Jasa dapat didefinisikan setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan.
Produksinya mungkin bisa terkait atau tidak dengan produk fisik.
Bisnis layanan / jasa semakin memberikan semangat kepada ekonomi dunia, karena
pentingnya untuk memahami sifat layanan spesial. Banyak perusahaan jasa murni sekarang
menggunakan in ternet untuk menjangkau pelanggan.
Komponen jasa dapat berupa bagian kecil atau bagian utama dari seluruh bagian utama dari
seluruh tawaran tersebut, tawaran tersebut dapat dibagi mejadi 5 kategori:
1. Barang berwujud Murni, tawaran tersebut berupa barang berwujud seperti, sabun,
pasta gigi, dan lain – lain, tidak ada satupun jasa yang menyertai produk tersebut.
2. Barang berwujud yang disertai jasa, tawaran tersebut terdiri atas barang berwujud yang
disertai satu atau beberapa jasa. Misal, computer, mobil. Penjualan makin bergantung
pada mutu dan ketersediaan layanan pelanggan (seperti, ruang pameran pengiriman,
perbaikan, dan pemeliharaan, pemenuhan garansi dll )
3. Campuran, tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama,
missal orang pergi ke restoranuntuk medapatkan makanan dan layanan.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil, tawaran tersebut terdiri
atas jasa utama Bersama jasa tambahanatau pendukung. Contoh, penumpang pesawat
terbang membeli jasa angkutan. Perjalanan tersebut meliputi beberapa barang
berwujud seperti makanan, dan minuman, kertas tiket, majalah penerbangan
5. Jasa murni, tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa, contoh baby sitter, psikoterapi,
dll
Beberapa generalisasi bauran pemasaran jasadan barang yang beragam, maka beberapa
generalisasi aman untuk digunakan :
1. Jasa berbeda – beda, berdasaarkan apakah jasa tersebut berbasis peralatan ( cuci mobil
otomatis, laundry), atau berbasis orang ( jasa transportasi, jasa akuntansi dll). Jasa
berbasis orang berbeda – beda berdasarkan apakah jasa tersebut disediakan karyawan
trampil, tidak terampil atau professional
2. Perusahaan jasa yang dapat memilih diantara proses yang berbeda untuk
menyerahkan jasa mereka. Misal, restoran telah mengembangkan format berbeda
seperti kafeetaria, buffed, siap saji, atau layanan lainnya
3. Ada jasa yang mengharuskan kehadiran klien atau tidak mengharuskan hadir. Seperti,
operasi cesar dan perbaikan mobil ( keduanya sama – sama memberikan jasa namun
perlakuan keduanya harus dan tidak mengharuskan orang untuk datang ke tempat
tersebut ), jika klien tidak mengharuskan hadir atau perlu hadir biasanya penyedia jasa
mempehatikan kebutuhan – kebutuhannya missal pengusaha salon kecantikan akan
berinvestasi dalam hal dekorasi, keterlibatan obrolan dengan pelanggan, dsb
4. Jasa berbeda – beda dalam hal apakah jasa tersebut memenuhi kebutuhan pribadi atau
kebutuan bisnis . penyedia jasa biasanya mengembangkan program pemasaran yang
berbeda bagi pribadi dan bisnis.
5. Penyedia jasa berbeda - beda dalam tujuan ( nirlaba/ laba) dan kepemilikan ( swasta/
pemerintah). Kedua karakteristik jika digabungkan akan menghasilkan 4 jenis
organisasi hal yang berbeda.
Hakikat bauran jasa juga memiliki implikasi pada bagaimana konsumen mengevaluasi mutu
layanan. Jasa dengan memiliki kualitas pengalaman dan kepercayaan yang tinggi akan
mendapatkan lebih banyak risiko dalam pembelian. Hal ini mengandung beberapa
konsekuensi, :
a. Tidak berwujud ( intangibility), jasa tidak dapt dilihat, dirasa, didengar, atau dicium
sebelum beli. Perusahaan jasa berupaya menunjukkan mutu layanan mereka melalui
bukti fisik dan presentas, sperti tempat, orang, peralatan, bahan komunikasi, symbol,
harga
b. Tidak terpisahkan ( insperability ), biasanya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara
bersamaan. Hal ini tidak berlaku barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai
persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual dan dikonsumsi kemudian.
c. Bervariasi, pembeli jasa menyadari keragaman dan sering berbicara dengan orang lain
sebelum memilih penyedia jasa. Perusahaan dapat memilih penyedia jasa dengan
mengambil tiga langkah dalam mengendalikan mutu :
Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik
Menerapkan standar proses pelaksanaan jasa diseluruh organisasi
tersebut
Memantau kepuasan pelanggan
d. Tidak tahan lama, jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak ( perishability
) tidak akan menjadi masalah bila permintaan tetap berjalan lancer. Beberapa strategi
untuk menghasilkan keselarasan yang lebih baik antara permintaan dan pen awaran.
Pada sisi permintaan:
Penetapan harga yang berbeda
Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan ( misalMcd membuka
layanan sarapan dan hotel berikan liburan pendek di akhir pekan )
Jasa pelengkap, ( missal, ruang minum di restoran, ATM di bank )
System pemesanan, (cara mengelola permintaan )
Karyawan paruh waktu
Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat diperkenalkan, ( karyawan hanya melakukan
tugas penting selama jam sibuk )
Peningkatan partisipasi konsumen dapat didorong
Berbagi jasa
Fasilitas untuk perluasan pada masa mendatang dapat dikembangkan.
Pemasaran holistic untuk jasa menuntut pemasaran eksternal, internal dan interaktif.
Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan biasa untuk menyiapkan , menerapkan
harga, mendistribusikan dan mempromosikan jasa tersebut. Pemasaran internal,
menggambarkan pekerjaan untuk melatih dan memotivasi karyawannya untuk melayani
pelanggan dengan baik. Pemasaran interkatif, menggambarkan kemampuan karyawan dalam
melayani klien bukan hanya berdasarkan mutu teknisnya, tetapi juga berdasarkan mutu
fungsionalnya. Teknologi memiliki kekuatan besar untuk membuat karyawan lebih produktif.
Menurut Parasuraman, Zeithaml dan berry merumuskan model mutu jasa , dengan
mengidentifikasi 5 kesenjangan ;
a. Keandalan
Memberikan layanan sesuai janji
Ketergantungan dalam menangani masalah layanan pelanggan
Melakukan layanan pada saat pertama
Menyediakan layanan pada waktu yang dijanjikan
Mempertahankan rekor bebas cacat
b. Daya tanggap
Mengusahakan pelanggan tetap terinformasi ( missal, kapan layananakan
dilakukan)
Layanan yang tepat pada pelanggan
Keinginan untk membantu pelanggan
Kesiapan untuk menanggapi permintaan pelanggan
c. Jaminan
Karyawan membangkitkan kepercayaan kepada pelanggan
Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka
Karayawan yang sopan/santun
Keryawan memiliki pengetahuan dalam menjawab pertanyaan pelanggan
d. Empati
Memberikan pelanggan perhatian individu
Karyawan yang menghadapi pelanggan yang peduli mode
Sangat memerhatikan kepentingan pelanggan yan terbaik
Karyawan memahami kebutuhan pelanggan
Jam bisnis yang nyaman
e. Tangible
Peralatan modern
Fasilitas yang secara visual menarik
Karyawan yang memiliki penampilan yang rapi dan professional
Bahan – bahan materi yang enak dipandang mata yang diasosikan dengan
layanan