Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ( LINEAR PROGRAMM )

“METODE KUANTITATIF DALAM BISNIS”

Disusun Oleh:

Nama : Npm :

1. Muhammad Redho illahi ( 2001110024 )


2. Novandra Pratama Andranik ( 2001110170 )
3. Erika Amanda Sari ( 2001110144 )
4. Meilani ( 2001110150 )

UNIVERSITAS TRIDINANTI

i
PALEMBANG 2020 - 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena


dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Metode Grafik”. Penulis berterima
kasih kepada Bapak Khairul Safli Pohan, ST selaku dosen mata
kuliah Operation Research yang memberikan tugas ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hukum
persaingan usaha. Penulis juga menyadari bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu , penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah penulis buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini apat dipahami bagi siapapun


yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan, dan memohon kritik dan saran yang
membangun.

Palembang, 11 Juni
2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2

BAB II ISI....................................................................................................3

2.1 Pengertian Program Linier...............................................................3


2.2 Formulasi Permasalan......................................................................4
2.3 Metode Grafik..................................................................................7

BAB III PENUTUP...................................................................................21

3.1 Kesimpulan....................................................................................21
3.2 Saran..............................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Progam linier secara umum adalah program linier


merupakan salah satu teknik menyelesaikan riset operasi, dalam
hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi
(memaksimalkan atau memininumkan) tetapi hanya terbatas
pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linear.
Secara khusus, persoalan program linear merupakan suatu
persoalan untuk menentukan besarnya masing-masing nilai
variabel sehingga nilai fungsi tujuan atau objektif yang linear
menjadi optimum (memaksimalkan atau meminimumkan) dengan
memperhatikan adanya kendala yang ada, yaitu kendala yang
harus dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan yang linear.
Banyak sekali keputusan utama dihadapi oleh seorang manajer
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan batasan
situasi lingkungan operasi. Pembatasan tersebut meliputi
sumberdaya misalnya waktu, tenaga kerja, energi, bahan baku,
atau uang. Secara umum, tujuan umum perusahaan yang paling
sering terjadi adalah sedapat mungkin memaksimalkan laba.
Tujuan dari unit organisasi lain yang merupakan bagian dari
suatu organisasi biasanya meminimalkan biaya. Saat manajer
berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan mencari tujuan
yang dibatasi oleh batasan tertentu, teknik sains manajemen
berupa program linear sering digunakan untuk permasalahan ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.3.1 Apa yang dimaksud dengan Program Linier (Linear
Programing)?
1.3.2 Bagaimana Formulasi Program Linier?
1.3.3 Apa saja model Pemrograman Linier Metode Grafik
1.3.4 Bagaimana contoh soal dan pembahasan fungsi
maksimalisasi keuntungan dan minimalisasi biaya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat memahami tentang Program Linier.
1.3.2 Mengerti formulasi permasalahan Program Linier.
1.3.3 Mengerti dan memahami model Pemrograman Linier
Metode grafik.
1.3.4 Memahami contoh soal dan pembahasan
menggunakan metode grafik.

2
BAB II

ISI

2.1 Program Linier


Setiap perusahaan atau organisasi memiliki keterbatasan atas
sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku,
mesin dan peralatan, ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun
modal. Dengan keterbatasan ini, perusahaan perlu
merencanakan strategi yang dapat mengoptimalkan hasil yang
ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya
minimal. Berbagai cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu,
salah satu diantaranya pemrograman linear (Eddy, 2008).
Pemrograman Linear merupakan metode  matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai
suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya. Pemrograman Linear banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain.
Pemrograman Linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus
dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri
dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala linear
(Siringoringo, 2005).
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk mencapai
optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi
tujuan yang bergabung pada sejumlah variabel input. Penerapan
program linear banyak diterapkan dalam masalah ekonomi,
industri, sosial dan lain-lainnya, misalnya periklanan, industri

3
manufaktur (penggunaan tenagakerja kapasitas produksi dan
mesin), distribusi dan pengangkutan, dan perbankan (portofolio
investasi). Program linear berkaitan dengan penjelasan suatu
kasus dalam dunia nyata sebagai model matematik yang terdiri
dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala linear.
Pemrograman linear merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai
suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya. Pemrograman linear banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain.
Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus
dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri
dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala linear.
Pemrograman linear meliputi perencanaan aktivitas untuk
mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai
tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua
kemungkinan alternatif yang ada.

