DI SUSUN OLEH:
NAMA : ALYU NIKE SARI HARTI, S.Pd
NIP : 19970601 202012 2 002
NDH : 6 (ENAM)
i
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk laporan aktualisasi ini
dengan tepat waktu. Laporan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi persyaratan
penyelesaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Sungai Penuh
Tahun 2021.
Dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini, tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Drs.H.Asafri Jaya Bakri, M.A. Selaku Wali Kota Sungai Penuh
2. Bapak Dedi Wahyudi, S.Pt., Msi. Selaku kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Sungai Penuh
3. Bapak Tasmir,S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Sungai Penuh
4. Bapak Fadhlan, S.Pd selaku mentor yang telah membimbing dalam penyusunan
aktualisasi
5. Ibu Desita Aliana, SE., MM. selaku Coach yang telah memberikan bimbingan ,
arahan, masukan dan motivasi
6. Bapak Sutoro, SP., MM. Selaku Narasumber dan penguji rancangan dan laporan
aktualisasi
7. Bapak/Ibu Panitia Penyelenggara pelatihan Dasar CPNS Kota Sungai Penuh
Golongan III Angkatan I tahun 2021
8. Kedua orang tua penulis Bpk Kisharman dan Ibu Elmaiti yang selalu memberikan
kasih sayang, motivasi, doa serta dukungan moril dan materil yang tidak akan pernah
bisa dibalas.
9. Suami tercinta Harmidun, Amd.Kep dan anak tersayang Aishwa Humaira Husna yang
selalu memberikan motivasi dan kesabaran yang luar biasa dalam membantu penulis
menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
10. Kakak penulis Bori Setiawan, S.Pd yang selalu mendukung dan menginspirasi penulis
dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini
11. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kota Sungai Penuh Golongan III
Angkatan 1 Tahun 2021 yang telah bersama-sama memotivasi diri kita untuk sama-
sama berjuang menyelesaikan laporan ini.
iii
Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik dari semua pihak
untuk menyempurnakan laporan ini.\
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Aparatur Sipil Negara memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting yaitu sebagai
pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik yang professional, dan sebagai
perekat dan pemersatu bangsa Indonesia. Oleh karena itu, berdasarkan UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk
wajib memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan.
Kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) didasari oleh
Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 merupakan pendidikan dan pelatihan dalam Masa
Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi agar dapat menjalankan tugasnya
yaitu pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.
Guru sebagai Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari ASN harus mampu
berperan sebagai pelayan publik (siswa). Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi
beberapa bidang termasuk di dalamnya adalah bidang pendidikan. Guru sebagai salah
satu profesi PNS harus dilandasi oleh nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi untuk mengaktualisasikan tugas pokok
dan fungsinya sesuai yang tercantum dalam Permendikbud No 15 Tahun 2018 tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Guru.
Suksesnya sebuah pendidikan ditentukan oleh sumber daya yang ada di
dalamnya, diantara sumber daya tersebut adalah perpustakaan. Perpustakaan
merupakan media yang sangat penting bagi penunjang proses sebuah pembelajaran.
Dijelaskan dalam berbagai sumber diantaranya dalam Undang-Undang Nomor 20
1
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa sumber daya pendidikan
adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang
meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasarana.
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh besar dalam
dunia pendidikan. Khususnya perpustakaan sekolah, mempunyai peranan yang
sangat dominan dalam pembangunan di bidang pendidikan. Salah satu peranan
perpustakaan sekolah meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan adanya
perpustakaan diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan untuk mencari
informasi bagi keperluan mereka secara mandiri. Hal ini tentunya dengan cara
memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin, dengan cara membaca dan
memahami buku-buku yang tersedia, baik buku pelajaran, keagamaan maupun
umum.
Guru merupakan peranan yang sangat penting dalam menciptakan hal yang
baru. salah satunya dengan memanfaatkan teknologi. Hal ini sesuai dengan salah
satu misi Kota Sungai Penuh yaitu memperkuat kualitas kehidupan masyarakat
yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, religius, sehat dan berbudaya.
Berdasarkan pengamatan penulis di SMP Negeri 7 Sungai Penuh Kota Sungai
Penuh Provinsi Jambi, kondisi perpustakaannya masih dalam kondisi baik akan
tetapi belum adanya kartu anggota perpustakaan untuk siswa kelas VII.
Permasalahan yang terjadi di atas memerlukan solusi pemecahan masalah, agar
sekolah dapat berperan maksimal dalam memberikan pelayanan, dan memenuhi
kebutuhan akan pendidikan pada peserta didik yang berkaitan dengan visi SMP
Negeri 7 Sungai Penuh Terwujudnya pendidikan yang mulia (berMUtu, berkuaLItas
dan berbudAya), maka perlu membuat rancangan aktualisasi nilai dasar profesi
ASN dengan judul “Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Dengan Membuat
Kartu Anggota Perpustakaan Siswa Kelas VII Menggunakan Google Form di
SMP Negeri 7 Sungai Penuh Provinsi Jambi”. Dengan rancangan aktualisasi ini
diharapkan ASN dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah
menegah pertama.
2
dengan menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, kekhalayakan dan
Kelayakan) dengan penjelasan sebagai berikut. APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan).
3
5 =Sangat Aktual 4 = Problematik 3 = Cukup Cepat 4 = Layak
Berdasarkan analisis APKL diatas, dapat dilihat bahwa isu yang dibangun pada
rancangan ini adalah “Kurangnya minat siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah
karena tidak tersedianya kartu anggota perpustakaan siswa kelas VII di SMP Negeri 7
Sungai Penuh” adalah isu prioritas yang dapat diajukan.
Melihat dari kondisi di atas, maka penulis menyusun rancangan aktualisasi
dengan judul “Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Dengan Membuat Kartu
Anggota Perpustakaan Siswa Kelas VII Menggunakan Google Form di SMP
Negeri 7 Sungai Penuh Provinsi Jambi”
1.3 Rencana Kegiatan
Untuk memecahkan masalah diatas, perlu adanya solusi dengan
melaksanakan rencana kegiatan, tahapan kegiatan, yang diharapkan dapat
memberikan dampak positif melalui rencana kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat google form yang akan diisi siswa untuk pendataan kartu anggota
perpustakaan kelas VII di SMP Negeri 7 Sungai Penuh
2. Merekap data siswa melalui google form dan mengisi buku induk anggota
perpustakaan siswa di SMP Negeri 7 Sungai Penuh
3. Membuat kartu anggota perpustakaan siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Sungai
Penuh
4. Membuat kartu peminjaman buku siswa di SMP Negeri 7 Sungai Penuh
1.4 Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Tujuan penulis membuat rancangan aktualisasi ini ialah sebagai berikut ;
1. Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan dengan membuat kartu anggota
perpustakaan siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Sungai Penuh.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN berupa ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta nilai-
nilai dasar NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of government dan Pelayanan
Publik.
3. Menjadikan aktualisasi ini sebagai pembiasaan dalam bertugas selalu
menerapkan nilai-nilai dasar ASN
4
b. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
a. Membantu mewujudkan visi dan misi SMP Negeri 7 Sungai Penuh
b. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SMP Negeri 7 Sungai Penuh
3. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang prima sebagai wujud aktualisasi nilai
dasar ANEKA
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan
5
BAB II
KONSEPSI TEORI
2.1 Profil Lembaga
SMP Negeri 7 Sungai Penuh merupakan salah satu sekolah menengah pertama
Negeri di Kota Sungai Penuh. Sekolah ini terletak di Desa Sumur Gedang Sungai Liuk
Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.
2.1.1 Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Sungai Penuh
Alamat Sekolah : Jl. Hamparan Besar Sungai Liuk Kecamatan Pesisir Bukit
Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi
6
4. Tenaga Operator 3 orang
7
28 Alyu Nike Sari Harti, S.Pd 19970601 202012 2 002 Guru
29 Iing Pebrika, S.Pd 19930228 202012 2 001 Guru
30 Dwi Nova Yuningsih,S.Pd 19941104 202012 2 001 Guru
31 Ardi Nuryadi, S.Pd 19970101 202012 1 001 Guru
32 Rosdiana, S,Pd Guru
33 Weli Yosika, S.Pd Guru
34 Roma Elfina, S.Pd Guru
35 Wandi Saputra, S.Pd Guru
36 Hendri Fitria Neldi, S.Pd Guru
37 Yelni Eliza, S.Pd.I Guru
38 Lovya Milyanti Guru
39 Marzusna,S,Pd Guru
40 Suryani,S.Pd Guru
41 Geta Junifdya,S.Pd Guru
42 Eriswan Sasmadi,S.Pd Guru
43 Ardalena, S.Sos Kepala TU
44 Noviardi, S.Sos Pelaksana TU
45 Dwinta Handayani, S.Sy Pelaksana TU
46 Leo Chandra, S.Pd Pelakasan TU
47 Dependi Penjaga
Sekolah
1) Visi
2) Misi
Waka Bidang Kurikulum Waka Bidang Kesiswaan Waka Bidang Sapras dan Humas
PASMIN, S.Pd GUNAWAN, S.Pd NAFRISAL, S.Pd
10
2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Guru
2.2.1 Tugas Pokok
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
11
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.
2.2.2 Fungsi Guru
Fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal
40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yakni :
12
10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti
pelatihan.
11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga.
12. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
14. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik.
15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung.
16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya.
17. Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat.
18. Mengikuti kegiatan kurikulum.
19. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni.
20. Mengadakan penelitian tindakan kelas.
2.3 Konsep Teori Agenda I
2.3.1 Wawasan Kebangsaan
Prof. Muladi, Gubernur (Lemhannas RI 2005-2011), meyampaikan bahwa
wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi
geografis negara, sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional.
Wawasan kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata
berhubungan dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di
dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan semangat
persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa
dan menghendaki pengetahuan yang memadai tentang tantangan masa kini dan
masa mendatang serta berbagai potensi bangsa.
Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara
kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam
mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara
sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan,
dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945.
13
2.3.2 Analisis Isu Kontemporer
Isu merupakan kabar/ hal/ masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi,
disikapi dan lain sebagainya), kabar yang tidak jelas asal-usulnya dan belum
terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-desus.Kontemporer adalah sesuatu hal
yang kekinian, yang masih eksis terjadi dan berlangsung sampai sekarang, atau
segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
Dengan demikian Analisis Isu Kontemporer adalah menganalisa, mencari
kebenaran tentang hal/masalah yang baru atau kabar terkini yang masih hangat
dibicirakan dan belum jelas akan kebenarannya.
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memahami
konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan kontemporer sebagai wawasan
strategis PNS dengan menyadari adanya modal insani, dengan menunjukan
kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan strategi.
2.3.3 Kesiapsiagaan Bela Negara
Bela adalah menolong,melepskan dari bahaya. Sedangkan Negara adalah
suatu kumpuan orang, masyarakat atau organisasi di bawah naungan atau
pemerintahan yang sama. Dengan kata lain bela Negara adalah sikap dan prilaku
warga negara yang disertai rasa cinta kepada NKRI yang tujuannya untuk menjaga
keberlangsungan hidup Negara tersebut.
Bela Negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara
yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa
raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dasar hukum mengenai
bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945, yakni: Pasal 27 ayat (3) yang
menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Selanjutnya pada Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan bahwa
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Dari uraian diatas dapat ditarik keseimpulan bahwa Kesiapsiagaan Bela
Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara
fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai
14
kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD
NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa
dan bernegara. Ruang lingkup nilai-nilai dasar bela Negara yaitu:
1. Cinta tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Setia kepada pancasila
4. Rela berkorban demi bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.
2.4 Konsep Teori Agenda II
2.4.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah sebuah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk mempertangung jawabkan amanah yang di bebankan guna
terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga merupakan kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggungjawab. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol
demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.Nilai-nilai akuntabilitas yang menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel adalah:
1.Kepemimpinan,
2.Transparansi,
3. Integritas
4.Tanggung jawab,
5.Keadilan,
6.Kepercayaan
7.Keseimbangan,
8.Kejelasan,
9. Konsistensi.
15
2.4.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme
adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara,
baik di pusat maupun di daerah.
Seorang ASN dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air
Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional.
Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi ASN sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan
kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih
besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada
prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif
serta harus obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak
memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap
netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan
kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat
sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
16
2.4.3 Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN. Kode etik dan kode
perilaku sesuai dengan pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
2.4.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan
sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara
efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga
yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan.
karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat
efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari
capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan,
sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya
dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan
perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
17
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.Nilai-nilai dasar
komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu
18
menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah pengelolaan ASN
(Aparatur Sipil Negara) untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai-nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen
PNS dan Manajemen Pegawai Tidak Tetap Pemerintah. Dalam menyelenggarakan
manajemen ASN dianut “asas efektif dan efisien” yakni sesuai dengan target atau
tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
Penyelenggaraan Manajemen ASN dilakukan berdasarkan asas: kepastian
hukum; profesionalitas; proporsionalitas; keterpaduan;
delegasi;netralitas;akuntabilitas; efektif dan efisien; keterbukaan; non-
diskriminasi;persatuan dan kesatuan; keadilan dan kesetaraan; dankesejahteraan.
19
menjadi 5 bagian yaitu: pelayanan teknis fungsional; pelayanan satu atap;
pelayanan satu pintu; pelayanan terpusat dan pelayanan elektronik.
20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
21
Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.1
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/ Out Put Keterkaitan Keterkaitan Penguatan Nilai
Substansi Mata Terhadap Visi Organisasi
Pelatihan Dan Misi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Membuat Google 1. Melakukan 1. Lembar konsultasi Akuntabilitas Dengan membuat • Kerja sama
Form yang akan konsultasi dengan saya akan membuat google form • Tanggung
diisi siswa untuk mentor mengenai 2. Formulir google formulir pendataan untuk pendataan jawab
pendataan kartu kegiatan membuat form siswa melalui googlesiswa kelas VII di • Saling
anggota kartu anggota form dengan penuh SMP Negeri 7 menghargai
perpustakaan perpustakaan 3. Share link form ke tanggung jawab Sungai Penuh • Jujur
kelas VII di SMP siswa kelas VII grup WhatsApp dalam mendata guna untuk • profesional
Negeri 7 Sungai menggunakan setiap siswa. mendukung
Penuh google form di 4. Google form yang pencapaian visi
SMP Negeri 7 sudah diisi siswa Nasionalisme misi organisasi
Sungai Penuh Saya Menggunakan dalam hal ini
Bahasa Indonesia yaitu
2. Membuat formulir yang baik dan sopan “Terwujudnya
pendataan siswa dalam berkonsultasi pendidikan yang
melalui aplikasi dengan mentor untuk mulia (bermutu,
google form pembuatan google berkualitas, dan
form. berbudaya” dan
3. Menyiapkan share mendukung misi
link form yang Etika Publik nomor 2
siap diisi siswa Saya menyampaikan “Melaksanakan
dengan sopan dan peningkatan mutu
4. Melihat respon santun kepada siswa dan kemandirian
siswa terhadap tentang tata cara pendidikan”
pengisian google pengisian google
22
form form.
Komitmen Mutu
Saya melakukan
pengetikan formulir
google form dengan
cermat dan teliti
sehingga
meminimalisir
kesalahan
pengetikan
Anti Korupsi
Saya membuat
google form saat
waktu senggang
kerja atau saat jam
pulang sekolah
sehingga tidak
melanggar disiplin
kerja.
2 Merekap data 1. Konsultasi dengan 1. Lembar Akuntabilitas Dengan merekap • Kerja sama
siswa melalui mentor mengenai konsultasi Saya merekap semua data siswa dan • Transparan
google form dan kegiatan merekap mentor data siswa melalui mengisi buku • disiplin
mengisi buku data siswa dan google form dengan induk siswa
induk siswa di mengisi buku 2.Print out data jelas dan tepat diharapkan siswa
SMP Negeri 7 induk siswa SMP siswa sebagai bentuk dapat menjadi
Sungai Penuh Negeri 7 Sungai tanggung jawab anggota
Penuh 3.Screensho dalam pembuatan perpustakaan di
23
ot whatsapp kartu pustaka SMP Negeri 7
2. Mencetak data Sungai Penuh.
siswa dari formulir 4.Dokumen Nasionalisme Kegiatan ini turut
google form yang tasi berupa Saya menggunakan berkontribusi
sudah diisi siswa foto Bahasa Indonesia terhadap
saat berbicara pencapaian visi
5.Buku bersama mentor misi organisasi
3. Menginformasikan induk siswa mengenai media yaitu
kepada siswa yang sudah yang digunakan “Terwujudnya
untuk diisi dalam merekap data pendidikan yang
mengumpulkan siswa melalui google mulia (bermutu,
foto sebagai syarat form, berkualitas, dan
pembuatan kartu berbudaya)” dan
anggota Etika Publik misi nomor 1
perpustakaan saya meminta izin yaitu :
dan konsultasi “melaksanakan
4. Siswa dengan mentor peningkatan
mengumpulkan sebagai bentuk perluasan dan
foto ke ruang kesopanan untuk pemerataan
perpustakaan menjalankan kesempatan
kegiatan merekap pendidikan”.
5. Mengisi buku data siswa melalui
induk siswa google form dan
mengisi buku induk
anggota
perpustakaan
Komitmen Mutu
saya mendata semua
siswa secara adil
dan jujur dan
24
mengisi semua data
ke buku induk siswa
sebagai anggota
perpustakaa.
Anti Korupsi
Semua hal dari mulai
mencetak data siswa,
menginformasikan,
mengumpulkan foto-
foto siswa dan
mengisi buku induk
siswa semua itu
dilakukan secara
mandiri dan kerja
keras karena ingin
mendapatkan hasil
yang maksimal.
3 Membuat kartu 1. Konsultasi dengan 1. Lembar konsultasi Akuntabilitas Dengan membuat • kreatif dan
anggota mentor kegiatan mentor saya akan mendesain kartu anggota inovatif
perpustakaan membuat kartu kartu perpustakaan perpustakaan • tanggung
siswa kelas VII di anggota 2. Desain Kartu dengan sungguh- siswa, diharapkan jawab
SMP Negeri 7 perpustakaan siswa sungguh sebagai siswa dapat • pelayanan
Sungai Penuh kelas VII SMP 3. Print out kartu bentuk tanggung meminjam buku- prima
Negeri 7 Sungai jawab sehingga buku yang ada • profesional
Penuh. 4. Kartu yang telah menghasilkan kartu diperpustakaan.
ditandatangani yang berkualitas. Kegiatan ini
2. Mendesain kartu kepala sekolah dan berkontribusi
anggota kepala Nasionalisme terhadap
25
perpustakaan untuk perpustakaan Saat membagi kartu pencapaian visi
siswa di SMP pustaka saya misi organisasi
Negeri 7 Sungai 5. Kartu yang telah membagikan secara yaitu visi nomor 1
Penuh. ditempel foto adil tidak membeda- “Terwujudnya
bedakan siswa pendidikan yang
3. Mencetak kartu 6. Kartu yang telah mulia (bermutu,
anggota dilaminating Etika Publik berkualitas, dan
perpustakaan untuk dalam pembagian berbudaya)” serta
siswa. 7. Dokumentasi kartu perpustakaan misi ke 5 yaitu :
berupa foto saya akan “Melaksanakan
4. Meminta izin kepala pembagian kartu menjelaskan peningkatan
sekolah dan kepala ke siswa kegunaan kartu pengetahuan dan
perpustakaan untuk anggota pustaka ketrampilan
menandatangani dengan sopan santun masyarakat.”.
kartu anggota sehingga
perpustakaan siswa. penyampaiannya
diterima siswa
5. Menempelkan foto dengan baik.
siswa ke kartu
pustaka. Komitmen Mutu
saya lakukan akan
6. Laminating kartu ke membuat kartu
percetakan. pustaka yang
inovatif tahan lama
7. Membagikan kartu sehingga kartu
anggota anggota bisa dipakai
perpustakaan secara siswa selama
langsung ke siswa bersekolah lah di
SMPN 7 sungai
penuh.
26
Anti Korupsi
Dalam membuat
kartu pustaka saya
menggunakan biaya
mandiri.
4 Membuat kartu 1. Konsultasi mentor 1. Lembar konsultasi Akuntabilitas Dengan membuat • .kebersamaaan
peminjaman buku mentor saya akan membuat kartu peminjaman • Transparan
ssiswa di SMP 2. Mendesain kartu kartu peminjaman siswa kegiatan ini • Tanggung
Negeri 7 Sungai peminjaman buku 2. Desain kartu buku siswa dengan diharapkan dapat jawab
Penuh konsisten dan jelas berkontribusi • Pelayanan
3. Mencetak kartu 3. Print out kartu dengan visi misi prima
peminjaman siswa Nasionalisme organisasi • profesional
Saya menggunakan “Terwujudnya
4. Mengunting kartu 4 Kartu yang telah Bahasa Indonesia pendidikan yang
peminjaman siswa digunting yang baik dan benar mulia (bermutu,
saat menjelaskan berkualitas dan
5. Menandatangani 5 Kartu yang telah kegiatan yang akan berbudaya)” serta
kartu ke kepala ditandatangani. saya laksanakan mendukung misi
perpustakaan SMP dengan mentor. nomor 2 yaitu
Negeri 7 Sungai “Melaksanakan
penuh Etika Publik peningkatan mutu
Saya berkonsultasi dan kemandirian
bersama mentor pendidikan” dan
mengenai kegiatan misi nomor 6
pembuatan kartu “Melaksanakan
peminjaman buku peningkatan kerja
siswa dengan sama dan
menggunakan kemitraan”.
bahasa yang sopan
dan santun
27
Komitmen Mutu
saya akan
berinovasi dalam
membuat kartu
peminjaman buku
siswa sehingga
menghasilkan kartu
yang bermanfaat.
Anti Korupsi
saya akan mencetak
kartu dengan
menggunakan biaya
mandiri
28
3.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Bulan/Mingggu ke-
No Kegiatan April Mei
3 4 1 2 3 4
Membuat Google Form
yang akan diisi siswa untuk
pendataan kartu anggota
1.
perpustakaan kelas VII di
SMP Negeri 7 Sungai
Penuh
Merekap data siswa
melalui google form dan
2. mengisi buku induk siswa
di SMP Negeri 7 Sungai
Penuh
Membuat kartu anggota
perpustakaan siswa kelas
3.
VII di SMP Negeri 7
Sungai Penuh
Membuat kartu
peminjaman buku siswa di
4.
SMP Negeri 7 Sungai
Penuh
29
3.3 Role Model
Role model adalah panutan, teladan atau sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk
dicontoh. Adapun role model yang penulis tetapkan ialah :
30
BAB IV
IMPLEMENTASI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan 1 Membuat google form yang akan diisi siswa untuk pendataan
kartu anggota perpustakaan kelas VII di SMP Negeri 7 Sungai
Penuh
Tanggal Pelaksanaan 19-25 April 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti 1. Foto konsultasi bersama mentor dan kepala sekolah SMP
Kegiatan/Evidence Negeri 7 Sungai Penuh
2. Foto saat membuat formulir google form
3. Foto saat menshare link google form ke grup whatsapp
4. Screenshot link form yang telah dilihat siswa
Uraian kegiatan Nilai-nilai ANEKA:
Pada zaman seperti ini memang dibutuhkan fasilitas-fasilitas modern untuk
memudahkan akses informasi, untuk itu google membuat inovasi baru di era modern ini
dalam rangka memudahkan akses data elektronik. Salah satunya yaitu google form,
google form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk
membantu kita merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain
kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Pada masa
sekarang ini, banyak kejadian yang paling mengubah gaya hidup dan rutinitas manusia,
terutamanya pada sektor pengajaran dan usaha, banyak sekolah yang harus terpaksa
mengaplikasikan prosedur kesehatan dengan beraktivitas dari rumah karena wabah
Covid-19. Salah satunya jalan keluar agar bisa memudahkan dalam membantu kerja
dengan memakai salah satu aplikasi bawaan dari Google, yakni Google Form. Dengan
demikian, pendataan kartu anggota perpustakaan dengan menggunakan aplikasi google
form akan dapat memudahkan pendataan siswa-siswi di SMP Negeri 7 Sungai Penuh.
Dalam pendataan kartu anggota perpustakaan melalui google form saya mengambil
inisiatif untuk membuat pendataan siswa dari manual ke digital.
Dalam membuat google form yang akan diisi siswa untuk pendataan kartu anggota
perpustakaan kelas VII di SMP Negeri 7 Sungai Penuh melalui aplikasi google form hal
31
pertama kali saya lakukan adalah saya akan membuat formulir pendataan siswa melalui
google form dengan penuh tanggung jawab dalam mendata setiap siswa
(Akuntabilitas), sehingga tercapainya tujuan pembuatan formulir kartu anggota
perpustakaan yang di inginkan. Saya menggunakan Bahasa Indonesia (Nasionalisme)
yang baik dan sopan dalam berkonsultasi dengan mentor untuk pembuatan google form.
Hal lain yang saya lakukan adalah melakukan pengetikan formulir google form dengan
cermat dan teliti (Komitmen mutu) sehingga meminimalisir kesalahan pengetikan.
Serta menyampaikan dengan sopan dan santun kepada siswa tata cara pengisian google
form (Etika Publik).
Saya membuat google form saat waktu senggang kerja (Anti korupsi) atau saat jam
pulang sekolah sehingga tidak melanggar disiplin kerja.
Teknik aktualisasi
Dalam membuat google form saya menggunakan teknik profesional sebagai bentuk
tanggung jawab dalam mendata siswa untuk membuat kartu anggota perpustakaan.
Bukti fisik kegiatan 1:
Gambar 4.1 Konsultasi dengan mentor secara langsung untuk melakukan kegiatan
membuat google form.
32
Gambar 4.2 Foto saat membuat formulir google form
Gambar 4.3 Foto saat menshare link google form ke grup whatsapp
33
Gambar 4.4 Screenshoot link form telah dilihat oleh siswa
34
Proses dan kualitas produk:
Dalam kegiatan membuat google form tahapan proses sebagai berikut:
• Melakukan konsultasi dengan mentor untuk kegiatan membuat kartu anggota
perpustakaan siswa kelas VII menggunakan google form di SMP Negeri 7
Sungai Penuh
• Membuat formulir pendataan siswa melalui aplikasi google form
• Menyiapkan share link form yang siap diisi siswa
• Melihat respon siswa terhadap pengisian google form
Dengan tahapan proses di atas, maka output nya yaitu : lembar konsultasi mentor,
pembuatan formulir kartu perpustakaan melalui google form yang telah di ketik
dibuktikan dengan foto proses pengetikan, menshare link google form ke grup whatsapp,
link google form telah diterima dan diisi oleh siswa.
Manfaat
Manfaat kegiatan membuat formulir google form adalah agar tercapainya proses
pendataan siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 7 Sungai Penuh untuk pembuatan kartu
anggota perpustakaan sehingga turut berkontribusi terhadap pencapaian visi misi
organisasi yaitu: “Terwujudnya pendidikan yang mulia (bermutu, berkualitas, dan
berbudaya)” dan mendukung misi nomor 1 yaitu : “melaksanakan peningkatan mutu dan
kemandirian pendidikan”. Serta kegiatan ini dapat meningkatkan penguatan kepada nilai
organisasi berupa: profesional karena penulis melakukan tugas tertentu disekolah
sebagai salah satu tanggung jawab seorang guru.
Dampak
Apabila kegiatan membuat google form tidak dilakukan maka pendataan siswa-siswi
kelas VII SMP Negeri 7 Sungai Penuh tidak berjalan dengan lancar sehingga
berpengaruh terhadap ketercapaian menggunakan teknologi dengan tujuan agar data
siswa terealisasi dengan baik.
35
BUKTI FISIK OUTPUT KEGIATAN 1
36
2. Formulir google form
37
38
Tabel 4.2 kegiatan 2
Kegiatan 2 Merekap data siswa melalui google form dan mengisi buku
induk anggota perpustakaan siswa di SMP Negeri 7 Sungai
Penuh
Tanggal Pelaksanaan 26-28 April 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti 1. Foto konsultasi bersama mentor
Kegiatan/Evidence 2. Foto saat mencetak data siswa
3. Foto saat menginformasikan ke grup whatsapp siswa
untuk mengumpulkan pas foto
4. Foto saat siswa sedang mengumpulkan foto ke ruang
perpustakaan
5. Foto saat mengisi buku induk anggota perpustakaan
siswa
Uraian kegiatan Nilai-nilai ANEKA:
Buku induk anggota perpustakaan dibuat untuk digunakan dalam proses pencatatan
setiap identitas siswa yang menjadi anggota pustaka. Buku induk siswa adalah kumpulan
daftar nama siswa yang menjadi anggota perpustakaan karena setiap anggota harus
dicatat dalam buku besar yang biasa disebut buku induk siswa.
Dalam merekap data siswa melalui google form dan mengisi buku induk anggota
perpustakaan siswa hal pertama yang saya lakukan adalah merekap semua data siswa
yang telah diisi dari google form dengan jelas dan tepat sebagai bentuk tanggung jawab
(Akuntabilitas) dalam pembuatan kartu pustaka. Menggunakan bahasa Indonesia
(Nasionasilme) saat berbicara bersama mentor mengenai media yang digunakan dalam
merekap data siswa melalui google form, sehingga proses pembicaraan antara mentor
dan penulis terjadi secara lancar. Kemudian saya berkonsultasi serta meminta izin
dengan mentor sebagai bentuk kesopanan (Etika Publik) untuk menjalankan kegiatan
merekap data siswa melalui google form dan mengisi buku induk anggota perpustakaan
siswa sehingga tidak ada siswa yang tidak terdata.
Hal lain yang saya lakukan adalah saya mendata semua siswa secara adil dan jujur serta
mengisi identitas siswa ke buku induk siswa sebagai anggota perpustakaan (Komitmen
Mutu). Semua hal dari mulai mencetak data siswa, menginformasikan, mengumpulkan
39
foto-foto siswa dan mengisi buku induk siswa semua itu dilakukan secara mandiri dan
kerja keras (Anti Korupsi) karena ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
Teknik aktualisasi
Dalam merekap data siswa media yang digunakan yaitu aplikasi “google form” saya
menggunakan teknik Inovasi sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai guru yaitu
melibatkan teknologi agar pembuatan kartu anggota pustaka lebih inovatif.
Bukti fisik kegiatan 2:
Gambar 4.5 Konsultasi dengan mentor secara langsung dalam kegiatan merekap data
siswa melalui google form dan mengisi buku induk anggota perpustakaan siswa.
40
Gambar 4.6 Foto saat mencetak data siswa dari google form
41
Gambar 4.7 Foto saat menginformasikan ke grup whatsapp siswa untuk mengumpulkan
pas foto
42
Gambar 4.8 Foto saat siswa sedang mengumpulkan foto ke ruang perpustakaan
43
Gambar 4.9 Foto saat mengisi buku induk anggota perpustakaan siswa
44
Deskripsi Proses dan kualitas:
Dalam kegiatan merekap data siswa melalui google form dan mengisi buku induk
anggota perpustakaan siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Sungai Penuh tahapan proses
sebagai berikut:
• Konsultasi dengan mentor secara langsung mengenai kegiatan merekap data
siswa melalui google form dan mengisi buku induk siswa anggota perpustakaan
• Mencetak data siswa dari formulir google form yang sudah diisi siswa
• Menginformasikan kepada siswa untuk mengumpulkan pas foto sebagai syarat
pembuatan kartu anggota perpustakaan
• Siswa mengumpulkan foto ke ruang perpustakaan
• Mengisi buku induk siswa anggota perpustakaan
Dengan tahapan proses di atas, maka output nya yaitu : Lembar konsultasi mentor, hasil
print out data siswa dari google form, Screenshot whatsapp, buku induk siswa anggota
perpustakaan yang sudah diisi.
Manfaat
Manfaat kegiatan merekap data siswa melalui google form dan mengisi buku induk
siswa anggota perpustakaan di SMP Negeri 7 Sungai Penuh adalah agar semua siswa
terdaftar diperpustakaan sekolah dan identitas semua anggota terdaftar dibuku induk
45
siswa sehingga siswa dapat menikmati fasilitas yang ada diperpustakaan. Kegiatan ini
turut berkontribusi terhadap pencapaian visi misi organisasi yaitu “Terwujudnya
pendidikan yang mulia (bermutu, berkualitas, dan berbudaya)” dan misi nomor 1 yaitu :
“melaksanakan peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan”.
Serta kegiatan ini dapat meningkatkan penguatan kepada nilai organisasi berupa: lnovasi
karena guru bertanggung jawab dalam mendata setiap siswa dengan melibatkan
teknologi sebagai inovasi merekap data-data siswa.
Dampak
Apabila kegiatan merekap data siswa dan mengisi buku induk siswa anggota
perpustakaan tidak dilaksanakan maka proses pembuatan kartu pustaka tidak akan
berjalan dengan baik tanpa adanya data siswa terlebih dahulu dan setiap siswa wajib
menjadi anggota perpustakaan sekolah dengan mengisi identitas siswa di buku induk
siswa anggota perpustakaan.
46
BUKTI FISIK OUTPUT KEGIATAN 2
47
Tabel 4.3 Kegiatan 3
48
sehingga penyampaiannya diterima siswa dengan baik .
Hal lain yang saya lakukan saya membuat kartu anggota perpustakaan yang inovatif
dengan melamilating kartu agar tahan lama sehingga kartu anggota bisa dipakai siswa
selama bersekolah lah di SMPN 7 sungai penuh (komitmen Mutu). Dalam membuat
kartu pustaka saya menggunakan biaya mandiri (anti korupsi).
Teknik aktualisasi
Dalam pembuatan kartu pustaka saya menggunakan teknik kualitas sehinggu kartu
yang dihasilkan awet dan tahan lama yang bisa digunakan siswa dalam jangka waktu
yang panjang.
Bukti fisik kegiatan 3:
Gambar 4.10 Foto konsultasi bersama mentor
49
Gambar 4.11 Foto mendesain kartu pustaka
50
Gambar 4.13 Foto saat penandatanganan kartu pustaka oleh kepala perpustakaan dan
kepala sekolah SMP negeri 7 Sungai Penuh
51
Gambar 4.14 Foto menstempel kartu yang telah ditanda-tangani
52
Gambar 4.15 Foto saat menempel foto siswa ke kartu pustaka
53
Gambar 4.17 Foto saat membagikan kartu pustaka ke siswa
54
55
Deskripsi Proses dan kualitas:
Dalam kegiatan membuat kartu anggota perpustakaan siswa kelas VII di SMP Negeri 7
Sungai Penuh tahapan prosesnya sebagai berikut:
• Konsultasi dengan mentor mengenai kegiatan membuat kartu anggota
perpustakaan
• Mendesain kartu anggota perpustakaan untuk siswa di SMP Negeri 7 Sungai
Penuh
• Mencetak kartu anggota perpustakaan
• Meminta izin kepala sekolah dan kepala perpustakaan untuk menandatangani
kartu pustaka
• Menempelkan foto siswa di kartu pustaka
• Laminating kartu ke percetakan
• Membagikan kartu anggota perpustakaan secara langsung ke siswa
Dengan tahapan proses di atas, maka output nya yaitu : Lembar konsultasi mentor,
desain kartu pustaka dibuktikan dengan foto saat mendesain, kartu yang telah dicetak
dan ditandatangani oleh kepsek dan kepala perpus, dan kartu yang telah siap
dilaminating.
Manfaat
Manfaat sebagai tanda bahwa siswa telah menjadi anggota pustaka, sehingga
memudahkan siswa dalam meminjam buku dipustaka dan Kegiatan ini berkontibusi
terhadap pencapaian visi organisasi yaitu visi nomor 1 pada sekolah “Terwujudnya
pendidikan yang mulia (bermutu, berkualitas, dan berbudaya)” serta misi ke 5 yaitu :
“Melaksanakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.”.
Serta Kegiatan ini dapat meningkatkan penguatan kepada nilai organisasi berupa:
profesionalisme karena salah satu tugas guru adalah mengajar atau mendidik siswanya
dan memastikan siswa nya mendapatkan fasilitas sekolah sehingga meningkatkan daya
baca siswa.
Dampak
Jika siswa tidak menjadi anggota purpustakaan maka proses peminjaman buku susah
dilakukan sehingga fasilitas-fasilitas perpustakaan tidak bisa dinikmati oleh siswa.
56
BUKTI FISIK OUT KEGIATAN 3
1. Foto desain kartu anggota perpustakaan
57
2. Hasil print out kartu anggota perpustakaan
3. Kartu yang telah ditanda-tangani oleh kepala sekolah dan kepala perpustakaan
58
4. Hasil laminating kartu anggota perpustakaan
59
siswa
60
Gambar 4.19 Foto saat mendesain kartu peminjaman buku siswa
61
Gambar 4.20 Foto saat mencetak kartu peminjaman buku siswa
62
Gambar 4.22 Foto saat kepala perpustakaan menandatangani kartu peminjaman siwa
63
pengelola. kartu peminjaman ini bisa dijadikan sebagai salah satu syarat untuk bisa
meminjam buku dari perpustakaan, karena pada umumnya setiap perpustakaan
menerapkan aturan bahwa setiap anggota yang ingin meminjam buku untuk dibawa ke
rumah wajib membawa kartu anggota dan kartu peminjaman buku. Bagi pengelola
perpustakaan, kartu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai administrasi, juga sebagai tanda
bukti atas terjadinya kegiatan meminjam dan mengembalikan buku yang dilakukan oleh
anggota.
Sehingga turut berkontribusi terhadap pencapaian visi misi Organisasi yaitu
“Terwujudnya pendidikan yang mulia (bermutu, berkualitas dan berbudaya)” serta
mendukung misi nomor 2 yaitu “Melaksanakan peningkatan mutu dan kemandirian
pendidikan” dan misi nomor 6 “Melaksanakan peningkatan kerja sama dan kemitraan”.
Serta Kegiatan ini dapat meningkatkan penguatan kepada nilai organisasi berupa:
profesional karena penulis melakukan tugasnya disekolah sebagai bentuk tanggung
jawab dalam menjalankan tugas menjadi tenaga perpustakaan.
Dampak
Jika kegiatan membuat kartu peminjaman buku siswa tidak dilakukan maka
pengembalian buku yang dipinjam oleh siswa tidak teratur sehingga akan menimbulkan
kehilangan buku.
64
BUKTI FISIK OUTPUT KEGIATAN 4
65
3. Kartu yang telah digunting
66
4.2 Strategi Pembimbingan
Tanda
Media
No Waktu Kegiatan Output
Komunikasi Tangan
67
1. Kendali Oleh Coach
Pada saat melakukan habituasi, pembimbing/coach memberikan arahan dan masukan
terhadap laporan rancangan aktualisasi yang dilaksanakan. Adapun kendali Coach yang
dilakukan saat habituasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Kendali Oleh Coach
Tanda
No. Waktu Kegiatan Output Media Komunikasi
Tangan
1. 22 Konsultasi Lanjutkan
April dengan kegiatan 1
2021 coach
2. 26 Konsultasi Lanjutkan
April dengan kegiatan 2
2021 coach
68
3. 29 Konsultasi Lanjutkan
April dengan kegiatan 3
2021 coach
4. 29 Konsultasi Lanjutkan
April dengan kegiatan 4
2021 coach
69
4.3 Pernyataan Komitmen
Setelah mengimplementasikan kegiatan di atas pada masa habituasi dari tanggal 19 april
s/d 29 mei 2021 di tempat kerja, sikap dan perilaku yang saya tunjukkan sebagai
perwujudan nilai dasar profesi PNS (ANEKA) adalah:
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
ASN merupakan suatu profesi yang dalam proses kerjanya seseorang dituntut
bekerja secra profesional sehingga menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas.
Profesi guru sebagai ASN perlu ditanamkan nilai-nilaidasar profesi agar terwujudnya
pendidikan berkualitas, sehingga dengan demikian keberdaan guru yang berkompetensi
merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.
Melalui kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA akan mampu meningkatkan
kinerja peserta latsar dalam menjalankantugas dan fungsi di instansi tempat bekerja
sebagai seorang guru yang profesional dan memiliki integritas dalam mewujudkan
pelayanan pendidikan berkualitas, khusunya di SMP Negeri 7 Sungai Penuh.
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan selama masa habituasi dari membuat google
form, merekap data siswa dan mengisi buku induk anggota perpustakaan, serta membuat
kartu peminjaman buku siswa semua berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini penulis tidak menemukan kendala yang
berarti, karena adanya arahan dan dukungan dari mentor, coach dan teman-teman peserta
latsar CPNS Kota Sungai Penuh maka semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
5.2 Saran
Saran-saran yang berkaitan dengan kegiatan aktualisasi ini diharapkan bisa
memberi bahan masukan, di antaranya :
1. Peserta latsar dalam membuat laporan aktualisasi menjalin kerja sama dengan
berbagai unsur pimpinan yang ada maupun sebaliknya.
2. Sekolah sebagai instansi tempat aktualisasi melakukan pengarahan, pembinaan
dan koreksi terhadap kegiatan aktualisasi
3. Peserta latsar menerapkan nilai-nilai dasar yang berkesinambungan dalam
kegiatan pelayanan pendidikan kepada peserta didik maupun masyarakat
4. Kegiatan aktualisasi dilakukan sesuai dengan rancangan rekomendasi dari coach
dan di dukung dengan mentor.
71
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara.
Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS
72
RIWAYAT HIDUP
73
LAMPIRAN
74
75
Lampiran 2.a.
MATRIK NILAI-NILAI DASAR PNS (ANEKA)
76
Lampiran 2.b.
MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI
Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi KEGIATAN KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN TOTAL
I IV
Terwujudnya pendidikan yang mulia (bermutu, berkuaLItas
VISI dan berbudaya) 4
Melaksanakan peningkatan perluasan dan pemerataan
1
kesempatan pendidikan
MISI Melaksanakan peningkatan mutu dan kemandirian
1
pendidikan
Melaksanakan demokratisasi dan otonomisasi pendidikan
Kebersamaan 1
Transparan 1
Tanggung jawab 3
Disiplin 1
77
Kreatif dan Inovatif 1
Pelayanan prima 2
Profesional 3
78
Lampiran 2.c.
Pelayanan Publik 4
Whole of Government
4
(WOG)
79
80