Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

ACCOUNTING FIELD PROJECT


PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN KAS
PADA LPD DESA JEGU KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN

I MADE NATHA PRADNYANA


118210972

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR


2021
PERSETUJUAN ACCOUNTING FIELD PROJECT

1. Judul Accounting Field Project : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Siklus


Pendapatan Kas Pada Lpd Desa Jegu Kecamatan
Penebel Kabupaten Tabanan

2. Kelompok : 5 (lima)

3. Nama Perusahaan : Lembaga Perkreditan Desa(LPD) Desa Jegu

4. Nama Mahasiswa : I Made Natha Pradnyana

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing


di Denpasar tanggal……………………

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

(......................................................)

NIP./NPP....................................

i
PENGESAHAN ACCOUNTING FIELD PROJECT

1. Judul Accounting Field Project : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Siklus


Pendapatan Kas Pada Lpd Desa Jegu Kecamatan
Penebel Kabupaten Tabanan

2. Kelompok : 5 (lima)

3. Nama Perusahaan : Lembaga Perkreditan Desa(LPD) Desa Jegu

4. Nama Mahasiswa : I Made Natha Pradnyana

Denpasar,...............................

a.n. Rektor Mengetahui,


Kepala Lembaga Penelitian dan Dosen Pembimbing
Pengabdian Kepada Masyarakat ttd
Ttd

(......................................................) (……………………………………)

NIP./NPP....................................... NIP./NPP………………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widi Wasa, Atas
anugerahnya pelaksanaan Accounting Field Project Periode 02 Desember – 30 Desember
2021 sampai dengan pelaporan ini yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Siklus Pendapatan Kas Pada Lpd Desa Jegu Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan” dapat
di selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajarinya.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan saran dan dorongan dari
berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., selaku Rektor Universitas
Pendidikan Nasional.
2. Ir. Wayan Sutama,M.T selaku Head of Institute for Research and
Community Services Universitas Pendidikan Nasional.
3. Prof. Dr. I.B. Raka Suardana,S.E,. M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional.
4. Gusi Putu Lestara Permana, S.E., M.Acc.,Ak. Selaku Kepala Pengabdian
Kepada Masyarakat.
5. Dewa Ayu Putu Adhiya Garini Putri, ST.,MT. Selaku Dosen Pembimbing
6. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dalam proses penyusunan
laporan ini, sehingga laporan ini diselesaikan dengan baik.
7. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam pelaksanaan Accounting Field Project hingga proses
penyusunan laporan ini.

Tabanan, Desember 2021


Penyusun

I Made Natha Pradnyana


DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3. Tujuan Accounting Field Project........................................................................2
1.4. Ruang Lingkup Accounting Field Project...........................................................2
BAB II KAJIAN LITERATUR..............................................................................................3
2.1 Sistem Informasi Akuntansi (SIA) .....................................................................3
2.2 Lembaga Pengkreditan Desa (LPD)....................................................................4
2.3 Siklus Akuntansi..................................................................................................4
BAB III ANALISIS USAHA.................................................................................................6
3.1 Profil Perusahaan.................................................................................................6
3.2 Struktur Perusahaan............................................................................................8
3.3 Keadaan Riil Perusahaan....................................................................................11
BAB IV ANALISIS SIKLUS AKUNTANSI.......................................................................15
4.1 Siklus Akuntansi yang dianalisis........................................................................15
4.2 Narasi Siklus Akuntansi.....................................................................................19
4.3 Flowchart Siklus Akuntansi...............................................................................20
BAB V PENUTUP................................................................................................................21
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................21
5.2 Saran...................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1 STRUKTUR ORGANISASI............................................................................................... 8


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo LPD..................................................................................................................7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan..........................................................................................24
ABSTRAK
LPD Desa Pakraman Jegu dalam menjalankan aktivitas usahanya membutuhkan sistem
informasi akuntansi seperti memasukkan data keuangan simpan pinjam dari nasabah sehingga
menghasilkan informasi akuntansi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Sistem Informasi
Akuntansi merupakan salah satu teknologi informasi yang diharapkan bisa memberikan
kemudahan-kemudahan dalam mengelola data keuangan di LPD Desa Jegu dan dimana
sistem ini setelah diterapkan akan menjadi aplikasi komputer yang dapat membantu proses
transaksi dan proses pelaporan keuangan menjadi informasi untuk membantu pengelola dan
pengurus dalam menentukan kebijakan lembaga. Adapun tujuan dari dilaksanakannya
Accounting Field Project ini adalah memberikan manfaat yang baik bagi penulis dan
perusahaan selaku objek pelaksana kegiatan ini.
Kata Kunci: Accounting Field Project, Sistem Informasi Akuntansi, Pendapatan Kas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pulau Bali selain memiliki kelurahan dan desa yang bersifat administratif, juga
memiliki desa yang mempunyai sifat otonomi asli dengan sebutan Desa Adat/ Desa
Pakraman. Pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini memiliki salah satu lembaga
keuangan milik desa yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan
kemandirian kehidupan desa, khususnya dalam meningkatkan pembangunan di
bidang perekonomian. yaitu Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Berdiri dan
berkembangnya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali pada dasarnya untuk
membantu pembangunan di tiap-tiap desa adat atau desa pekraman sebagai kekuatan
untuk menjaga adat dan budaya Bali yang merupakan suatu strategis baru dalam
meningkatkan sumber pendanaan terhadap anggota masyarakat. Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali
No. 8 Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa yang menyatakan bahwa :
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah Lembaga Perkreditan di Desa Pakraman
dalam Wilayah Provinsi Bali. Dengan berdirinya Lembaga Perkreditan sangat
penting untuk membangun sumber daya yang berkaitan dengan budaya, sosial, dan
ekonomi. Dengan demikian LPD telah menjadi usaha yang bergerak dalam bidang
keuangan dan telah menjadi aset Desa Adat atau Desa Pakraman (Agustini, 2019).
LPD Desa Pakraman Jegu dalam menjalankan aktivitas usahanya
membutuhkan sistem informasi akuntansi seperti memasukkan data keuangan
simpan pinjam dari nasabah sehingga menghasilkan informasi akuntansi yang akurat,
relevan, dan tepat waktu. Pada umumnya, sistem informasi sangat dibutuhkan oleh
perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya sehari-hari dan membantu
perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas informasi yang diperoleh dari
sistem informasi tersebut agar mampu bersaing dengan perusahaan lain dan memiliki
keunggulan yang kompetitif dalam berbagai hal seperti kinerja perusahaan,
pelayanan, produksi, dan sebagainya. Salah satu penerapan sistem informasi yang
berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan adalah Sistem Informasi
Akuntansi (Sudiantari, 2015).
Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu teknologi informasi yang
diharapkan bisa memberikan kemudahan-kemudahan dalam mengelola data
keuangan di LPD Desa Jegu dan dimana sistem ini setelah diterapkan akan menjadi
1
aplikasi komputer yang dapat membantu proses transaksi dan proses pelaporan
keuangan menjadi informasi untuk membantu pengelola dan pengurus dalam
menentukan kebijakan lembaga. Pencatatan akuntansi dilakukan secara bertahap
melalui siklus akuntansi. Siklus akuntansi merupakan suatu proses atau kegiatan
pencatatan, analisis, pengikhtisaran, dan pelaporan yang terjadi di bagian akuntansi.
Salah satu siklus akuntansi yang diterapkan LPD adalah siklus pendapatan.
Pendapatan (revenue) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan
tidak setara, langsung dari kontribusi penanam modal. Berdasarkan hal ini penulis
tertarik untuk menganalisis penerapan SIA siklus pendapatan kas pada LPD Desa
Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan kas pada
LPD Desa Jegu ?

1.3 Tujuan Accounting Field Project


Adapun tujuan dari dilaksanakannya Accounting Field Project ini adalah
memberikan manfaat yang baik bagi penulis dan perusahaan selaku objek pelaksana
kegiatan ini. Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai dunia kerja
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami ilmu akuntansi serta
aplikasinya dalam dunia kerja
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi, meningkatkan
rasa percaya diri dan memperbaiki sikap dan prilaku.

1.4 Ruang Lingkup Accounting Field Project


Pelaksanaan Accounting Field Project ini dilaksanakan di Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) Desa Jegu Kecamatan Penebel Kabupaten. Penulis memilih
LPD di Desa Jegu karena ingin menganalisis bagaimana sistem informasi akuntani
siklus pendapatan kas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Jegu Kecamatan
Penebel Kabupaten Tabanan.
BAB II
KAJIAN LITERATUR

2.1 Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen dalam mengambil keputusan. Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bila mana dieksekusi akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu
kegiatan operasionalnya sehari-hari dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah
keputusan atas informasi yang diperoleh dari sistem informasi tersebut agar mampu
bersaing dengan perusahaan lain. Sistem informasi akuntansi pada dasarnya tidak hanya
digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi saja, namun memiliki
peran yang besar dalam melaksanakan bisnis perusahaan, sehingga memudahkan
pimpinan dalam mengambil keputusan dengan dibantu sistem informasi tersebut.
Sistem informasi siklus pendapatan merupakan salah satu jenis sistem yang
diperlukan oleh suatu lembaga keuangan dalam menangani kegiatan sehari-hari untuk
menghasilkan informasi atau laporan keuangan yang diperlukan oleh manajemen. Peran
sistem informasi akuntansi siklus pendapatan adalah dapat memastikan semua transaksi
telah diotorisasikan dengan benar, semua transaksi yang dicatat valid dan akurat,
sehingga aktifitas pada perusahaan dilaksanakan secara efisien dan efektif.

2.2 Lembaga Perkreditan Desa (LPD)


Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah lembaga ekonomi desa yang
dipergunakan untuk penitipan dan penukaran uang di pedesaan. Pada dasarnya LPD
berfungsi sebagai pengumpulan dana, pemberi kredit, dan menjadi perantara di dalam
lalu lintas pembayaran pada umumnya dan merupakan sumber pembiayaan
pembangunan di wilayah desa adat yang ada di Bali (Prianthara, Teddy, 2019).
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007, LPD merupakan
badan usaha keuangan milik desa yang melaksanakan kegiatan usaha dilingkungan desa
dan untuk penduduk desa. Pemberdayaan LPD diarahkan kepada usaha-usaha
peningkatan taraf hidup Krama Desa adat untuk menunjang pembangunan desa adat.
Pengelolaan LPD tersebut sepenuhnya diserahkan kepada organisasi struktural dan
fungsional yang ada dimasing-masing Desa Adat, sedangkan penerimaannya diserahkan
dengan penerimaan dan pendapatan.
Peraturan Daerah Tingkat I Bali No. 2 tahun 1988 mengatakan bahwa “Lembaga
Perkreditan Desa adalah suatu nama bagi usaha simpan pinjam milik masyarakat desa
adat yang berada di Daerah Tingkat I Bali dan merupakan sarana perekonomian rakyat
di pedesaan. Selanjutnya peranan LPD yang semakin berkembang dibidang usaha
simpan pinjam pun semakin luas sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan
globalisasi perekonomian. LPD juga merupakan perusahaan yang dinamis sehingga
mendorong pertumbuhan perekonomian, sehingga usaha LPD bukan saja sebagai
penyimpanan dan pemberian kredit, tetapi juga sebagai alat lalu lintas pembayaran,
stabilitas pembayaran dan stabilitas dinamisator pertumbuhan perekonomian suatu desa.
2.3 Siklus Pendapatan
Dalam upaya menciptakan suatu Lembaga Perkreditan Desa yang baik dan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan serta dapat mencapai tujuan yang telah
dicanangkan sebelumnya, maka sangat diperlukan suatu sistem admnistrasi dan tata
kelola yang dapat mengatur jalannya sebuah LPD. Sistem yang diperlukan suatu LPD
sangat kompleks, karena menyangkut masalah keuangan dan kepercayaan masyarakat.
Dalam membentuk suatu sistem di LPD yang kuat, maka para pengelola atau pengurus
perlu memahami aturan tata kelola dari aspek legalitas dan akuntansi pertanggung
jawaban karena pengelola akan dimintai pertanggung jawaban formal pada setiap
laporan tahunan LPD.
Sistem Lembaga Pekreditan Desa menyangkut beberapa aspek seperti sistem
akuntansi utama (siklus akuntansi yang berlaku umum) pada suatu LPD. Melalui
pemahaman dan penerapan terhadap suatu sistem yang harus ada dalam suatu LPD,
diharapkan pengelola LPD dapat mengatur lembaga tersebut agar bisa berjalan sesuai
prosedur dan dapat mencapai tujuan awal didirikannya sebuah LPD.
Salah satu siklus akuntansi yang diterapkan LPD adalah siklus pendapatan.
Pendapatan (revenue) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan tidak
setara, langsung dari kontribusi penanam modal. Pendapatan LPD biasanya dicatat
secara accrual bassic, yakni setiap pendapatan akan dibukukan sebagai pendapatan
apabila telah jatuh tempo dan bukan pada saat uang diterima. Pendapatan operasional
adalah semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha LPD. Kas
yang termasuk dalam pendapatan operasional LPD yaitu :
a. Hasil Bunga.
Hasil bunga yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah pendapatan bunga
dari pinjaman yang diberikan LPD.
b. Pendapatan Operasional Lainnya.
Pendapatan lainnya yang merupakan hasil langsung dari kegiatan LPD yang tidak
dapat digolongkan ke dalam hasil bunga. Ini termasuk kas masuk atau pemasukan
yang didapat Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dari semua nasabahnya.
Berdasarkan hal tersebut LPD akan dapat mengembangkan infrastruktur yang ada
di desanya sehingga desanya semakin maju. Selain itu LPD dapat digunakan
untuk hal-hal lain yang berguna.
BAB III

ANALISIS USAHA

3.1 Profil Perusahaan


a. Alamat : Desa Jegu, Penebel, Tabanan
b. No Telp : (0361) 7471840
c. Berdiri : Berdasarkaan SK. Gubernur Nomor : 55 Tahun 1989
tanggal 22 Pebruari 1989
d. Motto : Mengabdi Membangun Desa
e. Visi :
Meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian krama desa adat dan kemandirian
desa adat dengan LPD yang SEHAT KUAT dan PRODUKTIF.
f. Misi :
1. Meningkatkan Keimanan dalam mengurus dan mengelola LPD melalui
pemahaman ajaran agama dan etika kerja sehingga terwujud pengurus pengelola
dan pengawas LPD yang profesional berdasarkan pengabdian tulus iklas untuk
tetap lestarinya Desa Adat.
2. Meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan dengan mendorong
pertumbuhan usaha mikro. kecil dan menengah agar dapat menunjang
pembangunan desa adat.
3. Meningkatkan dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan
desa adat Jegu.
4. Sebagai sumber pendapatan desa adat jegu untuk menunjang pembangunan desa
adat.
5. Meningkatkan kinerja LPD melalui sistem pengelolaan dan pelayanan prima.
6. Meningkatkan daya saing melalui inovasi produk dan peningkatan efisiensi untuk
dapat menyediakan jasa pelayanan yang berkualitas dan harga yang
kompetetive.
7. Meningkatkan kepedulian LPD terhadap lingkungan desa terutama kepentingan
sosial. budaya dan agama.
8. Mewujudkan pemerataan kesempatan berusaha dan peluang kerja bagi krama
desa adat.
g. Sejarah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Jegu
Lembaga Perkreditan Desa Jegu (LPD) Desa Jegu merupakan lembaga
keuangan yang berrdiri di Desa Jegu yang memiliki tujuan untuk mendorong
pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui tabungan yang terarah serta
penyaluran modal kerja yang efektif. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Jegu
berdiri tahun 1989. Berdirinya lembaga ini merupakan hadiah lomba desa pada
tahun 1984 sehingga dengan kemenangan lomba desa tersebut didirikanlah Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) Desa Jegu pada tanggal 20 Pebruari 1989 sesuai dengan SK
Gubernur No 55 Tahun 1989.
h. Logo Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Jegu

Gambar 1 Logo LPD


3.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Tabel 1
STRUKTUR ORGANISASI
LEMBAGA PERKREDITAN DESA

DESA ADAT JEGU

TAHUN 2021

PARUMAN DESA

PENGAWAS INTERNAL

KEPALA
I Made Lastrawan, SE.

TATA KASIR BAGIAN BAGIAN


USAHA Ni Wayan KREDIT DANA
Ni Nyoman Resek I Wayan Pasek Ni Made
Nur Hayati Artana Buktiani
I Gde Made Ni Made
Kartika Martini
Agung Rai Adi Ni Made
Wiratama Sukarmiasih
Dewa Made Ni Ketut
Adi Wiryawan Yastariani

Dalam suatu perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan
memiliki berbagai bentuk kegiatan yang ada dalam perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan
suatu sistem organisasi yang baik untuk menunjang terlaksananya suatu kegiatan sehingga
tujuan perusahaan akan lebih mudah dicapai. Dalam hubungannya dengan kegiatan usaha
yang dilakukan oleh LPD Jegu, diperlukan adanya struktur organisasi untuk mengatur
perbaikan kerja menurut fungsi, wewenang, dan bidang kegiatannya masing-masing. Adapun
fungsi dan tugas jabatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Paruman Desa
Paruman Desa Jegu melaksanakan tugas dalam lembaga Perkreditan Desa (LPD)
sebagai berikut:
- Atas nama masyarakat Desa Pekraman mewakili sebagai pemilik LPD
- Membina pertanggung jawaban atas segala transaksi yang terjadi kepada
pengurus LPD baik dalam bentuk laporan setiap bulan maupun tahunan
- Mengawasi jalannya organisasi secara kelembagaan baik intern maupun ekstern.
2. Pengawas Internal
Badan Pengawas memiliki tugas sebagai berikut:
- Mensosialisasikan keberadaan LPD yang ada
- Memotivasi dan mendorong meningkatnya kinerja LPD
- Mengawasi terjadinya pengeluaran kredit dan menangani kredit
bermasalah/macet
- Berwenang dan berfungsi sebagai pengawas baik keluar maupun ke dalam
LPD.
3. Kepala LPD
Kepala LPD memiliki tugas sebagai berikut:
- Menindaklanjuti segala ketentuan yang berlaku untuk disampaikan kepada
bawahan maupun masyarakat Desa Pekraman
- Mengontrol setiap transaksi yang ada di LPD
- Membuat laporan bulanan yang disampaikan kepada LPLPD (Lembaga
Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa) Kabupaten yang berwenang
memberikan pembinaan teknis pengembangan kelembagaan dan pelatihan
bagi LPD
- Membuat rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja untuk tahun berikutnya
- Mempertanggung jawabkan lembaga atas segala kegiatan baik intern maupun
ekstern.
4. Tata Usaha
Tata usaha bertanggungjawab kepada Kepala LPD. Tata usaha memilki tugas sebagai
berikut:
- Menerima bukti-bukti dari petugas keliling maupun transaksi di kantor LPD
pada hari itu dan menyetornya menurut jenis transaksi dan menjumlahkan
angka-angka yang ada pada setiap bukti berdasarkan jenis transaksinya.

5. Kasir LPD
Kasir LPD memiliki tugas sebagai berikut:
- Membuat berita acara uang kas
- Membuat buku serah terima
- Membuat daftar kas
- Membuat buku kas.
6. Bagian Kredit
Bagian kredit merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan kredit nasabah
maupun calon nasabah. Kepala bagian kredit bertanggungjawab kepada kasir. Tugas
dari bagian kredit adalah sebagai berikut:
- Meregister permohonan kredit dan membantu nasabah dalam mengisi formulir
permohonan kredit
- Menganalisa kelayakan dari fasilitas kredit yang diberikan
- Melaksanakan cek fisik terhadap jaminan
- Membuat perjanjian kredit beserta ikatan jaminan tersebut termasuk ikatan
notaris
- Merekapitulasi kredit yang kurang lancar.
7. Bagian Dana
Bagian dana memiliki fungsi pengembangan produk jasa tabungan dan deposito,
pemasaran termasuk mobilisasi/pelayanan produk jasa tabungan dan deposito ke
tempat nasabah. Tugas pokok bagian dana adalah sebagai berikut:
- Membantu pengurus LPD dalam pengembangan produk tabungan dan
deposito LPD yang sesuai dengan kebutuhan krama desa dan pengembangan
kemajuan LPD
- Merumuskan dan melaksanakan tindakan konkrit untuk mencapai target dana
masyarakat (tabungan dan deposito) yang dihimpun sebagaimana yang
tertuang dalam rencana kerja dan anggaran tahunan LPD
- Memastikan agar pelaksanaan administrasi tabungan/deposito sesuai ketentuan
yang berlaku di LPD
- Memberikan arahan/bimbingan kepada bawahannya (bagian/staff tabungan,
staff deposito, kolektor) guna meningkatkan kompetensinya
- Mengkoordinir/mengatur dan menggerakkan bawahannya agar melaksanakan
tugas secara efektif dan efisien
- Memantau dan menyampaikan laporan perkembangan dana masyarakat LPD
secara rutin kepada pengurus LPD
- Membantu pengurus dalam melaksanakan penilaian kinerja bawahannya dan
memberikan umpan balik untuk perbaikan
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibebankan oleh pengurus LPD.

3.3 Keadaan Riil Perusahaan


Keadaan usaha LPD Desa Adat Jegu periode Januari s/d Desember 2020
adalah sebagai berikut :
1. Asset/Kekayaan.
Asset atau kekayaan LPD Desa Adat Jegu sampai dengan 31 Desember 2020
adalah sebesar Rp. 28.726.374.603,21 meningkat sebesar 11,08 % atau Rp.
2.864.618.330,39 dari tahun 2019 sebesar Rp. 25.861.756.272,82. Sedangkan
realisasi terhadap Target Rencana Kerja tahun 2020 sebesar 102,04 % dari target
sebesar Rp. 28.038.695.000,- artinya terlampaui sebesar 2,04 % ( Rp.570.679.000,-).
2. Dana Masyarakat.
Dana masyarakat yang dapat dihimpun oleh LPD Desa Adat Jegu sampai dengan 31
Desember 2020 yang meliputi :
a. Tabungan
Jumlah tabungan yang dihimpun pada tahun 2020 adalah sebesar Rp.
7.506.947.339,78 mengalami peningkatan sebesar 5,06 % atau Rp.
361.555.985,00 dari tahun 2019 sebesar Rp. 7.145.391.354,78 dengan jumlah
nasabah yaitu 3.049 orang. Sedangkan realisasi terhadap rencana kerja tahun
2020 adalah 93.28 % dari target sebesar Rp. 8.048.035.000,00
b. Deposito/Simpanan Berjangka
Deposito yang dihimpun sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar Rp.
16.944.150.000,00 naik sebesar 9,19 % atau Rp. 1.425.800.000,00 dari tahun
2019 sebesar Rp. 15.518.350.000,00 dengan jumlah nasabah 666 orang. Dan
Realisasi terhadap target rencana kerja 2020 sebesar 108,67 % dari yang
direncanakan sebesar Rp. 15.622.658.000,00
3. Pinjaman
Pinjaman yang dapat disalurkan sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebesar Rp
23.614.307.700,00 meningkat sebesar 8,47 % atau Rp. 1.843.217.000,00 dari
tahun 2019 sebesar Rp. 21.771.092.700,00 dengan jumlah nasabah sebanyak 372
Orang. Dengan Klasifikasi Pinjaman sebagai berikut :

a. Lancar : Rp. 20.095.834.500,00 Sebanyak 298 Orang.

b. Kurang Lancar : Rp. 2.877.263.000,00 Sebanyak 34 Orang.

c. Diragukan : Rp. 307.262.000,00 Sebanyak 11 Orang.

d. Macet : Rp. 333.950.200,00 Sebanyak 29 Orang.

Sedangkan realisasi terhadap rencana kerja pada tahun 2020 sebesar Rp.
22.707.338.000,00 yaitu 103,99 %. Melebihi target sebesar 3,99 % (Rp.
906.971.000,00). Selama periode Januari s/d Desember 2020 Realisasi pinjaman
Rp. 9.044.587.000,00 sedangkan tahun 2019 sebesar Rp. 13.322.975.000,00
mengalami penurunan Rp. (4.278.388.000,00 ) atau ( 32,12%) . Dengan
pengembalian pokok pinjaman tahun 2020 Rp. 7.201.370.000,00 sedangkan tahun
2019 sebesar Rp. 10.749.533.000,00 mengalami penurunan Rp. (3.548.163.000,00)
atau (33,01%) dan penerimaan bunga pinjaman tahun 2020 Rp. 3.146.091.500,00
sedangkan tahun 2019 sebesar Rp. 3.314.124.135,00 menurun Rp. (168.032.635 )
atau ( 5,07 % ) data terlampir.

4. Kas dan Bank


Untuk menjaga likuiditas LPD, maka LPD Desa Adat Jegu menyimpan dana dalam
bentuk tunai dan Tabungan dengan perincian sebagai berikut :
a. Kas Tunai : Rp. 303.872.500,00
b. Tabungan di BPD : Rp. 1.733.724.141,91
c. Deposito di BPD : Rp. 1.500.000.000,00
d. Tabungan di BNI : Rp. 1.131.385.621,00
e. Tabungan di BUKOPIN : Rp. 884.747.833,30
f. Tabungan di Kopkar A.M. : Rp. 21.853.640,00
g. Giro PPOB (Paymant Listrik) : Rp. 17.282.717,00

Sehingga jumlah dana yang tersimpan di bank Rp. 5.288.993.953,21 terdiri dari :
dalam bentuk tabungan sebesar Rp. 3.771.711.236,21 dalam bentuk Giro Rp.
17.282.717,00 dan dalam bentuk Deposito Rp. 1.500.000.000,00.
5. Pendapatan
Pendapatan operasinal LPD Desa Adat Jegu sampai dengan 31 Desember 2020
sebesar Rp. 3.508.787.260,39 dan tahun 2019 sebesar Rp. 3.774.667.463,42 terjadi
penurunan Rp. (265.880.203,03) atau (7,04) %. Sedangkan realisasi terhadap Target
rencana kerja tahun 2020 Rp. 3.967.069.000,00 yaitu sebesar 88,45 %.
6. Biaya
Besaran biaya-biaya pada tahun 2020 Rp. 2.995.367.915,00 dan pada tahun 2019
sebesar Rp. 3.074.205.688,00 menurun sebesar Rp. (78.837.773,00) atau (2,56) %
Sedangkan realisasi terhadap target rencana kerja tercapai 92,39 % dari target Rp.
3.242.034.000,00.
7. Laba
Dalam melakukan kegiatan usaha LPD Desa Adat Jegu memperoleh laba atau
keuntungan sampai dengan Akhir Desember tahun 2020 adalah sebesar Rp.
513.419.345,39 mengalami penurunan (26,70) % atau Rp. (187.042.430,03) dari
laba tahun 2019. Dan realisasi pencapaian laba terhadap Rencana Kerja tahun 2020
sebesar 70,81 % dari yag ditargetkan Rp. 725.035.000,00. Dan pembagian laba
akhir tahun diatur dalam Perda No. 3 Tahun 2017 dengan rincian terlampir.
8. Rasio Keuangan :
a. ROA
Yaitu perbandingan antara laba usaha dengan rata-rata Asset dimana pada
tahun 2019 ROA sebesar 2,71 %, dan tahun 2020 ROA sebesar 1,79 %.
Mengalami penurunan karena adanya penurunan laba.
b. LDR
Yakni perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan dengan besarnya
jumlah dana yang diterima ditambah dengan modal inti. Dimana besarnya LDR
pada tahun 2019 sebesar 85,34 % dan tahun 2020 sebesar 82,95 % mengalami
penurunan sebesar 2,39 % . Dan dari jumlah kredit yang diberikan sesuai
dengan ketentuan yang ada yaitu antara 80 % s/d 94,75 %, maka jumlah kredit
yang diberikan masih berada pada ambang batas yang ditentukan dan
pengeluaran kredit slalu tetap mengacu pada prinsip ke hati – hatian.

c. LIKUIDITAS
Yaitu perbandingan antara alat –alat Likuid dengan hutang lancar. Pada tahun
2019 nilai Likuiditas sebesar 15,79 % dan pada tahun 2020 sebesar 16,11 %
atau mengalami peningkatan 0,32 %. Dan acuan minimal likuiditas yang harus
dimiliki adalah 4,05 %.
d. BOPO
Yaitu perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional.
Dimana untuk tahun 2019 besarnya : 81,44 % dan tahun 2020 sebesar : 85.37 %,
meningkat 3,93 %. Dengan acuan maksimal BOPO berdasarkan ketentuan yang
baru yaitu : 79,75 %, sehingga untuk kedepannya perlu adanya penekanan biaya
atau sebaliknya peningkatan pendapatan.
e. CAR ( Ratio Kecukupan Modal ).
Perbandingan antara modal yang dimiliki LPD dengan Aktiva tertimbang
menurut resiko tahun 2019 sebesar 18,04 % dan tahun 2020 sebesar 17,96 %
menurun 0,08 % dengan ketentuan acuan modal minimal adalah 12 %.
BAB IV

ANALISIS SIKLUS AKUNTANSI


4.1 Siklus Akuntansi yang dianalisis

Menjelaskan siklus akuntansi yang akan di analisis pada perusahaan terpilih,


siklus yang bisa dipilih antara lain 1).Siklus Pendapatan, 2).Siklus
Pengeluaran,3).Siklus Produksi, 4) Siklus sumber daya manusia.
1) Siklus pendapatan
Siklus pendapatan merupakan alat bantu untuk menangani pencatatan dan
pelaporan aktivitas harian perusahaan yang berhubungan dengan penerimaan
pendapatan. Pengembangan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan pada
perusahaan ini dilakukan untuk mendukung proses pencatatan transaksi bisnis serta
menyediakan pengendalian internal yang memadai atas transaksi yang berkaitan
dengan siklus pendapatan, dimulai dari prosedur penerimaan pesanan dari
pelanggan, prosedur pengambilan dan pengiriman barang kepada pelanggan,
pencatatan penjualan, prosedur penagihan dan penerimaan pembayaran dari
pelanggan, pencatatan penerimaan kas hingga pencatatan penyetoran kas ke LPD
desa.
Sistem informasi akuntansi atas siklus pendapatan yang dijalankan oleh
LPD Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan dimulai dengan adanya
pelayanan melalui admin pelayanan. Fungsi yang terkait di LPD Desa Jegu,
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan terdapat beberapa perangkapan fungsi
(Bagian), fungsi yang terkait yang ada di LPD Desa Jegu, Kecamatan Penebel,
Kabupaten Tabanan adalah bagian admin, kasir LPD, dan bagian kredit.
Dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan LPD Desa Jegu,
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan sudah melakukan pencataan transaksi
keuangan dengan baik dilihat dari catatan akuntansi yang digunakannya, yaitu buku
jurnal, buku besar dan buku kas pembantu. Dokumen-dokumen yang digunakan
oleh LPD Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, dalam siklus
pendapatan sudah cukup baik karena sudah terdapat banyak dokumen yang
digunakan hal ini dapat meminimalisir kesalahan transaksi antara penjual dan
pembeli, dokumen yang digunakan adalah kwitansi, surat tanda terima, formulir
dan fakturfaktur. Pengendalian intern pada siklus pendapatan LPD Desa Jegu,
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan sudah baik. Pengendalian intern atas
organisasi, pemisahan tugas namun kenyataannya masih terdapat rangkapan
jabatan, otoritas yang sesuai, dokumen yang baik, pengendalian fisik dan review
kinerja semuanya sudah dilaksanakan dengan baik walaupun masih terdapat
kekurangan.
2) Siklus Pengeluaran
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada kepala cabang LPD
Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan memberikan penjelasan bahwa
“pada bagian akuntansi dan bagian kas tidak memiliki bagian tugas yang terpisah,
melainkan digabung menjadi satu bagian yang dilakukan oleh satu orang saja, hal
ini menyebabkan laporan pengeluaran kas pada perusahaan selalu mengalami
selisih pencatatan akibat bagian akuntansi yang bekerja tidak maksimal akibat
adanya perangkapan tugas tersebut”. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan
pada bagian kredit LPD Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan yang
bagian akuntansi memberikan penjelasan bahwa “pada proses transaksi pembelian
kredit, dokumen yang digunakan masih belum lengkap dimana perusahaan masih
belum memiliki dokumen voucher yang digunakan untuk mencatat utang dagang
para pemasok” dan “pencatatan diperusahaan yang masih menggunakan pencatatan
buku besar tertulis sehingga penggunaannya dianggap masih belum efektif dan
efisien bagi perusahaan”.
Berdasarkan prosedur yang sudah berjalan dapat dianalisis bahwa pada
bagian pembelian kredit dokumen yang digunakan masih kurang lengkap atau
masih belum sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dimana tidak
diterbitkannya voucher untuk mencatat utang dagang dari pemasok sehingga
pencatatan yang dilakukan oleh LPD Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten
Tabanan khusus untuk utang dagang masih tidak efektif dan efisien dan hal ini juga
berdampak pada pemborosan pengeluaran cek giro perusahaan dimana pembayaran
utang dagang yang dapat digabung dalam satu cek giro justru dibuat satu persatu
dan terjadi perangkapan tugas dimana bagian akuntansi dan bagian kas dipegang
oleh orang yang sama.
3) Siklus produksi
Sistem informasi akuntansi manual atas siklus produksi pada LPD Desa
Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan menghasilkan dua jenis laporan
yaitu Laporan Hasil Produksi Barang Jadi dan Laporan Permintaan Bahan Baku.
Kedua laporan tersebut didistribusikan kepada Manajer Produksi dan Pimpinan
Perusahaan untuk membantu pengambilan keputusan. Laporan Hasil Produksi
Barang Jadi menyajikan informasi tentang jumlah barang jadi yang dihasilkan oleh
Bagian Produksi selama satu periode. Karena di dalam Laporan Evaluasi
Pemakaian Bahan Baku yang dirancang oleh penulis telah mencakup semua
informasi yang disajikan oleh Laporan Hasil Produksi Barang Jadi, sehingga
Laporan Hasil Produksi Barang Jadi dihilangkan.
Sedangkan, Laporan Permintaan Bahan Baku menyajikan informasi tentang
jumlah bahan baku yang diminta oleh Bagian Produksi selama satu periode.
Laporan ini digunakan untuk membantu manajemen di dalam pengambilan
keputusan, karena jumlah bahan baku yang diminta belum tentu sama dengan
jumlah pemakaian aktualnya, sehingga Laporan Permintaan Bahan Baku kurang
memberikan manfaat di dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, laporan
akan lebih bermanfaat jika informasi yang disajikan adalah informasi jumlah bahan
baku yang terpakai.
Dengan tersedianya informasi yang tersaji dalam laporan ini akan sangat
membantu perusahaan, terutama Manajer Produksi dan Pimpinan Perusahaan untuk
mengetahui apakah terjadi pemborosan pemakaian bahan baku atau tidak. Selain itu
dengan adanya laporan ini juga diharapkan dapat membantu perusahaan di dalam
mengevaluasi kinerja personil Bagian Produksi. Laporan ini dibuat oleh Bagian
Akuntansi pada setiap akhir minggu maupun periode tertentulainnya dan
didistribusikan kepada Manajer Produksi dan Pimpinan Perusahaan.
4) Siklus Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah salah satu sumber daya yang ada dalam
organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktifitas.( Yananto, 2018)
Sumber daya adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya. (Hasibuan, 2002). Sistem yang menyediakan informasi
mengenai SDM perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia atau
HRIS (human resource information sistem). Sistem informasi sumber daya manusia
(SISDM) atau human resources information sistem (HRIS) adalah program aplikasi
komputer yang mengorganisir tata kelola dan tata laksana manajemen sumber daya
manusia di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa
disebut dengan decision support sistem dengan menyediakan berbagai informasi
yang diperlukan. Fungsi-Fungsi Yang Terkait dalam Sistem Informasi
Akuntansi Sumber Daya Manusia yaitu:
a) Perekrutan dan Penerimaan. Sumber daya manusia membantu menerima
pegawai baru ke dalam perusahaan. Sumber daya manusia selalu
mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang
mempengaruhi praktek kepegawaian
b) Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian seseorang,
sumber daya manusia dapat mengatur berbagai program pendidikan dan
pelatihan yang diperlukan untukmeningkatkan pengetahuan dan
keahlian kerja pegawai
c) Pengembangan Karir. Tujuan perencanaan dan pengembangan karir
adalah untuk membentu pegawai menganalisis kemampuan dalam
penyesuaian antara kebutuhan untuk tumbuh dan berkembangan dengan
kebutuhan Perusahaan. Perusahaan memberikan kesmpatan yang luas
bagi pegawai yang ingin melakukan pengembangan karier. Dari
penjelasan diatas, program perencanaan dan pengembangan karir di LPD
Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan telah berjalan dengan
efektif.
d) Kompensasi. Tujuan diberikannya kompensasi adalah untuk memberikan
penghargaan kepada karyawan LPD Desa Jegu, Kecamatan Penebel,
Kabupaten Tabanan atas kontribusi yang telah diberikan. Pemberian
kompensasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas,
produktivitas, kedisiplinan, dan kinerja karyawan. Dengan menggunakan
absensi elektronik/fingerprint yang dapat mengontrol absensi karyawan
secara sistematis dan dapat terhindar dari penyelewengan absensi.
e) Pemutusan Hubungan Kerja dan Pensiunan. Selama seseorang
diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan.
Setelah penghentian, sumber daya manusia mengurus program pensiun
perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak. Pemutusan hubungan
kerja dan pensiunan yang dilakukan oleh Perusahaan telah sesuai dengan
peraturan yang berlaku yaitu Surat Keputusan Direktur LPD Desa Jegu,
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, prosedur pemutusan hubungan
kerja dan pensiunan di LPD Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Kabupaten
Tabanan telah berjalan efektif
f) Gaji. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia kadang-kadang berisi
riwayat gaji setiap pegawai, termasuk gaji dasar, persentase kenaikan
setiap tahun, dan setiap bonus serta penghargaan khusus yang telah
diberikan. Informasi ini dapat menjadi bagian dari data yang disediakan
melalui formulir evaluasi kerja.
4.2 Narasi Siklus Akuntansi
Menurut Soemarso (2004:110) siklus akuntansi merupakan tahap-tahap kegiatan dalam
proses pencatatan dan pelaporan akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan
dibuatnya laporan keuangan. Dengan penerapan siklus atau proses akuntansi secara benar
maka kegiatan usaha akan dapat dilakukan dengan efektif dan pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan lebih tepat karena berdasarkan dari informasi keuangan yang riil sehingga
pengembangan usaha lebih cepat untuk dilakukan.
Siklus Akuntansi mempunyai 3 proses yang berulang, dimulai dari analisis Dokumen
Sumber sampai dengan diperoleh keluaran. Setiap proses tersebut mempunyai langkah yang
sama, tetapi berbeda Dokumen Sumber dan Keluarannya. Tiga proses tersebut adalah:

1. Analisis Dokumen Sumber Transaksi Berjalan, pencatatan dalam Buku Jurnal Umum,
posting ke dalam akun Buku Besar, kemudian disusun Neraca Saldo sebagai keluaran.
2. Analisis Dokumen Sumber Penyesuaian, pencatatan dalam Buku Jurnal Umum, posting
ke dalam akun Buku Besar, kemudian disusun Laporan Keuangan sebagai keluaran.
Penyusunan Laporan Keuangan dapat menggunakan Kertas Kerja atau Worksheet atau
Neraca Lajur. Sebelum disusun Laporan Keuangan, keseimbangan total saldo debet dan
kredit seluruh akun dicek menggunakan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
3. Analisis Dokumen Sumber Penutupan, pencatatan dalam Buku Jurnal Umum, posting ke
dalam akun Buku Besar, kemudian disusun Neraca Saldo Setelah Penutupan. Posting
jurnal penutupan akan membuat akun nominal bersaldo nol pada akhir periode akuntansi.
Pada awal periode akuntansi berikutnya, akun nominal sudah siap digunakan untuk
mencatat transaksi berjalan (kembali pada proses butir pertama).
Jadi siklus akuntansi terdiri dari 3 proses yang mirip, yaitu analisis transaksi, pencatatan ke
Buku Jurnal Umum, posting ke akun Buku Besar, dan menyusun Neraca Saldo atau Laporan
Keuangan.
4.3 Flowchart Siklus Akuntansi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan diantaranya:
1. Pada prosedur transaksi pendapatan kas yang berjalan LPD Desa Jegu,
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan masih memiliki kendala pada
dokumen yang belum lengkap digunakan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku, akibatnya proses pencatatan untuk utang dagang perusahaan
justru dilakukan secara manual dan tidak tersusun bedasarkan nama masing
masing pemasok sehingga pada saat melakukan pembayaran ke pemasok,
utang dagang yang dapat digabungkan menjadi satu cek giro justru dibuat
menjadi satu persatu cek giro hal ini menimbulkan pemborosan penggunaan
cek giro perusahaan. Selain itu proses pencatatan utang dagang ini juga tidak
efektif dan efisien untuk perusahaan. Adanya perangkapan tugas antara bagian
akuntansi dan bagian yang memegang kas perusahaan, hal ini menyebabkan
bagian akuntansi bekerja tidak maksimal dalam melakukan pencatatan
pengeluaran kas akibatnya laporan pengeluaran kas perusahaan selalu
mengalami selisih
2. terdapat kekurangan pada pelaksanaan sistem informasi akuntansi. Dari sisi
pelaksanaan job description, kekurangan tersebut yaitu, perangkapan job
description oleh 1 pegawai yang sama, dan tugas pegawai yang bukan pada
tempat seharusnya. Pada sisi dokumentasi juga ditemukan kekurangan, antara
lain pembayaran gaji yang belum menggunakan slip gaji resmi, pengarsipan
dokumen yang belum lengkap, dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas
yang belum disosialisasikan dengan baik. Selain itu, penggunaan komputer
pribadi pegawai pada kegiatan operasional perusahaan, dikhawatirkan dapat
menimbulkan masalah. Permasalahan tersebut yaitu data yang hilang, data
yang rusak karena virus komputer, serta penyimpanan data perusahaan yang
mudah di akses oleh pihak luar.
5.2 Saran
Hal yang sebaiknya juga diperhartikan perusahaan adalah, nota pembelian keperluan
operasional perusahaan yang dalam nominal kecil, seperti pembelian bahan bakar bensin,
pembelian konsumsi tamu, dan lain lain, yang memiliki ketentuan tidak harus
menggunakan nota sah dari toko yang bersangkutan apabila memang tidak ada nota
bersetempel. Hal ini dapat memicu kecurangan pegawai atas pembelian pembelian
tersebut karena tidak terotorisasi dengan baik. Oleh sebab itu, penulis merekomendasikan
untuk pembaruan prosedur pengeluaran kas kecil, dimana terdapat persetujuan atau
pemberitahuankepada direktur terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi yang
sekiranya jarang dilakukan, ataupun pada nominal diatas 50,000 rupiah. Sama halnya
dengan pengeluaran kas, penulis juga merekomendasikan pembuatan beberapa item item
untuk perancangan awal sebuah sistem informasi akuntansi komputerisasi, sehingga
kedepanya diharapkan saat perushaan melakukan implementasi dan pemasangan atas
sistem tersebut, tidak terjadi kegagalan seperti pada percobaan pemasangan sistem
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Widyatmini, Karlina Faradila.(2014). Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi


Akuntansi Penerimaan Kas Dengan Model REA (Studi Kasus Pada Michigan
International English School. Jurnal Penelitian, Tahun 6, Volume 1, Juni 2014.

Fajar Dwi Setiawan. (2013).Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan


Penerimaan Kas Pada CV. Sakinah Farmindo Makmur. Skripsi (dipublikasikan).
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Hall, A James. (2013). Introduction to Accounting Information System. South- Western –


Cengage Learning, International Edition.

Indrianto, Nur, Bambang Supomo. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen. Cetakan Keenam. Yogyakarta: BPFE.
Kiswara. Endang. (2011). Nilai Relevan Dan Reliabilitas Kegunaan-Keputusan Informasi
Akuntansi Menurut SFAC NO.2 Dalam Penyajian Laporan Keuangan Dengan
Metode-Metode Pembebanan Pajak Penghasilan Berbeda. Jurnal skripsi
(dipublikasikan) Universitas Diponegoro.

Lukman, Hendro & Ardana, I Cenik. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama
.Jakarta: Mitra Wacana Media.

Mahali. (1989). Asbabun Nuzul Studi Pengalaman Al-Qur’an Al Baqoroh – An- Nisa.
Jakarta, Rajawali.

Mardi. (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Ghalia Indonesia. Bogor.

Muhammad Latif Alfani. (2016). Analisis Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Pada
Koperasi Pondok Pesantren Al-Amin Mojokerto Skripsi (Dipublikasikan)
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatam

Anda mungkin juga menyukai