Anda di halaman 1dari 21

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LAPORAN KEUANGAN
Kegiatan akuntansi pada dasarnya meningkatkan dan menafsirkan data
keuangan

dari

lembaga

perusahaan.Aktivitasnya

berkaitan

dengan

produktivitas pertumbuhan barang dan jasa.Akuntansi dapat memberikan


informasi tentang kondisi keuangan dan operasi serta kinerja perusahaan
seperti

yang

tercermin

dalam

laporan

keuangan.Laporan

keuangan

merupakan pertanggunng jawaban keuangan pimpinan atas perusahaan yang


telah dipercayakan kepadanya. Kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi
perusahaan

pada hakekatnya

merupakan

hasil akhir dari kegiatan

perusahaan yang mana dapat menggambarkan performa atau kinerja


keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
1. Pengertian Laporan Keuangan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan
keuangan, berikut beberapa pendapat mengenai pengertian laporan
keuangan :
a. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2009:1) menyatakan
laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi,laporan perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan
dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian

commit to user
6

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
7

integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk informasi


tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh
perubahan harga.
b. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:105) pengertian laporan
keuangan (financial statement) adalah laporan yang menggambarkan
kondisi dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan jangka
waktu tertentu.
c. Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas dari perusahaan tersebut.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan
keuangan merupakan alat untuk menginformasikan kondisi keuangan pada
periode tertentu, yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas
laporan keuangan.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan keuangan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (2009:3-4) Menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
8

pengambilan keputusan ekonomi.Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi


oleh sumber daya yang terkendali, struktur keuangan, likuiditas, dan
solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas, diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa depan.
Informasi perubahan posisi keuangan bermanfaat untuk menilai
aktivitas

investasi,

pendanaan

dan

operasi

selama

periode

pelaporan.Informasi ini berguna bagi pemakai sebagai dasar dalam menilai


kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta
kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut. Laporan
keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan atau pertanggung
jawaban manajemen, agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
3. Karakteristik Laporan Keuangan
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2009:5-8) selain tujuan
tersebut, akan lebih bermanfaat jika laporan keuangan memiliki
karakteristik kualitatif yang dapat berguna bagi pemakai. Terdapat empat
karakteristik kualitatif utama yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan
dan dapat diperbandingkan. Agar dapat lebih jelas mengenai karakteristik
laporan keuangan maka penulis akan menjelaskan secara ringkas
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan:

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
9

a. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai.
b. Relevan
Informasi memiliki kualitas yang relevan jika dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau
mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
c. Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.
d. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal (reliable) jika bebas dari pengertian
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai

penyajian

yang

tulus

dan

jujur

(Representation

Faithfulness)atau disajikan secara wajar.


e. Penyajian Jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau
informasi disajikan secara wajar.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
10

f. Substansi mengungguli bentuk


Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut
perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi
dan bukan hanya bentuk hukumnya.
g. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
h. Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan perkiraan pada kondisi ketidak pastian, sehingga aktiva atau
penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban
tidak dinyatakan terlalu rendah.
i. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus
lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
j. Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan
kinerja perusahaan.
4. Isi Laporan Keuangan
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diambil oleh penulis,
maka titik berat permasalahanya yaitu Neraca dan Laporan laba-rugi.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
11

Berikut ini penulis memberikan uraian secara singkat pengertian tentang


jenis-jenis laporan keuangan tersebut :
a. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah suatu laporan yang menyajikan posisi keuangan suatu
kesatuan usaha pada tanggal tertentu, yang memperlihatkan keadaan
yang sistematis mengenai aktiva, hutang dan ekuitas. Mengenai hal ini
Dwi Prastowo (2005:16) mengemukakan pengertian neraca adalah
laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi
keuangan (Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas) perusahaan pada saat
tertentu. Adapun ketiga unsur neraca ini akan penulis uraikan sebagai
berikut :
1) Aktiva
Aktiva adalah hak-hak dan harta-harta yang merupakan sumber
penghasilan yang dapat memberikan hasil pada masa sekarang dan
pada masa yang akan datang, atau dengan kata lain adalah segala
harta-harta yang dimiliki pada saat ini.
2) Kewajiban
Menurut Munawir (2004:18) kewajiban adalah sesuatu yang harus
dipenuhi oleh perusahaan kepada pihak lain karena, kewajiban ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
kreditor.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
12

