Anda di halaman 1dari 14

PASAR

MODAL
TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS
INVESTASI EKSI4203

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


Kompentensi Umum

Dengan adanya modul ini diharapkan mampu menjelaskan macam-


macam pasar modal, bagaimana cara kerja, perkembangannya, dan
kinerjanya

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


Kompentensi Khusus

1. pengertian pasar modal, 1. pasar modal Indonesia dan strukturnya,


2. pengertian dan proses pasar primer, 2. fenomena underpricing di pasar modal
3. pengertian dan proses pasar sekunder. Indonesia dan kinerjanya,
4. perbedaan antara pasar OTC dan stock 3. macam-macam indeks di pasar modal
exchange, Indonesia,
5. cara transaksi secara kas dan secara margin 4. IHSG sebagai pengukur kinerja pasar modal.
di pasar modal,
6. pengertian dan proses short sale,

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


PEMAHAAN INVESTASI

PASAR PASAR
PRIMER SEKUNDER
Pasar primer (primary market) adalah Sekuritas baru yang telah selesai dijual pada pasar
pasar tempat emiten pertama kali primer melalui bankir investasi, sekuritas tersebut
menawarkan sahamnya atau menambah diperdagangkan untuk publik di pasar sekunder
jumlah saham yang telah beredar ke (secondary market) bersama-sama dengan sekuritas-
publik. Emiten adalah perusahaan yang sekuritas perusahaan lain yang telah berada di pasar
melakukan emisi saham atau penjualan tersebut
saham

Pasar Sekunder dapat berupa Over The Counter (OTC) dan Bursa
Efek (Stock Exchange). Sistem proses penjualan saham di bursa
Proses di pasar primer disebut dengan efek (stock exchange) menggunakan cara pasar lelang (auction
penawaran publik (public offering). Jika market). Dengan cara ini transaksi saham dilakukan secara terbuka
dan harga ditentukan oleh penawaran (supply) dan permintaan
emiten sudah menjual sahamnya di pasar
(demand)
modal, emiten ini disebut dengan perusahaan
publik (public company)

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


PENJUALAN MARGIN

Margin awal adalah ekuitas awal yang dimiliki investor dalam


transaksi marginal. Margin awal yang biasanya diizinkan di pasar
modal adalah sebesar 50% yang artinya investor dapat membeli dua
MARGIN AKTUAL kali sekuritas dari yang dibayarkan awal atau dengan kata lain
investor hanya membayar 50% pembelian sekuritasnya dan sisanya
dipinjam dari broker

Jumlah pinjaman merupakan persyaratan margin awal dengan


JUMLAH PINJAMAN pialang (broker). Umumnya besar dari persyaratan tersebut berkisar
30% - 50%.

NILAI PASAR Nilai Pasar Sekuritas merupakan harga saham pada saat transaksi
terjadi. Rumusnya ialah:
SEKURITAS
Harga /lembar dikalikan dengan jumlah lembar saham yang beredar

1 = (3 – 2) /
3

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


PENJUALAN MARGIN

Contoh

Zaing memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 10.000


lembar dengan harga Rp 10.000/lembarnya.
Hal tersebut menyatakan bahwa nilai dari saham Zaing ialah:

10.000 lembar X Rp 10.000 = Rp 100.000.000

Jika terdapat investor yang hendak membeli saham zaing


seluruhnya, maka investor tersebut harus membayar
kepada Zaing sebesar Rp 100.000.000
Investor sepakat untuk membeli saham Zaing dengan Asumsikan bahwa semua transaksi tersebut telah dilakuka
dibantu oleh pihak pialang yang memberikan persyaratan dan saham Zaing telah dibeli oleh pihak investor
margin awal sebesar 30%.

Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat investor yang


ingin membeli saham Zaing namun, karena kekurangan
modal ia meminjam kepada pihak pialang.
Persyaratan awal margin, mengindikasikan bahwa investor
tersebut mendapat kesempatan untuk meminjam uang
kepada pihak broker dengan batas maksimal sebesar 30%
dari total jumlah saham Zaing, yaitu

30%X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


PENJUALAN MARGIN

Contoh

Zaing memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 10.000 Maka, Margin awalnya ialah:
lembar dengan harga Rp 10.000/lembarnya.
Hal tersebut menyatakan bahwa nilai dari saham Zaing ialah:

10.000 lembar X Rp 10.000 = Rp 100.000.000 100.000.000 - 30.000.000

Jika terdapat investor yang hendak membeli saham zaing Margin Awal =
seluruhnya, maka investor tersebut harus membayar
100.000.000
kepada Zaing sebesar Rp 100.000.000
Investor sepakat untuk membeli saham Zaing dengan Margin Awal = 70%
dibantu oleh pihak pialang yang memberikan persyaratan
margin awal sebesar 30%.

Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat investor yang


ingin membeli saham Zaing namun, karena kekurangan
modal ia meminjam kepada pihak pialang.
Persyaratan awal margin, mengindikasikan bahwa investor
tersebut mendapat kesempatan untuk meminjam uang
kepada pihak broker dengan batas maksimal sebesar 30%
dari total jumlah saham Zaing, yaitu

30%X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


PENJUALAN MARGIN

Contoh

Asumsikan bahwa jika ternyata saham Zaing mengalami 150.000.000 - 100.000.000


kenaikan menjadi Rp 15.000 /lembarnya.
Rate of Return =
Jika saham tersebut kemudian dijual dengan harga Rp
15.000/lembarnya, maka total hasil saham adalah 150.000.000
Rp 10.000 x 15.000 lembar saham = Rp 150.000.000. Rate of Return = 33,33%
Oleh karena itu, rate of return dari investasi saham tersebut
ialah:
Kedua perhitungan tersebut mengindikasikan bahwa
tingkat pengembalian yang dapat kita sebut sebagai
keuntungan jika menjualnya pada harga tersebut ialah
sebesar 33,33% dan 11,11%.
Asumsikan bahwa jika ternyata saham Zaing mengalami
penurunan dari Rp 10.000/lembarnya menjadi
7.500/lembarnya. 112.500.000 - 100.000.000
Jika saham tersebut kemudian dijual dengan harga Rp Rate of Return =
7.500/lembarnya, maka total hasil saham adalah
Rp 7.500 x 15.000 lembar saham = Rp 112.500.000 112.500.000

Oleh karena itu, rate of return dari investasi saham tersebut Rate of Return = 11,11%
ialah:

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


PENJUALAN MARGIN

Contoh
150.000.000 - 100.000.000 Sehingga, jika saham tersebut dijual pada saat harganya Rp
Rate of Return = 15.000/lembarnya, maka:

150.000.000
33,33% x 3,33 = 111,10%
Rate of Return = 33,33%

Jika investor tersebut menggunakan maximum leverage-


nya sebesar 30%, maka didapat perhitungannya:

100% / 30% = 3,33

112.500.000 - 100.000.000 Sebaliknya, jika saham tersebut dijual pada saat harganya Rp
Rate of Return = 7.500/lembarnya, maka:

112.500.000
11,11% x 3,33 = 37,03%
Rate of Return = 11,11%

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


STRUKTUR DAN PROSES
PERDAGANGAN PASAR MODAL
INDONESIA

Proses perdagangan (trading process) di pasar modal Indonesia


dimulai oleh investor membeli atau menjual saham yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Baik investor membeli (buying investor)
maupun investor menjual (selling investor) melakukan transaksi
perdagangan saham diwakili oleh pialang (broker) masing-masing.
Order dari investor membeli dan order dari investor menjual
dimasukkan dan ditemukan secara lelang lewat sistem komputer IDX
Trading System

Jika transaksi perdagangan sudah terjadi maka akan diteruskan ke


proses kedua yaitu proses penyelesaian (settlement process) yang
akan dilakukan oleh Sistem Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi
(Clearing and Settlement System). Proses penyelesaian (settlement
process) terdiri dari proses kliring dan penjaminan efek yang
dilakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan
proses penyimpanan yang dilakukan oleh PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI).
Proses kliring adalah suatu proses netting pihak pialang penjual
dengan pialang pembeli untuk menentukan hak (saham) dan
kewajiban (uang) bersih dari transaksi-transaksi saham yang
dilakukannya. KPEI membutuhkan waktu 3 hari untuk kliring yaitu
pada hari ke 3 setelah transaksi atau dikenal istilah T+3. Ini berarti
pembeli akan dipotong saldo dananya dan penjual akan menerima
tambahan dananya pada hari ke 3.

