Disusun
Oleh: kelompok 1
Ahmad Jugas Putra Tama (2103020001)
Yulianti (2103020008)
Rahayu (2003020016)
Alwan Wijayadi (2003020051)
Andriani (2003020013)
Menurut IAI (1994), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laba rugi,
laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan arus
kas, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan). Pertanggungjawaban pimpinan perusahaan dituangkan dalam
bentuk laporan keuangan hanya sampai pada penyajian secara wajar posisi keuangan
dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip akuntansi yang
dilaksanakan secara konsisten.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang
membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan
moneter. Tujuan laporan keuangan secara garis besar adalah:
1) Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
ketentuan yang wajar.
2) Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
dimasa lalu.
3) Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus
atau jujur dari yang seharusnya disajikan. Selain itu informasi harus diarahkan pada
kebutuhan pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak
tertentu.
4) Dapat Dibandingkan
Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan
untuk mengevaluasi posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan secara
relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
perusahaan tersebut, antara periode yang sama, dan untuk perusahaan yang
berbeda.
5) Mempunyai Daya Uji
Laporan keuangan yang telah disusun dengan panduan konsep dasar akuntansi dan
prinsip akuntansi yang sudah disahkan, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh
pihak lain.
6) Netral
Laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada
kepentingan pemakai tertentu
7) Tepat Waktu
Bahwa laporan keuangan harus disajikan dalam waktu yang tepat (ontime).
8) Lengkap
Bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat – syarat tersebut
diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
C. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang merupakan informasi bagi yang membutuhkan juga terdapat
kelemahan dan keterbatasan, menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia (PAI)
adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat, karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satusatunya
sumber informasi dalam proses pengabilan keputusan.
2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan
prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak
dilaksanakan jika hal itu tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap
kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila
beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos,
lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang
paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari
informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan
antara perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan
umumnya diabaikan.
D. Peran Pemeriksaan Akuntan Publik
Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa
atestasi/asurans. Hasil pekerjaan Akuntan Publik yang digunakan secara luas oleh
publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Profesi
Akuntan Publik memiliki peranan sangat penting dalam mendukung terwujudnya
perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan. Dalam menjalankan profesinya,
Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas
laporan keuangan. Tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan
pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu entitas.
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu.
Secara umum
1. Kreditur Adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang,
barang maupun dalam bentuk jasa.
2. Investor Adalah pihak yang membeli saham, atau komisaris perusahaan yang
membutuhkan laporan keuangan guna mengetahui kondisi perusahaan sehingga
memastikan uang yang diinvestasikan merasa aman dan menguntungkan.
3. Akuntan Publik Adalah pihak yang melakukan audit laporan keuangan
perusahaan, untuk selanjutnya hasil audit akan memberikan penilaian dalam
bentuk rekomendasi.
4. Karyawan Adalah pihak yang secara penuh bekerja di perusahaan yang
menggantungkan kehidupan, oleh karena itu perlu laporan keuangan guna
mengetahui kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
5. Bapepam Pihak yang megawasi perusahaan yang go public serta melakukan
evaluasi laporan keuangan perusahaan tersebut, apakah layak atau tidak
perusahaan itu go pulic.
6. Konsumen Pihak yang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan, sehingga konsumen yang menjadi loyal terhadap produk dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan adalah memiliki ketergantungan yang tinggi
pada perusahaan tersebut.
7. Pemasok Pihak yang menerima order untuk memasok kebutuhan perusahaan,
sehingga perlu laporan keuangan untuk melihat kemampuan melakukan
pembayaran secara rutin terhadap barang dan jasa yang di suplai.
8. Pemerintah Pihak yang membutuhkan laporan keuangan untuk melihat
perkembangan perusahaan dan penerimaan pajak.
1. Metode komparatif
2. Analisa trend
- Dupont analisis
7. Model Analisa
- Bakruptey model
Referensi