Jenis laporan keuangan ini menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Dalam laporan laba rugi dapat terlihat jumlah pendapatan, sumber-sumber
pendapatan yang diperoleh, jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama
periode tertentu.
Menurut Short, Libby dan Libby (2007), laporan laba rugi adalah laporan utama akuntan
dalam mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi biaya-biaya
selama periode akuntansi tertentu.
Laporan laba rugi menyajikan kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan untuk periode
tertentu. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai
perusahaan dan memberikan gambaran tentang pencapaian arus kas di masa
mendatang.
Laba yang dihasilkan merefleksikan tingkan profitabilitas perusahaan. Hal tersebut bisa
dijadikan indikator tingkat profitabilitas, antara lain marjin kotor, laba operasi, laba
sebelum pajak, dan laba operasi berlanjut.Menurut Baridwan (2000), laporan laba rugi
dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu:
Single Step Model: bentuk ini tidak melakukan pengelompokan atas pendapatan dan
biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi hanya dipisahkan
antara pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian.
2. Laporan Neraca
Menurut Smith dan Skousen (2007), neraca adalah laporan pada suatu saat tertentu
mengenai sumber daya perusahaan (aktiva), utangnya (kewajiban) dan klaim kepemilikan
terhadap sumber daya (ekuitas pemilik).
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu T (T form) dan L (L form). Dalam bentuk T
form, semua harta perusahaan ditempatkan pada sisi kiri neraca dengan judul aktiva
(assets). Sedangkan utang dan modal berada pada sisi kanan dengan judul pasiva.
Dalam bentuk L form, semua harta perusahaan ditempatkan pada bagian atas neraca
dan utang/modal ditempatkan pada bagian bawah neraca.
Laporan ini berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan perubahan
modal juga menjelaskan perubahan modal beserta sebab-sebab terjadinya.
Untuk perusahaan dengan bentuk perseoran, laporan ini disebut sebagai laporan
perubahan ekuitas pemegang saham.
Jenis ini menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. Arus kas masuk
berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sementara arus kas keluar merupakan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan arus kas juga sering disebut laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut
Warren (1996), laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam penyajiannya, laporan arus kas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
Aktivitas Operasional (Operating): meliputi seluruh kegiatan dan transaksi yang tidak
termasuk di dalam kegiatan investasi maupun pembiayaan perusahaan. Arus kas yang
berasal dari kegiatan operasional meliputi arus kas dari kegiatan produksi, distribusi dan
penyediaan jasa.
Aktivitas Pendanaan atau Pembiayaan (Financing): meliputi perolehan sumber daya dari
para pemilik dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan, peminjaman, serta
pembayaran kembali utang oleh pemiliknya atau sebaliknya.
Laporan keuangan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu
atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas penyebabnya. Hal ini
dimaksudkan agar pengguna laporan dapat memahami dengan jelas data keuangan
dalam laporan keuangan tersebut.
B. Penggolongan Akun
Tujuan utama dilakukannya analisis pada laporan keuangan adalah mencari dasar
pengambilan keputusan strategis serta dasar informasi perihal nilai bisnis. Namun, ada
beberapa tujuan yang lebih penting mengapa analisis ini penting, di antaranya adalah
sebagai berikut:
Memahami potensi perusahaan untuk melunasi utang dan bunga, baik jangka panjang
atau jangka pendek.
Menjadi bahan acuan pemerintah dalam menetapkan nilai pajak yang harus dibayar
perusahaan.
Manajemen perusahaan
Investor
Kreditor
Auditor
Regulator
Setiap pihak memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda dalam menganalisis laporan
keuangan.
Memprediksi prospek masa depan berdasarkan hasil tinjauan kinerja perusahaan di masa
lalu, seperti profitabilitas, arus kas, laba atas investasi, biaya operasional, dan lain-lain.
Meneliti profitabilitas saat ini dan efisiensi operasional perusahaan sehingga kesehatan
keuangan bisa ditentukan.
Membantu stakeholder internal dan eksternal untuk membuat keputusan yang tepat
mengenai investasi berdasarkan pendapatan perusahaan dan profitabilitas masa depan.
Membuat analisis laporan keuangan yang rapi, terperinci, dan sistematis merupakan hal
yang penting dilakukan untuk mengetahui dan menilai kinerja perusahaan selama ini,
guna dijadikan sebagai dasar acuan untuk menentukan langkah-langkah bisnis yang
harus diambil di kemudian hari.
Pada akhir periode biasanya seorang akuntan akan menyiapkan dan menyusun laporan
keuangan seperti laporan laba rugi perusahaan, laporan perubahan modal, laporan
neraca keuangan dan laporan arus kas untuk diserahkan kepada direksi maupun
stakeholder.
Setelah dibuat, laporan keuangan tidak hanya dilihat dan dibiarkan begitu saja, melainkan
harus dianalisis untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan
finansial perusahaan.
Ada beberapa contoh teknik analisis laporan keuangan yang dapat digunakan untuk
menganalisa berbagai jenis laporan keuangan.
Beberapa teknik tersebut meliputi analisis common size, tren, persentase perubahan, dan
industri.
Meskipun keempat teknik analisis laporan tersebut memiliki fungsi yang berbeda, namun
semuanya sama-sama dapat memberikan gambaran potensi finansial perusahaan.
Analisis laporan keuangan adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menilai,
mengolah hingga membandingkan informasi yang terdapat dalam sebuah laporan
keuangan.
Analisis laporan keuangan sangat krusial agar data keuangan bisnis atau perusahaan
dapat dimanfaatkan dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh
manajemen maupun pihak eksternal yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan,
seperti:
Manajer perusahaan
Karyawan perusahaan
Pemberi kredit
Regulator
Tujuan Melakukan Analisis Laporan Keuangan Usaha
Paling tidak ada beberapa tujuan dilakukannya analisis laporan keuangan perusahaan,
yaitu adalah:
Evaluasi kinerja perusahaan, baik dengan perusahaan lain ataupun kondisi perusahaan
lintas periode akuntansi.
Baca Juga: Contoh Laporan Posisi Keuangan dan Komponen Penting di dalamnya
Mempelajari dan mengamati laporan keuangan secara menyeluruh. Tujuan langkah ini
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan sudah jelas dalam menggambarkan
data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Menganalisis laporan keuangan. Gunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada
dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil analisis tersebut.
Dengan menggunakan software akuntansi Mekari Jurnal, analisis laporan keuangan jadi
lebih akurat sehingga Anda dapat membuat keputusan bisnis yang terbaik. Coba gratis
Jurnal sekarang!
Ada beberapa jenis atau metode analisis laporan keuangan yang paling umum digunakan,
yaitu adalah sebagai berikut:
Dalam analisis common size, semua akun laporan laba rugi dinyatakan sebagai
persentase penjualan.
Misalnya, jika pada laporan laba rugi, setiap akun baris dibagi dengan penjualan, maka di
neraca, setiap akun baris dibagi dengan total aset.
Jenis analisis ini memungkinkan manajer keuangan untuk melihat laporan laba rugi dan
neraca dalam format persentase yang mudah ditafsirkan, karena lebih mudah membuat
perbandingan menggunakan persentase daripada angka absolut.
Analisa tren juga disebut analisis time-series membantu manajer keuangan perusahaan
menentukan bagaimana perusahaan cenderung melakukan kinerja dari waktu ke waktu.
Analisis tren didasarkan pada data historis dari laporan keuangan perusahaan dan data
perkiraan dari performa atau rencana ke depan perusahaan.
Salah satu cara yang populer dalam melakukan analisis tren adalah dengan
menggunakan analisis rasio keuangan.
Contoh rasio yang paling umum digunakan diantaranya adalah rasio profitabilitas, rasio
likuiditas, rasio efisiensi, dan rasio solvabilitas.
Dalam menghitung rasio trend/ kecendrungan pada umumnya tidak semua pos-pos
neraca dan laporan rugi laba dari beberapa periode tersebut dihitung, karena tujuan
utama dari perhitungan rasio adalah membuat perbandingan antara pos-pos yang
mempunyai hubungannya informasi dengan pos-pos lainnya.
Teknik ini merupakan sebuah teknik analisis yang disusun dengan membandingkan
kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan
periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan dengan
menggunakan analisa nilai persentase.
Data yang disajikan adalah dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-
masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang atau pada periode Year
to Date, yaitu periode yang sama tahun lalu dengan tahun sekarang.
4. Analisis Industri
Analisis ini melibatkan perbandingan perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang
sama untuk melihat bagaimana perusahaan melakukan investasi secara finansial
dibandingkan dengan industri lainnya.
Jenis analisis ini sangat membantu manajer keuangan untuk melihat apakah ada
penyesuaian finansial yang perlu dilakukan.
Dengan teknik ini, Anda harus yakin bahwa rasio rata-rata industri lain tersebut telah
dihitung dengan cara yang sama dengan rasio untuk perusahaan yang dihitung saat Anda
melakukan analisis industri ini.
Statement of changes in working capital, yaitu metode yang menganalisa sumber dan
penggunaan modal kerja termasuk memahami sebab jika terjadi perubahan modal kerja
dalam periode tertentu.
Cash flow statement, yaitu metode yang menganalisa sumber dan penggunaan kas
termasuk mengetahui sebab perubahan jumlah uang kas selama periode tertentu.
Break-even analysis, yaitu metode analisis yang digunakan untuk menentukan titik impas
dan seberapa tingkat penjualan yang harus dicapai agar tidak mengalami kerugian dalam
keadaan perusahaan belum mendapat keuntungan.