Anda di halaman 1dari 16

KALIMAT TOPIK DAN PENGEMBANGANYA

PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Dapit

2. Mila Hikmah

3. Riski Mandala Putri

Dosen pengampu : Elinda Novriana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang hongga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan Kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan
unutuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Kalimat Topik, Paragraf, dan
Pengembanganya”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita hanturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukkan Allah SWT untuk kita
semua, sekaligus pila penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk
ibu Elinda Novriana, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada penulis guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Penulis juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermamfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait cara berbahasa yang
baik, cara berpresentasi dan sebagainya. selain itu penulis juga sadar bahwa pada makalah
penulis ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, penulis benar-benar menanti kritik dan saran dari kalian semua, sebab sekali lagi penulis
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Diakhir penulis berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Penulis pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Palembang Oktober 2021

Penulis
Kelompok 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paragraf mengandung suatu pikiran pokok. Dalman (2012:49) Mengemu-kakan
adapun kalimat-kalimat yang membentuk suatu paragraf umumnya dapat dibagi atas dua
jenis, yaitu kalimat topik dan kalimat-kalimat jabaran. Menurut Isna Tantawi (2013:122)
paragraf adalah bagian-bagian dari tulisan yang berisi satuan pokok pikiran. Paragraf
ditandai dengan cara penulisan yang agak menjorok kedalam atau dijarangkan dari baris
bagian atas dan bawah. Yusinta Eka (2016:71) mengemukakan paragraf merupakan inti
penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan dan didukung oleh himpunan kalimat yang
saling berhubungan untuk membentuknya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan paragraf
merupakan inti buah penuangan, buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf
terkandung satu inti buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat
penjelas sampai pada kalimat penutup ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan.
Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis.
Kalimat topik merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok/utama mengenai
topik yang akan dikembangkan dalam paragraf. Kalimat topik memiliki peranan yang besar
dalam pembentukan paragraf. Menurut Reid (1994:12): (1) Memperkenalkan pembaca
tentang topik didalam paragraf. (2) Menyatakan ide pokok dalam paragraf, dan (3)
Merupakan fokus paragraf.
Hakikat membaca adalah memahami isi bacaan. Meskipun demikian, untuk sampai
pada kemampuan memahami isi bacaan, ada tahapan-tahapan kemampuan membaca yang
perlu dilalui. Dengan memahami adanya tahapan-tahapan kemampuan membaca tersebut
maka diharapkan dapat menyesuaikan tujuan-tujuan pembelajaran dengan tahapan
kemampuan belajar membaca tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Paragraf ?
2. Apa saja ciri-ciri dari paragraf ?
3. Apa pengertian topik ?
4. Apa saja ciri-ciri topic?
5. Bagaimana cara menentukan kalimat topik ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengerti dan mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf dan kalimat topik
2. Mengerti dan mengetahui letak kalimat topik dalam sebuah paragraf
3. Mengerti dan mengetahui fungsi paragraph dan kalimat topik

D. Manfaat Penulisan
1. Pembaca mengetahui pengertian paragraf dan kalimat topik
2. Pembaca dapat
1. KALIMAT TOPIK DAN PENGEMBANGANNYA

A. Pengertian kalimat topik


Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis.
Apabila topik yang kita bicarakan hanya satu masalah saja, maka itu topik tunggal. Tetapi jika
masalahnya berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik itu
disebut multitopik atau topik ganda.
Kalimat topik merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok/utama
mengenai topic yang akan dikembangkan dalam paragraf.
Kalimat topik memiliki peranan yang besar dalam pembentukan paragraf.
Menurut Reid (1994:12): (1) Memperkenalkan pembaca tentang topic didalam paragraf. (2)
Menyatakan ide pokok dalam paragraf, dan (3) Merupakan focus paragraf.
Ada beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang sama maknanya dengan kalimat
topik seperti pikiran utama pokok pikiran, ide pokok, kalimat pokok. Makna utama yang
menjadi bahasan dalam paragraf disebut pokok atau topik..
Sedangkan secara terminologi topik berarti pokok berbicara, pokok masalah atau
masalah yang sedang dan Topik karanganadalah suatu hal yang digarap menjadi karangan.
Topik merupakan jawaban atas pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak
menulistentang apa?
Akhadiah (1997: 148) menyatakan, “Setiap paragraf harus mengandung satu gagasan
pokok atau satu topik. Jika misalnya ada satu paragraf berisi dua pikiran utama, paragraf itu
harus dijadikan dua paragraf. Jika satu paragraf itu berisi tiga pikiran utama, paragraf itu
harus dijadikan tiga paragraf”.
Menurut Tarigan (1996: 18), “Ada tiga kemungkinan letak kalimat topik dalam sebuah
paragraf. kemungkinan pertama pada awal paragraf. menempatkan kedua terletak pada akhir
paragraf. menempatkan ketiga terletak pada awal dan akhir paragraf.

B. Ciri-ciri kalimat topik


1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut.
contoh:
Konsisten dalam menjalankan semua hal dapat memberikan sejumlah manfaat
untuk diri kita sendiri. Dengan konsistensi yang kita bangun, kita bisa terbiasa
melakukan sesuatu secara rutin dan terstruktur.Selain itu, konsistensi juga dapat membuat
diri kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, serta teguh dalam menjalani suatu hal.
2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
contoh:
Beberapa kuliner tradisional mengalami sejumlah inovasi, tak terkecuali dengan
cilok. Jajanan tradisional khas Bandung ini kini tak hanya disajikan dengan cara dikukus
saja. Melainkan, kini cilok bisa diolah dengan cara dikuah, digoreng, bahkan
dibakar.Salah satu varian cilok tersebut adalah cilok goreng. Seperti namanya, varian
cilok ini dibuat dengan cara digoreng lalu diberi sejumlah bumbu penyedap.
3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain.
contoh:
Peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sama pentingnya dengan
usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup dapat
mengubah sistem pertanian tradisional, misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi
kebutuhan pangan menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan
cukup, mampu menunjang pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan
umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana
pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah
4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung atau penghubung/transisi.
contoh:
Masih banyak yang belum memahami bahaya membuang sampah elektronik di
sembarang tempat. Padahal, sampah elektronik dapat mengakibatkan sejumlah dampak
buruk bagi lingkungan jika dibuang tidak pada tempatnya. Sampah elektronik sendiri
merupakan sampah yang jauh lebih sulit diurai secara alami dibanding sampah plastik.
Belum lagi beberapa komponen sampah ini mengandung berbagai bahan kimia berbahaya
seprti timbal dan PVC yang akan membahayakan bila sampai terbakar.

C. Fungsi kalimat topik


Dilansir dari laman UPI.EDU, fungsi ide pokok adalah memberikan penjelasan dari
inti suatu bacaan atau paragraf, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami paragraf
tersebut. dan menjelaskan inti dari suatu paragraf. Dengan mengidentifikasi ide pokok, kita
dapat mengetahui ide utama dari paragraf tersebut.
Fungsi dari kalimat topik antara lain adalah :
1) memberitahukan kepada pembaca mengenai hal yang diperbincangkan dalam 5aragraph,
2) sebagai pengendali atau pengontrol terhadap permasalahan yang akan dibicarakan,
3) sebagai pemberi arah terhadap semua permasalahan yang dituliskan dalam 5aragraph, dan
4) sebagai sandaran bagi kalimat-kalimat lain di dalam paragraf.

D. Pengertian kalimat pengembangan topik


Kalimat pengembang adalah kalimat yang berfungsi sebagai pendukung kalimat
topik. Di dalam bahasa Indonesia, kalimat pengembang bisa disebut juga sebagai kalimat
penjelas. Jumlah kalimat pengembang juga lebih banyak daripada kalimat topik.
Seperti dikutip Buku Ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi (2018) oleh Sujinah,
pemakaian kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang adalah
bentuk perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak dan menuruti hakikat ide
pokok.
Pengembangan dari kalimat topik yang bersifat kronologis biasanya menyangkut
hubungan antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya adalah: masa lalu, kini dan yang
akan datang.
Sementara itu, berdasarkan buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2018) oleh
Alfian Rokhmansyah, Syamsul Rijal dan Purwanti, kalimat pengembang atau kalimat
penjelas dibedakan menjadi dua, yakni kalimat pengembang langsung (kalimat penjelas
mayor) dan kalimat pengembang tidak langsung (kalimat penjelas minor).

E. Ciri-ciri kalimat pengembangan


Kalimat pengembangan ialah uraian mengenai kalimat yang berisi penjelasan atau
rincian kalimat utama dalam suatu paragraf. Kalimat pengembangab biasanya bersifat
khusus, sehingga kalimat tersebut harus menjelaskan secara detail mengenai apa yang
sedang menjadi topik. Berikut ciri-ciri dari kalimat pengembangan :
1) Pendukung gagasan/kalimat utama
2) Kalimat tidak otonom
3) Mendeskripsikan atau menjelaskan topik
4) Memerlukan penghubung (bahkan, misalnya, contohnya) untuk tercapai koherensi
(keterkaitan antar kalimat).

F. Fungsi kalimat pengembangan


Beberapa fungsi kalimat penjelas, terdiri atas:
1) 1.Untuk menjelaskan kalimat utama
2) 2.Memaparkan informasi pendukung
3) Agar paragraf lebih padu dan berisi
2. PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

A. Pengertian Paragraf
Paragraf mempunyai beberapa pengertian: (1) paragraf ialah karangan mini. Artinya,
semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf; (2) paragraf adalah satuan bahasa yang
terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang
tersusun lengkap, utuh, dan padu; (3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang
terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama
sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya; dan (4) paragraf yang terdiri
atas satu kalimat berarti yang tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan.
Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat dipergunakan.
Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar
efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang
utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling
berkaitan dan mengembangkan satu gagasan.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan
dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.

B. Ciri-ciri Paragraf
Ciri-ciri paragraf diantaranya sebagai berikut:
a. Kalimat pertamanya bertakuk atau letaknya agak ke dalam lima ketukan spasi.
b. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat
topik.
c. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat
pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama
yang ada dalam kalimat topik.
d. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat
topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat
spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

C. Fungsi Paragraf
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang
lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.

D. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf


1. Kesatuan
Apa yang dimaksud dengan kesatuan dalam paragraf yaitu semua kalimat yang
membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu.
Sementara yang dimaksud dengan kesatuan ialah paragraf tersebut harus memperhatikan
dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu.

2. Koherensi
Apa yang dimaksud dengan koherensi ialah kekompakkan hubungan antara
sebuah kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu, atau koherensi atau
kepaduan yang baik dari aspek makna. Kepaduan yang baik terjadi apabila hubungan
timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf itu baik, wajar, dan mudah
dipahami tanpa kesulitan.

E. Jenis-Jenis Paragraf
1. Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
a. Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau
menghantarkan karangan itu, atau mengantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu.
Oleh sebab itu sifat-sifat dari paragraf semacam ini harus menarik minat dan perhatian
pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan segera
diuraikan. Paragraf pembuka yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang
panjang hanya akan menimbulkan kebosanan.

b. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka
dan penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam paragraf-
paragraf ini. Oleh sebab itu, dalam membentuk paragraf penghubung harus diperhatikan
agar hubungan antarparagraf dengan paragraf itu teratur, serta disusun secara logis.

c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan
atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat
dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf penghubung.

2. Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya


a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal
paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat
pertama.
Contoh paragraf deduktif :
Kegiatan ulang tahun panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya. Ketika
mereka menggelar jalan santai sepuluh ribu peserta bahkan membirukan kota Semarang.
Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize besar besaran. Ada motor , TV , kulkas ,
VCD player , tape, dan ratusan hiburan lainnya.
b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.
Contoh paragraf induktif :
Kita harus membiasakan diri hidup sehat. Hidup sehat dimulai dari sikap cermat dalam
segala hal. Salah satunya, kita harus cermat dan teliti ketika mengkonsumsi suatu Produk.
Sebagai konsumen, kita harus teliti membaca petunjuk penggunaan atau aturan pakai
yang ada dalam kemasan tersebut. Apalagi yang menyangkut dengan kesehatan. Karena
kesehatan sangat penting dalam hidup kita.

c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama
dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini, terdapat dua kalimat utama. Kalimat terakhir
paragraf ini merupakan penegasan diri pernyataan yang dikemukakan dalam kalimat
pertama.
Contohnya adalah:
Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang
ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki
pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-
ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan
erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk
menguasai ilmu pengetahuan.

d. Paragraf Deskriptif/ Naratif/ Tersebar


Paragraf deskriptif atau naratif adalah paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada
seluruh kalimat. Dengan kata lain, paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua
kalimatnya merupakan kalimat penjelas dengan gagasan utamanya tersirat pada kalimat-
kalimat itu. Jenis paragraf ini umumnya dijumpai pada karangan-karangan deskriptif dan
naratif.
Contohnya adalah:
Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari
belum tinggi benar, baru sepenggallah. Sinar matahari menghangatkan badan. Di depanku
bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuasku.
3. Berdasarkan Sifat Isinya
a. Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi penjelasan-penjelasan atau paparan yang
dapat memperluas pengetahuan pembaca.
Contohnya adalah:
Media komunikasi yang digunakan di Indonesia saat ini bermacam-macam. Beberapa di
antara media tersebut adalah buku, majalah surat kabar, radio, telepon, dan televisi. Dari
segi kualitas, televisi mengungguli media komunikasi lainnya. Televisi bahkan mampu
merekam dan menampilkan garis, gambar, dan suara. Televisi bahkan dapat
menayangkan suatu peristiwa secara lengkap pada saat peristiwa itu terjadi. Kemampuan
yang terakhir ini yang tidak dimiliki oleh media komunikasi lain.

b. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat yang disertai dengan
pembahasan logis dan diperkuat dengan fakta-fakta sehingga pendapat itu diterima
kebenarannya.
Contohnya adalah:
Kerusakan alam merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat
manusia pada era modern ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi berita berbagai
macam bencana, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. Bencana
alam tersebut memakan korban nyawa dan harta. Tumbuhan dan hewan tidak berdosa pun
menjadi korban. Peristiwa ini merupakan akibat pola hidup sebagian besar manusia
modern yang tidak ramah lingkungan.

c. Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada prang-orang
tertentu, kelompok, atau masyarakat tentang sesuatu. Agar hal yang disampaikan itu dapat
mempengaruhi orang lain, harus pula disertai penjelasan dan fakta-fakta.
Berikut adalah beberapa ciri paragraf persuasif yang sering digunakan dalam berbagai
bentuk.
1) Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca dapat diubah.
2) Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
3) Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara
penulis dengan pembaca.
4) Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan
pendapatnya tercapai.
5) Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil
Contohnya adalah:
Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya.
Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas rindu
semata-mata. Namun lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang persaudaraan
untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita berikan pada
masyarakat, bangsa, negara, dan agama agar kita senantiasa menjadi orang yang berguna
dalam kehidupan di dunia dan diakhirat nanti. Tentu salah satunya adalah pemikiran
untuk ikut serta memberikan sumbangan apa yang patut kita berikan kepada Bapak/Ibu
Guru kita tercinta yang telah membekali kita berbagai ilmu pengetahuan. Kepada sekolah
kita sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu.
d. Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang berisi cerita, ada pelaku, peristiwa, konflik,
dan penyelesaiannya.
Contohnya adalah:
Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk
menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya.
Dengan susah payah pintu rumah pun di buka, namun mukanya berganti dengan rasa
terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan pintunya.
e. Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi pengalaman sesuatu yang dilihat,
dirasa, didengar, dialami, dan sebagainya sehingga membuat pembaca seolah-olah
melihat, merasa, mendengar, dan mengalami apa yang digambarkan.
Contoh paragraf deskripsi:
Alunan nada yang membentuk harmonisasi lagu menggema di halaman kampus
Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur, Bandung, Senin (27/8) siang. Lebih dari
sepuluh ribu pasang tangan memainkan alat musik tradisional angklung dan memanjakan
ribuan pasang telinga yang mendengarnya. Mereka begitu kompak. Permainan mereka
begitu memukau para penonton. Acara yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-
50 Unpad itu membuat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, ikut terpukau.

4. Berdasarkan Pola Pengembangannya


a. Paragraf Analogi
Paragraf analogi adalah paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang
memiliki banyak persamaan.
Contohnya adalah:
Anak-anak Pak Anto memang anak yang baik. Lihat saja Ani dan juga Ina, keduanya
anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang anak yang amat
rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu menyempatkan untuk membantu
ibunya menyiapkan sarapan yang akan dimakan. Tidak kalah rajin, anak bungsu pak
Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya membersihkan rumah. Ia akan menyapu
lantai rumah dan juga halaman luar. Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga-
bunga di taman kecilnya. Ani dan Ina merupakan anak yang sangat berbakti. Ani tidak
lupa mengucap salam dan mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan
sang adik Ina yang tidak pernah lupa melakukan hal yang sama. Memang benar sekali
Ani dan Ina adalah anak yang baik dan berbakti pada orang tua.

b. Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi adalah paragraf yang membentuk gagasan atau simpulan
umum dari suatu hal-hal atau kejadian.
Contoh paragraf generalisasi:
Setelah diadakan evaluasi mengenai prestasi apa saja yang dimiliki Kota Bontang,
diketahui hasilnya yang pernah diraih adalah Bontang berhasil meraih Adiwiyata. Tidak
hanya Adiwiyata, pelajar – pelajar asal kota Bontang juga berhasil meraih prestasi dalam
bidang seni dan olahraga. Baik itu O2SN dan FLS2N yang diadakan di Samarinda dan
selanjutnya akan diadakan di Bali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kota
Bontang termasuk kedalam kota yang memiliki cukup banyak prestasi.

c. Paragraf Sebab Akibat


Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang mengungkapkan fakta yang menjadi
sebab dan diikuti oleh kesimpulan yang menjadi akibat.
Contohnya adalah:
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan hari Selasa (7/10) sekitar
pukul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta- Cirebon km 17. Dalam peristiwa itu, mobil
tangki dengan nomor polisi B 9337 JV yang dikemudikan oleh Surya terguling, kemudian
terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak, Asmudi, tewas di tempat kejadian.
Menurut saksi mata, truk tangki dari arah Jakarta melaju dengan kecepatan tinggi dan
tiba-tiba oleng sehingga menyeruduk dua kendaraan lain yang berjalan berlawanan.
Akibat kecelakaan ini, lalu lintas Jakarta-Cirebon sempat tersendat beberapa jam.

d. Paragraf Akibat Sebab


Paragraf akibat sebab adalah paragraf yang berisi fakta yang menjadi akibat,
kemudian dari fakta tersebut dicari sebabnya
Contoh dari paragraf sebab-akibat adalah sebagai berikut:
Saat ini banyak sekali anggota legislatif dan elit partai yang tersangkut kasus penggelapan
dana atau korupsi. Tak hanya kasus kriminal yang melanggar norma hukum, tak sedikit
juga pengemban amanat rakyat yang mencoreng kepercayaan rakyat dengan melakukan
pelanggaran sosial yang memalukan serta bersikap sewenang-wenang setelah dirinya
duduk di kursi kekuasaan. Belum lagi masalah kesejahteraan sosial rakyat dan
kepentingan masyarakat yang semakin terpinggirkan. Hal-hal-hal seperti ini jelas
membuat kebanyakan masyarakat apatis dan memilih untuk golput pada pemilihan
umum tahun ini.
F. Metode Pengembangan Paragraf
Paragraf harus diuraikan dan dikembangkan oleh para penulis atau pengarang dengan
variatif. Sebuah karangan ilmiah bisa mengambil salah satu model pengembangan atau bisa
pula mengombinasikan beberapa model sekaligus. Berikut ini setiap model pengembangan
paragraf itu akan dipaparkan maksudnya.

1. Pengembangan Klimaks dan Antiklimaks


Paragraf dapat dikembangkan dari puncak-puncak peristiwa yang sifatnya kecil-kecil
dan beranjak terus maju ke dalam puncak peristiwa yang paling besar atau paling optimal,
kemudian berhenti di puncak yang paling optimal tersebut. Akan tetapi, ada pula paragraf
yang pengembangannya masih diteruskan ke dalam tahapan penyelesaian yang
selanjutnya, yakni antiklimaks.

2. Pengembangan Paragraf Alamiah


Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta spasial dan
kronologi. Jadi, pengembangan itu harus setia pada urutan tempat, yakni dari titik tertentu
menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi deskripsi. Adapun yang dimaksud
dengan setia pada urutan waktu adalah bahwa pengembangan itu harus bermula dari titik
waktu tertentu dan berkembang terus sampai pada titik waktu yang selanjutnya. Deskripsi
objek tertentu, deskripsi data, dongeng, atau narasi yang lainnya, mengadopsi model
pengembangan alamiah yang demikian ini.

3. Pengembangan Paragraf Deduksi-Induksi


Pengembangan paragraf dengan model deduksi dimulai dari sesuatu gagasan yang
sifatnya umum dan diikuti dengan perincian-perincian yang sifatnya khusus dan terperinci.
Sebaliknya yang dimaksud dengan pengembangan paragraf dalam modl induksi adalah
pengembangan yang dimulai dari hal-hal yang sifatnya khusus, mendetail, terperinci,
menuju ke hal-hal yang sifatnya umum.

4. Pengembangan Paragraf Analogi


Pengembangan paragraf secara analogis lazimnya dimulai dari sesuatu yang
sifatnya umum, sesuatu yang banyak dikenal oleh publik, sesuatu yang banyak dipahami
kebenarannya oleh orang dengan sesuatu yang masih baru, sesuatu yang belum banyak
dipahami publik. Dengan cara analogi yang demikian itu diharapkan orang akan menjadi
lebih mudah dalam memahami dan menangkap maksud dari sesuatu yang hendak
disampaikan dalam paragraf itu. Jadi, tujuan dari analogi itu sesungguhnya adalah untuk
memudahkan pemahaman pembaca, sehingga sesuatu yang masih kabur, samar-samar,
bahkan mungkin sesuatu yang sangat sulit, bisa menjadi lebih mudah ditangkap dan mudah
dipahami.

5. Pengembangan Paragraf Komparatif dan Kontrastif


Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat dikembangkan dengan cara
diperbandingkan dimensi-dimensi kesamaannya. Kesamaan itu bisa cirinya, karakternya,
tujuannya, bentuknya, dan seterusnya. Perbandingan yang dilakukan dengan cara
mencermati dimensi-dimensi kesamaannya untuk mengembangkan paragraf yang demikian
ini dapat disebut dengan model pengembangan komparatif. Sebaliknya, perbandingan yang
dilakukan dengan cara mencermati dimensi-dimensi perbedaannya dapat disebut dengan
perbandingan kontrastif.

6. Pengembangan Paragraf Klasifikasi


Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat
memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka tipe-
tipe yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat ditemukan. Sesuatu yang sifatnya
kolosal, sangat besar, sangat umum akan bisa sangat sulit untuk dapat dipahami oleh
pembaca jika tidak ditipekan atau diklasifikasikan terlebih dahulu. Paragraf yang
dikembangkan dengan cara yang demikian ini akan sangat memudahkan pembaca karena
kelas-kelasnya jelas, tipe-tipenya juga sangat jelas. Pengkelasan atau penipean itu dapat
dilakukan dengann bermacam-macam cara, mungkin berdasarkan kesamaan karakternya,
kesamaan bentuknya, kesamaan ciri dan sifatnya, dan selanjutnya.

7. Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat


Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan model sebab-akibat atau sebaliknya
akibat-sebab. Pengembangan paragraf dengan cara demikian ini juga lazim disebut sebagai
pengembangan yang sifatnya rasional. Dikatakan sebagai pengembangan yang sifatnya
rasional karena lazimnya orang berpikir berawal dari sebab-sebab dan bermuara pada
akibat-akibat terlebih dahulu, kemudian beranjak masuk pada sebab-sebabnya.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa, Paragraf adalah seperangkat kalimat
yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan
atau topik tersebut.
Topik adalah gagasan utama/pokok yang akan dikembangkan dalam paragraf.
pengembang dalam paragraf adalah ide pokok. Jadi kalimat pengembang tidak boleh
menyimpang dengan kalimat topik, karena topik adalah gagasan utamanya. Kalimat topik
merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok/utama mengenai topik yang akan
dikembangkan dalam paragraf. Kalimat topik memiliki peranan yang besar dalam
pembentukan paragraph

B. Saran
Dalam dalam makalah ini mahasiwa diharuskan untuk bisa lebih memahami tentang
kalimat topik dan paragraph dalam pembuatan suatu makalah laporan dan lain-lain Kepada
pembaca karena isi dalam makalah ini belum sempurna dan masih memerlukan banyak
sumber untuk memperbaikinya dan juga makalah ini belum memenuhi apa yang diharapkan
oleh penulis, penulis menginginkan kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan makalah
ini
DAFTAR PUSTAKA

Fahira, dan Amik, Erlangga, 2012. “Bahasa Indonesia” Jakarta:


(http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/02/pengertian-kalimat-topik.html?m=1) diakses
pada 04 Oktober 2021 Pukul 09:00.

Arifin, dan Amran, Erlangga, 2009. “Bahasa Indonesia” Jakarta:


(https://tirto.id/apa-itu-kalimat-pengembang-pengertian-dan-jenis-jenisnya-giX) diakses
pada 04 Oktober 2021 pukul 09:20.

Alek, Achmad H.P, Kencana Media Group, 2011. “Bahasa Indonesia”


Jakarta:(https://www.qubisa.com/article/pengertian-paragraf) diakses pada 04 oktober
2021 pukul 19:00.

Arifin, Zainal dan Amran Tasai, Akademika Pressindo, 2011 “Cermat Berbahasa
Indonesia” , Yogyakarta: (https://gramedia.com/jenis-paragraf) diakses pada 04 oktober
2021 pukul 19:37.

Rahardi, Kunjana, Erlangga, 2009. “Bahasa Indonesia, Jakarta:


(https://www.tribunnews.com/ciri-ciri-paragraf) diakses pada 04 Oktober 2021 pukul 21:07.

Fitriany, Yuanita dan Fatya Permata, Transmedia Pustaka, 2013 “Bahasa


Indonesia” Jakarta: (http://trigonalworld.com/pengembangan-paragraf) diakses pada 07
Oktober 2021 pukul 08:23.

Anda mungkin juga menyukai