Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TRAINING CALON ASISTEN

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI

LOT SIZING

Kode Caten : CM-05 Tanggal Tugas : 22 Maret 2019

Hari :
Nama : Apsari Dita Indah R
Pengumpulan : 27 Maret 2019

Asisten : Danang Amangkurat


Mas Yogyakarta, 27 Maret 2019
Kriteria Penilaian
Format :
Isi :
Analisa : Asisten Pembimbing
Danang Amangkurat Mas
TOTAL : M-74

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TERINTEGRASI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
BAB VI

LOT SIZING

6.1. Tujuan Training


Tujuan training lot sizing adalah:
1. Mampu memahami definisi lot-size dan lot-sizing dalam proses produksi.
2. Memahami pengaruh lot-sizing terhadap substansi lainnya dalam proses
produksi.
3. Memahami dan mengetahui metode lot-sizing yang tepat untuk digunakan
dalam studi kasus.

6.2. Tugas Praktikum


Berikut adalah input dan output yang terlibat dalam modul lot-sizing:

Input : Data historis permintaan produk dari proses MRP

Output: Penentutan lot-size pada setiap periode pemesanan dan cost yang
dikeluarkan

Dalam mengerjakan penugasan lot-sizing, ada beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Lakukan penentuan lot-size pada setiap periode pemesanan yang berasal dari
hitungan MRP.
2. Kalkulasi biaya yang dikeluarkan dari setiap metode penentuan yang
digunakan.

6.3 Latar Belakang


Perusahaan SIMAN GROUP adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur.
Sebagai seorang staf PPIC (Production Planning and Inventory Control) di
perusahaan tersebut diberi wewenang untuk melakukan material requirement
planning, dan seorang planner harus menentukan berapa jumlah order material yang
paling optimum. Oleh sebab itu dilakukan perhitungan Lot Sizing untuk mendapatan
biaya yang lebih murah.
Informasi mengenai deman akan mendasari perencanaan jadwal produksi induk
tiap end item dalam bentuk Master Production Scheduling (MPS). Setelah dibuat
MPS, maka perencanaan untuk level item yang lebih rendah akan dituangkan dalam
Material Requirement Planning (MRP). Supaya sistern produksi bisa berJjalan dengan
baik, maka diperlukan adanya perencanaan produksi yang bersifat tetap atau pasti.
Namun pada kenyataannya,di dalam perusahaan sering kali terjadi perubahan
informasi pada perencanaan tersebut, baik yang datangnya dari pihak ekstem maupun
karenakondisi internal perusahaan,misalnya adanya breakdown mesin, dan lain
sebagainya.
6.4 Dasar Teori

6.4.1 Kajian Deduktif


Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu sistem perencanaan dan
penjadwalan kebutuhan material untuk produksi yang memerlukan beberapa tahapan
proses/fase atau dengan kata lain adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah
produk jadi yang diterjemahkan ke bahan mentah (komponen) yang dibutuhkan
dengan menggunakan waktu tenggang sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa
banyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat
(Rangkuti, 2004).

Teknik lot sizing adalah teknik yang seringkali digunakan untuk menentukan
jumlah item yang harus diorder atau diproduksi, dengan kala lain teknik lot sizing ini
seringkali digunakan dalam membangun MRP.
Beberapa teknik lot sizing yang dapat digunakan dalam menentukan ukuran lot
pada sistem MRP adalah :
a. Teknik Economic Order Quantity (EOQ)
(Russel dan Taylor, 2003) menyatakan bahwa model EOQ digunakan untuk
menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya
langsung penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan. Menurut
(Rangkuti, 2002), Model EOQ dapat diterapkan apabila asumsi-asumsi berikut
ini dipenuhi:
1. Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui
2. Harga per unit produk adalah konstan
3. Biaya penyimpanan per unit per tahun konstan
4. Biaya pemesanan per pesanan konstan
5. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima konstan
6. Tidak terjadi kekurangan bahan atau back orders
Rumus EOQ yang bisa digunakan adalah :
2𝑅𝐶0
EOQ = √ 𝐶𝑐

b. Teknik Period Order Quantity (POQ)


Teknik POQ disebut juga dengan Economic Time CycIe. Teknik POQ ini
digunakan untuk menentukan interval waktu order (Economic Order Interval).
Keuntungan menggunakan teknik POQ adalah dapat menghasilkan lot size
order yang berbeda dalam memenuhi net requirement. Teknik POQ ini akan
lebih baik kemampuannya jika digunakan pada saat biaya setup tiap tahun
sama tetapi biaya carryingnya lebih rendah, (Imam, 2005).
c. Teknik Part Period Balancing (PPB)
Teknik Part Periode Balancing merupakan pendekatan yang lebih dinamis
untuk menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan (Render dan
Heizer, 2001). Teknik ini membentuk bagian periode ekonomis yang
merupakan rasio antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan. PPB
secara sederhana menambahkan kebutuhan sampai nilai bagian periode
mencapai EPP (Economic Part Periode). EPP adalah kuantitas pembelian yang
dapat menyeimbangkan

6.4.2 Kajian Induktif


Table 6. 1 Kajian Literatur
Judul

No Paper Analisis Kesimpulan


(Tahun)
1. A Pada Studi kasus Dalam penelitian ini, masalah ukuran lot
heuristic yang terdapat pada dinamis item tunggal dengan pemilihan
to solve jurnal, dilakukan pemasok diselidiki Masalahnya dipecah
the beberapa metode menjadi dua kasus yang berbeda Untuk
dynamic yaitu Algoritma menyelesaikan masalah di mana banyak
lot sizing Fordyce-Webster. pemasok berada dipertimbangkan, dimensi
problem Terdapat dua studi ketiga ditambahkan ke matriks yang
Judul

No Paper Analisis Kesimpulan


(Tahun)
with kasus pada jurnal digunakan dalam Algoritma Fordyce-
supplier ini dengan masalah Webster. Itu solusi yang diperoleh dengan
selection pertama, jumlah menggunakan algoritma yang diusulkan
and diskon tidak mirip dengan Parsa, Khiav, Mazdeh, dan
quantity dipertimbangkan. Mehrani (2013) dalam hal akurasi dan
discount Di dalam waktu komputasi.
s (2015) kasus, hasil dari
metode ini adalah
solusi optimal.
Yang kedua
masalah, diskon
tambahan dan
semua unit
kuantitas diambil
diperhitungkan dan
hasilnya
dibandingkan
dengan solusi yang
tepat. Degan hasil
analisis yaitu
backlog dapat
ditambahkan ke
masalah dan
metode yang sama
dapat diterapkan
untuk
menyelesaikannya
dan mendapatkan
batas atas dengan
Judul

No Paper Analisis Kesimpulan


(Tahun)
cepat untuk nilai-
nilai objektif yang
optimal, yang
merupakan salah
satu faktor penting
algoritma Branch-
and-Bound yang
dapat
dikembangkan
untuk
meningkatkan hasil
yang tidak akurat
minor dan
menyelesaikan
lebih rumit model.

2 Joint Model matematika Makalah ini membahas masalah ukuran lot


economi yang bisa ekonomi bersama (JELP) rantai pasokan
c lot mentolerir untuk formulti-layer dengan pasir multi-pengecer
sizing permintaan tunggal produsen dan pemasok. Dengan
problem stokastik dan hasil akhir stok keselamatan
for a berbagai biaya terdesentralisasi dan hasilnya datang
three- penahanan yang konsisten dengan literatur yang
Layer ada ekstensi yang mendukung mengikuti kebijakan terpusat
supply diusulkan untuk membentuk perspektif biaya. empatfaktor
chain karya Ben- kecerdasan
with Dayaetal. (2013). intelektualkomputerdapatmenambahkan
Judul

No Paper Analisis Kesimpulan


(Tahun)
stochasti Di Selain metode masalah integrasi
c solusi gebraic lust dan kinerjanya yang paling
demand hemode begitu langkauntukmengatasi masalahblanddan.
lvingt seperti dalam Kertas ini, lebih lanjut, membandingkan
Ben-Dayaetal. antara
(2013), Cárdenas- mengadopsi kebijakan yang
Barrón etal. (2012), terinspirasikanaksesoriskeuanganpolicyver
the makalah yang susadapatdisentralisasipolicy.Hasil
diusulkan, penelitian menunjukkan
diimplementasikan, mengungguli algoritma yang diuji lainnya,
dan diuji coba dan juga, lebih menyukai kebijakan
kinerja Kecerdasan terpusat yang terpusat
intelektual
komputasi,
3 Lot- Dalam jurnal ini Jurnal ini mempertimbangkan jaringan
sizing pembahasan atau pertanian –jaringan pertemuan (JELP)
model analisa data multi-lapisan memasok rantai pasokan
with menggunakan dengan multi-pengecer dan perusahaan
advance Mathematical produsen dan supplier. empatfaktor
payment modeling yang kecerdasan
pricing hasilnya adalah intelektualkomputerdapatmenambahkan
and bahwa permintaan masalah integrasi
disruptio dan tingkat dan kinerjanya yang paling
n in pemesanan ulang langkauntukmengatasi masalahblanddan.
supply sebagian bersifat Kertas ini, lebih lanjut, membandingkan
under deterministik. antara
planned Selain itu, tidak ada mengadopsi kebijakan yang
partial batasan dalam terinspirasikanaksesoriskeuanganpolicyver
backorde penawaran dan juga susadapatdisentralisasipolicy.Hasil
Judul

