Anda di halaman 1dari 27

Menyusun Rencana Keuangan dan Mengelola SDM Perusahaan,

Mengenal Sumber Modal Usaha

Oleh:

I Gusti Ngurah Dwi Parama Sutha (1807531182/ 21)

I Gusti Ayu Indah Kartika Dewi (1807531193/ 22)

Ni Luh Mega Pratiwi (1807531194/ 23)

I Gede Suarta (1807531199/ 24)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

UNIVERSITAS UDAYANA

APRIL 2020
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan ini menampilkan sejarah
entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Menurut Kieso, dkk (2007:2) pengertian
laporan keuangan adalah sebagai berikut: Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa
digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi
keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik yang berasal dari internal entitas
maupun eksternal entitas.

Menurut Farid dan Siswanto (2011:2) yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah
“Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan
kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat financial”. Pengertian
laporan keuangan menurut Munawir (2007:2) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingandengan data atau efektivitas perusahaan tersebut.

JENIS-JENIS, KOMPONEN & BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan berperan sangat penting dalam suatu bisnis. Data finansial yang
tercantum di dalamnya memungkinkan manajer untuk mengetahui kondisi keuangan usaha
manajer secara keseluruhan. Dari informasi kondisi keuangan tersebut, manajer pun bisa
menyusun strategi bisnis maupun mengambil keputusan penting. Terdapat jenis-jenis laporan
keuangan yang berbeda. Setidaknya ada empat jenis laporan keuangan yang wajib manajer
ketahui dalam pelaku bisnis dan berikut penjelasannya.

A. Laporan Laba Rugi


Disebut juga dengan income statement atau profit and lost statement, laporan laba
rugi menjabarkan tentang unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan untuk
mengetahui laba atau rugi bersih yang dihasilkan. Fungsi utama dari laporan laba rugi
adalah menyajikan informasi performa bisnis, yang diperlukan untuk memprediksi
kondisi ekonomi internal perusahaan di masa depan. Informasi tersebut juga bisa
digunakan untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas
dari sumber daya yang ada.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan Ikatan Akuntan
Indonesia, laporan laba rugi yang ideal setidaknya harus mencakup aspek
pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, beban pajak, laba atau rugi dari
aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, laba atau rugi bersih
untuk periode berjalan, serta bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan
asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekuitas. Pos luar biasa mengacu
pada pendapatan, keuntungan, biaya, atau kerugian yang timbul dari transaksi atau
peristiwa yang tidak biasa dan jarang terjadi. Sementara itu, hak minoritas adalah
hak yang dimiliki oleh pemegang saham kecil.
 Komponen Dalam Laporan Laba/Rugi

1. Pendapatan

Pendapatan dari penjualan jasa diakui pada saat penjualan jasa


di counter  penjualan, sedangkan pendapatan dari penyelenggaraan diakui
pada saat setelah dilakukan.

2. Harga Pokok Penjualan

HPP atau biasa disebut Cost of Good Sold merupakan biaya yang
dikeluarkan langsung untuk memperoleh barang atau jasa yang dijual.
Komponen ini merupakan beban pokok pendapatan dari paket jasa yang
ditawarkan.

3. Beban Usaha

Komponen beban bisnis yang terdiri dari beban penjualan, beban umum,
dan administrasi. Beban penjualan terdiri dari promosi dan iklan,
sedangkan beban umum dan administrasi terdiri dari gaji dan tunjangan,
penyusutan, sewa gedung, paket, pos, dan jasa telekomunikasi, transportasi
dan perjalanan dinas, BBM dan parkir, biaya listrik, air, dan gas,
keamanan dan kebersihan, fotokopi dan percetakan, perijinan dan jasa
profesional, administrasi bank, asuransi, pemeliharaan, dan lain
sebagainya.

 Bentuk Laporan Laba/Rugi

Laporan laba/rugi memiliki dua bentuk penyajian yaitu single step dan multi
step.

1. Bentuk Single Step

Bentuk laporan ini jenisnya adalah menjumlahkan seluruh pendapatan dan


semua beban yang ada. Kemudian selisih dari pendapatan dan beban akan
diketahui besarnya sebagai laba/rugi perusahaan.

2. Bentuk Bertahap (Multiple Step)

Pada prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan bentuk sebelumnya
hanya perbedaannya karena adanya pengelompokkan atas jenis pendapatan
dan jenis beban. Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan
pendapatan di luar bisnis dikelompokkan tersendiri. Begitupun pada
beban, dibedakan pula beban bisnis dan beban di luar bisnis. Selisih dari
pendapatan dan beban kemudian diketahui sebagai laba/rugi perusahaan.

 Laporan Perubahan Modal

Sesuai dengan namanya, laporan perubahan modal menggambarkan


informasi jumlah modal yang dimiliki bisnis Anda selama beberapa tahun
tertentu. Laporan ini menunjukkan besarnya perubahan modal yang telah
terjadi, lengkap dengan penyebab perubahannya. Untuk membuat laporan
perubahan modal, Anda membutuhkan data tentang jumlah modal pada awal
tahun, jumlah rugi atau laba bersih selama tahun tersebut, dan pengambilan
dana pribadi oleh pemilik untuk tahun yang bersangkutan. Itulah mengapa
Anda harus menyusun laporan laba rugi terlebih dulu sebelum membuat
laporan perubahan modal.

Unsur-unsur pada laporan perubahan modal adalah modal awal,


laba/rugi bersih, setoran/penarikan, dan modal akhir. Dalam hal ini, modal
dapat bertambah jika laba lebih besar dari pada pengambilan pribadi (prive).
Dan modal akan berkurang jika laba lebih kecil dari prive dan rugi ditambah
dengan prive.

 Laporan Neraca

Jika belum pernah mendengar tentang laporan neraca, mungkin Anda


menyebutnya dengan balance sheet. Keduanya sama saja, yakni laporan yang
menunjukkan kondisi, informasi, atau posisi keuangan bisnis pada tanggal
tertentu. Melalui laporan neraca, Anda bisa melihat jumlah aktiva berupa harta
atau aset, kewajiban berupa utang, dan ekuitas yang merupakan modal
perusahaan.

Secara umum, neraca terdiri dari tiga unsur utama, yaitu aset, liabilitas,
dan ekuitas. Jika ketiganya dihubungkan dengan persamaan akuntansi, maka
akan terbentuk seperti berikut: aset = liabilitas + ekuitas

 Komponen Dalam Laporan Neraca

 Kas dan Setara Kas


Setara kas adalah investasi oerusahaan yang bersifat likuid, berjangka
pendek, serta investasi yang dapat dirubah menjadi kas tanpa terkena
resiko perubahan nilai yang sihnifikan. Komponen ini ada di semua
laporan keuangan, baik di perusahaan jasa maupun perusahaan dagang.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito.
 Piutang Usaha

Komponen ini mencatat piutang atas penjualan yang timbul dari


kegiatan bisnis seperti penjualan tiket, dokumen, dan sebagainya.
 Uang Muka

Komponen yang digunakan untuk pembayaran deposit dalam


pembelian.

 Aset Tetap

Bagian dari kekayaan yang dimiliki perusahaan, seperti kendaraan,


bangunan, dan tanah. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.

 Utang Bisnis dan Utang Lain-lain

Utang bisnis terdiri dari utang tiket, dokumen, dan sebagainya,


sedangkan utang lain-lain merupakan utang refund atas pengembalian
dari penjualan yang tidak digunakan oleh pelanggan.

 Utang Pajak

Meliputi pajak penghasilan seperti pasal 21, 23, 25, 29 dan pajak
pertambahan nilai (PPN).

 Pendapatan Diterima di Muka

Komponen ini mencatat penerimaan uang muka dari pelanggan atas


penjualan jasa yang belum direalisasi. Hal ini diakui sebagai
pendapatan bila penjualan jasa tersebut telah direalisasi atau telah
berjalan.

 Modal Saham

Merupakan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Modal


saham sendiri adalah tanda kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

 Bentuk Laporan Neraca


 Bentuk Skontro

Bentuk neraca yang mengelompokkan harta (aktiva) di kolom sebelah


kiri, sedangkan kewajiban dan modal diletakkan di kolom sebelah
kanan.

 Bentuk Staffel

Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) yang
diletakkan di bagian atas dan kelompok kewajiban dan modal
diletakkan dibawahnya. Bentuk ini sering dikenal dengan bentuk
laporan/vertikal. Berikut adalah contoh laporan neraca dalam bentuk
staffel.

 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas atau cash flows adalah laporan keuangan


perusahaan yang digunakan untuk menunjukkan aliran masuk dan keluar kas
perusahaan pada suatu periode akuntansi. Informasi yang didapat dari laporan
arus kas bisa Anda gunakan sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang
akan datang, sekaligus berguna untuk menilai ketepatan perkiraan arus kas
yang telah dibuat sebelumnya.  Laporan arus kas jugalah yang menjadi alat
pertanggungjawaban arus kas masuk dan keluar selama periode pelaporan.

Dapat disimpulkan laporan arus kas adalah laporan keuangan yang


berisikan arus kas masuk dan kas keluar suatu perusahaan pada periode
tertentu. Laporan ini biasanya berisi informasi kegiatan operasional, investasi,
dan keuangan. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi
yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh
aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah
kas dan setara kas.

Komponen laporan keuangan perusahaan jasa memang tidak jauh


berbeda dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Komponen-komponen
yang telah disebutkan di atas cukup menyesuaikan dengan jenis jasa yang
dikelola oleh perusahaan.

PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan


keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau
kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta
perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan
keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam
proses menghasilkan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Sundjaja dan Barlian
(2001:37), analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan
rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan
kemungkinannya di masa depan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan


merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah
untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan
cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu
laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan
analisisnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan
analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan
diambil.

A. Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Menurut Harahap (2009:195), kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya
dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern
maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-
model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,
peningkatan.
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan
merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain :
a. Dapat menilai prestasi perusahaan
b. Dapat memproyeksi laporan perusahaan
c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari  aspek
waktu tertentu
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu
yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
B. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,
baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa periode..
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan
ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang
hasil yang mereka capai.
C. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Ada dua metode yang biasanya digunakan dalan analisis laporan keuangan,
yaitu analisis horizontal dan analisis vertikal. Analisis horisontal adalah analisis
dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau
beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya. Analisis vertikal adalah
apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode atau satu
saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara akun yang satu dengan akun
yang lain dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan diketahui
keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.
D. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2009:203), kelemahan analisis laporan keuangan adalah :
1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya
kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari analisis
itu tidak salah.
2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu
laporan keuangan tidak cukup hanya angka-angka laporan keuangan. Kita juga
harus melihat aspek-aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi,
situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan dan budaya masyarakat.
3. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan
kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.
E. Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan selama
periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan
tersebut. Pengukuran kinerja mempunyai tujuan untuk mengukur kinerja bisnis
dan manajemen dibandingkan dengan tujuan atas sasaran perusahaan. Sedangkan
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:4), informasi kinerja perusahaan,
terutama profitablitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya
ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja
ini adalah penting dalam hubungan ini. Informasi kinerja keuangan bermanfaat
untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari
sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam
perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
tambahan sumber daya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah
prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan yang menggambarkan tingkat
kesehatan perusahaan dengan tolak ukur berdasarkan sasaran, standar atau kriteria
tertentu pada periode tertentu.
F. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian
mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa
terhadap rasio keuangan perusahaan. Pihak yang berkepentingan sangat
memerlukan hasil dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan untuk dapat
melihat kondisi perusahaan dan tingkat keberhasilan perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Dalam menilai kinerja keuangan yang
menggunakan analisis rasio keuangan perlu diketahui standar rasio keuangan
tersebut. Dengan adanya standar rasio keuangan, perusahaan dapat menentukan
apakah kinerja keuangannya baik atau tidak. 
Selain membandingkan rasio keuangan dengan standar rasio, kinerja keuangan
juga dapat dinilai dengan membandingkan rasio keuangan tahun yang dinilai
dengan rasio keuangan pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan membandingkan
rasio keuangan pada beberapa tahun penilaian dapat dilihat bagaimana kemajuan
ataupun kemunduran kinerja keuangan sesuai dengan kegunaan masing-masing
rasio tersebut.
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan mempunyai beberapa tujuan
diantaranya :
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi pada saat
ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu yang
dibandingkan dengan penggunaan aset atau ekuitas secara produktif.
4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan
dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya agar tetap stabil, yang
diukur dari kemampuan perusahaan dalam membayar pokok utang dan beban
bunga tepat waktu, serta pembayaran dividen secara teratur kepada para
pemegang saham tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan

BENTUK RASIO KEUANGAN


Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara
elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan
(Financial Statement). Laporan keuangan yang dimaksud adalah neraca (Balance
Sheet) dan laporan laba rugi (Income Statement). Neraca menggambarkan posisi
aset, liabilitas (hutang), dan ekuitas (modal) yang dimiliki perusahaan pada periode
tertentu. Laporan laba rugi mencerminkan hasil yang dicapai oleh perusahaan
selama suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

Menurut Irham Fahmi (2011:106). “Rasio keuangan adalah hasil yang


diperoleh dari perbandingan jumlah dari satu jumlah dengan jumlah lainnya”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:297). “Rasio keuangan adalah angka


yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”.

Dari pernyataan dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu


perhitungan dengan cara membandingkan beberapa pos tertentu dalam laporan
keuangan yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan pada periode tertentu.

A. Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan

Terdapat beberapa macam rasio keuangan yang memiliki fungsi dan juga
rumusnya, penjelasannya sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan suatu


perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera
dipenuhi, contohnya hutang jangka pendek.

Perusahaan yang mampu membayar hutang jangka pendek disebut


perusahaan yang likuid sedangkan jika tidak maka disebut ilkuid.

Pada umumnya rasio likuiditas ini digunakan untuk mengukur tingkat


likuiditas suatu perusahaan, rasio likuiditas ini diantaranya:

 Cash Ratio
Merupakan perbandingan antara kas dan aktiva lancar dengan hutang lancar
yang dapat segera dijadikan uang kas dengan hutang lancar.

Kas yang dimaksud adalah uang milik perusahaan yang disimpan di kantor
dan juga di bank dalam bentuk rekening koran.

Rumus :

Cash Ratio= [(Kas + Setara Kas) : Hutang Lancar] x 100%

Fungsi :

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam hal membayar


kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang tersimpan di
bank.

B. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
hal memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek ataupun jangka panjang.

Perusahaan yang termasuk dalam solvable adalah perusahaan yang memiliki harta
atau aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang yang dimilikinya.

Namun apabila perusahaan tidak mampu membayar semua hutang dengan seluruh
aktivanya maka perusahaan tersebut bisa dikatakan insolvable.

Ada beberapa jenis yang termasuk dalam rasio solvabilitas ini, yaitu:

1. Total Debt to Total Assets Ratio

Rasio ini biasa disebut juga dengan rasio hutang (debt ratio), yang mana pada
rasio ini mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang.

Hutang yang dimaksud ini adalah seluruh hitang yang dimiliki perusahaan baik
yang berjangka panjang ataupun jangka pendek.

Rumus :

Debt Ratio = (Total Hutang : Total Aktiva) x 100%


Fungsi :

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menjamin hutang-


hutangnya dengan aktiva yang dimilikinya.

2. Debt to Equity Ratio

Perbandingan hutang yang dimiliki suatu perusahaan dengan modal yang


dimilikinya. Ketika nilai rasio mencapai 100% atau lebih, berarti peusahaan
memiliki modal yang lebih sedikit dibanding dengan total hutangnya. Semakin
kecil rasio ini maka akan semakin baik.

Rumus :

Debt to Equity Ratio = (Total Hutang : Modal) x 100%

Fungsi :

Rasio ini berfungsi untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh
pihak kreditur dibandingkan dengan equity.

3. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


mendapatkan laba. Rasio ini berhubungan dengan kelangsungan hidup suatu
perusahaan.

Terdapat beberapa rasio resio rentabilitas, yaitu:

 Profit Margin

Rasio profit margin menghitung kemampuan suatu perusahaan dalam


menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan yang sudah ditentukan.

Rasio ini dapat membuat pengguna menginterpretasikan kemampuan


perusahaan untuk menekan biaya pada periode yang sudah ditentukan.

Rumus :

Profit Margin = (Laba Bersih : Penjualan) x 100%


Fungsi :

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam hal menghasilkan laba


bersih pada tingkat penjualan tertentu.

 Gross Profit Margin

Gross profit margin adalah perbandingan antara laba kotor yang didapat oleh
perusahaan dengan tingkat penjualan yang tercapai pada periode yang sama.
Rasio ini meunjukkan laba kotor yang dapat diperoleh dari setiap penjualan.

Rumus :

Gross Profit Margin = (Laba Kotor : Penjualan Bersih) x 100%

Fungsi :

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba kotor


dari setiap penjualan.

 Net Profit Margin

Rasio ini disebut juga sebagai margin laba bersih yang digunakan sebagai alat
ukur rupiah laba bersih yang diperoleh dalam setiap satu rupiah penjualan dan
mengukur seluruh efisiensi produksi, administrasi, maupun manajemen pajak.

Semakin tinggi rasio maka menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam


menghasilkan laba yang cukup tinggi pada tingkat penjualan yang telah
ditentukan.

Rumus :

Net Profit Margin = (Laba Bersih setelah pajak :  Penjualan Bersih) x 100%

Fungsi :

Untuk mengukur nilai rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh satu rupiah
penjualan dan mengukur seluruh efisiensi produksi, pemasaran, maupun
manajemen pajak.
 ROI (Return On Investment)

Merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan


yang akan digunakan untuk menutup investasi yang telah dikeluarkan.
Penghitungan rasio ini menggunakan laba bersih setelah pajak.

Rumus :

ROI = (Laba bersih setelah pajak : Investasi) x 100%

Fungsi :

Untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan


aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.

 Return On Assets

Merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba dengan


seluruh aktiva yang dimiliki. Laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga
dan pajak.

Rumus :

ROA = (Laba sebelum bunga dan pajak : Total aktiva) x 100%

Fungsi :

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba


dengan total aktiva yang ada dan setelah biaya modal yang dikeluarkan dari
analisis.

4. Rasio Aktivitas

Rasio ini merupakan rasio yang mengukur efektivitas suatu perusahaan untuk
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Rasio yang tergolong dalam Rasio ini melibatkan perbandingan antara penjualan
maupun investasi dalam berbagai jenis aktiva.

Berikut beberapa rasio aktivitas yang digunakan:


 Perputaran Piutang

Mengukur egektivitas pengelolaan piutang yang dimiliki perusahaan, dengan


cara menghitung rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun.

Rumus :

Perputaran Putang = Penjualan Bersih : Rata-rata Piutang Dagang

Fungsi :

Untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang yang dimiliki perusahaan.

 Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan merupakan rasio yang mencerminkan likuiditas suatu


perusahaan dengan cara mengukur tingkat efisiensi pengelolaan dan penjualan
persediaan yang dimiliki.

Jika hasil perhitungan rasio tinggi / lebih dari 1, maka perusahaan dipercaya
memiliki efektivitas perputaran persediaan dan kinerja manajemen perusahaan
yang baik.

Rumus :

Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan : Rata-rata persediaan

Fungsi :

Untuk mengukur efisiensi pengelolaan yang dilakukan dan penjualan


persediaan yang dimiliki.

 Perputaran Aktiva Tetap

Rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh


penjualan berdasarkan pada aktiva tetap perusahaan. Rasio ini menilai
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetap.

Rumus :
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan : Aktiva Tetap

Fungsi :

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh penjualan


berdasarkan aktiva tetap.

 Perputaran Total Aktiva

Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Apabila hasil


perhitungan rasio tinggi, maka menunjukkan bahwa manajemen perusahaan
tersebut dinilai baik.

Namun, apabila hasil perhitungan rasio rendah, maka perusahaan harus


membuat evaluasi manajemen strategi, pemasaran dan juga pengeluaran
investasi.

Rumus :

Perputaran Total Aktiva = Penjualan : Total Aktiva

Fungsi :

Untuk menghitung efektivitas penggunaan total aktiva suatu perusahaan.

PENGERTIAN MSDM & FUNGSI-FUNGSI SDM

A. Pengertian MSDM
MSDM atau Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu fungsi
dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang fokus pada kegiatan rekrutmen,
pengelolaan dan pengarahan untuk orang-orang yang bekerja dalam perusahaan
tersebut. Divisi HR yang mengelola manajemen SDM ini akan menyediakan
pengetahuan (tentang perusahaan), peralatan yang dibutuhkan, pelatihan, layanan
administrasi, pembinaan, saran hukum, serta pengawasan dan manajemen talenta.
Semua hal tersebut dibutuhkan demi mencapai tujuan perusahaan.
Selain itu, divisi ini memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
mengembangkan perusahaan dengan menerapkan seluruh nilai dan budaya
perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan
memiliki tim yang solid dan mengilhami pemberdayaan karyawan.
1. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

 Staffing (Mengatur Keanggotaan)

Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada tiga kegiatan
penting yang termasuk yaitu perencanaan, penarikan, juga proses seleksi.
Semakin banyaknya perusahaan yang berdiri, semakin banyak pula sumber
daya manusia yang dibutuhkan. Inilah yang membuat manajemen sumber daya
manusia berfungsi menyediakan, menyaring, dan memilih SDM yang akan
bergabung dalam perusahaan. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini
berperan penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia dalam
perusahaan-perusahaan.

Demi mendapatkan pekerja yang sesuai kriteria, dapartemen sumber daya


manusia biasanya melakukan serangkaian kegiatan seperti wawancara, tes
keahlian, dan menyelidiki latar belakang orang tersebut.

 Evaluasi

Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi lain yaitu evaluasi.


Evaluasi disini termasuk dalam melakukan pelatihan juga penilaian. Biasanya
departemen SDM memberi pelatihan terhadap para calon karyawan dan
memastikan mereka mendapat evaluasi atau penilaian terhadap performance
mereka. Selain terhadap calon, departemen juga harus melatih para manajer
untuk membuat standar kinerja yang dinilai baik dan membuat sebuah
penilaian

 Penggantian dan Kepuasan

Masuk ke fungsi berikutnya yaitu penggantian atau kepuasan. Atau sering juga
disebut sebagai reward. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini
berurusan dengan reward akan kinerja yang telah dilakukan oleh para
karyawan
Departemen sumber daya manusia memiliki tugas untuk membuat
perkembangan atas struktur gaji yang baik, sementara pihak manajer memiliki
tugas memberikan evaluasi kinerja untuk penentuan gaji yang akan diterima
karyawan yang bersangkutan. Kedua pihak yang meliputi manajemen sumber
daya manusia ini harus melakukan koordinasi yang baik. Departemen SDM
harus memastikan pemberian reward meliputi gaji pokok, bonus, insentif,
asuransi, jatah cuti, dan lainnya terhadap SDM sesuai dengan keputusan yang
dibuat juga sesuai dengan hukum (peraturan standar seperti UMR).

 Pelatihan dan Penasehat

Manajemen sumber daya manusia juga memiliki fungsi sebagai pelatih


sekaligus penasehat. Pihak departemen SDM bertanggung jawab untuk
membantu pihak manajer dalam membuat program-program pelatihan baik
untuk calon karyawan, karyawan baru, atau juga karyawan lama demi
menghasilkan kinerja yang lebih berkualitas. Selain melatih departemen SDM
juga menjadi penasehat yang akan memberi masukan kepada pihak manajer,
serta mencarikan solusi bila terjadi kasus atau masalah selama proses
pengembangan.

 Membangun Relasi

Fungsi selanjutnya adalah membangun relasi. Manajemen sumber daya


manusia berperan penting dalam membangun relasi dengan karyawan seperti
melakukan negosiasi dengan pihak perserikatan pekerja. Peran aktif dalam
mencari jalan persetujuan antara perusahaan dengan serikat pekerja, akan
mengurangi datangnya keluhan dari pekerja. Disini departemen SDM juga
harus berusaha agar tidak terjadi tindakan tidak sehat yang dapat dilakukan
oleh para karyawan seperti mogok bekerja dan demonstrasi. Dari sini dapat
menyimpulkan bahwa departemen SDM merupakan sosok yang berperan
menjaga ikatan antara karyawan dengan serikat pekerja dan perusahaan.

 Menciptakan Kondisi Aman dan Sehat


Manajemen sumber daya manusia mempunyai fungsi yang keenam yaitu
sebagai pencipta kondisi yang aman dan sehat, yaitu menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan dan beresiko seperti kecelakaan yang dialami pekerja.
Departemen SDM bertanggung jawab untuk melakukan pelatihan khusus
seperti keselamatan kerja, memperbaiki kondisi yang dapat membahayakan
pekerja, dan membuat program kesehatan untuk pekerja. Selain itu
departemen SDM juga wajib untuk selalu membuat laporan setiap terjadi
kecelakaan kerja.

 Mendalami Masalah

Fungsi selanjutnya adalah sebagai pencari solusi dari masalah-masalah yang


terjadi atau (problem solver). Contoh masalah yang sering terjadi di antaranya
para pekerja atau karyawan tidak hadir dan terlambat datang terlalu sering.
Mereka harus mendalami masalah tersebut dan memikirkan apakah kebijakan
yang selama ini ditetapkan sudah tepat atau kurang. Yang dapat dilakukan
tentu mengumpulkan berbagai informasi yang terkait dan menganalisisnya.

 Pengintegrasian

Yang dimaksud dengan integrasi disini ialah menyatukan kepentingan


perusahaan dengan kebutuhan karyawan. Jika integrasinya bagus tentu
kerjasama akan lebih menguntungkan bagi kedua pihak.

PENGERTIAN JENIS-JENIS & SUMBER-SUMBER MODAL USAHA

Pengertian Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam bahasa Inggris modal disebut dengan capital, yaitu
barang yang dihasilkan oleh alam atau manusia untuk membantu memproduksi barang
lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
A. Pengertian Modal Menurut Para Ahli

Beberapa ahli dibidang ilmu ekonomi pernah menjelaskan mengenai definisi modal,
diantaranya adalah:

1. Lawrence J. Gitman

Menurut Lawrence J. Gitman, pengertian modal adalah  bentuk pinjaman dalam


jangka waktu tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, atau semua hal yang ada di
bagian kanan neraca perusahaan selain kewajiban saat ini.

2. Bambang Riyanto

Menurut Bambang Riyanto, pengertian modal adalah hasil produksi yang


digunakan kembali untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya,
kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli, atau pun kekuasaan
menggunakan yang ada dalam barang-barang modal.

3. Drs. Moekijat

Menurut Moekijat, definisi modal adalah semua hal yang dimiliki oleh
perusahaan, meliputi uang tunai, kredit, hak membuat, serta menjual sesuatu
(berupa paten), mesin-mesin, dan property.

B. Jenis-Jenis Modal

Jenis-jenis modal atau capital dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan


sumber-sumber modal, berdasarkan wujud, dan berdasarkan fungsinya.

1. Jenis Modal Berdasarkan Sumber Modal

Modal berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu modal internal dan
modal eksternal. Berikut penjalasan keduanya:

 Modal Internal
Sumber modal internal merupakan modal yang didapatkan dari perusahaan itu
sendiri biasanya dari hasil penjualan. Modal internal sulit digunakan untuk
mengembangkan bisnis karena sifatnya yang terbatas dan sulit mengalami
peningkatan signifikan.

 Modal Eksternal

Sumber modal eksternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan atau
dana yang diperoleh dari para kreditur ataupun dari pemegang saham yang
dapat ambil bagian dalam perusahaan. Adanya keterbatasan pada modal
internal, sehingga perlu adanya modal eksternal yang bisa didapatkan dari luar
dan sifatnya tidak terbatas.

Modal eksternal ini umumnya didapatkan dari pinjaman bank, koperasi atau
sumber modal lainnya. Modal eksternal juga bisa didapatkan dari investor
yang menanamkan modalnya kepada perusahaan Anda.

2. Jenis Modal Berdasarkan Fungsi

Modal berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi dua, yaitu modal perseorangan


dan modal sosial. Berikut penjelasan dari keduanya:

 Modal Perseorangan

Jenis modal perseorangan adalah modal yang berasal dari seseorang yang
memiliki fungsi untuk memudahkan berbagai aktivitas dan memberikan laba
kepada pemiliknya. Misalnya: deposito, property pribadi, saham, dan lainnya.

 Modal Sosial

Jenis modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat dimana modal
tersebut memberikan keuntungan bagi masyarakat secara umum dalam
melakukan kegiatan produksi. Misalnya jalan raya, pelabuhan, pasar dan
lainnya.

3. Jenis Modal Berdasarkan Wujud


Jenis-jenis modal juga dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu modal konkret atau
modal aktif dan modal abstrak atau modal pasif. Penjelasan modal konkret dan
modal abstrak yaitu:

 Modal Konkret (Modal Aktif)

Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat diliht secara kasat mata
atau berwujud. Yang termasuk modal konkret seperti bahan baku, tempat,
mesin, gudang dan bentuk sarana prasarana lainnya.

 Modal Abstrak (Modal Pasif)

Modal abstrak adalah kebalikan dari modal konkret dimana tidak dapat terlihat
secara kasat mata. Meskipun begitu, modal ini juga penting untuk
keberlangsungan perusahaan seperti skill tenaga kerja, hak cipta dan hal
pendirian.
C. Manfaat Modal Bagi Perusahaan

Seperti yang sudah dijelaskan dari pengertian modal diatas, modal adalah hal vital
yang wajib dimiliki perusahaan apalagi untuk perusahaan yang sedang berkembang,
Tanpa modal, bisnis akan kesulitan untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya.

Beberapa hal pentingnya modal adalah seuntuk membantu memproduksi barang


lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntunganbagai
berikut:

1. Sewa Tempat

Tidak memiliki lahan untuk berbisnis berarti Anda memerlukan persewaan


tempat. Ketersediaan modal penting untuk urusan sewa tempat dibanding harus
membeli lahan yang harganya jauh lebih mahal.

2. Penyediaan Bahan Produksi

Modal diperlukan untuk menyediakan bahan-bahan produksi termasuk bahan


baku, peralatan penunjang dan mesin produksi. Pada bisnis yang menjalankan
usaha dibidang penyedia produk tentu membutuhkan modal untuk membeli
peralatan produksi.

3. Gaji Pekerja

Untuk menjalankan perusahaan tak terlepas dari anggota-anggota perusahaan


dalam hal ini pegawai atau tenaga kerja. Sehingga ketersediaan modal diperlukan
untuk memberi hak-hak karyawan seperti gaji, tunjangan bahkan asuransi
keselamatan kerja.

4. Simpanan

Modal tidak harus sepenuhnya dialokasikan untuk kepentingan produksi, namun


modal juga harus dalam bentuk simpanan. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti defisit, kekurangan biaya operasional atau terjadi
peningkatan permintaan pasar.
Daftar Pustaka

Widya Utami, Novia. 2017. 4 Jenis Laporan Keuangan yang Penting untuk Bisnis Anda.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-4-jenis-laporan-keuangan-yang-penting-
untuk-bisnis-anda/

Serba, TIPS. 2017. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan.


https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2017/01/pengertian-dan-tujuan-laporan-
keuangan.html

Ardiansyah, Gumelar. 2019. Macam-macam Rasio Keuangan.


https://guruakuntansi.co.id/rasio-keuangan/

Ardiansyah, Gumelar. 2020.Pengertian Modal Secara Umum, Manfaat, Sumber, dan


Jenis-Jenis Modal. https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-
modal.html

Gading, Artha. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) : Pengertian, Fungsi, Tujuan.
https://www.karyaone.co.id/blog/manajemen-sumber-daya-manusia/

https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengetahui-analisis-laporan-keuangan-dan-
jenisnya/

Anda mungkin juga menyukai