BAB IV
KUALITAS PELAYANAN
A. KLASIFIKASI JASA
Pengertian Jasa
Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan kasat mata dan satu pihak
kepada pihak lain. Untuk mendapatkan sebuah baju kita akan membutuhkan seorang
penjual baju yang memberikan jasa pelayanan maupun jasa dari seorang penjahit dan
banyak contoh lainnya dalam kehidupan kita. Jasa merupakan berbagai kegiatan ekonomi
dengan hasil keluaran yang tidak berwujud yang ditawarkan dari penyedia sebuah jasa
yakni perusahaan kepada pengguna jasa atau konsumen.
Contoh Jasa
Layanan Bisnis: konsultasi, keuangan, perbankan.
Perdagangan Jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan.
Layanan Infrastruktur: komunikasi, transportasi.
Layanan Pribadi atau Sosial: restoran, perawatan kesehatan.
Administrasi Umum: pendidikan, pemerintah.
B. Klasifikasi Jasa
1. Segmen Pasar
Dalam segmen jasa dibedakan menjadi beberapa tipe jasa yakni jasa kepada
konsumen akhir seperti Taksi, Asuransi jiwa, Pendidikan dan Jasa kepada konsumen
organisasional misalnya seperti jasa akuntasi dan perpajakan.
5. Regulasi
Jasa ini dibedakan menjadi dua yakni regulated service (Seperti angkutan umum
dan perbankan) serta non-regulated (Seperti pengecatan rumah).
6. Tingkat Intensitas Karyawan
Klasifikasi jasa ini dibedakan menjadi equipment-based service (seperti ATM) dan
People based service (seperti penjaga malam, jasa akuntasni & konsultan hukum).
7. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan
Klafikasi jasa ini dibedakan menjadi high-contact service (seperti Perawat, dokter)
dan low-contact service (seperti layar tancap dan boiskop).
C. KARAKTERISTIK JASA
Karakteristik Jasa
1. Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, jasa tidak dapat dilihat, diraba, di dengar,
atau dicium sebelum jasa tersebut telah diterima.
2. Bervariasi (Variability)
Jasa bersifat nonstandart dan sangat variable. Berbeda dengan kualitas produk fisik
yang sudah terstandart, pada kualitas pelayann jasa tergantung pada siapa yang
menyediakan, kapan, dimana dan bagaimana jasa tersbut diberikan. Karena itulah jasa
disebut bervariasi.
3. Tidak Dapat Dipisahkan (Insenparability)
Umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan dengan
partisipasi konsumen di dalamnya.
4. Tidak Dapat Disimpan (Pershability)
Jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk persediaan. Nilai jasa hanya ada pada
saat jasa tersebut diproduksi dan langsung diterima oleh penerimanya. Karakteristik ini
berbeda dengan barang berwujud yang dapat diproduksi terlebih dahulu, disimpan, dan
dipergunakan lain waktu.
C. DATA QUALITY
Data quality mengacu pada pengembangan dan implementasi kegiatan yang
menerapkan teknik manajemen kualitas pada data. Tujuannya adalah memastikan agar data
sesuai untuk melayani kebutuhan spesifik perusahaan dalam konteks tertentu. Nah, data
yang dinilai sesuai untuk tujuan yang dimaksud dapat dikatakan sebagai data berkualitas
tinggi.
Data berkualitas tinggi tentu saja bebas dari masalah kualitas data, seperti data yang
terduplikasi, data yang tidak lengkap, data yang tidak konsisten, data yang salah, data yang
tidak terdefinisi dengan baik, data yang tidak terorganisir dengan baik, hingga keamanan
data yang buruk.
Penilaian kualitas data dilakukan oleh analis kualitas data, yang bertugas menilai dan
menafsirkan setiap metrik kualitas data individu, mengumpulkan skor untuk kualitas
keseluruhan data, dan memberikan presentasi kepada perusahaan mengenai keakuratan data
yang dimiliki. Kartu skor kualitas data yang rendah menunjukkan kualitas data yang buruk,
bernilai rendah, dan dapat menyebabkan pengambilan keputusan buruk yang dapat
merugikan perusahaan.
Mengapa data quality itu penting? Jawabannya sederhana, itu karena data yang buruk
berpotensi memberi konsekuensi signifikan pada perusahaan. Data berkualitas buruk dapat
menjadi sumber penipuan operasional, analitik yang tidak akurat, dan strategi bisnis yang
salah.
Ada banyak kerugian yang dapat disebabkan oleh masalah kualitas data. Contohnya,
biaya tambahan saat produk dikirim ke alamat pelanggan yang salah, gagal menghasilkan
penjualan karena catatan pelanggan yang tidak lengkap, hingga denda untuk pelaporan
kepatuhan keuangan atau peraturan yang tidak tepat.
1. Dimensi Data Kualitas
Dalam menilai data quality, setidaknya ada lima dimensi yang wajib untuk
dipertimbangkan. Berikut ini penjelasannya:
a. ACCURACY (KETEPATAN)
Sesuai namanya, accuracy berarti informasi yang benar pada data. Untuk menentukan
apakah data akurat atau tidak, tanyakan pada diri Anda apakah informasi tersebut
mencerminkan situasi dunia nyata. Akurasi adalah karakteristik kualitas data yang penting
karena informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan konsekuensi dan masalah
signifikan.
b. COMPLETENESS (KELENGKAPAN)
Kelengkapan mengacu pada seberapa komprehensif informasi yang Anda miliki.
Faktor penting dalam kelengkapan data adalah memastikan semua data yang Anda
butuhkan tersedia. Nah, dimensi completeness menjadi penting karena jika informasi tidak
lengkap, data mungkin menjadi tidak dapat digunakan.
c. RELIABILITY (KEANDALAN)
Keandalan berarti bahwa suatu informasi tidak bertentangan dengan informasi lain
dalam sumber atau sistem yang berbeda. Sebagai karakteristik data quality yang vital, saat
potongan informasi bertentangan, maka Anda tidak dapat memercayai data tersebut.
Menggunakannya dapat membuat kesalahan yang merugikan dan merusak reputasi
perusahaan.
d. RELEVANCE (RELEVANSI)
Relevansi ikut berperan karena harus ada alasan bagus mengapa Anda
mengumpulkan informasi tertentu sejak awal. Pertimbangkan apakah Anda benar-benar
membutuhkan informasi tersebut. Relevansi penting karena jika Anda mengumpulkan
informasi yang tidak relevan, Anda hanya akan membuang waktu dan juga uang. Analisis
data pun akan menjadi tidak berharga.