Anda di halaman 1dari 11

Nama: Yulista Tumada

A. Jenis-jenis laporan keuangan

Pembuatan laporan keuangan mengikuti Pedoman Standar Akuntasi Keuangan (PSAK),


yang menentukan lima jenis laporan keuangan, yakni laporan laba rugi, neraca,
perubahan modal, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

1. Laboran Laba Rugi

Jenis laporan keuangan ini menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Dalam laporan laba rugi dapat terlihat jumlah pendapatan, sumber-sumber
pendapatan yang diperoleh, jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama
periode tertentu.

Menurut Short, Libby dan Libby (2007), laporan laba rugi adalah laporan utama akuntan
dalam mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi biaya-biaya
selama periode akuntansi tertentu.

Laporan laba rugi menyajikan kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan untuk periode
tertentu. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai
perusahaan dan memberikan gambaran tentang pencapaian arus kas di masa
mendatang.

Laba yang dihasilkan merefleksikan tingkan profitabilitas perusahaan. Hal tersebut bisa
dijadikan indikator tingkat profitabilitas, antara lain marjin kotor, laba operasi, laba
sebelum pajak, dan laba operasi berlanjut.Menurut Baridwan (2000), laporan laba rugi
dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu:

Single Step Model: bentuk ini tidak melakukan pengelompokan atas pendapatan dan
biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan
antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.

Multistep Model: dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan


dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu.

Penyusunan laporan keuangan laba rugi bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja


perusahaan di masa lalu, sebagai basis untuk mempertimbangkan kinerja perusahaan di
masa mendatang, serta menilai risiko pencapaian arus kas di masa mendatang.

2. Laporan Neraca

Laporan keuangan neraca menunjukan posisi keuangan perusahaan pada tanggal


tertentu. Posisi keuangan tersebut maksudnya adalah posisi jumlah dan jenis aktivitas
(harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) perusahaan.

Menurut Smith dan Skousen (2007), neraca adalah laporan pada suatu saat tertentu
mengenai sumber daya perusahaan (aktiva), utangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan
terhadap sumber daya (ekuitas pemilik).

Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu T (T form) dan L (L form). Dalam bentuk T
form, semua harta perusahaan ditempatkan pada sisi kiri neraca dengan judul aktiva
(assets). Sedangkan utang dan modal berada pada sisi kanan dengan judul pasiva.
Dalam bentuk L form, semua harta perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca
dan utang/modal ditempatkan pada bagian bawah neraca.

Data yang terdapat dalam neraca bermanfaat untuk:

Menyediakan basis data finansial untuk menghitung tingkat pengembalian perusahaan.

Mengevaluasi struktur permodalan yang dimiliki perusahaan, yaitu menilai likuiditas,


solvabilitas, serta fleksibilitas keuangan perusahaan.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan ini berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan perubahan
modal juga menjelaskan perubahan modal beserta sebab-sebab terjadinya.

Untuk perusahaan dengan bentuk perseoran, laporan ini disebut sebagai laporan
perubahan ekuitas pemegang saham.

Laporan perubahan modal bermanfaat untuk mengidentifikasi penyebab perubahan


ekuitas pemilik perusahaan atas nilai aktiva yang menjadi haknya (aktiva bersih).

4. Laporan Arus Kas

Jenis ini menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. Arus kas masuk
berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sementara arus kas keluar merupakan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.

Laporan arus kas juga sering disebut laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut
Warren (1996), laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Dalam penyajiannya, laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
Aktivitas Operasional (Operating): meliputi seluruh kegiatan dan transaksi yang tidak
termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas yang
berasal dari kegiatan operasional meliputi arus kas dari kegiatan produksi, distribusi dan
penyediaan jasa.

Aktivitas Investasi (Investing): meliputi pembelian dan penagihan piutang, pengembalian


persediaan barang dagang, pembayaran pinjaman, pengadaan serta penjualan ekuitas
dan harta kekayaan perusahaan, dan sebagainya.

Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan (Financing): meliputi perolehan sumber daya dari
para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta
pembayaran kembali utang oleh pemiliknya atau sebaliknya.

5. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Laporan keuangan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu
atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas penyebabnya. Hal ini
dimaksudkan agar pengguna laporan dapat memahami dengan jelas data keuangan
dalam laporan keuangan tersebut.

B. Penggolongan Akun

Akun merupakan tempat mencatat transaksi keuangan yang memengaruhi


keseimbanganharta, utang, dan modal. Akun dibedakan menjadi dua, yaitu akun riil dan
akun nominal. Akun riil merupakan jenis akun yang tercatat di neraca, seperti harta, utang,
dan modal. Akun nominal merupakan akun yang tercatat di laporan laba/rugi, seperti
pendapatan danbeban.a. Akun hartaHarta atau aktiva merupakan sumber daya ekonomi
yang dimiliki perusahaan untukmelaksanakan kegiatan usaha sekarang dan akan datang.
Harta dapat dibedakan sebagaiberikut:1. Harta lancar, adalah harta yang memiliki tingkat
likuiditas tinggi dan umur pemakaiannyakurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat-surat
berharga, piutang usaha, wesel tagih,persediaan, perlengkapan, dan beban dibayar di
muka.2. Harta tetap, adalah harta yang berwujud dan memiliki umur ekonomis lebih dari
satutahun. Misalnya tanah, peralatan, gedung, mesin, dan alat transportasi.3. Harta tidak
berwujud, adalah harta yang secara kasatmata tidak bisa dilihat, tetapimemiliki nilai
ekonomi. Misalnya, hak paten, hak cipta, merek, franchise, dan goodwill.4. Investasi
jangka panjang, adalah harta perusahaan yang berupa surat-surat berharga.Misalnya
saham dan deposito.b. Akun utangUtang atau kewajiban merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usahaperusahaan. Utang dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut:1. Utang lancar, adalah kewajiban yang harus dibayar
perusahaan dalam jangka waktukurang dari satu tahun. Misalnya wesel bayar, utang
usaha, beban masih harus dibayar, danpendapatan diterima di muka.2. Utang jangka
panjang, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangkawaktu lebih dari
satu tahun. Misalnya, utang bank, hipotek, dan obligasi.c. Akun modalModal merupakan
kekayaan dari pemilik atas sebagian harta perusahaan. Pencatatanmodal pada akuntansi
diikuti dengan nama pemilik modal.d. Akun pendapatanPendapatan merupakan hasil
yang diperoleh perusahaan atas kegiatan usahanya.Pendapatan dibedakan menjadi
pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.Pendapatan usaha adalah pendapatan
yang diperoleh berkaitan dengan kegiatan usaha.Pendapatan di luar usaha adalah
pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di luar usaha.Misalnya, pendapatan bunga,
sewa, dan komisi.e. Akun bebanBeban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan
karena menjalankan kegiatan usaha.Beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban di
luar usaha. Beban usaha adalah biayayang dikeluarkan akibat menyelenggarakan
kegiatan usaha. Biaya di luar usaha adalahbiaya yang dikeluarkan perusahaan karena
melakukan kegiatan di luar usaha. Misalnyabeban bunga dan sewa.

C. Analisis Laporan Keuangan

Tujuan utama dilakukannya analisis pada laporan keuangan adalah mencari dasar
pengambilan keputusan strategis serta dasar informasi perihal nilai bisnis. Namun, ada
beberapa tujuan yang lebih penting mengapa analisis ini penting, di antaranya adalah
sebagai berikut:

Memahami potensi perusahaan untuk melunasi utang dan bunga, baik jangka panjang
atau jangka pendek.

Memahami potensi perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan


keuntungan.

Mengetahui perubahan dalam posisi keuangan di suatu periode.

Memproyeksikan seperti apa bisnis yang berjalan di periode selanjutnya.

Menilai kinerja bisnis di periode yang sedang berjalan.

Membandingkan nilai perusahaan sendiri dengan nilai kompetitor.

Mengidentifikasi bagian keuangan yang mengalami kendala.

Menjadi bahan pertimbangan untuk investor semisal ingin melakukan investasi di


perusahaan tertentu.

Menjadi bahan acuan pemerintah dalam menetapkan nilai pajak yang harus dibayar
perusahaan.

Menentukan perkembangan yang dialami perusahaan.

Mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.


D. Pengguna Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan adalah pihak-pihak yang menggunakan informasi keuangan


yang terdapat dalam laporan keuangan untuk tujuan tertentu. Laporan keuangan
menyediakan informasi yang relevan mengenai kinerja keuangan, posisi keuangan, arus
kas, dan perubahan ekuitas suatu entitas bisnis.

Pengguna laporan keuangan mengandalkan laporan tersebut untuk memperoleh


informasi yang relevan dan penting dalam mengambil keputusan finansial. Mereka
menggunakan laporan keuangan sebagai sumber utama untuk mengevaluasi kinerja
keuangan suatu entitas, baik itu perusahaan, organisasi nirlaba, atau entitas lainnya.

