Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI DAN JENIS PARAGRAF

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Angga Ahmad Hasim, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 4/2F

Prabaswari Laizika Putri 1222020232


Putri Kharisma M. A 1222929236
Salman Alfarizi 1222020269
Salsa Annisa .F 1222020270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang mana telah
memberikan taufik, hidayah dan karunia-Nya, sehingga kami bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Fungsi
dan Jenis Paragraf” ini tepat pada waktunya.
Terimakasih kami sampaikan juga kepada yang terhormat Bapak Angga Ahmad
Hasim, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami
tentang materi tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap saran dan kritik dari teman-teman
sekalian, terkhusus kepada bapak dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia
ini untuk menjadi acuan agar kami dapat membuat makalah lebih baik lagi ke
depannya.
Demikian makalah ini kami susun, kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan juga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, 21 Maret 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan........................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian, Jenis, dan Fungsi paragraf ................................................... 3
B. Unsur – Unsur paragraf ............................... Error! Bookmark not defined.
C. Jenis -Jenis paragraf .................................................................................. 4
D. Cara menulis paragraf yang baik ................ Error! Bookmark not defined.
BAB III............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
A.KESIMPULAN ............................................................................................ 12
B.SARAN.......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering
dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam
tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan bertalian dalam kalimat lain yang
membentuk paragraf.
Paragraf merupakan salinan kecil sebuah karangan yang membangun
satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan. Paragraf menjadi salah satu bagian dari sebuah wacana/bacaan.
Sebuah tulisan yang berkualitas tergantung dari pengembangan setiap
paragraf-paragrafnya. Memahami kaidah paragraf sangat penting untuk
menghasilkan tulisan yang baik dan benar.
Paragraf dibuat dengan mengembangkan sebuah gagasan utama.
Paragraf terhimpun atas beberapa kalimat yang bertautan membentuk suatu
ide ataupun gagasan.
Paragraf seringkali disebut dengan alinea yang tersusun dari satu
kalimat utama (gagasan pokok) dan beberapa kalimat penjelas (gagasan
penjelas). Hanya ada satu ide pokok / gagasan utama dalam sebuah paragraf
dimana kalimat penjelas berisi penjelasan / rincian dari kalimat utama.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dan fungsi dari paragraf ?
2. Apa saja unsur-unsur paragraf?
3. Apa saja jenis-jenis paragraf?
4. Bagaimana cara menulis paragraf yang baik ?

1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari paragraf
2. Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf
3. Untuk mengetahui pola pengembangan paragraf
4. Untuk mengetahui cara menulis pragraf yang baik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Paragraf


1. Pengertian Paragraf
Pengertian paragraf menurut KBBI adalah bagian bab dalam
suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru. Paragraf terdapat dalam
pemakaian bahasa secara tertulis. Sebuah paragraf terdiri atas
beberapa kalimat atau lebih dari satu kalimat.
Gorys Keraf menyatakan bahwa paragraf adalah alinea.
Alinea di- artikan sebagai kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau
lebih luas dari kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-
kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
suatu ide.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf
merupa- kan seperangkat kalimat yang tersusun logis sistematis
yang mengan dung satu alur pikiran yang relevan dan
mendukung pokok pikiran yang tersirat dalam karangan.

2. Fungsi Paragraf
1. Fungsi Paragraf bagi Penulis
a. Agar tulisan tersusun secara sistematis.
b. Membantu penulis mengembangkan dan mengekspresikan
gagasan dalam bentuk tulisan.
c. Memudahkan penulis dalam perorganisasian gagasan.
d. Paragraf dijadikan pembatas antara bab satu dengan bab lainnya.

2. Fungsi Paragraf bagi Pembaca

3
a. Agar pembaca mudah memahami gagasan utama dalamsuatu
paragraph
b. Agar pembaca tidak bosan membaca kalimat panjang yang tidak
ada hentinya.

B. Unsur - Unsur Paragraf


1. Topik/Gagasan Utama
Topik atau gagasan utama yaitu unsur yang paling penting karena
unsur inilah yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf.
Unsur – unsur ini biasanya berupa masalah atau gagasan pengarang
yang ingin disampaikan kepada para pembacanya.
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama.
Kalimat ini adalah kalimat yang mengandung suatu gagasan utama
yang diletakan secara tersirat. kalimat utama adalah sebuah kalimat
yang sifatnya umum. Hal ini dikarenakan supaya dapat dikembangkan
kembali dengan kalimat – kalimat penjelas.
3. Kalimat Pendukung
Kalimat pendukung yaitu suatu kalimat yang mengandung
gagasan – gagasan penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk
menguatkan atau mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat
utama dengan cara memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan
lain – lain.
4. Transisi
Supaya menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di
dalam paragraf disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi.
Ada dua macam konjungsi yang biasa dipakai, yakni konjungsi antar
kalimat dan konjungsi intra kalimat.

4
a) Konjungsi intra kalimat yaitu kata sambung yang
menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat.
Contohnya yaitu “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”, dan lain
sebagainya.
b) Konjungsi antar kalimat yaitu sebuah konjungsi yang
menghubungkan antara kalimat – kalimat yang ada di dalam
paragraf. Contohnya yaitu ; “Lagi pula”, “Oleh karena itu”,
“Terlebih lagi”, “Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.
5. Penegas
Unsur yang terakhir yaitu penegas. Unsur ini tidak terlalu penting
di dalam sebuah pargraf karena tidak semua paragraf mempunyai
penegas. Fungsi dari penegas ini yaitu untuk menambah daya tarik
sebuah paragraf , menghindari kebosanan saat membacanya, dan
sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.

C. Jenis - Jenis Paragraf


Menurut Mustakim (1994: 120-122), paragraf pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi berbagai jenis. Jika dilihat dari fungsinya paragraf
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Paragraf pengantar, merupakan jenis paragraf yang berfungsi un- tuk
mengantarkan pembaca pada pokok-pokok persoalan yang akan
dikemukakan. Oleh karena itu, paragraf ini hendaknya dibuat
semenarik mungkin agar dapat memikat perhatian pembaca.
2. Paragraf pengembang, merupakan paragraf yang terletak antara
paragraf pengantar dengan paragraf penutup. Fungsinya adalah untuk
mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan.

5
3. Paragraf penutup, merupakan paragraf yang berfungsi mengakhiri
karangan atau penutup karangan, oleh karena itu paragraf ini terle- tak
pada bagian akhir suatu karangan atau karya tulis.

Finoza (2008: 197-198) mengatakan, bahwa paragraf (alinea) ba-


nyak ragamnya. Untuk membedakan yang satu dari yang lain, alinea
(paragraf) dapat dikelompokkan: (1) menurut posisi kalimat topiknya; (2)
menurut sifat isinya; dan (3) menurut fungsinya dalam karangan. Anggota
dari ketiga kelompok itulah yang akan menunjukkan berbagai jenis
alinea/paragraf.
A. Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya
Menurut Finoza (2008: 198-200) berdasarkan posisi kalimat
topik- nya, alinea atau paragraf dapat dibedakan atas empat macam,
yaitu: (a) alinea deduktif: (b) alinea induktif; (c) alinea deduktif-
induktif; dan (d) alinea penuh kalimat topik.
1) Paragraf deduktif
Bila kalimat topik ditempatkan pada awal
paragraf akan terbentuk paragraf deduktif, yaitu alinea yang
menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul
uraian atau perincian permasalahan alinea.
2) Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea (paragraf)
akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan
penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok
permasalahan paragraf.

6
3) Paragraf deduktif-induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada awal dan akhir paragraf,
ter- bentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada
akhir paragraf umumnya menegaskan kembali gagasan utama
yang ter- dapat pada awal paragraf.
4) Paragraf penuh kalimat topik
Ada paragraf yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama
pentingnya sehingga tidak satu pun kalimatnya yang bukan
kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya paragraf
yang penuh kalimat topik. Paragraf semacam ini sering dijumpai
dalam uraian- uraian yang bersifat deskriptif dan naratif terutama
dalam karangan fiksi.

B. Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya


Finoza (2008: 201) mengatakan bahwa berdasarkan sifat isinya
ali- nea dapat digolongkan atas lima macam, yaitu:
1. Alinea persuatif, yaitu alinea yang mempromosikan sesuatu de-
ngan cara memengaruhi atau mengajak pembaca.
2. Alinea argumentatif, yaitu alinea yang membahas suatu masalah
dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
3. Alinea naratif, yaitu alinea yang menuturkan peristiwa atau keada-
an dalam bentuk cerita.
4. Alinea deskriptif, yaitu alinea yang melukiskan atau memberikan
sesuatu.
5. Alinea ekspositoris, yaitu alinea yang memaparkan suatu fakta
atau kejadian tertentu.

C. Jenis Paragraf Berdasarkan Tempat dan Fungsi dalam Karangan


Berdasarkan tempat dan fungsinya dalam karangan, paragraf da-
pat dibedakan menjadi tiga jenis. Pertama, paragraf pembuka.
Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca

7
untuk sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Kedua,
paragraf penghubung. Paragraf penghubung adalah semua paragraf
yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.
Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan
dibahas oleh penulis. Semua inti persoalan yang akan dibahas oleh pe-
nulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh karena itu, secara kuantitatif
paragraf ini merupakan paragraf yang paling panjang dalam
keseluruhan karangan atau tulisan. Ketiga, paragraf penutup. Paragraf
penutup adalah paragraf yang berfungsi untuk mengakhiri karangan
atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung
simpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-
paragraf penghubung atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-
hal yang dianggap penting dalam uraian sebelumnya.

D. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama


Menurut Sirai, dkk. (1995: 70-71) berdasarkan letak kalimat
utama, paragraf dapat dibagi menjadi empat macam.
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif dimulai dengan mengemukakan persoalan
pokok atau kalimat utama, kemudian diikuti dengan kalimat-
kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan penjelasan-penjelasan atau hal-hal terperinci
kemudian ditutup dengan kalimat utama.
3. Paragraf gabungan atau campuran.
Paragraf gabungan atau campuran adalah paragraf yang inti
gagas- annya diletakkan pada bagian awal dan akhir. Dalam hal
ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat
pertama. Jadi, pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki
satu pikiran utama, bukan dua.

8
4. Paragraf tanpa kalimat utama.
Paragraf ini tidak mempunyai kali- mat utama. Berarti pikiran
utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf
tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk
narasi atau deskripsi.

E. Jenis Paragraf Berdasarkan Isi


Berdasarkan isinya, paragraf dibedakan menjadi lima, yakni:
pertama, paragraf narasi, yaitu jenis paragraf yang berisi cerita suatu
persoalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam paragraf narasi
adalah, (1) biasanya cerita disampaikan secara kronologis, (2)
mengandung plot atau rangkaian peristiwa, dan (3) ada tokoh yang
menceritakan, baik manusia maupun bukan.
Kedua, paragraf deskripsi. Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf
yang dibuat untuk menyampaikan gambaran secara objektif suatu ke-
adaan sehingga pembaca memiliki pemahaman yang sama dengan in-
formasi yang disampaikan. Ciri-ciri paragraf deskripsi adalah
bersifat informatif.
Ketiga, paragraf eksposisi. Paragraf eksposisi adalah karangan
yang dibuat untuk menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat
meperluas wawasan pembaca. Untuk mempertegas masalah yang
disampaikan biasanya dilengkapi dengan gambar, data, dan statistik.
Keempat, paragraf argumentasi. Paragraf argumentasi adalah jenis
karangan yang berisi gagasan lengkap dengan bukti dan alasan serta
dijalin dengan proses penalaran yang kritis dan logis. Argumentasi
dibuat untuk memengaruhi atau meyakinkan pembaca untuk menya-
takan persetujuannya.
Kelima, paragraf persuasi. Paragraf persuasi adalah jenis karangan
yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat,
dan menarik untuk memengaruhi pembaca sehingga pembaca terha-
nyut oleh siratan isinya.

9
D. Cara Menulis Paragraf dengan Baik
1. Cara Menulis Paragraf yang Baik
Paragraf yang baik adalah paragraf yang memiliki kepaduan
antara unsur-unsurnya, baik itu antara gagasan utama dan gagasan
penjelas- nya maupun antara kalimat-kalimatnya. Dalam hal ini,
paragraf yang baik harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berikut syarat para- graf yang baik menurut beberapa tokoh.
Menurut Kuntarto (2008: 154-158), paragraf yang baik harus me-
menuhi tiga kriteria, yaitu: kepaduan paragraf, kesatuan paragraf, dan
kelengkapan paragraf. Untuk mencapai kepaduan, langkah yang harus
ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian
secara logis dan padu. Prinsip kesatuan, yaitu tiap paragraf hanya me-
ngandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.
Selanjutnya, suatu paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya
ter- dapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk
menunjukkan po- kok pikiran atau kalimat utama.
Menurut Atmazaki (2006:83), setiap paragraf yang baik memerha-
tikan kesatuan, keefektifan kalimat, dan kejelasan.
a) Kesatuan paragraf
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok, atau
satu topik. Paragraf dianggap memiliki kesatuan, jika kalimat-
kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu topik.
b) Keefektifan Kalimat.
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki unsur subjek dan
predikat yang jelas. Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Kesepadanan
2. Keparalelan
3. Ketegasan

10
4. Kehematan
5. Kecermatan
6. kepaduan dan
7. kelogisan.

c) Kejelasan.
Setiap gagasan yang didiskusikan harus dijelaskan dengan
cukup dan didukung oleh fakta perincian yang secara bersama-
sama menjelaskan gagasan pokok.
Dari pendapat di atas, penulis lebih mengacu kepada pendapat
Atmazaki karena konsep tersebut lebih mudah dipahami dan dapat
di- jadikan pegangan dalam menilai kemampuan menulis paragraf.
Dalam menulis paragraf tentunya harus memperhatikan kesatuan,
keefektifan kalimat dan kejelasan isi paragraf, dengan begitu akan
tersusun paragraf yang baik

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Paragraf menurut KBBI adalah bagian bab dalam suatu karangan yang
biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan
garis baru. Paragraf terdapat dalam pemakaian bahasa secara tertulis.
Sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat atau lebih dari satu kalimat.
Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya Finoza (2008: 201) mengatakan
bahwa berdasarkan sifat isinya ali- nea dapat digolongkan atas lima macam,
yaitu:
1. Alinea persuatif, yaitu alinea yang mempromosikan sesuatu de- ngan
cara memengaruhi atau mengajak pembaca.
2. Alinea argumentatif, yaitu alinea yang membahas suatu masalah dengan
bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
3. Alinea naratif, yaitu alinea yang menuturkan peristiwa atau keada- an
dalam bentuk cerita.
4. Alinea deskriptif, yaitu alinea yang melukiskan atau memberikan
sesuatu.
5. Alinea ekspositoris, yaitu alinea yang memaparkan suatu fakta atau
kejadian tertentu.
B. SARAN
Dengan hadirnya makalah ini peyusun menyarankan kepada khalayak
semua ketika membacanya dengan seksama dan teliti supaya mendapatkan
suatu khazanah keilmuan yang baru yang tentunya belum dipelajari pada
pembelajaran – pembelajaran yang telah lampau.
Disamping itu penyusun pun berharap dukungan dan dorongan dari
khalayak semua untuk senantiasa memberihan arahan dan kritik terhadap
makalah kami ini sekiranya terdapat kekurangan dan kelemahan
didalamnya supaya kami dapat menyajikan makalah yang sesuai dan lebih
baik dari sebelumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Cecep Wahyu Hoerudin, M. P. (2017). Buku Bahasa Indonesia.


Perguruan Tinggi Penyusun Eko Kuntarto, U. H. (n.d.). MATERI KULIAH
Bahasa Indonesia.
Nurdjan,Sukiman,dkk 2016.BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN
TINGGI.Aksara Timur.Sulawesi Selatan
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-diksi/
https://kbbi.kemdikbud.go.id/

13

Anda mungkin juga menyukai