Anda di halaman 1dari 13

Makalah Riset Operasi (Program 

Linear)
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada mulanya Riset Operasi tidak terlepas dari perang dunia ke II. karena terjadinya perang
maka terjadi sebuah kebutuhan, iyalah bagaimana cara mengalokasikan sumber sumber daya
yang sangat terbatas kepada berbagai elemen operasi militer dalam sebuah kegiatan secara
efektif , Karena itulah pemimpin pemimpin perang meminta saran kepada ahli dalam bidang
sains untuk melakukan pendekatan ilmiah untuk menghadapi permasalahan dan melakukan
upaya pemecahannya secara strategis.

Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik dalam


mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan tunggal seperti
memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya (Taha, 1993). Sumber daya tersebut
dapat berupa sumber daya fisik seperti uang, tenaga ahli, material (bahan dan mesin) ataupun
bukan fisik.

Menurut Ayu (1996), pemrograman linearr berasal dari kata pemrograman dan linear.
Pemrograman disini mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi
yang digunakan merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman linier adalah suatu
teknik perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-analisisnya memakai model matematika,
dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih
yang terbaik di antaranya dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan
lebih lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan
sasaran yang di inginkan secara optimal.

 
 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Program Linear?
2. Bagaimana Formulasi Program Linear?
3. Apa saja metode-metode Pemrograman Linear?
4. Bagaimana contoh-contoh soal Program Linear

 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Program Linear
2. Memahami formulasi pada Program Linear
3. Mengetahui metode-metode Program Linear
4. Memahami contoh-contoh soal Program Linear

 
BAB 2

PEMBAHASAN

 2.1     PROGRAM LINEAR

Pada tahun 1947, seorang ahli matematika dari AS yang bernama George B. Dantzig
menemukan suatu cara untuk memecahkan persoalan-persoalan linear programming. Cara
pemecahan ini dinamakan ” Simplex Method”, yang diuraikan dalam bukunya ”LINEAR
PROGRAMMING AND EXTENTION”. Selanjutnya teori ini berkembang pesat sekali terutama
dibidang kemiliteran yang menyangkut optimisasi dalam strategi perang dan di bidang-bidang
lainnya.

Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik keterbatasan
dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun modal.
Dengan keterbatasan ini, perusahaan perlu merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan
hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal. Berbagai
cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya pemrograman linear (Eddy,
2008).

Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan keputusan untuk


memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan
seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang
memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis
kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan dalam perusahaan,
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan karyawan, penggunaan mesin,
distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk, ataupun dalam penentuan portofolio
investasi. Program linier banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah optimal didalam
industri, perbankan, pendidikan, dan masalah-masalah lain yang dapat dinyatakan dalam bentuk
linier.

 FORMULASI PROGRAM LINEAR

Masalah keputusan yang sering dihadapi analisis adalah alokasi optimum sumber daya. Sumber
daya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan atau
teknologi. Tugas analisis adalah mencapai hasil terbaik dengan keterbatasan sumber daya itu.
Setelah masalah diidentifikasikan, tujuan ditetapkam, langkah selanjutnya adalah formulasi
model matematika. Formulasi model matematika ada 3 tahap :

1. Tentukan variabel yang tidak diketahui dan dinyatakan dalam simbol.


2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier dari variabel
keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikannya dalam persamaan
atau pertidaksamaan.

Contoh kasus yang diselesaikan :

1. Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan
hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30
menit untuk merakit 1 unit kursi. Perakitan dilakukan oleh 4 orang karyawan dengan waktu
kerja 8 jam perhari. Pelanggan pada umumnya membeli paling banyak 4 kursi untuk 1 meja.
Oleh karena itu pengrajin harus memproduksi kursi paling banyak empat kali jumlah meja.
Harga jual per unit meja adalah Rp 1,2 juta dan per unit kursi adalah Rp 500
ribu. Formulasikan kasus tersebut ke dalam model matematiknya !

Jawaban:

1. Langkah Pertama

Mengidentifikasi tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan
informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimumkan
pendapatan. Alternatif keputusan adalah jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber
daya yang membatasi  adalah waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja
yang harus diproduksi (pangsa pasar )

2. Langkah Kedua

Memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian. Informasi di atas tidak
menunjukkan adanya pemberian diskon, sehingga harga jual per meja maupun kursi akan sama
meskipun jumlah yang dibeli semakin banyak. Hal ini mengisyaratkan bahwa total  pendapatan
yang diperoleh pengrajin proposional terhadap jumlah produk yang terjual. Penggunaan sumber
daya yang membatasi , dalam hal ini waktu kerja karyawan dan pangsa pasar juga proporsional
terhadap jumlah meja dan kursi yang diproduksi. Dengan  demikian dapat dinyatakan sifat
proporsionalitas dipenuhi. Total pendapatan pengrajin merupakan jumlah pendapatan dari
keseluruhan meja dan kursi yang terjual. Penggunaan sumber daya ( waktu kerja karyawan dan
pangsa pasar) merupakan penjumlahan waktu yang digunakan untuk memproduksi meja dan
kursi. Maka dapat dinyatakan juga sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga
dipenuhi.

3. Langkah Ketiga

Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan merupakan
maksimisasi, karena semakin besar pendapatan akan semakin disukai oleh pengrajin. Fungsi
kendala pertama (batasan waktu) menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu yang tersedia
dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak mungkin melebihi waktu yang ada. Fungsi
kendala yang kedua bisa menggunakan ≤ atau ≥ tergantung dari pendefinisianvariabelnya
Definisikan Variabelnya:

x₁ = jumlah meja yang akan diproduksi

x₂ = jumlah kursi yang akan diproduksi

Fungsi tujuan :

Maksimumkan z = 1.2 x₁ + 0.5 x₂

Kendala : 2x₁ + 0.5 x₂≤ 32

x₁/x₂ ≥ ¼ atau 4x₁≥ x₂ atau 4x₁– x₂ ≥ 0

x₁ , x₂ ≥ 0

2.3     METODE-METODE PROGRAM LINEAR

1. METODE GRAFIK

Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya terdapat
dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah memformulasikan permasalahan yang ada ke dalam bentuk Linear
Programming (LP). Langkah – langkah penyelesaian dengan metode grafik:

1. Buatlah model matematika / kendala


2. Tentukan fungsi sasaran (Z).
3. Menyelesaikan fungsi pertidaksamaan :

 Jadikan setiap kendala menjadi bentuk persamaan,


 Buat grafik untuk setiap kendala dan kemudian tentukan daerah penyelesaian atau HP,
 Setelah grafik dibuat, kemudian tentukan himpunan penyelesaian (HP). Setelah itu, kita
menentukan titik – titik terluar yang terdapat didalam grafik tersebut.
 Setelah titik – titik terluar ditentukan, Uji titik – titik terluarnya untuk menentukan nilai
maksimumnya.

1. METODE SIMPLEKS

Digunakan untuk proses dengan jumlah variabel lebih dari 2. Tahapan dalam metode simplex ini
lebih kompleks dibandingkan dengan metode grafik. Tahapan dalam penyelesaian optimasi dari
Linear Programming ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan fungsi tujuan
2. Mengidentifikasi batasan
3. Menggambarkan dalam bentuk grafik / sistem koordinat
4. Menentukan daerah kemungkinan (feasible)
5. Mencari titik yang paling menguntungkan
6. METODE ALJABAR

Pemecahan persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan persoalan dengan cara
substitusi antarpersamaan linear pada fungsi pembatas dan fungsi tujuan.

Prinsip yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan pemecahan dasar feasible (layak),
kemudian pilih salah satu yang memberikan nilai objektif optimal, yaitu paling besar
(maksimum) atau paling kecil (minimum).

Pemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini dibagi 3 (tiga) kasus, yaitu:

1. Kasus Maksimisasi.

kasus pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh kemungkinan pemecahan yang
memberikan nilai objektif maksimum.

1. Kasus Minimasi

Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan seluruh kemungkinan pemecahan yang
memberikan nilai objektif minimum.

1. Kasus-kasus khusus

Beberapa kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi adalah kasus solusi optimum
ganda dan tidak memiliki solusi yang layak.

2.4     CONTOH-CONTOH SOAL PROGRAM LINEAR

1. PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis produk,


yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan baku
benang sutera, bahan baku benang wol dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang
sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari.
Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Bahan Baku & Jam Tenaga Kerja
Jenis Bahan Baku dan Tenaga Maksimum
Kerja Penyediaan
Kain Sutra Kain Wol

Benang Sutra 2 3 60 kg

Benang Wol – 2 30 kg

Tenaga Kerja 2 1 40 kg

LANGKAH-LANGKAH:
1) Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2) Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3) Fungsi kendala / batasan
1. 2X1 + 3X2 60 (benang sutera)
2. 2X2 30 (benang wol)
3. 2X1 + X2 40 (tenaga kerja)
4) Membuat grafik
1. 2X1 + 3 X 2=60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
2. 2X2 30
X2=15
3. 2X1 + X2 40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20

Cara mendapatkan solusi optimal:

