Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 5 :

Nathasya Christiara : K7522068

Rima Ayucahyani : K7522076

Sadam Cahyo Pradana : K7522079

Theresia Ayu Ditya Puspitasari : K7522090

Valentina Putri Wulandari : K7522092

Vicka Firstalia Sabrin : K7522095

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah me
mberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya al
am ciptaan-Nya.

Kami disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan mak
alah yang kami beri judul Penekanan, Kehematan, Kevariasian dalam sebuah kalimat sebagai
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan te
ntang pengertian dan penggunaan penekanan, kehematan, kevariasian dalam sebuah kalimat.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hi
ngga terselesaikannya makalah ini. Kami sebagai penulis memahami jika makalah ini tentu ja
uh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-
karya kami dilain waktu.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………….i

Daftar Isi …………………………………………………………………………….…...…....i


i

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. : Latar Belakang …………………………………………………………1

1.2. : Rumusan Masalah ………………………………………………………....1

1.3. : Tujuan …………………………………………………...…….2

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. : Penekanan dalam Kalimat ……………………………………..…..3

2.2. : Kehematan dalam Kalimat ………………………………………....4

2.3. : Kevariasian dalam Kalimat ……………………………………..…..6

BAB III : PENUTUP

3.1. : Kesimpulan …………………………………………………………8

3.2. : Saran …………………………………………………………8

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….…..……….9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan anggota ma
syarakat lainnya. Bahasa mengandung pikiran, keinginan atau perasaan pembicara atau penuli
s. Menurut Chaer dan Agustina (1995:14) fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikas
i. Hal ini sejalan dengan Soeparno (1993:5) yang menyatakan bahwa fungsi umum bahasa ad
alah sebagai alat komunikasi sosial.

Berkomunikasi dengan orang lain harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. B
ahasa yang digunakan harus secara jelas mendukung maksud agar pendengar atau pembaca d
apat menerima apa yang dipikirkan, diinginkan atau dirasakan. Kalimat yang mencapai tujua
n dengan baik disebut kalimat efektif.

Menurut Rose Kusumaning Ratri (2019:194) "kalimat efektif adalah kalimat yang dap
at menyampaikan gagasan secara tepat kepada pembaca". Menurut Nursalim (2019:53) “kali
mat yang efektif memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan-gag
asan pada pikiran pendengar atau pembaca, identik dengan yang dipikirkan pembicara atau p
enulis" artinya, kalimat efektif harus disusun dengan benar untuk mencapai daya informatif y
ang diharapkan penulis dari pembaca. Oleh karena itu, agar suatu kalimat dapat memberikan i
nformasi kepada pembaca seakurat dan setepat yang dimaksudkan oleh penulis. Penulis harus
memperhatikan ciri-ciri yang dimiliki kalimat efektif. Kalimat efektif memiliki beberapa ciri
salah satunya yaitu Penekanan, Kehematan, dan Kevariasian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yan
g kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan penekanan dalam suatu kalimat?


2. Apa yang dimaksud dengan kehematan dalam suatu kalimat?
3. Apa yang dimaksud dengan kevariasian dalam suatu kalimat?

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penekanan dalam suatu kalimat.


2. Untuk mengetahui kehematan dalam suatu kalimat.
3. Untuk mengetahui kevariasian dalam suatu kalimat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penekanan dalam Kalimat

Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan (ide) pokok. Inti pikiran ini biasanya ingin di
tekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Seorang pembicara biasanya akan me
mberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara, da
n sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi pe
nekanan dalam kalimat (Akhadiah dkk., 1990:124).

Penekanan di dalam kalimat yang dimaksud adalah upaya pemberian aksentuasi, pem
entingan atau pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau
bagian kalimat yang diberi penekanan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar atau pemb
aca.

Setiap kalimat memiliki ide pokok. Esensi gagasan yang ingin ditekankan atau ditega
skan oleh penulis atau pembicara, biasanya pembicara memperlambat bicara atau meninggika
n suara dalam kalimat. Ada beberapa cara untuk menekankan kalimat saat menulis yaitu:

1) Pemindahan frasa atau

Untuk menekankan bagian tertentu dari sebuah kalimat, penulis dapat memindahkan frase
atau posisi frase ke awal kalimat. Metode ini juga disebut pengutamaan bagian kalimat.

Contoh:

a. Prof. Dr. Herman Yohanes berpendapat, salah satu indikator yang menunjukkan tidak ef
isiennya pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai pertamina d
an produksi minyaknya.

b. Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya pertamina, menurut pendapat P
rof. Dr. Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai perta
mina dan produksi minyaknya.

3
c. Rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai pertamina dan produksi minyaknya a
dalah salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya pertamina. Demikian pen
dapat Prof. Dr. Herman Yohanes.

Kalimat-kalimat tersebut menunjukkan, bahwa ide yang dipentingkan diletakkan di bagian


awal kalimat. Dengan demikian, walaupun ketiga kalimat tersebut mempunyai pengertian
yang sama, tetapi ide pokok menjadi berbeda.

2) Mengulangi kata yang sama

Terkadang kata-kata perlu diulang dalam sebuah kalimat untuk menekankan bagian-bagia
n yang dianggap penting. Pengulangan kata-kata seperti itu dimaksud untuk membuat kali
mat menjadi lebih jelas.

Contoh:

a. Dalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara pemerintah dan swasta, keseimbang
an domestik luar negeri, keseimbangan perbankan dan lembaga keuangan non bank.

b. Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak
hanya berdimensi ekonomi, tetapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi bu
daya.

Dengan mengulang bagian-bagian kalimat (kata-kata) yang tampak penting, makna kedua
kalimat tersebut menjadi jelas.

2.2 Kehematan dalam Kalimat

Ekonomi Bahasa atau kehematan adalah penulisan kalimat yang langsung menyampai
kan gagasan secara jelas, lugas, dan logis. Kehematan dalam kalimat efektif adalah adanya hu
bungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. Kehemata
n kalimat bukan karena jumlah katanya sedikit, tetapi seberapa banyaknya kata yang bermanf
aat bagi pembaca.

Dalam penghematan kalimat ada hal-hal yang harus diperhatikan dan dihindari, antara lain:

a. Menggunakan kata bermakna leksikal yang jelas dan lugas serta penempatan afiksasi ya
ng benar.

4
b. Menghindari subjek yang sama dalam kalimat majemuk.
c. Menghindari pemakaian hiponim dan sinonim yang tidak perlu.
d. Menghindari penggunaan kata depan di depan kalimat dan di depan subjek.
e. Menghindari penggunaan kata penghubung di depan subjek dan di belakang predikat ya
ng berkata kerja transitif.
f. Menghindari kata ulang jika sudah ada kata bilangan tak tentu di depan kata benda.
g. Menghindari fungsi tanda baca dan pengulangan kata dalam rincian.

Berikut adalah contoh kalimat yang kurang memperhatikan kehematan:

1. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan pemimpin perusa
haan itu.
2. Bunga-bunga mawar, tulip, dan melati sangat disukainya.
3. Rumah penduduk di kota itu terang benderang oleh cahaya lampu neon.
4. Beliau dilahirkan di kota Surakarta pada tahun 1924.
5. Mobil dari paman saya terbakar.
6. Usul daripada bapak ketua perlu diperhatikan.
7. Karena modal di bank terbatas, sehingga tidak semua perusahaan kecil memperoleh kre
dit.

Perbaikan kalimat yang memperhatikan kehematan:

1. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah bertemu dengan pimpinan perusahaan.
2. Mawar, tulip, dan melati sangat disukainya.
3. Rumah penduduk di kota itu terang benderang oleh cahaya neon.
4. Beliau dilahirkan di Surakarta pada tahun 1924.
5. Mobil paman saya terbakar.
6. Usul bapak ketua perlu diperhatikan.
7. Modal di bank terbatas, sehingga tidak semua perusahaan kecil memperoleh kredit.

2.3 Kevariasian dalam Kalimat

Jenis - jenis kevariasian dalam kalimat :

5
1. Variasi dalam pembukaan kalimat

Agar kalimat lebih efektif, variasi juga dapat digunakan dalam pembukaan kalimat. D
alam variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat dapat diawali dengan :

a. Frase keterangan (waktu, tempat, cara)


Contoh : Di suatu gubuk, terlihat seorang petani yang sedang bersedih akibat s
erangan hama yang menyerang tanaman padinya.
b. Frase benda
Contoh : Bola basket yang dipegang oleh seorang atlet terjatuh menggelinding
jauh ke arah semak - semak.
c. Frase kerja
Contoh : Membaca buku merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk m
enambah wawasan ilmu pengetahuan.

d. Partikel penghubung
Contoh : Sejak kecil, Andi sangat suka dengan olahraga berenang.

2. Pola variasi dalam pola kalimat

Pola variasi dalam kalimat dapat digunakan agar kalimat lebih efektif serta untuk m
enghindari kemonotonan yang dapat menimbulkan rasa bosan saat membaca sebuah te
ks. Sebuah kalimat tidak selalu harus menggunakan pola kalimat subjek - predikat - o
bjek, tetapi pola kalimat dapat diubah - ubah.

Contoh : Masalah yang terlalu rumit membuat Lina selalu memikirkannya. (Pola kali
mat O - S - P)

3. Variasi dalam jenis kalimat

Dalam konsep kevariasian, agar suatu kalimat bisa menjadi lebih baik dan menc
iptakan efektivitas, hendaknya mengetahui variasi - variasi dalam jenis kalimat berita
ataupun kalimat tanya. Kadangkala penulis bisa menggunakan kalimat tanya ataupun
kalimat perintah dalam bentuk berita.

6
Contoh : Seringkali kita menemukan anak jalanan yang merasa kelaparan tidur di ping
gir jalan. Berikanlah sebagian dari rezeki yang kita miliki untuk anak - anak jalanan y
ang terlantar di luar sana.

Pada contoh kalimat 2 di atas, kalimat itu merupakan kalimat perintah yang divariasik
an menjadi kalimat berita untuk menciptakan efektivitas.

4. Variasi bentuk aktif - pasif

Variasi bentuk aktif - pasif merupakan variasi yang menggunakan verba aktif se
kaligus verba pasif di dalam penyusunan sebuah kalimat. Verba aktif biasanya ditanda
i dengan imbuhan me- di awal kata, sedangkan verba pasif biasanya ditandai dengan i
mbuhan di- ataupun ter- di awal kata.

Contoh : Adonan kue bolu itu tidak perlu diberi tambahan gula pasir lagi, karena deng
an memberi topping aneka rasa setelah kue bolu matang juga bisa menambah rasa ma
nis pada kue bolu tersebut.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kalimat di dalam paragraf dapat dikatakan menggunakan kalimat efektif harus memp
erhatikan beberapa hal penting didalamnya, yaitu harus selalu memilih kata dan istilah serta
meletakkannya dengan posisi yang tepat, menggunakan tanda baca yang tepat, mengusahakan
agar kalimat memiliki kalimat yang logis, menggunakan kata yang tepat, dan juga mengguna
kan imbuhan. Kalimat efektif mempunyai beberapa karakteristik secara kecil, yaitu penekana
n kata, kehematan kata, maupun kevariasian kata.

3.2 Saran

Keterampilan Bahasa Indonesia sangatlah penting karena dapat menjadi awal penguas
aan ilmu pengetahuan. Maka dari itu penggunaan kalimat yang baik harus diperhatikan,teruta
ma calon pengajar harus dibekali keterampilan bahasa agar dapat menyampaikan materi deng
an baik kepada anak didiknya. Selain itu semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa calon guru.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Nadia. "Tanpa Tahun". Makalah Bahasa Indonesia. Academia.edu. 7 Septe


mber 2022.

Mega, L., Susetyo, dan Nafri, Y. (2019). Jurnal Ilmiah. Penggunaan Kalimat Efektif
Pada Artikel Open Journal System (OJS) Korpus. 3(2). 183-190. doi : https://doi.org/
10.33369/jik.v3i2.10202.

Muharroroh, Faqihah. 2021. Kalimat Efektif : Definisi, Syarat, Ciri-ciri, dan Contohn
ya. Detik.com. 7 September 2022.

Nurchalistiani, B., dan Didik, T. (2020). Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajaran. Imp
lementasi Kalimat Efektif Terhadap Penggunaan Bahasa Gaul. 4(1). 61-70. doi : https:
//doi.org/10.31539/kibasp.v4i1.1685.

Putrayasa I.D, 2009, Kalimat Efektif, Bandung, PT Refika Aditama, 170 halaman.

Anda mungkin juga menyukai