2.2 Formulasi Permasalahan

Masalah keputusan yang sering dihadapi analisis adalah


alokasi optimum sumber daya. Sumber daya dapat berupa uang,
tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan
atau teknologi. Tugas analisis adalah mencapai hasil terbaik
dengan keterbatasan sumber daya itu. Setelah masalah
diidentifikasikan, tujuan ditetapkam, langkah selanjutnya adalah
formulasi model matematika. Formulasi model matematika ada 3
tahap :

4
1. Tentukan variabel yang tidak diketahui dan dinyatakan dalam
simbol.
2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu
hubungan linier dari variabel keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan
mengekspresikannya dalam persamaan atau pertidaksamaan.

Contoh Kasus:

Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe


kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi.
Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit
untuk merakit 1 unit kursi. Perakitan dilakukan oleh 4 orang
karyawan dengan waktu kerja 8 jam perhari. Pelanggan pada
umumnya membeli paling banyak 4 kursi untuk 1 meja. Oleh
karena itu pengrajin harus memproduksi kursi paling banyak
empat kali jumlah meja. Harga jual per unit meja adalah Rp 1,2
juta dan per unit kursi adalah Rp 500 ribu. Formulasikan kasus
tersebut ke dalam model matematiknya !

Penyelesaian

 Langkah Pertama
Mengidentifikasi tujuan, alternatif keputusan dan
sumber daya yang membatasi. Berdasarkan informasi
yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah
memaksimumkan pendapatan. Alternatif keputusan adalah
jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber daya
yang membatasi  adalah waktu kerja karyawan dan

5
perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus
diproduksi (pangsa pasar )
 Langkah Kedua
Memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas
dan kepastian. Informasi di atas tidak menunjukkan
adanya pemberian diskon, sehingga harga jual per meja
maupun kursi akan sama meskipun jumlah yang dibeli
semakin banyak. Hal ini mengisyaratkan bahwa total 
pendapatan yang diperoleh pengrajin proposional terhadap
jumlah produk yang terjual. Penggunaan sumber daya
yang membatasi , dalam hal ini waktu kerja karyawan dan
pangsa pasar juga proporsional terhadap jumlah meja dan
kursi yang diproduksi. Dengan  demikian dapat dinyatakan
sifat proporsionalitas dipenuhi. Total pendapatan pengrajin
merupakan jumlah pendapatan dari keseluruhan meja dan
kursi yang terjual. Penggunaan sumber daya ( waktu kerja
karyawan dan pangsa pasar) merupakan penjumlahan
waktu yang digunakan untuk memproduksi meja dan kursi.
Maka dapat dinyatakan juga sifat additivitas dipenuhi. Sifat
divisibilitas dan kepastian juga dipenuhi.

 Langkah Ketiga
Ada dua variabel keputusan dan dua sumber daya
yang membatasi. Fungsi tujuan merupakan maksimisasi,
karena semakin besar pendapatan akan semakin disukai
oleh pengrajin. Fungsi kendala pertama (batasan waktu)
menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu yang
tersedia dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak

6
mungkin melebihi waktu yang ada. Fungsi kendala yang
kedua bisa menggunakan ≤ atau ≥ tergantung dari
pendefinisianvariabelnya

Definisikan Variabelnya:

x₁ = jumlah meja yang akan diproduksi

x₂ = jumlah kursi yang akan diproduksi

Model umum Pemrograman Linier kasus di atas adalah :

Fungsi tujuan :

Maksimumkan z = 1.2 x₁ + 0.5 x₂

Kendala : 2x₁ + 0.5 x₂≤ 32

x₁/x₂ ≥ ¼ atau 4x₁≥ x₂ atau 4x₁– x₂ ≥ 0

x₁ , x₂ ≥ 0

2.3 Model Pemrograman Linier Metode Grafik


Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dimana hanya terdapat dua variabel keputusan.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Metode grafik
adalah satu cara yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah optimalisasi dalam programasi linier. Keterbatasan

7
metode ini adalah variabel yang bisa digunakan terbatas (hanya
dua), penggunaan 3 variabel akan sangat sulit dilakukan.

