Anda di halaman 1dari 8

KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN SERTA PENTINGNYA

AUDITOR EKSTERNAL PADA KONSEP GCG

Disusun Oleh :
Ni Kadek Eti Muliani
( 202133122052 )

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
2022
KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN SERTA PENTINGNYA
AUDITOR EKSTERNAL PADA KONSEP GCG
A. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut PSAK 1 (Revisi 2014), Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Sedangkan, laporan keuangan menurut
SFAC No. 1 didefinisikan sebagai sarana pokok dalam mengkomunikasikan informasi
akuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat digaris
bawahi bahwa laporan keuangan singkatnya adalah suatu ringkasan berisi aktivitas operasi
historis dan kinerja keuangan suatu entitas pada periode tertentu. Di Indonesia, regulasi terkait
tata cara penyusunan laporan keuangan diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI).
B. Jenis –jenis Laporan Keuangan
Pembuatan laporan keuangan mengikuti Pedoman Standar Akuntasi Keuangan (PSAK),
yang menentukan lima jenis laporan keuangan, yakni laporan laba rugi, neraca, perubahan
modal, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
1. Laboran Laba Rugi
Jenis laporan keuangan ini menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Dalam laporan laba rugi dapat terlihat jumlah pendapatan, sumber-sumber
pendapatan yang diperoleh, jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Menurut Short, Libby dan Libby (2007), laporan laba rugi adalah laporan utama
akuntan dalam mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi biaya-
biaya selama periode akuntansi tertentu. Laporan laba rugi menyajikan kegiatan operasi
yang dilakukan perusahaan untuk periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk
mengevaluasi kinerja yang telah dicapai perusahaan dan memberikan gambaran tentang
pencapaian arus kas di masa mendatang. Laba yang dihasilkan merefleksikan tingkan
profitabilitas perusahaan. Hal tersebut bisa dijadikan indikator tingkat profitabilitas, antara
lain marjin kotor, laba operasi, laba sebelum pajak, dan laba operasi berlanjut. Menurut
Baridwan (2000), laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu: Single Step
Model: bentuk ini tidak melakukan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam
kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan antara pendapatan-
pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian. Multistep Model: dilakukan beberapa
pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam
urutan tertentu. Penyusunan laporan keuangan laba rugi bermanfaat untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan di masa lalu, sebagai basis untuk mempertimbangkan kinerja
perusahaan di masa mendatang, serta menilai risiko pencapaian arus kas di masa
mendatang.
2. Laporan Neraca
Laporan keuangan neraca menunjukan posisi keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu. Posisi keuangan tersebut maksudnya adalah posisi jumlah dan jenis aktivitas
(harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) perusahaan. Menurut Smith dan Skousen
(2007), neraca adalah laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber daya perusahaan
(aktiva), utangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya (ekuitas
pemilik). Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu T (T form) dan L (L form). Dalam
bentuk T form, semua harta perusahaan ditempatkan pada sisi kiri neraca dengan judul
aktiva (assets). Sedangkan utang dan modal berada pada sisi kanan dengan judul pasiva.
Dalam bentuk L form, semua harta perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca dan
utang/modal ditempatkan pada bagian bawah neraca. Data yang terdapat dalam neraca
bermanfaat untuk: Menyediakan basis data finansial untuk menghitung tingkat
pengembalian perusahaan. Mengevaluasi struktur permodalan yang dimiliki perusahaan,
yaitu menilai likuiditas, solvabilitas, serta fleksibilitas keuangan perusahaan.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan ini berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan
perubahan modal juga menjelaskan perubahan modal beserta sebab-sebab terjadinya.
Untuk perusahaan dengan bentuk perseoran, laporan ini disebut sebagai laporan perubahan
ekuitas pemegang saham. Laporan perubahan modal bermanfaat untuk mengidentifikasi
penyebab perubahan ekuitas pemilik perusahaan atas nilai aktiva yang menjadi haknya
(aktiva bersih).
4. Laporan Arus Kas
Jenis ini menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. Arus kas
masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sementara arus kas keluar
merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan arus kas juga sering disebut laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut
Warren (1996), laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penyajiannya,
laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: Aktivitas Operasional (Operating):
meliputi seluruh kegiatan dan transaksi yang tidak termasuk di dalam kegiatan investasi
maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas yang berasal dari kegiatan operasional meliputi
arus kas dari kegiatan produksi, distribusi dan penyediaan jasa. Aktivitas Investasi
(Investing): meliputi pembelian dan penagihan piutang, pengembalian persediaan barang
dagang, pembayaran pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas dan harta kekayaan
perusahaan, dan sebagainya. Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan (Financing): meliputi
perolehan sumber daya dari para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah
dilakukan, peminjaman, serta pembayaran kembali utang oleh pemiliknya atau sebaliknya.
5. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Laporan keuangan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap
perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas penyebabnya. Hal ini
dimaksudkan agar pengguna laporan dapat memahami dengan jelas data keuangan dalam
laporan keuangan tersebut.
C. Tujuan Laporan Keuangan
Ada beberapa tujuan laporan keuangan yang secara umum adalah sebagai berikut.
a. Menurut PSAK 1 (Revisi 2014)
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Selain
itu, laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Agar dapat mencapai tujuan
tersebut, laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi
aset; liabilitas; ekuitas; penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian;
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan arus
kas (PSAK 1: 9).
b. Menurut Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) (Revisi 2016)
Tujuan laporan keuangan menurut KKPK adalah untuk menyediakan informasi
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor
potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang
penyediaan sumber daya kepada entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum tidak
ditujukan untuk pihak tertentu dan tidak dirancang untuk menunjukkan nilai entitas,
melainkan untuk memberikan informasi yang mendasari estimasi nilai entitas.
c. Menurut Kasmir (2016)
Tujuan penyusunan laporan keuangan menurut Kasmir, antara lain:
 Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pasiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada periode berjalan;
 Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah liabilitas (kewajiban) dan modal
yang dimiliki perusahaan pada periode berjalan;
 Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan pada suatu periode pelaporan tertentu;
 Memberikan informasi terkait perubahan atas aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
 Memberikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan;
 Memberikan informasi mengenai catatan-catatan atas laporan keuangan;
 Memberikan informasi keuangan lainnya.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan disajikannya laporan
keuangan adalah sebagai sarana untuk menyediakan informasi mengenai penggunaan
sumber daya, aliran kas, kinerja, serta kesehatan finansial perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Pada organisasi non profit yang berbasis kesukarelawanan, informasi pada laporan
keuangan, seperti jumlah dana yang dihimpun dan biaya operasional penting untuk
mempertahankan stabilitas dan keberlanjutan program yang ada.
D. Kualitas Laporan Keuangan
Informasi akuntansi keuangan adalah produk akuntansi perusahaan dan sistem
pelaporan eksternal yang mengukur dan secara rutin mengungkapkan hasil audit, data
kuantitatif yang berhubungan dengan posisi keuangan dan pelaksanaan perusahaan.
Pengungkapan adalah mekanisme yang paling efisien dan efektif untuk mendorong manajer
untuk melakukan pengelolaan yang lebih baik.
Chariri dan Ghozali (2007) menyatakan bahwa pelaporan keuangan meliputi laporan
keuangan, informasi pelengkap, dan media pelaporan lainnya, sedangkan laporan keuangan
hanya mencakup neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan
catatan atas laporan keuangan. Hal itu berarti pelaporan keuangan memiliki cakupan yang
lebih luas dibandingkan dengan laporan keuangan.
Pelaporan keuangan yang baik menggambarkan capital market yang efisien dan fair.
Informasi yang disajikan dalam pelaporan keuangan dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik bagi pengguna pelaporan keuangan (Kripke, 1940). Manajemen dapat
menyampaikan informasi yang sesuai dengan peraturan atau kebiasaan yang dianggap berguna
untuk pihak eksternal, atau dapat juga mengungkapkan secara sukarela. Informasi yang
dikomunikasikan selain dengan menggunakan laporan. Tujuan pelaporan keuangan antara lain
(Statement of Financial Accounting Concept Nomor 1 dalam Chariri dan Ghozali, 2007):
a. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk
mengambil keputusan investasi dan kredit,
b. Memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk
menilai jumlah, pengakuan, dan ketidakpastian tentang penerimaan kas bersih perusahaan,
c. Memberikan informasi tentang sumber–sumber ekonomi perusahaan serta klaim terhadap
sumber–sumber ekonomi tersebut,
d. Menyediakan informasi tentang hasil usaha perusahaan selama satu periode,
e. Menyediakan informasi tentang cara perusahaan memperoleh dan membelanjakan kas,
pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman, dan transaksi modal, serta faktor lain yang
memengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan,
f. Menyediakan informasi tentang cara manajemen mempertanggung- jawabkan pengelolaan
kepada pemilik (pemegang saham) atas pemakaian sumberdaya ekonomi yang
dipercayakan, dan
g. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi direktur dan manajer sesuai kepentingan
pemilik.
E. Peran dan Tanggung Jawab Auditor Eksternal
a. Peran Auditor Eksternal
Peran auditor eksternal secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Seorang auditor eksternal memiliki peran yang cukup vital untuk kepentingan bersama
dalam efektivitas perusahaan.
2. Membagikan pengetahuan terkait bisnis, industri serta risiko yang bisa dihadapi oleh
perusahaan.
b. Peran dan Tanggung Jawab Auditor Eksternal
1. Memberikan opini atas laporan yang telah dikerjakan
2. Melakukan review secara periodik atau tahuna
3. Melakukan penilaian apakah sudah sesuai dengan prinsip yang berlaku
4. Auditor Eksternal juga memiliki tanggung jawab kepada perusahaan untuk bekerja
secara profesional dalam melakukan audit

DAFTAR PUSTAKA
https://fekool.blogspot.com/2016/05/12.html
https://katadata.co.id/safrezi/finansial/6214a025ec881/pengertian-dan-jenis-jenis-laporan-
keuangan#:~:text=Laporan%20keuangan%20merupakan%20cerminan%20kinerja%20dan%20k
ondisi%20keuangan,rugi%2C%20neraca%2C%20perubahan%20modal%2C%20arus%20kas%2
C%20dan%20CaLK.
https://duwitmu.com/saham/tujuan-laporan-keuangan-secara-umum-berdasarkan-jenisnya
https://www.jojonomic.com/blog/seperti-ini-peran-dan-tugas-auditor-eksternal/

Anda mungkin juga menyukai