Anda di halaman 1dari 45

SOAL SELEKSI

KOMPETENSI
BIDANG

PRANATA
KEUANGAN
(EKONOMI)

SOALCPNSINDO
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui
tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan
sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang
nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu,
keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja
keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah,
bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Dari sudut pengendalian internal, manajemen ingin melakukan analisis keuangan dalam rangka
merencanakan dan mengendalian keuangan perusahaan secara efektif. Untuk rencana di masa mendatang,
manajer keuangan harus merencanakan posisi keuangan perusahaan saat ini dan mengavaluasi kesempata-
kesempatan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. Tanpa mengurangi penghargan
dalam pengendalian internal, manajer keuangan secara khusus memperhatikan keuntungan investor dari
berbagai aset perusahaan dan efisiensi manajemen aset. Akhirnya, untuk menggunakan dana dari luar
perusahaan secara efektif, manajer keuangan harus menyesuaikan terhadap semua aspek analisis keuangan
dimana modal dari pemasok digunakan untuk evaluasi perusahaan. Disini terlihat jelas bahwa tipe analisis
keuangan yang digunakan bervariasi menuntuk kepentingan pihak yang menganalisis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang diangkat disini adalah sebagai berikut.
1. Apakah defenisi dan tujuan laporan keuangan itu?
2. Siapa saja yang membutuhkan informasi laporan keuangan?
3. Apa saja karakteristik laporan keuangan?
4. Arti penting analisis laporan keuangan?
5. Teknik apa saja yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan?
6. Tolok ukur apa yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui laporan keuangan dan rasio laporan keuangan perusahaan;
2. Memahami pihak-pihak yang menggunakan rasio keuangan dan bagaimana menggunakannya;
3. Mengetahui metode dan teknik yang digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan;
4. Memahami tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan perusahaan;
5. Memahami cara menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio neraca dan laporan laba rugi;

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. dapat menjelaskan pentingnya laporan keuangan perusahaan yang akuntabel bagi kepentingan manajerial
maupun para pihak yang berkepentingan demi kelangsungan hidup perusahaan;
2. dapat menggunakan rasio keuangan untuk menganalisa kondisi likuiditas dan aktivitas perusahaan;
BAB II
PEMBAHASAN

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup
analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam
menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
2.1 Laporan keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai
laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan
laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan
ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode
tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-rugi atau hasil
usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi keuangan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan untuk perusahaan terdiri dari
laporan-laporan yang melaporkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu, yang dilaporkan
dalam neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana neraca
menunjukkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi
perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan
penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.

2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan


Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai sumber di atas, diantaranya adalah :
1. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan
yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain
yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen
perusahaan. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan
menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai
dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan
dan menilai keuangan. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan
keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek-aspek
kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus
faktual dan dapat diukur secara objektif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan
aset perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan
perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.
1. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan apakah perusahaan di
masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama
atau lebih menguntungkan.
2. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi,
pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan
perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi.
2.1.2 Karakteristik Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5-8), laporan keuangan yang berguna bagi pemakai
informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan,
keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat dipahami.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera
dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tesebut
terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan.
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan,
atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya informasi struktur dan besarnya aset yang
dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga
berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya
tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi
yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai
dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung
menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun
demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan penampilan
informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya nilai prediktif laporan laba-rugi dapat
ditingkatkan kalau akun-akun penghasilan atau badan yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi
diungkapkan secara terpisah.
3. Keandalan
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian
yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin
relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi
tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya jika tindakan hukum masih dipersengketakan,
mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca,
meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.
a) Penyajian jujur. Informasi harus digambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi misalnya, neraca
harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aset, kewajiban
dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan.
b) Substansi mengungguli bentuk. Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
c) Netralitas. Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada
usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan
merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.
d) Pertimbangan sehat. Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa
dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat prabrik
serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian semacam itu
diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan
sehat dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan
terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak diperkenankan, misalnya
pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan berlebihan dan sengaja menetapkan aset atau
penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi, sehingga
laporan keuangan menjadi tak netral, dan karena itu tidak memiliki kualitas andal.
e) Kelengkapan. Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan
beban. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau
menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi
relevansinya.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antara perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara
relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang
serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perushaan bersangkutan, antar periode perusahaan yang
sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

2.1.3 Jenis Laporan Keuangan


Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2), laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan neraca dan laporan laba-rugi.
1. Neraca
Neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini
menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada saat tertentu. Neraca atau balance sheet adalah
laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aset kewajiban-
kewajibannya atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut
atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu neraca tepatnya
dinamakan statements of financial position. Karena neraca merupakan potret atau gambaran keadaan
pada suatu saat tertentu maka neraca merupakan status report bukan merupakan flow report.
Aset dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu aset lancar adalah aset yang habis dalam satu
kali perputaran dalam proses produksi dan proses berputarnya adalah dalam waktu yang pendek
(umumnya kurang dari satu tahun). Dalam perputarannya yang satu kali ini, elemen-elemen dari aset
lancar tidak sama cepatnya ataupun tingkat perputarannya, misalnya piutang menjadinya kas adalah lebih
cepat daripada inventory (apabila penjualan dilakukan secara kredit), karena piutang menjadi kas hanya
membutuhkan satu langkah saja, sedangkan inventory melalui piutang dahulu barulah menjadi kas.
Dengan kata lain, aset lancar ialah aset yang dapat diuangkan dalam waktu yang pendek. Sedangkan aset
tetap adalah aset yang tahan lama yang tidak atau secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses
produksi. Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap selain aset itu dimiliki perusahaan,
juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aset tersebut mempunyai umum kegunaan
jangka panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode kegiatan perusahaan).
Hutang merupakan semua kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur.
Hutang atau kewajiban-kewajiban perusahaan dapat dibebankan ke dalam kewajiban lancar (kewajiban
jangka pendek) dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah
kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki perusahaan,
sedangkan kewajiban jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayaran (jatuh
temponya) jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).
Berikut Contoh neraca PT. Pelangi 31 Desember 2008 dan 2009 serta Laporan Laba Rugi
tahun 2008

Neraca PT Pelangi
(dalam ribuan)

31 Desember 31 Desember
AKUN 2008 2009
Kas 20.800 20.000
Sekuritas 70.000 60.000
Piutang Dagang 100.000 80.000
Persediaan 142.000 120.000
Total Aktiva Lancar 332.800 280.000
Aktiva Tetap 644.000 720.000
Akumulasi Penyusutan (160.000) (200.000)
Aktiva Tetap Netto 484.000 520.000
TOTAL AKTIVA 816.800 800.000
Hutang Dagang 38.800 28.000
Hutang Wesel 44.000 40.000
Hutang Bank 54.000 52.000
Total Hutang Lancar 136.800 120.000
Hutang Jangka Panjang 424.800 280.000
Modal Saham (40.000 lembar) 240.000 240.000
Laba Ditahan 152.000 160.000
TOTAL PASSIVA 816.800 800.000

2. Laporan Laba-Rugi
Menurut Munawir (2010:26), laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Walaupun
belum ada keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-
prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:
a. bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
(penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang
yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
b. bagian kedua menunjukkan beban-beban operasional yang terdiri dari beban penjualan dan beban
umum/administrasi (operating expenses).
c. bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang
diikuti dengan beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan (non operating/financial
income dan expenses).
d. bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
Berikut Contoh neraca PT. Pelangi 31 Desember 2008 dan 2009 serta Laporan Laba Rugi tahun
2008.
PT. Pelangi
Laporan Rugi Laba
1 Januari-31 Desember 2008 (Rp 000)
Penjualan 1.200.000
Harga Pokok penjualan (1.022.000)
Laba Kotor 178.000
Biaya Operasi :
Biaya penjualan (8.800)
Biaya adm&umum (16.000)
Pembayaran Lease (11.200)
Penyusutan (40.000)
(76.000)
Laba operasi (EBIT) 102.000
Bunga (22.000)
Laba Sebelum Pajak (EBT) 80.000
Pajak 40% (32.000)
Laba setelah pajak (EAT) 48.000

2.2 Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Menurut Harahap (2009:195), kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan
keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan
atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan
keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh
dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang
terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain
yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga
antara lain:
a. dapat menilai prestasi perusahaan
b. dapat memproyeksi laporan perusahaan
c. dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu:
1) Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas)
2) Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban)
3) Likuiditas
4) Solvabilitas
5) Aktivitas
6) Rentabilitas atau Profitabilitas
7) Indikator Pasar Modal
d. menilai perkembangan dari waktu ke waktu
e. menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam
dunia bisnis.

2.3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih
lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Menurut Kasmir (2011:68), tujuan dari analisis laporan keuangan adalah:
a. untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas,
maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b. untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
c. untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
d. untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan
posisi keuangan perusahaan saat ini.
e. untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena
sudah dianggap berhasil atau gagal.
f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
2.4 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010:36), ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap penganalisis
laporan keuangan, yaitu analisis horisontal dan analisis vertikal. Analisis horisontal adalah analisis dengan
mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan
diketahui perkembangannya. Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya
meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara akun yang satu dengan
akun yang lain dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil
operasi pada saat itu saja.
Menurut Munawir (2010:36-37), teknik analisis laporan keuangan terdiri dari :
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:
a. data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c. kenaikan atau penurunan dalam persentase.
d. perbandingan yang dinyatakan dalam rasio.
e. persentase dalam total.
2. Trend atau tendensi atau posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase
(Trend Percentage Analysis), adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi
daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan persentase per komponen (Common Size Statement), adalah suatu metode analisis untuk
mengetahui persentase investasi pada masing-masing aset terhadap total asetnya, juga untuk mengetahui
struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah
penjualannya.
4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber
serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam
periode tertentu.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas (Cash Flow Statement Analysis), adalah suatu analisis untuk
mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta
penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari akun-akun tertentu dalam
neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisis perubahan laba kotor (Gross Profit Analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-
sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari suatu periode ke periode yang lain atau perubahan laba
kotor dari suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisis Break Even, adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh
suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi juga belum memperoleh
keuntungan. Dengan analisis ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk
berbagai tingkat penjualan.
Metode dan teknik analisis manapun yang digunakan, kesemuanya itu merupakan permulaan dari
proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan, dan setiap metode analisis
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat agar data lebih dimengerti sehingga dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

2.5 Analisis Rasio Keuangan


Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dan dengan
menggunakan alat analisis berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa
baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan.
Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan. Menurut Simamora (2002:357), analisis rasio merupakan cara penting untuk
menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna diantara komponen-komponen dari laporan-laporan
keuangan.
Menurut Margaretha (2004:22), dalam mengalisis rasio keuangan terdapat beberapa cara yang dapat
digunakan, di antaranya :
1. Analisis horisontal/trend analysis, yaitu membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari
tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama
kurun waktu tertentu.
2. Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio semacam
dari perusahaan lain yang sejenis atau standar industri untuk waktu yang sama.
Sedangkan menurut Riyanto (2010:329), dalam mengadakan analisis rasio keuangan pada dasarnya
dapat melakukannya dengan 2 macam cara pembandingan, yaitu :
1. membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu
(rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang
dari perusahaan yang sama. Dengan cara pembanding ini akan dapat diketahui perubahan-
perubahan dari rasio tersebut dari tahun ke tahun. Kalau diketahui perubahan dari angka rasio
tersebut maka dapatlah diambil kesimpulan mengenai tendensi atau kecenderungan keadaan
keuangan serta hasil operasi perusahaan yang bersangkutan.
2. membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan
lain yang sejenis atau industri (rasio industri/rasio standar) untuk waktu yang sama. Dengan cara
ini akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan dalam aspek keuangan tertentu
berada di atas rata-rata industri, berada pada rata-rata atau terletak dibawah rata-rata industri.
Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio, maka diperlukan adanya pembanding. Pada
pokoknya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam membandingkan rasio keuangan perusahaan, yaitu:
1. Cross Sectional Approach, merupakan suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan
rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat
bersamaan.
2. Time series analysis, merupakan suatu cara dengan membandingkan rasio-rasio keuangan
perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Pembanding antara rasio yang dicapai saat ini
dengan rasio-rasio pada masa lalu akan memperhatikan apakah perusahaan mengalami kemajuan
atau kemunduran.
Apabila dilihat dari sumber darimana rasio ini dibuat, maka dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
golongan, yaitu:
1. Rasio neraca (Balance Sheet Ratios), yang digolongkan dalam katagori ini adalah semua data yag
diambil dari atau bersumber dari neraca;
2. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income Statement Ratios), yang tergolong dalam katagori ini
adalah semua data yang diambil dari laba-rugi;
3. Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratios), yang tergolong dalam katagori ini adalah
semua data yang diambil dari neraca dan laporan laba-rugi.
2.6 Rasio Keuangan
Rasio keuangan yang biasa digunakan secara pokok ada dua macam. Jenis Pertama meringkaskan
beberapa aspek kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu dimana neraca sudah disiapkan. Jenis
Kedua meringkaskan beberapa aspek dari suatu prestasi perusahaa selama periode waktu tertentu biasanya
satu tahun. Rasio tersebut dinamakan rasio laporan rugi/laba atau rasio laporan rugi/laba neraca.

2.6.1 Rasio Likuiditas


Menurut Fred Weston dikutip oleh Kasmir (2008:129): menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity
ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek. Rasio likuiditas digunakan untuk menggambarkan seberapa likuidnya suatu perusahaan serta
kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar.
Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
yang segera jatuh tempo.
Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak dari ketidakmampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk
memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan, juga berarti pembatasan
kesempatan dan tindakan manajemen.
Masalah likuiditas yang lebih parah mencerminkan ketidak mampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban lancar. Masalah ini dapat mengarah pada penjualan investasi dan aktiva dengan terpaksa, dan
bukan mengarah pada insolvensi dan kebangkrutan, sehingga jika suatu perusahaan gagal memenuhi
kewajiban lancarnya, maka kelangsungan usahanya dipertanyakan. Dengan kata lain kesehatan suatu
perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas (diukur dengan current ratio) diharapkan
berhubungan dengan luasnya tingkat pengungkapan (Wallace : 1994). Tetapi sebaliknya jika likuiditas
dipandang sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah perlu memberikan
informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan rendahnya kinerja dibanding perusahaan yang mempunyai
rasio likuiditas yang tinggi.
Tingkat likuiditas suatu perusahaan dapat diukur dengan cara
1. Current Ratio
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat digunakan untuk menutupi kewajiban
jangka pendek/hutang lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek.
Current Asset
Current Ratio = ---------------------------
Current Liabilities

Apabila current ratio 1:1 atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang
lancar. Rasio ini lebih aman jika berada diatas satu atau diatas 100% artinya aktiva lancar akan mampu
membayar kewajiban lancarnya tanpa mengganggu operasi perusahaan. Current ratio 200% kadang-
kadang dipertimbangkan sebagai current ratio yang memuaskan bagi perusahaan industri atau perusahaan
komersil, sedang bagi perusahaan penghasil jasa seperti perusahaan listrik dan hotel angka 100%
dikatakan sudah mencukupi.
Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibanding
dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya (seperti persediaan)
yang berlebih-lebihan. Current ratio yang tinggi tersebut memang baik dari sudut pandang kreditur,
tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didaya
gunakan secara efektif. Sebaliknya current ratio yang rendah lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa
manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif. Saldo kas dibuat minimum sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat perputaran piutang dan persediaan diusahakan maksimum.
2. Quick Ratio (Acid Test Ratio)
Rasio ini merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan
memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan disbanding asset lain. Quick asset ini terdiri dari
piutang dan surat-surat berharga yang dapat direlisir menjadi uang dalam waktu relatif pendek. Jadi
semakin besar rasio ini semakin baik.
Current Asset - Inventory
Quick Ratio = -------------------------------------
Current Liabilities
Lebih baik jika rasio ini dapat mencapai 1: 1 atau 100% karena jika terjadi likuidasi maka
perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya disebabkan sumber yang digunakan adalah
aktiva yang cepat dapat diuangkan
3. Cash Ratio
Rasio ini merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
hutang yang dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara dengan kas seperti rekening giro.
Semakin besar perbandingan kas atau setara kas dengan hutang lancar semakin baik.
Cash or cash equivalent
Cash Ratio = --------------------------------
Current Liabilities

Atau

Cash + Bank
Cash Ratio = ------------------------------
Current Liabilities

Apabila rasio ini 100% atau 1 : 1 hal ini berarti bahwa Rp 1 uang kas yang ada dalam perusahaan
mencukupi Rp 1 hutang lancar yang ada.
4. Working Capital to Total Asset Ratio
Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja . Semakin
besar rasio ini semakin baik, begitu juga sebaliknya. Rumus yang dapat digunakan untuk mencari
working capital to total asset ratio adalah :
Current Asset - Current liabilities
Working Capital to Total Asset Ratio = --------------------------------------------
Total asset

2.6.2 Rasio Aktivitas


Menurut Kasmir “Analisis Laporan Keuangan” Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya dapat dikatakan pula
rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil keputusan terdiri dari beberapa
jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan sangat tergantung dari keinginan manajemen perusahaan, artinya
lengkap tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut. Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas yang
dirangkum dari beberapa ahli keuangan yaitu:
a. Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio
menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (dibandingkan dengan
rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio
semakin rendah adaover investment dalam piutang. Hal yanng jelas adalah rasio perputaran piutang
memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksessan penagihan piutang dengan rumus
sebagai berikut:
penjulan kredit (penjualan saja)
Perputaran piutang = ---------------------------------------------
Piutang dagang atau piutang rata-rata

Turunan dari perputaran piutang adalah hari rata-rata pengumpulan piutang untuk mengetahui efektifnya
penagihan piutang sebagai berikut
Jumlah hari dalam 1 (satu) tahun
Hari rata-rata penagihan piutang = ---------------------------------------------
perputaran piutang

Atau

piutang rata-rata x 360


Hari rata-rata penagihan piutang = ---------------------------------------------
penjualan kredit (penjualan saja)

b. Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan
ini berputar dalam 1 periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan. Dapat pula
diartikan bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang
sediaan diganti dalam 1 tahun. Semakin kecil rasio ini semakin jelek,demikian pula sebaliknya.
Rumusannya untuk mencari inventory turn over dapat digunakan dengan 2 cara sebagai berikut:
Menurut James C. Van Home :
Inventory Turn Over = Harga Pokok Barang yang Dijual / Persediaan
Menurut J. Fred Weston :
Inventory Turn Over = Penjulan / Persediaan
Turunan dari perputaran sediaan adalah julah hari untuk menjual sediaan (days to sell inventory) dengan
rumus sebagai berikut :
sediaan rata-rata (sediaan saja)
Perputaran menjual sediaan = -----------------------------------------
harga pokok penjualan / 360

c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)


Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan
selama satu periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau
dalam satu periode. Untuk mengukur rasio ini, kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja
atau dengan modal kerja rata-rata. Dari hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja yanng rendah
dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya
perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika
perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran
piutang atau saldo kas yang terlalu kecil. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja
sebagai berikut:
penjulan bersih
Perputaran modal kerja = -------------------------------------------------------------
modal kerja bersih rata-rata (modal kerja saja)

Yang dimaksud dengan modal kerja bersih (net working capital) adalah total aktiva lancar
dikurangi total kewajiban lancar. Modal kerja bersih rata-rata adalah modal kerja bersih awal ditambah
modal kerja bersih akhir dibagi dua.
d. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki
perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dai tiap rupiah aktiva. Rumus untuk
mencari total asset turn over sebagai berikut:

Total Asset Turn Over = Penjualan / Total Aktiva


Atau perputaran aktiva tetap saja yang dihitung maka rumusnya :

Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Bersih / Aktiva Tetap

Yang dimaksud penjualan bersih dalam menghitung rasio adalah penjualan kotor dikurangi retur
penjualan dan potongan penjualan.

2.6.3 Rasio Hutang (Leverage Ratio)


Hutang menunjukkan adanya dana dari pihak di luar perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan
laba. Makin besar hutang perusahaan untuk mendanai asset, maka makin besar financial leverage
(financial leverage menunjukkan adanya beban tetap yang berasal dari fixed-cost financing -berupa
pembayaran bunga hutang- dalam menghasilkan laba perusahaan). Sehingga dengan kata lain, makin
tinggi hutang makin besar risiko perusahaan, dan makin besar pula potensi perolehan labanya. (jadi makin
tinggi risiko, makin tinggi returnnya).
Ada dua jenis pengukuran hutang, yaitu degree of debt indebtedness dan ability to service debt.
Degree of debt indebtedness mengukur jumlah hutang relative terhadap pos neraca yang signifikan
lainnya, misalnya debt ratio. Ability to service debt mengukur kemampuan melakukan pembayaran yang
dibutuhkan secara tetap selama perusahaan berhutang. Jika pembayaran dilakukan untuk beban tetap, maka
disebut coverage ratio, misalnya times interest earned dan fixed-payment coverage.
a) Debt Ratio

Yaitu mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang (semua hutang yng dimiliki
perusahaan). Debt ratio mengukur proporsi total asset yang dibiayai oleh kreditor. Rumus yang
digunakan untuk mengukur debt ratio yaitu :
Hutang Rasio
Debt ratio = ------------------------
Total Assets

Sebagai ilustrasi laporan keuangan di atas dapat dihitung besarnya Debt Ratio :
400.000.000
Debt ratio = ------------------------ x 100%
800.000.000

= 50%
Dari perhitungan tersebut bahwa aktiva prusahaan 50% dibelanjai dengan hutang. Semakin tinggi debt
ratio, makin besar financial leverage, dan makin besar pula proporsi dana kreditor yang digunakan untuk
menghasilkan laba. Makin tinggi rasio hutang, makin berisiko bagi perusahaan, (kemungkinan tidak
dapat membayar hutang juga makin besar).
b) Total Debt to Equity Ratio

Yaitu rasio hutang dengna modal sendiri. Seakn tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit
dibanding dengan hutangnya.
Total Hutang
Debt to Equity Ration= ---------------------- x 100%
Modal

Sebagai laporan keuangan di atas dapat dihitung besarnya Debt Ratio :


400.000.000
Debt ratio = ------------------------ x 100%
400.000.000

= 100%
Dari perhitungna tersebut bahwa perusahaan mempunyai sumber dana yang sebanding antara hutang dan
modal sendiri. Bagi perusahaan sebaiknya besar hutang tidak melebih modal sendiri, agar beban tetap
perusahaan tidak terlalu tinggi.
2.6.4 Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
Tingkat pertumbuhan dasar secara sederhana merupakan perbandingan antara dua nilai dalam waktu tertentu,
yang ditunjukkan dalam bentuk persentase dari nilai awal.
Rasio pertumbuhan adalah pengukuran seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem
ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama, rasio pertumbuhan ini
ditentukan dengan membagi jumlah tahun bersangkutan dengan jumlah pada tahun dasar, dimana tahun-
tahun dasar dianggap sebagai 100%. Menurut (Machfoedz, 1996.hal 93) rasio pertumbuhan (Growth Ratios)
adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam persaingan dengan perusahaan lain pada
industri yang sama.
Dalam perhitungan rasio pertumbuhan, elemen yang penting untuk dilihat pertumbuhannya adalah :
1) penjualan; 2) laba bersih; 3) laba per lembar saham; 4) harga pasar saham per lembar; 5) dividen; dan 6)
nilai buku Saham. Elemen-elemen tersebut perlu untuk diketahui pertumbuhannya mengingat bahwa dengan
mengetahui pertumbuhan setiap elemen tersebut, maka perusahaan diberikan informasi bahwa perusahaan
dalam jangka waktu tertentu memperoleh pertambahan nilai tertentu. Adapun rumus untuk mengukur rasio
pertumbuhan yaitu:

Rasio Pertumbuhan = (Xn / Xo)1/n -1

(Keterangan: Xn = Nilai terakhir. Xo = Nilai Dasar n = Jumlah Tahun)

2.6.5 Rasio Profitabilitas


Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Ada banyak cara
mengukur profitabilitas sehingga pengukurannya dikaitkan pada penjualan yang dihasilkan perusahaan,
asset yang digunakan, maupun investasi yang dilakukan pemegang saham.
a) Profit Margin
Gross Profit Margin mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan menghasilkan
produk.
Cost of Goods Sold
Gross Profit Margin Sales = ---------------------------- x 100%
Sales

178.000.000
= ------------------- x 100%
1.200.000.000

= 14,83%
Operating Profi Margin mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan membayar
semua biaya produksi dan biaya operasi (berarti tidak termasuk pembayaran biaya bunga, pajak dan
dividen saham preferen). Operating Profi Margin dapat dikatakan sebagai ukuran laba yang
sebenarnya.
EAT
Profit Margin = -------------- x 100%
Penjualan

48.000.000
= --------------------- x 100%
1.200.000.000

= 4%
Net Profit Margin mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan membayar semua
biaya-biaya yang terjadi, termasuk biaya bunga, pajak dan dividen saham preferen.
EBIT
Net Profit Margin = -------------- x 100%
Penjualan

102.000.000
= --------------------- x 100% = 8,5%
1.200.000.000
b) Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share menunjukkan laba per lembar saham yang menjadi hak pemegang saham biasa. EPS
juga menjadi perhatian manajemen dan menarik minat calon investor.
EAT
EPS = ----------------------------
Jumlah lembar saham

c) Return on Total Assets (ROA)


Return on Total Assets mengukur keberhasilan manajemen menggunakan asetnya untuk menghasilkan
laba. (Dalam beberapa literature, ROA sering disebut sebagai Return on Investment – ROI).
EBIT
ROA = ------------------- x 100%
Total Aktiva

102.000.000
= ------------------ x 100%
1.200.000.000

d) Return on Common Equity (ROE)


Return on Common Equity merupakan ukuran perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang kaan
digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. ROE mengukur presentase laba yang diperoleh
atas investasi yang dilakukan pemegang saham.
EAT
ROE = --------------- x 100%
Investasi

................
= ------------------ x 100%
.....................
2.6.6 Rasio Pasar (Penilaian)
Rasio penilaian menghubungkan nilai pasar perusahaan dengan beberapa indikator pengukuran
akunting, misalnya price earning ratio dan market to book ratio. Rasio ini untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menciptakan nilai pada investor atau para pemegang saham.
a) Price Earning Ratio (PER atau P/E Ratio)
Price Earning Ratio mengukur kesediaan investor untuk membayar setiap uang (dollar) laba yang
diperoleh perusahaan. Makin tinggi nilai PER makin tinggi kepercayaan investor pada perusahaaan atas
kinerja yang kan dating. PER juga merupakan indicator atas nilai saham perusahaan.

Harga pasar saham


PER = --------------------------------
Laba per lembar saham

b) Market Book Value Ratio (MVB)


Market Book Value Ratio memberikan satu penilaian tentang bagaimana investor melihat kinerja
perusahaan, yaitu dengan menghubungkan nilai pasar dengan nilai buku perusahaan. Rasio ini
mengetahui besarnya harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya.
Semakin tinggi rasio ini menunjukkan perusahaan semakin dipercaya dan nilai perusahaan menjadi lebih
tinggi.
Harga pasar saham
MVB = ---------------------------
Nilai buku saham
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Yuniati, 2001. “Analisis Pengungkapan Informasi Laporan Tahunan pada Perusahaan yang
Terdaftar di BEJ”, Simposium Nasional Akuntansi VI

Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.

Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.

Samsuddin, Lukman. 2007. Manajemen keuangan perusahaan. Rajawali Pers. Jakarta.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta


Soal Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Keuangan
Jawaban digaris Miring

1. Yang bukan termasuk dalam jenis persediaan …


a. Bahan baku
b. Bahan primer
c. Barang setengah jadi
d. Barang jadi

2. Pengendalian biaya, penentuan harga, dan pengukuran biayamodal Termasuk dalam golongan
fungsi pengendalian …
a. Pengendalian likuiditas
b. Fungsi manajemen
c. Pengendalian laba
d. Fungsi kas

3. Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagai mana cara menciptakan dan menjaga
nilai ekonomis atau kesejahteraan
a. Keputusan manajemen keuangan
b. Peranan manajemen keuangan
c. Rancangan manajemen keuangan untuk mencapai tujuan perusahaan
d. Tanggung jawab manajer dalam perusahaan

4. Agar perusahaan leluasa dalam peluasan kembali atau memiliki tingkat keamanan (margin of
safety)
a. Kebijakan konservatif (risiko rendah)
b. Kebijakan agresif (imbalan hasil tinggi, risiko tinggi)
c. Kebijakan manajemen
d. Kebijakan atau moderat (menyeimbangkan hasil tinggi, risiko)

5. Seperti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan adalah metode
a. Metode persediaan laba
b. Metode penghitungan modal
c. Metode keterikatan dana
d. Metode perputaran modal kerja

6. Tahap yang terkait dengan besarnya kas yang dibutuhkan perusahaan apabila perusahaan
menjual barang dagangannya secara kredit …
a. Tahap biaya pendanaan
b. Tahap periode penagihan rata-rata piutang usaha (average collection periode
c. Tahap lamanya persediaan
d. Jawaban a, b, dan c benar

7. Dalam pencatatan alokasi kas perolehan aktiva tidak berwujud ,,,, menggunakan metode
a. Metode garis lurus
b. Metode unit produksi
c. Metode garis lurus dan metode saldo menurun
d. Jawaban a, b, dan c benar

8. Yang tidak termasuk dalam bentuk hokum dari lingkungan bisnis


a. Sole proprietorship
b. Partnership
c. Corporation
d. information

9. Pajak penghasilan, Depresiasi, dan Amortisasi & Deplesi adalah sebuah lingkungan dari …
a. Lingkungan bisnis
b. Lingkungan perpajakan
c. Lingkungan kerja
d. Lingkungan keuangan

10. Adanya keingisan melakukan investasi lain atau memperluas investasi yang ada dikarenaka
adanya ,,,
a. Pajak daerah
b. Penyusutan
c. Pajak penghasilan
d. Pajak perusahaan

11. Apa saja yang termasuk dalam metode penyusutan …


a. Jumlah angka tahun
b. Saldo menurun
c. Unit produksi
d. Jawaban a, b, dam c benar

12. Aspek-aspek lingkungan yang penting dipahami manajer keuangan ….


a. Pasar keuangan
b. Lembaga keuangan
c. Instrument keuangan
d. Jawaban a, b, dan c benar

13. Proses penghitungan nilai sekarang yaitu ….


a. Compounding
b. Discounting
c. Processing
d. Accounting

14. Proses penghitungan nilai mendatang ….


a. Compounding
b. Discounting
c. Processing
d. Accounting

15. Tanggung jawab seorang manajer ….


a. Interaksi dengan pasar modal
b. Pengkoordinasikan dan pengendalian
c. Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
d. Jawaban a, b, dan c benar

16. Apakah tugas-tugas staf keuangan, kecuali…


a. Memperoleh dana untuk perusahaan
b. Menggunakan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan
c. Menghimpun dana perusahaan
d. Jawaban a, b, dan c benar

17. Tanggung jawab dalam keuangan perusahaan ….


a. Treasure
b. Controller
c. Perusahaan kecil
d. Jawaban a, b, dan c benar

18. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan pengalokasian sumber-sumber ekonomi agar
meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah penjelasan dari ….
a. Peranan manajemen keuangan
b. Tanggung jawab manajer keuangan
c. Tanggung jawab keuangan perusahaan
d. Manajeman terhadap keuangan perusahaan

19. Hal apa saja yang dibutuhkan dalam JIT (Just In Time) ….
a. Kordinasi yang baik antara perusahaan, pemasok, perusahaan pengapalan, agar persediaan
datang tepat waktu
b. Pengecekan perusahaan terhadap perusahaan pemasok
c. Pengambilan barang pada waktu yang tidak menentu
d. Penyetokan barang agar penjualan dapat lebih maksimal

20. Yang bukan termasuk dalam jenis instrument keuangan ….


a. Saham
b. Hutang
c. Tabungan

d. Uang

21. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaanadalah fungsi dari …
A. Analisis Bisnis
B. Analisis Laporan Keuangan
C. Analisis ekonomi
D. Analisis Laporan Perusahaan
Jawab :B

22. Laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan
kinerjakeuangan suatu perusahaan pasa saat tertentu, adalah pengertian dari …
A. Laporan Keuangan
B. Laporan Manajemen
C. Laporan Kerja Praktek
D. Laporan Pendapatan
Jawaban : A

23. Dibawah ini yang tidak termasuk bentuk laporan keuangan adalah
...A. Neraca
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Perubahan Modal
D. Buku Besar
Jawaban : D

24. Pihak-pihak mana saja yang memerlukan laporan keuangan


…A. Manajemen, investor, kreditur, pemerintah
B. Investor, satpam, kreditur, manajemen
C. Kreditur, pemerintah, guru, manajemen
D. Dokter, investor, pemerintah,
kreditur Jawaban : A

25. Laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, biaya-biaya, dan laba yang
diperolehperusahaan selama periode tertentu, adalah pengertian dari …
A. Neraca
B. Laporan Perubahan Modal
C. Laporan Laba Rugi
D. Laporan Arus
Kas Jawaban :
C

26. Laporan yang menunjukkan posisi aktiva, utang, dan modal perusahaan pada saat
tertentu,merupangan pengertian dari …
A. Neraca
B. Laporan Perubahan Modal
C. Laporan Laba Rugi
D. Laporan Arus Kas
Jawaban : A

27. Laporan yang menunjukkan keluar masuknya kas selama periode tertentu, adalah pengertian
dari…
A. Neraca
B. Laporan Perubahan Modal
C. Laporan Laba Rugi
D. Laporan Arus
Kas Jawaban :
D

28. Laporan yang menunjukkan perubahan posisi laba selama periode tertentu merupakan
pengertiandari …
A. Neraca
B. Laporan Perubahan Modal
C. Laporan Laba Rugi
D. Laporan Arus
Kas Jawaban :
B

29. Liquidity Ratio adalah …


A. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek tepat pada waktunya
B. Alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya - sumber
dayanya
C. Rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang
D. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan
modalnya
Jawaban : A

30. Profitability Ratio adalah …


A. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek tepat pada waktunya
B. Alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya - sumber
dayanya
C. Rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang
D. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan
modalnya
Jawaban : D

31. Leverage Ratio adalah …


A. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek tepat pada waktunya
B. Alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya - sumber
dayanya
C. Rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang
D. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan
modalnya
Jawaban : C

32. Activity Ratio adalah …


A. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek tepat pada waktunya
B. Alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya - sumber
dayanya
C. Rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang
D. Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan
modalnya
Jawaban : B

33. Yang tidak termasuk dalam Liquidity Ratio adalah …


A. Current Ratio
B. Debt to Equity Ratio
C. Quick Ratio
D. Cash Ratio
Jawab :B

34. Dibawah ini manakah yang merupakan rumus dari Current Ratio …
A. Current Ratio = Current Assets : Current Liabilities
B. Current Ratio = Current Liabilities : Current Assets
C. Current Ratio = (Current Assets – Inventory) : Current Liabilities
D. Current Ratio = Current Liabilities : (Current Assets –
Inventory) Jawaban :A

35. Dibawah ini manakah yang merupakan rumus dari Quick Ratio …
A. Quick Ratio = Current Assets : Current Liabilities
B. Quick Ratio = Current Liabilities : Current Assets
C. Quick Ratio = (Current Assets – Inventory) : Current Liabilities
D. Quick Ratio = Current Liabilities : (Current Assets –
Inventory) Jawaban :C
1. PT. A akan mengakuisisi PT. B dengan casa member ikan I,5 saham PT. A untuk setiap lembar
saham PI B. Neraca kedua perusahaan sebelum melakukan akuisisi adalah sebagai berikut
(dalam mityar rupiah, kecuali jumlah lemdar saham dan harga pasar per lembar salam)

PT 8 PT, A

Aktiva LanCar lOO

Aktiva Tetap ISO

b0OdWlI I

Total ao 260

Kewajiban lancar 45

Hutang Jangka panjang 10 7§

Ekuitas

TataL 260

lumlah \ernbar saham (dalam juta) 14

Harga Pasar saham (dalam rupiah} 17.500 14000

Nilai pasar aktiva tgtap PT. g yang wajpr adalah Rp. 7 milyar lebih tinggi dari nitai bukunya. guatlah
neraca PT. A setelah mengakuisisi PT. B, baik dengan cara "pembeliaan" atau “pooling of interest-

Jawaban

Dengan rasio pertukaran t,5 berarti PT A harus menerbitkan S juta tembar saham baru @ Rp, 14.000.
Dengan demikian maka nilai perusahaan adalah

S juta x Rp. 14.D00 • Rp. +2 miLyar

Jumlah ini lebih besar ftp. 7 miliar dari nilai buku PT B (J juta lern0ai x Rp. t7.500 - gp. 3S miliar).
Dengan cara "pembetiaan", aktiva tetap PT. B akan dicatat lebih besar ftp. 2 miliar, dan good\vi/J PT. A
dicatat sebesar Rp. 5 miliar.

Dengan cara pooling a/ i”nterest penCatatan ini tidak akan wrjadi. Neraca A. A setelah akuisisi, baik
dengan cara "pernbelJaa n" maupun “p0pIi”ng 0/ leered, akan nampak sebagai berikut.
Pembeliaan Pooling of interest

Aktiva Lancar 125 125

Aktiva Tetap a85

Goodwltl

Kerwajiban Lancar 60

Hutang Jangka panjang 85 85

Ekuitas

Total 320

2. PT. ABC akan mengakuis Sisi PT. XYZ dengan Para pertukaran saham. Saat ini harpa saham PT. ABC
adalah Rp. 18.0OD per lembar dengan jumlah tembar saham y0 juta. PT, Xñ’Z mempunyai saham
yang beredar sebanyak 10 juta, dengan harpa per lembar Rp. 6.000. Para pemegang saham PT.
ABC akan menawarkan persyaratan yang Eukup menarik, yaitu setiap sepu\uh lembar saham PT.
XYZ aLan ditukar dengan empat lembar Saham PT. ABC. Diharapkan akuisisi tersebut akan
menimbulkan dampak synergy dengan nilai Rp. 30 milyar. Berapakah harga saham PT. ABC setelah
akuisisi tenebut?

Jawatan

A’mtm xyz = (ep. 18.00O x 2O tuta) + (Rp. 6.000x 10 juta) + S0 milia‹

= ftp. 450 milyar

tumfeh tembar saham set+lah akuisisi

= 20 jug + [(t0 juta /10) x 4 ]

= 24 juta

Harga saham setalah akusisi

Rp. 450 miliar/Rp. 24 juga

= Rs.. ”l8,750 per l+niha.


Dari soaL nomor 2 tersebut, berapakah biaya yang ditanggunq oleh pemegang saham PT. ABC
yang larna? Berapakah manfaat bersi^ l°> u NPV} yang dinJkr ati oleh pemegang saham PT. ABC
yang tama?

hilai saham bekas pemegang saham PT, XYX

= Rp. 73 miliar

Dengan demikian biaya yang ditAnggung oleh pemegang saham PT. ABC

= kp. 73 miliar - Rp. 60 miliar

- Rp. 15 miliar

Hanfaat bersih yang diterima oleh pemegang saham larna (PT. AB€} adalah

- 20 juta x (Rp. 18.750 — Rp. 18.OF)

= 9p. 1 'i miliar

PT. A yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman merencanakan akan mengat‹uisisi PT. C
yang juga bergerak dalam bidang makanan dan minuman, Dari akuisi5i t:ersebut diharapkan akan
dapat dihemat biaya promosi dan distribusi sel7es ar Rp. 3,50 milyar pdda tahun depan, dan
diperk irakan al‹an meningkat sebesar 1OX• per tahun selamanya. Perusahaan saat ini telah
membayar pajak penghasilan dengan tarif 33a Harga saham PT. C sebelum rencana akuisisi ini
dibicara ka n adalah Rp. 5.000 per Mbar, dengan jumlah yang beredar sebanyal‹ 6 juta lembdr,
Perusahaan menggunakan tingkat bunga sebesar 38'¥ untuk mengeyatuasirencarta investasi.

fawaban.

Dengan penghematan biaya sebesar Rp. 1.50 mitiar pada tahun depan, maka tambahan kas masuk
setelah pdjak aLan sebesar (1 — 0.3S) Rp, 1,5 mi[iar - Rp.975 jutd. Dengan demikian manfaat akuiSi¥i
tersebut diharapkan akan Sebesar,

Hanraat - 975 juta/(D,18 - 0,1Q

- 9p 13.t87,5 juta
Karena manfaat yang dilnglnkan dfnlkmati oleh pemegang saham PT. A adalah 50% nya, maka yang
boleh dinikmati oleh pemegang saham PT.C (sebagai biaya bagi pemegang saham PT. A) adalah,

50% x Rp. 12.187.5 jvta - Rp. 6.095.75 juta

Dengan jumlah lumbar saham sebanyaL b juta fembar, maLa kenaiLan harga saham yang dapat ditolerir
adalah,

Rp. 6.095,75 juta/6 juta - Rp. 1.D1S {dfbulatkan)

Harga maksimum yank •*an ditawarkan ke PT.C adalah,

Rp. 5.000 + Rp. 1.01= Rp. 6.Ot'i

5. PT. A saat ini menggunakan hutang senifai Rp. b0 milyar. dengan own oj' debt se besa‹ 14a.
Apabi\a hutang tersebut diasumsikan bersifat permanen (kalau iatuh tempo akan dapat
diperpanjang lagi), dan tarif pajak adalah 0.35 berapakah penghematan pajak yang dapat
dinikmati oleh PT A?

PV penqhematan pajak = 0,55 (Rp. 60 N) = Rp. 21 H

6. Sekarang misalkan PT. A (dari seat nomer 5) akan mengakiJisisi PT. D yang mempunyai unrc/oted
6usinefifi, tetapi mempunyai korela5i arus kas yang sangat rendah Sebagai akibatnya untuk PT. A
diperkirakan akan menggunakan hulang lebih banyak wnpa terk erla penzfiy biaya
kebdngkruwn yang berarti. Diperkirakan sewlah menga\u i sisi PT. D, PT. A dapat menggunakan
hutang senilai Rp. 80 milyar tanpa mengalami perubahan cosf a/drdf.

Pertanyaan

a. Berapa tambahan PV penghematan pajak tmanfaat) dari rencana akuislsi tersebut 7

b, fdlsalfian harga saham PT. D adalah Rp. 5.000 per fembar, dengan jumlah lembar salam
sebesar 7 juta lembar. Berapa harga maksimum yang dapat ditawarkan unruL saham PT. D
apabila diinginkan S0% manfaat dinikmati oleh pemegang saham PT. A ?

iPVPengñemaianpa}ak=0.33(Rp.80M)=Rp.J8M

Tambahan penghematan pajak - Rp. 28PI — Rp. 21N • Rp. 7M


6
7
Laha di tahan yg ditransfer ke saham biasa
IO x 5.fQ0.000 x Rp. 100 = Rp. -

Lahx di tahan yg ditransfer be uimbahân medal disetor


= io n x z.txo.lxxi x ‹2tsi-ix;= up. so,ox›.txn.a
Sfruknzr modal menjadi :

Saham Biasa 1 5. .000 !embar Rpm ) .Rp 50a.Aé,


Agio Saham :Rp 50. . ,
Lahn Ditahan :Ro D50. . ,-
Metal Sendiri

b. 5ir›ck Split ( untuk satu lembar rnznjz b 2 lembar )

fu rnl ab saham rñeajadi ID.000.000 lemhar sabam

Nilai Saham biasa :


= 10.fD3,fhZl n 50 = Rp. 500.OD.fD0,D0

Saham Brass ‹to,ooo.om l‹naar eepso › : Rp 300.000.000,-


Agio Saham . Rp 'iO0.000.0tX).-
L.aha Diiahan . Rp Z20.000. €0.-
Modai Sendiri Rp I .230.ISO.000.-

c. Dan haaiT rhituagan No. a dax b. Berapa Harpc Saham Benn.

Harga Saham baru setelah pembagian dividen 10 9 ( perhitungan al


200 ZOO
1d09§-z-1 O4fi" 1 +0.I

Harga Sakam baru setelah pemecakari saham fperhitungan b)


Harga teoritis = Rp. 200 x A = Rp.
Soal CPNS Tes Kompetensi Bidang Keuangan (TKB
Keuangan) 2014
Soal CPNS Tes Kompetensi Bidang Keuangan (TKB Keuangan)

1. Hutang dagang yang tergolong dalam tipe trade acceptance adalah …


a. atas persetujuan pembeli, penjual menarik surat hutang dan cara pembayarannya untuk dijaminkan kepada bank,
sehingga pembeli membayarnya kepada bank
b. penjual mengirimkan barang kepada pembeli yang dilengkapi dengan faktur yang biasanya memuat jumlah barang
yang diterima, harga dan syarat-syarat pembayaran
c. penjual memberikan rabat untuk mempercepat pembeli membayarkan hutangnya
d. bagi penjual memperkecil saldo hutang dagang dan memperkecil risiko bila terjadi inflasi atau kenaikan harga
barang
Jawaban: A
2. Suku bunga US dolar sebesar 8% per tahun, sedangkan bank komersial menerapkan bunga 16% dalam
mata uang rupiah. Jika kontraksi rupiah sebesar 5%, seorang pengusaha akan cenderung meminjam dalam
bentuk valas karena tingkat bunganya menjadi…
a. 11%
b. 13%
c. 21%
d. 24%
Jawaban: B, karena 8% + 5%
3. Nilai nominal suatu saham preferen Rp 10.000 per lembar. Pembagian deviden dilakukan pada tahun ketiga
sebesar 20% per tahun, dengan call price Rp 11.000. saham yang harus dilunasi perusahaan per lembar
adalah sebesar…
a. Rp. 17.600
b. Rp 16.000
c. Rp 6.600
d. Rp 6.000
Jawaban A benar, [20/100 x 11.000] x 3 = Rp 6600 + Rp 11.000 = Rp 17.60
4. Rentabilitas adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan dalam laporan keuangan yang
menunjukkan…
a. kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek
b. kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang
c. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
d. kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya
Jawaban C benar, rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
5. Berdasarkan kutipan dari Neraca PT. Ayam Mas dilaporkan, laba operasi sebesar Rp 250 juta, sementara
laba netto (laba setelah pajak) terhitung Rp 175 juta. Perusahaan ini menjalankan usahanya dari modal
pemiliknya sendiri sebesar Rp 300 juta dan modal dari Bank sebesar Rp 100 juta. Berapa nilai rentabilitas
ekonominya ?
a. 43,75%
b. 58,33%
c. 62,50%
d. 83,33%
Jawaban C benar, Rentabilitas ekonomi : laba operasi/aktiva x 100% = 250/400 x 100% = 62,50%
6. Pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan adalah
defenisi dari …………..
a. Pasar modal yang sempurna
b. Pasar modal yang efisien
c. Pasar persaingan sempurna
d. Pasar oligopoly
Jawaban B
7. Salah satu ciri keuangan negara adalah
A. berorientasi penerimaaan
B. berorientasi pengeluaran
C. mengikuti market principle
D. melakukan pinjaman hanya terhadap pihak luar
Jawaban: B, keuangan negara antara lain berorientasi pengeluaran
8. Total investasi dalam 3 tahun untuk suatu usaha tanaman hortikultura adalah Rp 240 juta, dengan
keuntungan yang mencapai Rp 48 juta. Hitung Average Rate of Return (ARR) dari usaha tersebut.
a. 6,7%
b. 20%
c. 33,3%
d. 60%
Jawaban B
Total investasi = Rp 240 juta
Rata-rata investasi per tahun = 240 juta/3 = Rp 80 juta
Rata-rata laba per tahun = 48 juta/3 = Rp 16 juta
ARR = 16 juta/80 juta x 100% = 20 %
9. Peranan pemerintah dalam melaksanakan fungsi stabilisasi antara lain dilakukan dengan cara …
A. menyediakan kepentingan publik
B. mengatur hubungan swasta dengan pemerintah
C. mendistribusikan kesempatan memperoleh pendidikan
D. mempertahankan tingkat penggunaan faktor produksi
Jawaban D
10. Penyebab meningkatnya pengeluaran negara dalam rangka menjalankan fungsi kesejahteraan antara lain

A. kemajuan teknologi persenjataan
B. kenaikan jumlah penduduk dan kebutuhannya
C. stabilisasi ekonomi dan moneter
D. penciptaan wiraswasta, wira negara dan wirakoperasi
Jawaban B, hal tersebut merupakan penyebab meningkatnya pengeluaran negara dalam melaksanakan fungsi
kesejahtaraan
11. Perwujudan asas moralitas dalam pelaksanaan tugas pemerintahan antara lain tercermin dari …
A. pembinaan wawasan nusantara
B. pembinaan kebudayaan bangsa
C. pembersihan aparat pemerintah dari penyuapan
D. penggunaan akal sehat dalam tindakan pemerintah
Jawaban: C
12. Jika pengeluaran negara didasarkan kepada penerimaan, maka prinsip yang digunakan dalam
pengeluaran negara tersebut adalah …
A. pay as principle
B. tax rate limitation
C. debt rate limitation
D. economizing principle
Jawaban B, hal tersebut berarti pengeluaran negara dibatasi penerimaan
13. Menurut sifatnya, keharusan membayar parkir merupakan pembayaran…
A. sumbangan
B. retribusi
C. pajak
D. denda
Jawaban B, dalam retribusi balas jasa langsung dapat diterima
14. Jenis pajak yang dapat dipungut pemerintah daerah kabupaten/kota antara lain …
A. pajak kendaraan bermotor
B. bea balik nama kendaraan bermotor
C. pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah
D. pajak pengambilan bahan galian golongan C
Jawaban D, merupakan salah satu jenis pajak daerah kabupaten/kota
15. Sumber pendanaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah dan dana bagi hasil disebut
sebagai…
A. alokasi dasar
B. kapasitas fiskal
C. celah fiskal
D. kebutuhan fiskal
Jawaban B, kapasitas fiskal merupakan sumber pendanaan dari PAD dan dana bagi hasil
Untuk soal CPNS TKB Keungan ini saya bagikan 15 soal, akan saya update lagi dalam beberapa waktu yang akan
datang. semoga Soal CPNS Tes Kompetensi Bidang Keuangan ini bisa bermanfaat untuk ANda.
Soal CPNS Tes Kompetensi Bidang Keuangan (TKB Keuangan)
Sudah hampir 1 bulan tidak posting di blog soaltescpns.info ini, untuk postingan hari ini saya akan berbagi lagi soal soal untuk
menghadai ujian cpns yang akan di adakan sebenatar lagi. ada beberapa soal yang akan saya bagikan pada postingan kali ini. soal
soal cpns untuk TKB keuangan. Somoga soal soal latihan ini bisa memabntu Anda untuk mengahadi Ujian CPNS tahun 2014 ini.
Baiklah berikut soal soal latihannya.
1. Hutang dagang yang tergolong dalam tipe trade acceptance adalah …
a. atas persetujuan pembeli, penjual menarik surat hutang dan cara pembayarannya untuk dijaminkan kepada bank, sehingga
pembeli membayarnya kepada bank
b. penjual mengirimkan barang kepada pembeli yang dilengkapi dengan faktur yang biasanya memuat jumlah barang yang
diterima, harga dan syarat-syarat pembayaran
c. penjual memberikan rabat untuk mempercepat pembeli membayarkan hutangnya
d. bagi penjual memperkecil saldo hutang dagang dan memperkecil risiko bila terjadi inflasi atau kenaikan harga barang
Jawaban: A
2. Suku bunga US dolar sebesar 8% per tahun, sedangkan bank komersial menerapkan bunga 16% dalam mata uang
rupiah. Jika kontraksi rupiah sebesar 5%, seorang pengusaha akan cenderung meminjam dalam bentuk valas karena
tingkat bunganya menjadi…
a. 11%
b. 13%
c. 21%
d. 24%
Jawaban: B, karena 8% + 5%
3. Nilai nominal suatu saham preferen Rp 10.000 per lembar. Pembagian deviden dilakukan pada tahun ketiga sebesar 20%
per tahun, dengan call price Rp 11.000. saham yang harus dilunasi perusahaan per lembar adalah sebesar…
a. Rp. 17.600
b. Rp 16.000
c. Rp 6.600
d. Rp 6.000
Jawaban A benar, [20/100 x 11.000] x 3 = Rp 6600 + Rp 11.000 = Rp 17.60
4. Rentabilitas adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan dalam laporan keuangan yang menunjukkan…
a. kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek
b. kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang
c. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
d. kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya
Jawaban C benar, rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
5. Berdasarkan kutipan dari Neraca PT. Ayam Mas dilaporkan, laba operasi sebesar Rp 250 juta, sementara laba netto
(laba setelah pajak) terhitung Rp 175 juta. Perusahaan ini menjalankan usahanya dari modal pemiliknya sendiri sebesar
Rp 300 juta dan modal dari Bank sebesar Rp 100 juta. Berapa nilai rentabilitas ekonominya ?
a. 43,75%
b. 58,33%
c. 62,50%
d. 83,33%
Jawaban C benar, Rentabilitas ekonomi : laba operasi/aktiva x 100% = 250/400 x 100% = 62,50%
6. Pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan adalah defenisi dari
…………..
a. Pasar modal yang sempurna
b. Pasar modal yang efisien
c. Pasar persaingan sempurna
d. Pasar oligopoly
Jawaban B
7. Salah satu ciri keuangan negara adalah
A. berorientasi penerimaaan
B. berorientasi pengeluaran
C. mengikuti market principle
D. melakukan pinjaman hanya terhadap pihak luar
Jawaban: B, keuangan negara antara lain berorientasi pengeluaran
8. Total investasi dalam 3 tahun untuk suatu usaha tanaman hortikultura adalah Rp 240 juta, dengan keuntungan yang
mencapai Rp 48 juta. Hitung Average Rate of Return (ARR) dari usaha tersebut.
a. 6,7%
b. 20%
c. 33,3%
d. 60%
Jawaban B
Total investasi = Rp 240 juta
Rata-rata investasi per tahun = 240 juta/3 = Rp 80 juta
Rata-rata laba per tahun = 48 juta/3 = Rp 16 juta
ARR = 16 juta/80 juta x 100% = 20 %
9. Peranan pemerintah dalam melaksanakan fungsi stabilisasi antara lain dilakukan dengan cara …
A. menyediakan kepentingan publik
B. mengatur hubungan swasta dengan pemerintah
C. mendistribusikan kesempatan memperoleh pendidikan
D. mempertahankan tingkat penggunaan faktor produksi
Jawaban D
10. Penyebab meningkatnya pengeluaran negara dalam rangka menjalankan fungsi kesejahteraan antara lain …
A. kemajuan teknologi persenjataan
B. kenaikan jumlah penduduk dan kebutuhannya
C. stabilisasi ekonomi dan moneter
D. penciptaan wiraswasta, wira negara dan wirakoperasi
Jawaban B, hal tersebut merupakan penyebab meningkatnya pengeluaran negara dalam melaksanakan fungsi kesejahtaraan
11. Perwujudan asas moralitas dalam pelaksanaan tugas pemerintahan antara lain tercermin dari …
A. pembinaan wawasan nusantara
B. pembinaan kebudayaan bangsa
C. pembersihan aparat pemerintah dari penyuapan
D. penggunaan akal sehat dalam tindakan pemerintah
Jawaban: C
12. Jika pengeluaran negara didasarkan kepada penerimaan, maka prinsip yang digunakan dalam pengeluaran negara
tersebut adalah …
A. pay as principle
B. tax rate limitation
C. debt rate limitation
D. economizing principle
Jawaban B, hal tersebut berarti pengeluaran negara dibatasi penerimaan
13. Menurut sifatnya, keharusan membayar parkir merupakan pembayaran…
A. sumbangan
B. retribusi
C. pajak
D. denda
Jawaban B, dalam retribusi balas jasa langsung dapat diterima
14. Jenis pajak yang dapat dipungut pemerintah daerah kabupaten/kota antara lain …
A. pajak kendaraan bermotor
B. bea balik nama kendaraan bermotor
C. pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah
D. pajak pengambilan bahan galian golongan C
Jawaban D, merupakan salah satu jenis pajak daerah kabupaten/kota
15. Sumber pendanaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah dan dana bagi hasil disebut sebagai…
A. alokasi dasar
B. kapasitas fiskal
C. celah fiskal
D. kebutuhan fiskal
Jawaban B, kapasitas fiskal merupakan sumber pendanaan dari PAD dan dana bagi hasil

1. Badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan/menandatangani perjanjian, mengadakan utang piutang dan hak serta
kewajiban seperti orang-orang pribadi disebut….
A. Perusahaan persekutuan
B. Perseroan
C. Perusahaan Dagang
D. Perusahaan Manufaktur
Jawaban : A
2. Persekutuan HAFAN yang anggotanya terdiri dari Hazim dan Luthfan mempunyai modal awal masing-masing, Hazim Rp.
15.500.000,00 dan Luthfan Rp. 20.000.000,00. Persekutuan tersebut memberikan tunjangan gaji kepada Hazim sebesar Rp.
500.000,00 per bulan dan Luthfan Rp. 350.000,00 per bulan. Bila ada sisa akan dibagi rata. Laba bersih yang diperoleh
persekutuan HAFAN selama tahun tersebut sebesar Rp. 36.000.000,00. Bagian laba yang menjadi hak sekutu Hazim dan Luthfan
adalah ….
A. Rp14.850.000,00 dan Rp15.500.000,00
B. Rp15.050.000,00 dan Rp13.250.000,00
C. Rp.17.900.000,00 dan Rp18.100.000,00
D. Rp18.900.000,00 dan Rp17.100.000,00
Jawaban D
Penyelesaiannya Sbb :
Laba bersih 36.000.000
Pembagian laba bersih : Hazim Luthfan Jumlah
Tunjangan Gaji setahun 6.000.000 4.200.000 10.200.000
Sisa laba 12.900.000 12.900.000 25.800.000
Laba bersih 18.900.000 7.100.000 36.000.000
3. Pada tanggal 1 Oktober persekutuan Chandra dan Kirana menerima sekutu baru Gatot yang memberikan kontribusi uang tunai
sebesar Rp. 10.000.000,00. Setelah seluruh aktivanya disesuaikan dengan harga pasarnya, akun Chandra dan akun Kirana
bersaldo masing-masing Rp. 22.000.000,00 dan Rp. 32.000.000,00. Namun mereka setuju bahwa nilai dari perusahaan tersebut
adalah Rp.60.000.000,00. Jumlah goodwill yang diberikan kepada sekutu lama sebesar….
A. Rp 4.000.000,00
B. Rp 5.000.000,00
C. Rp 6.000.000,00
D. Rp7.000.000,00
Jawaban A
Penyelesaiannya Sbb :
Chandra (Rp22.000.000) + Kirana (Rp32.000.000) + Gatot (Rp10.000.000) = Rp64.000.000
Nilai perusahaan = Rp60.000.000
Selisih nilai perusahaan dan modal perusahaan disebut Goodwill yaitu sebesar
Rp4.000.000 (Rp64.000.000 – Rp60.000.000)
4. Berikut ini yang tidak termasuk dalam proses likuidasi persekutuan adalah ….
A. Menyesuaikan dan menutup akun nominal seperti pada prosedur penyusunan laporan berkala
B. Proses realisasi, yaitu mengubah aktiva nonkas menjadi kas
C. Melunasi seluruh utang kepada kreditur
D. Membeli keperluan untuk proses likuidasi
Jawaban : D
5. Saham yang selain memperoleh dividen yang tetap jumlahnya, juga ikut ambil bagian dalam pembagian keuntungan, pabila
keuntungan melebihi jumlah persentase tertentu. Saham ini disebut ….
A. Saham biasa
B. Saham prioritas partisipasi
C. Saham prioritas kumulatif
D. Saham dividen
Jawaban : B
6. PT. JATIMEKAR didirikan dengan modal statutair 500 lembar dengan nominal @ Rp. 25.000,00 ditempatkan 600 lembar dengan
kurs 180 dan disetor 400 lembar. Dan PT. JATIMEKAR ini mempunyai laba yang ditahan sebesar Rp. 20.000.000,00. Maka jumlah
modal PT JATIMEKAR sebesar ….
A. Rp45.000.000,00
B. Rp35.000.000,00
C. Rp32.500.000,00
D. Rp30.000.000,00
Jawaban D
Penyelesaiannya sbb :
Laba ditahan = 20.000.000
4000 x 25.000 =10.000.000
= 30.000.000
7. PT TAZMA pada tanggal 1 Juli 2007 membeli 5.000 lembar obligasi PT PANCA, nominal @Rp. 25.000, kurs 98%, bunga obligasi
12% dibayar Juli dan Desember, jatuh tempo 10 tahun yang akan datang. Transaksi untuk mencatat amortisasi diskonto (dengan
metode garis lurus) oleh PT TAZMA pada 31 Desember 2007 adalah dengan …
A. Mendebet investasi obligasi sebesar Rp250.000,00
B. Mendebet investasi obligasi sebesar Rp125.000,00
C. Mengkredit investasi obligasi sebesar Rp250.000,00
D. Mengkredit investasi obligasi sebesar Rp125.000,00
Jawaban C
Penyelesaiannya sbb :
12% x 5000 x Rp. 25.000 = 15.000.000
Amortisasi = 15.000.000/10tahun = Rp. 1.500.000
Amortisasi tahun 2007 = 1.500.000/12 = 125.000
18. Usaha pabrik mempunyai kegiatan pokok proses produksi yang memerlukan 3 (tiga) unsur biaya, yaitu …
A. Biaya Bahan baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik
B. Biaya Bahan Mentah, Biaya Gaji dan Biaya Operasional
C. Biaya Proses Produksi, Biaya pokok penjualan dan Biaya pemasaran
D. Biaya Bahan Baku, Biaya barang dalam proses dan Biaya produk jadi
Jawaban : A
9. Syarat suatu perusahaan dapat membagikan dividen adalah sebagai berikut,kecuali …
A. Perusahaan yang memilki anak perusahaan
B. Perusahaan mempunyai akun laba ditahan
C. Perusahaan memilki cukup dana atau kas
D. Ada keputusan resmi dari direksi
Jawaban : A. karena bukan merupakan syarat suatu perusahaan dapat membagikandividen
10. Saham yang dimiliki kembali oleh suatu perseroan karena alasan tertentu adalah saham….
A. Biasa
B. Preferent
C. Treasury
D. Call Option
Jawaban : C

1. Persamaan akuntansi yang menunjukkan hubungan antara aktiva, utang dan modal
adalah….
A. Aktiva = Utang – Modal
B. Aktiva = Utang + Modal
C. Aktiva + Utang = Modal
D. Aktiva + Modal = Utang
Jawaban:
B. karena persamaan akuntansi menyatakan bahwa aktiva (aset) yg dikuasai perusahaan
berasal dari kewajiban perusahaan terhadap pemilik (ekuitas) dan kewajiban perusahaan
terhadap pihak luar (utang).

2. Penggunaan metode balance scorecard dalam pengukuran kinerja sektor publik lebih
sebagai upaya penilaian informasi…
A. formal
B. informal
C. finansial
D. nonfinansial
JAWABAN: D. Nonfinansial
Selain dari perspektif finansial, informasi finansial mengukur kinerja sektor publik dari
perspektif kepuasan pelanggan, efisiensi proses internal dan pembelajaran dan
pertumbuhan
Adapun:
– Biasanya formal tercakup pula dalam proses pengukuran kinerja sektor publik dalam
berbagai metode
– Biasanya informal tercakup pula dalam proses pengukuran kinerja sektor publik dalam
berbagai metode
– informasi finansial lebih melihat pada analisis varian pendapatan dan pengeluaran

3. Barang dan jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga saat transaski
tersebut terjadi. Cara pencatatan ini menggunakan prinsip ….
A. Kesatuan Usaha
B. Kesinambungan
C. Harga Pokok
D. Objektivitas
Jawaban : C. Harga Pokok
Harga Pokok karena barang dan jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga
saat transaski tersebut terjadi berdasarkan prinsip harga pokok atau historical cost.

4. Perusahaan yang bergerak dalam jual beli barang seperti toko, penyalur tunggal, agen
penjualan dan distributor disebut perusahaan ….
A. Dagang
B. Jasa
C. Manufaktur
D. Perseroan
Jawaaban : A. Dagang

5. Kolom neraca lajur yang memuat semua akun riil dan nominal yang siap memberi
informasi bagi penyajian laporan keuangan adalah ….
A. Daftar saldo
B. Penyesuaian
C. Daftar saldo setelah penyesuaian
D. Neraca
Jawaban: C. Daftar saldo setelah penyesuaian

.
1. Salah satu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan bagi anggota masyarakat untuk menentukan kegiatan ekonomi yang

ingin mereka lakukan, disebut sebagai sistem

ekonomi….

A.terpusat

B.pasar

C.tradisional

D.campuran

Jawaban :

B. benar, karena sistem ekonomi pasar memberikan kebebasan penuh dalm

menentukan sumber-sumber daya yang akan dilakukan

2. Konsumsi didorong oleh motif yang berasal dari diri manusia yang bersifat subyek, yaitu adanya keinginan untuk ….

A. melakukan investasi

B. memenuhi kebutuhan hidup

C salah, karena konsumsi ini bersifat objek

D. menunda konsumsi

Jawaban :

B benar, karena konsumsi ini berasal dari diri manusia

3. Melakukan pengeluaran investasi yaitu suatu pengeluaran untuk membeli barang modal riil yang berbentuk sebagai berikut,

kecuali….

A.perubahan barang cadangan

B. pangan

C. rumah

D. perlengkapan produksi

Jawaban :

B.benar, karena ini tidak termasuk dalam pengeluaran riil


4. Pembangunan di Indonesia selama ini berlangsung dalam berbagai wujud, aspek,

dimensi, dimana terjadi ketimpangan dalam prose pembangunan itu sendiri, yaitu

berupa ketimpangan dalam berbagai hal sebagai berikut, kecuali ….

A. pendapatan perkapita

B. spasial

C. non regional

D. sektoral

jawaban :

C benar, karena yang terjadi ketimpangan di sektor regional

5. Pengertian dari demokrasi ekonomi Indonesia yaitu demokrasi ekonomi yang….

A.kapitalis

B.sosialis

C.Berdasarkan Pancasila

D.barat

Jawaban :

C benar, karena demokrasi ekonomi Indonesia berlandaskan Pancasila

6. Penggunaan pengeluaran pemerintah beserta pajak adalah untuk mencapai tujuan

makro ekonomi, kebijakan ini disebut ….

A.moneter

B. perbankan

C. fiskal

D. perdagangan internasional

Jawaban :

C benar, karena ini merupakan kebijakan fiskal

Anda mungkin juga menyukai