DI SUSUN OLEH :
FALKUTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
BAB II ISI...........................................................................................3
3.1 Kesimpulan...........................................................................21
3.2 Saran....................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk
mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang
bergabung pada sejumlah variabel input. Penerapan program linear banyak
diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, sosial dan lain-lainnya, misalnya
periklanan, industri manufaktur (penggunaan tenagakerja kapasitas produksi dan
mesin), distribusi dan pengangkutan, dan perbankan (portofolio investasi). Program
linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai model
matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala
linear. Pemrograman linear merupakan metode matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. Pemrograman linear banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Pemrograman linear
berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam
dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi
tujuan linear dengan beberapa kendala linear. Pemrograman linear meliputi
perencanaan aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang
mencapai tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua
kemungkinan alternatif yang ada.
2.2 Formulasi Permasalahan
6. Langkah Ketiga
Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya yang membatasi.
Fungsi tujuan merupakan maksimisasi, karena semakin besar pendapatan
akan semakin disukai oleh pengrajin. Fungsi kendala pertama (batasan
waktu) menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu yang tersedia
dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak mungkin melebihi
waktu yang ada. Fungsi kendala yang kedua bisa menggunakan ≤ atau ≥
tergantung dari pendefinisianvariabelnya
Definisikan Variabelnya:
Fungsi tujuan :
Maksimumkan z = 1.2 x₁ + 0.5 x₂
x₁ , x₂ ≥ 0
Contoh:
PT. INDAH MEBEL membuat dua produk yaitu meja dan kursi, yang
harus diproses melalui perakitan dan pemolesan. Fungsi perakitan
memiliki 60 jam kerja sedangkan fungsi pemolesan hanya 48 jam
kerja. Untuk menghasilkan satu meja dibutuhkan 4 jam kerja perakitan
dan 2 jam pemolesan. Laba tiap meja $8 dan tiap kursi $6.
Pemecahan :
Sekarang kita harus menentukan kombinasi terbaik dari meja dan kursi
yang harus diproduksi dan dijual guna mencapai laba maksimum.
Ada dua batasan (disebut juga KENDALA) yaitu waktu yang tersedia
untuk perakitan dan waktu yang tersedia untuk pemolesan. Kita buat
ringkasan matematik dari kasus perusahaan tersebut diatas :
Waktu yang dibutuhkan untuk 1 Total Jam yang
unit produk tersedia
Meja (M) Kursi (K)
Perakitan 4 2 60
Pemolesan 2 4 48
Laba per
Unit $8 $6
LANGKAH PERTAMA
Untuk memulai memecahkan persoalan kita nyatakan informasi tersebut dalam
bentuk matematik yaitu memaksimalkan Fungsi Tujuan (hubungan output
terhadap Keutungan).
8M = total keuntungan dari pendapatan meja
6K = total keuntungan dari penjualan kursi
Fungsi Tujuan = 8M + 6K
Waktu yang digunakan membuat kedua produk tidak boleh melebihi total waktu
yang tersedia bagi kedua fungsi. (Fungsi Kendala) :
PERAKITAN :
4M + 2K ≤ 60
PEMOLESAN
2M + 4K ≤ 48
Agar mendapat jawaban yang berarti maka nilai M dan K harus positif (meja dan
kursi yang nyata) artinya harus lebih besar dari 0 (M≥0 dan K≥0).
Persoalan dapat diringkas dalam bentuk matematik :
Maksimumkan : Laba = 8M + 6K (Fungsi Tujuan)
Dibatasi Oleh : (Fungsi Kendala)
4M + 2K ≤ 60
2M + 4K ≤ 48
M≥0 dan K≥0
LANGKAH KEDUA
Gambarkan batasan-batasan tersebut dalam sebuah grafik, meja pada sumbu
horizontal dan kursi pada sumbu vertical.
Asumsikan :
a. Tidak ada waktu yang tersedia untuk merakit meja (produksi meja = 0), maka
kursi dapat dibuat sampai dengan 30. Titik kita yang pertama adalah (0,30).
b. Untuk mendapatkan titik kedua, asumsikan tidak tersedia waktu untuk
merakit kursi (produksi kursi = 0), sehingga kita dapat memproduksi meja
K=15. Titik kedua kita adalah (15,0).
Setiap kombinasi meja dan kursi pada garis BC akan menghabiskan 60 jam
waktu. Contoh : jika kita produksi 10 meja maka akan diproduksi 10 kursi (titik
10,10), pada grafik akan menghabiskan waktu perakitan 10 (4jam) + 10 (2jam) =
60 jam.
Fungsi Pemolesan :
2M + 4K ≤ 48
Asumsikan tidak tersedia waktu untuk aktivitas pemolesan kursi (pemolesan kursi
= 0), sehingga kita melakukan pemolesan M = 24, Titik (24,0). Begitupun
sebaliknya tidak ada waktu untuk pemolesan Meja (Pemolesan Meja = 0),
sehingga kita melakukan pemolesan Kursi K = 12, Titik (0,12).
Pemolesan : 2M + 4K ≤ 48 jam
2(10) + 4(5) = 40 jam
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 10 meja dan 5 kursi (titik 10,5) masih
masuk dalam area feasible solution (AEDC) merupakan pemecahan yang
memungkinkan.
LANGKAH KETIGA
Tetapkan titik D, maka semua titik di bidang arsiran AECD akan diketahui.
Bagaimana mengetahui titik D?
a. membaca gambar grafik secara cermat pertemuan titik D.
b. Membaca kesamaan dua garis berpotongan titik D. Kesamaan itu adalah :
4M + 2K = 60
2M + 4K = 48
Untuk memecahkan dua kesamaan secara bersamaan maka kalikan
kesamaan pertama dengan – 2:
-2 (4M + 2K = 60) = -8M – 4K = -120
+2M + 4K = 48
-6M = -72
M = 12
LANGKAH KEEMPAT
Hitung nilai empat sudut dari bidang arsiran untuk melihat komposisi produksi
manakah yang menghasilkan laba terbesar :
Titik A (0,0) : 8(0) + 6(0) = 0
Titik E (0,12) : 8(0) + 6(12) = 72
Titik C (15,0) : 8(15) + 6(0) = 120
Titik D (12,6) : 8(12) + 6(6) = 132
Kesimpulan : Untuk memperoleh keuntungan optimal, maka komposisi produk
adalah Meja 12 buah dan Kursi 6 buah dengan keuntungan sebesar $132.
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat
dua jenis makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis
makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling
sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit.
Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap
jenis makanan:
Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan
biaya produksi.
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
1) 2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2 ≥ 12 (protein)
3) X1 ≥ 2 (jumlah minimal yang harus di produksi = 2 unit)
4) X2 ≥ 1 (jumlah minimal yang harus di produksi = 1 unit)
1. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
Garis isoquant titik (4,8)
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
Garis isoquant titik (6,4)
3) X1 = 2
4) X2 = 1
2)
3) Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
4) 2X1 + X2 =8
5) 2X1 + 3X2 = 12
6) -
7) -2X2 = -4
8) X2 =2
9)
10)masukkan X2 ke kendala (1)
11)2X1 + X2 =8
12)2X1 + 2 =8
13)2 X1 =8–2=6
14)X1 =3
15)
16)masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
17)Z min = 100X1 + 80X2
18)= 100(3) + 80(2)
19)= 300 + 160
20)= 460
21)
22)Kesimpulan :
23)Untuk meminimumkan biaya produksi, maka diproduksi Royal Bee (X 1 ) = 3
dan Royal Jelly (X2 ) = 2, dengan biaya produksi 460 ribu rupiah.
24)Contoh soal Dan Pembahasan
Langkah-langkah:
1) Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2) Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3) Fungsi kendala / batasan
1. 2X1 + 3X2 60 (benang sutera)
2. 2X2 30 (benang wol)
3. 2X1 + X2 40 (tenaga kerja)
4) Membuat grafik
1. 2X1 + 3 X 2=60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
2. 2X2 30
X2=15
3. 2X1 + X2 40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20
Titik D
2X2 = 30
X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15 X1 = 7,5
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
X2 = 15
X1 = 0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan :
untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.
Jenis Makanan Vitamin (unit) Protein (unit) Biaya per unit (ribu rupiah)
Royal Bee 2 2 100
Royal Jelly 1 3 80
Minimum Kebutuhan 8 12 -
Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan
biaya produksi.
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
1) 2X1 + X2 8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2 12 (protein)
3) X1 2
4) X2 1
4. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
3) X1 = 2
4) X2 = 1
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12
-2X2 = -4 X2 = 2
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8
2 X1 = 6 X1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460
Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya
produksi 460 ribu rupiah.
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20
X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya
yang terbatas untuk mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel input. •
Yang termasuk dalam komponen model program linear adalah variable
keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Program linier bisa di
selesaikan menggunakan metode grafik untuk menentukan persoalan
maksimum maupun minimum.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih terdapat banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mendalam bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya