Oleh
DIAH PUJI RAHAYU, SKM
NIP. 199209102020122007
NDH : 19
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Aktualisasi berjudul “OPTIMALISASI PERAN
KADER POS PELAYANAN TERPADU DALAM PROMOSI
PENCEGAHAN STUNTING DI DESA LINUH KECAMATAN
BUNGUR KABUPATEN TAPIN”
Laporan Aktualisasi habituasi kegiatan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Latihan dasar CPNS Golongan III
angkatan XV di Balai Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Daerah Kalimantan Selatan, yaitu menerapkan
nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di lingkungan kerja.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan
rancangan aktualisasi kegiatan ini tidak terlepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah membantu baik secara moril maupun
materil.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Drs. H. Muhammad Nispuani, M.AP selaku Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Bapak H. Ahmad Bagiawan,S.Pd, MM sebagai Kepala
Bidang Kompetensi manajerial dan fungsional di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan
3. Ibu Eka Rina Pramita, S.IP, M.SI selaku penguji yang
telah memberikan masukan dan saran terhadap isi serta
penulisan rancangan aktualisasi.
4. Bapak Puji Winarta, SKM, M.Kes selaku Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin
v
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Pengukuran Bayi Balita di Desa Lokus Tunting Kabu paten
Tapin....................................................................................... 3
Tabel 2.1 Daftar Tugas Jabatan sesuai SKP ........................................ 14
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................... 32
Tabel 3.2 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................... 47
Tabel 3.3 Matrik Rencana Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ....... 50
Tabel 4.1 Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi ........................................ 79
Tabel 4.2 Realisasi Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi ......................... 87
Tabel 4.3 Matrik MingguanPelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ...... 90
Tabel 4.4 Realisasi Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi ................ 91
ix
DAFTAR HARGA
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) pada instansi pemerintah yang berperan strategis dalam
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan
pemberdayaan masyarakat. Peraturan baru tentang tentang ASN
tertuang dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 sudah secara
implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi juga merujuk
kepada sebuah pelayanan publik. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional melalui Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil dimaksudkan untuk
mewujudkan pegawai ASN yang profesional sesuai Peraturan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pada Diklat ini ASN diajarkan
mengenai nilai-nilai ANEKA yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu serta Anti Korupsi yang harus diterapkan
di setiap tugas dan kewajibannya sebagai seorang ASN yang baik.
Kesehatan menurut undang-undang Republik Indonesia No 36
tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis (Notoadmojo, 2003). Kondisi sehat secara
holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik melainkan juga spiritual
dan sosial dalam bermasyarakat. Dalam hal ini penulis melakukan
aktualisasi sebagai penyuluh Kesehatan Masyarakat di Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapin.
2
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat pada bulan Juni 2021
yaitu Desa Linuh Kecamatan Bungur yaitu sebesar 35,14%.
Tabel 1.1 Pengukuran Bayi Balita di Desa Lokus Stunting Kabupaten
Tapin
Jumlah
Sangat Stunting
No Desa Balita yg Pendek %
Pendek ( Sp+P )
di Ukur
1 Mekar Sari 104 2 5 7 6.73
2 Binuang 423 4 4 8 1.89
3 Raya Belanti 357 3 5 8 2.24
4 Belawaian 45 4 10 14 31.11
5 Miawa 92 4 17 21 22.83
6 Harakit 49 3 14 17 34.69
7 Timbung 53 0 4 4 7.55
8 Purut 79 4 15 19 24.05
9 Hangui 38 7 6 13 34.21
10 Linuh 74 4 22 26 35.14
11 Banua Hanyar 29 2 5 7 24.14
12 Jingah Babaris 20 1 2 3 15.00
13 Kakaran 20 1 4 5 25.00
14 Keramat 36 1 1 2 5.56
15 Mandurian Hulu 67 7 15 22 32.84
16 Sungai Bahalang 103 11 14 25 24.27
17 Pandahan 70 5 14 19 27.14
18 Pematangkarangan 75 5 6 11 14.67
19 Kepayang 113 3 2 5 4.42
20 Pebaungan Pantai 37 1 1 2 5.41
Sumber: Seksi Kesehatan Kleuarga dan Gizi Masyarakat, Juni 2021
C. Isu Aktual
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai penyuluh
kesehatan masayarakat (manajemen ASN), konsultasi dengan Mentor
serta pengamatan langsung selama bekerja di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tapin (WoG), dan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Kabupaten Tapin (pelayanan public) maka
didapatkan isu aktual yang harus diselesaikan yaitu “Belum
Optimalnya Peran Kader Pos Pelayanan Terpadu dalam Promosi
Pencegahan Stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur
Kabupaten Tapin”
6
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang dilakukan meliputi rancangan kegiatan aktualisasi ini
dilaksanakan selama proses aktualisasi dan habituasi di Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapin yaitu dengan Lokasi Desa Linuh
Kabupaten Tapin yang merupakan desa Lokus stunting dengan
kejadian Stunting Tertinggi di Kabupaten Stunting. Kegiatan akan
dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 14 September
2021, dengan rencana kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan atasan langsung serta
Koordinasi dengan rekan kerja
2. Membuat materi edukasi dalam bentuk media cetak (leaflet)
3. Membuat materi edukasi dalam bentuk media audiovisual (video
edukasi)
4. Melaksanakan Koordinasi dengan tenaga kesehatan puskesmas
setempat, perangkat desa setempat, dan kader kesehatan untuk
menentukan jadwal dan tempat kegiatan
5. Melakukan Orientasi komunikasi perubahan prilaku pada kader
posyandu di desa tentang upaya pencegahan stunting
6. Melakukan Penyebarluasan Informasi/ konseling tentang upaya
pencegahan stunting oleh/bersama dengan kader kesehatan
7. Survey Tahap Akhir
Kegiatan tersebut sesuai dengan tupoksi saya sebagai Penyuluh
Kesehatan Masayarakat yaitu :
Adapun rincian tugas penyuluh kesehatan masyarakat ahli
pertama yaitu sebagai berikut:
1. Melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat
2. Melakukan penyebarluasan informasi kesehatan dalam berbagai
bentuk dan saluran komunikasi
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
e. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Landasan Teori
1. Nilai-nilai Dasar ASN (ANEKA)
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas secara umum dapat diartikan sebagai
permintaan pertanggungjawaban atas pemenuhan tanggung
jawab yang diserahkan kepadanya. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu :
akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas
yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horisontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak
Kinerja, dan Laporan Kinerja. Dalam menciptakan lingkungan
kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta
dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya
16
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun
nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara pelanggan.
Nilai dasar yang terkandung dalam komitmen mutu
antara lain : Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja.
1) Efisiensi merupakan tingkat ketetapan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan.
2) Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivikasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai apatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalis melayanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan
atau menggugurkan tugas rutin
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/ clients;
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara agar customers/clients tetap
setia;
5) Mutu penyelenggaraan pemerintahan merupakan suatu
kondisi dinamis berkaitan dengan produk/jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai, yang berkualitas
tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada
pemborosan bahkan melebihi harapan konsumen.
23
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak
akan menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia
sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai
dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
3. Substantif
a. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumberdaya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yaitu SK
Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2004. Peran promosi
28
b. Stunting
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang
ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan dan
merupakan dampak dari ketidakseimbangan gizi. Menurut
World Health Organization (WHO) Child Growth Standart,
stunting didasarkan pada indeks panjang badan dibanding
umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan
batas (z-score) kurang dari -2 SD.1 Stunting atau sering
disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat
kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan
infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua
tahun.
Stunting masih merupakan satu masalah gizi di Indonesia
yang belum terselesaikan. Stunting tidak hanya menyebabkan
hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan
kerentanan terhadap penyakit, namun juga mengancam
perkembangan kongnitif yang akan berpengaruh pada tingkat
29
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kerja Dengan menerima saran dari
Evaluasi mentor dan atasan dapat
1. Rencanakan memberikan hasil yang
kegiatan disetujui efektif
dan lokasi Anti Korupsi:
kegiatan telah Menggungkapkan data
ditetapkan maupun informasi sesuai
dengan keadaan yang
sebenarnya
34
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat materi Persiapan 1. Tersedianya Akuntabilitas: Dengan Tersedianya Dengan
edukasi dalam 1. Koordinasi leaflet Diskusi dan konsultasi materi edukasi Tersedianya
bentuk media dengan rekan 2. Dokumenta dengan pimpinan untuk berupa media cetak materi edukasi
cetak (leaflet) kerja tentang si Kegiatan menyamakan persepsi (leaflet) sejalan berupa media
materi tentang isi materi dengan misi Dinas cetak (leaflet)
pencegahan Nasionalisme: Kesehatan sejalan dengan
stunting Menggunakan bahasa dan Kabupaten Tapin tata nilai
2. Mencari materi, tulisan yang mudah yaitu “Mendorong organisasi
gambar untuk dipahami, sopan dan tidak masyarakat untuk Efektif yaitu
pembuatan leaflet menyinggung perasaan berprilaku hidup agar program
3. Menentukan pembaca bersih dan sehat”. kesehatan
desain leaflet Etika Publik: mencapai hasil
Pelaksanaan Menghargai komunikasi, yang signifikan
Membuat materi konsultasi, dan kerjasama dan bersifat
edukasi dalam dengan atasan maupun efektif
bentuk media cetak dengan rekan
35
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(leaflet) Komitmen Mutu:
Evaluasi Memperbanyak leaflet
1. Tersedia leaflet sendiri dengan
dan siap menggunakan kertas biasa
digunakan agar lebih ekonomis
Anti Korupsi:
Memberikan media leaflet
kepada sasaran tanpa
membeda-bedakan SARA
serta membagikan leaflet
secara gratis
36
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat materi Pesiapan 1. Tersediany Akuntabilitas: Dengan Tersedianya Dengan
edukasi dalam 1. Koordinasi a video Diskusi dan konsultasi materi edukasi Tersedianya
bentuk media dengan rekan edukasi dengan pimpinan untuk berupa media materi edukasi
audiovisual (video tentang materi pencegaha menyamakan persepsi audiovisual (video berupa media
edukasi) pencegahan n stunting tentang isi dan jenis video edukasi) sejalan audiovisual
stunting 2. Dokumenta Nasionalisme: dengan misi Dinas (videoedukasi)
2. Menentukan jenis si berupa Menggunakan bahasa yang Kesehatan sejalan dengan
video edukasi foto mudah dipahami dan Kabupaten Tapin tata nilai
3. Mencari materi gambar yang menarik, sopan yaitu “Mendorong organisasi
untuk pembuatan dan tidak menyinggung masyarakat untuk Efektif yaitu
video perasaan penonton berprilaku hidup agar program
Pelaksanaan Etika Publik: bersih dan sehat”. kesehatan
1. Membuat materi Menghargai komunikasi, mencapai hasil
edukasi dalam konsultasi, dan kerjasama yang signifikan
bentuk media dengan atasan maupun dan bersifat
audiovisual dengan rekan efektif
37
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(video edukasi) Komitmen Mutu:
Evaluasi Beradaptasi dengan tuntutan
1. Tersedia video perubahan yaitu diera media
edukasi sosial
pencegahan Anti Korupsi:
stunting Memberikan media
audiovisual kepada sasaran
tanpa membeda-bedakan
SARA serta memperlihatkan
secara gratis
38
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Melaksanakan Persiapan 1. Dokumenta Akuntabilitas: Melaksanakan Melaksanakan
Koordinasi dengan1. Menghubungi si kegiatan Memberikan kejelasan tugas Koordinasi dengan Koordinasi
tenaga kesehatan tenaga kesehatan untuk melakukan kegiatan tenaga kesehatan dengan tenaga
puskesmas puskesmas aktualisasi. puskesmas kesehatan
setempat, setempat, Nasionalisme: setempat, perangkat puskesmas
perangkat desa perangkat desa Melakukan musyawarah desa setempat, dan setempat,
setempat, dan dan kader dalam menentukan waktu kader posyandu perangkat desa
kader posyandu kesehatan tempat kegiatan serta saling sejalan dengan misi setempat, dan
untuk menentukan Pelaksanaan menghormati pendapat Dinas Kesehatan kader posyandu
jadwal dan tempat1. Melaksanakan semua pihak Kabupaten Tapin sejalan dengan
kegiatan Koordinasi Etika Publik: yaitu “Memelihara tata nilai
dengan tenaga Melakukan koordinasi dan dan meningkatkan organisasi
kesehatan menyampaikan maksud pelayanan inklusif yaitu
puskesmas, tujuan dengan sopan santun kesehatan yang melibatkan
perangkat desa dan memperhatikan etika bermutu, merata semua pihak
dan kader Komitmen Mutu: dan terjangkau.”
39
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kesehatan untuk Dengan menerima saran dari
menentukan pihak-pihak yang terlibat
jadwal dan dapat memberikan hasil
tempat kegiatan yang efektif untuk
Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
1. Memperoleh Anti Korupsi:
dukungan Bersikap adil dan tidak
terhadap hanya mementingkan
kegiatan serta pendapat satu pihak saja.
waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
Kegiatan
40
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Melakukan Persiapan 1. Laporan Akuntabilitas: Melakukan Orientasi Melakukan
Orientasi 1. Membuat Kegiatan Memberikan informasi dari komunikasi Orientasi
komunikasi Kerangka Acuan Orientasi sumber terpecaya seperti perubahan prilaku komunikasi
perubahan prilaku Kegiatan (KAK) komunikasi website kementrian pada kader posyandu perubahan
pada kader 2. Melakukan perubahan kesehatan sehingga di desa tentang prilaku pada
posyandu di desa konsultasi KAK prilaku pada informasi jelas upaya pencegahan kader posyandu
tentang upaya dengan pimpinan kader Nasionalisme: stunting sejalan di desa tentang
pencegahan 3. Membuat surat posyandu Menyampaikan pesan dengan misi Dinas upaya
stunting pemberitahuan 2. Dokumentasi menggunakan bahasa yang Kesehatan pencegahan
kegiatan berupa mudah dimengerti oleh Kabupaten Tapin stunting sejalan
4. Membuat daftar kegiatan semua orang yaitu “Mendorong dengan tata nilai
hadir Etika Publik: kemandirian organisasi Pro
5. Membuat surat Menjalankan tugas dengan masyarakat untuk Rakyat yaitu
tugas dan SPD professional, menjunjung hidup sehat Mendahulukan
dari pimpinan tinggi standar etika luhur ”. kepentingan
6. Menyiapkan dengan berbicara sopan. Masyarakat
41
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi dan media Komitmen mutu: Responsif yaitu
penyuluhan Penyuluhan yang menarik tanggap dalam
Pelaksanaan dan inovatif bagi peserta mengatasi
1. Melakukan dengan menyesuaikan masalah,
Orientasi sasaran kegiatan dan hasil Inklusif yaitu
komunikasi yang ingin dicapai melibatkan
perubahan Nasionalisme: semua pihak
prilaku pada Peduli terhadap kesehatan
kader posyandu orang lain, bersikap adil
di desa tentang dengan tidak membeda-
upaya bedakan peserta,
pencegahan tanggungjawab dan kerja
stunting keras dengan melaksanakan
Evaluasi kegiatan/penyuluhan secara
1. Melakukan tanya maksimal untuk memperoleh
jawab dengan hasil yang juga maksimal.
42
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peserta kegiatan
2. Kegiatan
Terlaksana
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
individu kepada menggunakan bahasa yang kemandirian tata nilai
sasaran primer mudah dimengerti oleh masyarakat untuk organisasi Pro
seperti ibu hamil semua sasaran hidup sehat”. Rakyat yaitu
dan ibu bayi Etika Publik: Mendahulukan
balita stunting Menghargai komunikasi dan kepentingan
Evaluasi kerjasama dengan kader Masyarakat
1. Penyebaran sebagai mitra dalam upaya Responsif yaitu
informasi kepada pemberdayaan masyarakat tanggap dalam
sasaran primer Komitmen Mutu: mengatasi
terlaksana Penyebaran informasi masalah,
menggunakan media Inklusif yaitu
termasuk media sosial agar melibatkan
lebih efektif dan efisien serta semua pihak
dapat memberikan motivasi
kepada sasaran untuk
meningkatkan kesehatannya
44
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Anti Korupsi:
Memberikan informasi
secara benar pada sasaran
dan penuh tanggungjawab
serta kepeduliam untuk
menyadarkan masyarakat
untuk prilaku hidup bersih
dan sehat dalam upaya
pencegahan stunting
7 Survey Tahap Akhir Persiapan 1. Laporan Hasil Akuntabilitas: Melaksanakan Melaksanakan
1. Mengumpulkan Kegiatan Melakukan analisis dan Survey Tahap Akhir Survey Tahap
data primer dan 2. Dokumentasi evaluasi dengan penuh sejalan dengan misi Akhir sejalan
sekunder berupa foto tanggung jawab dan Dinas Kesehatan dengan dengan
Pelaksanaan tranparan sesuai dengan Kabupaten Tapin tata nilai
1. Melakukan keadaan sebenarnya selama yaitu “Meningkatkan Organisasi
analisis dan pelaksanaan kegiatan. system surveilans, Efektif yaitu
45
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
evaluasi dengan Nasionalisme : monitoring dan Program
data primer dan Melaksanakan evaluasi hasil informasi kesehatan harus
data sekunder kegiatan dengan sikap kesehatan”. mencapai hasil
yang bekerja keras demi yang signifikan.
memperlihatkan tercapainya hasil yang baik
konsidi sasaran sebagai bentuk tanggung
setelah kegiatan jawab seabagai ASN.
Evaluasi Etika Publik :
1. Membuat laporan Melakukan evaluasi hasil
hasil kegiatan kegiaan dengan cermat,
serta dapat mem-
pertanggungjawabkan
tindakan dan kinerja kepada
publik
Komitmen Mutu:
Melaporkan hasil kegiatan,
46
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Nilai–nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
artinya telah
mengedepankan komitmen
terhadap tugas yang
dikerjakan.
Anti Korupsi:
Melakukan kegiatan tepat
dengan waktu yang telah
direncanakan
47
Persiapan
Pelaksanaan
Melakukan Penyebarluasan
Informasi/ konseling tentang upaya 19 Agustus – 3 Desa Linuh Kecamatan Bungur
6
pencegahan stunting oleh/bersama September 2021 Kabupaten Tapin
dengan kader kesehatan
Evaluasi
49
Agustus September
No Kegiatan
Minggu ke
II III IV I II III
1 Persiapan Konsultasi atau koordinasi dengan Coach dan Mentor
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
b) Nasionalisme:
Melakukan musyawarah dan saling menghormati pendapat baik
dengan mentor, pimpinan dan rekan
c) Etika Publik:
Melakukan konsultasi dan menyampaikan maksud tujuan
dengan sopan santun dan memperhatikan etika
d) Komitmen Mutu:
Dengan menerima saran dari mentor dan atasan dapat
memberikan hasil yang efektif
e) Anti Korupsi:
Menggungkapkan data maupun informasi sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
4) Keterkaitan dengan visi misi organisasi
a) Melakukan Konsultasi dengan mentor dan atasan langsung
serta Koordinasi dengan rekan kerja sejalan dengan misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapin yaitu “Meningkatkan system
surveilans, monitoring dan informasi kesehatan.”
b) Melakukan Konsultasi dengan mentor dan atasan langsung
serta Koordinasi dengan rekan kerja sejalan dengan tata nilai
organisasi Pro Rakyat yaitu mendahulukan kepentingan
masyarakat.
5) Analisis Dampak
Dampak Positif dari kegiatan ini adalah memperoleh
masukan dan arahan dari mentor dan atasan mengenai
pengambilan lokasi kegiatan yang akan dilaksanakan serta lebih
memahami mengenai materi yang akan disampaikan yaitu tentang
upaya pencegahan stunting, serta memperoleh data primer dan
sekunder dari hasil berkoordinasi dengan rekan kerja mengenai
kejadian stunting di desa lokus stunting.
Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak dilakukan yaitu :
55
Kegiatan 2
a. Judul Kegiatan
Membuat materi edukasi dalam bentuk media cetak (leaflet)
b. Hari Tanggal Pelaksanaan
Selasa 10 Agustus 2021 s/d Kamis 13 Agustus 2021
c. Tempat Pelaksanaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin
d. Pelaporan
1) Tahapan Kegiatan
Persiapan
Koordinasi dengan rekan kerja tentang materi pencegahan
stunting
Mencari materi, gambar untuk pembuatan leaflet\
Menentukan desain leaflet
Pelaksanaan
Membuat materi edukasi dalam bentuk media cetak (leaflet)
Evaluasi
Tersedia leaflet dan siap digunakan
2) Output/ hasil
a) Tersedianya leaflet
b) Dokumentasi Kegiatan
3) Keterkaitan substansi mata pelatihan
a) Akuntabilitas
Diskusi dan konsultasi dengan pimpinan untuk menyamakan
persepsi tentang isi materi
b) Nasionalisme:
Menggunakan bahasa dan tulisan yang mudah dipahami,
sopan dan tidak menyinggung perasaan pembaca
c) Etika Publik:
Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama dengan
atasan maupun dengan rekan
57
d) Komitmen Mutu:
Memperbanyak leaflet sendiri dengan menggunakan kertas
biasa agar lebih ekonomis
e) Anti Korupsi:
Memberikan media leaflet kepada sasaran tanpa membeda-
bedakan SARA serta membagikan leaflet secara gratis
4) Keterkaitan dengan visi misi organisasi
a) Dengan Tersedianya materi edukasi berupa media cetak
(leaflet) sejalan dengan misi Dinas Kesehatan Kabupaten
Tapin yaitu “Mendorong masyarakat untuk berprilaku hidup
bersih dan sehat”
b) Dengan Tersedianya materi edukasi berupa media cetak
(leaflet) sejalan dengan tata nilai organisasi Efektif yaitu agar
program kesehatan mencapai hasil yang signifikan dan bersifat
efektif
5) Analisis Dampak
Materi penyuluhan berupa leaflet merupakan salah satu
media yang dapat dipergunakan untuk sebagai salah satu alat
bantu dalam menyapaikan pesan agar lebih mudah diterima oleh
sasaran. Dalam menyusun leaflet diperlukan pengumpulan
materi dan referensi yang diperlukan sebagai dasar acuan, seperti
buku, jurnal atau website resmi kemenkes. Dampak adanya leaflet
ini akan terbantu dalam promosi kesehatan menjadi lebih efektif
dan efisen.
Dampak penerapan nilai-nilai dasar
a) Sopan dan hormat saat berkoordinasi pada atasan, dapat
menjadi sarana silaturahmi membangun hubungan kerja yang
baik.
b) Sopan kepada teman antarprogram terkait meminta arahan
dan bantuan dalam menyusun leaflet, sehingga menciptakan
suasana yang baik kepada sesama teman dan pelaksanaan
58
Kegiatan 3
a. Judul Kegiatan
Membuat materi edukasi dalam bentuk media audiovisual (video
edukasi)
b. Hari Tanggal Pelaksanaan
Senin, 16 Agustus 2021 s/d Rabu, 18 Agustus 2021
c. Tempat Pelaksanaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin
d. Pelaporan
1) Tahapan Kegiatan
Persiapan
Koordinasi dengan rekan tentang materi pencegahan stunting
Menentukan jenis video edukasi
Mencari materi untuk pembuatan video
Pelaksanaan
Membuat materi edukasi dalam bentuk media audiovisual
(video edukasi)
Evaluasi
Tersedia video edukasi pencegahan stunting
2) Output/ hasil
60
Kegiatan 4
a. Judul Kegiatan
Melaksanakan Koordinasi dengan tenaga kesehatan puskesmas
setempat, perangkat desa setempat, dan kader posyandu untuk
menentukan jadwal dan tempat kegiatan
b. Hari Tanggal Pelaksanaan
Kamis, 19 Agustus 2021 dan Jumat, 20 Agustus 2021
c. Tempat Pelaksanaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Desa Linuh Kecamatan Bungur
d. Pelaporan
1) Tahapan Kegiatan
Persiapan
Menghubungi tenaga kesehatan puskesmas setempat,
63
Kegiatan 5
a. Judul Kegiatan
Melakukan Orientasi komunikasi perubahan prilaku pada kader
posyandu di desa tentang upaya pencegahan stunting
b. Hari Tanggal Pelaksanaan
Senin, 23 Agustus 2021
c. Tempat Pelaksanaan
Balai Desa Linuh Kecamatan Bungur
d. Pelaporan
1) Tahapan Kegiatan
Persiapan
Membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
Melakukan konsultasi KAK dengan pimpinan
Membuat surat pemberitahuan kegiatan
Membuat daftar hadir
Membuat surat tugas dan SPD dari pimpinan
Menyiapkan materi dan media penyuluhan
Pelaksanaan
Melakukan Orientasi komunikasi perubahan prilaku pada kader
posyandu di desa tentang upaya pencegahan stunting
66
Evaluasi
Melakukan tanya jawab dengan peserta kegiatan
Kegiatan Terlaksana
2) Output/ hasil
a) Laporan Kegiatan Orientasi komunikasi perubahan prilaku
pada kader posyandu
b) Dokumentasi Kegiatan
3) Keterkaitan substansi mata pelatihan
a) Akuntabilitas
Memberikan informasi dari sumber terpecaya seperti website
kementrian kesehatan sehingga informasi jelas
b) Nasionalisme
Menyampaikan pesan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh semua orang
c) Etika Publik
Menjalankan tugas dengan profesional, menjunjung tinggi
standar etika luhur dengan berbicara sopan.
d) Komitmen mutu
Penyuluhan yang menarik dan inovatif bagi peserta dengan
menyesuaikan sasaran kegiatan dan hasil yang ingin dicapai
e) Nasionalisme
Peduli terhadap kesehatan orang lain, bersikap adil dengan
tidak membeda-bedakan peserta, tanggungjawab dan kerja
keras dengan melaksanakan kegiatan/penyuluhan secara
maksimal untuk memperoleh hasil yang juga maksimal
4) Keterkaitan dengan visi misi organisasi
a) Melakukan Orientasi komunikasi perubahan prilaku pada kader
posyandu di desa tentang upaya pencegahan stunting sejalan
dengan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin yaitu
“Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.
67
Kegiatan 6
a. Judul Kegiatan
Melakukan Penyebarluasan Informasi/ konseling tentang upaya
pencegahan stunting oleh/bersama dengan kader kesehatan
b. HariTanggal Pelaksanaan
Rabu, 25 Agustus dan Selasa, 7 September 2021
c. Tempat Pelaksanaan
Desa Linuh Kecamatan Bungur
d. Pelaporan
1) Tahapan Kegiatan
Persiapan
Mempersiapkan media promosi kesehatan baik cetak maupun
audio visual
Pelaksanaan
70
Gambar 4.16 Konseling dan Pemberian Informasi kepada Ibu Hamil dan Ibu
bayi/balita Pendek
73
Kegiatan 7
a. Judul Kegiatan
Membuat Pojok Promosi “Cegah Stunting Itu Penting” di Posyandu
Bunga Pandan Desa Linuh Kecamatan Bungur
b. Hari Tanggal Pelaksanaan
Rabu, 1 September 2021
c. Tempat Pelaksanaan
Posyandu Bunga Pandan
d. Pelaporan
1) Tahapan Kegiatan
Persiapan
Mempersiapkan media promosi kesehatan berupa media cetak
seperti leaflet, brosur, dan poster
Pelaksanaan
Membuat Pojok Promosi “Cegah Stunting Itu Penting” di
Posyandu Bunga Pandan Desa Linuh Kecamatan Bungur
Evaluasi
Tersedia Pojok Promosi “Cegah Stunting Itu Penting” di
Posyandu
2) Output/ hasil
a) Pojok Promosi “Cegah Stunting Itu Penting
b) Dokumentasi berupa foto
3) Keterkaitan substansi mata pelatihan
a) Akuntabilitas:
Pojok promkes dibentuk sebagai wadah untuk meletakan media
promkes mempermudah kader dan masyarakat dalam
memahami masalah kesehatan sehingga terjedi kejelasan
terhadap informasi yang diterima
b) Nasionalisme:
Memilih media dengan bahasa bahasa yang mudah dimengerti
oleh semua orang tanpa membedakan SARA.
74
c) Etika Publik:
Menghargai komunikasi dan kerjasama dengan kader sebagai
mitra dalam upaya pemberdayaan masyarakat
d) Komitmen Mutu:
Memberikan informasi menggunakan media termasuk dengan
menyediakan media promosi pada pojok promkes agar lebih
efektif dan efisien serta dapat memberikan motivasi kepada
sasaran untuk meningkatkan kesehatannya
e) Anti Korupsi:
Memberikan informasi secara benar pada sasaran dan penuh
tanggungjawab serta kepeduliam untuk menyadarkan
masyarakat untuk prilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya
pencegahan stunting
4) Keterkaitan dengan visi misi organisasi
a) Membuat Pojok Promkes “Cegah Stunting Itu Penting” di
Posyandu Bunga Pandan Desa Linuh Kecamatan Bungur
sejalan dengan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin yaitu
“Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”.
b) Membuat Pojok Promkes “Cegah Stunting Itu Penting” di
Posyandu Bunga Pandan Desa Linuh Kecamatan Bungur
sejalan dengan tata nilai organisasi Efektif yaitu agar program
kesehatan mencapai hasil yang signifikan dan bersifat efektif
5) Analisis Dampak
Membuat pojok promkes di Posyandu memudahkan dalam
melakukan konseling Pencegahan Stunting di Posyandu oleh kader
karena sebelumnya belum terdapat media untuk edukasi. Selain itu,
dengan meletakan di dinding ruangan dapat lebih menarik
perhatian pengunjung posyandu sehingga akan menimbulkan
ketertarikan untuk membaca media tersebut.
75
Kegiatan 8
a. Judul Kegiatan
Survey Tahap Akhir
b. Hari Tanggal Pelaksanaan
Rabu, 8 September – Jumat, 10 September 2021
c. Tempat Pelaksanaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin
d. Pelaporan
1) Tahapan Kegiatan
Persiapan
Mengumpulkan data primer dan sekunder
Pelaksanaan
Melakukan Survey Tahap Akhir
Evaluasi
Membuat laporan hasil kegiatan
2) Output/ hasil
a) Laporan Kegiatan
b) Dokumentasi berupa foto
77
Melakukan Konsultasi dengan mentor dan Terlaksananya Konsultasi 1. Lembar catatan konsultasi
1 atasan langsung serta Koordinasi dengan dengan mentor dan atasan mentor dan atasan 100% Tercapai
rekan kerja langsung serta Koordinasi 2. Dokumentasi berupa foto
dengan rekan kerja kegiatan
Membuat materi edukasi dalam Tersedianya media cetak 1. Tersedianya leaflet
2 bentuk media cetak (leaflet) leaflet 2. Dokumentasi Kegiatan 100% Tercapai
Persiapan
Pelaksanaan
Melakukan Penyebarluasan
Informasi/ konseling tentang upaya 24 Agustus – 7 Desa Linuh Kecamatan Bungur
6
pencegahan stunting oleh/bersama September 2021 Kabupaten Tapin
dengan kader kesehatan
Evaluasi
Agustus September
No Kegiatan
Minggu ke
II III IV I II III
1 Persiapan Konsultasi atau koordinasi dengan Coach dan Mentor
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang telah
dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten dan Desa Linuh
Kecamatan Bungur yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2021
sampai 14 September 2021 , dengan menerapkan nilai-nilai dasar
profesi ASN, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Setiap kegiatan aktualisasi habituasi yang dilaksanakan tidak
terlepas dari penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta whole of government, pelayanan publik dan
manajemen ASN yang memberikan dampak positif pada setiap
kegiatan yang dilakukan dan berkontribusi pada visi misi serta
penguatan nilai organisasi sehingga mampu meningkatkan kualitas
pekerjaan dalam hal ini sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat di
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin.
2. Kegiatan aktualisasi habituasi yang dilakukan terdiri dari 8
(delapan) kegiatan untuk memecahkan isu aktual dengan
“Optimalisasi Peran Kader Pos Pelayan Terpadu pada Desa Linuh
Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin” dapat dilaksanakan dengan
baik dan optimal. Kegiatan tersebut yang meliputi:
a. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan atasan langsung
serta Koordinasi dengan rekan kerja
b. Membuat materi edukasi dalam bentuk media cetak (leaflet)
c. Membuat materi edukasi dalam bentuk media audiovisual
(video edukasi)
d. Melaksanakan Koordinasi dengan tenaga kesehatan
puskesmas setempat, perangkat desa setempat, dan kader
kesehatan untuk menentukan jadwal dan tempat kegiatan
e. Melakukan Orientasi komunikasi perubahan prilaku pada kader
posyandu di desa tentang upaya pencegahan stunting
f. Melakukan Penyebarluasan Informasi/ konseling tentang upaya
pencegahan stunting oleh/bersama dengan kader kesehatan
g. Survey Tahap Akhir
3. Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi yang berjalan dengan baik dan
optimal dapat dilihat dari beberapa hasil capaian kegiatan di Desa
Linuh berdasarkan pengamatan langsung, wawancara, serta data
capaian kegiatan.
a. Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan kader dalam
melakukan komunikasi dan edukasi pada saat konseling
kunjungan rumah maupun di penyuluhan terutama di meja 4
posyandu balita untuk mengedukasi sasaran seperti ibu hamil,
ibu nifas dan ibu bayi balita pendek, dimana sebelum kader
belum optimal melaksanakan komunikasi informasi edukasi
pada masyarkat dan hanya melakukan penimbangan baik saat
kunjungan rumah maupun posyandu.
b. Meningkatnya kesadaran sasaran primer seperti ibu hamil dan
ibu bayi balita pendek yang telah diberikan konseling untuk
melakukan upaya pencegahan stunting,
c. Adanya media komunikasi seperti leaflet dan video
mempermudah petugas dan kader dalam memberikan informasi
kepada sasaran, begitu pula bagi sasaran lebih mudah
memahami pesan yang disampaikan, selain itu dengan adanya
pojok promosi “cegah stunting itu penting” dengan media
leaflet, brosur, poster dan lembar balik membuat pengunjung
posyandu lebih tertarik untuk membacanya dan memahami isi
pesan yang disampaikan, karena sebelumnya belum terdapat
media promosi kesehatan yang dapat digunakan sebagai bahan
penyuluhan atau edukasi.
d. Berdasarkan data Puskesmas Banua Padang capaian kegiatan
terjadi peningkatan daripada bulan sebelumnya dapat dilihat
dari angka kunjungan bayi balita yang melakukan pemantauan
pertumbuhan ke Posyandu (D/S) (Data capaian terlampir).
B. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi habituasi ini, saran yang dapat
diberikan adalah:
1. Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) agar dapat menerapkan nilai- nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) pada setiap kegiatan guna mendukung pencapaian
visi dan misi organisasi serta penguatan nilai-nilai organisasi sehingga
dapat membentuk karakter dan kepribadian seorang Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang profesional dan berintegritas.
2. Bagi Instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin sebagai bahan
masukan dalam memecahkan permasalahan kesehatan yang ada di
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin
3. Bagi Diri Sendiri akan selalu berusaha meningkatkan kualitas dan
kemampuan dalam melaksanakan tugas sebagai penyuluh kesehatan
masyarakat agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat
agar tercipta derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya
4. Bagi Masyarakat agar dapat menemukan pemecahan masalah untuk
memecahkan permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya.
DAFTAR PUSTAKA
1 Menyusun materi penyuluhan untuk radio dalam bentuk spot 0.041 0.205 5 Laporan 100 12 Bln -
2 Menyusun materi penyuluhan luar ruangan dalam bentuk megatron 0.180 0.36 2 Laporan 100 12 Bln
3 Menyusun materi penyuluhan untuk radio dalam bentuk ceramah 0.090 0.45 5 Laporan 100 12 Bln -
4 Menyusun materi penyuluhan untuk media tatap muka dalam bentuk konseling 0.020 0.3 15 Laporan 100 12 Bln -
5 Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk leaflet 0.085 0.85 10 Laporan 100 12 Bln -
6 Melaksanakan uji coba media cetak dengan jumlah halaman lebih dari 1 0.075 0.75 10 Laporan 100 12 Bln -
7 Mengolah hasil uji coba media cetak 0.061 0.61 10 Laporan 100 12 Bln -
8 Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media cetak 0.036 0.288 8 Laporan 100 12 Bln -
9 Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung kelompok dengan demontrasi/praktik 0.042 0.21 5 Laporan 100 12 Bln -
10 Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung individu dengan demontrasi/praktik 0.018 0.36 20 Laporan 100 12 Bln -
11 Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui surat 0.020 0.1 5 Laporan 100 12 Bln -
11 Menyusun materi untuk media tradisional 0.350 0.7 2 Laporan 100 12 Bln -
5.183
A. Latar Belakang
Pencegahan stunting memerlukan intervensi yang terpadu,
mencakup intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk menyasar di lokasi
prioritas dan kelompok prioritas. Salah satu upaya nya yaitu dengan
orientasi komunikasi perubahan prilaku untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini melibatkan
peran serta kader posyandu yang merupakan ujung tombak dan
perpanjang tanganan tenaga kesehatan di desa dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
Di Desa Linuh Kecamatan Bungur terdapat 14 orang kader posyandu
dari dua posyandu, yaitu posyandu talikur dan posyandu bunga
pandan.
Di masyarakat kader posyandu diharapkan memiliki pengetahuan
mengenai upaya pencegahan stunting sehingga dapat memberikan
informasi dengan benar serta membangun kepercayaan masyarakat
agar terjadi perubahan prilaku pencegahan stunting oleh sasaran.
Namun tidak semua kader memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk dapat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada
masyarakat.
Berdasarkan observasi selama bekerja di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tapin dimana salah satu permasalahan yang masih terjadi
yaitu tingginya angka bayi balita stunting di Kabupaten Tapin.
Kabupaten Tapin merupakan salah satu Kabupaten Lokus Stunting dari
8 Kabupaten di Kalimantan Selatan pada tahun 2021 dan terdapat 20
Desa Lokus Stunting di Kabupaten Tapin. Salah satu desa lokus
stunting dengan kejadian stunting tertinggi berdasarkan data dari Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat pada bulan Juni 2021 yaitu
Desa Linuh Kecamatan Bungur yaitu sebesar 35,14%. Sehingga
dilaksanakan Optimalisasi Peran Kader Pos Pelayanan Terpadu dalam
Promosi Pencegahan Stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur
Kabupaten Tapin”
B. Tujuan
a. Umum
Mengoptimalkan peran kader posyandu dalam promosi
pencegahan stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur Kabupaten
Tapin
b. Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam upaya
pencegahan stunting
2) Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan informasi/
konseling pencegahan stunting
C. Sasaran
Sasaran Kegiatan orientasi perubahan prilaku adalah kader posyandu
balita sebanyak 14 orang yang merupakan kader dari posyandu bunga
pandan dan posyandu Talikur Desa Linuh Kecamatan Bungur
D. Agenda
1. Pembukaan acara
2. Pemutaran video dan pembagian media cetak
3. Penyampaian Materi
4. Praktik CTPS
5. Diskusi dan Tanya jawab
E. Waktu
Kegiatan orientasi perubahan prilaku dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 23 Agustus 2021
Waktu : 09.00 Wita – Selesai
F. Tempat Kegiatan
Kegiatan orientasi perubahan prilaku dilaksanakan di Balai Desa Linuh
Kecamatan Bungur
KABUPATEN TAPIN
TAHUN 2021
OLEH :
I. Pendahuluan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah
lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan
stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1.000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua
tahun. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya
berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak
seumurnya (Kementerian Kesehatan, 2018).
II. Tujuan
c. Umum
Mengoptimalkan peran kader posyandu dalam promosi
pencegahan stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur Kabupaten
Tapin
d. Khusus
3) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam upaya
pencegahan stunting
4) Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan informasi/
konseling pencegahan stunting
V. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan orientasi perubahan prilaku dalam promosi pencegahan
stunting pada kader posyandu balita adalah sebagai berikut:
1. Sambutan oleh Kepala Desa Linuh sekaligus membuka acara
2. Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan oleh tenaga penyuluh
kesehatan masyarakat
3. Pembagian media cetak sebagai bahan materi
4. Pemutaran video tema stunting
5. Penyampaian materi upaya pencegahan stunting
6. Penyampaian materi upaya perubahan prilaku sekaligus diskusi
bersama peserta
7. Praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS)
8. Rencana tindak lanjut dan komitmen para kader untuk
melaksanakan kegiatan dengan konseling pada saat kunjungan
rumah maupun kegiatan posyandu
9. Penutup
VII. Penutup
Demikian Laporan kegiatan orientasi perubahan prilaku dalam
promosi pencegahan stunting pada kader posyandu balita.
KABUPATEN TAPIN
TAHUN 2021
OLEH :
I. Pendahuluan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah
lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan
stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1.000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua
tahun. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya
berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak
seumurnya (Kementerian Kesehatan, 2018).
II. Tujuan
a. Umum
Mengoptimalkan peran kader posyandu dalam promosi
pencegahan stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur Kabupaten
Tapin
b. Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam upaya
pencegahan stunting
2) Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan informasi/
konseling pencegahan stunting
3) Meningkatkan kesadaran ibu dalam mencegah stunting
teruatama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK)
V. Hasil Kegiatan
Hasil Penyebarluasan Informasi/ Konseling edukasi upaya
pencegahan stunting adalah sebagai berikut:
1. Kader terdiri dari 14 orang sedangkan sasaran primer berjumlah 36
orang sehingga 1 orang kader melaksanakan konseling terhadap 2-
3 orang sasaran untuk kegiatan kunjungan rumah
2. Kader bersama tenaga penyuluh kesehatan masyarakat melakukan
konseling melalui kunjungan rumah dikarenakan pada masa
pandemi kegiatan posyandu belum dilakukan sekaligus melakukan
penimbangan dan pengukuran tinggi badan.
3. Kegiatan ini menggunakan media cetak berupa leaflet yang
dibagikan melalui kunjungan rumah dan media video yang
dikirimkan melalui WaG kader dan warga desa Linuh.
4. Kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protocol
kesehatan yaitu menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun
atau handsanitizer, serta menjaga jarak.
VIII. Penutup
Demikian Laporan Penyebarluasan Informasi/ Konseling edukasi
upaya pencegahan stunting pada sasaran primer oleh .
KABUPATEN TAPIN
TAHUN 2021
OLEH :
I. Pendahuluan
Berdasarkan Indikator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Tahun 2020 s.d. 2024 dimana salah satu kegiatan prioritas
promosi kesehatan adalah upaya percepatan pencegahan stunting.
II. Tujuan
a. Umum
Mengoptimalkan peran kader posyandu dalam promosi
pencegahan stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur Kabupaten
Tapin
b. Khusus
4) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam upaya
pencegahan stunting
5) Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan informasi/
konseling pencegahan stunting
6) Meningkatkan kesadaran ibu dalam mencegah stunting
teruatama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK)
V. Hasil Kegiatan
Hasil Kegiatan Aktualisasi Habituasi pemecahan isu dengan
“Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Promosi Pencegahan
Stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur Kabupaten Tapin” adalah
sebagai berikut:
9. Melakukan Konsultasi dengan mentor dan atasan langsung serta
Koordinasi dengan rekan kerja
Dalam melaksanakan kegaiatan aktualisasi dan habituasi
memerlukan koordinasi dengan mentor dan atasan langsung agar
mendapat dukungan dan arahan terhdap kegiatan yang akan
dilaksanakan berdasarkan hasil dari seminar rancangan aktualisasi
untuk memecahkan isu yang telah ditemukan, serta perlu juga
berkoordinasi dengan rekan kerja agar dapat membantu dalam
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi.
Kegiatan ini dilaksanakan selama masa aktualisasi dan habituasi
yaitu pada tanggal 10 Agustus – 17 September 2021
10. Membuat materi edukasi dalam bentuk media cetak (leaflet)
Dengan menggunakan media untuk memberikan informasi
mempermudah kita dalam menyampaikan pesan serta sasaran
juga lebih mudah dalam memahami pesan yang disampaikan.
Media leaflet yang disebarkan sebanyak 50 lembar, yang diberikan
kepada 14 orang kader, 26 sasaran ibu balita stunting dan 10 ibu
hamil. Materi atau pesan yang akan disampaikan yaitu:
e. Apa itu stunting
f. Apa penyebabnya
g. Dampak yang ditimbulkan dari stunting
h. Pesan pencegahan stunting seperti minum tablet Fe bagi ibu
hamil, mengikuti kelas ibu hamil, pemberian makanan bayi dan
anak, melakukan pemantauan pertumbuhan, cuci tangan pakai
sabun dan menggunakan jamban sehat
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11- 13 Agustus 2021
11. Membuat materi edukasi dalam bentuk media audiovisual (video
edukasi)
Dengan menggunakan media untuk memberikan informasi
mempermudah kita dalam menyampaikan pesan serta sasaran
juga lebih mudah dalam memahami pesan yang disampaikan
terutama dalam bentuk video akan lebih menyenangkan karna
terdapat suara, warna, gambar yang menarik. Video diperlihatkan
pada saat kegiatan orientasi perubahan prilaku yang selanjutnya
disebarkan kepada masyarakat sasaran melalui WaG kader serta
masyarakat Desa Linuh. Materi atau pesan yang akan disampaikan
yaitu:
e. Apa itu stunting
f. Apa penyebabnya
g. Dampak yang ditimbulkan dari stunting
h. Pesan pencegahan stunting seperti minum tablet Fe bagi ibu
hamil, mengikuti kelas ibu hamil, pemberian makanan bayi dan
anak, melakukan pemantauan pertumbuhan, cuci tangan pakai
sabun dan menggunakan jamban sehat
Kegiatan ini dilaksanakan pada 16 - 18 Agustus 2021
12. Melaksanakan Koordinasi dengan tenaga kesehatan puskesmas
setempat, perangkat desa setempat, dan kader posyandu untuk
menentukan jadwal dan tempat kegiatan
Tujuan kegiatan ini yaitu:
d. Memperoleh kesepakatan dalam melaksanakan kegiatan
orientasi perubahan prilaku pada kader Desa Linuh
e. Memperoleh gambaran permasalahan stunting yang ada di
Desa Linuh
f. Mendapat dukungan dari penentu kebijakan di Desa dalam
upaya promosi pencegahan stunting di Desa Linuh Kecamatan
Buungur
Kegiatan ini dilaksanakan pada 19, 20 Agustus 2021
13. Melakukan Orientasi komunikasi perubahan prilaku pada kader
posyandu di desa tentang upaya pencegahan stunting
Kegiatan ini dilaksanakan untuk dapat meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan kader dalam mengedukasi dan
berkomunikasi dengan sasaran dalam upaya meningkat kesadaran
masyarakat untuk pencegahan stunting, dengan menggunakan
metode diskusi serta praktik. Kegiatan ini dilakukan terhadap 14
orang kader posyandu, pada tanggal 23 September 2021. Pesan
kunci yang disampaikan yaitu:
g. Ibu hamil minum tablet tambah darah (TTD)
h. Ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil
i. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (Asi Esklusif bayi kurang
dari 6 bulan, Inisiasi Menyusui Dini bayi baru lahir, memberikan
makanan tambahan bayi dan balita diatas 6 bulan)
j. Bayi balita melakukan pemantauan pertumbuhan
k. Mencuci tangan pakai sabun
l. Buang air besar di jamban sehat
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2021
14. Melakukan Penyebarluasan Informasi/ konseling tentang upaya
pencegahan stunting oleh/bersama dengan kader kesehatan
Kegiatan pemberian informasi ini dilaksanakan bersama
kader secara konseling/ dua arah agar lebih efektif, baik melalui
kunjungan rumah maupun pada kegiatan posyandu terutama di
meja 4 dan diharapkan dapat dilaksanakan terus menerus oleh
kepada sasaran primer baik ibu hamil, ibu nifas, bayi/balita stunting.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus – 7 September
2021.
15. Membuat Pojok Promosi “ Cegah Stunting itu Penting”
Pojok Promosi dibentuk karna tidak tersedianya media cetak
baik leaflet poster dan sebagainya di Posyandu Bunga Pandan
Desa Linuh, sedangkan di posyandu sangat diperlukan media
tersebut untuk memudahkan kader dalam memberikan informasi,
juga bermanfaat bagi pengunjung agar lebih tertarik membaca
media yang digunakan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 September 2021
16. Survey Tahap Akhir
Dengan melakukan survey akhir dapat mengetahui
gambaran keberhasilan kegiatan aktualisasi di Desa Linuh.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan wawancara langsung terhadap
sasaran serta data capaian kegiatan dari Puskesmas Banua
Padang maupun Dinas Kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 8-10 September 2021dengan hasil:
e. Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan kader dalam
melakukan komunikasi dan edukasi pada saat konseling
kunjungan rumah maupun di penyuluhan terutama di meja 4
posyandu balita untuk mengedukasi sasaran seperti ibu hamil,
ibu nifas dan ibu bayi balita pendek.
f. Meningkatnya kesadaran sasaran primer seperti ibu hamil dan
ibu bayi balita pendek yang telah diberikan konseling untuk
melakukan upaya pencegahan stunting.
g. Adanya media komunikasi seperti leaflet, video dan pojok
promosi mempermudah petugas kesehatan dan kader dalam
memberikan informasi kepada sasaran, begitu pula bagi
sasaran lebih mudah memahami pesan yang disampaikan.
h. Berdasarkan data Seksi Kesehatan Keluarga, Seksi Kesehatan
Lingkungan Dinkes Tapin dan Puskesmas Banua Padang,
terjadi peningkatan capaian kegiatan terjadi peningkatan
daripada bulan sebelumnya, terhadap pesan pencegahan
stunting yang telah disampaikan yaitu angka kunjungan bayi
balita ke Posyandu (D/S) dari, ibu hamil minum tablet tambah
darah, ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil, serta peningkatan
penggunaan akses jamban sehat. (Data capaian terlampir).
VI. Penutup
Demikian Laporan Kegiatan Aktualisasi Habituasi pemecahan isu
dengan “Optimalisasi Peran Kader Posyandu dalam Promosi
Pencegahan Stunting di Desa Linuh Kecamatan Bungur Kabupaten
Tapin”
Selasa, 14 September 2021
Pelaksana Kegiatan