Jasa yang berbeda dengan good (produk) karena secara kasat mata tidak dapat dilihat
menimbulkan berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran. Seperti yang
dikemukakan oleh Kotler bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.
Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa yaitu:
Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya
keterlibatan secara langsung karyawan dalam delivery process, sehingga karyawan menjadi
ujung tombak keberhasilan jasa. Tetapi dengan perkembangan teknologi ketergantungan terhadap
karyawan dapat dieliminasi dan direct customer contact yang sangat costly dapat dikurangi.
Misalnya: bisnis perbankan pada saat ini menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk
membantu konsumen melakukan self service berbagai keperluan yang berkaitan dengan
keuangan mereka.
Keputusan konsumen memilih atau membeli jasa sangat tergantung pada bagaimana penyedia
jasa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap tahapan proses
keputusan konsumen. Proses keputusan konsumen tidaklah sesederhana yang dibayangkan,
tetapi melalui berbagai tahapan yang dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan keputusan sesudah pembelian.
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Penyesuaian terhadap budaya ini
menjadi sangat penting karena munculnya peluang pasar di era globalisasi. Untuk ini penyedia
jasa harus memperhatikan dan mulai melakukan penyesuaian terhadap perbedaan budaya across
border market.
2. Segmentasi dan Target Pasar
Treat as individual, not as a number, itu merupakan kata hati pelanggan dimanapun. Dengan kata
lain perlakukan konsumen dengan cara baik dan benar sehingga dapat memenuhi kebutuhan
dengan baik. Jika itu dapat dilakukan penyedia jasa maka hati pelanggan akan menjadi terpikat,
maka profit dan keuntungan tinggal soal waktu. vJika demikian maka penyedia jasa harus mulai
memperhatikan arti penting segmentasi dalam upaya memikat hati konsumen melalui
pemenuhan kebutuhan secara baik. Untuk memperkuat segmentasi pasar, perlu dilakukan
targeting untuk dapat membidik kelompok konsumen yang lebih spesifik.
Banyak perusahaan jasa mengenalkan satu atau beberapa diferensiasi namun gagal karena
positioningnya kurang kuat. Oleh karena itu perusahaan jasa perlu mengembangkan satu
positioning yang membedakan tawarannya (offering) kepada pasarnya.
Memahami harapan konsumen menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi penyedia jasa.
Harapan sering dinyatakan sebagai titik acuan (point of reference) Perbandingan antara apa yang
dirasakan dengan yang diharapkan. Jika harapan tidak sesuai, maka konsumen akan kecewa dan
kemungkinan pindah ke produk jasa pesaing. Sampai dimana perusahaan dapat memenuhi
harapan pelanggan akan berpengaruh terhadap persepsi kualitas jasa. Oleh karena sangat penting
artinya bagi perusahaan untuk mengetahui harapan pelanggan dalam penyampaian pelayanan
berkualitas.
Harapan konsumen terdiri dari dua tingkatan yaitu harapan tertinggi (desired service) dan
harapan minimum (adequacy service). Di antara tingkatan itu ada zona toleransi yaitu konsumen
mau menerima variasi dan heteoginitas produk jasa.
Dengan mengembangkan sistem informasi kualitas pelayanan yang efektif maka perusahaan
dapat memperoleh manfaat yaitu: mendorong dan memungkinkan manajemen untuk menyatukan
suara-suara konsumen dalam membuat keputusan; menemukan prioritas pelayanan konsumen,
mengidentifikasikan prioritas perbaikan pelayanan dan memberikan pedoman dalam mengambil
keputusan alokasi sumber daya; memperhatikan pengaruh dari langkah awal kualitas pelayanan
dan investas dan menawarkan pekerjaan berdasarkan data untuk pelayanan utama yang baik dan
pelayanan sederhana yang benar.
6. Produk Jasa
Konsep produk jasa harus dilihat sebagai suatu bundle of activities antara produk jasa inti dan
jasa-jasa pendukung, untuk dapat menghasilkan total offering secara optimal, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Dengan mengembangkan jasa-jasa
pendukung suatu produk jasa akan mempunyai keunggulan bersaing sebagai senjata untuk
survive.
Selain itu penyedia jasa dapat memilih alternatif strategi produk jasa yaitu: melakukan penetrasi
pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk jasa dan diverifikasi. Strategi mana yang
dipilih sangat tergantung pada situasi masing-masing perusahaan. Bagi penyedia jasa yang akan
melakukan diversifikasi harus memanfaatkan teknologi dan melakukan inovasi, sehingga dapat
menghasilkan produk jasa yang mampu memberikan solusi bagi pelanggan.
Penentuan harga produk jasa harus melihat dari perspektif konsumen dan pasar, yaitu dengan
melihat 3 (tiga) komponen yang dapat menjadi pertimbangan yaitu biaya, nilai dan kompetisi.
Penentuan produk jasa dapat dikaitkan dengan konsep net value, semakin besar manfaat yang
dirasakan dibanding biaya yang dikeluarkan akan dinilai konsumen sebagai positif value.
Ada 3 (tiga) faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga yaitu:
persaingan, elastisitas dan struktur biaya. Penyedia jasa dapat memilih banyak alternatif dalam
menentukan harga yang tepat sesuai dengan produk jasa yang ditawarkan.
Promosi pemasaran berperan bagi perusahaan jasa tidak hanya sekedar memberikan informasi
penting mengenai produk jasa yang ditawarkan perusahaan, tetapi juga sangat bermanfaat untuk
mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli jasa perusahaan dibanding pesaing.
Untuk melakukan kegiatan promosi ini dengan optimal perusahaan jasa dapat menggunakan
bauran promosi yang terdiri dari periklanan (advertising), Penjualan Langsung (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), PR (public relation), informasi dari mulut ke mulut (word
of mouth), Pemasaran Langsung (direct marketing), dan publikasi.
PERENCANAAN PERUSAHAAN DAN
MANAJEMEN STRATEGI
Rabu, 04 April 2012
Manajemen Pemasaran Jasa dan Bauran Pemasaran Jasa
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian jasa menurut Kotler yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:27) ialah setiap
tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak
Menurut Djaslim Saladin (2007:71) bahwa definisi jasa ialah kegiatan atau manfaat yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
Menurut William J. Stanton yang dikutif oleh Buchari Alma (2009:243) bahwa definisi
jasa ialah sesuatu yang dapat diidentifikasikan secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan definisi jasa menurut Zeithalm dan Bitner yang dikutif oleh
Buchari Alma (2009:243) ialah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk
dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan kegiatan
yang memberikan bermanfaat yang dapat ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang
pada dasarnya memiliki sifat tidak berwujud dan tidak dapat dipindah kepemilikannya.
Menurut Edward Wheatley yang dikutif oleh Buchari Alma (2009:244), ada beberapa
1. Pembelian jasa sangat dipengaruhi oleh motif yang didorong oleh emosi
2. Jasa bersifat tidak berwujud, berbeda dengan barang yang bersifat berwujud, dapat dilihat,
dirasa, dicium, memiliki berat, ukuran dan lain-lain
3. Barang bersifat tahan lama, tetapi jasa tidak. Jasa dibeli dan dikonsumsi pada waktu yang sama
4. Barang dapat disimpan, sedangkan jasa tidak dapat disimpan
5. Ramalan permintaan dalam marketing barang merupakan masalah, tidak demikian halnya
dengan marketing jasa
6. Usaha jasa sangat mementingkan unsure manusia
7. Distribusinya bersifat langsung, dari produsen kepada konsumen.
Sifat-sifat khusus jasa perlu diperhatikan dan pertimbangan dalam merancang program
pemasaran. Menurut Kotler yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:28) bahwa jasa memiliki
empat ciri utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu sebagai
berikut :
1. Tidak berwujud
Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan
merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen
akan mencari informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan, para penyedia dan
penyalur jasa, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan serta harga jasa produk tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan calon
konsumen, yaitu sebagai berikut : pertama, meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud
menjadi berwujud. Kedua, menekankan pada manfaat yang diperoleh. Ketiga, menciptakan suatu
nama merek (brand name) bagi jasa dan yang. Keempat, memakai nama orang terkenal untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen.
2. Tidak terpisahkan
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa
diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa, maka ia
akan berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa
lebih diutamakan untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas.
3. Bervariasi
Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung dari siapa yang menyajikannya, kapan
dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa
berdasarkan suatu standar.
4. Mudah musnah
Jasa tidak dapat disimpan atau mudah musnah, sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan
datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu masalah jika permintaannya stabil, karena
mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi, maka
perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam melakukan persiapan pelayanannya.
Untuk itu perlu dilakukan perencanaan produk, penetapan harga serta program promosi yang
tepat untuk mengatasi ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan jasa.
Leonard Berry yang dikutif oleh Buchari Alma (2009:244) mengemukakan bahwa ada 3
karakteristik jasa, antara lain sebagai berikut :
1. Lebih bersifat tidak berwujud daripada berwujud
2. Produksi dan konsumsi bersamaqan waktu
3. Kurang memiliki standard an keseragaman.
Untuk menciptakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran harus disusun
strategi-strategi yang tepat. Beberapa hal yang dapat dilakukan dari sudut permintaan,
diantaranya adalah :
a. Melakukan perbedaan harga pada saat permintaan ramai dan permintaan sepi
b. Mengembangkan jasa yang kurang diminati konsumen
c. Menambahkan jasa sebagai pelengkap jasa yang ada selama permintaan ramai
d. Menggunakan sistem pemesanan tempat untuk mengatur tingkat permintaan.
2.1.3 Klasifikasi Jasa
Industri jasa sangat beragam, sehingga tidak mudah untuk menyamakan cara
pemasarannya. Klasifikasi jasa dapat membentu memahami batasan-batasan dari industri jasa
dan memanfaatkan pengalam industri jasa lainnya yang mempunyai masalah dan karakteristik
1. Jasa dibedakan menjadi jasa yang berbasis manusia (people based) atau jasa yang berbasis
peralatan (equipment based)
2. Tidak semua jasa memerlukan kehadiran klien (clients presence) dalam menjalankan
kegiatannya
3. Jasa dapat dibedakan menjadi jasa untuk kebutuhan pribadi atau jasa untuk kebutuhan bisnis.
Sedangkan menurut Adrian Payne, klasifikasi jasa dapat dikelompokkan berdasarkan
bahwa jasa merupakan suatu proses yang menyangkut input dan output. Terdapat empat jenis
input yang dapat diproses dalam suatu jasa, yaitu sebagai berikut :
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan
pertumbuhannya pun sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan
jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai
akibat dari tuntutan dan perkembangan zaman. Dipandang dari segi konteks globalisasi, pesatnya
pertumbuhan bisnis jasa antar negara ditandai dengan meningkatnya intensitas pemasaran lintas
perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi dan pemanfaatan teknologi baru yang
secara langsung akan berdampak pada menguatnya kompetisi dalam industri. Kondisi ini secara
langsung menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan persaingan usaha yang
semakin tinggi. Mereka dituntut untuk mampu mengidentifikasikan bentuk persaingan yang akan
dihadapi, menetapkan berbagai standar kinerjanya serta mengenali secara baik para pesaingnya
Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan berbagai industri
seperti layanan antar surat, layanan paket barang, pengiriman/transfer uang, yang kini semakin
manufaktur kini juga telah menyadari perlunya elemen jasa pada produknya sebagai upaya
peningkatan competitive advantage bisnisnya. Implikasi penting dari fenomena ini adalah
semakin tingginya tingkat persaingan, sehingga diperlukan manajemen pemasaran jasa yang
berbeda dibandingkan dengan pemasaran tradisional (barang) yang telah dikenal selama ini.
Menurut Payne yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:42) bahwa pemasaran jasa
pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, manajemen pemasaran jasa merupakan
memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan,
Fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen kunci, yaitu sebagai berikut :
unsur bauran pemasaran agar dapat memastikan keselarasan yang terbaik antara kemampuan
Pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Memasarkan barang
tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual, tetapi lebih dari itu. Di dalamnya tercakup
berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, menyangkut barang,
menyimpan, mensortir dan sebagainya. Di dalam marketing usaha ini kita kenal sebagai fungsi-
fungsi marketing.
