Anda di halaman 1dari 24

ANALISA KEUANGAN

Makalah
Ditunjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Strategi
Magister Manajemen
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Holiawati S.E., M.Si.

Disusun oleh:

Intani Yonattha Ajie 211015200138


M Arief Biamrillah 211015200117

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Model Strategi
2.2 Tipe Strategi
2.3 Strategi Michel Porter
2.4 Generic Competition
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan maupun lembaga-lembaga membutuhkan suatu laporan


keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi serta media
penting yang digunakan oleh para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan
keputusan untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi keuangan.

Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik, bisa tahunan,


semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan ini sudah
menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, manajemen, bank, pemerintah maupun
pelaku pasar modal.

Berdasarkan uraian diatas makalah laporan keuangan ini dibuat utnuk


mempelajari tentang pemahaman laporan keuangan sehubungan dengan tugas mata
kuliah Seminar Manajemen Keuangan.

1.2. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mempelajari tentang laporan


keuangan serta memberikan informasi tentang laporan keuangan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah


organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi
keuangan terutama kepada pihak eksternal.

Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai


laporan pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal,
laporan keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama
satu periode. Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja
semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik.

Soemarsono (2004: 34) “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang


untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi
2009), “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan
dan kinerja keuangan suatu entitas”.

2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “tujuan laporan keuangan


adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), “dalam rangka

4
mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai entitas yang meliputi: asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban
termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”. Informasi tersebut, beserta
informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu
pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya, dalam hal
waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

2.3. Manfaat Laporan Keuangan

Laporan Keuangan memberikan manfaat ke banyak pihak yang terbagi dalam


2 kelompok, pihak internal dan eksternal.

a. Internal

1. Pengelola (direksi & manajemen)

Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam


pengambilan keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan,
melakukan budgeting dan kontrol internal. Jika informasi keuangan yang
diberikan akurat, maka pengelola bisa mengambil keputusan dengan jernih
berdasarkan data-data yang dimiliki.

2. Karyawan

Karyawan Anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait


dengan stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan
gambaran apakah perusahaan mampu memberikan balas jasa dan
menyediakan kesempatan bekerja dan berkarir untuk jangka waktu yang lama.

5
b. Eksternal

1. Investor/owner

Investor atau owner berkepentingan dengan informasi yang


berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal. Informasi
tersebut akan membantu mengambil keputusan apakah harus menambah
modal, mengurangi atau menjual sahamnya. Selain itu investor juga perlu
menilai kemampuan perusahaan membayarkan dividen/bagi hasil.

2. Pemberi Pinjaman

Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang


menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta bunganya
dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk
menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.

3. Supplier

Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya


berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan
membayar hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu
supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka
waktunya.

4. Pelanggan

Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan


kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama
jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka
panjang dan langgeng.

6
5. Pemerintah

Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam


membayar pajak

2.4. Pengguna Laporan Keuangan

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan


dalam Standar Akuntansi Keuangan ( SAK) paragraf ke 9 ( Revisi 2009), dinyatakan
bahwa pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat.

Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa


kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1. Investor

Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan


dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yaa1ng memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik


pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

7
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan
kesempatan kerja,

3. Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang


memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya
dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

- Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang


memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan
dibayar pada saat jatuh tempo.

4. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai


kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang atau tergantung pada perusahaan.

5. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannya


berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan
dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk
mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak sebagai dasar
untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

6. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan


informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

8
2.5. Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 Paragraf 49 (Revisi 2009), “laporan keuangan yang


lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini:

a. neraca,

b. laporan laba rugi,

c. laporan perubahan ekuitas,

d. laporan arus kas,

e. catatan atas laporan keuangan.”

2.5.1. Neraca

Dalam sistem tatabuku dobel yang mula-mula diajarkan oleh pendeta


Italia Paciollo pada tahun 1494, neraca itu asal mulanya hanya dipergunakan
untuk menyatakan bahwa pembukuan perusahaan telah “ditutup” dan
membuktikan bahwa ada keseimbangan antara debit dan kredit. Baru pada akhir
abad ke 18, orang mulai menyusun suatu neraca berdasarkan urutan-urutan yang
kita kenal sekarang. Lazimnya aktiva dan pasiva disusun berdasarkan urutan
menurut likwiditas, artinya disusun menurut kemungkinan untuk
mentransformasikan aktiva-aktiva tersebut menjadi uang tunai.

Daftar yang memuat informasi secara terperinci semua aktiva, kewajiban


perusahaan serta modal pemilik pada waktu tertentu disebut neraca (balance
sheet). Waktu tertentu bisa akhir bulan, akhir triwulan, akhir tahun dan waktu
tertentu lainnya.

9
Bentuk neraca ada dua bentuk yaitu bentuk skontro (account form) dan
bentuk laporan (report form). Dalam neraca bentuk skontro, Aktiva disajikan
disebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disajikan disebelah kanan. Dalam
neraca bentuk laporan, Aktiva disajikan paling atas sedangkan kewajiban dan
modal disajikan bawahannya.

Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Aktiva (Asset)

Committee on Terminology (1953 hlm. 26) mendefinsikan aktiva adalah


“Sesuatu yang disajikan di saldo debet yang akan dipindahkan setelah tutup
buku sesuai dengan prinsip akuntansi (bukan karena saldo negative yang akan
dinilai sebagai utang), saldo debet ini merupakan hak milik atau nilai yang
dibeli atau pengeluaran yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan di masa
yang akan datang”.

Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Pengelompokkan aktiva ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap di atur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002 (PSAK No. 1
tahun 2002).

1. Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva yang secara normal


ditranformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau sebelum
berakhirnya siklus produksi (jika siklus ini melebihi jangka waktu setahun).

Yang termasuk kedalam aktiva lancar antara lain kas, piutang usaha,
wesel tagih, persediaan barang, suplai toko, suplai kantor, biaya dibayar
dimuka, pendapatan yang akan diterima, investasi jangka pendek.

10
2. Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang dipergunakan dalam


perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa pembukuan.
Yang termasuk kedalam aktiva tetap antara lain peralatan, kendaraan,
bangunan/gedung dan tanah.

b. Kewajiban (Liabilities)

Definisi dari entity theory yaitu “Kewajiban adalah saldo kredit atau
jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun
berikutnya berdasarkan pencatatanyang sesuai dengan prinsip akuntansi (saldo
kredit bukan akibat saldo negatif aktiva”.

Kewajiban dibagi menjadi dua kelompok yaitu kewajiban jangka pendek


dan kewajiban jangka panjang. Pengelompokkan kewajiban jangka panjang
diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 tahun 2002
(PSAK No. 1 tahun 2002).

1. Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban-kewajiban yang akan


jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal
perusahaan. Kewajiban/hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang
wesel, hutang bank, hutang gaji, bunga dan lain-lain.

Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka pendek


antara lain utang usaha, wesel bayar, semua pendapatan yang diterima
dimuka, semua biaya yang belum dibayar dan kewajiban jangka panjang
yang akan jatuh tempo dua belas bulan setelah tanggal neraca.

11
2. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya


lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang.
Contohnya adalah hutang obligasi, hutang bank dan lain-lain.

Yang termasuk kedalam kelompok kewajiban jangka panjang


antara lain hutang hipotek dan pinjaman obligasi.

c. Modal (Equity)

Modal (equity) adalah “suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga
(entity) setelah dikurangi kewajibannya”. Dalam perusahaan equity adalah
modal pemilik. Definisi ini cenderung menganut propriety theory.

2.5.2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai


penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu (Munawir, 2000: 26).

Tujuan pokok laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan riil


perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi perusahan
disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan
yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi minimal
mencakup pos – pos berikut (PSAK No.1 Paragraf 56, Revisi 2009) :

1) Pendapatan,
2) Laba rugi usaha
3) Beban pinjaman

12
4) Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang
diperlukanmenggunakan metode ekuitas,
5) Beban pajak,
6) Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan,
7) Pos luar biasa,
8) Hak minoritas,
9) Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

2.5.3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan


aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan. Perusahaan harus
menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan
keuangan, yang menunjukan (PSAK No.1 Paragraf 66, Revisi 2009) :

1) Laba rugi bersih periode yang bersangkutan,


2) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam
ekuitas,
3) pengaruh komulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait,
4) transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik,
5) saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahan,
6) frekonsiliasi antar nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham,
agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan
secara terpisah setiap perubahan.

13
Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan
pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah
keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang
bersangkutan.

2.5.4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para


pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur
keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang (PSAK No. 2, 2009). Informasi arus kas berguna
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas
dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari
berbagai perusahaan.

2.5.5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap


pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan
informasi yang terdapat catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan mengungkapkan (PSAK No.1 Paragraf 68, Revisi 2009) :

1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan


akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi
yang penting,

14
2) Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, dan laporan perubahan ekuitas,
3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secar wajar

A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah kegiatan mengidentifikasi, menilai dan


membandingkan laporan keuangan pada tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Laporan keuangan apa saja yang bisa dianalisis? Hampir semuanya


termasuk cashflow, neraca, laba rugi, perubahan modal dan lainnya.
Dalam menganalisis laporan keuangan, Anda perlu memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan yang meliputi pajak, inflasi,
tingkat suku bunga, kondisi pandemi dan lain-lain.
Hasil dari proses analisis adalah sebuah kesimpulan sesuai perhitungan dan analisis
yang diperoleh.

B. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Bagi manajemen dan investor, analisis laporan keuangan sebuah perusahaan bisa
memberikan penilaian sebelum menentukan pilihan investasi ke perusahaan tersebut.

Dalam hal pinjaman, informasi dari laporan keuangan bisa menentukan kepastian
kesanggupan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman beserta bunga.

Analisis keuangan bisa mengetahui kemampuan perusahaan melunasi kewajiban


terhadap supplier. Selain itu juga dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen,
mengetahui besarnya penyusutan yang dialami perusahaan serta besar pajak
terhutang bagi perusahaan.

15
C. Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Kegiatan dalam analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan
dan mengukur antara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan. Kemudian
analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan menganalisis laporan
keuangan yang dimiliki dalam satu periode. Disamping itu, analisis laporan
keuangan dapat dilakukan pula antara beberapa periode.
Analisis laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah
menganalisis antara pos-pos yang ada dalam satu laporan. Manfaat analisis laporan
keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan dalam satu periode tertentu, baik
harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
Langkah yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah :
1. Mengumpulkan laporan keuangan dan data yang diperlukan selengkap
mungkin.
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan
rumus-rumus tertentu.
3. Melakukan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran.
4. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan
5. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis
tersebut.

D. Tipe Analisis Laporan Keuangan

Prosedur analisis dapat digunakan sebagai perbandingan antara setiap pos


keuangan di laporan periode berjalan dengan periode sebelumnya.

Contoh analisis keuangan sederhana bisa dilihat dalam contoh berikut:

16
Sebuah perusahaan memiliki kas sebesar Rp. 100.000.000,- di neraca tahun berjalan.
Sedangkan di neraca tahun sebelumnya tercatat memilki kas sebesar Rp.
70.000.000,-.

Nilai kas perusahaan tersebut dapat dibandingkan, kas periode tahun ini memiliki
kenaikan sebesar 30% dari tahun sebelumnya.

Prosedur analisis laporan keuangan juga bisa digunakan untuk memberikan


hubungan di laporan keuangan, misalnya di laporan keuangan tercatat kas sebesar
Rp. 50.000.000,- dan persediaan sebesar Rp. 300.000.000,- dimasukkan dalam total
aset senilai Rp. 900.000.000,- dalam laporan posisi keuangan.

Dalam bentuk relatif, jumlah saldo kas adalah 5,5% dari total aset dan jumlah
persediaan sebesar 30%.

Kondisi keuangan perusahaan secara umum dan trend dalam industri bisnis juga


perlu menjadi pertimbangan dalam mengevaluasi data keuangan dan operasional.
Ada empat analisis keuangan yaitu :

 Analisis Laporan Keuangan Horizontal

Analisis cara ini dilakukan dengan melihat persentase kenaikan atau penurunan pada tiap
pos di laporan keuangan dan dilakukan secara komparatif atau membandingkan. Cara
horizontal dilakukan dengan melihat perbandingan dua atau tiga laporan keuangan. Jumlah
di tiap pos laporan keuangan terakhir dilakukan perbandingan dengan tiap pos di laporan
keuangan perode sebelumnya. Laporan keuangan periode atau tanggal yang lebih awal
digunakan sebagai dasar pembandingnya.

Analisis keuangan ini sering sebut sebagai analisis trend dan sering dinyatakan dalam mata
uang dan persentase.
Metode analisa laporan keuangan horizontal :

1. Membuat Tabel Perbandingan Aset Lancar


Tabel di bawah ini memperlihatkan neraca perbandingan singkat periode dua tahun PT Dua
Indonesia dengan analisis horizontal.

17
Komparasi Aset Lancar PT Dua Indonesia

Dari tabel di atas diketahui bahwa PT Dua Indonesia pada akhir tahun 2020 memiliki total
aktiva (aset) sebesar Rp. 2.100.000.000,-, lebih tinggi 23% dari periode sebelumnya.

Pasiva (kewajiban) berkurang sebesar Rp. 123.000.000,- (19%) dan ekuitas pemegang
saham juga mengalami penurunan 9% atau sebesar Rp. 57.000.000,-.

Ada pengurangan kewajiban jangka panjang sebesar Rp. 80.000.000,- yang diperoleh dari
penjualan investasi jangka panjang.

2. Membuat Kompenen Aset dan Kewajiban

Neraca di poin sebelumnya bisa diperluas dengan memasukkan perincian dari berbagai
aktiva (aset) dan pasiva (kewajiban).

18
Dari hasil perincian diketahui bahwa kas dan surat berharga di periode 2020 mengalami
penurunan sedangkan piutang usaha perusahaan bertambah sebesar Rp. 5.000.000,-. Total
aset lancar perusahaan mengalami penurunan sebesar 2% pada tahun 2020.

3. Membuat Tabel Perbandingan Laba Rugi

Dari tabel pada poin 2, aset lancar tahun 2020 mengalami penurunan, ternyata dikarenakan
penjualan yang juga mengalami penurunan karena pandemi, sebesar 30%. Beban
operasional perusahaan pun mengalami penurunan sebesar Rp. 84.000.000,- atau sebesar
42%.

Penurunan harga pokok penjualan ini juga berdampak pada penurunan laba kotor yang
19
diperoleh perusahaan sebagai persentase penjualan. Laba operasi perusahaan teridentifikasi
meningkat sebesar 17%.

Nilai beban dan analisis serta perbandingan tambahan baru dapat dilakukan sebelum
mencapai kesimpulan tentang penyebab penurunan.

4. Membuat Laporan Laba Ditahan

Laporan laba rugi di atas menunjukkan laba ditahan tahun 2020 meningkat sebesar 6%.
Kenaikan tersebut karena total laba tahun 2020 sebesar Rp. 80.000.000,- dikurangi total
dividen sebesar Rp. 45.000.000,-.

 Analisis Laporan Keuangan Vertikal

Analisis vertikal menggunakan metode persentase untuk menunjukkan hubungan tiap


komponen terhadap jumlah semua akun dalam satu laporan keuangan. Analisis ini
diterapkan di akun laba dan rugi dengan mempresentasikan tajuk standar sebagai persentase
dari total aset tahunan. Walaupun analisis ini terbatas pada laporan individual. Tetapi hasil
signifikan dari analisis tersebut bisa ditingkatkan dengan menyiapkan analisis perbandingan
laporan keuangan. Ini memudahkan kita mendapatkan informasi jika pembagian biaya,
pengeluaran dan laba berbeda nilai.

 Analisis Laporan Keuangan Common Size

Cara ini digunakan untuk membandingkan periode berjalan dengan periode sebelumnya,
antar perusahaan atau antar perusahaan dengan persentase industri sejenis.

Pada analisis ini, seluruh pos dalam laporan keuangan dinyatakan dalam persentase, bukan
20
mata uang.

 Analisis Rasio

Analisis rasio bisa digunakan untuk mengetahui hubungan antara berbagai angka pada
laporan cash flow, laporan laba rugi, laporan neraca dan lainnya.

Rasio selalu mewakili satu angka yang berkaitan dengan angka lain di laporan keuangan
contohnya rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas.

Rasio likuiditas: kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.


Rasio solvabilitas: kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang.
Rasio profitabilitas: kemampuan perusahaan dalam mendapatkan profit atau keuntungan
dalam periode tertentu.
Rasio aktivitas: kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya.

21
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah


organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi
keuangan terutama kepada pihak eksternal.

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi


keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial,


karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari, antara lain:

a. neraca,
b. laporan laba rugi,
c. laporan perubahan ekuitas,
d. laporan arus kas,
e. catatan atas laporan keuangan.
Manfaat analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis.

22
Analisis laporan keuangan sangat perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan karena dapat
mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang nantinya akan menentukan keputusan
bisnis. Selain bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan dan menentukan keputusan
masa depan perusahaan, tujuan lainnya adalah untuk meyakinkan investor serta dapat
digunakan untuk mengetahui besaran pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah
sebagai pemungut pajak.
Ada empat cara untuk melakukan analisis keuangan, diantaranya analisis horizontal,
analisis vertikal, analisis common size dan analisis ratio.

3.2 Saran

Saran penulis, sebuah perusahaan harus menggunakan analisis laporan keuangan


dalam system operasional perusahaannya dan juga perusahaan tersebut harus memilih
seorang analis yang mampu untuk menganalisis data perusahaan sehingga dapat mencapai
tujuan yang telah direncanakan atau akan memperoleh hasil yang memuaskan.

23
DAFTAR PUSTAKA

24

Anda mungkin juga menyukai