1. Dengan mencari nilai Z setiap titik ekstrim.


Titik A
X1=0, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
X1=20, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20  X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30  X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)
Titik D
2X2 = 30
X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15  X1 = 7,5
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
X2 = 15
X1 = 0
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.
2. Budi baru saja membuka sebuah took sepeda didepan rumahnya. Untuk persediaan budi
bermaksud membeli  50 sebuah sepeda. Dan sepeda yang ia inginkan ada 3 jenis, yakni
sepeda biasa, sepeda balap dan sepeda gunung. Harga ketiga sepeda tersebut masing-masing
adalah 80.000/sepeda, 120.000/sepeda dan 100.000/sepeda. Budi merencanakan untuk tidak
mengeluarkan uang lebih dari Rp. 5.400.000 dengan mengharapkan keuntungan Rp.12.000
dari setiap sepeda biasanya Rp.20.000 dari setiap sepeda balap, dan Rp.14.000 dari sepeda
gunung. Berapakah masing-masing sepeda yang harus dibeli budi untuk persediaan
ditokonya agar mendapat keuntungan optimal?

PENYELESAIAN:

 Variabel :

Sepeda biasa = X1
Sepeda balap = X2

Sepeda gunung = X3

 Fungsi Tujuan :

Zmax = 12.000X1 + 20.000X2 + 14.000X3

 Fungsi Kendala :

X1 + X2 +X3  ≤  50

80.000X1 + 120.000X2 + 100.000X3 ≤ 5.400.000

X1, X2, X3 ≥ 0

 Bentuk Standard :

Zmax = 12X1 + 20X2 + 14X3

Z – 12X1 – 20X2 – 14X3 = 0

S/t    X1  +  X2  +  X3  +  X4       =  50

80X1 + 120 X2 +100X3 + X5     =  3400

Proses Tabulasi Simplex:

Basis X1 X2 X3 X4 X5 RK Ratio

X3 1 1 1 1 0 160 50

X4 80 120 100 0 1 5400 45

Z -12 -20 -14 0 0 0

 
X2 baru :

80/120           120/120           100/100        0/120      1/120           5400/120

0,67                    1                     0,83             0           0,008                45

X3 baru :                                                          Z baru :

-1 x   0,67 + 1   = 0,33                                    20 x    0,67  +  (-12)  =  1,4

-1 x     1    + 1   =  0                                        20 x    1       +  (-20)  =   0

-1 x   0,83 + 1   = 0,17                                    20 x  0,83    +  (-14)  =   2,6

-1 x   0      + 1   = 1                                         20 x   0        +   0       =   0

-1 x 0,008 + 0   = -0,008                                20 x   0,008 +   0       =   0,16

-1 x    45   + 50  = 5                                       20 x    45     +   0       =   900

Hasil Interasi I :

Basis X1 X2 X3 X4 X5 RK

X3 0,33 0 0,17 1 -0,008 5

X1 0,67 1 0,83 0 -0,008 45

Z -1,4 0 2,6 0 0,16 900

Karena semua komponen pada Z ≥ 0, maka Solusi sudah optimal.


Maka diperoleh X1 = 0,    X2 = 45 ,   dan    X3 = 5

Zmax = 12.000 X1 + 20.000 X2 + 14.000 X3

= 12.000(0) + 20.000(45) + 14.000 (5)

= 0   + 900.000   + 70.000

= 970.000

Untuk persediaan ditokonya, budi harus membeli sepeda balap sebanyak 45 buah dan sepeda
gunung sebanyak 5 buah dengan memperoleh keuntungan sebesar R.p 970.000.

 
BAB 3

PENUTUP

 3.1     Kesimpulan

Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan keputusan untuk


memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan
seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang
memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis
kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan dalam perusahaan,
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan karyawan, penggunaan mesin,
distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk, ataupun dalam penentuan portofolio
investasi. Program linier banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah optimal didalam
industri, perbankan, pendidikan, dan masalah-masalah lain yang dapat dinyatakan dalam bentuk
linier.

3.2     Saran

Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui apa pengertian Program Linear dan
mengetahui contoh-contoh serta penyelesaian soal-soal pada Program Linear dengan berbagai
metode yang ada.

 
DAFTAR PUSTAKA

 http://noviahasdyna07.blogspot.co.id/2012/09/riset-operasional-2-linear-programming.html

http://akhlords.blogspot.co.id/2013/12/riset-operasi-contoh-soal.html

https://sarahbaniariyandini.wordpress.com/2014/01/14/program-linier/

http://zonakuliahku.blogspot.co.id/2016/02/pemrograman-linear.html

Anda mungkin juga menyukai