Pemasaran merupakan salah satu bagian bagian diantara bagian-bagian yang lain yang
ada dalam suatu organisasi bisnis atau perusahaan. Pemasaran merupakan orang-orang ataupun
organisasi yang mempunyai kebutuhan akan produk yang kita pasarkan dan mereka itu memiliki
daya beli yang cukup, guna memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hal ini maka pengusaha dapat
memperoleh petunjuk tentang bagaimana dia harus memasarkan produknya itu. Pengusaha juga
dapat mengetahui bahwa pasarnya itu dapat dibagi-bagi menurut jenis kelaminnya, menurut
Penggolongan pasar yang dapat dilakukan tersebut akan sangat membantu pengusaha
dalam rangka kegiatan pemasarannya agar menjadi lebih terarah atau lebih tajam, sehingga
menjadi lebih efektif dan memuaskan konsumennya. Usaha untuk mengenal pasar seperti itu
disebut sebagai kegiatan untuk mengidentifikasikan pasar, sedangkan usaha untuk membagi atau
menggolongkan pasar tadi disebut kegiatan segmentasi pasar. Dengan melakukan segmentasi
pasar itu, maka pengusaha dapat memilih dan kemudian menentukan bagian atau segmen pasar
yang mana yang potensial yang akan dijadikannya sebagai sasaran untuk dilayani secara efektif.
Menurut Djaslim Saladin (2007:1), ia berpendapat bahwa pemasaran ialah suatu sistem
total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran
Di samping itu pemasaran dapat mengandung beberapa konsep pokok diantaranya ialah :
a. Kebutuhan, ialah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan dan disadari
b. Keinginan, ialah hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih
mendalam
c. Permintaan, ialah keinginan terhadap produk atau jasa tertentu yang didukung oleh suatu
kemampuan dan kemauan untuk membeli produk atau jasa
d. Produk, ialah segala suatu yang dapat diberikan kepada seseorang untuk memuaskan suatu
kebutuhan atau keinginan baik yang berwujud maupun tidak berwujud
e. Pertukaran, ialah penentuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan seseorang
dengan cara tertentu.
Menurut Philip Kotler (2007:6) yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan bahwa
definisi dari pemasaran ialah segala yang berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi
Didalam bukunya Philip Kotler (2007:6) yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan,
Asosiasi Pemasaran Amerikan mendefinisikan bahwa pemasaran ialah satu fungsi organisasi dan
Menurut Kotler yang dikutif oleh Fajar Laksana (2008:4) di dalam bukunya menyatakan
bahwa pemasaran ialah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
Secara luas pemasaran dapat dikatakan sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang telah mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Untuk itu pemasaran
dapat dipahami lebih jauh dengan mengenal konsep-konsep inti pemasaran, antara lain sebagai
berikut :
a. Kebutuhan
Konsep yang paling pokok yang melandasi pemasaran adalah suatu kebutuhan manusia.
Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu.
b. Keinginan
Konsep yang selanjutnya ialah dalam pemasaran yang menyangkut hajat manusia, yaitu
kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang. Ragam dari keinginan semakin
berkembang kebudayaan.
Strategi merupakan suatu tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan, banyak faktor
pemasarannya.
Menurut Djaslim Saladin (2007:59) ada tiga faktor utama yang menyebabkannya, yaitu :
pemasaran yang dikemukakan oleh Herman Kartajaya bahwa definisi pemasaran ialah sebuah
disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values
Landasan filosofis yang mendasari definisi pemasaran dapat diartikan dalam bentuk visi,
Visinya ialah bahwa pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis strategi yang dapat
memberi kepuasan berkelanjutan, bukan kepuasan sesaat untuk tiga stakeholder utamanya yaitu
Misinya ialah pemasaran akan menjadi jiwa, bukan sekedar salah satu anggota atau
bagian saja, dalam perusahaan yang harus aktif dalam marketing, tapi semua lini harus menjadi
pemasar ulung, semua harus merasa terpanggil mencapai tujuan lembaga yaitu memberi
kepuasan.
Nilainya ialah jaga merek agar lebih melekat di hati para pelanggan, setiap orang dalam
perusahaan harus merasa terlibat dalam proses pemuasan konsumen. Pegawai bukan hanya
sebagai petugas saja perpanjangan dari atasan, tetapi semua pegawai harus mampu menambah
Untuk merealisasikan kepuasan dan loyalitas ini, maka peranan strategi pemasaran sangat
penting sekali. Strategi pemasaran sangat mengutamakan orientasi pada pelanggan dengan
memberikan kepuasan tertinggi dan fokus pada tampilan perusahaan dalam melayani konsumen.
Dengan perencanaan yang dilakukan secara aktif dan baik akan dapat mengantisipasi
perkembangan di masa yang akan datang, bahkan faktor di luar lingkungan bisnis akan dapat
Strategi pemasaran ini bermula dari strategi perencanaan yang lebih dulu menetapkan
visi, misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu dilakukan langkah-langkah seperti berikut :
1. Analisis lingkungan
Dengan mengkaji lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Lingkungan makro misalnya
melihat perkembangan demografi, ekonomi, politik, hukum, teknologi, sosial dan budaya yang
akan berpengaruh terhadap perusahaan. Sedangkan lingkungan mikro ialah mempertimbangkan
faktor kemampuan intern dalam suatu perusahaan, seperti faktor finansial, sumber daya manusia
dan berbagai fasilitasnya.
2. Analisis prilaku konsumen
Dalam hal ini dilihat kecendrungan-kecendrungan selera, keinginan konsumen, faktor psikologis
yang menyebabkan konsumen tertarik terhadap suatu produk
3. Analisi prilaku pesaing
Yang aktual maupun yang potensial, dalam hal ini perlu dimonitor bagaimana gerak langkah,
taktik dan strategi yang dikembangkan oleh pesaing kita dalam mengantisipasi di masa yang
akan datang.
Visi merupakan konsep yang ideal yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan, yakni ingin
menjadi suatu perusahaan yang paling unggul diantara perusahaan yang lainnya. Visi merupakan
sesuatu yang didambakan perusahaan untuk dimiliki dimasa yang akan datang. Visi
menggambarkan aspirasi masa yang akan datang tanpa mensfesifikasikan cara-cara untuk
mencapainya. Visi yang paling efektif adalah visi yang dapat memunculkan inspirasi. Inspirasi
tersebut biasanya dikaitkan dengan keinginan yang terbaik.Visi memberikan motivasi kebanggan
bagi suatu perusahaan.Suatu visi lebih nyata apabila dinyatakan dalam bentuk misi. Jadi misi
ialah apa yang didambakan oleh organisasi untuk menjadi seperti yang diinginkan di masan yang
akan datang. Tanpa ada misi, maka pimpinan hanya akan bereaksi pada tantangan yang dihadapi
seketika. Hal ini dikenal sebagai reaktor, ada unsur ketakutan, akan ancaman dan sulit menatap
Gambar 2.1
mengungkapkan enam langkah proses yang kompleks dan saling berhubungan dalam strategi
pemasaran, yaitu :
segmen, motivasi, kebutuhan yang belum terpenuhi, strategi perusahaan, kinerja, gambaran,
tujuan, budaya, anggaran biaya, kekuatan, kelemahan, ukuran, pertumbuhan, hambatan masuk,
mendefinisikan dulu apa bisnisnya, apa core bisnisnya, tetapkan visi, misi serta tujuan
perusahaannya. Pelanggan mana yang hendak dituju, bagaimana peluang-peluang yang tersedia,
strategi apa yang digunakan dan semua ini harus ditunjang oleh anggaran belanja yang cukup.
Jasa merupakan aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak
lainnya dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan. Jasa tidak berwujud, tidak dapat
dipisahkan, berubah-ubah dan tidak tahan lama. Setiap karakteristik mempunyai masalah dan
memerlukan strategi. Pada pemasaran jasa pendekatan strategis diarahkan pada kemampuan
pemasar menemukan cara untuk mewujudkan yang tidak berwujud, meningkatkan produktivitas
penyedia yang tidak terpisahkan dari produk itu, membuat standar kualitas sehubungan dengan
adanya variabilitas dan mempengaruhi gerakan permintaan dan pemasok kapasitas mengingat
jasa tidak tahan lama. Secara umum strategi pemasran jasa diterapkan dalam konteks perusahaan
secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tapi juga pemasaran internal
untuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penyediaan
jasa.
kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh profit/laba.Hal
ini berlaku bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa maupun industri non-
jasa.Walaupun terdapat persamaan tujuan pada kedua jenis industri tersebut, diperlukan strategi
dipengaruhi oleh cirri-ciri dasar yang berbeda dari jenis produk yang dihasilkan.
Menurut Kotler yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:47) menyatakan bahwa definisi
bauran pemasaran ialah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan
Yang dalam bahasa Inggrisnya ialah Marketing mix is the set of marketing tools that the
pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif sekaligus memuaskan kebutuhan
Menurut Zeithalm and Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:48) menyatakan
bahwa konsep bauran pemasaran tradisional (tradisional marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu :
produk (produc), harga (price), tempat/lokasi (place) dan promosi (promotion). Sementara itu,
untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas (expanded marketing mix for
service) dengan penambahan unsur non-tradisional marketing mix, yaitu : orang (people),
fasilitas fisik (physical evidence) dan proses (process), sehingga menjadi tujuh unsur. Masing-
masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama
lainnya dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya.
Penambahan unsur bauran pemasaran jasa dilakukan antara lain karena jasa memiliki
karakteristik yang berbeda dengan produk, yaitu tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan,
Untuk menjangkau pasar sasaran yang telah ditetapkan, maka setiap perusahaan perlu
mengelola kegiatan pemasarannya dengan baik. Perusahaan harus dapat menyusun serta
Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur tersebut dalam proporsi
yang tepat, sehingga bauran pemasarannya sesuai dengan lingkungan perusahaan, dapat
memuaskan pasar sasaran dan tetap sejalan dengan sasaran perusahaan dalam bidang pemasaran
secara keseluruhan. Bauran pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan sebaiknya selalu
disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dihadapi perusahaan, jadi harus bersifat dinamis.
Menurut Djaslim Saladin (2007:71) definisi produk ialah sekolompok sifat-sifat yang
berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga,
kemasan, prestise perusahaan dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat diterima oleh
konsumen.
Menurut Fajar Laksana (2008:67) produk adalah segala suatu baik yang bersifat fisik
maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhannya
Sedangkan menurut Kotler yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:50) menyatakan
bahwa definisi produk jasa ialah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang
fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide. Jadi produk dapat berupa manfaat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih
dapat dirasakan daripada dimiliki serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi jasa tersebut. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Apa yang ditawarkan menunjukan
sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan dari pembelian suatu barang atau jasa,
sedangkan sesuatu yang ditawarkan itu sendiri dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu :
a. Barang nyata
b. Barang nyata yang disertai dengan jasa
c. Jasa utama yang disertai dengan barang dan jasa tambahan
d. Murni jasa
Untuk merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami tingkatan produk, yaitu
sebagai berikut :
a. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yanag sebenarnya dibutuhkan dan akan
dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk
b. Produk generik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk
yang paling dasar
c. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk dibeli
d. Produk pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambahkan berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan
dapat dibedakan denga produk pesaing
e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan
untuk suatu produk di masa mendatang.
Jadi, pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai
sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari
sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa.
Sedangkan menurut Fajar Laksana (2008:105), pengertian harga merupakan jumlah uang
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga
menentukan pendapat dari suatu bisnis. Keputusan penentuan harga juga sangat signifikan di
dalam penentuan nilai ataupun manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan
peranan penting dalam gambaran kualitas jasa. Strategi penentuan tarif dalam perusahaan jasa
dapat menggunakan penentuan tarif premium pada saat permintaan tinggi dan tarif diskon pada
Keputusan penentuan tarif dari sebuah produk jasa baru harus memperhatikan beberapa
hal. Hal yang paling utama adalah bahwa keputusan penentuan tarif harus sesuai dengan strategi
pemasaran secara keseluruhan. Perubahan berbagai tarif di berbagai pasar juga harus
dipertimbangkan. Lebih jauh lagi, tarif spesifik yang akan ditetapkan akan bergantung pada tipe
pelanggan yang menjadi tujuan pasar jasa tersebut. Nilai jasa ditentukan oleh manfaat dari jasa
tersebut. Prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithalm dan Bitner yang dikutif oleh Ratna
bahwa ada tiga dasar untuk menetapkan harga yang biasa digunakan dalam menentukan harga,
yaitu :
sangat penting. Didalam interaksi itu penyedia jasa yang menginginkan pertumbuhan dapat
mempertimbangkan menawarkan jasa mereka di beberapa lokasi. Jika penyedia jasa mendatangi
pelanggan, maka letak lokasi menjadi tidak begitu penting meskipun perlu dipertimbangkan
pula kedekatan terhadap pelanggan untuk menjaga kualitas jasa yang akan diterima. Sementara
itu, dalam kasus penyedia jasa dan pelanggan menggunakan media perantara dalam berinteraksi,
maka letak lokasi dapat diabaikan meskipun beberapa media perantara memerlukan interaksi
Definisi promosi menurut Fajar Laksana (2008:133) ialah suatu bentuk komunikasi dari
penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap
dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal, sehingga menjadi
informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli
atau pelanggan yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Betapapun berkualitasnya suatu produk bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak
yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya.
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk
serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara
tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering
a. Personal selling ialah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan
untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya
b. Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama mass
selling, yaitu periklanan dan publisitas. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang
paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan ialah bentuk
komunikasi tidak langsung yang didasarkan kepada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian
c. Promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan sangat
beraneka ragam. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru,
mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing, mendorong pelanggan membeli
lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian
tanpa rencana sebelumnya) atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer
d. Hubungan masyarakat (public relations) merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok
terhadap perusahaan tersebut.
e. Direct marketing ialah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau
beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang
lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditunjukan langsung kepada konsumen
individual dan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan
f. Word of Mouth pentingnya penyerahan dan komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah
satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis saja. Pelanggan seringkali memperhatikan dengan
teliti penyerahan jasa dan kemudian menceritakan pengalamannya pada pelanggan potensial
lainnya. Mereka yang senang dapat memberikan masukan pada penyedia jasa dan pada
kenyataannya beberapa bisnis khususnya didirikan untuk menawarkan jasa seperti itu. Penelitian
atas rekomendasi perseorangan melalui word of mouth menjadi salah satu sumber yang penting
dimana orang yang menyampaikan rekomendasi secara perseorangan sering kali lebih disukai
sebagai sumber informasi.
Pelanggan memiliki harapan yang nyata. Pertama mereka memutuskan untuk membeli,
pelanggan memulai interaksi dengan penyedia jasa dan menemukan kualitas teknik dan
fungsional dari jasa yang ditawarkan. Sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dan menilai
kualitas jasa tadi, pelanggan dapat menjadi tertarik atau dapat pula tidak kembali lagi. Positif
atau negatifnya komunikasi word of mouth akan berpengaruh pada luasnya pengguna lain jasa.
Menurut Ratih Hurriyati (2010:62), bahwa definisi orang (people) dalam bauran
pemasaran jasa ialah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga
perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan
karyawan bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh
Semua karyawan yang berhubungan dengan konsumen dapat disebut sebagai tenaga
penjual. Pemasaran merupakan pekerjaan semua personel organisasi jasa. Oleh karena itu, sangat
penting semua prilaku karyawan jasa harus diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti
organisasi jasa harus merekrut dan mempertahankan karyawan yang mempunyai skill, sikap,
komitmen dan kemampuan dalam membina hubungan baik dengan konsumen. People dalam jasa
ini adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan aktivitas perusahaan dan
merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Oleh perusahaan jasa
unsur people ini bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang produksi atau
operasional saja, tetapi dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku
orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang
ditawarkan dan image perusahaan yang bersangkutan. Elemen-elemen people ini memiliki aspek,
yaitu :
a. Service People
Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu mengadakan jasa
dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang baik, cepat ramah, teliti dan akurat dapat
menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan
meningkatkan nama baik perusahaan
b. Costumer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para pelanggan. Pelanggan
dapat memberikan persepsi kepada pelanggan lain tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya
dari perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan,
motivasi dan manajemen dari sumber daya manusia.
Pentingnya sumber daya manusia dalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang
besar pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui perusahaan jasa dalam
Menurut Zeithalm dan Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:63) menyatakan
bahwa sarana fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang
termasuk di dalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik,
peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service
Menurut Lovelock yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:63) menyatakan bahwa
perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang
bahwa proses ialah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk
menyampaikan jasa.
Dalam bahasa Inggrisnya ialah The actual procedures, mechanism and flow of activities
by wich the service is delivered the service delivery and operating system.
Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan
perusahaan jasa, kerja sama antara pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen
proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika dilihat dari
sudut pandang konsumen, maka kualitas jasa diantaranya dilihat dari bagaimana jasa
menghasilkan fungsinya.
Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti
pelanggan jasa akan sering memasarkan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu
sendiri. Selain itu, keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya
pemasaran jasa.
jasa di salurkan pada pelanggan. Identifikasi manajemen proses sebagai aktifitas terpisah adalah
prasyarat bagi perbaikan jasa. Pentingnya elemen proses ini khususnya dalam bisnis jasa