Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PARAGRAF

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Rifki Arif Nugraha, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 4

1.Titi Andriyani
2. Siti Aisyah
3. Syifa Hayati
4. Lulu Lutfia Fitria
5. Ida Laela

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SYEKH


MANSHUR PANDEGLANG
TAHUN
2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul "PARAGRAF” dengan tepat waktu.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti
halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.

Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Pandeglang,14 Februari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar………………………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………... 3

BAB I…………………………………………………………………………………………….. 4

PENDAHULUAN………………………………………………………………………………. 4
A.Latar belakang……………………………………………………………………………. 4
B.Rumusan Masalah……………………………………………………………………….. 5
C.Tujuan Penulisan………………………………………………………………………… 5

BAB II……………………………………………………………………………………………. 7

PEMBAHASAN………………………………………………………………………………… 7
A.Pengertian Paragraf……………………………………………………………………… 7
B.Syarat-syarat paragraf Kata penghubung antarparagraf……………………………... 8
C.Paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya………………………………………... 8
D.Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya……………………………………………. 12
E.Pengembangan paragraf klimaks antiklimaks………………………………………..16
F.Contoh Paragraf…………………………………………………………………………. 21

BAB III………………………………………………………………………………………….. 22

PENUTUP……………………………………………………………………………………... 22
A.Kesimpulan……………………………………………………………………………… 22
B.Kritik dan saran…………………………………………………………………………..22
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf membicarakan satu gagasan-gagasan tunggal , kepaduan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf itu kompak saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf .Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat dan hal itu memang dimungkinkan, namun dalam pembahasan
ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping
bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri
dari satu paragraf jadi tanpa kemampuan menyusun paragraf tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah ini
adalah

1. Apa saja Syarat2 paragraf dan kata penghubung antar paragraf ?


2. Apa saja Jenis paragraf berdasar letak kalimat utamanya ?
3. Apa saja Jenis paragraf menurut barisnya ?
4. Bagaimana Pengembangan paragraf ?
5. Berikan Contoh penulisan paragraf ?
C.Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut,maka tujuan penulisan


makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui mengenai Paragraf
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf itu sendiri,mulai dari
syarat-syarat paragraf, jenis-jenis paragraf, dan contohnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Penggabungan kalimat yang berisi suatu gagasan utama atau ide pokok dan
beberapa gagasan pendukung adalah arti paragraf Menurut KBBI, paragraf adalah
bagian bab dalam suatu karangan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru.

Pengertian paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian


dari sebuah karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang
membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang saling
berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf.

B.Syarat-syarat paragraf

Syarat-syarat paragraf diantaranya yaitu sebagai berikut :


1. Terdiri dari kalimat utama yang berisi gagasan utama dan kalimat penjelas.
2. Membentuk suatu kesatuan antara gagasan utama dan penjelas.
3. Setiap paragraf terdiri dari minimal 2 baris kalimat.
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terdapat pada bagian
awal paragraf.
2. Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terdapat pada bagian
akhir paragraf
3. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terdapat di bagian
awal dan akhir paragraf

Kata penghubung antarparagraf

Konjungsi antarparagraf adalah kata penghubung yang berfungsi untuk


menghubungkan paragraf satu dengan paragraf lain berdasarkan makna yang
terkandung di dalamnya.
Contoh Konjungsi Antarparagraf

5
1. Konjungsi yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan
sebelumnya.
Contoh: di samping itu, demikian juga, tambahan lagi.
2. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan
sebelumnya.
Contoh: bagaimanapun juga, sebaliknya, namun.
3. Konjungsi yang menyatakan perbandingan
Contoh: sebagaimana, sama halnya.
4. Konjungsi yang menyatakan akibat atau hasil
Contoh: oleh karena itu, jadi, akibatnya.

C. paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya


Karangan dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang abstrak dan untuk
memahaminya karangan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal
dengan nama paragraf.
Setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya, sedangkan
gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu merupakan penjelas.
Dijelaskan dalam Buku Penyuluhan Paragraf Kemendikbud, paragraf dapat dibedakan
berdasarkan letak gagasan utama itu.
Paragraf tersebut yakni paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan
menyebar.

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak
di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan
utama.
Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat
topik.
Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi
memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.
Contoh:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis
memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan

6
kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk
diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang
berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

● Kalimat topik paragraf tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan dalam
persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja
tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
● Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas.
● Kalimat-kalimat penjelas itu masing-masing menguraikan butir-butir yang
diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja
tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian
akhir.
Paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:

● Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai


penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama.
● Kemudian menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.
● Untuk menjaga koherensi antarkalimat dalam paragraf, dalam perumusan
kalimat simpulan itu agar digunakan konjungsi penumpu kalimat yang sekaligus
berfungsi sebagai konjungsi antarkalimat.

Kata atau frasa yang biasa digunakan sebagai penumpu kalimat simpulan itu adalah
jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan
dengan demikian
Contoh:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota
disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi
penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang
beriklim subtropis ,inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

7
Tulisan dengan pemaparan semacam itu dapat dikategorikan sebagai paragraf induktif,
suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan
umum yang merupakan kalimat topiknya.

3. Paragraf deduktif-induktif

Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada


bagian awal dan akhir paragraf.
Contoh:
Meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. Ibuku melanjutkan ke jenjang
S-2. Padahal seharusnya dia sudah tidak disibukkan oleh tugas kuliah. Tetapi,
sepertinya ibuku sangat menikmati sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia mengerjakan
tugas kuliahnya. Belajar terus sepanjang hayat, itulah semboyannya.

Paragraf ini berjenis paragraf campuran. Hal ini karena kalimat topiknya yang terdapat
pada awal dan akhir paragraf.
Kalimat pertama merupakan kalimat topik yang menyebutkan Ibu masih menuntut
ilmu walau sudah berumur.
Lalu, kalimat-kalimat selanjutnya menjelaskan alasan ibu untuk tetap menimba ilmu
yang mana kalimat tersebut merupakan kalimat pengembang
Paragraf ini diakhiri dengan kalimat penegas yang menegaskan kembali kalimat
topiknya.
Kalimat ini berisi semboyan ibu yang selaras dengan isi dari kalimat topik.

4. Paragraf Ineratif (di tengah)

Paragraf ineretif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah


paragraf.
Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar, kemudian
diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk
menguatkan atau mempertegas informasi.
Contoh:
Fungsi museum yang utama adalah menyimpan, merawat, mengamankan, dan
memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. (Kalimat Pengembang)

8
Dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu sebagai tempat pelestarian.
(Kalimat Topik)
Secara lebih rinci fungsi museum mencakup kegiatan penyimpanan, perawatan, dan
pengamanan. (Kalimat Pengembang)
Ide Pokok Menyebar (Tanpa Kalimat Utama)
Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya
menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
Contoh:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi
sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna
terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan
hati.
Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf itu, pembaca harus menyimpulkan isi
paragraf tersebut.
Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf itu, kita dapat menyarikan
isinya, yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah. Inti sari itulah yang menjadi
gagasan utamanya.

D.Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf diartikan sebagai bagian bab
dalam suatu karangan yang biasanya mengandung suatu ide pokok dan penulisannya
biasanya diawali dengan garis baru. Nama lain dari paragraf ialah alinea. Sementara itu,
menurut Wiyanto, 2006:15, paragraf diartikan sebagai sekelompok kalimat yang saling
berhubungan dan bersama-sama menjelaskan suatu unit buah pikiran untuk
mengungkapkan buah pemikiran yang jauh lebih besar dalam suatu karangan.
Paragraf mempunyai sejumlah jenis, baik itu berdasarkan fungsi, isi, maupun polanya.
Artikel kali ini akan membahas jenis-jenis paragraf berdasarkan isinya, dimana
jenis-jenis paragraf tersebut adalah sebagai berikut:
1. Paragraf Persuasi
Paragraf ini merupakan berisi bujukan untuk para pembaca agar menerima gagasan
ataupun ide yang disampaikan oleh penulis. Supaya pembaca dapat menerima gagasan
penulis, pembaca harus menyediakan sejumlah data dan bukti yang sesuai dengan fakta
atau kenyataan. Dengan begitu, pembaca bisa mengiyakan gagasan dari penulis tanpa
adanya penolakan.
Selain itu, paragraf persuasi juga menggunakan sejumlah unsur untuk menjadikan
pembaca tertarik membaca paragraf ini, yaitu:

