MODUL I
MODEL PROGAMA LINIER
Disusun Oleh:
KelompokW-2
PENDAHULUAN
Bagaimana analisis sensitivitas dari penambahan waktu proses di stasiun kerja 4 terhap jumlah
produksi optimal dan pendapatan?
1.3 Tujuan Praktikum
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka dapat
dinyatakan tujuan praktikum sebagai berikut:
1. Dapat menentukan perhitungan pendapatan produk yang optimal pada
produk miniatur Lampu Tidur, Tempat Pensil, dan Tempat Alat Tulis
Kantor.
2. Dapat menentukan jumlah produksi yang optimal pada produk miniatur
Lampu Tidur, Tempat Pensil, dan Tempat Alat Tulis Kantor.
3. Dapat menentukan waktu yang optimal dalam proses produksi pembuatan
produk miniatur Lampu Tidur, Tempat Pensil, dan Tempat Alat Tulis
Kantor. 4. Dapat mengetahui hasil analisis sensitivitas dari penambahan waktu proses di
stasiun kerja 4 terhap jumlah produksi optimal dan pendapatan
1.4 Manfaat Praktikum
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan diatas maka
dapat dinyatakan manfaat praktikum sebagai berikut:
1. Bagi praktikan selanjutnya
a. Sebagai penerapan pembelajaran materi programa linier dalam mata
kuliah penelitian operasional.
b. Memberikan pemahaman tentang penggunaan materi programa linier.
2. Bagi pembaca
a. Sebagai sumber referensi untuk metode pembelajaran tentang materi
programa linier.
b. Sebagai sumber acuan untuk dijadikan referensi dalam melakukan
praktikum berikutnya.
LANDASAN TEORI
𝑍 = 𝐶 𝑋 + 𝐶 𝑋 … + 𝐶 𝑋 ………………..…. (2.1)
Sumber daya yang membatatasi:
𝑎 𝑋 + 𝑎 𝑋 … + 𝑎 𝑋 =/≤/≥ 𝑏 ……………. (2.2)
𝑎 𝑋 + 𝑎 𝑋 … + 𝑎 𝑋 =/≤/≥ 𝑏 …………..…. (2.3)
𝑎𝑚 𝑋 + 𝑎𝑚 𝑋 … + 𝑎𝑚 𝑋 =/≤/≥ 𝑏 ………..…. (2.4)
𝑋 , 𝑋 , … , 𝑋 ≥ 0 ……………..……..…. (2.5)
Keterangan:
Z = Fungsi tujuan (maksimum atau minimum)
𝑋 = Variabel ke-1
𝐶 = Koefisien ke-n
𝑋 = Variabel ke-n
𝑎𝑚 = Variabel pembatas ke-1
𝑏 = Resources ke-1
𝑏 = Resources ke-m
𝑋 , 𝑋 , … , 𝑋 ≥ 0 = Pembatas non negatif
Kasus programa linier sangat beragam, dalam setiap kasus hal yang
penting adalah memahami setiap kasus dan memahami konsep pemodelannya
meskipun fungsi tujuan misalnya hanya mempunyai kemungkinan bentuk
maksimisasi atau minimasi, keputusan untuk memilih salah satunya bukan
pekerjaan mudah. Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analisis adalah
alokasi optimum sumber daya yang langkah, sumber daya dapat berupa modal,
tenaga kerja, bahan mentah dan lain-lain.
2. Divisibility
Solusi tidak harus bilangan bulat atau bilangan pecahan dengan demikian
variabel keputusan merupakan variabel kontinu sebagai lawan dari variabel
diskrit atau bilangan bulat.
3. Deterministik
Mencerminkan kondisi masa depan maupun sekarang dan keadaan masa
depan sangat sulit untuk diketahui
4. Homogenety
Memiliki arti yaitu sumber daya digunakan dalam proses harus sama.
5. Non negativity
Nilai variabel keputusan harus ≥ 0
2. Fungsi tujuan
Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang akan
memaksimumkan (untuk pendapatan atau keuntungan) atau diminimumkan
(untuk ongkos).
3. Pembatas-Pembatas
Merupakan kendala-kendala yang dihadapi sehingga praktikan tidak bisa
menentukan harga variabel keputusan secara sembarang, jadi maksudnya
disini nilai dari variabel keputusan tersebut dibatasi oleh pembatas
(constraint).
4. Pembatas tanda
Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel
keputusannya diasumsikan hanya berharga non negatif atau variabel
keputusan tersebut boleh berharga positif, boleh juga negatif (tidak terbatas
dalam tanda).
Tahap selanjutnya merupakan tahap teknis yang secara umum ada dalam
linear programming (Ayu, 1996). Tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
Bila kolom pivot ditarik ke atas maka akan ditemukan variabel keluar.
1. Menentukan baris pivot dengan melihat hasil bagi nilai solusi dengan nilai
kolom pivot yang bersesuaian. Pilih yang mempunyai nilai bagi terkecil.
Bila baris pivot ditarik ke kiri maka akan diperoleh variabel keluar
2. Menentukan elemen pivot dengan mencari perpotongan kolom pivot dan
baris pivot.
3. Lakukan perhitungan-perhitungan untuk membuat iterasi selanjutnya.
4. Memeriksa keoptimalan dengan melihat nilai koefisien fungsi tujuan di
mana:
a. Bila maksimisasi maka nilai solusi sudah positif atau nol.
b. Bila minimisasi maka nilai solusi sudah negatif atau nol.
3. Degenerasi
Dalam penerapan feasibility condition, jika terdapat rasio minimum kembar,
maka pemilihan leaving variabel dilakukan secara sembarang jika ini terjadi
satu atau lebih variabel dasar akan sama dengan nol pada iterasi berikutnya
dalam kasus ini solusi mengalami degenerasi berdasarkan pengalaman,
degenerasi muncul jika model memiliki sekurang-kurangnya sebuah kendala
yang berlebihan, celakanya, tidak ada teknik untuk mengalokasikan secara
langsung dari fungsi kendala mana yang berlebih.
2.9 Jam Kerja Optimal Dan Slack
Waktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam merancang atau
memperbaiki suatu sistem kerja, peningkatan efisiensi suatu sistem kerja mutlak
berhubungan dengan waktu kerja yang digunakan dalam berproduksi, pengukuran
waktu (time study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan
lamanya waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang sudah terlatih).
Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat
kecepatan kerja yang normal serta dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat
itu, dengan demikian pengukuran waktu ini merupakan suatu proses kuantitatif
yang diarahkan untuk mendapatkan suatu kriteria yang obyektif.
Studi mengenai pengukuran waktu kerja dilakukan untuk dapat melakukan
perancangan atau perbaikan dari suatu sistem kerja, untuk keperluan tersebut
dilakukan penentuan waktu baku yaitu waktu yang diperlukan dalam bekerja
dengan telah mempertimbangkan faktor-faktor diluar elemen pekerjaan yang
dilakukan.
Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang secara efektif digunakan
untuk bekerja waktu kerja efektif terdiri atas hari kerja efektif dan jam kerja
efektif, slack adalah waktu kelonggaran atau sisa waktu yang telah digunakan
pada jam kerja slack atau surplus terjadi jika ada sisa waktu pada jam kerja
optimal yang telah ditentukan (kapasitas waktu) atau sisa dari sumber daya yang
tidak terpakai, baik memang karena jam kerja yang kurang efektif atau jam yang
digunakan untuk keperluan pribadi pada saat bekerja.
Cara menghitung slack yaitu: kapasitas waktu dibagi sumber daya yang
tersedia, dikurangi dengan jam kerja efektif atau optimal pada pekerjaan tersebut.
METODE PENELITIAN
Mulai
Identifikasi masalah
Pengumpulan Data:
Tahap
Pengumpulan 1. Pada waktu proses di stasiun kerja 1,2,3 dan 4
2. Kapasitas waktu di setiap stasiun kerja
Data 3. Fungsi tujuan
Pengolahan Data:
Tahap
Pengolahan 1. Menghitung pendapatan produk yang optimal
2. Menghitung jumlah produk optimal
Data 3. Menghitung waktu paling optimal untuk masing-
masing stasiun kerja.
Selesai
3.2.5 Pembahasan
Pembahasan ini dilakukan untuk memahami secara detail persoalan
praktikum yang telah di selesaikan, dengan analisa secara terperinci setiap sub bab
sehingga bias diambil suatu kesimpulan dengan jelas.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Perhitungan pendapatan produk yang optimal :
Zmax = 5.590x1 + 10.725x2 + 10.462x3
= 5.590 (4,0692) + 10.725 (0) + 10.462 (0)
= Rp. 22.360
Nilai pendapatan optimal yang diperoleh perusahaan sebesar Rp. 22.360
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikan selanjutnya supaya
dapat memperoleh hasil yang diinginkan, diharapkan praktikan membaca banyak
literatur serta memahami konsep programa linier dengan metode yang akan
digunakan dan praktikan harus lebih teliti dalam menghitung perhitungan data
agar mendapatkan hasil yang diinginkan.