Anda di halaman 1dari 4

BELAJAR DI RUMAH ke-19 SMPN 1 PLAYEN

Kelas/Semester : VIII/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Hari/ Tanggal :

1. Assalamualaikum, selamat pagi para siswa,


Bagaimana kabar kalian mudah-mudahan sehat selalu
2. Siapkan perlengkapan alat tulis dan pelajari buku paket halaman 61– 63 sebagai salah satu sumber
pembelajaran. Catat hal-hal yang penting
3. Pelajari materi berikut ini dengan saksama
4. Tetap semangat belajar, jaga kondisi, dan taati protokol kesehatan
------------------------------------------------------------------------------------------------------
BDR ke-18 hari Jumat, 9 Oktober 2020 kalian sudah mempelajari struktur teks ekspossisi .

Tujuan pembelajaran hari ini

1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Mengidentifikasi struktur, 3.6.1 Menemukan unsur kebahasaan dalam teks eksposisi yang
unsur kebahasaan, dan aspek dibaca.
lisan dalam teks eksposisi 3.6.2 Menentukan unsur kebahasaan dalam teks eksposisi yang
artikel ilmiah populer dibaca.
(lingkungan hidup, kondisi 3.6.53 Menjelaskan unsur kebahasaan dalam teks eksposisi yang
sosial, dan/atau keragaman dibaca.
budaya, dll) yang
diperdengarkan atau dibaca.
4.6

Nilai karakter:
 disiplin waktu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengumpulkan hasil pembelajaran.
 bertanggung jawab dalam melaporkan hasil pembelajaran
MATERI

Unsur kebahasaan
1. Menggunakan kata teknis atau istilah; berkenaan dengan topik atau ilmu yang dibahas.
Contoh: penebangan liar, hutan lindung,, rawa gambut, sektor kehutanan, fotosintesis, polusi, infeksi
2. Kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (kausalitas)
Kausalitas : dengan demikian, jika, sebab, karena itu, maka, sehingga
3. Kata kerja mental
Kata kerja (verba) terkait dengan hasil pemikiran
Contoh : menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan
4. Kata rujukan
Contoh : berdasarkan data, merujuk pada pendapat, berikut ini, tersebut, itu, ini
5. Menggunakan kohesi dan konjungsi
Kohesi adalah hubungan yang padu dalam teks ditinjau dari struktur kebahasaan
Konjungsi adalah kata hubnug yang menghubungkan atau menggabugkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat
bahkan menghubungkan antarparagraf.
Contoh; Kita wajib melestarikan hutan (kohesinya baik ditinjau dari struktur kalimatnya dengan pola (S P O )
Wajib hutan kita melesterikan ( kohesinya tidak baik}
Konjungsi rronologis : sebelum itu, kemudian, pada akhirnya
Konjungsi pertentangan : sebaliknya, beda halnya, namun, akan tetapi, namun sedangkan

6. Kata-kata Persuasif (mengajak)


Contoh : hendaknya, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, marilah, ayo
7. Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun dari makna asalnya. Contoh Kebakaran
hutan masih terus terjadi; penebangan liar semakin meningkat.

Bacalah teks di bawah ini!


Introspeksi Diri pada Hari Pahlawan

Paragraf Setiap negara mempunyai pahlawan. Cara terbaik menghargai pahlawan adalah tidak
kesatu melupakan jasa-jasanya. Itu sebabnya kita perlu memperingati Hari Pahlawan setiap sepuluh
November agar bisa mencontoh semangat juang. Kita juga dapat mencontoh keikhlasan mereka
saat berjuang melawan penjajah.

Paragraf Sejarah perlunya memperingati Hari Pahlawan bermula dari perlawanan rek arek
kedua Suroboyo pada 10 November 1945. Dengan senjata bambu runcing, mereka melawan penjajah
yang sudah menggunakan senjata canggih termasuk pesawat terbang. Kemudian, diikuti dengan
perlawanan di berbagai daerah, termasuk di Sumatra Utara dan khususnya di Kota Medan yang
dikenal dengan pertempuran di Medan Area, Jalan Bali.

Paragraf Berkat perjuangan para pejuang di masa lalu bangsa Indonesia mampu
ketiga memproklamasikan kemerdekaan dan mempertahankan di masa revolusi fisik. Sekarang giliran
anak-anak bangsa mengisi alam kemerdekaan dengan memberikan yang terbaik bagi masa
depan bangsanya.

Paragraf Sayangnya, tidak banyak putra-putri bangsa Indonesia yang bisa diteladani karena
keempat prestasinya. Lebih banyak yang mementingkan diri pribadi dan golongannya saat sudah
berkuasa. Hal itu terlihat sekali dalam jajaran pemerintahan (birokrasi) maupun legislatif dan
yudikatif. Mereka benar-benar memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkaya diri.
Sementara itu, rakyat yang membutuh perhatian malah diabaikan.

Paragraf Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November pada tahun ini dapat dijadikan momentum
kelima yang tepat untuk melakukan introspeksi diri bagi semua pihak. Kalau setiap anak bangsa
melakukannya dengan penuh kesadaran, mudah-mudahan hasilnya positif. Dalam waktu dekat
bangsa Indonesia dapat ke luar dari krisis. Jika peringatan Hari Pahlawan hanya sebuah kegiatan
rutinitas, makna 10 November pun tidak akan menyentuh masyarakat, juga dapat menyadarkan
pejabat-pejabat pemerintahan untuk tidak saling berseteru dan terus memperjuangkan
kepentingan rakyat.

Paragraf Pada momentum Hari Pahlawan ini kita mengimbau para pejabat di jajaran
keenam pemerintahan, termasuk BUMN/BUMD, pimpinan DPR dan MPR serta seluruh anggota dewan
agar kembali ke fitrah. Ingatlah perjuangan dan cita-cita para pahlawan bangsa. Mari kita
berjuang untuk memakmurkan rakyat. Untuk itu, bekerjalah dengan keras, profesional, dan
bertanggung jawab.

Paragraf Bukan masanya lagi para pejabat pemerintahan menjadikan dirinya seperti raja yang
ketujuh bergelimang kemewahan, sebab rakyat sudah semakin kritis. Begitu juga kehidupan anggota
dewan yang glamour. Momentum Hari Pahlawan ini harus dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah
dengan sebaik-baiknya. Kinerjanya sudah bisa dirasakan di berbagai bidang sehingga rakyat
merasa dirinya tidak salah pilih. Gerakan mencontoh para pahlawan perlu dimasyarakatkan
untuk menyadarkan para pejabat pemerintahan agar tidak menjadi pahlawan kesiangan.

sumber: Kosasih, E dkk. 2017. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbud. (hal.77)
Menelaah unsu kebahasaan dari teks di atas “Introspeksi Diri pada Hari Pahlawan”
Unsur Kebahasaan Paragraf Bukti Kalimat
1. Kata teknis 1 Setiap negara mempunyai pahlawan
3 Indonesia mampu memproklamasikan kemerdekaan dan
mempertahankan di masa revolusi fisik
Hal itu terlihat sekali dalam jajaran pemerintahan (birokrasi) maupun
4 legislatif dan yudikatif.
5 Dalam waktu dekat bangsa Indonesia dapat ke luar dari krisis
7 Begitu juga kehidupan anggota dewan yang glamour. Momentum Hari
Pahlawan ini harus dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah dengan
sebaik-baiknya
2. Konjungsi kausalitas 1 Itu sebabnya kita perlu memperingati Hari Pahlawan setiap sepuluh
November agar bisa mencontoh semangat juang
3 Berkat perjuangan para pejuang di masa lalu bangsa Indonesia mampu
memproklamasikan kemerdekaan dan mempertahankan di masa
revolusi fisik
4 Tidak banyak putra-putri bangsa Indonesia yang bisa diteladani karena
prestasinya.
3. Kata kerja mental 1 Cara terbaik menghargai pahlawan adalah tidak melupakan jasa-
jasanya.
2 Dengan senjata bambu runcing, mereka melawan penjajah yang sudah
menggunakan senjata canggi
6 Pada momentum Hari Pahlawan ini kita mengimbau para pejabat di
jajaran pemerintahan, termasuk BUMN/BUMD, pimpinan DPR dan
7 MPR serta seluruh anggota dewan agar kembali ke fitrah.
Gerakan mencontoh para pahlawan perlu dimasyarakatkan
4. Kata perujukan 1 . Cara terbaik menghargai pahlawan adalah tidak melupakan jasa-
4 jasanya. Itu sebabnya kita perlu memperingati Hari Pahlawan
Hal itu terlihat sekali dalam jajaran pemerintahan (birokrasi) maupun
legislatif dan yudikatif

5. Kata persuasif 6 Mari kita berjuang untuk memakmurkan rakyat. Untuk itu,
bekerjalah dengan keras, profesional, dan bertanggung jawab.
7 Gerakan mencontoh para pahlawan perlu dimasyarakatkan

Latihan tugas menelaah kebahasaan teks eksposisi pada BDR ke-20

Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai