Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM LINIER

DI SUSUN OLEH :

DIMAS BAYU SETIAWAN ( 1801120152 )

ZELINAH ZEN ( 1701120134 )

FALKUTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................2

BAB II ISI...........................................................................................3

2.1 Pengertian Program Linier.....................................................3


2.2 Formulasi Permasalan...........................................................4
2.3 Metode Grafik.........................................................................7
2.4 Contoh Soal..........................................................................15

BAB III PENUTUP...........................................................................21

3.1 Kesimpulan...........................................................................21
3.2 Saran....................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA........................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Operasi riset (operation research) merupakan penerapan beberapa


metode ilmiah yang membantu memecahkan persoalan rumit yang muncul
dalam kehidupan sehari-hari kemudian di inteprestasikan dalam permodelan
matematika guna mendapatkan informasi solusi yang optimal. Operational
research juga banyak digunakan untuk mengambil keputusan yang logis serta
dapat dijelaskan secara kuantitatif. Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk
suatu metode ilmiah dari sistem menggabungkan ukuran-ukuran faktor-faktor
seperti kesempatan dan risiko, untuk meramalkan dan membandingkan hasil-
hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasan. Karena keputusan
dalam riset operasi dapat berkaitan dengan biaya relevan, dimana semua biaya
yang terkaitan dengan keputusan itu harus dimasukkan, kualitas baik
dipengaruhi oleh desain produk atau cara produk dibuat, kehandalan dalam
suplai barang dan jasa, kemampuan operasi untuk membuat perubahan dalam
desain produk atau kapasitas produksi untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan yang terjadi.

Progam linier secara umum adalah program linier merupakan salah


satu teknik menyelesaikan riset operasi, dalam hal ini adalah khusus
menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau
memininumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah
menjadi fungsi linear. Secara khusus, persoalan program linear merupakan suatu
persoalan untuk menentukan besarnya masing-masing nilai variabel sehingga
nilai fungsi tujuan atau objektif yang linear menjadi optimum (memaksimalkan
atau meminimumkan) dengan memperhatikan adanya kendala yang ada, yaitu
kendala yang harus dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan yang linear.
Banyak sekali keputusan utama dihadapi oleh seorang manajer perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan batasan situasi lingkungan operasi.
Pembatasan tersebut meliputi sumberdaya misalnya waktu, tenaga kerja, energi,
bahan baku, atau uang. Secara umum, tujuan umum perusahaan yang paling
sering terjadi adalah sedapat mungkin memaksimalkan laba. Tujuan dari unit
organisasi lain yang merupakan bagian dari suatu organisasi biasanya
meminimalkan biaya. Saat manajer berusaha untuk menyelesaikan masalah
dengan mencari tujuan yang dibatasi oleh batasan tertentu, teknik sains
manajemen berupa program linear sering digunakan untuk permasalahan ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa yang dimaksud dengan Program Linier (Linear Programing)?
1.3.2 Bagaimana Formulasi Program Linier?
1.3.3 Apa saja model Pemrograman Linier Metode Grafik
1.3.4 Bagaimana contoh soal dan pembahasan fungsi maksimalisasi
keuntungan dan minimalisasi biaya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat memahami tentang Program Linier.
1.3.2 Mengerti formulasi permasalahan Program Linier.
1.3.3 Mengerti dan memahami model Pemrograman Linier Metode grafik.
1.3.4 Memahami contoh soal dan pembahasan menggunakan metode grafik.
BAB II

ISI

2.1 Program Linier


Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan atas sumber
dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan,
ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun modal. Dengan keterbatasan ini,
perusahaan perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil yang
ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal. Berbagai
cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya pemrograman
linear .
Pemrograman Linear merupakan metode  matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Pemrograman Linear
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain.
Pemrograman Linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia
nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan
linear dengan beberapa kendala linear

Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk
mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang
bergabung pada sejumlah variabel input. Penerapan program linear banyak
diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, sosial dan lain-lainnya, misalnya
periklanan, industri manufaktur (penggunaan tenagakerja kapasitas produksi dan
mesin), distribusi dan pengangkutan, dan perbankan (portofolio investasi). Program
linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai model
matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala
linear. Pemrograman linear merupakan metode matematik dalam mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya. Pemrograman linear banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Pemrograman linear
berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam
dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi
tujuan linear dengan beberapa kendala linear. Pemrograman linear meliputi
perencanaan aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang
mencapai tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua
kemungkinan alternatif yang ada.
2.2 Formulasi Permasalahan

Masalah keputusan yang sering dihadapi analisis adalah alokasi optimum


sumber daya. Sumber daya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah,
kapasitas mesin, waktu, ruangan atau teknologi. Tugas analisis adalah mencapai
hasil terbaik dengan keterbatasan sumber daya itu. Setelah masalah
diidentifikasikan, tujuan ditetapkam, langkah selanjutnya adalah formulasi model
matematika. Formulasi model matematika ada 3 tahap :

1. Tentukan variabel yang tidak diketahui dan dinyatakan dalam simbol.


2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier dari
variabel keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikannya
dalam persamaan atau pertidaksamaan.
4. Langkah Pertama
Mengidentifikasi tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang
membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang
ingin dicapai adalah memaksimumkan pendapatan. Alternatif keputusan
adalah jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber daya yang
membatasi  adalah waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi
dan meja yang harus diproduksi (pangsa pasar )
5. Langkah Kedua
Memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian.
Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian diskon, sehingga
harga jual per meja maupun kursi akan sama meskipun jumlah yang dibeli
semakin banyak. Hal ini mengisyaratkan bahwa total  pendapatan yang
diperoleh pengrajin proposional terhadap jumlah produk yang terjual.
Penggunaan sumber daya yang membatasi , dalam hal ini waktu kerja
karyawan dan pangsa pasar juga proporsional terhadap jumlah meja dan
kursi yang diproduksi. Dengan  demikian dapat dinyatakan sifat
proporsionalitas dipenuhi. Total pendapatan pengrajin merupakan jumlah
pendapatan dari keseluruhan meja dan kursi yang terjual. Penggunaan
sumber daya ( waktu kerja karyawan dan pangsa pasar) merupakan
penjumlahan waktu yang digunakan untuk memproduksi meja dan kursi.
Maka dapat dinyatakan juga sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan
kepastian juga dipenuhi.

6. Langkah Ketiga
Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya yang membatasi.
Fungsi tujuan merupakan maksimisasi, karena semakin besar pendapatan
akan semakin disukai oleh pengrajin. Fungsi kendala pertama (batasan
waktu) menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu yang tersedia
dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak mungkin melebihi
waktu yang ada. Fungsi kendala yang kedua bisa menggunakan ≤ atau ≥
tergantung dari pendefinisianvariabelnya

Definisikan Variabelnya:

x₁ = jumlah meja yang akan diproduksi

x₂ = jumlah kursi yang akan diproduksi

Model umum Pemrograman Linier kasus di atas adalah :

Fungsi tujuan :
Maksimumkan z = 1.2 x₁ + 0.5 x₂

Kendala : 2x₁ + 0.5 x₂≤ 32

x₁/x₂ ≥ ¼ atau 4x₁≥ x₂ atau 4x₁– x₂ ≥ 0

x₁ , x₂ ≥ 0

2.3 Model Pemrograman Linier Metode Grafik

Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan


dimana hanya terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. Metode grafik adalah satu cara yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah optimalisasi dalam programasi linier. Keterbatasan
metode ini adalah variabel yang bisa digunakan terbatas (hanya dua),
penggunaan 3 variabel akan sangat sulit dilakukan.

Dua macam fungsi Program Linear:

 Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan


masalah
 Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan
permintaan atas sumber daya tersebut

1. La Buatlah model matematika / kendala


2. Tentukan fungsi sasaran (Z).
3. Menyelesaikan fungsi pertidaksamaan :

 Jadikan setiap kendala menjadi bentuk persamaan,


 Buat grafik untuk setiap kendala dan kemudian tentukan daerah
penyelesaian atau HP,
 Setelah grafik dibuat, kemudian tentukan himpunan penyelesaian (HP).
Setelah itu, kita menentukan titik – titik terluar yang terdapat didalam
grafik tersebut.
 Setelah titik – titik terluar ditentukan, Uji titik – titik terluarnya untuk
menentukan nilai maksimumnya.

2.3.1 Fungsi Tujuan Maksimalisasi


Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil.

Contoh:
PT. INDAH MEBEL membuat dua produk yaitu meja dan kursi, yang
harus diproses melalui perakitan dan pemolesan. Fungsi perakitan
memiliki 60 jam kerja sedangkan fungsi pemolesan hanya 48 jam
kerja. Untuk menghasilkan satu meja dibutuhkan 4 jam kerja perakitan
dan 2 jam pemolesan. Laba tiap meja $8 dan tiap kursi $6.
Pemecahan :
Sekarang kita harus menentukan kombinasi terbaik dari meja dan kursi
yang harus diproduksi dan dijual guna mencapai laba maksimum.
Ada dua batasan (disebut juga KENDALA) yaitu waktu yang tersedia
untuk perakitan dan waktu yang tersedia untuk pemolesan. Kita buat
ringkasan matematik dari kasus perusahaan tersebut diatas :
Waktu yang dibutuhkan untuk 1 Total Jam yang
unit produk tersedia
    Meja (M) Kursi (K)    
Perakitan 4 2 60
Pemolesan 2 4 48
           
Laba per
Unit   $8 $6    

LANGKAH PERTAMA
 Untuk memulai memecahkan persoalan kita nyatakan informasi tersebut dalam
bentuk matematik yaitu memaksimalkan Fungsi Tujuan (hubungan output
terhadap Keutungan).
8M = total keuntungan dari pendapatan meja
6K = total keuntungan dari penjualan kursi
Fungsi Tujuan = 8M + 6K
 Waktu yang digunakan membuat kedua produk tidak boleh melebihi total waktu
yang tersedia bagi kedua fungsi. (Fungsi Kendala) :
PERAKITAN :
4M + 2K ≤ 60

PEMOLESAN
2M + 4K ≤ 48
 Agar mendapat jawaban yang berarti maka nilai M dan K harus positif (meja dan
kursi yang nyata) artinya harus lebih besar dari 0 (M≥0 dan K≥0).
 Persoalan dapat diringkas dalam bentuk matematik :
Maksimumkan : Laba = 8M + 6K (Fungsi Tujuan)
Dibatasi Oleh : (Fungsi Kendala)
4M + 2K ≤ 60
2M + 4K ≤ 48
M≥0 dan K≥0

LANGKAH KEDUA
 Gambarkan batasan-batasan tersebut dalam sebuah grafik, meja pada sumbu
horizontal dan kursi pada sumbu vertical.

ngkah – langkah penyelesaian dengan metode grafik:

 Asumsikan :
a. Tidak ada waktu yang tersedia untuk merakit meja (produksi meja = 0), maka
kursi dapat dibuat sampai dengan 30. Titik kita yang pertama adalah (0,30).
b. Untuk mendapatkan titik kedua, asumsikan tidak tersedia waktu untuk
merakit kursi (produksi kursi = 0), sehingga kita dapat memproduksi meja
K=15. Titik kedua kita adalah (15,0).
 Setiap kombinasi meja dan kursi pada garis BC akan menghabiskan 60 jam
waktu. Contoh : jika kita produksi 10 meja maka akan diproduksi 10 kursi (titik
10,10), pada grafik akan menghabiskan waktu perakitan 10 (4jam) + 10 (2jam) =
60 jam.
 Fungsi Pemolesan :
2M + 4K ≤ 48
Asumsikan tidak tersedia waktu untuk aktivitas pemolesan kursi (pemolesan kursi
= 0), sehingga kita melakukan pemolesan M = 24, Titik (24,0). Begitupun
sebaliknya tidak ada waktu untuk pemolesan Meja (Pemolesan Meja = 0),
sehingga kita melakukan pemolesan Kursi K = 12, Titik (0,12).

 Penyajian grafik batasan persoalan


 Kombinasi meja dan kursi yang berada dalam AEDC disebut pemecahan yang
memungkinkan (feasible solutions), kombinasi di luar AEDC tidak mungkin
menjadi solusi.
Contoh :
Untuk 10 meja dan 5 kursi
Perakitan : 4M + 2K ≤ 60 jam
4(10) + 2 (5) = 50 jam

Pemolesan : 2M + 4K ≤ 48 jam
2(10) + 4(5) = 40 jam

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 10 meja dan 5 kursi (titik 10,5) masih
masuk dalam area feasible solution (AEDC) merupakan pemecahan yang
memungkinkan.
LANGKAH KETIGA
 Tetapkan titik D, maka semua titik di bidang arsiran AECD akan diketahui.
 Bagaimana mengetahui titik D?
a. membaca gambar grafik secara cermat pertemuan titik D.
b. Membaca kesamaan dua garis berpotongan titik D. Kesamaan itu adalah :
4M + 2K = 60
2M + 4K = 48
Untuk memecahkan dua kesamaan secara bersamaan maka kalikan
kesamaan pertama dengan – 2:
-2 (4M + 2K = 60) = -8M – 4K = -120
+2M + 4K = 48
-6M = -72
M = 12

Selanjutnya, substitusikan 12 untuk M dalam kesamaan kedua.


2M + 4K = 48
2(12) + 4K = 48
24 + 4K = 48
4K = 24
K=6
Jadi Titik D adalah (12,6)

LANGKAH KEEMPAT
 Hitung nilai empat sudut dari bidang arsiran untuk melihat komposisi produksi
manakah yang menghasilkan laba terbesar :
Titik A (0,0) : 8(0) + 6(0) = 0
Titik E (0,12) : 8(0) + 6(12) = 72
Titik C (15,0) : 8(15) + 6(0) = 120
Titik D (12,6) : 8(12) + 6(6) = 132
 Kesimpulan : Untuk memperoleh keuntungan optimal, maka komposisi produk
adalah Meja 12 buah dan Kursi 6 buah dengan keuntungan sebesar $132.

