Anda di halaman 1dari 16

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

Untuk memenuhi tugas Kewirausahaan

OLEH :

SUFIANI ZAHRA
sufianizahra17@gmail.com

90500120021

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021

1
ABSTRAK

Dalam suatu usaha, maka diperlukan penyusuan suatu laporan keuangan


Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dimana biasanya sering
dilakukan audit oleh lembaga pemerintah, akuntan, firma, atau lembaga lainnya dengan tujuan
untuk memastikan akurasi dan untuk tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi:

 Laporan posisi keuangan (Neraca)

 Laporan laba rugi komprehensif

 Laporan perubahan ekuitas

 Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus
kas atau laporan arus dana

 Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca.

Kata Kunci : Laporan, Keuangan

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, atas rahmat dan petunjuknya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Guna memenuhi tugas pada
mata kuliah Kewirausahaan dengan judul “Menyusun Laporan Keuangan”

Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Nabi yang telah membawa ummatnya dari lembah kehinaan menuju alam yang penuh
cahaya.

Begitupula ucapan terima kasih kepada ibu dosen yang telah memberikan tugas
makalah ini, juga kepada pihak-pihak yang telah memberikan andil sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Makassar, Desember 2021

Penulis

3
4
5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan maupun lembaga-lembaga membutuhkan suatu
laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi
serta media penting ang digunakan oleh parapengelola perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi
keuangan. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik, bisa
tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan
ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, manajemen, bank,
pemerintah maupun pelaku pasar modal. Berdasarkan uraian diatas makalah
laporan keuangan ini dibuat utnuk mempelajari tentang pemahaman laporan
keuangan sehubungan dengan tugas mata kuliah Kewirausahaan
.
B. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mempelajari tentang laporan keuangan
serta memberikan informasi tentang laporan keuangan.

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah
organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan
informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.
Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai
laporan pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik
modal, laporan keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer
perusahaan selama satu periode. Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer
perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik.
Soemarsono (2004: 34) “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang
untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai
posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke
7 (Revisi 2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
B. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009),
“dalam rangka mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan
distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas
masa depan dan khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan
setara kas.

7
C. Manfaat Laporan Keuangan
Laporan Keuangan memberikan manfaat ke banyak pihak yang terbagi
dalam 2 kelompok, pihak internal dan eksternal.
a. Internal
1. Pengelola (direksi & manajemen)
Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan,
melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika informasi keuangan yang
diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan jernih
berdasarkan data-data yang dimiliki.
2. Karyawan
Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait
dengan stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan
gambaran apakah perusahaan mampu memberikan balas jasa dan
menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.
b. Eksternal
1. Investor/owner
Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang
berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal. Informasi
tersebut akan membantu mengambil keputusan apakah harus menambah
modal, mengurangi atau menjual sahamnya. Selain itu investor juga perlu
menilai kemampuan perusahaan membayarkan dividen/bagi hasil.
2. Pemberi Pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang
menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya
dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk
menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.
3. Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya
berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan
membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu
supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya.

8
4. Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan
perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang.
Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
5. Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar pajak
D. Pengguna Laporan Keuangan
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dalam
Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009), dinyatakan
bahwa pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor
potensial,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat. Mereka
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi
yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
1. Investor
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko
yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan.
Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus
membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga
tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar deviden.
2. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan
kerja.

9
3. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada
saat jatuh tempo.
- Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan
dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang atau
tergantung pada perusahaan.
5. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan
dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk
mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak sebagai dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
6. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
 Komponen Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 Paragraf 49 (Revisi 2009), “laporan keuangan yang
lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini:
a. neraca,
b. laporan laba rugi,
c. laporan perubahan ekuitas,
d. laporan arus kas,
e. catatan atas laporan keuangan.”

10
1. Neraca
Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan bentuk
laporan (report form). Dalam neraca bentuk skontro. Aktiva disajikan disebelah
kiri sedangkan kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam neraca
bentuk laporan, Aktiva disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan modal
disajikan bawahannya.
Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Aktiva (Asset)
Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva adalah
“Sesuatu yang disajikan di saldo debet yang akan dipindahkan setelah tutup
buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan karena saldo negative yang akan
dinilai sebagai utang), saldo debet ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli
atau pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan di masa yang akan
datang”. Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva
tetap. Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1
tahun 2002).
1. Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva yang secara normal ditranformasikan
menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum berakhirnya siklus
produksi (jika siklus ini melebihi jangka waktu setahun). Yang termasuk
kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha, wesel tagih, persediaan
barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang akan
diterima, investasi jangka pendek.
2. Aktiva Tetap (Fixed Assets)
Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam perusahaan
dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan. Yang termasuk
kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan, bangunan/gedung dan
tanah.

11
b. Kewajiban (Liabilities)
Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah
yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun berikutnya
berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo
kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”. Kewajiban dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Pengelompokkan kewajiban jangka panjang diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1 tahun 2002).
1. Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan.
Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank,
hutang gaji, bunga dan lain-lain. Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban
jangka pendek antara lain utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan yang
diterima dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.
2. Kewjiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah
hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain. Yang termasuk kedalam kelompok
kewajiban jangka panjang antara lain hutang hipotek dan pinjaman obligasi.
c. Modal (Equity)
Modal (equity) adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity)
setelah dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan equity adalah modal
pemilik. Definisi ini cenderung menganut propriety theory.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai
penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu (Munawir, 2000: 26). Tujuan pokok laporan laba rugi adalah
melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Laporan laba rugi perusahan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan

12
berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.
Laporan laba rugi minimal
mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1 Paragraf 56, Revisi 2009) :
1) Pendapatan,
2) Laba rugi usaha
3) Beban pinjaman
4) Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang
diperlukanmenggunakan metode ekuitas,
5) Beban pajak,
6) Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan,
7) Pos luar biasa,
8) Hak minoritas,
9) Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva
bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus
menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan
keuangan, yang menunjukan (PSAK No.1 Paragraf 66, Revisi 2009) :
1) Laba rugi bersih periode yang bersangkutan,
2) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam
ekuitas.
3) pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait,
4) transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,
5) saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahan,
6) frekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham,
agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara
terpisah setiap perubahan.
Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi
dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen,

13
menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan
perusahaan selama periode yang bersangkutan.
.4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,
struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang (PSAK No. 2, 2009). Informasi arus kas
berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk
menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future
cash flow) dari berbagai perusahaan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan
informasi yang terdapat catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan mengungkapkan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :
1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang
penting,
2) Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas,
3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secar wajar.

Dari laporan keuangan akan tergambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, sehingga
memudahkan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan.
(Kasmir, 2018)

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah
organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan
informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan
arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan ekonomi. Pengguna laporan keuangan meliputi
investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok
dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga
lainnya dan masyarakat. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari, antara lain:
a. neraca, b. laporan laba rugi, c. laporan perubahan ekuitas, d. laporan arus kas,
e. catatan atas laporan keuangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, D. (2018). Kewirausahaan EDISI REVISI. Depok: Rajawali Pers.

16

Anda mungkin juga menyukai