Dua macam fungsi Program Linear:

 Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi


tujuan perumusan masalah
 Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang
tersedia dan permintaan atas sumber daya tersebut

Langkah – langkah penyelesaian dengan metode grafik:

1. Buatlah model matematika / kendala


2. Tentukan fungsi sasaran (Z).
3. Menyelesaikan fungsi pertidaksamaan :

 Jadikan setiap kendala menjadi bentuk persamaan,


 Buat grafik untuk setiap kendala dan kemudian tentukan
daerah penyelesaian atau HP,
 Setelah grafik dibuat, kemudian tentukan himpunan
penyelesaian (HP). Setelah itu, kita menentukan titik – titik
terluar yang terdapat didalam grafik tersebut.
 Setelah titik – titik terluar ditentukan, Uji titik – titik
terluarnya untuk menentukan nilai maksimumnya.

2.3.1 Fungsi Tujuan Maksimalisasi


Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan
atau hasil.

8
Contoh:
PT. INDAH MEBEL membuat dua produk yaitu meja
dan kursi, yang harus diproses melalui perakitan dan
pemolesan. Fungsi perakitan memiliki 60 jam kerja
sedangkan fungsi pemolesan hanya 48 jam kerja.
Untuk menghasilkan satu meja dibutuhkan 4 jam kerja
perakitan dan 2 jam pemolesan. Laba tiap meja $8 dan
tiap kursi $6.
Pemecahan :
Sekarang kita harus menentukan kombinasi terbaik dari
meja dan kursi yang harus diproduksi dan dijual guna
mencapai laba maksimum.
Ada dua batasan (disebut juga KENDALA) yaitu waktu
yang tersedia untuk perakitan dan waktu yang tersedia
untuk pemolesan. Kita buat ringkasan matematik dari
kasus perusahaan tersebut diatas :
Waktu yang dibutuhkan untuk 1 Total Jam yang
unit produk tersedia
    Meja (M) Kursi (K)    
Perakitan 4 2 60
Pemolesan 2 4 48
           
Laba per
Unit   $8 $6    

LANGKAH PERTAMA
 Untuk memulai memecahkan persoalan kita nyatakan informasi
tersebut dalam bentuk matematik yaitu memaksimalkan Fungsi
Tujuan (hubungan output terhadap Keutungan).

9
8M = total keuntungan dari pendapatan meja
6K = total keuntungan dari penjualan kursi
Fungsi Tujuan = 8M + 6K
 Waktu yang digunakan membuat kedua produk tidak boleh
melebihi total waktu yang tersedia bagi kedua fungsi. (Fungsi
Kendala) :
PERAKITAN :
4M + 2K ≤ 60

PEMOLESAN
2M + 4K ≤ 48
 Agar mendapat jawaban yang berarti maka nilai M dan K harus
positif (meja dan kursi yang nyata) artinya harus lebih besar dari
0 (M≥0 dan K≥0).
 Persoalan dapat diringkas dalam bentuk matematik :
Maksimumkan : Laba = 8M + 6K (Fungsi
Tujuan)
Dibatasi Oleh : (Fungsi
Kendala)
4M + 2K ≤ 60
2M + 4K ≤ 48
M≥0 dan K≥0

LANGKAH KEDUA
 Gambarkan batasan-batasan tersebut dalam sebuah grafik, meja
pada sumbu horizontal dan kursi pada sumbu vertical.
 Asumsikan :

10
a. Tidak ada waktu yang tersedia untuk merakit meja (produksi
meja = 0), maka kursi dapat dibuat sampai dengan 30. Titik
kita yang pertama adalah (0,30).
b. Untuk mendapatkan titik kedua, asumsikan tidak tersedia
waktu untuk merakit kursi (produksi kursi = 0), sehingga kita
dapat memproduksi meja K=15. Titik kedua kita adalah
(15,0).

 Setiap kombinasi meja dan kursi pada garis BC akan


menghabiskan 60 jam waktu. Contoh : jika kita produksi 10 meja
maka akan diproduksi 10 kursi (titik 10,10), pada grafik akan
menghabiskan waktu perakitan 10 (4jam) + 10 (2jam) = 60 jam.
 Fungsi Pemolesan :
2M + 4K ≤ 48
Asumsikan tidak tersedia waktu untuk aktivitas pemolesan kursi
(pemolesan kursi = 0), sehingga kita melakukan pemolesan M =
24, Titik (24,0). Begitupun sebaliknya tidak ada waktu untuk
pemolesan Meja (Pemolesan Meja = 0), sehingga kita melakukan
pemolesan Kursi K = 12, Titik (0,12).

11
 Penyajian grafik batasan persoalan

 Kombinasi meja dan kursi yang berada dalam AEDC disebut


pemecahan yang memungkinkan (feasible solutions), kombinasi
di luar AEDC tidak mungkin menjadi solusi.
Contoh :
Untuk 10 meja dan 5 kursi
Perakitan : 4M + 2K ≤ 60 jam
4(10) + 2 (5) = 50 jam

Pemolesan : 2M + 4K ≤ 48 jam
2(10) + 4(5) = 40 jam

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 10 meja dan 5 kursi (titik


10,5) masih masuk dalam area feasible solution (AEDC)
merupakan pemecahan yang memungkinkan.

12
LANGKAH KETIGA
 Tetapkan titik D, maka semua titik di bidang arsiran AECD akan
diketahui.
 Bagaimana mengetahui titik D?
a. membaca gambar grafik secara cermat pertemuan titik D.
b. Membaca kesamaan dua garis berpotongan titik D. Kesamaan
itu adalah :
4M + 2K = 60
2M + 4K = 48
Untuk memecahkan dua kesamaan secara bersamaan maka
kalikan kesamaan pertama dengan – 2:
-2 (4M + 2K = 60) = -8M – 4K = -120
+2M + 4K = 48
-6M = -72
M = 12

Selanjutnya, substitusikan 12 untuk M dalam kesamaan


kedua.
2M + 4K = 48
2(12) + 4K = 48
24 + 4K = 48
4K = 24
K=6

Jadi Titik D adalah (12,6)

LANGKAH KEEMPAT
 Hitung nilai empat sudut dari bidang arsiran untuk melihat
komposisi produksi manakah yang menghasilkan laba terbesar :

13
Titik A (0,0) : 8(0) + 6(0) = 0
Titik E (0,12) : 8(0) + 6(12) = 72
Titik C (15,0) : 8(15) + 6(0) = 120
Titik D (12,6) : 8(12) + 6(6) = 132
 Kesimpulan : Untuk memperoleh keuntungan optimal, maka
komposisi produk adalah Meja 12 buah dan Kursi 6 buah dengan
keuntungan sebesar $132.

2.3.2 Fungsi Tujuan Minimisasi


Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya
produksi. Solusi optimal tercapai pada saat garis fungsi
tujuan menyinggung daerah feasible yang terdekat
dengan titik origin.

Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan
untuk membuat dua jenis makanan yaitu Royal Bee
dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut
mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling
sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit
diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah
vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar


meminimumkan biaya produksi.

14
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
1) 2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2 ≥ 12 (protein)
3) X1 ≥ 2 (jumlah minimal yang harus di produksi = 2 unit)
4) X2 ≥ 1 (jumlah minimal yang harus di produksi = 1 unit)

1. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
Garis isoquant titik (4,8)
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
Garis isoquant titik (6,4)
3) X1 = 2
4) X2 = 1

15
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin),
yaitu persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 =8
2X1 + 3X2 = 12
-
-2X2 = -4
X2 =2

masukkan X2 ke kendala (1)


2X1 + X2 =8
2X1 + 2 =8
2 X1 =8–2=6
X1 =3

masukkan nilai X1 dan X2 ke Z


Z min = 100X1 + 80X2
= 100(3) + 80(2)
= 300 + 160

16
= 460

Kesimpulan :

Untuk meminimumkan biaya produksi, maka diproduksi Royal


Bee (X1 ) = 3 dan Royal Jelly (X2 ) = 2, dengan biaya produksi
460 ribu rupiah.

Cara mendapatkan solusi optimal:


1. Dengan mencari nilai Z setiap titik ekstrim.
Titik A
    X1=0, X2=0
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
    X1=20, X2=0
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
    Mencari titik potong (1) dan (3)
    2X1 + 3X2 = 60
    2X1 + X2 = 40
    2X2=20 X2=10
    Masukkan X2 ke kendala (1)
    2X1 + 3X2 = 60
    2X1 + 3 . 10 = 60
    2X1 + 30 = 60
    2X1 = 30 X1 = 15
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z

17
    Z = 40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)
Titik D
    2X2 = 30
    X2 = 15
    masukkan X2 ke kendala (1)
    2X1 + 3 . 15 = 60
    2X1 + 45 = 60
    2X1 = 15 X1 = 7,5
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
    X2 = 15
    X1 = 0
    masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
    Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan :
untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10
dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.

1. Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat


dua jenis makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua
jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein.
Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly
paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan
jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan:

Vitamin Protein Biaya per unit (ribu


Jenis Makanan
(unit) (unit) rupiah)
Royal Bee 2 2 100

18
Royal Jelly 1 3 80
Minimum
8 12 -
Kebutuhan

Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar


meminimumkan biaya produksi.
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
    X1 = Royal Bee
    X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
    Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
   1) 2X1 + X2 8 (vitamin)
   2) 2X1 + 3X2 12 (protein)
   3) X1 2
   4) X2 1
4. Membuat grafik
    1) 2X1 + X2 = 8
        X1 = 0, X2 = 8
        X2 = 0, X1 = 4
    2) 2X1 + 3X2 = 12
        X1 = 0, X2 = 4
        X2 = 0, X1 = 6
    3) X1 = 2
    4) X2 = 1

19
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12
-2X2 = -4 X2 = 2
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8
2 X1 = 6 X1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460

Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2
dengan biaya produksi 460 ribu rupiah.

Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
   2X1 + 3X2 = 60

20
   2X1 + X2 = 40
   2X2=20
   X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
   2X1 + 3X2 = 60
   2X1 + 3 . 10 = 60
   2X1 + 30 = 60
   2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
   40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk
mencapai optimasi, yaitu memaksimumkan atau
meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung pada sejumlah
variabel input. • Yang termasuk dalam komponen model
program linear adalah variable keputusan, fungsi tujuan, dan
batasan model. Program linier bisa di selesaikan
menggunakan metode grafik untuk menentukan persoalan
maksimum maupun minimum.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwasannya makalah ini masih
terdapat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat diperlukan untuk
menyempurnakan makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
mendalam bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya

22
DAFTAR PUSTAKA

 Hartas, Siffa. “Program Linier Metode Grafik”.5 Oktober 2012.


http://blogsiffahartas.blogspot.com/2012/10/pemrograman-
linear-metode-grafik.html
 NN. “Program linier”. 11 Maret 2011.
https://ko2smath06.wordpress.com/2011/03/11/pemrograman-
linear/
 Riandini, Sarah B. “Program Linier”. 14 Januari 2014.
https://sarahbaniariyandini.wordpress.com/2014/01/14/progra
m-linier/
 Mulyono, Adi H. “Operation research”.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:Xq7vQjySDxUJ:https://
adypato.files.wordpress.com/2010/10/program-linear-dan-
metode-simplex.doc+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id

 http://www.belajar-informatika.net/index.php?id_bab=7

23

Anda mungkin juga menyukai