“METODE GRAFIK”
Disusun Oleh:
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Metode Grafik”.
Penyusun
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
seorang manajer perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan batasan
situasi lingkungan operasi. Pembatasan tersebut meliputi sumberdaya misalnya
waktu, tenaga kerja, energi, bahan baku, atau uang. Secara umum, tujuan umum
perusahaan yang paling sering terjadi adalah sedapat mungkin memaksimalkan
laba. Tujuan dari unit organisasi lain yang merupakan bagian dari suatu
organisasi biasanya meminimalkan biaya. Saat manajer berusaha untuk
menyelesaikan masalah dengan mencari tujuan yang dibatasi oleh batasan
tertentu, teknik sains manajemen berupa program linear sering digunakan untuk
permasalahan ini.
2
BAB II
ISI
3
mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya. Pemrograman linear banyak diterapkan dalam masalah
ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Pemrograman linear berkaitan
dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model
matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa
kendala linear. Pemrograman linear meliputi perencanaan aktivitas untuk
mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik
(menurut model matematika) diantara semua kemungkinan alternatif yang ada.
Contoh Kasus:
Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang
dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk
merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk merakit 1 unit kursi. Perakitan dilakukan
oleh 4 orang karyawan dengan waktu kerja 8 jam perhari. Pelanggan pada
umumnya membeli paling banyak 4 kursi untuk 1 meja. Oleh karena itu
pengrajin harus memproduksi kursi paling banyak empat kali jumlah meja.
4
Harga jual per unit meja adalah Rp 1,2 juta dan per unit kursi adalah Rp 500
ribu. Formulasikan kasus tersebut ke dalam model matematiknya !
Penyelesaian
Langkah Pertama
Mengidentifikasi tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang
membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan
yang ingin dicapai adalah memaksimumkan pendapatan. Alternatif
keputusan adalah jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber
daya yang membatasi adalah waktu kerja karyawan dan perbandingan
jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi (pangsa pasar )
Langkah Kedua
Memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan
kepastian. Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian
diskon, sehingga harga jual per meja maupun kursi akan sama meskipun
jumlah yang dibeli semakin banyak. Hal ini mengisyaratkan bahwa
total pendapatan yang diperoleh pengrajin proposional terhadap jumlah
produk yang terjual. Penggunaan sumber daya yang membatasi , dalam
hal ini waktu kerja karyawan dan pangsa pasar juga proporsional
terhadap jumlah meja dan kursi yang diproduksi. Dengan demikian
dapat dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total pendapatan
pengrajin merupakan jumlah pendapatan dari keseluruhan meja dan
kursi yang terjual. Penggunaan sumber daya ( waktu kerja karyawan dan
pangsa pasar) merupakan penjumlahan waktu yang digunakan untuk
memproduksi meja dan kursi. Maka dapat dinyatakan juga sifat
additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga dipenuhi.
Langkah Ketiga
5
Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya yang membatasi.
Fungsi tujuan merupakan maksimisasi, karena semakin besar
pendapatan akan semakin disukai oleh pengrajin. Fungsi kendala
pertama (batasan waktu) menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu
yang tersedia dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak
mungkin melebihi waktu yang ada. Fungsi kendala yang kedua bisa
menggunakan ≤ atau ≥ tergantung dari pendefinisianvariabelnya
Definisikan Variabelnya:
Fungsi tujuan :
x₁ , x₂ ≥ 0
6
Keterbatasan metode ini adalah variabel yang bisa digunakan terbatas (hanya
dua), penggunaan 3 variabel akan sangat sulit dilakukan.
Contoh:
7
PT. INDAH MEBEL membuat dua produk yaitu meja dan kursi,
yang harus diproses melalui perakitan dan pemolesan. Fungsi
perakitan memiliki 60 jam kerja sedangkan fungsi pemolesan hanya
48 jam kerja. Untuk menghasilkan satu meja dibutuhkan 4 jam kerja
perakitan dan 2 jam pemolesan. Laba tiap meja $8 dan tiap kursi $6.
Pemecahan :
Sekarang kita harus menentukan kombinasi terbaik dari meja dan
kursi yang harus diproduksi dan dijual guna mencapai laba
maksimum.
Ada dua batasan (disebut juga KENDALA) yaitu waktu yang
tersedia untuk perakitan dan waktu yang tersedia untuk pemolesan.
Kita buat ringkasan matematik dari kasus perusahaan tersebut diatas
:
Waktu yang dibutuhkan untuk 1 unit Total Jam yang
produk tersedia
Meja (M) Kursi (K)
Perakitan 4 2 60
Pemolesan 2 4 48
Laba per
Unit $8 $6
LANGKAH PERTAMA
Untuk memulai memecahkan persoalan kita nyatakan informasi tersebut dalam
bentuk matematik yaitu memaksimalkan Fungsi Tujuan (hubungan output
terhadap Keutungan).
8M = total keuntungan dari pendapatan meja
6K = total keuntungan dari penjualan kursi
Fungsi Tujuan = 8M + 6K
Waktu yang digunakan membuat kedua produk tidak boleh melebihi total waktu
yang tersedia bagi kedua fungsi. (Fungsi Kendala) :
PERAKITAN :
8
4M + 2K ≤ 60
PEMOLESAN
2M + 4K ≤ 48
Agar mendapat jawaban yang berarti maka nilai M dan K harus positif (meja
dan kursi yang nyata) artinya harus lebih besar dari 0 (M≥0 dan K≥0).
Persoalan dapat diringkas dalam bentuk matematik :
Maksimumkan : Laba = 8M + 6K (Fungsi Tujuan)
Dibatasi Oleh : (Fungsi Kendala)
4M + 2K ≤ 60
2M + 4K ≤ 48
M≥0 dan K≥0
LANGKAH KEDUA
Gambarkan batasan-batasan tersebut dalam sebuah grafik, meja pada sumbu
horizontal dan kursi pada sumbu vertical.
Asumsikan :
a. Tidak ada waktu yang tersedia untuk merakit meja (produksi meja = 0),
maka kursi dapat dibuat sampai dengan 30. Titik kita yang pertama adalah
(0,30).
b. Untuk mendapatkan titik kedua, asumsikan tidak tersedia waktu untuk
merakit kursi (produksi kursi = 0), sehingga kita dapat memproduksi meja
K=15. Titik kedua kita adalah (15,0).
K
J 30 B (0,30)
u
m 25
l
a 20
h
15
K
10
u
r 5
s
i C (15,0) M
0 5 10 15 20 25 30
Jumlah Meja
Setiap kombinasi meja dan kursi pada garis BC akan menghabiskan 60 jam
waktu. Contoh : jika kita produksi 10 meja maka akan diproduksi 10 kursi (titik
9
10,10), pada grafik akan menghabiskan waktu perakitan 10 (4jam) + 10 (2jam)
= 60 jam.
Fungsi Pemolesan :
2M + 4K ≤ 48
Asumsikan tidak tersedia waktu untuk aktivitas pemolesan kursi (pemolesan
kursi = 0), sehingga kita melakukan pemolesan M = 24, Titik (24,0). Begitupun
sebaliknya tidak ada waktu untuk pemolesan Meja (Pemolesan Meja = 0),
sehingga kita melakukan pemolesan Kursi K = 12, Titik (0,12).
K
J 24
u
m 20
l
a 16
h
12 D (0,12)
K
8
u
r 4 E(24,0)
s
i A M
0 4 8 12 16 20 24
Jumlah Meja
32 B (0,30)
28
J 24
u
m 20
l
a 16
h
12 E (0,12)
K
8 D
u
r 4
s
i A C (15,0) F (24,0) M
0 4 8 12 16 20 24 28 32
Jumlah Meja
Kombinasi meja dan kursi yang berada dalam AEDC disebut pemecahan yang
memungkinkan (feasible solutions), kombinasi di luar AEDC tidak mungkin
menjadi solusi.
Contoh :
Untuk 10 meja dan 5 kursi
Perakitan : 4M + 2K ≤ 60 jam
4(10) + 2 (5) = 50 jam
10
Pemolesan : 2M + 4K ≤ 48 jam
2(10) + 4(5) = 40 jam
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 10 meja dan 5 kursi (titik 10,5) masih
masuk dalam area feasible solution (AEDC) merupakan pemecahan yang
memungkinkan.
LANGKAH KETIGA
Tetapkan titik D, maka semua titik di bidang arsiran AECD akan diketahui.
Bagaimana mengetahui titik D?
a. membaca gambar grafik secara cermat pertemuan titik D.
b. Membaca kesamaan dua garis berpotongan titik D. Kesamaan itu adalah :
4M + 2K = 60
2M + 4K = 48
Untuk memecahkan dua kesamaan secara bersamaan maka kalikan
kesamaan pertama dengan – 2:
-2 (4M + 2K = 60) = -8M – 4K = -120
+2M + 4K = 48
-6M = -72
M = 12
LANGKAH KEEMPAT
11
Hitung nilai empat sudut dari bidang arsiran untuk melihat komposisi produksi
manakah yang menghasilkan laba terbesar :
Titik A (0,0) : 8(0) + 6(0) = 0
Titik E (0,12) : 8(0) + 6(12) = 72
Titik C (15,0) : 8(15) + 6(0) = 120
Titik D (12,6) : 8(12) + 6(6) = 132
Kesimpulan : Untuk memperoleh keuntungan optimal, maka komposisi produk
adalah Meja 12 buah dan Kursi 6 buah dengan keuntungan sebesar $132.
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk
membuat dua jenis makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua
jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal Bee
paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit
diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan
protein dalam setiap jenis makanan:
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
12
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
1) 2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2 ≥ 12 (protein)
3) X1 ≥ 2 (jumlah minimal yang harus di produksi = 2 unit)
4) X2 ≥ 1 (jumlah minimal yang harus di produksi = 1 unit)
1. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
Garis isoquant titik (4,8)
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
Garis isoquant titik (6,4)
3) X1 = 2
4) X2 = 1
13
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 =8
2X1 + 3X2 = 12
-
-2X2 = -4
X2 =2
14
Kesimpulan :
Benang Sutra 2 3 60 kg
Benang Wol - 2 30 kg
Tenaga Kerja 2 1 40 kg
Langkah-langkah:
1) Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2) Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3) Fungsi kendala / batasan
1. 2X1 + 3X2 60 (benang sutera)
2. 2X2 30 (benang wol)
3. 2X1 + X2 40 (tenaga kerja)
15
4) Membuat grafik
1. 2X1 + 3 X 2=60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
2. 2X2 30
X2=15
3. 2X1 + X2 40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20
16
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20 X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)
Titik D
2X2 = 30
X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15 X1 = 7,5
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
X2 = 15
X1 = 0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan :
untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.
17
unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut
menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:
Jenis Makanan Vitamin (unit) Protein (unit) Biaya per unit (ribu rupiah)
Royal Jelly 1 3 80
Minimum Kebutuhan 8 12 -
18
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12
-2X2 = -4 X2 = 2
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8
2 X1 = 6 X1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460
Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya
produksi 460 ribu rupiah.
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20
X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
19
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya
yang terbatas untuk mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel
input. Yang termasuk dalam komponen model program linear adalah
variable keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model. Program linier bisa
di selesaikan menggunakan metode grafik untuk menentukan persoalan
maksimum maupun minimum.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih terdapat
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diperlukan untuk menyempurnakan makalah ini agar lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
mendalam bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya
21
DAFTAR PUSTAKA
Bazaraa S. Mokhtar, Jarvis J. John, 1990. Linear Programming and Network Flows 2ed.
New York: John Wiley
Schrage Linus. 1991. Lindo. An Optimization Modelling System. Chicago: The Scientific
Press.
Yulianto D. Herry, Sutapa I Nyoman. 2005. Riset Operasi dengan Excel. Yogyakarta: Andi.
22