MAKALAH KELOMPOK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Analisis Laporan Keuangan
(Dr. Novita Indrawati, S.E., M.Si., Ak., CA.)
Disusun Oleh:
1. Nelly Yulinda 1710246650
2. Saiful Anwar 1710
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2019
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam dunia yang ideal, pengguna laporan keuangan hanya dapat fokus pada
garis bawah pelaporan keuangan: laba bersih dan ekuitas pemegang saham.
Sistem pelaporan keuangan tidak sempurna.
Kejadian ekonomi & entri akuntansi tidak sesuai secara tepat; mereka berbeda
di dimensi waktu, pengakuan & pengukuran. Peristiwa ekonomi dan
pengakuan akuntansi atas peristiwa tersebut sering terjadi pada waktu yang
berbeda. Aset berumur panjang ditulis, sebagian besar, pada Periode Fiskal
pilihan manajemen
Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum (GAAP) mengizinkan
peristiwa ekonomi yang memang menerima pengakuan akuntansi untuk diakui
dengan cara yang berbeda oleh berbagai laporan keuangan yang berbeda.
Catatan atas laporan keuangan merupakan data pelengkap meskipun tidak
termasuk dalam laporan itu sendiri, membantu pengguna laporan keuangan
untuk menginterpretasikan laporan atau menyesuaikan ukuran kinerja
perusahaan agar lebih dapat dibandingkan.
Informasi dari luar proses pelaporan keuangan dapat digunakan untuk
membuat data keuangan lebih bermanfaat.
3
Dalam mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi perusahaan, di mulai
dengan mempelajari aktivitas bisnis perusahaan. Kemudian demi meningkatkan
keputusan bisnis banyak individu dan perusahaan menggunakan laporan keuangan
untuk menyediakan sumber informasi yang kaya dan dapat diandalkan untuk analisis
tersebut.
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya
dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern
maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model
dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan
merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:
a. Dapat menilai prestasi perusahaan
b. Dapat memproyeksi laporan perusahaan
c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang
dari aspek waktu tertentu:
i. Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas)
ii. Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban)
iii. Likuiditas
iv. Solvabilitas
v. Aktivitas
vi. Rentabilitas atau Profitabilitas
4
vii. Indikator Pasar Modal
d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
e. Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu
yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
Tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi
pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua
periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang
akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
a. Manajer
Manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek
perusahaan mereka, baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan
yang memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor
dan investor memandangnya. Kegunaan analisis laporan keuangan bagi
manajer memberikan petunjuk tentang perubahan strategis dalam kegiatan
operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis
dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas
dan risiko pesaing. Analisis tersebut juga memungkinkan adanya perbandingan
6
antar perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur
(benchmark) kinerja.
b. Merger, Akuisisi, dan Divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya,
melalui merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu
mengindentifikasi target potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu
menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya,
yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan
target.
c. Manajemen Keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai
dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang
maupun resikonya.
d. Direktur.
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk
melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati
aktivitas perusahaan.
e. Regulator (Pembuat Peraturan).
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan
untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang
dilaporkan.
f. Serikat kerja.
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi
tawar-menawar kolektif.
g. Pelanggan.
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok
bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling
menguntungkan.
7
c. Informasi Keuangan dan Pasar Modal
Temuan, berkaitan dengan keterkaitan antara informasi akuntansi dan standar
pelaporan di pasar modal, sangat kritis terhadap proses penetapan standar akuntansi
dan kegunaan analisis keuangan. Temuan-temuan ini tidak meniadakan kegunaan
analisis keuangan dari sekuritas individual yang mungkin salah harga atau keputusan
yang dibuat di luar pengaturan pasar modal, misalnya keputusan kredit yang dibuat
oleh bank atau pemberi pinjaman kelembagaan lainnya. Data keuangan bermanfaat
bagi investor hanya untuk prediksi karakteristik risiko perusahaan. Alasan ini sejalan
dengna literatur keuangan.
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
analisis bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan
keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi
keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan
bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu
bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa dana
(fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit
raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor individual. Jenis-jenis
utama analisis bisnis adalah sebagai berikut.
a. Analisis Kredit
8
pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu
di masa depan. Jenis pendanaan ini biasanya bersifat jangka pendek atau
jangka panjang serta muncul dalam berbagai jenis transaksi.
b. Analisis Ekuitas
9
2.1.5 Komponen Analisis Bisnis
Analisis
lingkungan
bisnis dan
strategi
Analisis Analisis
Industri Strategi
Analisis Laporan
keuangan
Analisis
Keuangan Analisis
Analisis
Prospektif
Akuntansi
Analisis
Analisis sumber dan Analisis
Profitabilitas penggunaan Risiko
dana
Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri dari : (1) bagian analisis industri, dan
(2) analisis strategi.
Analisis industri (industry analysis) merupakan langkah pertama dalam prospek dan
struktur industri karena hal tersebut akan menentukan profitabilitas perusahaan.
Analisis industri sering dikerjakan dengan menggunakan kerangka yang diajukan oleh
Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value chain analysis).
10
Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis
perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
b. Analisis Akuntansi
11
atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala disebut sustainable
earning power.
c. Analisis Keuangan
12
Laporan laba rugi melaporkan pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan &
kerugian.
Neraca menunjukkan aset, kewajiban, & ekuitas pemegang saham; laporan
pemegang saham melaporkan transaksi modal dengan pemilik.
Laporan Laba Rugi Komperhensif
Laporan arus kas mencakup investasi operasi, dan arus kas masuk dan keluar
keuangan. Banyak transaksi tercermin dalam lebih dari satu pernyataan
sehingga seluruh set diperlukan untuk mengevaluasi perusahaan.
Laporan perubahan modal
1. Dapat dipahami
2. Relevan
13
terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam
memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya
tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang
hasil dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa
lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan
kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti
pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai
prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun
demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan
dengan penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya nilai
prediktif laporan laba-rugi dapat ditingkatkan kalau akun-akun penghasilan atau badan
yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.
3. Keandalan (Realiable)
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika
bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan
pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan
atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi
jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi
tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya jika tindakan hukum masih
dipersengkatakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah
seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk
mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.
a. Penyajian jujur
14
b. Substansi mengungguli bentuk
c. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak
boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak,
sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang
berlawanan.
d. Pertimbangan sehat
e. Kelengkapan
15
4. Dapat dibandingkan
1. Pernyataan komparatif.
Laporan keuangan komparatif adalah laporan posisi keuangan pada periode
waktu yang berbeda. Unsur-unsur ditampilkan dalam bentuk komparatif
sehingga memberikan gambaran posisi keuangan pada dua atau lebih periode.
Umumnya dua laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) berada dalam
bentuk komparatif untuk analisis keuangan.
2. Analisis tren.
Laporan keuangan dapat dianalisis dengan menghitung tren layanan informasi.
Metode ini menentukan arah ke atas atau ke bawah dan melibatkan
penghitungan hubungan persentase yang setiap pernyataan dikenakan ke item
yang sama di tahun dasar. Informasi selama bertahun-tahun diambil.
5. Analisis rasio.
Rasio adalah teknik analisis dan interpretasi laporan keuangan. Ini adalah
proses membangun dan menafsirkan berbagai rasio untuk membantu dalam
keputusan tertentu. Itu hanyalah sarana untuk memahami kekuatan dan
kelemahan finansial perusahaan dengan lebih baik.
6. Analisis biaya-volume-laba.
Biaya-volume-laba yang populer dikenal sebagai analisis impas. Ini membantu
dalam menjawab pertanyaan seperti :
17
2.2 AKRUAL-FONDASI AKUNTANSI KEUANGAN
Fitur yang menarik dalam arus kas adalah kesederhanaannya. Arus kas mudah
dipahami dan dapat dihitung secara langsung.Arus kas merupakan sesuatu yang
berwujud dan pasti. Kas terlihat seperti hal yang nyata bukan kreasi dari metode
akuntansi. Tetapi sayangnya, saat akan mengukur kapasitas perusahaan untuk
menghasilkan kas, kegunaan kas sangat efisien.
18
2.2.2 Akrual dan Arus Kas
Arus kas operasi (Operating Cash flow), mengacu pada kas yang berasal dari
aktifitas perusahaan.
Arus kas bebas (Free cash flow), mencerminkan dampak tambahan investasi
dan divestasi terhadap asset operasional. Keunggulan arus kas bebas adalah
bahwa ia mencerminkan kas yang dapat dengan bebas digunakan untuk
membayar kewajiban atau untuk pemegang saham.
Perbedaan akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah tepat waktu
dan pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan
yang selalu terdapat pada akuntansi kas. Masalah tepat waktu mengacu pada arus kas
yang tidak selalu terjadi bersamaan dengaaktifitas usaha yang menghasilkan kas
tersebut. Misalnya suatu penjualan terjadi pada kuartal pertama, namun kas dari
penjualan tersebut diperoleh di kuartal kedua. Masalah penandingan dan pengaitan
mengacu pada arus kas masuk dan keluar yang disebabkan oleh suatu aktiftas usaha
tetapi tidak dapat dikaitkan dengan waktu terjadinya. Misalnya honor yang diterima
dari kegiatan konsultasi yang tidak terkait dengan waktu pembayarangaji konsultan
yang bekerja pada proyek konsultasi tersebut.
Masalah tepat waktu dan pengaitan dengan arus kas disebabkan oleh dua
alasan. Pertama, dalam perekonomian kredit menekankan bahwa transaksi lebih sering
tidak bersamaan dengan transfer kas langsung.Transaksi kredit menyebabkan arus kas
tidak dapat ditelusuri pada aktifitas usaha sesuai waktu terjadinya. Kedua, biaya
biasanya terjadi sebelum manfaatnya dapat diakui , terutama biaya yang terkait
19
denganinvestasi pabrik dan peralatan. Oleh Karena itu, mengukur biaya saat terjadi
kas tidak dapat mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja.
Akrual jangka pendek (short – term accruals), mengacu pada perbedaan waktu
yang pendek antara laba dan arus kas. Akrual ini menyebabkan adanya pos
modal kerja pada neraca (aktiva lancar dan kewajiban lancar) serta disebut juga
akrual modal kerja (working capital accrual).
Akrual jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh kapitalisasi.
Kapitalisasi aktiva merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada
periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode masa depan.
Proses ini menimbulkan aktiva jangka panjang seperti, bangunan, mesin,
goodwill.
Analisis arus kas sebenarnya sejalan dengan penyusunan laporan arus kas atau
disebut Cash Flow Statement. Laporan arus kas dinilai banyak memberikan informasi
tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan informasi tentang kemampuan
20
perusahaan dalam mendapatkan laba dan kondisi likuiditas perusahaan di masa yang
akan dating.
Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ikhtisar arus masuk dan arus
keluar kas untuk suatu periode. Laporan arus kas ini dinyatakan pula dalam Standar
Akuntansi Keuanan (2002: 2.1) yaitu:
Laporan arus kas berbeda dengan laporan laba rugi, khususnya yang dalam
penyusunannya menggunakan dasar waktu atau accrual basis, karena laporan arus
kas merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa
memperhatikan hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh maupun biaya-biaya
21
yang terjadi. Subyek laporan arus kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedangkan
subyek laporan laba rugi adalah penghasilan yang direalisir atau diperoleh dan biaya
yang terjadi tanpa memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau
belum dan apakah biaya-biaya itu sudah dibayar per kas atau belum.