No Paper Analisis Kesimpulan


(Tahun)
ring harga pembelian penelitian menunjukkan
(2017) barang bersifat mengungguli algoritma yang diuji lainnya,
deterministic dan dan juga, lebih menyukai kebijakan
tidak terpengaruh terpusat yang terpusat
oleh gangguan
pasokan. Di sisi
lain, penjualan di
muka sebagai
strategi umum
dalam bisnis tidak
digunakan. Jadi,
mengembangkan
model diperpanjang
di bawah
permintaan yang
tidak menentu dan
parsial tarif
pemesanan ulang,
mempertimbangkan
efek gangguan pada
harga pembelian,
dan juga penjualan
di muka
strategi adalah
beberapa arahan
untuk studi masa
depan. Selain itu,
pembayaran yang
tertunda dapat
Judul

No Paper Analisis Kesimpulan


(Tahun)
digunakan sebagai
pengganti uang
muka.

6.5 Hasil dan Pembahasan


Diketahui bahwa terdapat beberapa metode perhitungan Lot Sizing untuk mendapatan
biaya yang lebih murah. Berikut ini terdapat hasil dan pembahasan dari beberapa
metode yang terdapat di Lot Sizing :

Table 6. 2 Tabel Lot For Lot


LFL
Week 0 1 2 3 4 5
Gross Requirements 1800 0 0 0 1800 1800
Scheduled receipts 0 0 250 0 0 0
Projected available balance 200 200 450 450 0 0
Net Requirement 0 0 0 0 1350 1800
Dalam metode LFL diketahui bahwa biaya order cost adalah $200 ditentukan
dari perusahaan mengorder barang sebanyak dua kali dan sudah di ketahui bahwa
biaya untuk sekali order adalah $100. Pada LFL diketahui juga biaya inventory
costnya sebesar $ 2600 ditentukan dari jumlah barang yang disimpan dikalikan
dengan biaya penyimpanan barang sebesar $2 dan juga terdapat tambahan barang
sebanyak 250 di minggu ke dua. Dengan begitu dapat diketahui bahwa dalam metode
LFL total costnya sebesar $2800.

Table 6. 3 Tabel Economic Order Quantity


EOQ
Week 0 1 2 3 4 5
Net Requirement 0 0 0 1350 1800
Projected available inventory 200 200 200 200 0 0
Planned order releases 0 0 0 1150 1800 0
Dalam metode EOQ diketahui bahwa nilai EOQ yang dihitung menggunakan
rumus sebesar 397. Dengan begitu dapat diketahui bahwa biaya order cost adalah
$200 ditentukan dari perusahaan mengorder barang sebanyak dua kali dan sudah di
ketahui bahwa biaya untuk sekali order adalah $100. Pada EOQ diketahui juga biaya
inventory costnya sebesar $ 1600 ditentukan dari jumlah barang yang disimpan
dikalikan dengan biaya penyimpanan barang sebesar $2. Dengan begitu dapat
diketahui bahwa dalam metode EOQ total costnya sebesar $1800.

Table 6. 4 Tabel Period Order Quantity


POQ
Week 0 1 2 3 4 5
Net Requirement 0 0 0 1350 1800
PAI 200 200 200 200 0 0
POR 0 0 0 1150 1800 0
Dalam metode POQ diketahui bahwa EOQ adalah 397 dan kita dapat
mengetahui order periode adalah 1. Dan dapat diketahui biaya order cost adalah $200
ditentukan dari perusahaan mengorder barang sebanyak dua kali dan sudah di ketahui
bahwa biaya untuk sekali order adalah $100. Pada POQ diketahui juga biaya
inventory costnya sebesar $ 1600 ditentukan dari jumlah barang yang disimpan
dikalikan dengan biaya penyimpanan barang sebesar $2. Dengan begitu dapat
diketahui bahwa dalam metode POQ total costnya sebesar $1800.

Table 6. 5 Tabel Part Period Balancing


PPB
EPP 50
WEEK 0 1 2 3 4 5
Net Req 0 0 0 1350 1800
PAI 0 0 0 0 0 0
POR 0 0 0 1350 1800 0
Dalam metode PBB diketahui bahwa biaya order cost adalah $200 ditentukan
dari perusahaan mengorder barang sebanyak dua kali dan sudah di ketahui bahwa
biaya untuk sekali order adalah $100. Pada PBB diketahui juga biaya inventory
costnya sebesar $ 1600 ditentukan dari jumlah barang yang disimpan dikalikan
dengan biaya penyimpanan barang sebesar $2. Dengan begitu dapat diketahui bahwa
dalam metode PBB total costnya sebesar $1800.

Table 6. 6 Tabel Silver Meal Mean


SMM
Week 0 1 2 3 4 5
GR 1800 0 0 0 1800 1800
SR 0 0 250 0 0 0
PAB 200 200 450 450 0 0
NR 0 0 0 0 1350 1800
PAB 0 0 0 0 1350 1350
POR 0 0 0 0 3150 0
Dalam metode SMM diketahui bahwa biaya order cost adalah $200 ditentukan
dari perusahaan mengorder barang sebanyak dua kali dan sudah di ketahui bahwa
biaya untuk sekali order adalah $100. Pada SMM diketahui juga biaya inventory
costnya sebesar $ 2600 ditentukan dari jumlah barang yang disimpan dikalikan
dengan biaya penyimpanan barang sebesar $2 dan juga terdapat tambahan barang
sebanyak 250 di minggu ke dua. Dengan begitu dapat diketahui bahwa dalam metode
SMM total costnya sebesar $2800.

Table 6. 7 Perhitungan SMM


trial periode requireme Cumulative Carryi Purcha Total Cost/unit
nts requirement ng se Cost Cost
Cost
4 1350 1350 0 6750 6850 5,0740740
74
5 1800 3150 0 15750 1585 5,0317460
0 32
Dengan tabel tersebut dapat diketahui bahwa projected available inventory
pada minggu ke 4 dan ke 5 adalah 1350 planned order releases minggu ke 4dan ke 5
digabungkan yaitu 3150 barang order diminggu ke 4.

Table 6. 8 Tabel Perbandingan Metode


Metode Total Cost
Lot-For-Lot (LFL) 2800
Economic Order Quantity (EOQ) 1800
Period Order Quantity (POQ) 1800
Part Period Balance (PPB) 1800
Silver Meal Method (SMM) 2800
Dapat dilihat hasil dari ke 5 metode didapat nilai terendah nya adalah $1800
dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ) dan
Part Period Balance (PPB). Sehingga ketiga metode tersebut dianggap paling efisien
di bandingkan dari dua metode yang lainnya.
6.6 Kesimpulan
1. Lot Sizing adalah Ukuran Lot (Lot sizing) merupakan suatu teknik yang
digunakan untuk menentukan ukuran kuantitas (jumlah) pemesanan.
Umumnya permasalahan penentuan ukuran lot produksi memiliki asumsi
bahwa permintaan bersifat kontiniu terhadap waktu padahal kondisi pasar
berubah dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan permintaan tidak sama
pada setiap periode, sehingga model persediaan terintegrasi dengan permintaan
sama di semua periode menjadi tidak tepat. Penentuan ukuran lot pada model
integrasi sistem persediaan antara pemanufaktur dan pembeli dengan kondisi
permintaan berfluktuatif bertujuan meminimalisasi total ongkos/biaya.

2. Fungsi Lot-sizing adalah untuk menentukan berapa banyak jumlah item yang
harus diorder atau yang harus diproduksi, Sehingga Lot-sizing berpengaruh
pada proses produksi.
3. Dalam studi kasus untuk Lot sizing yang terpat terdapat tiga metode yang
dapat digunakan yaitu Economic Order Quantity (EOQ), Period Order
Quantity (POQ) dan Part Period Balance (PPB). Dengan biaya $1800.
DAFTAR PUSTAKA

Alfares, H. K., & Turnadi, R. (2016). General model for single-item lot-sizing with
multiple suppliers, quantity discounts, and backordering. ELSEVIER, 199-202.
Gasperz, V. (1998). Production Planning and Inventory Control Berdasarkan
Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hisham M.Abdelsalam n, M. (2014). Joint economiclotsizingproblemforathree—
Layersupplychain. Elsevier.
Imam, Kamarul. 2005. Manajemen Produksi. Fakultas Ekonomi Universitas
Jember. Jember.

Mohammad Mahdavi Mazdeh a, ⇑. M. (2015). A heuristic to solve the dynamic lot


sizing problem with supplier. Elsevier.
Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan Aplikasi Bisnis. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Render, B. dan J. Heizer. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Terjemahan.
PT. Gramedia, Jakarta.
Taleizadeh, A. A. (2017). Lot-sizing model with advance payment pricing and
disruption. International Transactions In Operational Research.

Anda mungkin juga menyukai