Pertanggungjawaban Keuangan
Bagian 2 :
Laporan Keuangan Perusahaan
URAIAN MATERI
B. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
PENDAHULUAN
Pengertian laporan keuangan
Menurut Kamus Besar Akuntansi, laporan-laporan keuangan (financial statements)
adalah aporan-laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi
perusahaan pada periode tertentu.
Menurut PSAK No. 1 Tahun 2015,
Laporan Keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas. Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai
moneter.
Menurut Baridwan (2004:17) dalam Intermediate Accounting, mendefinisikan
Laporan Keuangan adalah ringkasan suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Page | 2
5 Prinsip dasar akuntansi dalam membuat laporan keuangan:
3. Prinsip Mempertemukan
Pada dasarnya disebut mempertemukan biaya, merupakan pertemuan biaya dengan
pendapatan yang timbul karena biaya itu sendiri. Prinsip ini berguna untuk menentukan besar
kecilnya penghasilan bersih dalam satu periode.
4. Prinsip Konsistensi
Prinsip yang wajib diterapkan oleh seorang akuntan supaya laporan yang sudah dibuat
pada tahun sebelumnya agar bisa dibandingkan dengan tahun berikutnya, maka prosedur
dan metode yang dilakukan harus diterapkan secara konsisten.
Sehingga bila ditemukan adanya perbedaan laporan keuangan dalam satu periode dengan
periode yang lain, maka hal tersebut dapat segera diketahui agar bisa memperbaiki selisih
yang terjadi akibat penggunaan metode yang berbeda.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi :
Neraca
Page | 3
Laporan laba rugi komprehensif
Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
Investor
Karyawan
Pemberi Pinjaman
Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
Pelanggan
Pemerintah
Masyarakat
1. Dapat Dipahami, Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami
peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
2. Relevan, Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna;
3. Keandalan, Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material;
4. Dapat diperbandingkan, Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Internal
1. Pengelola (direksi & manajemen)
Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan,
evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika
informasi keuangan yang diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan
dengan jernih berdasarkan data-data yang dimiliki.
Page | 4
2. Karyawan
Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah perusahaan mampu
memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka
waktu yang lama.
Eksternal
1. Investor/owner
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang
terkait dengan investasi modal. Informasi tersebut akan membantu mengambil keputusan
apakah harus menambah modal, mengurangi atau menjual sahamnya. Selain itu investor juga
perlu menilai kemampuan perusahaan membayarkan dividen/bagi hasil.
2. Pemberi Pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan
kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu. Laporan
keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu
yang diberikan.
3. Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan informasi
yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya. Informasi
tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan
jangka waktunya.
4. Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan,
terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal
membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
5. Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak
Page | 5
karena banyaknya gedung perkantoran atau rumah bangunan besar yang membutuhkan seorang
spesialis kebersihan.
3. Perusahaan jasa teknologi
Perusahaan jasa teknologi menawarkan produk layanan seperi membuat aplikasi atau
program untuk membantu pekerjaan manusia. Selain itu, perusahaan ini juga bisa memberikan
bantuan perawatan maintenance atau perbaikan untuk suatu program yang sudah dibuat.
Di zaman yang serba digital ini, semakin banyak perusahaan jasa teknologi yang muncul,
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga banyak membuka lapangan
pekerjaan baru dalam jumlah besar.
Bahkan di level pendidikan baik sekolah menengah atau perguruan tinggi, jurusan bidang
teknologi semakin banyak dan berkembang.
Jenis Transaksi Pada Perusahaan Jasa
Jenis transaksi pada perusahaan jasa hampir sama dengan perusahaan dagang atau perusahaan
manufaktur. Namun menurut penulis, dalam proses akuntansi, perusahaan jasa lebih mudah
dibandingkan jenis perusahaan lain. Alasannya, transaksi perusahaan jasa tidak begitu kompleks.
Berbeda dengan perusahaan dagang yang terdapat perhitungan persediaan barang dagang dan harga
pokok penjualan.
Nah berikut contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa:
1. Pembelian perlengkapan
2. Pemberlian peralatan
3. Membayar sewa gedung atau kendaraan
4. Melakukan atau melunasi hutang, baik hutang modal atau hutang usaha
5. Menerima pendapatan. baik pendapatan jasa atau pendapatan bunga
6. Membayar gaji karyawan
7. Membayar tagihan telepon, air, internet dan listrik
Page | 6
1. Analisa Transaksi
Transaksi yang terjadi pada perusahaan tentu akan dicatat dalam dokumen sumber
atau bukti transaksi. Contoh dokumen sumber yang sering kita temui diantaranya
adalah kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam
kerja dan yang lainnya.
2. Pembuatan Jurnal
Kegiatan penjurnalan adalah penulisan jenis akun beserta jumlahnya dari bukti-bukti
transaksi. Dari pengumpulan bukti transaksi tersebut lalu dicatat dalam jurnal harian
atau bisa di sebut dengan jurnal umum.
Jurnal adalah buku pencatatan pertama pada tahap siklus akuntansi perusahaan.
Setelah analisis transaksi, jenis transaksi beserta nominal dipindahkan ke kolom
jurnal umum. Fungsi jurnal umum adalah untuk menerjemahkan transaksi kedalam
jenis akun yang sesuai. Jurnal umum juga membantu mengelompokkan transaksi
untuk posting ke buku besar.
Bengkel Adijaya
Jurnal Umum
Juni 2021
Page | 7
gambaran proses posting ke buku besar dari jurnal umum
Nama akun: Kas | Kode akun: 101
3 15.000.000 15.000.000
4 3.500.000 11.500.000
4 3.500.000 3.500.000
3 15.000.000 15.000.000
Page | 8
jurnal umum ke buku besar (posting) sudah benar adanya dengan cara membuat
neraca saldo. Apabila jumlah debet dan kredit seimbang, itu artinya tidak ada
kesalaha dalam penginputan data.
Modal 15.000.000
5. Jurnal Penyesuaian
Tahap selanjutnya adalah penyusunan jurnal penyesuaian. jurnal penyesuaian di
buat saat terjadinya transaksi yang berpengaruh pada akun-akun perusahaan,
misalnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan sebagainya,
dan biasanya akan memunculkan akun-akun yang baru.
6. Neraca Lajur
Pembutan neraca lajur mengacu pada tahap sebelumnya yaitu neraca saldo dan
jurnal penyesuaian. neraca lajur akan berisi informasi tentang neraca saldo dan
jurnal penyesuaian yang akan menghasilkan informasi yang diperlukan dalam
membuat laporan keuangan nantinya. Informasi tersebut diantaranya adalah laporan
laba rugi dan neraca.
7. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah tahap siklus akuntansi perusahaan jasa yang diantaranya
adalah laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan modal.
8. Jurnal Penutup
pada akhirnya akun-akun perkiraan pada laporan perubahan modal dan laporan laba
rugi yang ada pada perusahaan jasa yang akan ditutup. Akun-akun tersebut
diantanya adalah akun pendapatan, biaya/beban, rugi laba dan prive. Selengkapnya
tentang jurnal penutup. Setiap akun perkiraan yang ditutup akan bersaldo Rp.0,00
sehingga yang tersisa hanya akun perkiraan yang mempengaruhi neraca saja yang
memiliki saldo.
9. Jurnal Pembalik
tahapan jurnal pembalik merupakan tahap pembalikkan beberapa akun yang telah
ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya
adalah pembayaran yang dibayar dimuka yang belum jatuh tempo
Page | 9
10. Neraca Akhir / Awal (Setelah Penutupan)
Disebut dengan neraca akhir / awal karena sebagai neraca akhir yang dihasilkan
pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal
pada siklus akuntansi periode berikutnya.
…………………………………………………………………
contoh
laopran laba rugi perusahaan jasa
Page | 10
contoh
laporan perubahan modal perusahaan jasa
Page | 11
contoh
laporan arus kas perusahaan jasa lengkap
Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir periode terdiri atas
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi kas (neraca), dan
laporan arus kas.
Page | 12
Beban perlengkapan 150.000
Pendapatan Usaha
Beban Usaha
Page | 13
2. Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Pendapatan Usaha
Pendapatan jasa servis 1.000.000
Beban Usaha
Beban gaji 200.000
Beban penyusustan 80.000
Beban asuransi 50.000
Beban Perlengkapan 40.000
Jumlah beban usaha (370.000)
Laba usaha 630.000
Begitupun pada beban, dibedakan pula beban usaha dan beban diluar usaha.
Page | 14
Modal tuan Zark 1 Mei 2006 10.500.000
Penambahan Modal
Informasi :
AKTIVA PASIVA
Perlengkapan 250.000
Peralatan 1.500.000
Page | 15
Laporan neraca pada perusahaan jasa adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan yang berupa aset,
kewajiban, dan ekuitas (modal) untuk satu periode akuntansi tertentu pada suatu
perusahaan.
1. Aset
2. Kewajiban (liabilitas)
3. Ekuitas (equity)
1. Bentuk skontro
2. Bentuk staffel
1. Judul Laporan
nama perusahaan,
nama laporan, dan
periode laporan di tengah atas halaman.
2. Isi Laporan
Neraca dengan bentuk skontro atau bentuk T adalah dengan cara kelompok harta
(aktiva) di kolom sebelah kiri , sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya
dikolom sebelah kanan.
Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) diletakkan
dibagian atas dan kelompok kewajiban dan modal diletakkan dibawahnya.. bentuk
ini sering dikenal dengan bentuk laporan/vertical.
Kas : meliputi uang tunai atau saldo kas dan rekening giro.
Sedangkan setara kas : adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
waktu pendek yang dengan mudah dapat dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas.
Jadi, laporan arus kas harus dapat melaporkan arus kas selama periode akuntansi
tertentu dan dapat diklasifikasikan menjadi :
Page | 17
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Page | 18
5. pembayaran sejumlah kas yang berhubungan dengan futures contracts,
forward contracts, option contracts, dan swap contracts, terkecuali
pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut digolongkan sebagai
aktivitas pendanaan.
Perlunya dilakukan pengungkapan yang terpisah dari arus kas akibat dari aktivitas
pendanaan adalah untuk memprediksi klaim (aduan) terhadap arus kas masa
depan oleh para penyetor (pemasok) modal perusahaan.
Page | 19
Dari berbagai jenis perusahaan ini, tahap siklus akuntansi sama-sama dibagi
menjadi tiga, yaitu tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran dan tahap
pelaporan.
Karena jenis usaha yang dijalankan setiap perusahaan berbeda, maka ada sedikit
perbedaan siklus akuntansi pada masing-masing perusahaan.
Page | 20
Jurnal Pembelian Perusahan Dagang
o Jurnal Penerimaan Kas
o Jurnal Pengeluaran Kas
o Jurnal Umum
o Posting Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu Piutang
Buku Besar Pembantu Persediaan
Buku Besar Pembantu Utang
Pemindahbukuan / Posting ke Buku Besar Umum
Menghitung Harga Pokok Penjualan
2. Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang o Neraca Saldo Perusahaan Dagang
o Kertas Kerja/ Neraca Lajur
3. Tahap Pelaporan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
o Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
o Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang
o Laporan Neraca / Posisi Keuangan Perusahaan Dagang
o Jurnal Penutup
o Jurnal Pembalik (Penyesuaian Kembali/ Reversing Entries)
No Transaksi
1 Membeli dengan kredit 400 kg beras dengan harga @ Rp3.500,00 dari Tn. Odi.
Dijual tunai 200 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi. Diterima pelunasan dari
2 Tn. Andi atas penjualan bulan yang lalu sebesar Rp4.500.000,00 tanpa
potongan.Dijual dengan kredit 300 kg kedelai @ Rp5.000,00 kepada Tn. Candra.
Dibeli dengan kredit 300 kg jagung @ Rp1.500,00 dari Tn. Odi. Dibeli tunai
3 perlengkapan dari Toko Asia senilai Rp300.000,00. Dibayar utang kepada Tn.
Harno Rp2.850.000,00 tanpa potongan.
Dibeli dari Tn. Dodi tunai 200 kg kacang hijau @ Rp5.400,00 Tn. Andi
4 mengembalikan barang 15 kg jagung yang dibeli tgl 2 karena rusak, seharga
Rp45.000,00.
Dibeli dengan kredit 130 kg kacang tanah @ Rp6.000,00 dari Tn. Harno. Dijual
6
tunai 100 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi.
Page | 21
Melunasi utang kepada Tn. Iman atas pembelian bulan lalu senilai Rp3.000.000,00.
7
Diterima pelunasan dari Tn. Bandi Rp3.200.000,00 dengan potongan 2%.
Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg beras @ Rp3.000,00 dan dibeli tunai dari
8
Tn. Nandi 100 kg kacang hijau @ Rp5.400,00.
Dijual tunai kepada Tn. Endro 100 kg kacang tanah @ Rp7.500,00. Tn. Candra
9
melunasi utangnya Rp8.000.000,00 dengan potongan 2%.
Dijual dengan kredit kepada Tn. Bandi 250 kg jagung @ Rp3.000,00. Dibayar
10
pelunasan utang kepada Tn. Joyo Rp3.900.000,00 tanpa potongan.
Diterima pelunasan dari Tn. Dodi sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan. Dibayar
11
kepada Tn. Kasiyo sebesar Rp2.400.000,00 tanpa potongan.
Dibeli dengan kredit dari Tn. Harno 300 kg kacang hijau @ Rp5.000,00. Tn. Endro
15
melunasi utangnya sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan.
Dibeli tunai dari Tn. Suryaman 100 kg jagung @ Rp1.500,00.Dibayar biaya listrik
19
dan telepon untuk bulan Desember Rp150.000,00.
Melunasi utang kepada Tn. Mansur Rp2.600.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan
25
kredit kepada Tn. Andi 100 kg beras @ Rp5.000,00.
26 Menerima pelunasan dari Tn. Andi atas pembelian tanggal 20 dengan potongan 2%.
Page | 22
Perusahaan dapat menggunakan jurnal
umum untuk mencatat transaksi tersebut. Pencatatan dalam jurnal umum ini
masih bisa digunakan selama transaksi perusahaan belum banyak.
Namun jika transaksi sudah cukup banyak dan sering terjadi transaksi yang sama,
maka penggunaan jurnal umum sudah tidak efisien lagi. Hal ini disebabkan oleh
adanya pencatatan rekening yang sama di dalam jurnal umum yang dilakukan
secara berulang-ulang.
Catatan:
*kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
*setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum penjualan atau dalam rekening selain penjualan
dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang bersangkutan.
Page | 23
Jurnal Pembelian Perusahan Dagang
Catatan:
*Kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
*Setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain
pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang
bersangkutan.
Jurnal Penerimaan Kas
Catatan:
*kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu piutang saat posting di buku
pembantu yang dilakukan secara harian.
*setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini dijumlahkan
diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam rekening selain
pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar umum yang
bersangkutan.
Page | 24
Jurnal Pengeluaran Kas
Catatan:
* kolom ref diisi dengan nomor rekening buku pembantu utang saat posting di
buku pembantu yang dilakukan secara harian.
* * setiap minggu atau akhir bulan, kolom jumlah pada jurnal ini
dijumlahkan diposting dalam buku besar umum pembelian atau dalam
rekening selain pembelian dengan mencatat nomor rekening dari buku besar
umum yang bersangkutan.
Jurnal Umum
Page | 25
Posting Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu Piutang
Page | 26
Buku Besar Pembantu Persediaan
Page | 27
Page | 28
Buku Besar Pembantu Utang
Page | 29
Setiap akhir periode dibuat daftar saldo dari masing-masing buku pembantu untuk
dicocokkan dengan buku besar umum/utama (rekening kontrol) yaitu piutang,
utang, dan persediaan.
Page | 30
Pemindahbukuan / Posting ke Buku Besar Umum
Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang sejenis yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Kumpulan rekening ini terbagi
dalam lima kelompok yang disebut juga dengan buku besar adalah Harta,
Utang, Modal, Pendapatan, dan Beban.
Harta terdiri atas rekening kas, piutang, perlengkapan, mesin dan lain-lain.
Utang terdiri atas rekening utang usaha, utang gaji karyawan, utang bank,
dan lain-lain. Modal terdiri atas modal pemilik.
Page | 31
Pemindahbukuan (posting ) adalah mencatat atau memindahkan rekening dan
jumlah angka yang berasal dari jurnal ke buku besar dengan memberikan
tanda posting tertentu. Berbeda dengan penjurnalan yang harus dilakukan
secara rutin setiap hari.
Pemindahbukuan ini dapat dilakukan setiap akhir pekan (seminggu sekali) atau
bisa juga tiap akhir bulan. Sebagai tanda bahwa posting telah dilakukan, maka
tiap-tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai, baik dalam jurnal maupun pada
buku besarnya.
Page | 32
Page | 33
Page | 34
Page | 35
Menghitung Harga Pokok Penjualan
Apabila perusahaan menerapkan metode pencatat persediaan secara perpetual
fisik, maka besarnya harga pokok barang yang terjual bisa ditentukan setiap saat
terjadi penjualan yaitu setiap membuat jurnal
penjualan sekaligus mencatat jurnal harga pokok penjualan. Namun demikian
perhitungan harga pokok penjualan tetap dilakukan sebagai komponen dari
laporan laba rugi yang tersaji dalam laporan keuangan.
Penghitungan harga pokok penjualan dibuat pada akhir periode akuntansi, yaitu
pada waktu disusun laporan keuangan. Penyajian harga pokok penjualan ini dapat
dibuat secara terpisah dari laporan laba rugi. Adapun formulasi penghitungan
harga pokok penjualan adalah:
Contoh:
Data berikut ini adalah yang dimiliki oleh Toko “Rahayu” Persediaan barang
dagangan awal (1 Oktober 2006) sebesar Rp30.000.000,00. Pembelian selama satu
bulan sebesar Rp120.000.000,00. Dari pembelian tersebut diperoleh potongan
Page | 36
pembelian sebesar Rp3.000.000,00 dan melakukan pengembalian barang yang
rusak sebesar Rp6.000.000,00.
Dalam rangka memperoleh barang yang dibeli dikeluarkan ongkos angkut sebesar
Rp1.200.000,00. Pada akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik barang
yang masih tersisa di gudang sebesar Rp35.000.000,00. Dari data tersebut dapat
dihitung besarnya harga pokok penjualan sebagai berikut.
Penyusunan daftar saldo dilakukan setiap akhir bulan, yaitu menentukan besarnya
saldo tiap-tiap akun, selanjutnya diringkas dalam daftar saldo sebagai berikut;
Page | 37
Kertas Kerja/ Neraca Lajur
Kertas kerja merupakan sarana untuk memudahkan bagi suatu perusahaan dalam
membuat laporan keuangan selanjutnya. Kertas kerja pada perusahaan dagang
sama dengan pada perusahaan jasa. Kertas kerja tersebut terdiri atas sebagai
berikut.
Page | 38
5. Perhitungan neraca berisi rekening-rekening riil, yaitu terdiri atas harta,
utang, dan modal yang menunjukkan posisi perusahaan pada waktu
tertentu.
Selanjutnya dari daftar saldo tersebut dapat disusun laporan keuangan jika semua
data sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Namun, dapat diketahui
bahwa untuk aktiva tetap belum diperhitungkan beban penyusutannya, demikian
pula dengan perlengkapan ternyata masih ada persediaan (belum terpakai). Oleh
karena itu, masih perlu data penyesuaian agar transaksi menunjukkan keadaan
yang sesungguhnya.
Page | 39
Tetapi jika Toko Rejeki telah menggunakan metode pencatatan persediaan
metode fisik dengan rekening penyesuaian Ikhtisar Laba Rugi dengan data
penyesuaiannya atas persediaan barang dagangan pada akhir periode sebesar
Rp2.886.000, maka jurnal penyesuaian atas persediaan tersebut adalah:
Page | 40
Setelah jurnal penyesuaian dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat neraca
lajur (kertas kerja/work sheet). Apabila data yang ada pada Toko “Rejeki”
Page | 41
Tahap Pelaporan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Page | 42
Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas Perusahaan Dagang
Page | 43
Laporan Neraca / Posisi Keuangan Perusahaan Dagang
Penutupan
Selama proses akuntansi berjalan, seluruh rekening nominal yang terdiri atas
pendapatan dan beban digunakan sebagai rekening untuk mengklasifikasikan dan
mengikhtisarkan rekening modal. Pada akhir periode akuntansi, seluruh rekening
nominal tersebut harus ditutup dengan saldo nol (tidak memiliki saldo).
Jurnal Penutup
Seperti pada perusahaan jasa, jurnal penutup pada perusahaan dagang digunakan
untuk menutup rekening-rekening nominal, yaitu rekening yang berkaitan dengan
pendapatan dan beban. Hanya saja untuk laporan yang menggunakan metode
harga pokok penjualan untuk rekening pembelian, biaya angkut pembelian, retur
dan pengurangan
Page | 44
2.Menutup beban, yaitu semua beban di kredit sebesar saldo tiap rekening
dan rekening ikhtisar laba rugi di debit sebesar jumlah total rekening beban.
Adapun jurnalnya adalah:
3.Menutup perkiraan ikhtisar laba rugi, yaitu jika total sisi debit lebih kecil
daripada kredit maka menunjukkan laba dengan jurnal.
4.Menutup prive, pada umumnya rekening prive,…. Ini bersaldo debit sehingga
akan mengurangi modal perusahaan. Adapun jurnalnya adalah:
Page | 45
keseimbangan (balance) dan kebenaran dari tiap-tiap rekening sebelum memulai
pencatatan pada periode berikutnya.
Adapun dari contoh dari Toko Rejeki dapat disusun jurnal penutup sebagai berikut.
Jurnal pembalik bukan merupakan jurnal yang harus dibuat oleh suatu
perusahaan. Akan tetapi, jurnal ini perlu dibuat agar pencatatan dalam periode
berikutnya dapat tetap konsisten penggunaan rekeningnya.
Page | 46
1. Beban yang masih harus dibayar.
2. Beban yang dibayar di muka apabila beban tersebut pada saat transaksi
dicatat dalam rekening beban (bukan rekening aktiva/harta).
3. Pendapatan yang masih harus diterima. Pendapatan diterima di muka apabila
pendapatan tersebut pada saat transaksi dicatat dalam rekening pendapatan
(bukan rekening utang).
Contoh: Pada jurnal penyesuaian tentang bunga atas utang Bank yang masih
harus dibayar oleh Toko Rejeki sebesar Rp 75.000,00