Sedangkan dasar yang digunakan dalam menyusun laporan laba rugi adalah
dasar tunai atau cash basis, dimana penghasilan baru diakui bila sudah diterima
uangnya dan biaya diakui bila sudah dibayar tunai atau per kas, dalam hal ini laporan
laba rugi menunjukan sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak
sumber-sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula dalam hal pengeluaran. Oleh
karena itu, laporan arus kas sifatnya atau scopenya lebih luas daripada laporan laba
rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accrual basis .
Dalam penyajian Laporan Arus Kas, memisahkan tansaksi arus kas dalam tiga
kategori yaitu:
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividend dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba
atau rugi bersih.
22
Berikut ini adalah beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi :
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu
dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan
arus kas masa depan.
Bila perusahaan memiliki kelebihan kas, ada beberapa alternatif yang dapat
dipilih untuk memanfaatkan kelebihan ini. Yang paling mudah adalah membiarkan kas
tersebut tetap menganggur, tidak digunakan untuk apapun.
Jika peralatan yang menganggur untuk jangka waktu yang lama, sebaiknya
peralatan itu dijual. Peralatan atau mesin-mesin yang menganggur memerlukan tempat
penyimpanan, perawatan, dan memunculkan biaya-biaya tanpa menghasilkan
23
pendapatan bagi perusahaan. Bila aktiva tetap ini dijual, kas yang diterima dapat
digunakan untuk keperluan lain. Pada saat aktiva tetap telah habis masa pakainya,
maka sebaiknya dijual dan diganti dengan yang baru. Pembelian aktiva tetap baru
merupakan investasi.
c. Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu
dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh
para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
pendanaan adalah :
24
investasi (investing activities), dan pendanaan (financing activities). Penyajian arus
kas menurut ketiga klasifikasi tersebut dilakukan dengan cara yang paling sesuai
dengan karekteristik bisnis suatu perusahaan.
AKTIVITAS OPRASIONAL
25
2.3.5 Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan. Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus
kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini
menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang
tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.
- Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Keunggulan utama dari metode langsung adalah bahwa hal itu menyajikan
kategori utama penerimaan dan pengeluaran kas. Sedangkan kelemahan utamanya
adalah bahwa pengumpulan data yang diperlukan seringkali mahal.
26
b. Metode Tidak Langsung (indirect)
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengkoreksi
pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan
dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode
berjalan;
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
d. Sebagai alternatif, berdasarkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat
dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan beban yang
diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dan beban yang
diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan,
piutang usaha dan hutang usaha selama satu periode.
27
2.3.6 Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut
ini dapat disajikan menurut arus kas bersih :
Laporan arus kas menggabungkan arus kas untuk peristiwa yang dilaporkan di
neraca dan laporan laba rugi. Untuk menganalisis laporan arus kas dapat kita lihat dari
dua keadaan yaitu:
29
Metode Analisis Arus Kas
Sebagaimana telah diketahui bahwa laporan arus kas serta laporan keuangan
lainnya hanya menyajikan data sehingga belum dapat memberikan informasi yang
berarti bagi para stakeholder. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik atau metode
guna melakukan interpretasi dan analisis terhadap posisi arus kas. Dalam melakukan
analisis arus kas perusahaan dapat digunakan beberapa metode antara lain: analisis
horizontal, analisis vertikal atau analisis common-size dan analisis cross-section.
30
mengetahui daya saing suatu perusahaan dipandang dari aspek keuangan. Perusahaan
yang dipilih sebagai patokan adalah perusahaan yang dianggap sebagai pesaing
terkuat, sementara rata-rata industri adalah kelompok perusahaan pada industri yang
sama.
Penggunaan analisis cross-section pada analisis arus kas pada dasarnya mencakup
seluruh aspek laporan arus kas yang dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain
atau rata-rata industri. Namun demikian, untuk lebih memudahkan melakukan analisis
maka ruang lingkup analisis dibatasi pada aspek-aspek utama saja, seperti nilai sub
total setiap aktivitas bisnis atau nilai akhir keseluruhan arus kas perusahaan.
31
Riview Jurnal
Richard G. Sloan
Isu yang diteliti Apakah harga saham mencerminkan tentang laba masa
depan yang terkandung dalam komponen akrual dan cash
flow dari laba saat ini?
Latar Belakang Investor terlalu terpaku terhadap earning tahun berjalan
untuk memprediksi earning yang akan datang, dan gagal
mencerminkan secara penuh informasi yang terkandung
dalam komponen cashflow dan akural dari laba sekarang
sampai informasi yang berdampak laba masa deepan.
Alasan mengapa topik ini penting Analisis keuangan menganjurkan untuk memeriksa
untuk diteliti komponen akrual dan cash flow dari laba sekarang untuk
memprediksi laba di masa depan. Investor cenderung
terpaku pada laba yang dilaporkan. Untuk itu perlu
dijelaskan tentang sifat informasi yang terdapat dalam
komponen akrual dan cash flow dari laba dan sejauh mana
mencerminkan laba di masa datang.
Masalah yang ingin diteliti Apakah kedua komponen earning tersebut berbeda?
Apakah harga saham merefleksikan sepenuhnya
perbedaan antara kedua komponen?
Tujuan penelitian Menginvestigasi apakah harga saham mencerminkan
informasi tentang laba masa depan yang terkandung dalam
komponen akrual dan cash flow dari laba saat ini.
Teori yang digunakan dalam 1. Accruals
penelitian 2. Financial variables of interest:
a. Earnings
b. Accrual component
c. Cash flow component
3. Measurement of future stock
Hipotesis penelitian H1
Persistensi kinerja laba saat ini menurun dalam besarnya
komponen akrual laba dan peningkatan besarnya arus kas
komponen laba.
H2 (i)
32
Ekspektasi laba (yang terwujud ) pada harga saham gagal
merefleksikan secara penuh higher earning persistence
yang disebabkan oleh komponen cash flow dan lower
earnings persistence yang disebabkan pada komponen
pendapatan akrual
H2 (ii)
Strategi pedagangan adalah long position untuk saham-
saham yang melaporkan level akrual yang rendah: serta
short position untuk saham-saham yang melaporkan level
akrual yang tinggi
H3 (iii)
Abnormal return yang diprediksikan pada H2 (ii) terjadi di
sekitar pengumuman future earning
1. Pengujian H2
Menguji mengenai berlaku tidaknya efisiensi pasar
dengan menggunakan model rational expectation rates,
dimana jika pasar berlaku efisien maka abnormal return
nya = 0. Pasar dinyatakan efisien jika nilai γ1< γ2 dan
γ= γ
Apakah harga saham mencerminkan sifat yang
berbeda dari akrual dan arus kas komponen laba
Rational Expectation test developed by Mankin (1983)
33
Market Efficiency imposes the constraint that α1 = α1*
34
4. H2 (ii)
Pengembalian saham yang abnormal dapat diperoleh
dengan memanfaatkan ketidakmampuan investor untuk
membedakan dengan benar antara akrual dan arus kas
komponen pendapatan)
35
PENDAPAT
Isu yang diteliti masih cukup relevan hingga kini. Hal ini ditandai dengan adanya
penelitian setelahnya yang tetap mendukung penelitian tersebut. Beberapa penelitian
tersebut yaitu Accrual reliability, earnings persistence and stock prices (Scott A.
Richardson, Richard G. Sloan, Mark T. Soliman, Irem Tuna; 2005) dan Accrual
reliability, earnings persistence, and stock prices: revisited (R. Mithu Dey ,Lucy Lim;
2015).
Di samping itu, hasil penelitian ini mengangkat isu-isu tambahan untuk penelitian
masa depan. Yang menarik adalah sejauh mana persistensi yang lebih rendah dari
kinerja laba yang disebabkan oleh komponen akrual laba yang disebabkan oleh
manajemen laba.Isu-isu terkait termasuk menentukan apakah manajemen laba dibuat
dengan maksud untuk manipulasi sementara harga saham dan motivasi untuk setiap
harga saham tersebut.
36
Journal Summary: Do Stock Prices Fully Reflect
Information in Accruals and Cash Flows about
Future Earnings? By: Richard G. Sloan
The Accounting Review, Vol. 71, No. 3. (Jul., 1996), pp. 289-315
Journal Summary
Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and Cash Flows about
Future Earnings?
H1 = Persistensi kinerja laba saat ini merupakan fungsi menurun dari besarnya
komponen akrual dan merupakan fungsi yang naik/meningkat dari
besarnya komponen cashflow dalam laba.
H2(i) = Ekspektasi laba (yang terwujud) pada harga saham gagal merefleksikan
secara penuh higher earnings persistence yang diatributkan pada
komponen cashflow dan lower earnings persistence yang diatributkan
pada komponen akrual. à mispricing
Dimana :
38
Dep = Penyusutan dan amortisasi (Compustat item 14).
Earnings =
Accruals
Accrual Component =
Dimana :
Earnings = Laba
Income = Pendapatan
(R- R) = α+ β(R- R) + ε
Dimana :
39
Hasil statistik deskriptif menunjukkan :
(Earning) = α + α (earning) t + vt + 1
Earning = γ + γ (accrual) t + γ CF
Dimana γ< γ
Jurnal ini semakin menambah banyak bukti yang menunjukkan bahwa harga
saham mencerminkan harapan naif tentang atribut penilaian fundamental seperti laba.
Secara khusus, penelitian ini menambah bukti dalam Ou dan Penman (1989), yang
menggunakan mechanical statistical prediction model untuk memprediksi perubahan
laba satu tahun ke depan, dan Bernard dan Thomas (1990), yang menggunakan auto-
regresif properti dari laba kuartalan untuk memprediksi laba kuartalan masa depan.
Selain menguatkan temuan dari studi ini dalam lingkungan yang berbeda, jurnal ini
memberikan kontribusi dalam tiga hal utama. Pertama, tidak mengandalkan pada
model statistik, motivasi untuk memprediksi laba masa depan, jurnal ini menggunakan
model yang bergantung pada karakteristik dari proses akuntansi yang mendasarinya
yang didokumentasikan dalam teks pada analisis laporan keuangan. Kedua, sementara
Ou dan Penman (1989) dan Bernard dan Thomas (1990) menggunakan model random
walk untuk mewakili investors’ naive earnings expectations, jurnal ini menggunakan
a less restrictive model yang mengasumsikan investor mungkin tidak sepenuhnya
membedakan antara berbagai komponen pendapatan.Tidak seperti penelitian
41
sebelumnya, tulisan ini menganalisis sejauh mana besarnya pendapatan saham
diprediksi konsisten dengan prediksi dari the naive earnings expectations model.
Hasil penelitian ini mengangkat isu-isu tambahan untuk penelitian masa depan.
Yang menarik adalah sejauh mana persistensi yang lebih rendah dari kinerja laba yang
disebabkan oleh komponen akrual laba yang disebabkan oleh manajemen laba.
Dechow et al. (1995) memeriksa sampel dari manipulasi laba yang tunduk pada
tindakan penegakan hukum SEC dan menemukan bahwa manipulasi laba pada
dasarnya adalah disebabkan metode akrual yang terbalik/mengalami kemunduran pada
tahun setelah manipulasi laba.
42
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
43
DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :
Salemba Empat
White, Gerald I., Sondhi, Ashwinpaul C. Dan Fried, Dov. 2003. The Analysis and Use
of Financial Statements. New York: Wiley.
44