Anda di halaman 1dari 12

KONSEP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun
Oleh: kelompok 1
Ahmad Jugas Putra Tama (2103020001)
Yulianti (2103020008)
Rahayu (2003020016)
Alwan Wijayadi (2003020051)
Andriani (2003020013)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUMIGORA
2023
A. Arti Penting Dan Tujuan Laporan Keuangan
Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan beberapa
definisi laporan keuangan dari beberap ahli:

Menurut IAI (1994), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laba rugi,
laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti laporan arus
kas, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan). Pertanggungjawaban pimpinan perusahaan dituangkan dalam
bentuk laporan keuangan hanya sampai pada penyajian secara wajar posisi keuangan
dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip akuntansi yang
dilaksanakan secara konsisten.

Menurut Dr.Kasmir (2008 : 6), laporan keuangan adalah laporan yang


menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2015, laporan keuangan merupakan


bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.

Secara umum laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu


perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut melalui proses pelaporan keuangan.

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang
membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan
moneter. Tujuan laporan keuangan secara garis besar adalah:

1. Screening (sarana informasi), analisa hanya dilakukan berdasarkan laporan


keuangannya, dengan demikian seorang analis tidak perlu turun langsung ke
lapangan untuk mengetahui situasi serta kondisi perusahaan yang dianalisa.
2. Understanding (pemahaman), analisa dilakukan dengan cara memahami
perusahaan, kondisi keuangannya dan bidang usahanya serta hasil dari usahanya.
3. Forecasting (peramalan), analisa dapat digunakan juga untuk meramalkan kondisi
perusahaan pada masa yang akan datang.
4. Diagnosis (diagnose), analisa memungkinkan untuk dapat melihat kemungkinan
terdapatnya masalah baik di dalam manajemen ataupun masalah yang lain dalam
perusahaan.
5. Evaluation (evaluasi), analisa digunakan untuk menilai serta mengevaluasi
kinerja perusahaan termasuk manajemen dalam meningkatkan tujuan perusahaan
secara efisien.
Dalam kontek hubungan laporan keuangan dan pengambilan keputusan, harus
disadari oleh pihak manajer keuangan khususnya akuntan pembuat laporan keuangan
bahwa ada 4 (empat) karakteristik utama laporan keuangan yang harus dipenuhi
antaralain:

1. Informasi itu harus bermanfaat dan dipahami.


2. Informasi harus relevan dengan pengambilan keputusan.
3. Informasi yang disajikan harus handal dan dapat dipercaya.
4. Informasinya harus memiliki sifat daya banding.
B. Syarat-syarat Laporan Keuangan
Syarat laporan keuangan merupakan ciri khas membuat informasi dalam laporan
keuangan yang berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan bernilai
ekonomis. Syarat yang harus dipenuhi dalam membuat laporan keuangan menurut V.
Wiratna Sujarweni (2017: 2 – 4) adalah sebagai berikut:

1) Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
ketentuan yang wajar.
2) Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
dimasa lalu.
3) Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus
atau jujur dari yang seharusnya disajikan. Selain itu informasi harus diarahkan pada
kebutuhan pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak
tertentu.
4) Dapat Dibandingkan
Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan
untuk mengevaluasi posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan secara
relative. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
perusahaan tersebut, antara periode yang sama, dan untuk perusahaan yang
berbeda.
5) Mempunyai Daya Uji
Laporan keuangan yang telah disusun dengan panduan konsep dasar akuntansi dan
prinsip akuntansi yang sudah disahkan, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh
pihak lain.
6) Netral
Laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada
kepentingan pemakai tertentu
7) Tepat Waktu
Bahwa laporan keuangan harus disajikan dalam waktu yang tepat (ontime).
8) Lengkap
Bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat – syarat tersebut
diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
C. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang merupakan informasi bagi yang membutuhkan juga terdapat
kelemahan dan keterbatasan, menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia (PAI)
adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat, karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satusatunya
sumber informasi dalam proses pengabilan keputusan.
2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan
prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak
dilaksanakan jika hal itu tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap
kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila
beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos,
lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang
paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari
informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan
antara perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan
umumnya diabaikan.
D. Peran Pemeriksaan Akuntan Publik
Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa
atestasi/asurans. Hasil pekerjaan Akuntan Publik yang digunakan secara luas oleh
publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Profesi
Akuntan Publik memiliki peranan sangat penting dalam mendukung terwujudnya
perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan. Dalam menjalankan profesinya,
Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas
laporan keuangan. Tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan
pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu entitas.

