Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
APRIL 2020
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan ini menampilkan sejarah
entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Menurut Kieso, dkk (2007:2) pengertian
laporan keuangan adalah sebagai berikut: Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa
digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi
keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik yang berasal dari internal entitas
maupun eksternal entitas.
Menurut Farid dan Siswanto (2011:2) yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah
“Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan
kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat financial”. Pengertian
laporan keuangan menurut Munawir (2007:2) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingandengan data atau efektivitas perusahaan tersebut.
Laporan keuangan berperan sangat penting dalam suatu bisnis. Data finansial yang
tercantum di dalamnya memungkinkan manajer untuk mengetahui kondisi keuangan usaha
manajer secara keseluruhan. Dari informasi kondisi keuangan tersebut, manajer pun bisa
menyusun strategi bisnis maupun mengambil keputusan penting. Terdapat jenis-jenis laporan
keuangan yang berbeda. Setidaknya ada empat jenis laporan keuangan yang wajib manajer
ketahui dalam pelaku bisnis dan berikut penjelasannya.
1. Pendapatan
HPP atau biasa disebut Cost of Good Sold merupakan biaya yang
dikeluarkan langsung untuk memperoleh barang atau jasa yang dijual.
Komponen ini merupakan beban pokok pendapatan dari paket jasa yang
ditawarkan.
3. Beban Usaha
Komponen beban bisnis yang terdiri dari beban penjualan, beban umum,
dan administrasi. Beban penjualan terdiri dari promosi dan iklan,
sedangkan beban umum dan administrasi terdiri dari gaji dan tunjangan,
penyusutan, sewa gedung, paket, pos, dan jasa telekomunikasi, transportasi
dan perjalanan dinas, BBM dan parkir, biaya listrik, air, dan gas,
keamanan dan kebersihan, fotokopi dan percetakan, perijinan dan jasa
profesional, administrasi bank, asuransi, pemeliharaan, dan lain
sebagainya.
Laporan laba/rugi memiliki dua bentuk penyajian yaitu single step dan multi
step.
1. Bentuk Single Step
Pada prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan bentuk sebelumnya
hanya perbedaannya karena adanya pengelompokkan atas jenis pendapatan
dan jenis beban. Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan
pendapatan di luar bisnis dikelompokkan tersendiri. Begitupun pada
beban, dibedakan pula beban bisnis dan beban di luar bisnis. Selisih dari
pendapatan dan beban kemudian diketahui sebagai laba/rugi perusahaan.
Laporan Neraca
Secara umum, neraca terdiri dari tiga unsur utama, yaitu aset, liabilitas,
dan ekuitas. Jika ketiganya dihubungkan dengan persamaan akuntansi, maka
akan terbentuk seperti berikut: aset = liabilitas + ekuitas
Aset Tetap
Utang Pajak
Meliputi pajak penghasilan seperti pasal 21, 23, 25, 29 dan pajak
pertambahan nilai (PPN).
Modal Saham
Bentuk Staffel
Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) yang
diletakkan di bagian atas dan kelompok kewajiban dan modal
diletakkan dibawahnya. Bentuk ini sering dikenal dengan bentuk
laporan/vertikal. Berikut adalah contoh laporan neraca dalam bentuk
staffel.
Terdapat beberapa macam rasio keuangan yang memiliki fungsi dan juga
rumusnya, penjelasannya sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Cash Ratio
Merupakan perbandingan antara kas dan aktiva lancar dengan hutang lancar
yang dapat segera dijadikan uang kas dengan hutang lancar.
Kas yang dimaksud adalah uang milik perusahaan yang disimpan di kantor
dan juga di bank dalam bentuk rekening koran.
Rumus :
Fungsi :
B. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
hal memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Perusahaan yang termasuk dalam solvable adalah perusahaan yang memiliki harta
atau aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang yang dimilikinya.
Namun apabila perusahaan tidak mampu membayar semua hutang dengan seluruh
aktivanya maka perusahaan tersebut bisa dikatakan insolvable.
Ada beberapa jenis yang termasuk dalam rasio solvabilitas ini, yaitu:
Rasio ini biasa disebut juga dengan rasio hutang (debt ratio), yang mana pada
rasio ini mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang.
Hutang yang dimaksud ini adalah seluruh hitang yang dimiliki perusahaan baik
yang berjangka panjang ataupun jangka pendek.
Rumus :
Rumus :
Fungsi :
Rasio ini berfungsi untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh
pihak kreditur dibandingkan dengan equity.
3. Rasio Rentabilitas
Profit Margin
Rumus :
Gross profit margin adalah perbandingan antara laba kotor yang didapat oleh
perusahaan dengan tingkat penjualan yang tercapai pada periode yang sama.
Rasio ini meunjukkan laba kotor yang dapat diperoleh dari setiap penjualan.
Rumus :
Fungsi :
Rasio ini disebut juga sebagai margin laba bersih yang digunakan sebagai alat
ukur rupiah laba bersih yang diperoleh dalam setiap satu rupiah penjualan dan
mengukur seluruh efisiensi produksi, administrasi, maupun manajemen pajak.
Rumus :
Net Profit Margin = (Laba Bersih setelah pajak : Penjualan Bersih) x 100%
Fungsi :
Untuk mengukur nilai rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh satu rupiah
penjualan dan mengukur seluruh efisiensi produksi, pemasaran, maupun
manajemen pajak.
ROI (Return On Investment)
Rumus :
Fungsi :
Return On Assets
Rumus :
Fungsi :
4. Rasio Aktivitas
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur efektivitas suatu perusahaan untuk
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Rasio yang tergolong dalam Rasio ini melibatkan perbandingan antara penjualan
maupun investasi dalam berbagai jenis aktiva.
Rumus :
Fungsi :
Perputaran Persediaan
Jika hasil perhitungan rasio tinggi / lebih dari 1, maka perusahaan dipercaya
memiliki efektivitas perputaran persediaan dan kinerja manajemen perusahaan
yang baik.
Rumus :
Fungsi :
Rumus :
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan : Aktiva Tetap
Fungsi :
Rumus :
Fungsi :
A. Pengertian MSDM
MSDM atau Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu fungsi
dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang fokus pada kegiatan rekrutmen,
pengelolaan dan pengarahan untuk orang-orang yang bekerja dalam perusahaan
tersebut. Divisi HR yang mengelola manajemen SDM ini akan menyediakan
pengetahuan (tentang perusahaan), peralatan yang dibutuhkan, pelatihan, layanan
administrasi, pembinaan, saran hukum, serta pengawasan dan manajemen talenta.
Semua hal tersebut dibutuhkan demi mencapai tujuan perusahaan.
Selain itu, divisi ini memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
mengembangkan perusahaan dengan menerapkan seluruh nilai dan budaya
perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan
memiliki tim yang solid dan mengilhami pemberdayaan karyawan.
1. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Staffing atau mengatur keanggotaan, dalam fungsi ini ada tiga kegiatan
penting yang termasuk yaitu perencanaan, penarikan, juga proses seleksi.
Semakin banyaknya perusahaan yang berdiri, semakin banyak pula sumber
daya manusia yang dibutuhkan. Inilah yang membuat manajemen sumber daya
manusia berfungsi menyediakan, menyaring, dan memilih SDM yang akan
bergabung dalam perusahaan. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini
berperan penting untuk menentukan kualitas sumber daya manusia dalam
perusahaan-perusahaan.
Evaluasi
Masuk ke fungsi berikutnya yaitu penggantian atau kepuasan. Atau sering juga
disebut sebagai reward. Fungsi manajemen sumber daya manusia ini
berurusan dengan reward akan kinerja yang telah dilakukan oleh para
karyawan
Departemen sumber daya manusia memiliki tugas untuk membuat
perkembangan atas struktur gaji yang baik, sementara pihak manajer memiliki
tugas memberikan evaluasi kinerja untuk penentuan gaji yang akan diterima
karyawan yang bersangkutan. Kedua pihak yang meliputi manajemen sumber
daya manusia ini harus melakukan koordinasi yang baik. Departemen SDM
harus memastikan pemberian reward meliputi gaji pokok, bonus, insentif,
asuransi, jatah cuti, dan lainnya terhadap SDM sesuai dengan keputusan yang
dibuat juga sesuai dengan hukum (peraturan standar seperti UMR).
Membangun Relasi
Mendalami Masalah
Pengintegrasian
Pengertian Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam bahasa Inggris modal disebut dengan capital, yaitu
barang yang dihasilkan oleh alam atau manusia untuk membantu memproduksi barang
lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
A. Pengertian Modal Menurut Para Ahli
Beberapa ahli dibidang ilmu ekonomi pernah menjelaskan mengenai definisi modal,
diantaranya adalah:
1. Lawrence J. Gitman
2. Bambang Riyanto
3. Drs. Moekijat
Menurut Moekijat, definisi modal adalah semua hal yang dimiliki oleh
perusahaan, meliputi uang tunai, kredit, hak membuat, serta menjual sesuatu
(berupa paten), mesin-mesin, dan property.
B. Jenis-Jenis Modal
Modal berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu modal internal dan
modal eksternal. Berikut penjalasan keduanya:
Modal Internal
Sumber modal internal merupakan modal yang didapatkan dari perusahaan itu
sendiri biasanya dari hasil penjualan. Modal internal sulit digunakan untuk
mengembangkan bisnis karena sifatnya yang terbatas dan sulit mengalami
peningkatan signifikan.
Modal Eksternal
Sumber modal eksternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan atau
dana yang diperoleh dari para kreditur ataupun dari pemegang saham yang
dapat ambil bagian dalam perusahaan. Adanya keterbatasan pada modal
internal, sehingga perlu adanya modal eksternal yang bisa didapatkan dari luar
dan sifatnya tidak terbatas.
Modal eksternal ini umumnya didapatkan dari pinjaman bank, koperasi atau
sumber modal lainnya. Modal eksternal juga bisa didapatkan dari investor
yang menanamkan modalnya kepada perusahaan Anda.
Modal Perseorangan
Jenis modal perseorangan adalah modal yang berasal dari seseorang yang
memiliki fungsi untuk memudahkan berbagai aktivitas dan memberikan laba
kepada pemiliknya. Misalnya: deposito, property pribadi, saham, dan lainnya.
Modal Sosial
Jenis modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat dimana modal
tersebut memberikan keuntungan bagi masyarakat secara umum dalam
melakukan kegiatan produksi. Misalnya jalan raya, pelabuhan, pasar dan
lainnya.
Modal konkret adalah modal aktif yang berarti dapat diliht secara kasat mata
atau berwujud. Yang termasuk modal konkret seperti bahan baku, tempat,
mesin, gudang dan bentuk sarana prasarana lainnya.
Modal abstrak adalah kebalikan dari modal konkret dimana tidak dapat terlihat
secara kasat mata. Meskipun begitu, modal ini juga penting untuk
keberlangsungan perusahaan seperti skill tenaga kerja, hak cipta dan hal
pendirian.
C. Manfaat Modal Bagi Perusahaan
Seperti yang sudah dijelaskan dari pengertian modal diatas, modal adalah hal vital
yang wajib dimiliki perusahaan apalagi untuk perusahaan yang sedang berkembang,
Tanpa modal, bisnis akan kesulitan untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya.
1. Sewa Tempat
3. Gaji Pekerja
4. Simpanan
Widya Utami, Novia. 2017. 4 Jenis Laporan Keuangan yang Penting untuk Bisnis Anda.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-4-jenis-laporan-keuangan-yang-penting-
untuk-bisnis-anda/
Gading, Artha. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) : Pengertian, Fungsi, Tujuan.
https://www.karyaone.co.id/blog/manajemen-sumber-daya-manusia/
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengetahui-analisis-laporan-keuangan-dan-
jenisnya/