PARAGRAF
BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami Dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas “ Mata Kuliah Bahasa Indonesia ” yang diajar oleh Dosen
Rica Azwar, M.Pd. Makalah ini kami susun dengan sungguh-sungguh. Banyak rintangan
yang kami lewati, baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman. Amin.
Penyusun
Kelompok 1
I
DAFTAR ISI
3.1.............................................................................................................dada
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
III
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis mengidentifikasi masalah
yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.3 Tujuan
Berdasarakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan :
I
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PARAGRAF
2.1.1 Pengertian Paragraf Menurut KBBI
Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang
biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.
V
e. Menurut Ramlan menjelaskan bahwa “Paragraf adalah bagian dari suatu
karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan
informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.”
Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan
sekelompok kalimat yang saling mengikat.
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis karangan
biasa, misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis karangan ilmiah formal,
misalnya: makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir.
3. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.
5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung,
dan kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi awal.
6. Seluruh kalimat saling mengait.
I
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf, mengganti paragraf berarti mengganti pikiran.
3. Memudahkan mengorganisasikan gagasan bagi penulis dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan mengembangkan topik karagan ke dalam satuan-satuan unit pikiran
yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengembalian variabel terutama karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.
2.1.5 Syarat-syarat Paragraf
1. Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu
tema yang jelas.
2. Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalam paragraf saling terkait
dalam paragraf. Cara Mengaitkan antarkalimat dalam paragraf dapat
dilakukan dengan cara berikut.
a. Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat
dalamsetiapkalimat.
b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat
dengan tepat dan benar.
c. Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai
pengganti gagasan utama dengan Kata-kata seprti: dia, mereka,nya,
itu, tersebut, ini.
3. Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan
utama paragraf. Metode Yang digunakan dari metodeproses sampai
dengan metode definisi.
4. Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis
dalam kalimat topik. Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan
pada.
a. Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),
b. Kalimat topic pada akhir paragraf (induktif,
c. Kalimat topic pada awal dan akhir paragraph (deduktif—induktif)
d. Kalimat topic pada temgah paragraph (ineratif)
e. Kalimat topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif).
Kalimat topik dalam paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau
VII
kalimat majemuk bertingkat karena kedua kalimat itu hanya
menyampaikan satu gagasan utama.
5. Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain,
seperti ejaan, tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
6. Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan
halhal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik,
kurva,gambar.
7. Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian
karanagan pendahuluan, isi,dan bagian kesimpulan.
8. Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.
9. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam
sebuah paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan
jumlah kalimat minimal tiga kalmia.
10. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua
paragraf.
Paragraf memiliki banyak ragam. Untuk membedakan paragraf yang satu dari
paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya akan diuraikan sebagai berikut :
I
2.2.2 Menurut Posisi Kalimat Topik
IX
1. Ide pokok berada di 1. Ide pokok berada di 1. Ide pokok berada
awal pragraf. akhir pargraf. di awal dan di akhir
paragraf.
2. Biasanya kalimat 2. Ide pokok sebagai
tersebut mencakup kalimat kesimpulan 2. Berpola
makna dari kalimat karena menggunakan campuran.
penjelas berikutnya kata - kata konjungasi.
I
wacana yang bertujuan untuk memberitahu, menghapus, menguraikan, atau
menernagakan sesuatu.
Ciri-ciri paragraf eksposisi :
a) Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode
atau melaksanakan suatu tindakan.
b) Gaya penulisannya bersifat informative.
c) Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bias
dicapai oleh alat panca indera.
d) Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa,
dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
c. Paragraf Narasi
XI
2.3 Pengembangan Paragraf
Dalam teknik ini, penulis menggunakan pola yang sudah ada pada objek
/kejadian yang dibicarakan. Gambaran dari depan ke belakang, di luar ke dalam, dari
bawah ke atas, dari kanan ke kiri dan sebaginya.
Contoh : Bangun itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama sering
disebut dengan bangsa srimaganti, terdapat dua padang kursi kayu ukiran Jepara.
Ruang ini sering digunakkan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten.
Di sebelah kiri bangsa srimaganti, terdapat ruang khusus untuk penyimpanan benda-
benda pusaka kadipaten lain. Ruang ini tertutup rapat dan selalu oleh kesatria-kesatria
terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat penyimpanan benda-benda pusaka
dan cindera mata ini sering disebut kundaleni masem. Agak jauh dari sebelah kanan
kundaleni masem terdapat sebuah ruang yang senantiasa menggambarkan aroma
dupa. Ruang ini disebut pamujan karena di tempat inilah Sang Adipati selalu
mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat
sebuah ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruang ini sering
disebut dengan ruang reresik, karena ruang ini sering digunakan untuk membersihkan
diri Sang Adipati sebelum masuk keruang pamujan.
Contoh : Setelah Lulus dari SMAN 4 Kerinci, dia masuk ke Akademi Kepolisian. Di
sana, dia dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Ia bahkan lulus dengan prestasi
yang membanggakan. Oleh karena itu, iya segera mendapatkan penempatan yang
istimewa, yaitu sebagai staf khusus Menteri Pertahanan. Posisi tersebuh iya jalani
selama delapan tahun. Hebatnya sambil mengembang penugasan tersebut, ia belajar di
sebuah perguruan tinggi sehingga ia mendapat gelar sarjana.
I
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang di anggap
kurang penting. Namun, gagasan tersebut kemudian berangsurangsur di kembangkan
hingga yang paling tinggi. Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan
dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang peling
tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang lebih
rendah.
Teknik ini membandingkan informasi yang satu dengan informasi yang lain atau
bahkan di pertentangkan sehingga suatu informasi menjadi lebih jelas. Dalam hal ini,
penulis berusaha menunjukan persamaan dan perbedaan dua hal. Namun teknik ini
harus memiliki syarat yang harus dipenuhi, yaitu materi yang diperbandingkan dan
dipertentangkan harus memiliki tingkatan yang sama dan keduanya memiliki
persamaan sekaligus perbedaan.
Contoh : Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha
tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling
senang mengenakan pakaian yang praktis. Iya menyenangi topi dan scarf. Lain halnya
dengan Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin konservasif, ia melembutkan
pakainya dan gaya rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih
cenderung berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke
pernikahan, ke pemakaman, ke upacara resmi misalnya ke parlemen.
XIII
Digunakan untuk membuat gagasan yang disajikan penulis mudah di pahami.
Biasanya, gagasan yang ini disampaikan merupakan suatu hal yang baru atau telah
dipahami secara salah sehingga penulis membutuhkan teknik ini untuk memberikan
sebuah pamahaman atas gagasannya.
Pada teknik ini, penulis menyajikan sata dalam hubungan sebab akibat. Suatu
peristiwa atau sesuatu hal lain yang terjadi. Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf
dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab akibat berpfungsi sebagai pikiran
utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas.
Kata yang digunakan seperti adalah, yaitu, ialah, merupakan. Kata biasanya
digunakan adalah bila sesuatu yang didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu
digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat,
ialah dibunakan untuk menjelaskan sinonim suatu hal, sedangkan merupakan dipakai
untuk mendefinisikan pengertian rupa atau wujud.
Contoh : Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara
continu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini
bekerja dengan memanfaatkan tenaga air yang nerasal dari sumber air, dan
mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama system
I
ini ialah pompa pemasukan, katup limbah, katup pengantar, katup udara, ruang udara,
dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat di pompakan karena adanya perubahan
energy kinetic air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang
udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi
permukaannya, desain ketup limbah dan katup pemasukan dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi bergantian.
XV
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpualan
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun
sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang
menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.
Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka, pengembang, dan
penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif, deduktif-induktif dan
paragraf penuh kalimat topik. Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu
di perhatikan supaya para pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang
sendah penulis sampaikan kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan
ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan,
sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial, urutan
waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi, sebab-
I
akibat, definisi luas, dan klasifikasi.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini kami dapat mengetahui secara mendalam tentang
paragraf, serta kami berharap dengan adanya karya ilmiah ini juga dapat berguna bagi
pelajar, mahasiswa dan semua kalangan serta semua pihak.
Melalui makalah ini supaya kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf dengan
baik sehingga dapat membentuk gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik.
Maka nantinya akan lahirlah ilmuan-ilmuan muda dari Indonesia.
kami menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
untuk dapat menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah yang lebih baik
lagi kedepannya.
Daftar Pustaka
A, Alex dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesi untuk Perguruan Tinggi.
<http://www.academia.edu/3816694/makalah_bahasa_indonesia_kesatuan_pa
ragraf_disusun_untuk_memenuhi_tugas_bahasa_indonesia_dosen_pengampu
_Dr._Abdullah_M.Hum.html>
Jakarta.
Grasindo.
Karlieni, Eni dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah.
XVII
Bandung : BPDU
Kasih. 2013. Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Depok : Hak
Cipta.
<http://www.slideshare.net/fiqhrimp/makalah-bindo.html>
Syarifudin, dkk. 2011. Buku Super SMA Jilid Satu. Tangerang Selatan : Karisma.
Utami, Sri dkk. 2008. Bahasa dan Satra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.