E. Jenis-jenis Laporan Keuangan


Menurut Dwi Prastowo (2015) dalam buku “Analisis Laporan Keuangan”, ada
beberapa jenis dari laporan keuangan yaitu :

1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu.
Secara umum

Neraca memiliki 2 bentuk yaitu:


 Neraca Bentuk Staffel
Neraca bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun kebawah baik aktiva
maupun passivanya. Pada bagian atas untuk mencatat aktiva dan bagian bawah
untuk mencatat hutang dan modal.
 Neraca Bentuk Scronto
Neraca bentuk scrontro adalah neraca yang posisi aktiva dan passivanya
sebelah menyebelah. Untuk aktiva disisi kiri dan passivanya disisi kanan.

2. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi yaitu laporan mengenai pendapatan, beban dan laba atau rugi suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan rugi laba secara umum disajikan
dalam bentuk – bentuk sebagai berikut:
 Bentuk Singel Step
Di dalam laporan laba/rugi bentuk single step, untuk akun penghasilan
dikelompokkan terlebih dahulu, kemudian dijumlahkan. Untuk bagian bawah ada
bagian pendapatan baru beban dikelompokkan tersendiri dan dijumlahkan. Jumlah
pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba atau rugi bersih.
 Bentuk Multiple Step
Bentuk multiple step untuk pendapatan perlu dipisahkan antara pendapatan pokok
dengan pendapatan di luar usaha pokok, serta memisahkan beban usaha utama
dengan beban di luar usaha.

3. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena
penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik

4. Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran
kas selama satu periode tertentu.

5. Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan adalah sebuah informasi maupun catatan tambahan
yang ditambahkan untuk memberi penjelasan kepada pembaca atas laporan keuangan.

F. Pihak yang membutuhkan Laporan Keuangan


Ada beberapa pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Kreditur Adalah pihak yang memberikan pinjaman baik dalam bentuk uang,
barang maupun dalam bentuk jasa.
2. Investor Adalah pihak yang membeli saham, atau komisaris perusahaan yang
membutuhkan laporan keuangan guna mengetahui kondisi perusahaan sehingga
memastikan uang yang diinvestasikan merasa aman dan menguntungkan.
3. Akuntan Publik Adalah pihak yang melakukan audit laporan keuangan
perusahaan, untuk selanjutnya hasil audit akan memberikan penilaian dalam
bentuk rekomendasi.
4. Karyawan Adalah pihak yang secara penuh bekerja di perusahaan yang
menggantungkan kehidupan, oleh karena itu perlu laporan keuangan guna
mengetahui kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
5. Bapepam Pihak yang megawasi perusahaan yang go public serta melakukan
evaluasi laporan keuangan perusahaan tersebut, apakah layak atau tidak
perusahaan itu go pulic.
6. Konsumen Pihak yang menikmati produk dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan, sehingga konsumen yang menjadi loyal terhadap produk dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan adalah memiliki ketergantungan yang tinggi
pada perusahaan tersebut.
7. Pemasok Pihak yang menerima order untuk memasok kebutuhan perusahaan,
sehingga perlu laporan keuangan untuk melihat kemampuan melakukan
pembayaran secara rutin terhadap barang dan jasa yang di suplai.
8. Pemerintah Pihak yang membutuhkan laporan keuangan untuk melihat
perkembangan perusahaan dan penerimaan pajak.

G. Pengertian analisis laporan keuangan


Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan. Analisis
ini lahir dari suatu konsep dan system akuntansi keuangan. Menurut Myre (2004:5)
definisi analisis laporan keuangan adalah “Analisis mengenai dua daftar yang disusun
oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan”. Sedangkan menurut
Prasowo (2008:56) definisi analisis laporan keuangan adalah ‘Analisis laporan
keuangan adalah peernguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) merupakan proses
penganalisaan atau penyidikan terhadap laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan
laporan laba rugi, serta lampirannya untuk mengetahui posisi keuangan dan
tingkatkesehatan perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan Teknik tertentu.
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu antara
lain:
1. Untuk mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada suatu periode
tertentu baik akitiva, kewajiban, dan modal maupun hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa perusahaan;
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kekuaatan apa saja yang dimiliki oleh
perusahaan;
3. Untuk mengetahui Langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke
depan yang berkaitan dengan posisi keuangan saat ini; serta
4. Untuk melakukan penilaian atau evaluasi kinerja manajemen ke depan,apakah
perlu peyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau tidak?

Kebutuhan terhadap analisis akuntansi disebabkan dua alasan, yaitu:

1. Akuntansi akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mecerminkan aktivitas usaha


pada waktu yang lebih tepat

2. Laporan keuangan dibuat untuk berbagai jenis pemakaian terhadap kebutuhan


informasi.

H. Metode dan teknik analisis laporan keuangan

Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, diperlukan Langkah-langkah atau


prosedur tertentu. Langkah atau prosedur ini diperlukan agar urutan proses analisis
mudah untuk dilakukan. Adapun Langkah atau prosedur yang dilakukan dalam
analisis keuangan, yaitu antara lain:
1. Mengumpulkan data keuangan dan pendukung yang diperlukan selengkap
mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode
2. Melakukan perhitungan dengan rumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa
digunakan secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh sesuai
3. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan secara cermat
4. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah
dibuat
5. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan; serta

6. Memberikan rekomedasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis


tersebut. Dalam praktiknya terdapat dua macam metode analisis laporan
keuangan, yaitu antara lain:

 Analisis vertikal (statis)


Analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja.
Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada dalam satu periode. Informasi yang
diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari
periode ke periode tidak diketahui.

 Analisis horizontal (dinamis)


Analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk
beberapa periode. Dari hasil analisis ini dapat diketahui perkembangan
perusahaan dari periode satu ke periode yang lain.

Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh dari analisis horizontal, jika


dibandingkan dengan vertikal. Dalam analisis horizontal, dapat diketahui
terjadinya perubahan terhadap komponen laporan keuangan dari periode ke
periode lain. Sementara itu, dalam analisis statis hal tersebut tidak dapat
terlihat. Kemudian, laporan analisis horizontal akan mempermudah untuk
mengambil keputusan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, sehubungan
dengan tugas yang terjadi.

Teknik Analisa laporan keuangan dapat digunakan dengan berbagai metode


sebagai berikut:

1. Metode komparatif

2. Analisa trend

3. Laporan keuangan bentuk Commond Size

4. Metode Index Time Siries


5. Analisa Rasio

6. Teknik Analisa lain:

- Analisa sumber dan penggunaan dana

- Analisa break event point

- Analisa gross profit

- Dupont analisis

7. Model Analisa

- Bakruptey model

- Net cash flow prediction model

- Take over prediction model

Analisis Perbandingan Laporan Keuangan


Analisis perbandingan menurut Harahap (1997) adalah teknik analisis laporan
keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal
dan membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukkan informasi
keuangan atau data lainnya baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan
tersebut dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan juga
dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk angka perbandingan atau rasio.

Tujuan analisis perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahanperubahan


berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam
dua atau lebih periode yang dibandingkan. Dalam melakukan analisis laporan
keuangan teknik perbandingan tersebut, dapat dilakukan dengan membandingkannya
dengan angka-angka laporan keuangan tahun lalu, angka laporan keuangan
perusahaan sejenis, rasio rata-rata industri, dan rasio normatif sebagai standar
perbandingan (yardstick).
Latihan Soal

1. Jelaskan jenis-jenis laporan keuangan!


2. Menurut anda apa peran pemeriksaan oleh akuntan public?
3. Kenapa pihak investor dan pajak sangat membutuhkan laporan keuanangan
perusahaan?

Referensi

1. Modul Analisis Keuangan oleh Arinda Wahyuni Lubis, SE. M.Si


2. Makalah Analisis Keuangan oleh Israeni
3. Modul “Gambaran Umum dan Konsep Dasar Analisis Laporan Keuangan oleh
Dr. Amilin, M.Si.,Ak
4. Laporan Akhir Penelitian Hukum Tentang “Hak dan tanggungjawab akuntan
public dalam pemeriksaan keuangan negara” oleh Marulak Pardede, S.H.,
M.H., APU
5. Jurnal “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan pada PT Bank Sulut, Tbk di
Manado. Oleh Lenny L. Mumu.

Anda mungkin juga menyukai