Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

KD 3.7-4.7/3.8- 4.8
Nama :_______________________ Kelas : ___________

Judul : Mengidentifikasi teks informasi teks tanggapan


Tujuan : 1. Mengidentifikasi tujuan dan fungsi teks tanggapan
2. Menemukan informasi dari teks yang dibaca/didengar

Alat/Bahan/Sumber :
1. Buku Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
2. Buku sumber lain yang relevan
3. Surat kabar, majalah, internet

Kegiatan 1
Perhatikan teks tanggapan berikut!

Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah
pemandanan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami tampak
terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkannya figur
manusia sebagai objek pendukung, tetapi inti dari lukisan, yang menunjukkan adanya aktivitas
kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan
lukisan ini istimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan matahari sebagai bagian
dari objek utama, tetapi dalam lukisan ini penempatan matahari tampak unik, seolah sang pelukis
mengambil perspektif posisi di balik matahari. Tampak dalam lukisan matahari tidak di balik bukit,
tetapi di atas bukit dan menutupi bukit. Keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai
cara sudut pandang dia dalam berekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis
maestro ternama.

Jawablah pertanyaan berikut!


1. Karya apa yang ditanggapi?

2. Siapa yang menghasilkan karya tersebut?

3. Siapa yang menanggapi?

4. Bagaimana bentuk tanggapannya?

5. Bagaimana cara menanggapinya?


Kegiatan 2
Cermati teks berikut ini!
Jika ditanyakan kepada siapa pun yang pernah mempelajari kesastraan Indonesia selama 30
tahun terakhir tentang siapa itu Marco Kartodikromo, atau lebih populer dikenal Mas Marco,
mungkin tidak sampai seperseratus persen yang pernah mendengar namanya. Bukan suatu
kesalahan jika Mas Marco tidak dikenal. Nama dan karyanya seperti Student Hidjo memang tidak
pernah disinggung atau dimasukkan ke dalam karya sastra.
Student Hidjo pertama kalio muncul tahun 1918 dalam cerita bersambung di harian Sinar
Hindia. Setahun kemudian, baru terbit dalam bentuk buku. Usia peredarannya tak lama, karena
disita oleh pemerintah kolonial. Buku-buku karya Mas Marco yang dikenal sebagai jurnalis sekaligus
aktivis gerakan politi penentang kolonialisme Belanda, dipandang begitu membahayakan. Ketakutan
penguasa di kala itu bukan tak beralasan. Karya-karya Mas Marco terutama Student Hidjo berbeda
dengan tema umumnya karya-karya sastra sezaman yang “direstui” oleh pemeritah kolonial.
Pada masa peredaran novel, ada dua lembaga penting dalam penyediaan bacaan bagi rakyat
Hindia Belanda. Pertama Komisi Bacaan Rakyat, Commissi voor de Inlandsche School en Volkslectuur,
yang didirikan pada tahun 1908. Komisi ini banyak menerbitkan karya sastra terjemahan yang
bertemakan romantisme eropa. Kedua, Balai Pustaka, 1917, yang menerbitkan karya-karya sastra
dengan bahasa baku Melayu Tinggi seperti Azab dan Sengsara, 1920, karya Merari Siregar, disusul
Siti Nurbaya, 1922, karya Marah Rusli.
Berbeda dengan tema sastra sang induk semang Komisi Bacaan Rakyat, tema yang diangkat
Balai Pustaka di awal pendiriannya adalah seputar kritik terhadap adat kuno, terutama
Minangkabau. Kisah-kisah seputar kawin paksa yang mendatangkan sengsara dan kehidupan seputar
lingkaran hitam-putih tentang yang baik dan buruk secara etika.
Karya Student Hidjo mengggambarkan secara plastis kehidupan kaum priyayi Jawa dengan
kemudahan-kemudahan yang mereka peroleh, seperti kemudahan menimba pendidikan. Suasana
pergerakan, terutama Sarekat Islam, tempat para tokoh novel mencurahkan sebagian waktu dan
kegiatan, menjadikan novel ini kental dengan politik. Bahkan, kisah cinta sepasang tokoh novel pun
diwarnani dengan kegiatan politik.
Kisah diawali dengan rencana orang tua Hidjo menyekolahkan ke Belanda. Ayah Hidjo,
Raden Potronojo berharap dengan mengirimkan Hidjo ke Belanda, dia bisa mengangkat derajat
keluarganya. Meskipun sudah menjadi saudagar yang berhasil dan bisa menyamai gaya hidup kaum
priyayi murni dari garis keturunan, tidak lantas kesetaraan status sosial diperoleh, khususnya di mata
orang-orang yang dekat dengan gouvernement, pemerintah kolonial. Berbeda dengan sang ayah,
sang ibu Raden Nganten Potronojo khawatir melepas anaknya ke negeri yang dinilai sarat
“pergaulan” bebas.
Pendidikan di Belanda ternata membuka mata dan pikiran seluas-luasnya. Pertama, yang
dianggapa sebagai Belanda “besar” di Hindia ternyata sangar Indisch di Belanda metropolitan,
terutama mereka yang pernah bekerja di Hindia, dalam selera makan dan minum. Gadis Belanda dan
orang tua yang pernah bekerja di Hindia menaruh perhatian besar kepada pemuda Hindia. Kedua,
yang angkuh di Hindia ternyata tidak berperan di Belanda.
Hidjo sang kutu buku yang yerkenal “dingin” dan mendapat julukan “pendito” akhirnya
terlibar hubungan percintaan dengan Betje, putri directeur salah satu maatschapij yang rumahnya
ditumpangi Hidjo selama studi di Belanda. Pertentangan batin panggilan pulang ke Jawa, akhirnya
menguatkan Hidjo untuk memutuskan tali cinta pada Betje.
Persoalan menjadi sedikit berliku-liku karena perjodohan dengan Raden Adjeng Biroe yang
masih keluarga. Sesungguhnya Hidjo terpikat dengan Raden Adjeng Woengoe, putri Regent Jarak
yang sangant cantik. Di akhir cerita, ketegangan mendapat penyelesaian. Kebebasan mememilih dan
bercinta diangkat ketika Hidjo tidak langsung setuju pada pilihan orang tuanya. Akan tetapi, ia
mencari istri idaman.
Rumus perjodohan berubah. Hidjo dijodohkan dan menikah dengan Woengoe. Sementara
itu Biroe dengan Raden Mas Wardojo kakak laki-laki Woengoe. Semua, baik yang menjodohkan dan
yang dijodohkan menerima dan bahagia. Betapa cerita perjodohan tidak selalu berakhir dengan
tangis dan sengsara. Juga ditampilkan mentalitas Nyai tidak selalu ada dalam diri inlander, yaitu
ketika Woengoe menolak cinta Controleur Walter.
Selain itu, pengalaman Hidjo di Negeri Belanda membuka matanya. Ia melihat bahwa di
negerinya sendiri bangsa Belanda ternyata tidak ”setinggi” yang ia bayangkan. Hidjo menikmati
sedikit hiburan murah ketika dia bisa memerintah orang-orang Belanda di hotel, restoran, atau di
rumah tumpangan yang mustahil dilakukan di Hindia.
Dua buku dengan versi berbeda diterbitkan tahun 2000 berdasarkan naskah lama Student
Hidjo. Namun sayang, penyesuaian ejaan maupun bahasa mengurangi cita rasa klasik roman Sudent
Hidjo. Perubahan terparah dilakukan penerbit Bentang Budaya sedemikian rupa hingga mendekati
pemerkosaan naskah. Secara dokumentasi kedua versi tidak bisa digunakan sebagai buku sumber,
source book. Bentang Budaya merusak gaya Mas Marco karena bahasa Hindia Belanda kala itu
diusahakan sesuai dengan bahasa Indonesia terkini.
Sebagai salah satu contoh, dialog berikut cukup menjelaskan persoalan tersebut. Di naskah
asli tertulis: ....”Meneer Djepris,” kata Controleur kepada Sergeant jang hendak masoek sekolah
Militair itoe, waktor dia maki-maki kepada Djongos kapal orang Djawa, lantaran Djongos itoe
koerang melajani permintaanja itoe DJEPRIS (H110-111). Bentang Budaya mengubah menjadi:
“Meneer Djepris!” kata Conroleur kepada Sergeant yang hendak sekolah militer itu sewaktu dia
sedang memaki-maki kepada orang Jawa yang menjadi jongos kapal, lantaran jongos itu kurang
cepat melayaninya. (hlm 142-143)
Namun, terlepas dari kedua hal tersebut, upaya untuk memperkenalkan salah satu karya
yang tidak hanya menarik. Akan tetapi terasa begitu radikal pada zamannya dan patut dihargai.
Sebagai pengarang, Marco Kartodikromo sangat pantas mendapat tempat dalam kanon kesastraan
sebagai salah satu pendobrak dengan beberapa karya lain seperti “Matahariah” dan “Gelap Mata”.
Novel ini sebetulnya sudah membuka suatu soal bahwa kesastraan bukan sekedar
penghibur, tetapi suatu wacana politik dan sosila yang mengemban tugas menembus ruang-ruang
publik. Pada gilirannya, kesusastraan adalah jalan menuju pembebasan dari belenggu ketertindasan.
Sumber: Nova Christina/Litbang Kompas. 21 September 2002.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Karya apa yang ditanggapi?
2. Siapa yang menghasilkan karya tersebut?
3. Siapa yang menanggapi?
4. Bagaimana bentuk tanggapannya?
5. Bagaimana cara menanggapinya?

Kesimpulan:
6. Apa tujuan membuat teks tanggapan?

7. Apa fungsi teks tanggapan


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
KD 3.7-4.7/3.8- 4.8
Nama :_______________________ Kelas : ___________

Judul : Informasi Teks tanggapan


Tujuan : 1. Menyimpulkan informasi isi teks tanggapan
2. Membandingkan teks tanggapan

Alat/Bahan/Sumber :
1. Buku Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
2. Buku sumber lain yang relevan
3. Surat kabar, majalah, internet

Kegiatan 1
Bacalah tekdi buku Bahasa Indonesia kelas IX halaman 89-92.
Buatlah perbandingan dari kedua teks tersebut untuk menyimpulkan informasi di dalam teks.
Karya apa yang ditanggapi? Lukisan Affandi “Kebun Novel “Student Hidjo”
Cengkeh”
Siapa yang menghasilkan karya
tersebut?

Siapa yang menanggapi?

Bagaimana bentuk
tanggapannya?

Bagaimana cara
menganggapinya?

Berdasarkan perbandingan di atas,


1. Apa kesamaan dan perbedaannya?
2. Pelajari bagaimana penulis mendeskripsikan dengan cukup rinci sebelum meberi penilaian. Mana
tulisan yang lebih baik dalam mendeskripsikannya?
3. Menurutmu apakah manfaat yang didapat pembaca umum terhadap kedua tulisan tanggapan di atas?
Apa manfaatnya bagi pembaca yang juga mencipta karya yang bersangkutan?
4. Apa kritik utama penulis tentang novel Sudent Hidjo terbaru?
5. Kamu setuju atau tidak setuju dengan penulis teks tanggapan kritik tentang perubahan bahasa di novel
Student Hidjo terbitan terbaru? Jelaskan mengapa!
Kegiatan 2
Bacalah tiga kutipan teks tanggapan berikut, kemudian lakukan aktivitas yang menyertainya!
Teks 1

Karya ini sungguh merupakan mahakarya tiada tara yang berhasil menciptakan suasana
keindahan alam Indonesia lewat sudut pandang yang sangat cemerlang. Komposisi disusun
secara apik dan berhasil memuat semua keindahan yang ada di sana tanpa menjadi
“berisik” dan tetap harmonis meskipun terhitung “rakus” dalam mengambil subjek lukis.
Hal tersebut merupakan salah satu ciri khas dari Basuki Abdullah yang mampu menyulap
suatu pemandangan rumit menjadi karya naturalis yang indah dan apik.

Teks 2

Bukan bermaksud untuk menyalahkan pemerintah pusat, buktinya sebagian pemerintah


daerah juga malah membuat “keonaran” ditengah kondisi yang genting seperti ini.
Diketahui salah satu wakil ketua dewan perwakilan rakyat daerah malah menggelar
dangdutan dalam iklim pandemi yang tidak menentu ini. Selain itu, rasanya sebagian
masyarakat juga masih benar-benar mampu mengikuti protokol kesehatan yang telah
diterapkan. Awak media juga seakan gemar memberitakan hal yang menyudutkan
kesalahan suatu pihak dalam penanganan covid-19.

Pada akhirnya, jika kita terus menyalahkan salah satu pihak maka semua juga akan
menjadi salah, akan ketahuan belangnya. Inti dari tanggapan saya mengenai kondisi ini
adalah hal tersebut. Di tengah pandemi yang melanda ini seharusnya kita berhenti saling
menyalahkan dan justru seharusnya bergotong-royong saling membantu untuk
menanganinya melalui kebersamaan. Kebersamaan untuk kebaikan bersama pula.

Teks 3

1. Sebenarnya saya setuju dengan pilihan desain dan warna perabotan rumah ini. Tetapi
akan lebih baik jika semuanya dibicarakan terlebih dahulu dengan pemilik rumah,
bukan asal ambil keputusan.

2. Saya bukannya tidak setuju dengan pendapat kalian semua, akan tetapi pendapat
kalian itu seperti meninggikan kelompok tertentu. Sebagai organisasi yang bertujuan
membela masyarakat, akan lebih baik jika kita mempertimbangkan segala sesuatu dari
berbagai pihak.

3. Bukannya tidak ada dana untuk pelaksanaan kegiatan ini, namun tolong diperiksa lagi
rincian anggaran yang dikeluarkan. Kami melihat ada beberapa kegiatan yang tidak
masuk akal jika disesuaikan dengan dana yang dikeluarkan.
Setelah kalian membaca ketiga teks tersebut tuliskan informasi/isi, jenis teks tanggapan serta
alasannya ke dalam tabel berikut!

(sanggahan, pujian, atau


Teks Informasi/Isi Alasan
kritikan)

Teks 1

Teks 2

Teks 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3
KD 3.7-4.7/3.8- 4.8
Nama :_______________________ Kelas : ___________

Judul : Struktur Teks tanggapan


Tujuan : 1. Mengidentifikasi struktur teks tanggapan
2. Mengidentifikasi ciri kebahasaan teks tanggapan

Alat/Bahan/Sumber :
1. Buku Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
2. Buku sumber lain yang relevan
3. Surat kabar, majalah, internet

Kegiatan 1
Bacalah teks berikut ini
Lanjutkan Pendidikan ke SMA atau SMK?

Bagi siswa – siswi SMP, khususnya murid kelas IX, pasti sudah mempunyai rencana untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Saat ini ada dua lembaga pendidikan yang dapat dipilih
oleh siswa – siswi SMP untuk melanjutkan pendidikan, yaitu SMA dan SMK. Kedua lembaga pendidikan
tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing. Oleh karena itu, siswa – siswi SMP
perlu mengetahui lebih lanjut tentang SMA dan SMK agar dapat melanjutkan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan masing – masing.
SMA memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan SMK. Salah satu
kelebihan SMA adalah jurusan di SMA bersifat lebih umum dibanding SMK. Hal tersebut membuat murid
SMA lebih bebas memilih jurusan saat kuliah sesuai dengan keinginan murid. Namun, karena jurusan di
SMA bersifat umum, murid SMA tidak menguasai suatu bidang ilmu secara spesifik dan tidak dituntut
untuk melakukan praktik kerja pada bidang pelajaran yang dipelajari. Hal tersebut membuat murid SMA
belum memiliki keahlian khusus untuk bekerja.
Sama seperti SMA, SMK pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan SMK yang sangat
menonjol jika dibandingkan dengan SMA adalah murid SMK dididik untuk siap menghadapi dunia kerja.
Mata pelajaran yang dipelajari di SMK lebih spesifik dibanding dengan mata pelajaran SMA yang umum.
Hal tersebut membuat murid SMK menguasai suatu bidang secara mendalam, baik dalam teori maupun
praktik. Namun, pembelajaran yang fokus pada suatu bidang membuat siswa SMK tidak leluasa memilih
jurusan saat ingin melanjutkan pendidikan ke universitas. Karena bidang pelajaran yang dipelajari saat
SMK bersifat khusus, pilihan “aman” untuk diambil siswa SMK cenderung terbatas.
Dari penjabaran tersebut dapat kita lihat bahwa siswa SMA lebih diuntungkan dalam memilih
jurusan di perguruan tinggi dan siswa SMK lebih diuntungkan dalam menghadapi dunia kerja. Dengan
kelebihan dan kekurangan SMA dan SMK, siswa – siswi SMP dapat menyesuaikan dengan kebutuhan
masing – masing, apakah ingin lebih bebas memilih jurusan di universitas atau ingin siap kerja dalam
satu jurusan tertentu. Apa pun pilihan para siswa –siswi, yang paling penting adalah kesungguhan dalam
menjalani pilihan itu. Dengan sungguh – sungguh, semua cita– cita siswa – siswi akan tercapai.

Tentukan stuktur teks tersebut dengan menuliskan gagasan-gagasan utama dari setiap strukturnya.
Sajikanlah hasilnya dalam tabel berikut.
Judul teks : Lanjutkan Pendidikan ke SMA atau SMK?
Konteks Deskripsi Penilaian
Kegiatan 2
Tentukan ciri kebahasaan teks itu secara terperinci.
Sajikanlah hasilnya dalam tabel berikut.
Penggunaan kata/Kalimat Kutipan Teks
Penggunaan Kalimat Kompleks

Penggunaan Konjungsi

Kata Rujukan

Pilihan Kata
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4
KD 3.7-4.7/3.8- 4.8
Nama :_______________________ Kelas : ___________

Judul : Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks tanggapan


Tujuan : 1. Menganalisis struktur teks tanggapan
2. Menganalisis ciri kebahasaan teks tanggapan

Alat/Bahan/Sumber :
1. Buku Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas IX, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
2. Buku sumber lain yang relevan
3. Surat kabar, majalah, internet

Baca teks di bawah ini dan tuliskan nama struktur teks berikut dengan benar.

KEBAKARAN HUTAN
Kebun kelapa sawit memang menguntungkan untuk pemasukan devisa negara di bidang ekspor minyak
kelapa sawit. Namun apakah sebanding dengan efek yang diberikan terhadap penduduk Indonesia dan
lingkungan? Perlu kebijakan khusus agar tercipta suatu hubungan simbiosis mutualisme di antara
keduanya.
Kebakaran hutan sudah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan setiap musim kemarau datang
setiap tahunnya te–rutama di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bahkan fenomena ini merujung pada
bencana kabut asap yang tidak hanya melanda beberapa kota besar di Sumatera dan Kalimantan tetapi
juga hingga ke negara-tetangga. selain efek pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan akibat
kebakaran hutan sudah tidak terhitung.
Di sisi lain perluasan perkebunan kelapa sawit yang mendatangkan devisa bagi negara juga cukup
penting, selain itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perkebunan.
Namun, keduanya ternyata tidak dapat berjalan berkesinambungan dan menciptakan yang saling
menguntungkan, karena dari penyelidikan terhadap salah satu faktor kebakaran hutan adalah
pembakaran secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit untuk pembukaan lahan baru.
Di sini peran pemerintah pun kemudian dipertanyakan oleh berbagai pihak, hingga dunia Internasional,
bagaimana pemerintah membuat kebijakan terhadap usahausaha perkebunan sawit dan juga terhadap
eksplorasi hutan di Indonesia.
Perlunya peran pemerintah untuk membuat kebijakan yang memberikan keuntungan bagi kedua pihak
namun tidak juga menyebabkan kerugian bagi penduduk Indonesia dan alam. Sikap dan kebijakan
pemerintah yang tegas terhadap pelaku kejahatan dan kerusakan hutan serta pembuatan aturan dan
ranah kerja yang jelas untuk para pengusaha perkebunan sawit sehingga kedua hal tersebut dapat
berjalan berkesinambungan dan seimbang.

Identifikasi struktur dan kaidah kebahasaan dalam teks. Lihat contoh


a. Contoh
Kebun kelapa sawit memang menguntungkan untuk pemasukan devisa negara di bidang ekspor minyak
kelapa sawit. Namun apakah sebanding dengan efek yang diberikan terhadap penduduk Indonesia dan
lingkungan?
Kalimat kompleks
Kalimat pujian (memang menguntungkan)
Konjungsi (Namun)
b. Perlu kebijakan khusus agar tercipta suatu hubungan simbiosis mutualisme di antara keduanya

c. Bahkan fenomena ini merujung pada bencana kabut asap yang tidak hanya melanda beberapa kota
besar di Sumatera dan Kalimantan tetapi juga hingga ke negara-tetangga.

d. Di sisi lain perluasan perkebunan kelapa sawit yang mendatangkan devisa bagi negara juga cukup
penting, selain itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perkebunan.

e. Namun, keduanya ternyata tidak dapat berjalan berkesinambungan dan menciptakan yang saling
menguntungkan, karena dari penyelidikan terhadap salah satu faktor kebakaran hutan adalah
pembakaran secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit untuk pembukaan lahan baru.

f. Sikap dan kebijakan pemerintah yang tegas terhadap pelaku kejahatan dan kerusakan hutan serta
pembuatan aturan dan ranah kerja yang jelas untuk para pengusaha perkebunan sawit diperlukan
sehingga kedua hal tersebut dapat berjalan berkesinambungan dan seimbang.

Anda mungkin juga menyukai