2.3.2 Fungsi Tujuan Minimisasi


Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi
optimal tercapai pada saat garis fungsi tujuan menyinggung daerah
feasible yang terdekat dengan titik origin.

Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat
dua jenis makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis
makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling
sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit.
Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap
jenis makanan:
Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan
biaya produksi.

Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
1) 2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2 ≥ 12 (protein)
3) X1 ≥ 2 (jumlah minimal yang harus di produksi = 2 unit)
4) X2 ≥ 1 (jumlah minimal yang harus di produksi = 1 unit)

1. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
Garis isoquant titik (4,8)
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
Garis isoquant titik (6,4)
3) X1 = 2
4) X2 = 1
2)
3) Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
4) 2X1 + X2 =8
5) 2X1 + 3X2 = 12
6) -
7) -2X2 = -4
8) X2 =2
9)
10)masukkan X2 ke kendala (1)
11)2X1 + X2 =8
12)2X1 + 2 =8
13)2 X1 =8–2=6
14)X1 =3
15)
16)masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
17)Z min = 100X1 + 80X2
18)= 100(3) + 80(2)
19)= 300 + 160
20)= 460
21)
22)Kesimpulan :
23)Untuk meminimumkan biaya produksi, maka diproduksi Royal Bee (X 1 ) = 3
dan Royal Jelly (X2 ) = 2, dengan biaya produksi 460 ribu rupiah.
24)Contoh soal Dan Pembahasan

1) PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi


2 jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi
kedua produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku
benang wol dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera
adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40
jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam
tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel berikut:

Kg Bahan Baku & Jam Tenaga


Jenis Bahan Baku dan Maksimum
Kerja
Tenaga Kerja Penyediaan
Kain Sutra Kain Wol
Benang Sutra 2 3 60 kg
Benang Wol - 2 30 kg
Tenaga Kerja 2 1 40 kg

 Langkah-langkah:
1) Tentukan variabel
        X1=kain sutera
        X2=kain wol
2) Fungsi tujuan
        Zmax= 40X1 + 30X2
3) Fungsi kendala / batasan
        1. 2X1 + 3X2 60 (benang sutera)
        2. 2X2 30 (benang wol)
        3. 2X1 + X2 40 (tenaga kerja)
4) Membuat grafik
        1. 2X1 + 3 X 2=60
            X1=0, X2 =60/3 = 20
            X2=0, X1= 60/2 = 30
        2. 2X2 30
            X2=15
        3. 2X1 + X2 40

            X1=0, X2 = 40
            X2=0, X1= 40/2 = 20

Cara mendapatkan solusi optimal:


1. Dengan mencari nilai Z setiap titik ekstrim.
Titik A
    X1=0, X2=0
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
    X1=20, X2=0
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
    Mencari titik potong (1) dan (3)
    2X1 + 3X2 = 60
    2X1 + X2 = 40
    2X2=20 X2=10
    Masukkan X2 ke kendala (1)
    2X1 + 3X2 = 60
    2X1 + 3 . 10 = 60
    2X1 + 30 = 60
    2X1 = 30 X1 = 15
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)

Titik D
    2X2 = 30
    X2 = 15
    masukkan X2 ke kendala (1)
    2X1 + 3 . 15 = 60
    2X1 + 45 = 60
    2X1 = 15 X1 = 7,5
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
    X2 = 15
    X1 = 0
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan :
untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.

1. Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis


makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut
mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit
dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan
jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

Jenis Makanan Vitamin (unit) Protein (unit) Biaya per unit (ribu rupiah)
Royal Bee 2 2 100
Royal Jelly 1 3 80
Minimum Kebutuhan 8 12 -
Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan
biaya produksi.
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
    X1 = Royal Bee

X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
    Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
   1) 2X1 + X2 8 (vitamin)
   2) 2X1 + 3X2 12 (protein)
   3) X1 2
   4) X2 1
4. Membuat grafik
    1) 2X1 + X2 = 8
        X1 = 0, X2 = 8
        X2 = 0, X1 = 4
    2) 2X1 + 3X2 = 12
        X1 = 0, X2 = 4
        X2 = 0, X1 = 6
    3) X1 = 2
    4) X2 = 1
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12
-2X2 = -4 X2 = 2
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8

2 X1 = 6 X1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460

Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya
produksi 460 ribu rupiah.

Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
   2X1 + 3X2 = 60
   2X1 + X2 = 40
   2X2=20
   X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
   2X1 + 3X2 = 60
   2X1 + 3 . 10 = 60
   2X1 + 30 = 60
   2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
   40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya
yang terbatas untuk mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel input. •
Yang termasuk dalam komponen model program linear adalah variable
keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Program linier bisa di
selesaikan menggunakan metode grafik untuk menentukan persoalan
maksimum maupun minimum.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih terdapat banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mendalam bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya

Anda mungkin juga menyukai