Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mandiri 1

Nama : Komang Desi Triyanti


NIM : 041842683
Kelas : Manajemen CSR Semester 7
Mata Kuliah : Pemasaran Jasa

Jawaban :
1. Karakteristik jasa dan implikasinya terhadap pemasaran.
Karakteristik jasa yang membedakan dengan produk terdiri dari yaitu sebagai berikut
:
a.) Intangibility (tak berwujud) artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, disentuh,
diraba, didengar seperti yang dirasakan dari suatu produk. Implikasi
pemasarannya adalah jasa tidak dapat disimpan, jasa tidak dapat dengan mudah di
patenkan, jasa tidak selalu bisa dipamerkan atau dikomunikasikan, dan penetapan
harga sulit dilakukan.
b.) Inseparability (tak terpisahkan) artinya jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi
bersamaan. Baik penyedia jasa dan konsumen menjadi bagian dari proses
produksi. Konsumen sering kali harus hadir di tempat jasa diproses dan dapat
mengamati secara langsung. Implikasi pemasarannya adalah konsumen
berpartisipasi dan mempengaruhi transaksi, konsumen saling mempengaruhi,
karyawan mempengaruhi outcome jasa, produksi massal sulit dilakukan.
c.) Variability (bervariasi) artinya hal ini disebabkan karena kualitas jasa tergantung
pada siapa yang menyediakan, kapan, di mana, dan kepada siapa. Variasi jasa
sebagian besar dipengaruhi oleh interaksi antara karyawan dan konsumen serta
interaksi di antara karyawan sendiri. Implikasi pemasarannya adalah tindakan
konsumen mempengaruhi hasil jasa dan kepuasan, kualitas jasa bergantung pada
sejumlah faktor yang tidak bisa di kontrol seperti faktor manusiawi : kelelahan,
emosi dan psikologi, tidak ada standar yang pasti bahwa jasa yang disampaikan
sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan.
d.) Perishability (dapat musnah) artinya jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan
lama, tidak dapat dikembalikan dan dijual. Implikasi pemasarannya adalah
kesulitan sinkronisasi permintaan dan penawaran, jasa tidak dapat ditukar, dijual
dan disimpan.
2. Dampak kekuatan politik, teknologi, ekonomi, sosial dan budaya dalam pemasaran
jasa.
1.) Perubahan kekuatan politik.
Salah satu kekuatan yang berperan dalam keberlangsungan perusahaan sebagai
organisasi bisnis adalah kekuatan politik. Kekuatan politik menyangkut banyak
hal yang mana harus dapat diantisipasi oleh perusahaan agar tidak terjadi sesuatu
yang berdampak fatal bagi perusahaan. Kekuatan politik ini berperan penting
untuk kelangsungan hidup pemasaran sebuah jasa yang mana akan melindungi
bisnis – bisnis yang akan di pegang oleh perusahaan jasa.
2.) Perubahan kekuatan teknologi.
Perkembangan teknologi informasi Menyebabkan penyebaran data dan informasi
dari satu orang ke banyak orang itu semakin mudah. Perkembangan media
menggunakan internet iCloud, Facebook, Twitter dan sebagainya yang mana
mempermudah untuk melakukan pemasaran jasa seperti melakukan promosi jasa
lewat sosial media.
3.) perubahan kekuatan ekonomi.
membuat pertumbuhan ekonomi dapat mendorong
kemajuan pemasaran secara lebih luas yaitu dapat menciptakan peluang usaha
atau bisnis yang dapat mendukung suatu perusahaan dapat berkembang
secara meluas. Dengan perubahan kekuatan ekonomi ini pemasaran jasa lebih
berkembang.
4.) Perubahan kekuatan sosial dan budaya.
Dengan adanya kebudayaan, pemasaran jasa mengalami perubahan. Dengan
memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar
dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu jasa atau barang.
Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar dari segi
pemasaran jasanya.

3. Tahapan proses konsumsi jasa yaitu sebagai berikut :


a.) Tahap pra-pembelian (pre - purchase).
Pada tahap ini ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu :
- Kesadaran akan kebutuhan yang diawali dengan adanya permasalahan
konsumen.
- Pencarian informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan pemahaman
yang lengkap mengenai produk jasa yang akan dikonsumsi.
- Mengevaluasi alternatif dengan melakukan perbandingan dan evaluasi
penawaran yang ada.
- Keputusan pembelian.
b.) Tahap penyampaian jasa (service encounter stage).
Pada tahap ini konsumen berinteraksi secara langsung dengan penyedia jasa.
Tahapan ini biasanya dimulai dengan melakukan pemesanan, reservasi.
Penyampaian jasa adalah periode waktu selama konsumen berinteraksi secara
langsung dengan penyedia jasa. Model untuk memahami perilaku konsumen pada
tahapan ini adalah “momenth of truth” yang menunjukkan pentingnya mengelola
setiap titik terjadinya interaksi antara konsumen dan penyedia jasa.
c.) Tahap pasca penyampaian jasa (post - encounter stage).
Pada tahap ini konsumen akan menilai dan mengevaluasi jasa atau layanan yang
telah diberikan penyedia jasa dan dapat dijadikan pertimbangan apakah akan terus
menggunakan jasa tersebut di masa yang akan datang. Tugas penyedia jasa harus
memantau kepuasan konsumen dan sejauh mana harapan mereka terpenuhi. Hal
ini penting dilakukan karena kepuasan konsumen dapat menjadi pendorong kuat
bagi konsumen untuk melakukan tindakan pasca pembelian yaitu melakukan
pembelian ulang.

4. Keterkaitan antara Positioning – Branding - Diferensiasi.


Positioning adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk membuat konsumen selalu
mengingat produk atau jasa atau merek dibanding apa yang ditawarkan pesaing.
Untuk menonjolkan Positioning perlu didukung oleh Diferensiasi yang kuat (produk,
layanan, personal). Positioning dan Diferensiasi yang kuat akan memperkokoh brand
(merek) organisasi. Brand merupakan kekayaan perusahaan yang sangat bernilai. Hal
penting perlu dipahami bahwa brand mempunyai arti mendalam yang tidak hanya
sekedar “a logo, slogan, cat-cat saying, misionaris statement or publicity campang”.
Tetapi brand adalah kepercayaan dan kredibilitas di suatu perusahaan.
5. Dimensi - dimensi penting yang harus dipahami oleh penyedia jasa dalam melakukan
inovasi jas yaitu :
a.) Service offering, yaitu ide – ide baru yang ditawarkan penyedia jasa hendaknya
lebih diarahkan sebagai solusi permasalahan konsumen. Jadi nilai yang
ditawarkan merupakan suatu bentuk kolaborasi antara penyedia jasa dan
konsumen.
b.) The new customer interaction, yaitu penyedia jasa harus mampu membangun
interaksi yang efektif dengan konsumen agar dapat memperoleh masukan dari
konsumen mengenai apa yang benar – benar dibutukan.
c.) The new valid system, yaitu keterlibatan konsumen dalam menciptakan jasa baru
dapat memberikan manfaat baik bagi konsumen sendiri dan perusahaan.
d.) New delivery system, yaitu potensi sumber daya yang ada di dalam perusahaan
seperti sumber daya manusia, budaya dan organisasi harus dimanfaatkan secara
total agar dapat mendukung implementasi inovasi jasa.
e.) Information, communication and technological (ICT), yaitu perkembangan ICT
harus benar – benar dimanfaatkan oleh penyedia jasa untuk mengembangkan
inovasi jasa yang ditunjukkan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan,
ketepatan, kecepatan dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai