Anda di halaman 1dari 135

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

ANGKATAN XX TAHUN 2022

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


JABATAN AHLI PERTAMA - PERAWAT

OPTIMALISASI UPAYA PENERAPAN PENGIDENTIFIKASIAN


PASIEN KETIKA MELAKUKAN TINDAKAN DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KH. MANSYUR KECAMATAN KINTAP
KABUPATEN TANAH LAUT

OLEH
NAMA : RIANA NORTOYIBA, S.KEP.,NS
NIP. 19951126 202203 2 005
NDH. 22

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KABUPATEN TANAH LAUT BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
2022
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena Rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dan Habituasi ini tepat
pada waktunya dengan judul “Optimalisasi Upaya Penerapan
Pengidentifikasian Pasien Ketika Melakukan Tindakan Di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kh. Mansyur Kecamatan Kintap
Kabupaten Tanah Laut”. Laporan Aktualisasi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Angkatan XX di Badan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022.
Selama mengikuti kegiatan Latihan Dasar hingga proses pembuatan dan
penyelesaian Laporan Aktualisasi ini, berbagai pihak memberikan fasilitas,
membantu, membina, dan membimbing penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Mujiyat, S.Sn.,M.Pd. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Bapak H. Ahmad Bagiawan, S.Pd., M.M. selaku Kepala Bidang
pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
3. Bapak Drs. Zainal Abidin, M.Pd selaku Kasubbid Kompetensi Umum dan
Pilihan Jabatan Administrasi sebagai penguji Rancangan Aktualisasi ini.
4. Bapak Ir. Taufik Rachman, M.Si. selaku Coach yang telah bersedia
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan rancangan
aktualisasi dan habituasi ini.
5. Bapak Agus Riady, S.Kep.,Ns selaku Kasi Yankep yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk menjadi Mentor dalam memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis, serta bersedia berbagi ilmu
dalam penyusunan laporan aktualisasi dan habituasi ini.
6. Bapak dr. Endik Arifianto selaku Direktur RSUD KH.Mansyur.
7. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi “BerAKHLAK”
kepada penulis sehingga penulis dapat memahami serta mengimplementasi
nilai-nilai dasar ASN.
iii
8. Teman-teman sejawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD KH Mansyur Kintap
yang sudah bekerjasama dalam proses aktualisasi ini
9. Seluruh Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XX Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2022 yang telah menjadi penyemangat tersendiri
agenda Latihan Dasar CPNS ini berlangsung.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Aktualisasi dan Habituasi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak memiliki
kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan dengan senang hati. Semoga keberadaan laporan
Rancangan AKtualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Banjarbaru, 28 Agustus 2022


Penulis,

Riana Nortoyiba, S.Kep.,Ns


NIP.19951126 202203 2 005

iv
DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………….. i


LEMBAR PENGESAHAN…......................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang.......................... ...................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi...................................................................... 5
C. Manfaat Aktualisasi..................................................................... 6
D. Isu Aktual ……………………………………………………………….6
E. Ruang Lingkup .............................................................. 9
BAB II GAMBARAN UMUM.................................................................... 10
A. Profil Organisasi........................................................... 10
B. Visi,Misi dan Nilai Organisasi………………………....... 16
C. Tugas Pokok dan Fungsi........................................................ 16
D. Sasaran Kinerja Pegawai....................................................... 22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.................................................... 24
A. Landasan Teori............................................................................... 24
1. Nilai-Nilai BerAkhlak……………………………………………… 24
2. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)…………………………………………………………….… 32
3. Substansif Rancangan Aktualisasi………………………........... 35

v
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI............................................................ 24
B. Landasan Teori.............................................................................. 24
4. Nilai-Nilai BerAkhlak……………………………………………… 24
5. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)……………………………………………………………… 32
6. Substansif Rancangan Aktualisasi………………………........... 35
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi........................... 39
C. Rencana Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi dan
Habituasi......................................................................................... 56
D. Rencana Matrik Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi ............... 59
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI …………………………. 60
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi …………………. 60
B. Proses Penerapan Inisiatif dan Gagasan Kreatif ……………..…. 84
C. Analisis Dampak Kegiatan …………………………………………. 85
D. Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ……………….. 91
E. Realisasi Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi………………….. 93
F. Realisasi Matrik Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi………….. 96
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………… 97
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 97
B. Saran …………………………………………………………………. 98
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 100

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 .................................................................................... 7

Tabel 1.2 .................................................................................... 8

Tabel 2.1 .................................................................................... 12

Tabel 2.2 .................................................................................... 13