3) Ekuitas
Ekuitas merupakan hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangkan dengan semua kewajiban, dengan kata lain ekuitas
merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aktiva dan kewajiban yang ada.
b. Laporan laba-rugi
Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang menyajikan kinerja
suatu kesatuan usaha dalam suatu periode akuntansi. Menurut Dwi
Prastowo (2005:16) laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang
memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan
dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.Walaupun
belum ada keseragaman tentang susunan laporan laba rugi bagi tiap-tiap
perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah
sebagai berikut:
1) Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha
pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan
servis), diikuti dengan harga pokok dari barang / servis yang dijual,
sehingga diperoleh laba kotor.
2) Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari
biaya penjualan dan biaya umum/ administrasi (operating expenses).
3) Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar
operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
13

terjadi di luar usaha pokok perusahaan (Non Operating / Financial


Income dan Expenses)
4) Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi (extra ordinary gain or
loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak
pendapatan.
5. Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
mendapatkan

informasi

(Balance

Sheet),

daftar

yang

telah

menggambarkan hasil-hasil yang diperoleh perusahaan pada suatu periode


tertentu ( Income Statement), dengan mengetahui hal tersebut pimpinan
dapat menyusun rencana

yang lebih

baik, memperbaiki

sistem

pengawasannya dan menentukan kebijakan yang lebih tepat.


Bagi manajemen yang paling penting adalah mencapai laba bersih
atau laba operasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan periode
sebelumnya, cara kerja yang lebih efisien dan efektif, serta perusahaan
harus mempunyai rencana yang lebih baik dari sebelumnya, baik dibidang
keuangan maupun dibidang operasionalnya. Selain itu, laporan keuangan
juga merupakan alat pertanggung jawaban manajemen kepada pimpinan
atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
Adapun manfaat laporan keuangan bagi manajemen antara lain
sebagai berikut:
a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
14

b. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau


produksi serta untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang dapat
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
c. Untuk menilai dan mengukur hasil-hasil kerja tiap-tiap individu yang
telah diserahi wewenang dan tanggung jawab. Untuk menentukan perlu
tidaknya digunakan kebijakan atau prosedur yang baru untuk mencapai
hasil yang lebih baik.
d. Mendapatkan modal baru bila perusahaan akan memperluas usahanya
baik berupa kredit bank maupun dari para calon investor.

B. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Untuk memberi gambaran mengenai pengertian analisis laporan
keuangan, ada beberapa pendapat mengenai analisis lapooran keuangan
sebagai berikut :
a. Menururt John J Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey
(2010:17) Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses
analisis yang merupakan bagian dari analisis bisnis. Proses terpisah ini
memiliki kesamaan dalam penggunaan informasi laporan keuangan,
dalam berbagai tingkatan, untuk kepentingan analisis.
b. Menurut Soemarso (2005 :380) analisis laporan keuangan adalah
hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka
lain yang terdapat makna dapat menjelaskan arah perubahan (trend)

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
15

suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit


artinya jika dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis laporan
keuangan,

pemakai

laporan

keuangan

lebih

mudah

menginterpretasikanya.
c. Menurut Dwi Prastowo(2005:56) Analisis laporan keuangan merupakan
suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.
Dari berbagai pendapat yang diuraikan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses analisis
terhadap laporan keuangan untuk menghasilkan kesimpulan terhadap
kondisi perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagai pengambilan
keputusan ekonomi.
2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk
menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara
lengkap penulis akan menjelaskan tujuan kegunaan analisis laporan
keuangan sebagai berikut:
a. Dapat memberikan informasi yang lebih dalam dari pada yang terdapat
dari laporan keuangan biasa.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
16

b. Dapat menggali informasi yang tampak secara kasat mata (explisit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan
(implisit).
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
d. Dapat membungkam hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik yang dikaitkan
dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan
informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk
prediksi, peningkatan (rating).
f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengambil
keputusan. Dengan kata lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan
keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:
1) Dapat menilai prestasi perusahaan
2) Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan
3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dari masa sekarang dari
aspek waktu tertentu
g. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria
tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
h. Dapat membandingkan situasi perusahaan lain dengan periode
sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
17

i. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami


perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan
sebagainya.
j. Dapat memprediksi potensi apa yang akan mungkin dialami perusahaan
di masa yang akan datang.
Dengan melakukan analisis laporan keuangan maka informasi
mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan
dalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan menjadi indikator posisi
dan prestasi keuangan perusahaan.
3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan
mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan
sehingga dapat dilihat perubahan dari masing-masing pos tersebut bila
diperbandingkan

dengan

alat-alat

pembanding

lainnya,

misalnya

diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau laporan


keuangan perusahaan lainnya.
Menurut Dwi Prastowo (2005: 54) menyatakan bahwa metode
analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
metode analisis horizontal (dinamis) dan metode analisis vertikal (statis).
a. Metode analisis horizontal
Metode analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
18

(periode), teknik-teknik analisis yang termasuk dalam metode ini adalah


teknik analisis perbandingan, analisis trend, analisis sumber dan
penggunaan

dana,

analisis

perubahan

laba

kotor.

Menurut

Munawir(2004: 36) metode analisis horizontal adalah metode analisis


dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa
periode, sehingga dapat diketahui perkembangan perusahaan.
b. Metode analisis vertikal
Metode analisis vertikaladalah metode analisis yang dilakukan dengan
cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu
membandingkan antara pos satu dengan pos yang lainya pada laporan
keuangan yang sama untuk periode yang sama. Teknik-teknik analisis
dalam metode ini yaitu analisis common-size, analisis rasio. Menurut
Munawir (2004: 36) menyatakan bahwa metode analisis vertikal
merupakan metode analisa dengan cara menganalis laporan keuangan
yang hanya pada satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan
membandingkan antara pos satu dengan pos yang lainnya sehingga
hanya akan diketahui keadaan keuangan pada saat itu saja.
Dari kedua metode diatas tedapat beberapa teknik analisa laporan
keuangan yang sering digunakan, antara lain sebagai berikut :
a. Common-size analysis
Pengetahuan atas proporsi kelompok atau sub kelompok yang
membentuk suatu pos tertentu bermanfaat bagi analisis laporan
keuangan. Secara khusus, dalam analisis neraca, total aset (atau

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
19

kewajiban ditambah ekuitas) biasanya dinyatakan sebagai 100 persen.


Kemudian, pos-pos dalam kelompok ini dinyatakan sebeagai presentase
terhadap total bersangkutan. Dalam analisis laporan laba rugi, penjualan
sering dinyatakan sebagai 100 persen dan pos-pos laporan laba rugi
yang lain dinyatakan sebagai presentase terhadap penjualan. Karena
total pos-pos dalam kelompok adalah 100 persen, analisis ini disebut
menghasilkan laporan keuangan common-size (common-size financial
statement). (John J Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey,
2010:38)
b. Comperative Analysis
Menurut Munawir (2004:36) Analisis komperatif adalah

metode

analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua


periode atau lebih
c. Analisis Rasio
Analisis rasio adalah teknik analisa untuk mengetahui hubungan antar
pos-pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi. (Munawir,
2004:36)
d. Trend
Menurut Munawir (2004:37) Trend merupakan analisa laporan
keuangan untuk mengetahui tendensi pada keadaan keuanganya, apakah
tendensinya tetap, naik, atau bahkan turun.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
20

e. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja


Menururt Munawir(2004:37) Analisa sumber dan penggunaan modal
kerja merupakan analisa untuk mengetahui sumber sumber serta
penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui penyebab terjadinya
perubahan modal kerja pada periode tertentu.
f. Analisa sumber dan penggunaan kas
Menururt Munawir (2004:37) Analisa sumber dan penggunaan kas
merupakan teknik analisa untuk mengetahui sebab-sebab uang kas
diperusahaan berubah sehingga penggunaan kas pada periode tertentu
dapat diungkap.
g. Analisa perubahan laba kotor
Menururt Munawir (2004:37) Analisa perubahan laba kotor merupakan
suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab laba kotor dalam suatu
perusahaan berubah dalam satu periode tertentu.
h. Analisa break-even
Menururt Munawir (2004:37) Analisa break-even adalah suatu analisa
untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai suatu
perusahaan agar perusahaan tidak

merugi

tetapi juga belum

memperoleh laba.
4. Analisis Rasio
Analisis rasio adalah analisis yang menggambarkan hubunganhubungan atau pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang
nantinya digunakan untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
21

Menurut Jumingan (2006:118) menyatakan bahwa rasio dalam


laporan keuangan adalah angka yang menunjukan hubungan antara suatu
unsur dengan unsur lainya dalam laporan keuangan.Hubungan antara
unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk analisis.
Pada dasarnya analisis rasio dikelompokan ke dalam lima macam
kategori yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dan
rasio pasar. Dalam memenuhi tugas akhir ini penulis menggunakan empat
rasio yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio
profitabilitas. Dari keempat rasio tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a) Rasio Likuiditas
Menurut John J Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey
(2010:45) Likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya.Rasio likuiditas
dibagi menjadi dua rasio yaitu rasio lancar (current ratio) dan rasio
cepat (acid test ratio).
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancarnya. Tingkat rasio yang terlalu rendah akan mengakibatkan
resiko likuiditas yang tinggi, apabila resiko terlalu tinggi, maka juga
baik bagi perusahaan karena adanya kelebihan aktiva lancar
sehingga mempengaruhi profitabilitas. Rasio lancar dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
22

Rasio Lancar (current ratio) :

Aktiva lancar
Hutang lancar

2) Rasio Cepat (Acid-test Ratio)

Pengujian yang lebih ketat atas likuiditas jangka pendek, yaitu rasio
cepat (acid test ratio), menggunakan hanya aset lancar yang paling
likuid seperti kas, investasi jangka pendek, dan piutang. (John J
Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey 2010:17)
Rasio Cepat (acid-test ratio) :

Kas + investasi jangka pendek + piutang (bersih)


Hutang lancar

b) Rasio Aktivitas

Menurut Palikhatun dan Nugrahaningsih (2007: 25) rasio aktivitas


adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset
dengan melihat tingkat aktivitas aset. Aktivitas yang rendah pada
tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana
kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan
tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih
produktif. Berikut ini adalah rasio-rasio yang termasuk dalam rasio
aktivitas.
1) Rasio perputaran piutang (Receivables Turnover)
Rasio ini merupakan rasio yang menggambarkan perputaran piutang
yang dimiliki perusahaan dan menunjukan kesuksesan perusahaan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
23

dalam melakukan penagihan piutang. Menurut Kieso dan Weygandt


(2011:222) rasio ini dihitung dengan cara sebagai berikut :
Rasio perputaran piutang :

Rata

Penjualan Bersih (
rata piutang (

2) Rasio perputaran persediaan (Inventory Turnover)


Rasio ini menggambarkan perusahaan dalam mengelola persediaan
dalam arti perputaran persediaan yang akan diubah menjadi
penjualan. Menurut Kieso dan Weygandt (2011:222)

rasio ini

dihitung dengan cara sebagai berikut :


Rasio perputaran persediaan :

Hargapokokpenjualan (
Rata rata Persediaan (

)
)

3) Rasio perputaran total aktiva (Assets Turnover)

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan


dalam

memanfaatkan

seluruh

aktiva

yang

dimiliki

untuk

menghasilkan penjualan.Menurut Kieso dan Weygandt (2011:222)


rasio ini dihitung dengan cara sebagai berikut :
Rasio perputaran total aktiva :

Rata

Penjualan Bersih (
rata total aktiva (

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
24

c) Rasio Solvabilitas
Menurut John J Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey (2010:46)
solvabiltas menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka panjangnya.Ada beberapa rasio yang bisa dihitung.
1) Rasio Total hutang tehadap total aset ( Debt to total assets ratio)
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukan prosentase pendanaan
kewajiban yang dipenuhi oleh seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan.Menurut Kieso dan Weygandt (2011:222)

rasio ini

dihitung dengan cara sebagai berikut :


Rasio total hutang terhadap total aset :

Totalhutang (
Totalaset (

2) Rasio TIE ( Time Interest Earned Ratio )

)
)

Menurut Palikhatun dan Nugrahaningsih (2007: 33) Rasio ini


mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang dengan laba
sebelum bunga pajak atau menghitung seberapa besar laba sebelum
bunga dan pajak tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio
yang tinggi menunjukan situasi yang aman. Rasio ini dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut :
Rasio TIE( Time Interest Earned Ratio ) :

Labasebelumbungadanpajak
Bunga
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
25

3) Rasio total hutang terhadap total ekuitas ( Debt to Equity Ratio)


Rasio ini menunjukan prosentase modal sendiri dan penyediaan dana
oleh pemegang saham yang dapat dijadikan jaminan untuk
membayar keseluruhan hutang yang dimiliki perusahaan. Rasio ini
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Rasio total hutang terhadap total ekuitas :

Totalhutang
Totalekuitas

d) Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan


(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Dalam rasio profitabilitas terdapat 3 rasio sebagai berikut :
1) RasioNet Profit Margin
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.Profit
margin

yang

menghasilkan

tinggi
laba

menandakan
yang

tinggi

kemampuan
padda

perusahaan

tingkat

penjualan

tertentu.Profit margin yang rendah menunjukan bahwa penjualan


yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu. Perhitungan rasio
profit margin dapat dlakukan dengan cara sebagai berikut :
Net Profit Margin:

Lababersih
penjualan

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id
26

Semakin tinggi rasio maka akan menunjukan semakin baik kinerja


keuangan yang dicapai suatu perusahaan.
2) Rasio ROA ( Return on Assets)
Rasio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan menghasilkan
laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio yang tinggi
menunjukan efisiensi manajemen aset, yang berarti

efisiensi

manajemen. Menurut Kieso dan Weygandt (2011:222)

rasio ini

dihitung dengan cara sebagai berikut :


ROA ( Return on Assets) :

Rata

Lababersih (
rata totalaset (

Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik pula kinerja perusahaan
terutama dalam pengembalian investasi yang didapatnya.
3) Rasio ROE ( Return on Equity )
Palikhatun dan Nugrahaningsih (2007: 31) rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal
saham tertentu. Rasio ini dihitung dengan cara sebagai berikut :
ROE( Return on Equity ) :

Lababersih
Rata rata total ekuitas

Semakin tinggi rasio ini maka akan menunjukan semakin baik


kinerja keuangan suatu perusahaan.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai