (Padahal kambing tergolong anti air)
2.Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. ( apa hubungan
tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak laki laki?)
3.Tumpukan uang itu terdiri atas pecahan ribuan, ratusan, sepuluh ribuan, lima puluh
ribuan, dua puluh ribuan. ( Tidak runtut dalam merinci sehingga lemah dari segi
logika)
10
2.4 UNSUR - UNSUR KALIMAT EFEKTIF
Subjek (S)
Subjek adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, benda, sesuatu
hal ,suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. subjek biasanya diisi oleh jenis
kata/frasa benda (nominal),klausa atau frasa verbal.
Predikat (P)
Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek
Objek (O)
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi P . Objek pada umumnya diisi
oleh nomina , frasa nominal , atau klausa. Letak O selalu dibelakang P yang berupa
verba transitif , yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O.
2. KONTAMINASI
contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat dari kalimat
berikut ini :
Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran-nya dihilangkan.
sehingga menjadi :
Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
11
3 SALAH PEMILIHAN KATA
contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada
kalimat berikut ini
saya mengetahui kalau ia kecewa
Seharusnya : saya mengetahui bahwa ia kecewa.
4. SALAH NALAR
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat
berikut ini :
Bola gagal masuk gawang.
Seharusnya : Bola tidak masuk gawang.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat efektif adalah adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penutur atau penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau
pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
kemampuan yang menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca.
Dengan kata lain , kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis
atau pembicara dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap
seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembacanya.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.yuksinau.id >kalimat-efektif
https://diyah087.files.wordpress.com
https://www.slidshare.net > zsezsad
14