Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP PEMASARAN JASA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu: Ibu Erinie Mardiany Djaenudin, S.Pd.,MM.

Disusun Oleh :

Hermin Aprilia (2206020047)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF

TANGERANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memulai berbisnis, berwirausaha dan berdagang suatu perusahaan akan
terlebih dahulu mengetahui dengan pasti keinginan dan kebutuhan pasar, kemudian
memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun kecil khususnya perusahaan jasa,
berusaha menciptakan kepuasan konsumen atas produk atau jasa yang mereka pasarkan.
Keberhasilan jasa di pasar semata hanya ditentukan oleh konsumen yang membelinya.
Jasa yang tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan segera tersisih dari
persaingan di pasar kompetitif karena tidak diminati oleh konsumen.

Dengan demikian suatu perusahaan baik besar maupun kecil khususnya perusahaan
jasa harus adanya suatu pemasaran atas jasa yang ditawarkanya kepada para konsumen.
Pemasaran yang bagus akan menghasilkan suatu hasil yang bagus juga terhadap barang
atau jasa yang di produksi suatu perusahaan. Keberhasilan suatu pemasaran jasa dapat
terlihat ketika para konsumen terpuaskan atas jasa dan banyaknya konsumen yang tertarik
untuk menggunakan jasa yang diproduksi suatu perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jasa dan karakteristik?
2. Apa pengertian pemasaran jasa?
3. Bagaiman rangkaian jasa dan klasifikasi jasa?
4. Bagaimana persaingan jasa serta konsep pemasaran bisnis jasa?
5. Bagaimana mengelola kualitas jasa?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jasa
Menurut Kotler and Keller Jasa (service) merupakan setiap tindakan atau kinerja yang
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak terwujud dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat
pada suatu produk fisik.
Valerie A.Zeitham dan Mary Jo Bitner mendefinisikan jasa merupakan semua
aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk fisik atau kontruksi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah.

Dari kedua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa di dalam jasa selalu ada
aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa). Jasa bukan suatu
barang, melainkan suatu proses atau aktifitas yang tidak berwujud.

B. Karakteristik Jasa
Menurut Nasution (2015: 5) Jasa memiliki empat karakteristik utama, yaitu :
1. Tidak Berwujud (Intangibility) Sifat jasa tidak berwujud (service intangibility)
artinya jasa tidak dapat dilihat, diraba, dirasakan, dicium atau didengar sebelum
dibeli.
2. Tidak Terpisah (Inseparability)
Karakter ini dimiliki karena memang sifat jasa yang tidak bisa dipisahkan dari
penyedia jasanya.
Contohnya, jasa kebersihan. Apakah mungkin pengguna jasa hanya diberikan
vacuum cleaner? Pastinya tidak, pengguna jasa juga akan memerlukan penyedia
jasa yang mengoperasikan alat vacuum cleaner tersebut. Hal serupa juga terjadi
pada jasa lainnya, sebab meskipun pemberian jasa menggunakan alat bantu
seperti mesin dan alat kerja lain. Sifatnya tetap membutuhkan kehadiran penyedia
jasa. 
3. Bervariasi atau Keanekaragaman (variability) Jasa bersifat sangat beraneka ragam
karena merupakan monstandardized output, artinya banyak variasi bentuk,
kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
dihasilkan.
4. Tidak Tahan Lama (perishability)
Karakteristik jasa tidak tahan lama atau perishability, artinya suatu jasa tidak bisa
disimpan dan direncanakan untuk digunakan di kemudian hari. Jasa sifatnya tidak
bisa disimpan, tidak bisa dipakai di hari lain, dan tidak bisa distok sebagai
persediaan. 
Contohnya, seseorang memiliki kulkas dan kemudian memesan jasa service
kulkas sebagai antisipasi jika suatu hari kulkas yang dimilikinya rusak. Hal ini
tidak akan terjadi. Justru jasa service dipanggil ketika memang kulkas dalam
kondisi rusak. Sehingga sifat jasa ini adalah digunakan dan dimanfaatkan saat itu
juga.
C. Pemasaran Jasa
Pemasaran bisnis jasa sangatlah ketat saat ini, untuk memenangkan persaingan para
manajer harus pengelola organisasinya dengan konsep pemasaran jasa tersebut.
1. Pemasaran Eksternal
Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 7P (product, price, place,
promotion, process, personil, and physical facility). Menggambarkan pekerjaan
normal yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan, memberi harga,
mendistribusikan dan mempromosikan jasa itu pada konsumen yang ditujukan.
2. Pemasaran Internal
Untuk pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran eksternal (7 P) tetapi
harus diikuti pula dengan peningkatan kualitas atau keterampilan para personil
yang ada dalam perusahaan. Selain itu juga harus ada kekompakan atau suatu tim
yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam
menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri yang
meyakinkan pelanggan.
3. Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing)
Menggambarkan keahlian pegawai dalam melayani klien. Karena konsumen
menilai mutu jasa bukan hanya berdasarkan mutu teknis melainkan juga melalui
mutu fungsional yang dimiliki suatu pemasaran.
Misalnya, restorannya yang megah dan makanannya yang bergizi. Tetapi, juga
harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement supaya
peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan.

D. Rangkaian Jasa
Jasa dan barang masing-masing mempunyai ciri khusus, tapi dalam banyak hal
barang dan jasa terpadu dalam satu produk. Sangat Penting bagi pebisnis untuk
membedakan inti bisnis yang sebenarnya, keramahan dari seorang tukang jahit dan
kualitas jahitnya dari dua variable yang berbeda tetapi terpadu dalam pertimbangan
seorang pelanggan. Inti bisnis restoran adalah kenikmatan makanan tetapi inti bisnis
itu tidak dapat terpisahkan dari jasa seperti keramahan dari pelayanan.

E. Klasifikasi Jasa
1. Jasa yang bersandar pada manusia atau jasa yang bersandar pada peralatan
Terbagi atas tiga bagian yaitu :
a) Jasa yang murni di sampaikan oleh peralatan tanpa bantuan manusia,
contohnya ATM, cuci mobil otomatis
b) Jasa yang disampaikan melalui peralatan yang dioprasikan oleh oprator
yang tidak memerlukan keahlian
c) Jasa yang disampaikan melalui peralatan yang harus dioprasikan oleh
tenaga ahli.
Kualitas pelayanan jasa yang di sampaikan oleh orang dapat diklasifikasikan
berdasarkan tiga kecakapan kerja yaitu :
a) Tenaga tanpa keahlian, Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian
misalnya tukang kebun, suatu pengamanan dan bagian kebersihan.
b) tenaga ahli, Tenaga ahli adalah bidang yang memerlukan pelatihan
khusus atau pendidikan singkat, misalnya orang yang bekerja di bagian
perbaikan saluran air, teknisi peralatan sederhana dan pelayanan katering.
c) pakar yaitu tenaga yang sangat ahli/ propesional.
Jasa propesional adalah jasa seorang pakar yang benar-benar ahli dalam
bidangnya mislanya, konsultan manajemen, akuntan dan pengacara. Jasa
yang diperuntukkan untuk mencari keuntungan dan yang tidak mencari
keuntungan
2. Jasa yang diperuntukan untuk mencari keuntungan dan tidak mencari keuntungan
Banyak organisasi jasa membedakan dirinya berdasarkan status tujuan. Pada
umumnya, organisasi bertujuan mencari keuntungan. Palang Merah Indonesia
adalah contoh organisasi yang tidak mencari keuntungan. Organisasi seperti ini
tidak terlibat dalam pemasaran yang bersifat komersial, tetapi mendorong donasi
berdasarkan kerelaan agar menyumbangkan darahnya. Organisasi ini melakukan
pemasaran bukan bagaimana mendapatkan darah untuk dijual kepada yang
membutuhkan tetapi bagaimana mendaptkan darah untuk menolong orang lain.
Misalnya, berdasarkan tujuannya PMI DKI membuat visinya sebagai berikut:
“Palang Merah Indonesia DKI Jakarta menjadi Organisasi Kemanusiaan yang
Profesional, tanggap, akuntabel, dan dicintai masyarakat”.
3. Jasa yang diseponsori pemerintah
Cara yang ketiga untuk mengklasifikasikan jasa didasarkan apakah disponsori
oleh pemerintah secara nasional atau lokal menyediakan banyak jasa. Misalnya
bimbingan anak-anak, bimbingan untuk mendapatkan TOEFL dan pemeliharaan
manual.

F. Persaingan Jasa
Persaingan bisnis jasa seperti lembaga pendidikan, rumah sakit, hotel dan bahkan
kegiatan pelayanan masyarakat yang bersifat tidak mencari keuntungan menghadapi
persaingan yang tinggi. Para pelanggan membanding-bandingkan tawaran jasa mana
yang memberikan nilai kepuuasan yang lebih baik. Untuk kesuksesan bisnis jasa,
organisasi perlu mengetahui kehendak pelanggan dan bagaimana pelanggan tersebut
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk jasa. Jasa tidak sama seperti
barang yang dapat di pamerkan, diperangkan atau diilustrasikan. Itu sebabnya seorang
konsumen sangat sulit melakukan evalusi sebelum melakukan pembelian. Berbeda
dengan barang yang biasa di coba misalnya, pakaian, perhiasan, peralatan rumah
tangga. Barang bisa di bedakan berdasarkan warna, ukuran, dan bentuknya. Untuk
mengetahui/ mengukur jasa seseorang profesional, konsumen mencari informasi
personal melalui pendapat dari orang-orang yang pernah menjadi pelanggan
sebelumnya, atau mencari opini/ pendapat orang lain.

G. Merancang Pemasaran Jasa


Komponen pertimbangan untuk membuat perancangan pengelolaan pemasaran jasa
terdiri dari tujuh bagian :
1. Lingkungan fisik
Pentingnya lingkungan tempat dimana pelayanan diberikan dan dimana
perusahaan dan pelanggan berinteraksi dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan
yang dilayani. Bukti fisik pelayanan mencakup segala bentuk yang terlihat di
seputar layanan seperti bangunan, kendaraan, perabotan, brosur, dan peralatan.
Perusahaan jasa perlu mengelola bukti fisik ini dengan hati-hati dan sistematis
untuk menyampaikan kesan yang tepat dari pelayan kepada pelanggan. Ini
kadang-kadang disebut juga sebagai kesan, atau bukti manajemen yang baik
2. Logo dan Merek
Untuk membedakan rancangan jasa yang ditawarkan, perusahaan harus
menentukan bentuk Logo dan Merek sebagai perwakilan jasa yang mudah diingat
oleh pengguna. Logo dan Merek menolong pelanggan untuk mengidentifikasi
jasa.
3. Harga
4. Distribusi
Saluran pendistribusian jasa merupakan faktor utama dalam pengembangan
strategi pemasaran jasa karena jasa tidak bisa dipisahkan dengan si pemberi jasa
itu sendiri. Sangat jarang menggunakan perantara dalam mendistribusikan jasa.
5. Promosi
Nilai promosi khususnya periklanan jasa menunjukkan keuntungan pembelian
jasa. Sangat penting untuk menekankan ketersediaan, lokasi, konsisten kualitas,
dan efisiensi jasa. Bentuk promosi yang lain dikenal dengan Promosi Umumyaitu
promosi untuk organisasi yang tidak semata bertujuan untuk keuntungan materi
misalnya organisasi agama, pendidikan dan rumah sakit. Seringkali mereka
menyampaikan promosinya kepada umum secara terbuka.
6. Manusia
Sangat banyak perusahaan jasa bergantung pada orang untuk membuat dan
menyajikan jasa. Alami interaksi antara karyawan dan pelanggannya sangat
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Karakter, sifat dan bawaan manusia
sangat besar pengaruhnya terhadap pelayanan yang diberikan kepada kepuasan
pelanggan.
7. Proses
Jasa merupakan suatu proses yang menyangkut input dan output. Terdapat empat
jenis input yang dapat diproses dalam suatu jasa, yaitu sebagai berikut :
a) Pemrosesan terhadap pelanggan (People Processing). Merupakan suatu
proses dimana pelanggan mencari jasa yang dibutuhkan pada suatu sistem
jasa. Dalam proses ini diperlukan kehadiran fisik pelanggan dan hasilnya
adalah pelanggan merasakan adanya perbedaan dalam dirinya.
b) Pemrosesan terhadap barang/milik (Posessioning Process). Merupakan
suatu proses dimana pelanggan mencari organisasi atau penyedia jasa
untuk menyediakan jasa terhadap barang miliknya.
c) Pemrosesan terhadap stimulus mental (Mental Stimulus Processing).
Merupakan suatu proses yang diarahkan pada pikiran pelanggan. Jasa
dalam kategori suatu proses yang diarahkan pada pikiran pelanggan. Jasa
dalam kategori ini diantaranya mencakup dunia hiburan, pendidikan.
d) Pemrosesan terhadap informasi (Informating Processing). Merupakan
proses pengolahan informasi yang berasal dari pelanggan dan hasilnya
diolah melalui komputer. Informasi ini merupakan bentuk jasa yang tidak
berwujud, namun hasilnya dapat dalam bentuk fisik seperti laporan atau
dokumen tertentu.

H. Konsep Dasar Pemasara Bisnis Jasa


1. Konsep Pembuatan
Konsep produksi yaitu asumsi yang menyatakan jika konsumen menyukai produk
dengan harga terjangkau dan tersedia di mana-mana dalam jumlah banyak. Hal
inilah yang menuntut perusahaan lebih fokus pada proses produksi dan distribusi.
Konsep produksi menjadikan pasokan produk akan selalu tinggi dan tidak akan
terjadi kelangkaan. Dengan banyaknya produk yang diproduksi, penjualan akan
semakin meningkat dan keuntungan yang didapat oleh perusahaan akan semakin
besar.
2. Konsep Keunggulan
Konsep produk merupakan konsep di mana pelanggan lebih menyukai produk
yang memiliki mutu, berkualitas, dan memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan.
Konsep ini mendorong perusahaan fokus dalam memenuhi permintaan dan
keinginan pelanggan.
Pelanggan bisa merasakan manfaat dari produk karena pada konsep ini
perusahaan bukan cuma memberi identitas pada produk, tapi juga menambahkan
nilai fungsionalnya.
3. Konsep Jual
Pada konsep ini pelanggan tidak akan membeli barang jika perusahaan tidak
melakukan penjualan dan promosi dalam skala besar. Sehingga perusahaan harus
melakukan promosi terus-menerus.
Pelaku bisnis harus memotivasi dan membujuk pelanggan agar mau membeli
produk yang ditawarkan. Biasanya konsep ini diterapkan oleh perusahaan besar
yang sering kali membuat promo besar-besaran.
Dapat dikatakan konsep penjualan hanya fokus pada peningkatan penjualan.
Tanpa peduli pelanggan membutuhkannya atau tidak, dan tidak peduli pada
hubungan perusahaan dengan pelanggan.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah konsep di mana perusahaan akan menempatkan
pelanggan pada proses pemasaran yang dilakukan. Perusahaan perlu membangun
strategi yang dapat meyakinkan pelanggan untuk membeli produk tersebut. Cara
yang dapat diterapkan dalam konsep ini adalah advertising, content marketing,
influencer marketing, dan native advertising.
Perusahaan juga dapat mengkombinasikan beberapa strategi sekaligus untuk
membangun branding produk kepada pelanggan. Konsep pemasaran juga fokus
terhadap segmen pasar tertentu. Karena kebutuhan setiap segmen pelanggan
berbeda-beda, makanya strategi promosi yang digunakan pun berbeda.
5. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial mengharuskan perusahaan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan sekaligus bertujuan pada kesejahteraan masyarakat dan
keseimbangan alam. Konsep ini relatif baru dan sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa konsep ini memiliki pemikiran yang lebih maju dari pada
konsep pemasaran tradisional.
Dalam menjalankan konsep ini perusahaan harus memperhatikan hal-hal seperti
keuntungan perusahaan, kepuasan dan kepentingan konsumen dan juga
kepentingan masyarakat, sebelum menetapkan kebijakan pemasaran.
produksi kendaraan irit bahan bakar sehingga tidak mengeluarkan banyak polusi,

I. Mengelola Kualitas Jasa


1. Kualitas jasa dipengaruhi dua Variable
Seorang konsumen dapat mengetahui kualitas jasa dengan cara membandingkan
yang diharapkan dengan kenyataan yang sebenarnya.
a) Jasa yang diharapkan
Merupakan kinerja jasa yang diangan-angankan diberikan oleh penjual jasa.
Kinerja jasa yang diharapkan ini muncul berdasarkan informasi-informasi dari
mulut ke mulut, pengalaman masa lalu dan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan misalnya informasi yang mengatakan bahwa “Penerbangan
maskapai Garuda tepat Waktu”. Apabila seorang pelanggan baru mencoba
terbang dengan Garuda dengan dan ternyata tepat waktu, maka harapan dan
kenyataannya disebut sama.
b) Jasa yang dirasakan
Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para
pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan.
Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya, maka ada kemungkinan para
pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.
Contohnya : apabila pelanggan mengharapkan bahwa Garuda tersebut tepat
waktu (on time ) dan ternyata terlambat (delay), maka pelanggan itu akan
kecewa /tidak puas. Perbedaan antara harapan dan kenyataan dapat diketahui
berdasarkan dimensi kualitas jasa.

2. Gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa


a) Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat
merasakan atau memahami apa yang diinginkan para pelanggan secara
tepat. Akibatnya manajemen tidak mengetahui bagaimana suatu jasa
seharusnya didesain, dan jasa-jasa pendukung/sekunder apa saja yang
diinginkan konsumen. Contohnya pengelola katering mungkin mengira
para pelanggannya lebih mengutamakan ketepatan waktu pengantaran
makanannya, padahal para pelanggan tersebut mungkin lebih
mernperhatikan variasi menu yang disajikan.
b) Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan
spesifikasikualitasjasa.
Kadangkala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang
diinginkan oleh pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun suatu standar
kinerja tertentu yang jelas. Hal ini bisa dikarenakan tiga faktor, yaitu tidak
adanya komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa, ke (Muja
2020)kurangan sumberdaya, atau karena adanya kelebihan permintaan.
Sebagai contoh, manajemen suatu bank meminta para stafnya agar
memberikan pelayanan secara ‘cepat’  tanpa menentukan standar atau
ukuran waktu pelayanan yang dapat dikategorikan cepat.
c) Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.
Ada beberapa penyebab terjadinya gap ini, misalnya karyawan kurang
terlatih (belum menguasai tugasnya), beban kerja melampaui batas, tidak
dapat memenuhi standar kinerja, atau bahkan tidak mau memenuhi standar
kinerja yang ditetapkan. Selain itu mungkin pula karyawan dihadapkan
pada standar- standar yang kadangkala saling bertentangan satu sama lain,
misalnya para juru rawat diharuskan meluangkan waktunya untuk
mendengarkan keluhan atau masalah pasien, tetapi di sisi lain mereka juga
harus melayani para pasien dengan cepat.
d) Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Seringkali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau
janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan
adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak dapat dipenuhi.
Misalnya brosur suatu lembaga pendidikan menyatakan bahwa
lembaganya merupakan yang terbaik; memiliki sarana kuliah, praktikum
dan perpustakaan lengkap, dan staf pengajarnya profesional.
Akan tetapi saat pelanggan datang dan merasakan bahwa ternyata fasilitas
praktikum dan perpustakaannya biasa biasa saja (hanya memiliki beberapa
ruang kuliah; jumlah komputer relatif sedikit; judul dan eksemplar buku
terbatas), maka sebenarnya komunikasi eksternal yang dilakukan lembaga
pendidikan tersebut telah mendistorsi harapan konsumen dan
menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas jasa lembaga
tersebut.
e) Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.
Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan
dengan cara yang berlainan, atau bisa juga keliru mempersepsikan kualitas
jasa tersebut. Misalnya seorang dokter bisa saja terus mengunjungi
pasiennya untuk menunjukkan perhatiannya. Akan tetapi pasien dapat
menginterpretasikannya sebagai suatu indikasi bahwa ada yang tidak beres
berkenaan dengan penyakit yang dideritanya.

3. Praktik terbaik manajemen kualitas jasa


a) Konsep Strategis
Perusahaan jasa tertemuka “terobsesi dengan pelanggan”. Mereka mempunyai
kepekaan yang jelas terhadap pelanggan sasaran dan kebutuhan pelanggan.
Mereka mengembangkan strategi berbeda untuk memuaskan kebutuhan ini.
b) Komitmen Manajemen Puncak
Perusahaan jasa harus mempunyai komitmen menyeluruh terhadap kualitas
jasa. Manajemen perusahaan jasa tidak hanya melihat kinerja keuangan setiap
bulan, tetapi juga kinerja jasa perusahaan.
c) Standar Tinggi
Penyedia jasa terbaik mempunyai standar kualitas jasa yang tinggi.
d) Teknologi Swalayan (self-technologi)
Konsumen menilai kenyamanan jasa. Banyak interaksi jasa antar manusia
digantikan oleh teknologi swalayan.
e) Mengawasi Sistem
Perusahaan jasa terkemukan mengaudit kinerja jasany, baik kinerja mereka
sendiri maupun pesainganya secara teratur. Perusahaan jasa melakukan
pengukuran suara pelanggan untuk menyelidiki kepuasan dan ketidakpuasan
pelanggan.
f) Memuaskan Keluhan Pelanggan
Semua keluhan adalah karunia bagi perusahaan jasa bila ditangani dengan
baik. Perusahaan mendorong keluhan-keluhan pelanggan dan memberdayakan
karyawannya untuk memulihkan situasi ditempat.
g) Memuaskan Karyawan dan Pelanggan Sekaligus
Perusahaan jasa yang bagus adalah tahu bahwa sikap karyawan yang positif
akan mendorong kesetiaan pelanggan yang lebih kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. Pemasaran Jasa: Pengertian, Karakteristik dan Strategi. April 16, 2021.
https://deepublishstore.com/blog/pemasaran-jasa/.

Krishand. Konsep – Konsep Dasar Pemasaran. Februari 02, 2023.


https://www.krishandsoftware.com/blog/1409/konsep-konsep-dasar-pemasaran/.

Muja, Alief. "MERANCANG DAN MENGELOLA JASA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
MANAJEMEN PEMASARAN Dosen Pengampu : IDHAM CHOLID SE.,MM DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2." academia.edu. Februari 11, 2020.
https://www.academia.edu/42094301/MERANCANG_DAN_MENGELOLA_JASA_Diajukan_untuk
_memenuhi_tugas_mata_kuliah_MANAJEMEN_PEMASARAN_Dosen_Pengampu_IDHAM_CHOLI
D_SE_MM_DISUSUN_OLEH_KELOMPOK_2.

Nurcholifah, Ita . "Experiential Marketing , Sense, Feel, Think, Act dan Realte." Experiential Marketing
Mahasiswa Terhadap Kampus IAIN Pontianak, 2018: 277-296.

Supriaddin, Nofal. "Konsep Dasar Pemasran Jasa." Academia.edu. n.d.


https://www.academia.edu/36094459/KONSEP_DASAR_PEMASARAN_JASA.

Taha, Roif. Pemasaran Jasa. Maret 2015. https://www.academia.edu/11571718/PEMASARAN_JASA.

Wisnawa, I Made Bayu. Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa. Mei 09, 2010.
http://madebayu.blogspot.com/2010/05/strategi-pemasaran-perusahaan-jasa.html.

Anda mungkin juga menyukai