Bisnis Jasa
Perkembangan dan peranan sektor jasa yang semakin besar dimasa mendatang
terutama didorong oleh kemajuan pesat dalam tehnologi telekomunikasi dan
informasi. Saat ini jasa meliputi hampir 1/3 (sepertiga) dari volume perdagangan
dunia dan 3/5 (tiga per lima) dari arus foreign direct investment (FDI) atau investasi
langsung yang dilakukan suatu negara ke negara lainnya, biasanya dilakukan oleh
Negara maju ke Negara berkembang. Bagi negara berkembang (termasuk Indonesia),
meningkatnya globalisasi jasa memberikan peluang bagi pengembangan ekspor baru
dan menjadi daya tarik bagi FDI.
2
Karateristik Jasa.
Kita dapat mendifenisikan jasa sebagai berikut.
Jasa, adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan pada satu produk fisik.
Jasa memiliki 4 (empat) karateristik utama yang membedakannya dari barang, hal
ini akan sangat mempengaruhi pada program pemasaran.
1. Tidak berwujud (Intangibility). Jasa berbeda dengan barang, jika barang
merupakan suatu obyek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan,
kinerja (performance), atau usaha. Bila barang dapat dimiliki, maka jasa hanya
dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Meskipun sebagian besar jasa dapat
berkaitan dan didukung oleh produk fisik, misalnya mobil dalam jasa
transportasi, telpon dalam jasa komunikasi, makanan dalam jasa restoran. Namun
pengertian dari apa yang dibeli pelanggan adalah kinerja yang diberikan oleh
produsen kepada konsumen.
Jasa bersifat intagible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau
didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian.
Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat diraba.
Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefenisikan, diformulasikan,
atau dipahami secara rohaniah.
Bila pelanggan membeli jasa, ia tidak lantas bisa memiliki jasa yang dibelinya, ia
hanya menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut. Mereka akan
menyimpulkan kualitas jasa dari tempat (place), orang/karyawan (people),
peralatan (equipment), bahan-bahan komunikasi (Communication materials),
symbol, dan harga yang mereka amati.
2. Tidak terpisahakan (Inseparability). Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi
secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan,
didistribusikan, dan kemudian baru dikonsumsi. Interaksi antara penyedia jasa
dan pelanggan (contact-personnel) merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa.
Dengan demikian, kunci keberhasilan bisnis jasa ada pada proses rekrutmen,
kompensasi, pelatihan, dan pengembangan karyawannya.
3
5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang
dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, operator telpon, dan lain-
lain).
6. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa
yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan.
7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama
perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik pribadi, dan interaksi dengan
pelanggan.
8. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi
keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial security),
dan kerahasiaan (confidentiality).
9. Understanding/knowing the cuctomer. Yaitu usaha untuk memahami kebutuhan
pelanggan.
10. Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang
dipergunakan, representasi fisik dari jasa (misalnya, kartu kredit yang simple,
kartu ATM, e-money dan lain-lain).