Anda di halaman 1dari 49

Menerapkan Pembuatan Laporan

Pertanggungjawaban Keuangan
Bagian 2 :
Laporan Keuangan Perusahaan
URAIAN MATERI
B. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

PENDAHULUAN
Pengertian laporan keuangan
Menurut Kamus Besar Akuntansi, laporan-laporan keuangan (financial statements)
adalah aporan-laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi
perusahaan pada periode tertentu.
Menurut PSAK No. 1 Tahun 2015,
Laporan Keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas. Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai
moneter.
Menurut Baridwan (2004:17) dalam Intermediate Accounting, mendefinisikan
Laporan Keuangan adalah ringkasan suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Page | 2
5 Prinsip dasar akuntansi dalam membuat laporan keuangan:

1. Prinsip Biaya Historis


Prinsip ini menghendaki seorang akuntan mencatat biaya yang dikeluarkan baik untuk
memperoleh barang ataupun jasa. Hal ini sering disebut biaya historis.
Pencatatan biaya yang dikeluarkan merupakan prisnsip dasar dari pencatatan hutang,
modal, dan biaya. Prinsip dasar ini digunakan pada saat pencatatan awal yang disebabkan
biaya perolehan. Biasanya hal tersebut merupakan penaksiran yang terbaik untuk nilai
pasar wajar dari hutang atau harta.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan


Merupakan prinsip dimana terdapat pengakuan pendapatan adalah aliran masuknya harta
(aktiva) yang muncul karena penyerahan barang atau jasa yang dilakukan dalam satu periode
tertentu. Prinsip ini mengharuskan seorang akuntan mencatat harta tersebut sebagai
pendapatan.Dasar yang dipakai sebagai alat ukur besarya pendapatan adalah jumlah kas atau
ekuivalennya yang didapat dari semua transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

3. Prinsip Mempertemukan
Pada dasarnya disebut mempertemukan biaya, merupakan pertemuan biaya dengan
pendapatan yang timbul karena biaya itu sendiri. Prinsip ini berguna untuk menentukan besar
kecilnya penghasilan bersih dalam satu periode.

Karena biaya harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya


tergantung pada pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka
pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.

4. Prinsip Konsistensi
Prinsip yang wajib diterapkan oleh seorang akuntan supaya laporan yang sudah dibuat
pada tahun sebelumnya agar bisa dibandingkan dengan tahun berikutnya, maka prosedur
dan metode yang dilakukan harus diterapkan secara konsisten.

Sehingga bila ditemukan adanya perbedaan laporan keuangan dalam satu periode dengan
periode yang lain, maka hal tersebut dapat segera diketahui agar bisa memperbaiki selisih
yang terjadi akibat penggunaan metode yang berbeda.

5. Prinsip Pengungkapan Penuh


Merupakan prinsip penyajian seluruh informasi yang lengkap serta kompleks dalam laporan
keuangan. Sebab informasi yang diberikan tersebut merupakan hasil dari ringkasan seluruh
transaksi yang terjadi dalam satu periode. Kenapa? Ini untuk membuat para pemakai
informasi akuntansi tidak “tersesat” dengan laporan keuangan yang setengah jadi.

Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi :

 Neraca

Page | 3
 Laporan laba rugi komprehensif
 Laporan perubahan ekuitas
 Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana
 Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan

Pemakai Laporan Keuangan

 Investor
 Karyawan
 Pemberi Pinjaman
 Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
 Pelanggan
 Pemerintah
 Masyarakat

Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai.
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

1. Dapat Dipahami, Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami
peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
2. Relevan, Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna;
3. Keandalan, Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material;
4. Dapat diperbandingkan, Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.

Manfaat Laporan Keuangan


Jika perusahaan sudah memiliki laporan keuangan yang lengkap, tentu sudah merasakan
banyak manfaatnya. Pengambilan keputusan lebih tajam dan kualitas keputusan juga lebih
baik. Nah bagi prusahaan yang belum memiliki laporan keuangan, berikut beberapa manfaat
laporan keuangan :

Internal
1. Pengelola (direksi & manajemen)
Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan,
evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika
informasi keuangan yang diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan
dengan jernih berdasarkan data-data yang dimiliki.

Page | 4
2. Karyawan
Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu
memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka
waktu yang lama.

Eksternal
1. Investor/owner
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang
terkait dengan investasi modal. Informasi tersebut akan membantu mengambil keputusan
apakah harus menambah modal, mengurangi atau menjual sahamnya. Selain itu investor juga
perlu menilai kemampuan perusahaan membayarkan dividen/bagi hasil.
2. Pemberi Pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan
kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan
keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu
yang diberikan.
3. Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi
yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi
tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan
jangka waktunya.
4. Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan,
terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal
membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
5. Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak

A. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA


Definisi Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bisnis utamanya di bidang layanan. Perusahaan
jasa menjual jasanya untuk mendapat keuntungan. Perusahaan jasa tidak melakukan aktivitas
pembelian barang untuk dijual kembali, atau mengolah barang menjadi suatu barang lain.
Perusahaan jasa tidak membutuhkan modal produksi, melainkan perusahaan jasa hanya
membeli perlatan untuk menunjang produk jasa nya.
Contoh Perusahaan Jasa
1. Perusahaan jasa penerbangan
Perusahaan ini melayani aktivitas perjalanan menggunakan pesawat terbang. Jenis jasa
yang ditawarkan bisa meliputi antar penumpang atau antar barang. Contoh perusahan jasa
penerbangan yang sering muncul di berita seperti PT Garuda Indonesia (Persero). Tbk, Batavia
Air, PT Lion Mentari Airlines, PT Indonesia AirAsia dan Sriwijaya Air.
2. Perusahaan jasa pembersihan
Perusahaan pembersihan atau biasa kita kenal dengan cleaning service. Jenis perusahaan
ini menawarkan layanan pembersihan untuk gedung perkantoran, rumah, alat rumah tangga,
pembersihan kebun halaman dan sebagainya. Perusahaan ini biasanya hadir di daerah perkotaan,

Page | 5
karena banyaknya gedung perkantoran atau rumah bangunan besar yang membutuhkan seorang
spesialis kebersihan.
3. Perusahaan jasa teknologi
Perusahaan jasa teknologi menawarkan produk layanan seperi membuat aplikasi atau
program untuk membantu pekerjaan manusia. Selain itu, perusahaan ini juga bisa memberikan
bantuan perawatan maintenance atau perbaikan untuk suatu program yang sudah dibuat.
Di zaman yang serba digital ini, semakin banyak perusahaan jasa teknologi yang muncul,
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga banyak membuka lapangan
pekerjaan baru dalam jumlah besar.
Bahkan di level pendidikan baik sekolah menengah atau perguruan tinggi, jurusan bidang
teknologi semakin banyak dan berkembang.
Jenis Transaksi Pada Perusahaan Jasa
Jenis transaksi pada perusahaan jasa hampir sama dengan perusahaan dagang atau perusahaan
manufaktur. Namun menurut penulis, dalam proses akuntansi, perusahaan jasa lebih mudah
dibandingkan jenis perusahaan lain. Alasannya, transaksi perusahaan jasa tidak begitu kompleks.
Berbeda dengan perusahaan dagang yang terdapat perhitungan persediaan barang dagang dan harga
pokok penjualan.
Nah berikut contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa:
1. Pembelian perlengkapan
2. Pemberlian peralatan
3. Membayar sewa gedung atau kendaraan
4. Melakukan atau melunasi hutang, baik hutang modal atau hutang usaha
5. Menerima pendapatan. baik pendapatan jasa atau pendapatan bunga
6. Membayar gaji karyawan
7. Membayar tagihan telepon, air, internet dan listrik

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Page | 6
1. Analisa Transaksi
Transaksi yang terjadi pada perusahaan tentu akan dicatat dalam dokumen sumber
atau bukti transaksi. Contoh dokumen sumber yang sering kita temui diantaranya
adalah kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam
kerja dan yang lainnya.

2. Pembuatan Jurnal
Kegiatan penjurnalan adalah penulisan jenis akun beserta jumlahnya dari bukti-bukti
transaksi. Dari pengumpulan bukti transaksi tersebut lalu dicatat dalam jurnal harian
atau bisa di sebut dengan jurnal umum.

Jurnal adalah buku pencatatan pertama pada tahap siklus akuntansi perusahaan.
Setelah analisis transaksi, jenis transaksi beserta nominal dipindahkan ke kolom
jurnal umum. Fungsi jurnal umum adalah untuk menerjemahkan transaksi kedalam
jenis akun yang sesuai. Jurnal umum juga membantu mengelompokkan transaksi
untuk posting ke buku besar.

Berikut contoh jurnal umum perusahaan jasa bengkel Adijaya:

1. Tanggal 3 Juni, Tn Adijaya membuka bengkel dengan modal pribadi sebesar


Rp. 15.000.000
2. Tgl 4 Juni, Tn membayar sewa tempat untuk bengkelnya sebesar Rp.
3.500.000

Bengkel Adijaya
Jurnal Umum
Juni 2021

Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp.) Kredit (Rp.)


3 Juni 2021 Kas 15.000.000 15.000.000
Modal Adijaya
Penyetoran modal tn Adijaya
4 Juni 2021 Beban sewa 3.500.000
Kas 3.500.000
Membayar sewa gedung
3. Posting Buku Besar
Kegiatan posting buku besar adalah memindahkan informasi akun beserta saldonya
kedalam kolom khusus akun yang sejenis.

Berikut contoh posting buku besar perusahaan bengkel Adijaya:

Page | 7
gambaran proses posting ke buku besar dari jurnal umum
Nama akun: Kas | Kode akun: 101

TGL KET REF DEBIT KREDIT SALDO

3 15.000.000 15.000.000

4 3.500.000 11.500.000

Nama akun: Beban Sewa | Kode akun: 202

TGL KET REF DEBIT KREDIT SALDO

4 3.500.000 3.500.000

Nama akun: Modal Kode akun: 301

TGL KET REF DEBIT KREDIT SALDO

3 15.000.000 15.000.000

4. Neraca Saldo / Neraca Percobaan


Kegiatan akuntansi yang selanjutnya adalah pembuatan neraca saldo. Neraca saldo /
neraca percobaan tujuannya adalah untuk menilai proses penginputan data dari

Page | 8
jurnal umum ke buku besar (posting) sudah benar adanya dengan cara membuat
neraca saldo. Apabila jumlah debet dan kredit seimbang, itu artinya tidak ada
kesalaha dalam penginputan data.

Berikut contoh neraca saldo perusahaan jasa:

Nomor Ket Debit Kredit

101 Kas 11.500.000

202 Beban Sewa 3.500.000

Modal 15.000.000

5. Jurnal Penyesuaian
Tahap selanjutnya adalah penyusunan jurnal penyesuaian. jurnal penyesuaian di
buat saat terjadinya transaksi yang berpengaruh pada akun-akun perusahaan,
misalnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan sebagainya,
dan biasanya akan memunculkan akun-akun yang baru.

6. Neraca Lajur
Pembutan neraca lajur mengacu pada tahap sebelumnya yaitu neraca saldo dan
jurnal penyesuaian. neraca lajur akan berisi informasi tentang neraca saldo dan
jurnal penyesuaian yang akan menghasilkan informasi yang diperlukan dalam
membuat laporan keuangan nantinya. Informasi tersebut diantaranya adalah laporan
laba rugi dan neraca.

7. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah tahap siklus akuntansi perusahaan jasa yang diantaranya
adalah laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan modal.

8. Jurnal Penutup
pada akhirnya akun-akun perkiraan pada laporan perubahan modal dan laporan laba
rugi yang ada pada perusahaan jasa yang akan ditutup. Akun-akun tersebut
diantanya adalah akun pendapatan, biaya/beban, rugi laba dan prive. Selengkapnya
tentang jurnal penutup. Setiap akun perkiraan yang ditutup akan bersaldo Rp.0,00
sehingga yang tersisa hanya akun perkiraan yang mempengaruhi neraca saja yang
memiliki saldo.

9. Jurnal Pembalik
tahapan jurnal pembalik merupakan tahap pembalikkan beberapa akun yang telah
ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya
adalah pembayaran yang dibayar dimuka yang belum jatuh tempo

Page | 9
10. Neraca Akhir / Awal (Setelah Penutupan)
Disebut dengan neraca akhir / awal karena sebagai neraca akhir yang dihasilkan
pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal
pada siklus akuntansi periode berikutnya.

…………………………………………………………………

Elemen Laporan Keuangan


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), menyatakan bahwa laporan
keuangan dapat diidentifikasikan secara jelas informasi yang ada di suatu
perusahaan. Laporan keuangan meliputi

1. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (statement of income


and other comprehensive income).
2. Laporan perubahan modal / ekuitas (statement of change equity).
3. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) / Neraca (balance
sheet).
4. Laporan arus kas (stetement of cash flow).
5. Catatan atas laporan keuangan.
6. Informasi komparatif.

Laporan keuangan perusahaan jasa memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan.


2. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
3. Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen.

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

contoh
laopran laba rugi perusahaan jasa

Page | 10
contoh
laporan perubahan modal perusahaan jasa

contoh laporan neraca perusahaan jasa

Page | 11
contoh
laporan arus kas perusahaan jasa lengkap

Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir periode terdiri atas
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi kas (neraca), dan
laporan arus kas.

1. Laporan Laba-Rugi Perusahaan Jasa


(dalam Rp. ,00)

Pendapatan jasa servis 3.850.000

Beban usaha 60.000

Beban sewa ruangan 200.000

Beban gaji 300.000

Beban telepon 75.000

Page | 12
Beban perlengkapan 150.000

Beban penyusutan peralatan 50.000

Jumlah beban usaha (835.000)

Laba bersih 3.015.000


Laporan laba/rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pendapatan dan beban
dari suau perusahaan dalam satu periode akuntansi.

Laporan laba/rugi memiliki dua bentuk penyajian yaitu:

1. Bentuk Single Step

Bengkel Mobil Lavarock


Laporan Laba/Rugi
Per 31 Desember 2019

Pendapatan Usaha

Pendapatan jasa servis 1.000.000

Pendapatan bunga 120.000

Jumlah pendapatan 1.120.000

Beban Usaha

Beban gaji 200.000

Beban penyusutan 80.000

Beban asuransi 50.000

Beban Perlengkapan 40.000

Beban bunga 40.000

Jumlah beban usaha (410.000)

Laba bersih 710.000


Bentuk single step adalah menjumlahkan seluruh pendapatan dan semua
beban yang ada. Selisih dari pendapatan dan beban adalah diketahui besarnya
sebagai laba/rugi perusahaan.

Page | 13
2. Bentuk Bertahap (Multiple Step)

Bengkel Mobil Lavarock


Laporan Laba/Rugi
Per 31 Desember 2019

Pendapatan Usaha
Pendapatan jasa servis 1.000.000
Beban Usaha
Beban gaji 200.000
Beban penyusustan 80.000
Beban asuransi 50.000
Beban Perlengkapan 40.000
Jumlah beban usaha (370.000)
Laba usaha 630.000

Pendapatan di luar usaha


Pendapatan bunga 120.000

Beban di luar usaha


Beban bunga 40.000
Laba di luar usaha (80.000)
Laba bersih 710.000
Pada prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan bentuk sebelumnya
hanya perbedaannya karena adanya pengelompokkan atas jenis pendapatan
dan jenis beban.

Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha


dikelompokkan tersendiri.

Begitupun pada beban, dibedakan pula beban usaha dan beban diluar usaha.

Selisih dari pendapatan dan beban kemudian diketahui sebagai laba/rugi


perusahaan.

2. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa


(dalam Rp. ,00)

Page | 14
Modal tuan Zark 1 Mei 2006 10.500.000

Laba bersih bulan Mei 2006 3.015.000

Prive tuan Zark 100.000 2.915.000

Penambahan Modal

Modal tuan Zark 31 Mei 2006 13.415.000


Laporan perubahan modal / laporan perubahan ekuitas adalah suatu bentuk
laporan keuangan perusahaan jasa yang secara khusus menyajikan
informasi tentang segala perubahan yang terjadi pada modal/ekuitas suatu
perusahaan pada satu periode akuntansi.

Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas:

 Modal awal (pemilik)


 Laba (rugi) bersih
 Setoran (penarikan) pemilik
 Ekuitas akhir

Informasi :

Terjadi penambahan modal apabila: laba lebih besar dari pada


pengambilan pribadi (prive). Dan terjadi pengurangan modal apabila:

1. Laba lebih kecil dari prive (pengambilan pribadi)


2. Rugi ditambah dengan prive (pengambilan pribadi).

3. Laporan Posisi Keuangan / Neraca

AKTIVA PASIVA

Kas 12.615.000 Utang usaha 1.150.000

Piutang usaha 250.000

Perlengkapan 250.000

Peralatan 1.500.000

Akm peny peralatan (50.000) Modal Tn Zark 13.415.000

Jumlah aktiva 14.565.000 Jumlah pasiva 14.565.000


(dalam Rp.)

Page | 15
Laporan neraca pada perusahaan jasa adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan yang berupa aset,
kewajiban, dan ekuitas (modal) untuk satu periode akuntansi tertentu pada suatu
perusahaan.

Berikut adalah unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan:

1. Aset
2. Kewajiban (liabilitas)
3. Ekuitas (equity)

Bentuk Laporan Posisi Keuangan yang lazim digunakan adalah dengan 2


bentuk , yaitu:

1. Bentuk skontro
2. Bentuk staffel

Cara membuat laporan neraca;

1. Judul Laporan

Menuliskan keterangan yang terdiri dari:

 nama perusahaan,
 nama laporan, dan
 periode laporan di tengah atas halaman.

2. Isi Laporan

 Aset disusun sedemikian rupa hingga menurut urutan likuiditasnya


 Kewajiban harus disusun menurut urutan jatuh temponya
 Ekuitas harus disusun menurut urutan sifat kekekalannya

Contoh Laporan Posisi Keuangan / Neraca

1.Bentuk skontro (sebelah-menyebelah) Bentuk T

Neraca dengan bentuk skontro atau bentuk T adalah dengan cara kelompok harta
(aktiva) di kolom sebelah kiri , sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya
dikolom sebelah kanan.

2.Bentuk laporan (Stafel)

Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) diletakkan
dibagian atas dan kelompok kewajiban dan modal diletakkan dibawahnya.. bentuk
ini sering dikenal dengan bentuk laporan/vertical.

Modul Belajar Mandiri Babetono Media Channel Page | 16


4. Laporan Arus Kas Perusahaan Jasa

Arus kas dari aktivitas operasi


Penerimaan kas dari pelanggan 3.600.000
Pembayaran kas dari pemasok dan karyawan
Beban sewa 60.000
Beban listrik dan air 200.000
Beban gaji 300.000
Beban telepon 75.000
(635.000)
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi 2.965.000
Pembayaran bunga –
Pembayaran pajak penghasilan –
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 2.965.000
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian perlengkapan (250.000)
Arus kas bersih dari aktivitas investasi 2.715.000
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Investasi awal 10.000.000
Prive pemilik (100.000)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 9.900.000
Kenaikan bersih kas dan setara kas 12.615.000
Kas dan setara kas pada awal periode
Kas dan setara kas pada akhir periode 12.615.000
Laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan keuangan yang menyajikan
informasi arus masuk dan arus keluar kas dan setara dengan kas.

Kas : meliputi uang tunai atau saldo kas dan rekening giro.

Sedangkan setara kas : adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
waktu pendek yang dengan mudah dapat dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas.

Jadi, laporan arus kas harus dapat melaporkan arus kas selama periode akuntansi
tertentu dan dapat diklasifikasikan menjadi :

Page | 17
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Yang disesuaikan dengan bisnis perusahaan tersebut. Tujuan dari klasifikasi


sendiri adalah untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi
keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.

1.Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari transaksi dan peristiwa
yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena berhubungan
dengan pendapatan perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:

 penerimaan kas hasil dari penjualan barang atau


 penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan lain,
 pembayaran sejumlah kas kepada pemasok barang atau jasa,
 pembayaran sejumlah kas kepada karyawan,
 penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi
lainnya,
 pembayaran sejumlah kas atau penerimaan kembali (restitusi)
pajak penghasilan,
 penerimaan dan pembayaran sejumlah kas dari kontrak yang diadakan
dan dilaksanakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

2.Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan berupa informasi tentang


penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumberdaya yang
bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan.

Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:

1. sejumlah uang muka yang diterima akibat pinjaman yang diberikan


kepada pihak lain serta pelunasannya (terkecuali yang dilakukan oleh
lembaga keuangan).
2. penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap (tanah, bangunan,
peralatan) aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
3. pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian seperti aktiva tetap,
aktiva jangka panjang, termasuk didalamnya adalah biaya
pengembangan aktiva yang dibangun sendiri oleh perusahaan.
4. perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen keuangan.

Page | 18
5. pembayaran sejumlah kas yang berhubungan dengan futures contracts,
forward contracts, option contracts, dan swap contracts, terkecuali
pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut digolongkan sebagai
aktivitas pendanaan.

3.Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Perlunya dilakukan pengungkapan yang terpisah dari arus kas akibat dari aktivitas
pendanaan adalah untuk memprediksi klaim (aduan) terhadap arus kas masa
depan oleh para penyetor (pemasok) modal perusahaan.

Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas pendanaan diantaranya:

1. pembayaran kas untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan


dengan sewa guna usaha.
2. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya.
3. penerimaan kas yang berasal dari saham atau instrumen modal lainnya.
4. pengeluaran kas untuk penarikan atau menebus saham perusahaan
kepada para pemegang saham.
5. pelunasan pinjaman.
6. pembiayaan (finance lease) oleh penyewa guna usaha (lessee).

B. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

Page | 19
Dari berbagai jenis perusahaan ini, tahap siklus akuntansi sama-sama dibagi
menjadi tiga, yaitu tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran dan tahap
pelaporan.

Karena jenis usaha yang dijalankan setiap perusahaan berbeda, maka ada sedikit
perbedaan siklus akuntansi pada masing-masing perusahaan.

Misalnya perbedaan jenis akun, di perusahaan dagang terdapat jenis akun


persediaan barang dagang, sedangkat di perusahaan jasa tidak. Di perusahaan
manufaktur terdapat akun persediaan bahan baku, di perusahaan dagang dan
jasa tidak ada.

Kemudian perbedaan tahapan pelaporan, di perusahaan dagang terdapat


perhitungan harga pokok penjualan sedangkan di perusahaan jasa tidak ada, dan
pada perusahaan manufaktur terdapat harga pokok produksi. Dari perbedaan
perhitungan tersebut, nanti akan berpengaruh pada perbedaan yang ada di
laporan laba rugi.

siklus akuntansi perusahaan dagang secara ringkas dan mudah dipahami.


1. Tahap Pencatatan pada Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang o Pencatatan Transaksi
o Jurnal Khusus Perusahaan Dagang
 Jurnal Penjualan Perusahan Dagang

Page | 20
 Jurnal Pembelian Perusahan Dagang
o Jurnal Penerimaan Kas
o Jurnal Pengeluaran Kas
o Jurnal Umum
o Posting Buku Besar Pembantu
 Buku Besar Pembantu Piutang
 Buku Besar Pembantu Persediaan
 Buku Besar Pembantu Utang
 Pemindahbukuan / Posting ke Buku Besar Umum
 Menghitung Harga Pokok Penjualan
2. Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang o Neraca Saldo Perusahaan Dagang
o Kertas Kerja/ Neraca Lajur
3. Tahap Pelaporan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
o Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
o Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang
o Laporan Neraca / Posisi Keuangan Perusahaan Dagang
o Jurnal Penutup
o Jurnal Pembalik (Penyesuaian Kembali/ Reversing Entries)

Tahap Pencatatan pada Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


Pencatatan Transaksi

No Transaksi

1 Membeli dengan kredit 400 kg beras dengan harga @ Rp3.500,00 dari Tn. Odi.

Dijual tunai 200 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi. Diterima pelunasan dari
2 Tn. Andi atas penjualan bulan yang lalu sebesar Rp4.500.000,00 tanpa
potongan.Dijual dengan kredit 300 kg kedelai @ Rp5.000,00 kepada Tn. Candra.

Dibeli dengan kredit 300 kg jagung @ Rp1.500,00 dari Tn. Odi. Dibeli tunai
3 perlengkapan dari Toko Asia senilai Rp300.000,00. Dibayar utang kepada Tn.
Harno Rp2.850.000,00 tanpa potongan.

Dibeli dari Tn. Dodi tunai 200 kg kacang hijau @ Rp5.400,00 Tn. Andi
4 mengembalikan barang 15 kg jagung yang dibeli tgl 2 karena rusak, seharga
Rp45.000,00.

5 Dibayar angsuran kepada Tn. Iman sebesar Rp1.200.000,00 tanpa potongan.

Dibeli dengan kredit 130 kg kacang tanah @ Rp6.000,00 dari Tn. Harno. Dijual
6
tunai 100 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi.

Page | 21
Melunasi utang kepada Tn. Iman atas pembelian bulan lalu senilai Rp3.000.000,00.
7
Diterima pelunasan dari Tn. Bandi Rp3.200.000,00 dengan potongan 2%.

Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg beras @ Rp3.000,00 dan dibeli tunai dari
8
Tn. Nandi 100 kg kacang hijau @ Rp5.400,00.

Dijual tunai kepada Tn. Endro 100 kg kacang tanah @ Rp7.500,00. Tn. Candra
9
melunasi utangnya Rp8.000.000,00 dengan potongan 2%.

Dijual dengan kredit kepada Tn. Bandi 250 kg jagung @ Rp3.000,00. Dibayar
10
pelunasan utang kepada Tn. Joyo Rp3.900.000,00 tanpa potongan.

Diterima pelunasan dari Tn. Dodi sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan. Dibayar
11
kepada Tn. Kasiyo sebesar Rp2.400.000,00 tanpa potongan.

12 Melunasi utang kepada Tn. Landi sebesar Rp1.300.000,00.

Dibeli dengan kredit dari Tn. Harno 300 kg kacang hijau @ Rp5.000,00. Tn. Endro
15
melunasi utangnya sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan.

18 Dibeli dengan kredit dari Tn. Joyo 200 kg kedelai @ Rp3.700,00.

Dibeli tunai dari Tn. Suryaman 100 kg jagung @ Rp1.500,00.Dibayar biaya listrik
19
dan telepon untuk bulan Desember Rp150.000,00.

Dibayar sewa kendaraan untuk mengirim barang dagangan sebesar Rp100.000,00.


20 Dijual kredit kepada Tn. Andi 400 kg beras @ Rp5.800,00. Dibeli dengan kredit dari
Tn. Iman 100 kg kacang tanah @ Rp6.000,00.

23 Dijual dengan kredit 500 kg kacang tanah kepada Tn Dodi @ Rp7.500,00.

Dibayar macam-macam biaya untuk toko Rp100.000,00. Tn. Endro melunasi


24 utangnya Rp2.500.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit kepada Tn. Candra
500 kg kacang hijau @ Rp7.000,00.

Melunasi utang kepada Tn. Mansur Rp2.600.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan
25
kredit kepada Tn. Andi 100 kg beras @ Rp5.000,00.

26 Menerima pelunasan dari Tn. Andi atas pembelian tanggal 20 dengan potongan 2%.

29 Melunasi utang kepada Tn. Nandi sebesar Rp.3.050.000,00 tanpa potongan.

30 Dijual dengan kredit pada Tn. Bandi 200 kg jagung @ Rp.3.100,00.

Dibayar gaji 2 orang karyawan bagian toko masing-masing @ Rp400.000,00 dan 1


31 orang karyawan kantor Rp300.000,00. Diterima angsuran dari Tn. Candra sebesar
Rp.4.000.000,00 tanpa potongan.

Page | 22
Perusahaan dapat menggunakan jurnal
umum untuk mencatat transaksi tersebut. Pencatatan dalam jurnal umum ini
masih bisa digunakan selama transaksi perusahaan belum banyak.

Namun jika transaksi sudah cukup banyak dan sering terjadi transaksi yang sama,
maka penggunaan jurnal umum sudah tidak efisien lagi. Hal ini disebabkan oleh
adanya pencatatan rekening yang sama di dalam jurnal umum yang dilakukan
secara berulang-ulang.

Dengan demikian transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Desember


tersebut akan dibukukan ke dalam jurnal khusus secara kronologis (sesuai
dengan urutan waktu terjadinya) dengan data tambahan bahwa Toko
Rejeki menggunakan pencatatan persediaan perpetual dengan metode FIFO.

Berdasarkan transaksi secara bersamaan dengan membuat jurnal, juga dilakukan


pencatatan pada buku pembantu baik buku pembantu piutang, buku pembantu
persediaan, maupun buku pembantu utang usaha. Dari transaksi yang terjadi
pada Toko “Rejeki” tersebut di atas dapat dicatat dalam jurnal khusus berikut
ini:

Jurnal Khusus Perusahaan Dagang


Berikut ini contoh jurnal khusus perusahaan dagang.

Jurnal Penjualan Perusahan Dagang

Catatan:
*kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
*setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum penjualan atau dalam rekening selain penjualan
dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.

Page | 23
Jurnal Pembelian Perusahan Dagang

Catatan:
*Kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
*Setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain
pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang
bersangkutan.
Jurnal Penerimaan Kas

Catatan:
*kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
*setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain
pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang
bersangkutan.

Page | 24
Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan:
* kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di
buku pembantu yang dilakukan secara harian.
* * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini
dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam
rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar
umum yang bersangkutan.
Jurnal Umum

Page | 25
Posting Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu Piutang

Page | 26
Buku Besar Pembantu Persediaan

Page | 27
Page | 28
Buku Besar Pembantu Utang

Page | 29
Setiap akhir periode dibuat daftar saldo dari masing-masing buku pembantu untuk
dicocokkan dengan buku besar umum/utama (rekening kontrol) yaitu piutang,
utang, dan persediaan.

Page | 30
Pemindahbukuan / Posting ke Buku Besar Umum
Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang sejenis yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Kumpulan rekening ini terbagi
dalam lima kelompok yang disebut juga dengan buku besar adalah Harta,
Utang, Modal, Pendapatan, dan Beban.

Harta terdiri atas rekening kas, piutang, perlengkapan, mesin dan lain-lain.

Utang terdiri atas rekening utang usaha, utang gaji karyawan, utang bank,
dan lain-lain. Modal terdiri atas modal pemilik.

Pendapatan terdiri atas rekening pendapatan jasa atau pendapatan lain di


luar usaha. Beban terdiri atas rekening beban gaji karyawan, beban sewa,
beban depresiasi, dan lainlain serta beban di luar usaha.

Page | 31
Pemindahbukuan (posting ) adalah mencatat atau memindahkan rekening dan
jumlah angka yang berasal dari jurnal ke buku besar dengan memberikan
tanda posting tertentu. Berbeda dengan penjurnalan yang harus dilakukan
secara rutin setiap hari.

Pemindahbukuan ini dapat dilakukan setiap akhir pekan (seminggu sekali) atau
bisa juga tiap akhir bulan. Sebagai tanda bahwa posting telah dilakukan, maka
tiap-tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai, baik dalam jurnal maupun pada
buku besarnya.

Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke


dalam buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ataupun jurnal umum ke
buku besar dengan prosedur berikut.

1. Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom


saldo debit atau kredit dari rekening yang bersangkutan.
2. Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom ref
buku besar sebagai tanda sumber pempostingan.
3. Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah diposting diberi
nomor sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku
besar.
4. Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah akhir
sehingga tanggal ditulis per akhir periode. Khusus untuk kolom serba-
serbi yang terdapat di jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, posting
dilakukan menurut tanggal transaksi.

Proses Posting ke Buku Besar

Setelah dilakukan penjurnalan secara kronologis, maka langkah


berikutnya adalah mem-posting (memindahbukukan dari jurnal ke buku besar)
dengan cara memberikan kode nomor akun ke dalam kolom Ref (Referensi) yang
ada dalam jurnal dan tiap-tiap akun yang sudah dilakukan posting juga diberikan
nomor halaman jurnal. Hal ini dapat dicermati pada rekening berikut ini.

Page | 32
Page | 33
Page | 34
Page | 35
Menghitung Harga Pokok Penjualan
Apabila perusahaan menerapkan metode pencatat persediaan secara perpetual
fisik, maka besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan setiap saat
terjadi penjualan yaitu setiap membuat jurnal
penjualan sekaligus mencatat jurnal harga pokok penjualan. Namun demikian
perhitungan harga pokok penjualan tetap dilakukan sebagai komponen dari
laporan laba rugi yang tersaji dalam laporan keuangan.

Penghitungan harga pokok penjualan dibuat pada akhir periode akuntansi, yaitu
pada waktu disusun laporan keuangan. Penyajian harga pokok penjualan ini dapat
dibuat secara terpisah dari laporan laba rugi. Adapun formulasi penghitungan
harga pokok penjualan adalah:

Contoh:

Data berikut ini adalah yang dimiliki oleh Toko “Rahayu” Persediaan barang
dagangan awal (1 Oktober 2006) sebesar Rp30.000.000,00. Pembelian selama satu
bulan sebesar Rp120.000.000,00. Dari pembelian tersebut diperoleh potongan

Page | 36
pembelian sebesar Rp3.000.000,00 dan melakukan pengembalian barang yang
rusak sebesar Rp6.000.000,00.

Dalam rangka memperoleh barang yang dibeli dikeluarkan ongkos angkut sebesar
Rp1.200.000,00. Pada akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik barang
yang masih tersisa di gudang sebesar Rp35.000.000,00. Dari data tersebut dapat
dihitung besarnya harga pokok penjualan sebagai berikut.

Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang


Neraca Saldo Perusahaan Dagang
Setelah semua akun yang ada dalam jurnal dibukukan (posting) ke masing-masing
rekening, maka langkah selanjutnya adalah membuat daftar saldo.

Penyusunan daftar saldo dilakukan setiap akhir bulan, yaitu menentukan besarnya
saldo tiap-tiap akun, selanjutnya diringkas dalam daftar saldo sebagai berikut;

Page | 37
Kertas Kerja/ Neraca Lajur
Kertas kerja merupakan sarana untuk memudahkan bagi suatu perusahaan dalam
membuat laporan keuangan selanjutnya. Kertas kerja pada perusahaan dagang
sama dengan pada perusahaan jasa. Kertas kerja tersebut terdiri atas sebagai
berikut.

1. Neraca saldo yang berisi rekening-rekening buku besar setelah


adanya pempostingan terhadap rekening tersebut.
2. Penyesuaian yang berisi ayat-ayat penyesuaian yang memengaruhi
rekening buku besar.
3. Neraca saldo disesuaikan berisi rekening-rekening buku besar yang telah
terpengaruh ayat penyesuaian.
4. Perhitungan laba rugi berisi rekening-rekening nominal, yaitu terdiri atas
pendapatan dan beban yang menunjukkan hasil operasi perusahaan
selama periode tertentu.

Page | 38
5. Perhitungan neraca berisi rekening-rekening riil, yaitu terdiri atas harta,
utang, dan modal yang menunjukkan posisi perusahaan pada waktu
tertentu.

Selanjutnya dari daftar saldo tersebut dapat disusun laporan keuangan jika semua
data sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Namun, dapat diketahui
bahwa untuk aktiva tetap belum diperhitungkan beban penyusutannya, demikian
pula dengan perlengkapan ternyata masih ada persediaan (belum terpakai). Oleh
karena itu, masih perlu data penyesuaian agar transaksi menunjukkan keadaan
yang sesungguhnya.

Data yang ada di Toko Rejeki telah diinformasikan bahwa perusahaan


menggunakan metode pencatatan persediaan metode fisik dengan rekening
penyesuaian harga pokok penjualan dengan data penyesuaiannya adalah sebagai
berikut.

1. Penyusutan aktiva tetap sebesar 5% setiap tahun (beban untuk bulan


Desember belum diperhitungkan). Beban penyusutannya dibebankan untuk
bagian toko sebesar 60% dan bagian kantor 40%.
2. Perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp. 760.000,00 pemakaian
perlengkapan digunakan untuk bagian toko 75% dan bagian kantor
25%.
3. Bunga pinjaman di bank yang masih harus dibayar sebesar Rp. 75.000,00.
4. Persediaan barang dagangan akhir periode senilai Rp. 2.886.000,00

Berdasarkan data penyesuaian tersebut maka dibuat jurnal penyesuaian sebagai


berikut.

Page | 39
Tetapi jika Toko Rejeki telah menggunakan metode pencatatan persediaan
metode fisik dengan rekening penyesuaian Ikhtisar Laba Rugi dengan data
penyesuaiannya atas persediaan barang dagangan pada akhir periode sebesar
Rp2.886.000, maka jurnal penyesuaian atas persediaan tersebut adalah:

Page | 40
Setelah jurnal penyesuaian dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat neraca
lajur (kertas kerja/work sheet). Apabila data yang ada pada Toko “Rejeki”

dibuatkan kertas kerja akan tampak seperti berikut. 🙂

Page | 41
Tahap Pelaporan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Page | 42
Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang

Page | 43
Laporan Neraca / Posisi Keuangan Perusahaan Dagang

Penutupan

Selama proses akuntansi berjalan, seluruh rekening nominal yang terdiri atas
pendapatan dan beban digunakan sebagai rekening untuk mengklasifikasikan dan
mengikhtisarkan rekening modal. Pada akhir periode akuntansi, seluruh rekening
nominal tersebut harus ditutup dengan saldo nol (tidak memiliki saldo).

Jurnal Penutup
Seperti pada perusahaan jasa, jurnal penutup pada perusahaan dagang digunakan
untuk menutup rekening-rekening nominal, yaitu rekening yang berkaitan dengan
pendapatan dan beban. Hanya saja untuk laporan yang menggunakan metode
harga pokok penjualan untuk rekening pembelian, biaya angkut pembelian, retur
dan pengurangan

harga serta potongan pembelian tidak lagi dibuat ayat penutupnya


karena rekening-rekening tersebut saldonya sudah nol. Ayat-ayat
penutup yang digunakan untuk menutup rekening nominal sebagai
berikut.

1.Menutup pendapatan, yaitu semua rekening pendapatan di debit sebesar saldo


masing-masing rekening, sedangkan rekening ikhtisar laba rugi di kredit sebesar
jumlah semua rekening pendapatan. Adapun jurnalnya adalah:

Page | 44
2.Menutup beban, yaitu semua beban di kredit sebesar saldo tiap rekening
dan rekening ikhtisar laba rugi di debit sebesar jumlah total rekening beban.
Adapun jurnalnya adalah:

3.Menutup perkiraan ikhtisar laba rugi, yaitu jika total sisi debit lebih kecil
daripada kredit maka menunjukkan laba dengan jurnal.

1. Jika perusahaan rugi, jurnalnya adalah:

4.Menutup prive, pada umumnya rekening prive,…. Ini bersaldo debit sehingga
akan mengurangi modal perusahaan. Adapun jurnalnya adalah:

Setelah jurnal penutup dibuat, selanjutnya dilakukan posting ke buku besar


masing-masing dan dibuat neraca saldo setelah penutupan untuk mengetahui

Page | 45
keseimbangan (balance) dan kebenaran dari tiap-tiap rekening sebelum memulai
pencatatan pada periode berikutnya.

Adapun dari contoh dari Toko Rejeki dapat disusun jurnal penutup sebagai berikut.

Jurnal Pembalik (Penyesuaian Kembali/ Reversing Entries)


Jurnal pembalik (penyesuaian kembali) adalah jurnal yang dibuat pada awal
periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada
periode sebelumnya.

Jurnal pembalik bukan merupakan jurnal yang harus dibuat oleh suatu
perusahaan. Akan tetapi, jurnal ini perlu dibuat agar pencatatan dalam periode
berikutnya dapat tetap konsisten penggunaan rekeningnya.

Transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan yang memerlukan jurnal


pembalik antara lain sebagai berikut.

Page | 46
1. Beban yang masih harus dibayar.
2. Beban yang dibayar di muka apabila beban tersebut pada saat transaksi
dicatat dalam rekening beban (bukan rekening aktiva/harta).
3. Pendapatan yang masih harus diterima. Pendapatan diterima di muka apabila
pendapatan tersebut pada saat transaksi dicatat dalam rekening pendapatan
(bukan rekening utang).

Contoh: Pada jurnal penyesuaian tentang bunga atas utang Bank yang masih
harus dibayar oleh Toko Rejeki sebesar Rp 75.000,00

Demikianlah pembahasan tentang Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.


Channel Babetono media
https://www.youtube.com/channel/UCq0cjqvAYZQAni4P-xcO5vA/playlists

Anda mungkin juga menyukai