PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan berbagai
pelayanan kepada anggota masyarakat yang memerlukan. Makalah ini menjelaskan beberapa
hal yang berkaitan dengan akuntansi perusahaan Jasa, seperti siklus akuntansi jasa, jurnal
umum, posting serta neraca saldo. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bab. Pembahasan.
Perlu diingat bahwa akuntansi merupakan suatu proses dari tiga aktivitas. Ketiga
aktivitas itu adalah: pengidentifikasian (identifying), pencatatan (recording), dan
pengkomunikasian (communicating) peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi bisnis
dan non bisnis untuk kepentingan pemakai (user) informasi. Peristiwa-peristiwa ekonomi
yang dimaksud adalah transaksi keuangan yaitu setiap kejadian di dalam organisasi yang
menyebabkan bertambah, berkurang, dan/atau berubahnya susunan kekayaan, kewajiban, dan
modal (ekuitas) organisasi yang bersangkutan. Aktivitas pengidentifikasian merupakan upaya
untuk menyeleksi dan mengukur peristiwa-peristiwa yang relevan dengan kegiatan ekonomi
perusahaan. Menyeleksi berarti memilah dan memilih peristiwa yang relevan dengan
kegiatan ekonomi perusahaan, sedangkan mengukur berarti menghitung dan menentukan
nilainya dalam satuan uang, misalnya rupiah.
Aktivitas pencatatan merupakan upaya untuk merekam peristiwa-peristiwa ekonomi
tersebut dalam sebuah catatan permanen dari aktivitas ekonomi organisasi sebagai sumber
informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam pencatatan, aktivitas ekonomi juga
diklasifikasikan dan diringkas. Aktivitas pengkomunikasian merupakan kegiatan untuk
menyampaikan informasi melalui penyiapan dan pendistribusian laporan akuntansi, yang
biasanya disebut dengan Laporan Keuangan (financial statement). Untuk membuat laporan
tentang informasi keuangan yang bermanfaat, akuntan harus menggambarkan dan
melaporkan data yang tercatat dalam cara yang terstandar.
Perusahaan jasa ialah unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak
berwujud (jasa) dengan maksud untuk memperoleh keuntungan. Namun dalam hal ini
perusahaan jasa juga tetap memerlukan produk berwujud dalam menunjang kegiatan
usahanya. Dalam hal ini contohnya perusahaan angkutan menawarkan jasa
transportasi kepada masyarakat, untuk dapat menjalankan usahanya perusahaan
memerlukan sarana transportasi motor, mobil. Ataupun bus.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dalan arti perusahaan jasa menjual ”barang” tidak berwujud
kepada konsumen. Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi
yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang
milik akan tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan kepada konsumen.
Banyak para ahli yang mendefinisikan ”jasa”, diantaranya yaitu Phillip Kotler.
Menurut Phillip Kotler, jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan
oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel serta tidak
mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Serta produksinya bisa terkait dan
bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Sementara itu menurut Adrian Payne, jasa adalah aktivitas ekonomi yang memiliki
sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berhubungan dengannya, yang
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen ataupun dengan barang-barang
milik, akan tetapi tetap tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam
kondisi tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
Dalam hal ini interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam
jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak secara langsung
menyadarinya. Selain itu juga dimungkinkan terdapat situasi dimana
konsumen/pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan
jasa.
Beda halnya jika membangun jasa keuangan maka tidak membutuhkan produk
nyatanya.
Sama seperti jenis usaha lainnya, perusahaan penyedia jasa juga memiliki kelebihan
dan kekurangan tertentu. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan jenis
usaha yang satu ini:
Prosesnya dimulai saat transaksi terjadi dan diakhiri dengan pencantumannya dalam
laporan keuangan perusahaan. Sementara semua jenis perusahaan menerapkan proses
siklus akuntansi dalam mencatat transaksinya, rincian transaksi tersebut dapat berbeda
antara bisnis perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
1. Tahap Pencatatan
Siklus akuntansi dimulai dengan adanya suatu transaksi / kejadian yang harus
dicatat. Tahap pencatatan meliputi pencatatan-pencatatan dalam bukti transaksi / bukti
pembukuan, jurnal, dan buku besar.
1) Transaksi, yaitu tindakan yang mengakibatkan perubahan aktiva / kewajiban
dan ekuitas /modal yang berhubungan dengan pihak luar.
Contoh :- Pembelian barang, perlengkapan, dan peralatan penjualan barang
atau jasa
- Pembayaran utang usaha
- Pembayaran beban sewa, gaji
- Penerimaan pendapatan, piutang usaha
2) Kejadian, yaitu tindakan yang terjadi di dalam perusahaan (transaksi intern).
Contoh : - Penyusutan aktiva tetap
- Pemakaian perlengkapan
- Pembentukan cadangan piutang tak tertagih
2. Tahap Pengikhtisaran
1) Memproses hasil pencatatan selama periode akuntansi dan menyesuaikannya
dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
2) Tahap ini meliputi penyusunan neraca saldo, jurnal penyesuaian, penutupan
buku besar, dan neraca sisa setelah penutupan.
3. Tahap Pelaporan
8. Neraca Saldo
Neraca saldo yaitu semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan diposting
yang berguna untuk memverivikasikan bahwa saldo debit dan saldo kredit jumlahnya sama
dan saldo rekening yang ada diambil langsung dari saldo rekening buku besar yang belum
dilakukan penyesuaian.
Neraca saldo (Daftar saldo) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan
saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masing-masing buku besar. Neraca saldo berfungsi
untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu ke dalam
jurnal dan ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo
kreditnya. Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan
pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
Nomor
Nama Akun Debet Kredit
Akun
111 Kas 890
112 Utang Usaha 4.400
113 Perlengkapan 2.600
114 Kendaraan 910
Jumlah 4.400 4.400
Periode yang sering digunakan adalah tahunan yang dimulai dari 1 Januari dan
berakhir tanggal 31 Desember.
Periode seperti itu biasa disebut sebagai periode akuntansi atau tahun buku.
Namun demikian, laporan keuangan masih bisa disusun dalam periode waktu
yang lebih pendek misalnya bulanan, triwulan atau kwartal. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi :
a) Neraca.
b) Laporan laba rugi.
c) Laporan perubahan ekuitas.
d) Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas
atau laporan arus dana.
e) Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan
dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan
beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan
laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Berikut adalah tujuan dari pembuatan laporan keuangan :
a) Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva,
kewajiban, serta modal suatu perusahaan.
b) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva
neto suatu perusahaan yang yimbul akibat dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
c) Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d) Memberikan informasi lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan
kewajiban suatu perusahaan seperti informasi mengenai pembiayaan dan
nvestasi.
e) Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan
keuangan tetapi relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan, seperti
informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
3. Jenis – Jenis Laporan Keuangan
Jenis-jenis Laporan keuangan menurut PSAK (2009) memiliki 4 jenis atau komponen
penting di dalamnya yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan
arus kas. Berikut adalah penjelasan nya.
a. Neraca
Jenis laporan keuangan sederhana ini berupa daftar sistematis yang terdiri dari
aktiva, utang, dan modal pada tanggal tertentu yang biasa dibuat pada akhir tahun.
Daftar ini tergolong sistematis karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu.
Selain itu, informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah
investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut juga bisa diketahui.
b. Laporan Laba Rugi
jenis laporan keuangan ini berupa ikhtisar tentang pendapatan dan beban suatu
perusahaan untuk periode tertentu sehingga laba yang diperoleh atau rugi yang
dialami bisa segera diketahui.
Dengan Menggunakan Accurate Software, Anda bisa menyusun laporan keuangan anda lebih
mudah. Anda Hanya perlu mengumpulkan dan mencatat transaksi yang ada dan menginput
ke software Accurate , lalu dengan sendiri nya Software Accurate akan melakukan proses
pengolahan menjadi Laporan keuangan yang bisa anda langsung akses seketika saat itu juga.
Tentunya anda tidak perlu repot membuat Jurnal, Posting Buku Besar dan menyusun Neraca
Lajur yang mungkin akan memakan waktu.
Sebelum memulai membuat laporan keuangan selama satu bulan periode akuntansi, ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan salah satunya adalah catatan-catatan keuangan selama
satu bulan tersebut. Catatan-catatan ini akan menjadi sumber utama dalam membuat laporan
keuangan yang akan dibuat.
Beberapa catatan yang harus dipersiapkan:
Catatan uang masuk
Catatan uang keluar
Catatan biaya-biaya
Catatan Hutang
Catatan Piutang
Catatan Kas Usaha
Catatan-catatan tersebut akan menjadi acuan dasar dalam penyusunan laporan keuangan
dalam software accurate. Catatan-catatan tersebut bisa diinput melalui modul yang sudah
disiapkan dalam software accurate, yaitu sebagai berikut :
Setelah proses penginputan selesai, maka laporan keuangan akan tersusun secara otomatis
dalam software accurate. Selanjutnya hanya perlu melakukan analisis laporan keuangan dan
review penginputan untuk memastikan bahwa semua transaksi sudah terinput sesuai dengan
standar PSAK.
Berikut Langkah-langkah untuk melihat laporan keuangan neraca
Maka akan muncul laporan Neraca sesuai periode yang sudah disesuaikan dengan contoh
sebagai berikut
Untuk melihat laporan laba rugi,
Akan muncul laporan laba rugi seperti contoh berikut ini
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya dibidang jasa.
Siklus Akuntansi meliputi tahap pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan.
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan
dikredit beserta jumlahnya masing-masing. Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya
bukti transaksi sebelum dilakukan pencatatan dalam buku besar, sehingga jurnal sering
dikatakan sebagai “the book of original entry”.
Buku besar merupakan hasil dari analisis transaksi setelah jurnal. Buku besar adalah
kumpulan dari akun–akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan, misalnya
pada semua akun yang digunakan dalam pembukuan sebuah perusahaan.
Neraca Saldo adalah semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan diposting
yang berguna untuk memverivikasikan bahwa saldo debit dan saldo kredit jumlahnya sama
dan saldo rekening yang ada diambil langsung dari saldo rekening buku besar yang belum
dilakukan penyesuaian.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiri, Slamet dan Bogat A. R. 2007. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta : UPP STIM
YKPN
Machmud, Ali. 1993. Pengantar Akuntansi 1. Jakarta : Gunadarma
Mulyati. 1999. Siklus Akuntansi untuk tingkat 1 SMK. Jakarta : Yudistira
Ristanti, Euis. 1999. Akuntansi untuk SMU kelas 1. Bandung : Grafindo
Media Pratama Simangunsong. 2005. Pengantar Akuntansi 1. Jakarta : FE UI