9
● Adanya penggunaan bahasa yang menarik.
● Adanya kata-kata ajakan seperti ayo, mari, dan sebagainya.
● Adanya partikel -lah yang terdapat pada kata-kata tertentu.
Paragraf ini juga mempunyai sejumlah jenis, yaitu:
a. Persuasi propaganda: paragraf ini digunakan di media-media massa seperti
koran, artikel internet, dan sebagainya. Paragraf persuasi ini berisi informasi
yang meyakinkan serta imbauan yang kuat, sehingga pembaca pun percaya dan
mau mengikuti himbauan atau bujukan tersebut.
Contoh :
Berhentilah sejenak bila mengantuk, jagalah keselamatan Anda dan pengguna jalan
lainnya.
Bayarlah pajak tepat waktu.
b. Persuasi pendidikan: paragraf ini berisi pesan, ajakan, imbauan, dan sebagainya
yang bersifat edukatif dan disampaikan oleh pihak-pihak yang berkecimpung di
dunia pendidikan.
Contoh :
Mari budayakan membaca !
Belajarlah meski lelah, jujurlah walau soal susah.
c. Persuasi advertensi atau persuasi iklan: paragraf ini dipakai oleh pihak
komersial untuk memasarkan, mempromosikan, bahkan membujuk pembaca
untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan pihak komersial tersebut.
Contoh :
● Sudah lama berbisnis online tapi dagangan tetap kurang laku juga ?
Gunakanlah aplikasi akulaku, dapatkan segera di playstore !
● Anda sering merasa pegal-pegal di wilayah punggung? Tidur Anda
menjadi tidak nyenyak dan sering terbangun karena rasa tidak nyaman
tersebut? Magic Pillow adalah pilihan terbaik bagi Anda! Gunakanlah
secara teratur setiap malam maupun ketika bersantai di depan televisi
Anda selama 4 hingga 5 jam per hari untuk hasil terbaik!
d. Persuasi politik: digunakan untuk tujuan-tujuan politis, seperti kampanye,
ajakan untuk bergabung ke dalam partai, serta ajakan-ajakan lain yang bersifat
politik.

Contoh :
● Pemilihan umum akan segera tiba. Gunakanlah hak suara Anda dengan
baik dan jadilah warga negara yang turut bertanggung jawab dengan
kemajuan bangsa.

10
● Jangan pertaruhkan masa dengan Anda selama 5 tahun kedepan hanya
dengan beberapa lembar rupiah. Pilihlah pemimpin sesuai hati nurani
Anda !
2. Paragraf Argumentasi
Paragraf ini berisi pendapat penulis yang disertai dengan bukti dan alasannya. Paragraf
argumentatif sendiri ditujukan untuk mengemukakan gagasan berdasarkan fakta dan
alasan kuat, sehingga pembaca pun yakin dan setuju atas gagasan tersebut. Paragraf ini
mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
● Berisi pendapat atau pandangan penulis terkait suatu peristiwa.
● Adanya fakta-fakta, data, dan contoh aktual yang mendukung pendapat sang
penulis.
● Pendapat atau pandangan dikemukakan secara analitis atau secara analogis
(menggunakan perumpamaan).
● Diakhiri dengan kesimpulan dari penulis.

Contoh :
Paragraf Argumentasi Lingkungan
Hujan tak turun selama enam bulan mengakibatkan tanah dan sumber air menjadi
kering. Menurut BMKG, tahun ini hujan diprediksi turun pada bulan depan. Jika hal itu
terjadi, bisa dipastikan bahwa kemarau tahun ini bukanlah kemarau yang biasa,
dikarenakan terjadi selama tujuh bulan.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf yang berisi tentang uraian sebuah gagasan yang memiliki tujuan untuk
menjelaskan sesuatu. Uraian tersebut tentu didukung sejumlah fakta agar para pembaca
bisa mempercayainya. Jenis paragraf ini mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
● Berisi petunjuk atau kiat-kiat dalam melakukan atau meraih sesuatu.
● Isi paragrafnya berisi fakta-fakta, kenyataan, atau hal-hal lain yang dapat
dibuktikan kebenarannya, sehingga pembaca pun bertambah wawasannya.
● Berisi uraian tentang suatu peristiwa.
● Tidak bersifat membujuk atau memaksa pembacanya.

Contoh :
Contoh Paragraf Eksposisi Tentang Bahasa
Perkembangan bahasa Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan terutama
ejaan bahasa indonesia dengan menggunakan huruf latin, perubahan ini disesuaikan
dengan perkembangan bahasa indonesia serta masyarakat yang menggunakannya.
Pada jaman pemerintahan Hindia Belanda ejaan resmi bahasa melayu diubah
menggunakan huruf latin, dan pada tahun 1947 setelah kemerdekaan berlaku ejaan
baru untuk bahasa Indonesia.

11
Ejaan bahasa indonesia ini ditandatangani oleh menteri yang bernama Mr. Suwandi,
maka dari itu ejaan tersebut dikenal dengan ejaan Suwandi. Dan pada tahun 1972 ejaan
yang disempurnakan (EYD) berlaku hingga sekarang.
4. Paragraf Narasi
Isi dari paragraf ini adalah kisah tentang suatu peristiwa atau kejadian yang didasari
oleh data dan fakta yang ada. Adapun ciri-ciri paragraf ini adalah sebagai berikut:
Adanya tokoh atau pelaku.
Adanya latar tempat, waktu, atau suasana.
Adanya alur atau jalan cerita.
Paragraf ditulis secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu.
Contoh :
Pergilah Arif ke pasar menggunakan sepeda warisan kakeknya, sesampainya di pasar
Arif membeli kebutuhan hidupnya bersama sang Ayah yang telah sakit-sakitan. Setelah
barang terbeli semuanya, Arif kembali mengayuh sepeda warisan kakeknya menuju
rumah yang hanya berupa gubuk di bawah jembatan.

5. Paragraf Deskripsi
Merupakan paragraf yang berisi penggambaran sebuah objek secara detail, sehingga
pembaca pun seolah dapat melihat atau merasakan objek tersebut. Paragraf deskripsi
mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
● Berisi penggambaran objek atau benda.
● Banyak menggunakan jenis-jenis kata sifat di dalamnya.
Contoh :
Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin luas. Akibatnya suhu bumi
meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam makin sering datang.
Kesimpulannya, bumi makin kritis.

E.Pengembangan paragraf klimaks antiklimaks


Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan
yang paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai
pada gagasan yang tertinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Pengembangan paragraf antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari
pengembangan klimaks.
Contoh:

● Pikiran utama : bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman.

12
● Pikiran penjelasan : traktor yang dijalankan dengan uap; traktor dengan roda
rantai; traktor buatan Ford; traktor buatan Jepang

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan


kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru
jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi
pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan
traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang
memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Caterpillar. Di
samping Caterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat
pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk
Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya
sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
Pengembangan paragraf sudut pandang
1. Urutan waktu: paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya.
Contoh:

● Dika tidak hanya berpikir, ia juga berdiskusi dengan guru dan teman-temannya.
Selanjutnya ia meneliti masalah kondisi tanah sekitar jalan tol. Akhirnya, Dika
ini berhasil menjadi peserta lomba karya ilmiah dan menjadi pemenang harapan.

2. Urutan ruang: paragraf dikembangkan dari ruang yang terdekat kemudian secara
berurutan digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang, dan seterusnya.
Contoh:

● Jika Anda memasuki pekarangan bangunan kuno, Anda akan berada pada jalan
berlantai batu hitam. Di kiri dan kanan jalan terdapat lumbung pada, atapnya
berbentuk seperti tanduk dan beratapkan ijuk. Terus ke dalam Anda akan sampai
pada bangunan utama

3. Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan


Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan dua
hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingkatnya dan kedua hal itu memang
mempunyai persamaan dan perbedaan.
Contoh:

13
● Septi adalah anak yang berumur sembilan tahun mempunyai rambut lurus,
berkulit agak gelap, dan bermata sipit. Badannya ramping dan suaranya serak
memesona. Sementara itu, Sinta berusia lima tahun, berambut coklat
bergelombang, badannya sehat dan tegap, berkulit agak terang. Anaknya lincah,
periang, dan pemberani.

4. Pengembangan paragraf Analogi


Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan
bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal
umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami
dengan jelas.
Contoh:

● Pencabangan suatu bahasa proto menjadi bahasa baru atau lebih dapat
disamakan dengan pencabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang
pohon tadi mengeluarkan cabang-cabang baru, tiap cabang kemudian bertunas
dan tumbuh menjadi cabang baru. Demikian pula pencabangan pada bahasa.

5. Pengembangan paragraf Contoh


Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh agar sesuatu hal yang terlalu
umum bisa dijelaskan secara konkret.
Contoh:

● Teknologi barat tidak mudah ditanamkan di bumi timur. Teknologi tidak bisa
dipisahkan dari kebudayaan sekitarnya. Siapa yang ingin menggunakan
teknologinya dengan alam pikiran dan budaya barat tetap harus mengingat
kepentingan lingkungan sehingga tidak menimbulkan kekecewaan. Indonesia
pernah mengimpor gerbong-gerbong kereta api dari Prancis yang dilengkapi
dengan AC. Tetapi penumpangnya masih tetap pada kebiasaan semula, sehingga
gerbong-gerbong itu tak lama sudah rusak.

6. Pengembangan paragraf proses


Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa dilakukan dengan cara menyusun
secara teratur suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan tindakan untuk

14
menghasilkan sesuatu. Urutannya harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian
secara kronologis dan menyeluruh.
Contoh:

● Ada beberapa tahapan penulisan yang harus dilakukan untuk menulis sebuah
karya tulis ilmiah. Tahap pertama adalah tahap prapenulisan yang merupakan
tahap persiapan. Langkah ini dimulai dari pemilihan dan pembatasan topik,
perumusan tujuan, penentuan sumber bahan penulisan, penyusunan kerangka,
dan pola organisasi karangan. Setelah karangan tersusun, dilanjutkan dengan
tahap penulisan. Materi yang sudah disiapkan diungkapkan ke bentuk kalimat,
alinea, dan akhirnya ter susunlah sebuah wacana.
● Langkah terakhir dari tahapan penulisan adalah revisi. Tahap revisi ini
merupakan langkah yang digunakan untuk mengoreksi apakah bahasa yang
digunakan sudah baik dan untuk melihat apakah materi yang disajikan sudah
benar serta tersusun secara logis.

7. Pengembangan paragraf sebab-akibat


Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan dengan
menetapkan sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya akibat sebagai gagasan utama sedangkan
sebab sebagai perinciannya.
Contoh:

● Saat kemarau panjang sinar matahari terasa menyengat di Pulau Jeju. Semua
tumbuh-tumbuhan meranggas. Angin meniup daun-daun kering hingga rontok.
Sungai-sungai dan sumur-sumur mengering, yang tersisa hanyalah bebatuan.

8. Pengembangan paragraf umum-khusus


Pengembangan dari umum ke khusus akan menghasilkan alinea deduktif, sebaliknya
pengembangan dari khusus ke umum akan menghasilkan alinea induktif. Kedua cara ini
merupakan cara pengembangan alinea yang paling umum dan banyak digunakan.

15
9. Pengembangan paragraf klasifikasi
Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan suatu
pokok permasalahan, dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari kelompok
tersebut.
Contoh:

● Bahasa Jawa memiliki tingkat-tingkat bahasa. Tingkat bahasa yang terendah


disebut ngoko, kemudian tingkat bahasa krama, dan tingkat bahasa krama inggil.
Bahasa ngoko dipakai di antara orang yang sederajat atau orang tua kepada yang
lebih muda. Bahasa krama dipakai untuk orang yang kedudukannya lebih tinggi
kepada yang lebih tua.

10. Pengembangan paragraf definisi luas


Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan
keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Gorys Keraf dalam Mudlofar
2002:102).
Contoh:

● Pompa hidram (Hydraulic Ram) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara
kontinu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar.
Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari
sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi.
Bagian utama sistem ini ialah pompa pemasukan, katup limbah, kata pengantar,
katup udara, ruang udara , dan pipa pengeluaran.

F.Contoh Paragraf

1. Jaringan komputer adalah dua atau lebih yang dihubungkan menggunakan


media komunikasi dan dengan menggunakan protokol komunikasi. Jaringan
komputer memudahkan kita untuk berbagi pakai hardware dan software.
2. Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang dihubungkan
menggunakan media komunikasi dan menggunakan protokol komunikasi.
Jaringan komputer memudahkan kita untuk berbagi pakai hardware dan
software.

16
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan

Paragraf merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih
luas dari pada kalimat atau paragraf merupakan kumpulan kalimat tetapi kalimat yang
bukan sekedar berkumpul melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain
dalam satu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.

B.Kritik dan saran


Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat harus
mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraf tersebut
harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang telah penulis
uraikan di bab sebelumnya.

Demikian makalah ini penulis buat,semoga dapat bermanfaat dan menambah


wawasan para pembaca. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,kurang dimengerti dan lugas,tentunya
banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya materi dan referensi yang kami
peroleh. Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran kesempurnaan makalah ini
semoga makalah ini dapat diterima dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Nasucha, Yakub Drs.M.Hum dkk.2009. bahasa indonesia untuk penulisan


karya tulis ilmiah. Yogyakarta:Media Perkasa.

Poerdamarwinta; W.J.S 1976 Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:


PN.Balai pustaka.

Tarigan, Henry Guntur.1995.pengajaran semantik . Bandung: Penerbit Angkasa.

18

Anda mungkin juga menyukai