Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Pidato Persuasif

Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar,
memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar mereka menjadi
yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi
pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan


hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna
menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif. Seringkali pada event-
event tertentu kita banyak menemui pidato persuasif yang di lakukan kepada khalayak.

Biasanya orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata lucu kepada audiens
agar tidak merasa bosan mendengarnya. Dengan begitu informasi menjadi cair dan dapat
mudah diterima oleh audiens.

Tujuan pidato persuasif

Pidato persuasif ini memiliki tujuan untuk mempengaruhi, mengajak atau membujuk para
pendengar untuk mau mengikuti keinginan kita atau sasaran isi dari pidato secara
sukarela.

ciri-ciri teks pidato yang bersifat persuasif

Adapun ciri-ciri teks pidato yang bersifat persuasif adalah :

1. Bersifat mendorong/mengajak

2. Reakasi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar pendengar menyetujui atau
menyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya

struktur teks pidato persuasif

Jika kalian perhatikan beberapa contoh teks pidato persuasif dengan saksama, struktur teks
pidato persuasif dibangun oleh tiga unsur utama sebagai berikut :
1. Pembukaan

Pembukaan teks pidato persuasif terdiri atas tiga bagian, yaitu salam pembuka, ucapan
penghormatan, dan juga ucapan syukur.

1) Salam pembuka disesuaikan dengan situasi (waktu) dan latar belakang pendengar


(audiens) yang hadir. Kalian bisa menggunakan salam pembuka, seperti selamat pagi,
selamat siang, atau selamat malam tergantung situasi (waktu) dan latar belakang
pendengar.

2) Ucapan (sapaan) penghormatan dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan orator


kepada pendengar. Dari sisi etika, pendengar yang memiliki tingkatan sosial atau usia
yang lebih tinggi diberikan ucapan (sapaan) penghormatan lebih dahulu.

3) Ucapan rasa syukur merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Tuhan atas
semua anugerah yang telah dilimpahkan kepada hamba-Nya.

2. Isi Pidato

Isi merupakan bagian inti pidato. Pendapat, gagasan, alasan, berbagai data pendukung,
dan pesan berupa imbauan atau ajakan disampaikan orator pada bagian ini. Orator
menjelaskan secara terperinci tentang hal-hal yang terkait dengan pendapat, gagasan, atau
pesan yang ingin disampaikan.

3. Penutup Pidato

Penutup pidato merupakan bagian akhir sebuah pidato. Dalam pidato persuasif, bagian
penutup berisi hal-hal berikut.

1) Harapan agar gagasan dan pesan yang disampaikan bermanfaat bagi pendengar.

2) Permohonan maaf kepada pendengar jika ada kesalahan dan kekhilafan.

3) Ucapan terima kasih kepada pendengar.

4) Salam penutup
Kaidah Kebahasaan Pidato Persuasif
Sebagai pidato yang bertujuan menyampaikan gagasan dan pesan berupa imbauan dan ajakan,
pidato persuasif memiliki beberapa ciri-ciri kebahasaan diantaranya sebagai berikut.
1. Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan kegiatan atau aktivitas.
Contoh kalimat : Orang-orang di kampung kami memiliki semangat kebersamaan
atau gotong rotong yang sudah diakui oleh kampung-kampung lain yang ada di
daerah kami.
2. Kata tugas
Kata tugas adalah sejenis kategori kata dalam tata bahasa Indonesia yang terdiri atas kata
depan, kata sambung, kata sandang, dan kata seru.
Contoh kalimat: Marilah kita jaga dan rawat bersama agar nilai kesetiakawanan
sosial itubisa terus tumbuh dan kerkembang di tengah tantangan perubahan zaman
yang tidak mungkin kita hindari.
3. Kosakata emotif
Kosakata emotif adalah kosakata yang berhubungan dengan emosi (perasaan) yang bisa
membuat pendengar tersentuh emosinya ketika menyimak atau membaca.
Contoh kalimat: Hal itu bisa terjadi karena bangsa kita memiliki semangat
kebersamaan dan gotong royong.
4. Kosakata bidang ilmu (istilah)
Kosakata bidang ilmu (istilah) adalah kosakata yang lazim digunakan di bidang
keilmuan.
Contoh kalimat: Salah satu perubahan yang begitu mencolok yang sedang kita
rasakan akhir-akhir ini adalah merebaknya penggunaan media sosial seperti
facebook, twitter, instagram, whatsapp, atau telegram di tengah-tengah kehidupan
kita.
5. Sinonim
Sinonim adalah persamaan atau padanan makna kata.
Contoh kalimat: Sikap egosi dan individualistis tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa kita.
6. Kata benda abstrak
Kata benda abstrak adalah kata yang menyatakan benda yang sifatnya abstrak (tanpa
wujud) karena tidak bisa ditangkap oleh pancaindra. Pembedaan termasuk dalam kelas
nomina abstrak (kata benda abstrak) yang menyatakan semua benda dan segala yang
dibendakan.
Contoh kalimat: Kesetiakawanan sosial memang perlu kita jaga dan terapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Metode Berpidato

Dalam berpidato, ada beberapa metode yang dapat digunakan. Adapun metode yang digunakan
adalah sebagai berikut:

1. Metode Naskah
Metode naskah adalah metode yang digunakan ketika berpidato dengan mengandalkan
teks atau naskah. Untuk metode ini biasanya digunakan dalam pidato yang bersifat
formal atau resmi, sebagai contoh pidato kenegaraan, pidato di televisi, dan pidato
lainnya.

2. Metode Menghafal

Metode menghafal adalah metode berpidato dengan merencanakan isi pidato untuk
disampaikan pada hari sebelumnya. Pada umumnya metode ini dapat membuat para
pendengarnya bosan dan jenuh karena isinya yang kurang begitu menarik.

3. Metode Impromptu

Metode impromptu adalah metode berpidato yang digunakan tanpa menggunakan


bantuan teks dengan cara menghafal. Metode ini dapat berlangsung tanpa persiapan dan
berdasarkan kebutuhan. Oleh karena itu, untuk hasilnya kurang begitu maksimal, tetapi
jika orang yang berpidato sudah professional, maka isi dari pidato tersebut akan sangat
menarik untuk di simak.

4. Metode Ekstemporan atau Catatan Kecil

Metode ekstemporan adalah metode berpidato yang di rencanakan dengan menggunakan


catatan kecil untuk di sampaikan kepada khalayak pendengar.

Keempat dari metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh sebab itu, seseorang
yang telah mahir berpidato biasanya menggunakan metode dengan cara menggabungkan
dari berbagai macam metode di atas untuk membuat pidato yang sangat menarik.

Langkah-Langkah Menyusun Pidato Persuasif

1. Menentukan tema atau pokok pidato.

2. Mendaftar pokok-pokok pidato yang akan disampaikan.

3. Menentukan tujuan pidato.

4. Menyusun kerangka pidato.

5. Mengembangkan kerangka pidato.

Anda mungkin juga menyukai