Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zaiyani Ardareka

Nim : 2102110406

Matkul : Manajemen Operasional Lanjutan

Artikel 1 Metode Hungarian

Dari artikel dan juga ppt dapat kita ketahui bahwa cv tersebut sama-sama menggunakan
metode hungarian. Tetapi pada PT Indomarco Prismatama, perusahaan hanya menggunakan 1
metode saja yaitu metode hungarian dalam menetukan penugasan untuk pegawai, dimana PT
ini memperhatikan jam kerja dan pembiayaan penugasan yang ada. Berbeda dengan kasus CV.
Surya Pelangi yang menggunakan 2 metode dalam penyelesaiannya yakni metode hungarian
dan metode pinalti. Metode Hungarian dan Pinalti merupakan metode yang berbeda untuk
penyelesaian permasalahan penugasan. Metode hungarian diawali dengan mengurangi nilai
pada baris dan kolom dengan biaya terkecil, sedangkan metode pinalti diawali dengan mencari
nilai pinalti pada setiap kolom atau baris. Dalam metode Hungarian setiap hasil bilangan
ditambahkan atau dikurangkan pada hasil nilai yang terkecil untuk memperoleh nilai yang
paling minimal. Perusahaan akan mengalami kerugian bila berkaitan dengan pembiayaan dan
waktu, perusahaan akan memperoleh untung apabila sumber yang tersedia mendapat laba dan
kemenangan. Pada penyelesaian CV tersebut dapat dilihat bahwa metode pinalti ini lebih
efektif dalam menyelesaikan masalah penugasan pada CV. Surya Pelangi. Dimana pada metode
Pinalti mendapat kan solusi optimal pada iterasi kedua sedangkan metode hungarian
mendapatkan solusi optimal pada iterasi keempat.

Langkah perhitungan dengan metode hungarian:

a. Membentuk Matriks Penugasan


b. Reduced cost–matrix dikurangi untuk mendapatkan total– opportunity–cost matrix
c. Diperiksa setiap kolom apakah sudah mempunyai nilai 0
d. Langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek apakah dalam tabel penugasan,
telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber daya (pegawai, penugasan,
pembiayaan) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya
e. Mencari nilai optimum penugasan dengan melakukan maksimalisasi yaitu mencari
semua nilai komponen 0 pada baris dan kolom secara garis horizontal/vertikal
f. Revisi tabel jika jumlah garis belum sama dengan assigment/asignee, memperhatikan
nilai 0 yang ada pada matrik dengan menarik garis vertikal dan horizontal pada baris
dan kolom yang bernilai 0.

Jadi kesimpulan yang bisa kita ambil dari ppt kelompok dan juga artikel ini adalah:

1. Untuk mendapatkan total waktu minimum penyelesaian pekerjaan sesuai pembagian


pekerjaan pegawai dengan menggunakan metode Hungarian, dimulai dari membuat
matrik (m x n) berdasarkan pekerjaan (baris, n) dan pembiayaan (kolom, m).
2. Penugasan mempunyai satu tujuan optimasi minimasi yaitu meminimalkan sumber
waktu penugasan (dalam menit) dan pembiayaan penugasan (dalam Rupiah/jam). Hasil
akhir proses minimalisasi menunjukkan selisih minimal yang mempunyai nilai 0 harus
berjumlah 1 setiap baris.
3. Aplikasi proses perhitungan metode Hungarian menghitung data-data yang sudah
tersimpan dalam database sistem, mengolah optimasi minimasi penugasan pegawai.
Hasil akhir dari aplikasi bergantung pada pembiayaan dan waktu pegawai. Total
pembiayaan minimasi penugasan yang diperoleh membantu pembagian pekerjaan,
setiap pegawai hanya mengerjakan satu pekerjaan.

Sedangkan pada metode penalti didapatkan langkah-langkah dalam menggunakan


metode penalti:

1. Untuk setiap kolom dicari nilai pinalti dengan mencari selisih antara nilai terbesar
dengan nilai terbesar berikutnya.
2. Lihat kolom pinalti yang paling maksimum, pilih kegiatan terbesar sesuai dengan baris
atau kolom itu, dan lingkari. Kemudian coret baris dan kolom yang sesuai dengan nilai
tersebut. Jika sudah ada tanda pada kolom pinalti maksimum maka pilih kegiatan
terbesar dari kegiatan terkecil yang sesuai.
3. Ulangi langkah 1 dan langkah 2 sampai hanya ada satu kolom yang tidak dicoret.
Kemudian pilih kegiatan terbesar dikolom terakhir, lingkari dan coret baris dan kolom
yang sesuai.
Artikel 2 CPM dan PERT

Dalam artikel metode CPM dan PERT merupakan dua teknik perencanaan dan
penjadwalan kontemporer yang banyak digunakan dalam konstruksi, TI, manufaktur, dan
pertahanan. Metode ini dapat diterapkan dalam solusi banyak masalah dan dapat digunakan
dalam pemprograman proyek skala besar. Bersama dengan penerapannya yang mudah, kedua
teknik ini memberikan manfaat besar bagi para pengambil keputusan dengan menjadi analitis.

Metode PERT merupakan suatu metode yang digunakan dalam evaluasi suatu proyek,
yang bertujuan untuk mengurangi sebanyak mungkin adanya penundaan, konflik, maupun
gangguan terhadap kegiatan suatu proyek, termasuk di dalamnya melakukan koordinasi dan
sinkronisasi dengan berbagai bagian dari keseluruhan pekerjaan agar dapat dilakukan
percepatan terhadap penyelesaian suatu proyek. Sedangkan metode CPM digunakan untuk
menentukan kapan suatu kegiatan dimulai dan berakhir pada suatu proyek dalam analisis
jaringan kerja, sehingga didapatkan waktu yang optimal untuk dapat menyelesaikan sebuah
proyek.

Bedanya dalam artikel penelitian ini menggunakan, PERT Klasik dan CPM dalam
manajemen proyek, dengan teknik PERT Fuzzy dan CPM Fuzzy yang akan digunakan, dan
hasilnya akan dianalisis. Implementasi fuzzy dan klasik dari kedua metode, yang digunakan
dalam waktu penyelesaian proyek, dibandingkan. Kemudian proyek dinilai dengan sudut
pandang biaya waktu dengan bantuan teknik nilai yang diperoleh yang dikembangkan oleh
lembaga manajemen proyek. Pada bagian terakhir dari penelitian ini, skenario yang paling
mungkin dianalisis.

Menurut hasil secara umum, tidak ada perbedaan besar antara metode. Namun, metode
ini dapat dianggap sebagai tantangan proses. Dalam solusi sesuai dengan metode logika fuzzy
trigonal setiap pekerjaan telah dinyatakan sebagai angka fuzzy seperti yang ditunjukkan dalam
proses kerja adalah menciptakan kekacauan algoritma. Harus mendahului penggunaan faktor
kabur, terutama untuk pekerjaan sepanjang waktu dalam kasus di mana faktor-faktor ini tidak
dapat menyelesaikan proyek secara efektif, dan ini menyebabkan kesulitan dalam menentukan
waktu. Dalam kasus di mana faktor-faktor ini valid, terutama dalam sistem dengan proses skala
besar dan lebih halus daripada pendahulunya dan menyebabkan banyak kebingungan. Ketika
metode ini kembali meningkatkan jumlah transaksi bisnis akan meningkatkan kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai