Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 2

“ PARAGRAPH”

Dosen Pengampu: Roza Afifah, S Pd, M Pd.

Disusun Oleh:
Frans Agus Delveris 2102111856
Muhammad Fazli Anshari 2102126065
M. Ferdiasnyah Putra 2102124220
M. Sandi Arifin 2102111796
M. Taufik Rafiqi 2102110167
Said Muhammad Faruq 2102135518

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Paragraf” pada kesempatan
ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dosen Roza
Afifah, S Pd, M. Hum. yang telah memberikan tugas ini. Penulis juga berterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam Penulisan makalah ini.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan, Kritik dan saran akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian kata pengantar yang dapat penulis sampaikan, terima kasih kepada semua
yang telah membantu dalam penyusunan dan telah membaca makalah ini. Semoga
makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan baik untuk
penulis maupun pembaca.

Pekanbaru, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

Latar belakang ................................................................................................ 1

Rumusan masalah ........................................................................................... 1

Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

Definisi paragraf ............................................................................................. 3

Ciri-ciri Paragraf ............................................................................................. 4

Syarat-syarat paragraf ..................................................................................... 4

Pola pengembangan ........................................................................................ 6

BAB III PENUTUPAN ........................................................................................... 11

Kesimpulan ................................................................................................... 11

Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Penggabungan kalimat yang berisi suatu gagasan utama atau ide pokok dan
beberapa gagasan pendukung adalah arti paragraf. Menurut KBBI, paragraf adalah
bagian bab dalam suatu karangan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru. Dalam mengungkapkan pikiran menjadi
kalimat dalam bahasa ilmiah, tidak boleh sembarangan dan ini menjadikan kesulitan
bagi beberapa orang, sebab ada perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraf, paragraf sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam tulisan atau karangannya.

Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang diperoleh dari hasil penggabungan
beberapa kalimat. Dalam sebuah paragraf perlu adanya kesatuan dan kepaduan, dan ini
sangatlah penting. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
gagasan tunggal, atau hanya satu gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf yang saling berkaitan. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi.

Rumusan masalah

1. Definisi paragraf.
2. Ciri-ciri paragraf.
3. Syarat-syarat paragraf.
4. Pola pengembangan paragraf.

1
Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apa saja definisi dari paragraf.


2. Mengetahui apa saja ciri-ciri paragraf.
3. Mengetahui apa saja syarat paragraf.
4. Menegtahui apa saja pola pengembangan paragraf.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi paragraf

Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik,
kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat juga
dikatakan karangan yang paling pendek/singkat. Dengan adanya paragraf, dapat
dibedakan suatu gagasan mulai dan berakhir. Pembaca akan kepayahan membaca
sebuah tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kata seolah–olah dicambuk
untuk membaca terus–menerus sampai selesai. Di samping itu, pembaca susah
mengonsentrasikan pikiran dari gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf
pembaca dapat berhenti sebentar dan dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang
terkandung dalam paragraf itu.

Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-


sama menjelaskan satu unit pokok pikiran. Penulis merangkai paragraf demi paragraf
untuk menyampaikan keseluruhan pokok pikiran dengan mudah, agar penulis dapat
menyusun paragraf-paragraf secara sistematis dan logis,diperlukan sejumlah unsur
pendukung yaitu transisi, kalimat topik, kalimat penjelas dan kalimat penegas.
Meskipun, tidak semua paragraf mengandung empat unsur, tiga unsur atau dua unsur
saja, bahkan hanya mengandung satu unsur. Dari beberapa pendapat ahli tersebut,
terlihat pada dasarnya mereka mempunyai pandangan yang sama mengenai paragraf.
Bahwa paragraf selalu mempunyai ide pokok/gagasan utama yang digunakan untuk
membangun kesatuan kalimat dalam suatu paragraf.

3
Ciri-ciri Paragraf

1. Kalimat awal terletak kedalam sedikit yaitu lima ketukan spasi untuk jenis
karangan yang biasa.
2. Paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kakimat topik.
3. Setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan
kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan,menguraikan
ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
4. Paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas.Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik.Paragraf
bukanlah kumpulan kalimat topik.Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik
dan juga beberapa kalimat penjelas.Setiap kalimat penjelas berisi mengenai
detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

Syarat-syarat paragraf

Ketika menulis sebuah artikel, membutuhkan bahasan dan bahasa yang agar
pembaca tertarik. Tentu, selain bahasan dan topik yang sempurna, kamu juga perlu
memahami syarat dan struktur menulis sebuah paragraf yang baik dan benar agar
kalimat-kalimat yang dibentuk menjadi padu, syarat suatu paragraf yang baik adalah
sebagai berikut:

1. Kesatuan Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang
jelas. Ide yang muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap
jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas sehingga
membentuk suatu kesatuan.
2. Kepaduan atau Koherensi Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf.
Kalimat satu ke kalimat berikutnya harus logis dan mendukung kalimat
sebelumnya. Cara mengaitkan antarkalimat dalam paragraf dapat dilakukan
dengan cara berikut.
a. Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalam setiap kalimat.

4
b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awal kalimat dengan tepat
dan benar.
c) Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti
gagasan utama dengan kata-kata seperti: dia, mereka, nya, itu, tersebut, ini.
3. Penggunaan metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama
paragraf. Metode yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode
definisi.
4. Setiap paragraf harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam
kalimat topik. Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada:
- Kalimat topik pada awal paragraf (deduktif)
- Kalimat topik pada akhir paragraf (induktif)
- Kalimat topik pada awal dan akhir paragraf (deduktif-induktif)
- Kalimat topik pada tengah paragraf (ineratif)
- Kalimat topik pada semua kalimat dalam paragraf (deskriptif).

Kalimat topik dalam paragraf ditulis dalam kalimat tunggal atau kalimat majemuk
bertingkat karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.

A. Penulis paragraf tetap memperhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti
ejaan, tanda baca,
B. kalimat, diksi, dan bentukan kata.
C. Dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan paragraf harus diperhatikan hal-
hal teknis penulisan.
D. Seperti kutipan, sumber rujukan, tata letak grafik, kurva, ataupun gambar.
E. Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian karangan
pendahuluan, isi, dan
F. bagian kesimpulan.
G. Penulisan paragraf yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.

5
H. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah
paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah kalimat
minimal tiga kalimat.
I. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.

Pola pengembangan

1. Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan

Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi


perbandingan dua hal. Kalimat topik tersebut kemudian dikembangkan dengan
memerinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian-bagian kecil.

Contoh paragraf:

Minat baca masyarakat Indonesia harus ditingkatkan dan buta aksara harus
terus diberantas. Peningkatan minat baca perlu dilakukan karena pada masa
perkembangan teknologi, masyarakat banyak disuguhi informasi di berbagai media.
Media itu harus dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.

Paragraf di atas merupakan jenis paragraf deduktif. Paragraf yang memiliki


kalimat topik di awal paragraf. Terlihat dengan jelas, kalimat topik berisi perbandingan
dua hal. Kalimat topik tersebut membandingkan minat baca masyarakat Indonesia
harus ditingkatkan dan buta aksara harus terus diberantas. Kemudian kalimat
pengembang memerinci kalimat topik supaya pembaca lebih memahami isi teks
tersebut

2. Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan

Paragraf pertanyaan adalah paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan dengan


kalimat tanya.

6
Contoh paragraf :

Lalu apakah dampak negatif dari pemakaian sebuah ponsel murah tersebut?
Kita mungkin jarang bahkan tidak mau tahu apa saja efek negatif yang nantinya kita
terima. Namun, sebagai manusia tentunya kita perlu tahu apa saja yang akan berimbas
pada kita. Ponsel merupakan salah satu alat komunikasi yang bisa memancarkan suatu
sinar radiasi. Sinar ini dipercaya dapat menimbulkan penyakit kanker apabila terlalu
banyak terkena tubuh kita. Apakah selama ini kita menyadai bahwa sinar tersebut terus
menerus mengenai tubuh kita ketika kita menelpon serta melakukan suatu percakapan
melalui ponsel? Sinar tersebut masuk melalui telinga dan sekaligus secara berkala akan
mengganggu cara kerja otak kita.

Paragraf di atas merupakan jenis paragraf deduktif. Paragraf yang memiliki


kalimat topik di awal paragraf yang terdapat pada kalimat “Lalu apakah dampak negatif
dari pemakaian sebuah ponsel murah tersebut?”. Kalimat tersebut merupakan kalimat
pertanyaan yang selanjutnya dipaparkan ke dalam kalimat pengembang. Kemudian
kalimat pengembang menjelaskan tentang pertanyaan tersebut yakni tentang
pengertian ponsel dan dampak negatif dari ponsel sehingga pembaca dapat memahami
bacaan dengan baik.

3. Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat

Pola pengembangan paragraf sebabakibat adalah paragraf yang kalimat


topiknya dikembangkan oleh kalimatkalimat sebab atau akibat

Contoh paragraf:

Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang
patahan selama gempa terjadi. Patahannya menyebabkan keseimbangan air menjadi
terganggu. Makin besar daerah patahan yang terjadi, makin besar pula tenaga
gelombang yang dihasilkan. Selain itu, tsunami juga tercipta karena meletusnya
gunung berapi yang menyebabkan pergerakan air dilaut atau perairan sekitarnya sangat

7
tinggi. Gelombang yang besar menyebabkan banjir dan kerusakan saat menghantam
pantai. Kalimat topik di atas terdapat pada kalimat awal yang biasa disebut paragraf
deduktif. Kalimat topik pada teks di atas adalah “Tsunami tercipta saat permukaan
dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi”. Kalimat
topik ini merupakan sebab, sedangkan yang menjadi akibatnya adalah kalimat
pengembang yang merupakan akibat yaitu gelombang yang besar menyebabkan banjir
dan kerusakan saat menghantam pantai.

4. Pola Pengembangan Paragraf

Paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan dengan contoh-contoh sehingga


kalimat topik jelas pengertiannya.

Contoh paragraf:

Pertama, aneka tanaman sayurmayur, seperti kacang panjang, cabai kangkung


darat, dan terong, misalnya, dapat ditanam di media selain tanah. Khusus untuk
kangkung darat dapat dibudidayakan di bumbung bumbu yang disulap menjadi
semacam pot. Tanaman terong, kencur, dan jahe, dapat dibudidayakan di media
kantong plastik dan pot.

Kalimat topik di atas terdapat pada kalimat awal yang biasa disebut paragraf
deduktif. Kalimat topik pada paragraf di atas adalah ”Pertama, aneka tanaman sayur-
mayur, seperti kacang panjang, cabai kangkungdarat, dan terong, misalnya, dapat
ditanam di media selain tanah.” Kalimat topik tersebut dijelaskan dengan
kalimatkalimat pengembang berupa contoh sayur-mayur. Kemudian kalimat
pengembang menjelaskan lebih rinci mengenai tanaman sayur mayur sehingga
pembaca lebih memamhami isi bacaan dengan baik.

5. Pola Pengembangan Paragraf Perulangan

Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya merupakan pengulangan


kata/kelompok kata atau bagian-bagian kalimat yang penting.

8
Contoh paragraf:

Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta yang patut untuk


dikunjungi. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan
keberadaanya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkalikali di pugar ini
melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan
pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu
pilar “Caturtunggal” (terdiri atas Kraton, Alun-alun Utara, Kraton, dan Pasar
Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.

Kalimat topik di atas terdapat pada kalimat awal yang biasa disebut paragraf deduktif.
Kalimat topik pada teks di atas adalah “Pasar Bering harjo merupakan pasar tradisional
di Yogyakarta yang patut untuk dikunjungi”. Kalimat topik tersebut kemudian
dijelaskan oleh kalimat kalimat pengembang yang berupa perulangan. Kalimat topik
ini dikembangkan dalam beberapa kalimat penjelas dengan mengulang-ulang kata
Pasar.

6. Pola Pengembangan Paragraf Definisi

Paragraf definisi adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa definisi atau
pengertian. Definisi yang terkandung dalam kalimat topik tersebut memerlukan
penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya ditangkap oleh pembaca. Alat untuk
memperjernih pengertian tersebut adalah serangkaian kalimat pengembang.

Contoh paragraf:

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
memiliki hubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup, seperti
manusia, hewan, tumbuhan, dan benda mati, seperti tanah, air, api, batu, dan udara.
Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang
sehat, aman, tenteram, lahir dan batin. Kalimat topik di atas terdapat pada kalimat awal
yang biasa disebut paragraf deduktif. Kalimat topik pada teks di atas yaitu Lingkungan

9
hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan memiliki hubungan timbal
balik. Kalimat topik tersebut berisi definisi. Definisi tersebut dikembangkan oleh
kalimat-kalimat pengembang agar lebih jelas dan dapat dipahami dengan baik oleh
pembaca.

7. Pola Pengembangan Paragraf Ilustrasi

Pengembangan paragraf dengan ilustrasi adalah pengembangan paragraf yang


kalimat topiknya menyajikan suatu gambaran atau melukiskan suatu objek.

Contoh paragraf:

Tarian ini merupakan gambaran kisah Ramayana tatkala barisan kera


membantu Rama melawan Rahwana. Rama ingin membebaskan Shinta yang diculik
oleh Rahwana. Tari Kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh I Wayan Limbak yang
bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies. Pada awalnya, dua seniman itu
terpesona oleh taritarian dalam ritual Sanghyang. Ketika itu, para penari Sanghyang
menari dalam kondisi kemasukan ruh atau kerasukan. Ritual Sanghyang sendiri
merupakan ritual masyarakat Bali yang bersumber dari tradisi pra-Hindu dengan tujuan
menolak bala.

Ritual ini kemudian diadopsi oleh I Wayan Limbak dan Walter Spies menjadi
sebuah seni pertunjukkan oleh umum dan ditampilkan di berbagai negara di Eropa
dengan nama Tari Kecak. Paragraf di atas merupakan jenis paragraf deduktif. Paragraf
yang memiliki kalimat topik di awal paragraf. Kalimat topik paragraf di atas adalah
“Tarian ini merupakan gambaran kisah Ramayana tatkala barisan kera membantu
Rama melawan Rahwana”. Kalimat topik tersebut merupakan ilustrasi atau
penggambaran dari kisah Ramayana. Kemudian kalimat pengembang memamparkan
bagaimana kisah ramayana melawan rahwana sehingga ilustrasi dari bacaan tersebut
semakin jelas dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

10
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari


satukalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud kalimat pokok
adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri.
Dan kalimat penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang
terdapat di kalimat pokok. Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan
itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan


paragraf.
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya Penanda
bahwa pikiran baru dimulai.
3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
4. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.

SARAN

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang


sudah disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan
wacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan,(2001). Paragraf. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan


Nasional.
Dalman, H. (2011). Keterampilan Menulis. Bandar Lampung: Universitas
Muhamadiyah.
Fradana, Suwarta dkk. (2018). Buku Ajar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Sidoarjo: UMS DA Press
Siti Fatimah. (2013). BAHASA Indoncia, Universitas Tadulako, Kalimat Efektif
Sulawesi tengah.
Wiyanto, Asul. (2006). Terampil Menulis Paragraph. Grasindo.

12

Anda mungkin juga menyukai