Pihak-pihak yang termasuk sebagai pengguna laporan keuangan, antara lain:

Manajemen perusahaan

Investor

Kreditor

Pihak analis keuangan

Auditor

Regulator

Pemangku kepentingan lainnya

Setiap pihak memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda dalam menganalisis laporan
keuangan.

E. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Memprediksi prospek masa depan berdasarkan hasil tinjauan kinerja perusahaan di masa
lalu, seperti profitabilitas, arus kas, laba atas investasi, biaya operasional, dan lain-lain.

Meneliti profitabilitas saat ini dan efisiensi operasional perusahaan sehingga kesehatan
keuangan bisa ditentukan.

Menilai prospek pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan guna membantu pemangku


kepentingan tertinggi untuk memprediksi dan menghindari kemungkinan terjadinya
kebangkrutan.Membantu bank dan investor untuk menentukan apakah pinjaman atau
bantuan keuangan dapat diberikan kepada perusahaan atau tidak.

Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan sangat penting, tidak hanya untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan bisnis saja, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak
dan pemangku kepentingan. Karenanya, untuk mengerjakan analisis laporan keuangan
secara tepat dibutuhkan keterampilan, intuisi, dan praktik akuntansi terbaik.

Berikut beberapa manfaat utama analisis laporan keuangan pada perusahaan.

Membantu stakeholder internal dan eksternal untuk membuat keputusan yang tepat
mengenai investasi berdasarkan pendapatan perusahaan dan profitabilitas masa depan.

Memberikan pandangan yang objektif tentang solvabilitas dan kesehatan keuangan


perusahaan bagi lembaga keuangan untuk menentukan keputusan pinjaman.

Sebagai penggambaran secara akurat mengenai efisiensi operasional dan kemajuan


yang dihasilkan perusahaan berdasarkan keputusan yang dibuat di masa lalu oleh para
pemangku kepentingan.

Membuat analisis laporan keuangan yang rapi, terperinci, dan sistematis merupakan hal
yang penting dilakukan untuk mengetahui dan menilai kinerja perusahaan selama ini,
guna dijadikan sebagai dasar acuan untuk menentukan langkah-langkah bisnis yang
harus diambil di kemudian hari.

F. Jenis Analisi Laporan Keuangan

4 Metode Analisis Laporan Keuangan, Ini Jenisnya!

Bagaimana cara melakukan analisis laporan keuangan perusahaan dengan


menggunakan metode, jenis, contoh dan prosedur analisa usaha yang tepat? Blog Mekari
Jurnal akan menjelaskannya secara rinci!

Pada akhir periode biasanya seorang akuntan akan menyiapkan dan menyusun laporan
keuangan seperti laporan laba rugi perusahaan, laporan perubahan modal, laporan
neraca keuangan dan laporan arus kas untuk diserahkan kepada direksi maupun
stakeholder.

Setelah dibuat, laporan keuangan tidak hanya dilihat dan dibiarkan begitu saja, melainkan
harus dianalisis untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan
finansial perusahaan.
Ada beberapa contoh teknik analisis laporan keuangan yang dapat digunakan untuk
menganalisa berbagai jenis laporan keuangan.

Beberapa teknik tersebut meliputi analisis common size, tren, persentase perubahan, dan
industri.

Meskipun keempat teknik analisis laporan tersebut memiliki fungsi yang berbeda, namun
semuanya sama-sama dapat memberikan gambaran potensi finansial perusahaan.

Analisis Laporan Keuangan & Jenis-Jenisnya yang Harus Diketahui

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Apa yang dimaksud dengan analisis laporan keuangan?

Analisis laporan keuangan adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menilai,
mengolah hingga membandingkan informasi yang terdapat dalam sebuah laporan
keuangan.

Analisis laporan keuangan sangat krusial agar data keuangan bisnis atau perusahaan
dapat dimanfaatkan dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh
manajemen maupun pihak eksternal yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan,
seperti:

Manajer perusahaan

Investor pasar modal

Karyawan perusahaan

Pemberi kredit

Auditor internal dan eksternal

Regulator
Tujuan Melakukan Analisis Laporan Keuangan Usaha

Paling tidak ada beberapa tujuan dilakukannya analisis laporan keuangan perusahaan,
yaitu adalah:

Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan.

Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.

Sumber informasi untuk mengambil keputusan strategis sebuah perusahaan.

Bahan pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan.

Evaluasi kinerja perusahaan, baik dengan perusahaan lain ataupun kondisi perusahaan
lintas periode akuntansi.

Memberikan informasi mengenai kesanggupan perusahaan dalam mengembalikan


pinjaman serta bunganya.

Baca Juga: Contoh Laporan Posisi Keuangan dan Komponen Penting di dalamnya

Prosedur dalam Menjalankan Analisis Keuangan Usaha

Bagaimana cara melakukan analisis laporan keuangan?

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan


adalah sebagai berikut ini:

Memahami latar belakang data keuangan perusahaan, mencakup pemahaman tentang


bidang usaha dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan.

Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan, mencakup informasi


mengenai tren atau kecenderungan industri di mana perusahaan beroperasi seperti
perubahan teknologi, perubahan selera konsumen dan perubahan faktor-faktor ekonomi
seperti perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak. Selain
itu, perhatikan juga perubahan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri seperti
perubahan posisi manajemen kunci.

Mempelajari dan mengamati laporan keuangan secara menyeluruh. Tujuan langkah ini
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan sudah jelas dalam menggambarkan
data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Menganalisis laporan keuangan. Gunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada
dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil analisis tersebut.

Dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal, analisis laporan keuangan jadi
lebih akurat sehingga Anda dapat membuat keputusan bisnis yang terbaik. Coba gratis
Jurnal sekarang!

Jenis-Jenis Metode Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa jenis atau metode analisis laporan keuangan yang paling umum digunakan,
yaitu adalah sebagai berikut:

1. Metode Common Size Financial Statement

Dalam analisis common size, semua akun laporan laba rugi dinyatakan sebagai
persentase penjualan.

Semua akun neraca dinyatakan sebagai persentase dari total aset.

Misalnya, jika pada laporan laba rugi, setiap akun baris dibagi dengan penjualan, maka di
neraca, setiap akun baris dibagi dengan total aset.

Jenis analisis ini memungkinkan manajer keuangan untuk melihat laporan laba rugi dan
neraca dalam format persentase yang mudah ditafsirkan, karena lebih mudah membuat
perbandingan menggunakan persentase daripada angka absolut.

Metode Index Time Series

Analisa tren juga disebut analisis time-series membantu manajer keuangan perusahaan
menentukan bagaimana perusahaan cenderung melakukan kinerja dari waktu ke waktu.

Analisis tren didasarkan pada data historis dari laporan keuangan perusahaan dan data
perkiraan dari performa atau rencana ke depan perusahaan.

Salah satu cara yang populer dalam melakukan analisis tren adalah dengan
menggunakan analisis rasio keuangan.

Contoh rasio yang paling umum digunakan diantaranya adalah rasio profitabilitas, rasio
likuiditas, rasio efisiensi, dan rasio solvabilitas.

Dalam menghitung rasio trend/ kecendrungan pada umumnya tidak semua pos-pos
neraca dan laporan rugi laba dari beberapa periode tersebut dihitung, karena tujuan
utama dari perhitungan rasio adalah membuat perbandingan antara pos-pos yang
mempunyai hubungannya informasi dengan pos-pos lainnya.

Teknik Analisis Pertumbuhan

Teknik ini merupakan sebuah teknik analisis yang disusun dengan membandingkan
kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan
periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan dengan
menggunakan analisa nilai persentase.

Data yang disajikan adalah dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-
masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang atau pada periode Year
to Date, yaitu periode yang sama tahun lalu dengan tahun sekarang.

4. Analisis Industri

Analisis ini melibatkan perbandingan perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang
sama untuk melihat bagaimana perusahaan melakukan investasi secara finansial
dibandingkan dengan industri lainnya.

Jenis analisis ini sangat membantu manajer keuangan untuk melihat apakah ada
penyesuaian finansial yang perlu dilakukan.

Teknik penghitungan rasio keuangan biasanya digunakan untuk analisis ini.

Untuk melakukan pembandingan, Anda membutuhkan rasio rata-rata dari perusahaan


lain di industri yang sama untuk dibandingkan dengan rasio bisnis Anda.

Dengan teknik ini, Anda harus yakin bahwa rasio rata-rata industri lain tersebut telah
dihitung dengan cara yang sama dengan rasio untuk perusahaan yang dihitung saat Anda
melakukan analisis industri ini.

G. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Statement of changes in working capital, yaitu metode yang menganalisa sumber dan
penggunaan modal kerja termasuk memahami sebab jika terjadi perubahan modal kerja
dalam periode tertentu.

Cash flow statement, yaitu metode yang menganalisa sumber dan penggunaan kas
termasuk mengetahui sebab perubahan jumlah uang kas selama periode tertentu.

Break-even analysis, yaitu metode analisis yang digunakan untuk menentukan titik impas
dan seberapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian dalam
keadaan perusahaan belum mendapat keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai