Anda di halaman 1dari 3

Perhitungan rugi-laba (income statement) adalah laporan yang mengukur

keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Para pengguna
menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan
kredit. Pada dasarnya informasi yang disajikan dalam laporan laba-rugi menggambarkan
bagaimana kinerja suatu usaha dilaporkan kepada para pengguna laporan keuangan dan
bagaimana kinerja yang dilaporkan dapat berubah setiap waktu sejalan dengan
perubahan sifat operasi perusahaan.
Committee on Terminology laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan
harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan
operasi. Kegunaan laporan laba rugi menurut Kieso dkk (2002:150) adalah membantu
pemakai laporan keuangan memprediksikan arus kas masa depan dengan berbagai cara.
Sebagai contoh, investor dan kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat
dalam laporan laba rugi untuk:
1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan
beban, anda bisa mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan
membandingkannya dengan para pesaing.
2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan. Informasi
mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan
yang penting, jika berlanjut, menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.
3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan.
Informasi tentang berbagai komponen laba pendapatan, beban, keuntungan dan
kerugian memperlihatkan hubungan diantara komponen-komponen tersebut dan
dapat digunakan untuk menilai risiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus
kas tertentu di masa depan.
Komponen Kompnen Laporan laba-rugi
Laporan laba rugi berisi informasi tentang hasil operasi atau kinerja perusahaan
selama periode tertentu. Informasi laba (rugi) merupakan indikator keberhasilan atau
kegagalan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga sering kali investor
menggunakannya sebagai dasar dalam mengambil keputusan investasi. Sehubungan
dengan peran laporan laba rugi dalam pengambilan keputusan, penelitian ini penting
dilakukan sebagai upaya untuk menganalisis bagaimana kandungan informasi yang
terdapat dalam laporan laba rugi.
Agar dapat dijadikan sebagai alat pengambil keputusan yang andal, laporan laba
rugi harus memiliki kandungan informasi yang bernilai. Informasi laba (rugi) dikatakan
bernilai jika publikasi atas informasi tersebut menyebabkan bergeraknya reaksi pasar.
Dalam bahasa teknis pasar modal, istilah reaksi pasar ini mengacu pada perilaku
investor dan pelaku pasar lainnya untuk melakukan transaksi (baik dengan cara
membeli atau pun menjual) saham sebagai tanggapan atas keputusan penting emiten
yang disampaikan ke pasar. Reaksi pasar ini ditunjukkan dengan adanya perubahan dari
harga sekuritas bersangkutan yang lazimnya diukur dengan menggunakan return saham
sebagai nilai perubahannya.
Dalam laporan laba rugi, selain laba (rugi) bersih, terdapat komponen laba dan
rugi lain yang memiliki kandungan informasi yang relevan dalam pengambilan
keputusan. Komponen-komponen tersebut antara lain: income from ordinary activities
(ORD), income from operations (OP), financial income (FIN), extraordinary income
(EXT), income tax (TAX). Komponen-komponen tersebut juga memiliki kandungan
informasi yang berbeda satu sama lain. Hal itu terlihat dari koefisien respon laba (ERC)
masing-masing komponen yang berbeda satu sama lain, dimana ERC merupakan
besarnya pengaruh laba terhadap return saham.
Hal ini mengindikasikan bahwa kandungan informasi yang terdapat dalam
komponen-komponen tersebut berbeda satu sama lain. Salah satu penelitian mengenai
ERC atau kandungan informasi komponen laba dan rugi dilakukan oleh Hevaz dan
Siougle (2011). Dalam penelitiannya, ditemukan bahwa pada perusahaan yang
melaporkan rugi, kerugian dari aktivitas permanen perusahaan merupakan ukuran yang
lebih unggul untuk menilai kinerja perusahaan dibandingkan dengan rugi bersih. Selain
itu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa rugi dari aktivitas tidak permanen
(extraordinary losses) secara statistik memiliki nilai ERC yang signifikan dan positif.
Hal ini mengindikasikan bahwa extraordinary losses memiliki informasi yang berguna
untuk menilai kinerja perusahaan
Format Laporan Laba Rugi
Menurut Slamet dkk (2002:36-39), dipandang dari segi cara penyajiannya,
terdapat dua macam bentuk tersebut adalah:
1. Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung
Laporan laba-rugi bentuk langsung adalah laporan laba rugi yang disajikan
dengan satu tahap saja. Pos-pos pendapatan dikumpulkan tanpa memperdulikan sumber
pendapatan tersebut dari kegiatan usaha ataupun di luar usaha. Dalam melaporkan
pendapatan, keuntungan, beban dan kerugian, format yang dikenal dengan laporan laba-
rugi bentuk langsung (single-step income statement) sering digunakan. Dalam laporan
laba-rugi bentuk langsung, hanya ada 2 pengelompokkan: yaitu pendapatan dan 9
beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk menghitung laba bersih atau rugi
bersih. Keunggulan utamanya format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian
dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih
diprioritaskan dari yang lainnya. Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari
berbagai kegiatan/aktivitas dikelompokkan menjadi satu yang disebut kelompok
penghasilan. sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok
yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok
penghasilan dan total kelompok beban.
2. Laporan Laba-rugi Bertahap Laporan
laba-rugi bertahap (multiple-step income statement) digunakan untuk mengakui
hubungan tambahan ini.Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non
operasi, serta menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.
Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk
menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai kinerja perusahaan. Laporan laba
rugi bertahap adalah laporan laba rugi yang penyajiannya mengikuti tahapan-tahapan:
1. Penentuan laba-rugi dari aktivitas usaha. Pertama-tama dilakukan penentuan
laba-rugi dari aktivitas usaha dengan tujuan untuk menyajikan keadaan yang
sesungguhnya mengenai kemampuan perusahaan dalam mencapai laba dari
kegiatan utama. Sesudah tahapan penentuan laba rugi usaha, baru diikuti dengan
2. penentuan laba-rugi dari aktivitas luar usaha. Pada bentuk ini penghasilan bersih
(laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan
demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan
kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar uaha dan luar biasa
Manfaat Laporan Laba-Rugi
Bagi perusahaan, laporan laba-rugi menjadikan titik api pembahasan. Laporan laba-
rugi menyajikan kesuksesan atau kegagalan perusahaan selama satu periode tertentu,
dan inilah daya tarik paling beasr dari sebuah laporan keuangan. Apabila pada suatu
periode perusahaan memperoleh laba, artinya pendapatan-pendapatan yang dicapai
melampaui biaya-biaya yang digunakan untuk mencapainya. Menurut Slamet (2002 :
40), berikut ini beberapa manfaat laporan laba-rugi yang dapat diketengahkan:
1. Laporan laba-rugi merupakan tolak ukur keberhasilan-keberhasilan. Dengan
menganalisa laporan laba-rugi, para pengguna menilai kemampuan perusahaan
dalam memperoleh sumber-sumber ekonomi perusahaan agar berhasil guna dan
berdaya guna.
2. Laporan laba-rugi merupakan titik pangkal penafsiran keberhasilan perusahaan
pada periode berikutnya. Masing-masing pendapatan dan biaya dinalisa secara
simultan bersama-sama pendapatandan biaya pada periode-periode yang telah
lalu. Dari situ dapat disusun kecenderungan pendapatan dan biaya pada periode
berikutnya.
3. Laporan laba-rugi merupakan media untuk menilai tingkat kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan menyunting total aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan dari neraca, dapat ditentukan rentabilitas
ekonomi atau ROI perusahaan. Semakin beasr laba yang diperoleh dari usaha
utama perusahaan, dengan menggunakan total aktiva operasi tertentu, maka
semakin tinggi rentabilitas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai