Disusun Oleh :
TANGERANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memulai berbisnis, berwirausaha dan berdagang suatu perusahaan akan
terlebih dahulu mengetahui dengan pasti keinginan dan kebutuhan pasar, kemudian
memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun kecil khususnya perusahaan jasa,
berusaha menciptakan kepuasan konsumen atas produk atau jasa yang mereka pasarkan.
Keberhasilan jasa di pasar semata hanya ditentukan oleh konsumen yang membelinya.
Jasa yang tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan segera tersisih dari
persaingan di pasar kompetitif karena tidak diminati oleh konsumen.
Dengan demikian suatu perusahaan baik besar maupun kecil khususnya perusahaan
jasa harus adanya suatu pemasaran atas jasa yang ditawarkanya kepada para konsumen.
Pemasaran yang bagus akan menghasilkan suatu hasil yang bagus juga terhadap barang
atau jasa yang di produksi suatu perusahaan. Keberhasilan suatu pemasaran jasa dapat
terlihat ketika para konsumen terpuaskan atas jasa dan banyaknya konsumen yang tertarik
untuk menggunakan jasa yang diproduksi suatu perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jasa dan karakteristik?
2. Apa pengertian pemasaran jasa?
3. Bagaiman rangkaian jasa dan klasifikasi jasa?
4. Bagaimana persaingan jasa serta konsep pemasaran bisnis jasa?
5. Bagaimana mengelola kualitas jasa?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jasa
Menurut Kotler and Keller Jasa (service) merupakan setiap tindakan atau kinerja yang
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak terwujud dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat
pada suatu produk fisik.
Valerie A.Zeitham dan Mary Jo Bitner mendefinisikan jasa merupakan semua
aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk fisik atau kontruksi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah.
Dari kedua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa di dalam jasa selalu ada
aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa). Jasa bukan suatu
barang, melainkan suatu proses atau aktifitas yang tidak berwujud.
B. Karakteristik Jasa
Menurut Nasution (2015: 5) Jasa memiliki empat karakteristik utama, yaitu :
1. Tidak Berwujud (Intangibility) Sifat jasa tidak berwujud (service intangibility)
artinya jasa tidak dapat dilihat, diraba, dirasakan, dicium atau didengar sebelum
dibeli.
2. Tidak Terpisah (Inseparability)
Karakter ini dimiliki karena memang sifat jasa yang tidak bisa dipisahkan dari
penyedia jasanya.
Contohnya, jasa kebersihan. Apakah mungkin pengguna jasa hanya diberikan
vacuum cleaner? Pastinya tidak, pengguna jasa juga akan memerlukan penyedia
jasa yang mengoperasikan alat vacuum cleaner tersebut. Hal serupa juga terjadi
pada jasa lainnya, sebab meskipun pemberian jasa menggunakan alat bantu
seperti mesin dan alat kerja lain. Sifatnya tetap membutuhkan kehadiran penyedia
jasa.
3. Bervariasi atau Keanekaragaman (variability) Jasa bersifat sangat beraneka ragam
karena merupakan monstandardized output, artinya banyak variasi bentuk,
kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
dihasilkan.
4. Tidak Tahan Lama (perishability)
Karakteristik jasa tidak tahan lama atau perishability, artinya suatu jasa tidak bisa
disimpan dan direncanakan untuk digunakan di kemudian hari. Jasa sifatnya tidak
bisa disimpan, tidak bisa dipakai di hari lain, dan tidak bisa distok sebagai
persediaan.
Contohnya, seseorang memiliki kulkas dan kemudian memesan jasa service
kulkas sebagai antisipasi jika suatu hari kulkas yang dimilikinya rusak. Hal ini
tidak akan terjadi. Justru jasa service dipanggil ketika memang kulkas dalam
kondisi rusak. Sehingga sifat jasa ini adalah digunakan dan dimanfaatkan saat itu
juga.
C. Pemasaran Jasa
Pemasaran bisnis jasa sangatlah ketat saat ini, untuk memenangkan persaingan para
manajer harus pengelola organisasinya dengan konsep pemasaran jasa tersebut.
1. Pemasaran Eksternal
Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 7P (product, price, place,
promotion, process, personil, and physical facility). Menggambarkan pekerjaan
normal yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan, memberi harga,
mendistribusikan dan mempromosikan jasa itu pada konsumen yang ditujukan.
2. Pemasaran Internal
Untuk pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran eksternal (7 P) tetapi
harus diikuti pula dengan peningkatan kualitas atau keterampilan para personil
yang ada dalam perusahaan. Selain itu juga harus ada kekompakan atau suatu tim
yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam
menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri yang
meyakinkan pelanggan.
3. Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing)
Menggambarkan keahlian pegawai dalam melayani klien. Karena konsumen
menilai mutu jasa bukan hanya berdasarkan mutu teknis melainkan juga melalui
mutu fungsional yang dimiliki suatu pemasaran.
Misalnya, restorannya yang megah dan makanannya yang bergizi. Tetapi, juga
harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement supaya
peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan.
D. Rangkaian Jasa
Jasa dan barang masing-masing mempunyai ciri khusus, tapi dalam banyak hal
barang dan jasa terpadu dalam satu produk. Sangat Penting bagi pebisnis untuk
membedakan inti bisnis yang sebenarnya, keramahan dari seorang tukang jahit dan
kualitas jahitnya dari dua variable yang berbeda tetapi terpadu dalam pertimbangan
seorang pelanggan. Inti bisnis restoran adalah kenikmatan makanan tetapi inti bisnis
itu tidak dapat terpisahkan dari jasa seperti keramahan dari pelayanan.
E. Klasifikasi Jasa
1. Jasa yang bersandar pada manusia atau jasa yang bersandar pada peralatan
Terbagi atas tiga bagian yaitu :
a) Jasa yang murni di sampaikan oleh peralatan tanpa bantuan manusia,
contohnya ATM, cuci mobil otomatis
b) Jasa yang disampaikan melalui peralatan yang dioprasikan oleh oprator
yang tidak memerlukan keahlian
c) Jasa yang disampaikan melalui peralatan yang harus dioprasikan oleh
tenaga ahli.
Kualitas pelayanan jasa yang di sampaikan oleh orang dapat diklasifikasikan
berdasarkan tiga kecakapan kerja yaitu :
a) Tenaga tanpa keahlian, Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian
misalnya tukang kebun, suatu pengamanan dan bagian kebersihan.
b) tenaga ahli, Tenaga ahli adalah bidang yang memerlukan pelatihan
khusus atau pendidikan singkat, misalnya orang yang bekerja di bagian
perbaikan saluran air, teknisi peralatan sederhana dan pelayanan katering.
c) pakar yaitu tenaga yang sangat ahli/ propesional.
Jasa propesional adalah jasa seorang pakar yang benar-benar ahli dalam
bidangnya mislanya, konsultan manajemen, akuntan dan pengacara. Jasa
yang diperuntukkan untuk mencari keuntungan dan yang tidak mencari
keuntungan
2. Jasa yang diperuntukan untuk mencari keuntungan dan tidak mencari keuntungan
Banyak organisasi jasa membedakan dirinya berdasarkan status tujuan. Pada
umumnya, organisasi bertujuan mencari keuntungan. Palang Merah Indonesia
adalah contoh organisasi yang tidak mencari keuntungan. Organisasi seperti ini
tidak terlibat dalam pemasaran yang bersifat komersial, tetapi mendorong donasi
berdasarkan kerelaan agar menyumbangkan darahnya. Organisasi ini melakukan
pemasaran bukan bagaimana mendapatkan darah untuk dijual kepada yang
membutuhkan tetapi bagaimana mendaptkan darah untuk menolong orang lain.
Misalnya, berdasarkan tujuannya PMI DKI membuat visinya sebagai berikut:
“Palang Merah Indonesia DKI Jakarta menjadi Organisasi Kemanusiaan yang
Profesional, tanggap, akuntabel, dan dicintai masyarakat”.
3. Jasa yang diseponsori pemerintah
Cara yang ketiga untuk mengklasifikasikan jasa didasarkan apakah disponsori
oleh pemerintah secara nasional atau lokal menyediakan banyak jasa. Misalnya
bimbingan anak-anak, bimbingan untuk mendapatkan TOEFL dan pemeliharaan
manual.
F. Persaingan Jasa
Persaingan bisnis jasa seperti lembaga pendidikan, rumah sakit, hotel dan bahkan
kegiatan pelayanan masyarakat yang bersifat tidak mencari keuntungan menghadapi
persaingan yang tinggi. Para pelanggan membanding-bandingkan tawaran jasa mana
yang memberikan nilai kepuuasan yang lebih baik. Untuk kesuksesan bisnis jasa,
organisasi perlu mengetahui kehendak pelanggan dan bagaimana pelanggan tersebut
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk jasa. Jasa tidak sama seperti
barang yang dapat di pamerkan, diperangkan atau diilustrasikan. Itu sebabnya seorang
konsumen sangat sulit melakukan evalusi sebelum melakukan pembelian. Berbeda
dengan barang yang biasa di coba misalnya, pakaian, perhiasan, peralatan rumah
tangga. Barang bisa di bedakan berdasarkan warna, ukuran, dan bentuknya. Untuk
mengetahui/ mengukur jasa seseorang profesional, konsumen mencari informasi
personal melalui pendapat dari orang-orang yang pernah menjadi pelanggan
sebelumnya, atau mencari opini/ pendapat orang lain.
Admin. Pemasaran Jasa: Pengertian, Karakteristik dan Strategi. April 16, 2021.
https://deepublishstore.com/blog/pemasaran-jasa/.
Muja, Alief. "MERANCANG DAN MENGELOLA JASA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
MANAJEMEN PEMASARAN Dosen Pengampu : IDHAM CHOLID SE.,MM DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2." academia.edu. Februari 11, 2020.
https://www.academia.edu/42094301/MERANCANG_DAN_MENGELOLA_JASA_Diajukan_untuk
_memenuhi_tugas_mata_kuliah_MANAJEMEN_PEMASARAN_Dosen_Pengampu_IDHAM_CHOLI
D_SE_MM_DISUSUN_OLEH_KELOMPOK_2.
Nurcholifah, Ita . "Experiential Marketing , Sense, Feel, Think, Act dan Realte." Experiential Marketing
Mahasiswa Terhadap Kampus IAIN Pontianak, 2018: 277-296.
Wisnawa, I Made Bayu. Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa. Mei 09, 2010.
http://madebayu.blogspot.com/2010/05/strategi-pemasaran-perusahaan-jasa.html.