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


KINERJA PASAR PRIMER
PASAR MODAL INDONESIA

Hartono (2017) melakukan analisis kinerja IPO selama 25 tahun dari Kinerja pasar primer di Indonesia dapat dikatakan luar biasa.
tahun 1991 sampai dengan tahun 2014. Hasil yang diperoleh Membeli saham di pasar primer di Indonesia murah (underpricing),
menunjukkan bahwa kinerja IPO sangat menakjubkan. Ringkasan sehingga dapat memeroleh return yang sangat tinggi dan luar biasa.
dari kinerja IPO selama 25 tahun ini dapat dilihat di tabel berikut ini. Fenomena menarik ini disebut dengan fenomena harga rendah
(underpricing phenomenom)

Fenomena harga rendah terjadi karena penawaran perdana ke publik


sebagian besar murah. Membeli saham di penawaran perdana
sebagian besar dapat mendapatkan return awal (initial return) yang
tinggi

Rata-rata return awal untuk harga penutupan lebih besar (24,70%) dibandingkan dengan rata-rata return awal harga pembukaan (17,93%). Ini berarti akan leb
menguntungkan untuk menjual saham IPO pada harga penutupan hari pertama di pasar sekunder dibandingkan jika dijual pada harga pembukaan hari pertama
pasar sekunder.

Kinerja IPO ini sungguh sangat luar biasa. Return rata-rata awal harga pembukaan sebesar 17,93% adalah untuk sekitar 15 hari saja yaitu pada saat invest
membeli saham IPO dan diasumsikan dijual pada pembukaan hari pertama di pasar sekunder. Dengan demikian, rata-rata return IPO sebulan adalah sebesar 2
17,93% = 35,86%.

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


KINERJA PASAR SEKUNDER
PASAR MODAL INDONESIA

Ada beberapa macam indeks yang dibuat untuk pasar modal di Yang paling dikenal ialah IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indonesia. Indeks-indeks ini sebagai berikut.
a. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI dihitung menggunakan
b. Indeks LQ-45 kapitalisasi pasar untuk saham biasa dan saham preferen. IHSG
c. Indeks Sektoral mulai dikenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983 dengan
d. Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan menggunakan waktu dasar (basetime) tanggal 10 Agustus 1982.
e. Jakarta Islamic Index (JII)
f. Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
Rumus yang digunakan untuk menghitung IHSG sebagai berikut:
g. Indeks Kompas 100
h. Indeks PEFINDO25
i. Indeks SRI-KEHATI
j. Indeks IDX30
k. Indeks BISNIS-27
l. Indeks Infobank15
m. Indeks Sminfra18
n. Indeks MNC36
o. Indeks Investor33
p. IDX High Dividend 20
q. IDX BUMN20

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


KINERJA PASAR SEKUNDER
PASAR MODAL INDONESIA

Nilai kapitalisasi pasar hari dasar (basetime) adalah nilai kapitalisasi


pasar pada tanggal 10 Agustus 1982. Nilai kapitalisasi pasar hari
dasar ini merupakan penjumlahan nilai kapitalisasi pasar semua
saham yang beredar pada hari ke-t. Jumlah saham yang tercatat pada
waktu itu adalah hanya sebanyak 13 saham.

Nilai kapitalisasi pasar hari ke-t adalah nilai kapitalisasi pasar pada Nilai kapitalisasi pasar tiap-tiap saham pada hari dasar dihitung
tanggal IHSG akan dihitung. Nilai kapitalisasi pasar hari ke-t dengan harga saham (Pib) dikalikan dengan volume saham yang
merupakan penjumlahan nilai kapitalisasi pasar semua saham yang beredar (Qib).
beredar pada hari ke-t. Dengan demikian rumus untuk menghitung IHSG pada hari ke-t
Nilai kapitalisasi pasar tiap-tiap saham dihitung dengan harga saham sebagai berikut
(Pit) dikalikan dengan volume saham yang beredar (Q it).

Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc


Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc

Anda mungkin juga menyukai