Tabel 2.3 .................................................................................... 14

Tabel 2.4 .................................................................................... 22

Tabel 3.1 .................................................................................... 39

Tabel 3.2 .................................................................................... 55

Tabel 3.3 .................................................................................... 58

Tabel 4.1………………………………………………………………. 89

Tabel 4.2………………………………………………………………. 91

Tabel 4.3……………………………………………………………….. 93

Tabel 4.4……………………………………………………………….. 96

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 .................................................................. 10


Gambar 2.3................................................................... 15

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Sejumlah
keputusan-keputusan strategis mulai dari perumusan hingga
pelaksaanannya berpotensi memiliki dampak bagi masyarakat luas.
ASN diharapkan mampu memperbaiki manajemen pemerintahan
yang beorientasi pada pelayanan publik karena ASN tidak lagi
berorientasi melayani atasannya melainkan melayani masyarakat.
Salah satu upaya Pemerintah dalam membangun aparatur
negara yaitu dengan melalui Undang-undang nomor 5 tahun
2014 bahwa pelaksanaan manajemen ASN belum berdasarkan
pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang
diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang
dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan
promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan
yang baik.
Untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari reformasi
biokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang
memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan
wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan
prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASN.
ASN memiliki fungsi dan tugas sebagai pelaksana
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. ASN juga berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum

1
2

pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan


kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Selain itu ASN juga memiliki fungsi dan tugas yang
disebut dengan istilah core values atau nilai-nilai dasar dari ASN
sebagai pondasi kinerja ASN yang profesional.
Core value atau nilai-nilai ASN sering disebut dengan kata
BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Berdasarkan hal tersebut,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia menerbitkan Surat Edaran Menteri PANRB
Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara.
Dalam membentuk ASN yang profesional dan mewujudkan
visi dan misi organisasi melalui kegiatan aktualisasi penulis
bermaksud mengidentifikasi hambatan, masalah, dalam dalam
pelaksanaan tugas sebagai profesi ASN khususnya perawat
sebagai petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH. Mansyur
merupakan rumah sakit kelas D milik Pemerintah Kabupaten Tanah
Laut yang berada di wilayah Kintap dan merupakan pusat
pelayanan kesehatan rujukan dari Puskesmas. RSUD KH. Mansyur
menyelengarakan pelayanan kesehatan dengan upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan
rujukan, menyelenggarakan pendidikan & pelatihan, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. RSUD KH.
Mansyur dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik dan bermutu
dengan aspek pokok kaidah pelayanan yang cepat, tepat, nyaman
dan mudah.
3

Dalam meningkatkan mutu pelayanan tentu RSUD KH.


Mansyur Kintap harus memperhatikan proses dari segala aspek.
Salah satunya Sasaran Keselamatan Pasien.
Menurut WHO hasil dari pelaporan di negara-negara Kejadian
Tidak Diharapkan atau KTD pada pasien rawat inap sebesar 3%
hingga 16% Di New: Zealand KTD dilaporkan berkisar 12,9% dari
angka pasien rawat inap, di negara Inggris Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) sekitar 10.8%, di negara Kanada Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) berkisar 7,5% Joint Commission International
(JCI) melaporkan KTD berkisar 10% dan di United Kingdom,
sedangkan di Australia 16,6%.(Basri, 2021).
Menurut data KKP-RS tahun 2010 di berbagai wilayah provinsi
Indonesia memiliki data kasus insiden terjadinya keselamatan
pasien sejumlah 145 insiden di wilayah sabang Indonesia atau
wilayah Aceh sebesar 0,68%, Sulawesi Selatan 0,69%, Bali 1,4%,
Jawa Barat 2,8%, Sumatera Selatan 6,9%, Jawa Timur 11,7%,
Daerah Istimewa Yogyakarta 13,8%, Jawa Tengah 15,9%, Jakarta
37,9%. Hasil laporan tersebut diketahui bahwa berdasarkan status
kepemilikan rumah sakit tahun 2010 pada triwulan III diperoleh data
bahwa rumah sakit pemerintah daerah yang memiliki persentasi
lebih tinggi sebesar 16% sedangkan data rumah sakit swasta
sebesar 12%(Basri, 2021).
Keselamatan merupakan hal sangat penting dalam setiap
pelayanan kesehatan, sehingga keselamatan merupakan tanggung
jawab dari pemberi jasa pelayanan kesehatan (Ismainar, 2015).
Menurut Standart Akreditasi Rumah Sakit (2022), keselamatan
pasien memiliki 6 sasaran dalam keselamatan pasien salah
satunya adalah ketepatan identifikasi pasien.
Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat fatal, misalnya
kematian dan sebagai pemicu kesalahan lainnya. Berbagai bentuk
kesalahan identifikasi pasien tersebut meliputi pemberian obat pada
pasien yang salah, pembedahan pada pasien yang salah,
4

pemeriksaan patologi anatomi pada pasien yang salah,


pemeriksaan imaging pada pasien yang salah, pemberian tranfusi
pada pasien yang salah, pengambilan spesimen pada pasien yang
salah. Hal tersebut dapat terjadi pada pelayanan kesehatan
(Anggraeni, 2014; Swastikarini, 2019).
Berdasarkan hasil Laporan observasi kepatuhan identifikasi
pasien ruang UGD RSUD KH.mansyur bulan Mei tahun 2022,
didapatkan :
Observant = 20, Patuh = 11, Tidak Patuh = 9, dengan jumlah
Tenaga Medis + Jumlah tenaga kesehatan ruang UGD = 26. Hasil
perhitungan kepatuhan identifikasi pasien di ruang UGD 55%, hasil
perhitungan target capaian masih di bawah standar.
RSUD KH. Mansyur Kintap adalah Rumah sakit pelaksana
teknis di bidang kesehatan, tentu haruslah mampu memberikan
pelayanan yang optimal sebagai garda rujukan kesehatan
publik. Namun, dalam pelaksanaannya RSUD KH.
Mansyur Kintap juga masih memiliki permasalahan yang
harus di tanggulangi agar pelayanan menjadi optimal.
Adapun permasalahan / isu-isu yang ditemukan pada unit kerja
RSUD KH. Mansyur Kintap di Ruang Unit Gawat Darurat yaitu :
1. Kurang optimal dalam melakukan pengkajian triase
2. Belum optimal penerapan pengidentifikasian pasien dalam
melakukan tindakan
3. Kurangnya kepatuhan pasien dan keluarga dalam pemakaian
APD
4. Belum optimalnya pengelolaan sampah medis dan non medis.
5. Lamanya waktu tunggu pasien untuk rawat inap.
6. Kurangnya pengetahuan pasien tentang alur pelayanan IGD.
Dalam hal keberhasilan kegiatan Aktualisasi ini, maka
penulis akan melakukan penganalisisan terkait masalah/isu-isu
yang ada di unit kerja RSUD KH. Mansyur Kintap dengan
menggunakan metode analisis kriteria Aktual, Problematik,
5

Kekhalayakan, dan Layak (APKL) dan metode analisis kriteria


Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) sebagai dasar
penentuan isu.
Dalam penerapan Aktualisasi ini dibutuhkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK pada diri setiap ASN. Selain itu, juga dituntut
untuk mampu mengaktualisasikannya agar terbentuknya ASN
profesional yang produktif, efektif, dan efisien dalam bekerja serta
memiliki jiwa berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.

B. Tujuan Aktualisasi
a. Tujuan Umum
Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK,
yang merupakan akronim dari berorientasi pelayanan,
akuntabel, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam
rangka optimalisasi penerapan pengidentifikasian pasien
ketika melakukan tindakan di RSUD KH. Mansyur Kintap.

b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengoptimalkan penerapan pengidentifikasian
pasien ketika melakukan tindakan sehingga terciptanya
keamanan dan kenyamanan pasien, yang mana tujuan ini
sejalan dengan tujuan RSUD KH. Mansyur Kintap yaitu
sebagai fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan
yang unggul dan nyaman didukung SDM yang
professional, handal, inovatif serta prosedur layanan yang
efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kepatuhan petugas pemberi pelayanan
medis dalam menerapkan pengidentifikasian pasien.
3. Berfikir kritis dalam menetapkan isu berdasarkan
kedudukan dan peran PNS, Smart ASN, serta Manajemen
ASN.
6

C. Manfaat Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat yang positif bagi pembaca, maupun yang
merasakan dampak dari terwujudnya inovasi dalam kegiatan
yang akan dilaksanakan, manfaat yang dimaksud seperti :
1. Bagi penulis : mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta kedudukan
dan peran ASN dalam NKRI (Whole of Government,
Manajemen ASN dan Pelayanan Publik).
2. Bagi Instansi : dapat menambah wawasan, menumbuhkan
kesadaran dan meningkatkan kepatuhan terhadap standart
operasional yang berlaku.
3. Bagi Masyarakat : mendapatkan jaminan pelayanan yang
aman dan nyaman saat mejalani pelayanan medis.

D. Isu Aktual
Berdasarkan pengalaman selama bekerja di ruang Instalasi Gawat
Darurat RSUD KH.Mansyur Kintap sebagai perawat dan setelah
berkonsultasi dengan Kepala Seksi Keperawatan (mentor) serta
pembimbing (coach), maka ditemukan beberapa isu yaitu :
1. Kurang optimal dalam melakukan pengkajian triase
2. Belum optimal penerapan pengidentifikasian pasien dalam
melakukan tindakan
3. Kurangnya kepatuhan pasien dan keluarga dalam pemakaian
APD
4. Belum optimalnya pengelolaan sampah medis dan non medis.
5. Lamanya waktu tunggu pasien untuk rawat inap.
6. Kurangnya pengetahuan pasien tentang alur pelayanan IGD.
Dari ketiga isu diatas, dilakukan analisis untuk menentukan isu
prioritas. Metode analisis yang digunakan adalah metode APKL
(Aktual, Problemik, Kekhalayakan, Layak)
7

dan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) sebagai


berikut :
1. Aktual : isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga sekarang.
2. Problemik : isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera
dicari penyebab dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan : isu yang diangkat secara langsung menyangkut
derajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang.
4. Layak : isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung
jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Table 1.1 Analisis Isu Dengan Metode APKL
No ISU Kriteria TOTAL PRIORITAS
A P K L NILAI
1 Kurang optimal dalam 4 5 4 4 17 II
menerapkan pengkajian
triage
2 Kurang Optimal dalam 5 5 4 4 18 I
menerapkan
pengidentifikasian pasien
ketika melakukan tindakan
3 Kurangnya kepatuhan pasien 3 4 4 4 15 IV
dan keluarga dalam
pemakaian APD
4 Belum optimalnya 4 3 5 4 16 III
pengelelolaan sampah medis
dan non medis.
5 Lamanya waktu tunggu 3 4 3 3 13 VI
pasien untuk rawat inap.
6 Kurangnya Pengetahuan 4 3 3 4 14 V
pasien tentang alur
pelayanan IGD.

Keterangan : 5 = Sangat Besar, 4 = Besar, 3 Sedang, 2 = Kecil, 1 = Sangat Kecil.


8

Setelah dilakukan analisis terhadap tiga isu di atas dengan


metode APKL dengan menggunakan angket penilaian APKL,
maka telah ditemukan dua isu yang skor penilaiannya paling tinggi.
Selanjutnya kedua isu tersebut kembali dilakukan analisis
menggunakan metode USG (Urgent, Seriousness, dan Growth)
yaitu :
1. Urgency : berkaitan dengan seberapa mendesak isu tersebut
harus diselesaikan terkait dengan waktu pemecahan masalah
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut
2. Seriousness : berkaitan dengan keseriusan permasalahan
yang ditinjau dari dampak permasalahan terhadap munculnya
masalah-masalah baru yang ditimbulkan apabila isu tersebut
segera di atasi.
3. Growth : berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan isu
tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan selesai akan semakin memburuk jika
dibiarkan.
Tabel 1.2 Analisis Isu Dengan Metode USG
No ISU Kriteria Total Prioritas
U S G Nilai
1 Kurang optimal dalam 4 5 5 14 II
menerapkan pengkajian
triage
2 Kurang optimal dalam 5 5 5 15 I
menerapkan
pengidentifikasian
pasien ketika melakukan
tindakan
3 Belum optimalnya 4 4 5 13 III
pengelelolaan sampah
medis dan non medis.

Keterangan : 5 = Sangat Besar, 4 = Besar, 3 Sedang, 2 = Kecil, 1 = Sangat Kecil


9

Dari hasil analisis metode USG tersebut, dapat disimpulkan


bahwa isu yang paling dominan adalah “Kurang optimal dalam
menerapkan pengidentifikasian pasien ketika melakukan
tindakan” dengan total skor 15 point sehingga menjadi
prioritas dalam kegiatan aktualisasi.

E. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilakukan di ruang Instalasi
Gawat Darurat RSUD KH. Mansyur Kintap yang dilaksanakan
selama 30 hari kerja yang dimulai pada tanggal 18 Juli 2022
sampai 23 Agustus 2022.

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini meliputi mata pelatihan


untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara, agenda
Nilai- nilai Dasar PNS BerAKHLAK, agenda Manajemen ASN dan
Pelayan Masyarakat, serta aktualisasi mata pelatihan untuk
pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil Organisasi
1. Profil Umum Rumah Sakit

Gambar 2.1 RSUD KH. Mansyur Kintap

Secara geografis, lelak wilayah Kabupaten Tanah Laut berada


di bagian selatan wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan
posisi 1 1 4⁰3⁰'2⁰" sampai 115º20'00"Bujur Timur dan 3º30'33"
sampai 4º10'30" Lintang Selatan. Sacara administrasi wilayah
kabupaten Tanah Laut memiliki luas wilayah daratan mencapai 3.
631, 35 krn'(363. 1 35 Ha) atau 9, 1 7% dari luaswilayah Kalsel.
Kabupaten Tanah Laut terdiri dari 1 1 (sebelas) wilayah
kecamatan yang terbagi datam 128 Desa dan 5 Kelurahan.
Luas wilayah Kabupaten Tanah Laut adalah 3. 631, 35 kmz
(363. 135 ha) atausekitar 9, 71 % dari luas Provinsi Kalimantan
Selatan secara administratif terdiridari 11 wilayah kecamatan 128
desa dan 5 kelurahan. Daerah yang paling luas adalah Kecamatan
Jorong dengan luas 628, 00 km2,kemudian Kecamatan Batu
Ampar seluas 548, 10 km2 dan Kecamatan Kintapdengan luas
537, 00 km2, sedangkan kecamatan yang luas daerahnya paling
kecil adalah Kecamatan Kurau dengan luas hanya 127, 00 km2.

10
11

Kecamatan Kintap dimana merupakan lokasi RSUD K.H


Mansyur yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tanah
Laut,memiliki Luas Wilayah 537, 00 Km2 dengan jumlah Desa 14
Desa. Secara letak geografis Kecamatan Kintap terletak pada 115,
378º- 115, 078° Bujur Timur3, 56197º-3, 94786º Lintang Selatan
dengan batas-batas
 Sebelah Utara : Kabupaten Banjar
 Sebelah Timur : Kabupaten Tanah Bumbu
 Sebelah Barat : Kecamatan Jorong
 Sebelah Selatan: Laut Jawa
RSUD KH. Mansyur tepatnya berada di Jalan Pusaka No. 01 RT
01/1 Desa Kintap, Kecamatan Kintap dengan kode pos 70883.
RSUD KH. Mansyur merupakan salah satu unsur organisasi
perangkat daerah dengan disahkannya peraturan daerah tentang
pembentukan susunan organisasi dan tata kerja RSUD KH.
Mansyur dengan Perbup Nomor : 21 Tahun 2019 Tentang
Pembentukan, Organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis
Daerah RSUD KH. Mansyur pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanah laut. Berikut gambaran umum Unit Pelayanan Terpadu
Rumah Sakit Umum Daerah KH. Mansyur :
1) Nama Rumah Sakit : RSUD KH. Mansyur
2) Nama Direktur Rumah Sakit : dr. Endik Arifianto
3) Tipe Rumah Sakit :D
4) Alamat : Jalan Pusaka No. 01 RT 01/1
Desa Kintap, Kecamatan
Kintap dengan kode pos 70883
5) No. Telpon : 0813-4977-6575
6) No. Registrasi Rumah Sakit : 6301020
7) No. & Tgl Ijin Operasional RS :
503/002/DPMPTSP/IX/2018 & 19 September 2018
8) Luas Tanah : 13 Km²
9) Luas Bangunan : 4,169 m²
12

10) Kapasitas Tempat Tidur RS :


Tabel 2.1 Kapasitas Tempat Tidur RSUD KH. Mansyur
No. Tempat Tidur Jumlah
1 Kelas I 4
2 Kelas II 8
3 Kelas III 40
4 Ruang Bayi 1
5 HCU 2

11) Jenis Pelayanan


Rawat Jalan, yaitu :
a. Poli Umum
b. Poli KIA
c. Poli Anak
d. Poli Geriatri
e. Poli Penyakit Dalam
f. Poli Gizi
g. Poli Gigi
12) Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengelola seluruh sumber daya yang ada di rumah sakit
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Rumah sakit saat ini
memiliki 199 orang tenaga tetap.
13

Tabel 2.2 tabel sumber daya manusia


Jumlah
No Jabatan
PNS CPNS PTT
1 Direktur 1 - -
2 Kepala Subbag Tata Usaha 1 - -
3 Kasi Pelayanan Keperawatan 1 - -
4 Kasi Pelayanan Medis dan 1 - -
Penunjang Medis
5 Dokter Umum 2 3 6
6 Dokter Gigi 1 - 1
7 Dokter Spesialis Penyakit - - 1
Dalam
8 Dokter Spesialis Anak - - 1
9 Dokter Spesialis Obgyn - - 2
10 Perawat 6 19 28
11 Perawat gigi 1 - 1
12 Bidan 5 9 21
13 Penyuluh Kesehatan 2 - 1
Masyarakat
14 Ahli Gizi/Nutrisionis 4 1 -
15 Perekam Medis 1 - -
16 Sanitarian 1 - -
17 Radiographer 1 -
18 Apoteker 2 - -
19 Asisten Apoteker 1 1 -
20 Ahli Teknologi Laboratorium 3 - 4
Medik
21 Tenaga Kesehatan - - 2
Masyarakat
22 Tenaga Teknik - - 5
Kefarmasian
23 Tenaga Humas - - 1
24 Tenaga Keuangan - - 1
25 Tenaga IT - - 1
26 Admin Rawat Inap - - 1
27 Admin Loket - - 1
28 Admin Laboratorium - - 1
29 Admin Apotek - - 1
30 Admin UGD - - 3
31 Teknisi - - 2
32 Petugas Sterilisasi - - 1
33 Tenaga Kasir - - 6
34 Pengurus Barang - - 2
35 Juru Masak - - 5
36 Pendistribusian Rekam Medik - - 1
37 Sopir Ambulance - - 4
14

38 Petugas Kebersihan - - 5
39 Tenaga Sopir - - 1
40 Petugas Laundry - - 4
41 Pemulasaran Jenazah - - 1
42 Satpam - - 8
43 Terapis gigi dan mulut - 1 -
44 Verifikator Keuangan - 1 -
45 Tenaga Administrasi - - 3
Kesehatan
46 Tenaga Radiologi - - 1
47 Tenaga Elektromedik - - 1
48 Administrasi Pendaftaran - - 3
Total 34 35 130

13) Sarana, Prasarana dan Pelalatan


a. Fisik Bangunan
Sarana fisik bangunan yang dimiliki RSUD KH.Mansyur Kintap
dapat dilihat dalam Tabel Berikut :
Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana RSUD KH. Mansyur
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Gedung Kantor Berlantai Dua 1 unit
2 Instalasi Gizi (Dapur) 1 unit
3 Asrama Perawat 0 unit
4 Kamar Jenazah 1 unit
5 Rumah Dinas Kepala RS 0 unit
6 Rumah Dinas Dokter Spesialis 4 4 unit
Dasar
7 Gedung IPSRS 1 unit
8 TPS Limbah B3 1 unit
15

b. Peralatan
1. Alat Kesehatan
Dalam operasionalnya RSUD KH. Mansyur
mempersiapkan dan menggunakan peralatan kesehatan
terdiri dari :
a) Alat Kedokteran
b) Alat Keperawatan dan Kebidanan
c) Alat Kesehatan
Yang berkualitas, standar dan bersertifikat, serta
berkalibrasi
2. Sarana Lainnya
a) Mobil Dinas Direktur : 1 buah
b) Mobil Ambulan : 2 buah
c) Mobil Jenazah : 1 buah
d) Tempat Parkir (umum) : 2 area
e) Tempat Parkir (Ambulan) : 1 area
2. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur organisasi


16

IGD IPSRS

FRANSISCA PURBA, S.Kep.Ns AGUNG RIFA’I

RAWAT INAP IPAL

SUNARNI, AMK IRMA YULANDA, AM.KL

RAWAT JALAN STERILISASI

AULIA RAHMAH, A.Md.Keb NORLAILA, SKM

FARMASI LAUNDRY

YATRIPINA, S.FARM, Apt MULIYANI

GIZI PEMULASARAN JENAZAH

EKA MAULIDA, AMG ISMAIL SONI

B. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


1. Visi
Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang
Konfrehensif, Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli
(KINTAP)
2. Misi
Misi RSUD KH. Mansyur adalah :
a. Meningkatkan mutu layanan yang ditunjang dengan sarana
prasarana dan peralatan yang memadai serta tempat yang
nyaman.
b. Menjadikan lingkungan rumah sakit yang tertata, bersih dan
rapi serta suasana layanan yang 5S (senyum, salam, sapa,
sopan, dan santun).
c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan
kemampuan memberikan layanan serta cepat dan tepat
melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
d. Mengembangkan jenis dan ketersediaan layanan melalui
sistem manajemen modern dan representatif.
17

e. Meningkatkan kepedulian rumah sakit terhadap kepuasan


Pasien dan karyawan.
3. Nilai organisasi
Nilai-nilai yang mendasari pelayanan RSUD KH. Mansyur
adalah Sikap kerja pegawai rumah sakit dalam melaksanakan
tugas didasarkan atas nilai-nilai kerjasama, keterbukaan,
bertanggungjawab dan tulus ikhlas.

C. Tugas Pokok dan Fungsi


1. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD KH. Mansyur Kintap
a. Tujuan Pokok RSUD KH. Mansyur Kintap
Rumah sakit mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan,
penelitian, dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat.
b. Fungsi RSUD KH. Mansyur Kintap
RSUD KH. Mansyur mempunyai fungsi, sebagai berikut:
1) Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan
kesehatan
2) Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan
pemerintahan Daerah di bidang Pelayanan
3) Penyusunan rencana dan program, monitoring,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
4) Pelayanan medis
5) Pelayanan keperawatan
6) Pelayanan penunjang medis dan non medis
7) Pelayanan rujukan
8) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
9) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat
18

10) Pengelolaan urusan kepegawian, hukum, hubungan


masyarakat, organisasi dan tatalaksana serta rumah
tangga, perlengkapan, dan umum.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Ahli Pertama.

Berdasarkan pemenPAN nomor 35 tahun 2019 pasal 8 Uraian


kegiatan Perawat Ahli Pertama, meliputi:

1. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu


2. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada
keluarga
3. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada
masyarakat;
4. memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut;
5. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan;
6. melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam
pelayanan keperawatan
7. melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan
standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya
pencegahan infeksi
8. melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa
yang berdampak pada pelayanan kesehatan
9. mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular
10. merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11. membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan
12. menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
(merumuskan, menetapkan tindakan)
19

13. menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga


(merumuskan, menetapkan tindakan)
14. melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/ kritikal
15. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
16. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
17. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan
18. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi
19. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi
20. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi
21. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur
22. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan
diri
23. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
dan pengaturan suhu tubuh
24. melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus
baru pada individu
27. melakukan support kepatuhan terhadap intervensi
kesehatan pada individu
28. melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
20

30. melakukan peningkatan/penguatan kemampuan


sukarelawan dalam meningkatkan masalah kesehatan
masyarakat
31. melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi
persepsi
34. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi
sensorik
35. melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami
hambatan komunikasi
36. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
pada area medikal bedah
37. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area anak
38. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area maternitas
39. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area komunitas
40. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
di area jiwa
41. melakukan perawatan luka
42. melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien
selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai
kasus dan kondisi pasien
43. melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan
dokter
44. melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer
21

48. melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan


49. melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan
antar shift/unit/fasilitas kesehatan
50. melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka
melakukan fungsi ketenagaan perawat
51. melakukan preseptorship dan mentorship

D. Sasaran Kerja Pegawai

Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan rencana


dan target yang akan dicapai oleh seorang ASN dalam kurun
waktu penilaian yang yang bersifat nyata dan terukur.
Berikut ini adalah Rencana SKP yang akan dilaksanakan pada
masa aktualisasi dan habituasi sebagai seorang Perawat di ruang
IGD Rumah Sakit :
a. Melakukan Pendokumentasian Keperawatan dengan benar.
b. Melaksanakan Pemberian Asuhan Keperawatan.
22

SASARAN KINERJA PEGAWAI PERAWAT AHLI PERTAMA

Periode Penilaian :
RSUD KH. Mansyur Kintap April sampai dengan Desember
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Riana Nortoyiba, S.Kep.,Ns Nama dr. Endik Arifianto
NIP 19951126 202203 2 005 NIP 19820321 201001 1 002
Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda Tk. I/IIIb Pangkat/Gol. Ruang Penata Tingkat I/IIId
Jabatan Ahli Pertama-Perawat Jabatan Direktur Rumah Sakit
Unit Kerja RSUD KH. Mansyur Kintap Unit Kerja RSUD KH. Mansyur Kintap
TARGET
NO. RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU MIN MAX/SINGLE SATUAN
TARGET
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A. KINERJA UTAMA
Melakukan praktik dan pendokumentasian keperawatan Melakukan Pengkajian Keperawatan 300 Laporan/
1. dengan benar sebagai upaya tercapainya kriteria hasil Lanjutan pada Individu
asuhan keperawatan yang diharapkan. Logbook
Memberikan konsultasi data pengkajian 300 Laporan/
keperawatan dasar/lanjut;
Logbook
Melakukan Komunikasi Terapeutik dalam 300 Laporan/
Pemberian Asuhan Keperawatan
Logbook
Merumuskan Diagnosa Keperawatan pada 300 Laporan/
Individu
Logbook
23

Membuat Prioritas Diagnosa Keperawatan 300 Laporan/


dan Masalah Keperawatan
Logbook
Menyusun Rencana Tindakan 300 Laporan/
Keperawatan pada Individu (Merumuskan,
Menetapkan Tindakan) Logbook
Melakukan Evaluasi Tindakan 300 Laporan/
Keperawatan pada Individu
Logbook
Melakukan Pemenuhan Kebutuhan Rasa 280 Laporan/
Nyaman dan Pengaturan Suhu Tubuh
Logbook
Melakukan Tindakan Keperawatan 280 Laporan/
Pemenuhan Nutrisi
Logbook
Melakukan Pendidikan Kesehatan Pada 280 Laporan/
Individu Pasien
Logbook
Melakukan tindakan keperawatan pada 280 Laporan/
kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal
Logbook
Melakukan pendokumentasian tindakan 280 Laporan/
keperawatan
Logbook

B. KINERJA TAMBAHAN
1.

2
.
3.
Tabel 2.3 Sasaran Kinerja Pegawai
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
1. Nilai-Nilai ASN BerAKHLAK
Berdasarkan pada nilai-nilai dasar BerAkhlak yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang harus diterapkan dan
ditanamkan pada Aparatur Sipil Negara (ASN), maka perlu
diketahui indikator- indikator dari ketujuh dasar tersebut yaitu :
a. Berorientasi Pelayanan
Dari berbagai sumber, definisi nilai dasar sendiri adalah
kondisi ideal atau kewajiban moral tertentu yang
diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan
tugas instansi atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik
adalah pedoman mengenai kewajiban moral ASN yang
ditunjukkan dalam sikap atau perilaku terhadap apa yang
dianggap/dinilai baik atau tidak baik, pantas atau tidak
pantas baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam
pergaulan hidup sehari-hari. Adapun kode perilaku adalah
pedoman mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan,
tulisan, dan ucapan ASN dalam melaksanakan
tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari yang merujuk
pada kode etik. Penjabaran berikut ini akan mengulas
mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai
Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu :

24
25

1) Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat


Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang
pertama ini diantaranya :
a) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
b) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
dan
d) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja
sama.
2) Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat
diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang kedua ini diantaranya :
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
yang luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah; dan
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
3) Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga
ini diantaranya :
a) Mempertanggung jawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik; dan
b) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong
kinerja pegawai.
26

Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima


ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara
berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain :
pendidikan, pelatihan, pengembangan ide
kreatif, kolaborasi, dan benchmark. Alangkah baiknya
apabila seluruh ASN dapat menampilkan kinerja yang
merujuk pada nilai dasar orientasi mutu dalam
memberikan layanan kepada publik. Setiap individu
aparatur turut memikirkan bagaimana langkah
perbaikan yang dapat dilakukan dari posisinya masing-
masing. Di lain pihak, pimpinan melakukan
pemberdayaan aparatnya secara optimal, dan
memberikan arah menuju terciptanya layanan prima
yang dapat memuaskan stakeholders dengan
memberikan superior customer value.
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kitadengar, tetapi
tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar
kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang
sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering
disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki
arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya
kepada publik.
27

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,


kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah
seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20
Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah :
1) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi
2) Kemampuan menggunakan kekayaan dan
barangmilik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien
3) Kemampuan menggunakan Kewenangan
jabatannya denganberintegritas tinggi
Aspek-Aspek Akuntabilitas :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja
c. Kompeten
Nilai dasar lainnya adalah kompeten, yang berarti
kecakapan atau ketrampilan yang dimiliki seseorang dalam
bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya kompeten
atau memiliki kecakapan dan ketrampilan dalam
menjalankan tugas dan pekerjaan yang diembannya.
Seseorang dianggap kompeten apabila mereka dapat
melaksanakan tugas-tugas tertentu secara profesional.
Kompeten berkaitan erat dengan profesionalisme.
Profesionalisme ASN merupakan aspek penting dalam
28

upaya meningkatkan kualitas layanan publik sesuai


dengan agenda reformasi birokrasi. Untuk itu, pengelolaan
ASN yang profesional harus didasarkan pada kualitas,
kompetensi, dan hasil penilaian kinerjanya, sehingga ASN
dapat mendukung secara optimal kinerja organisasi sesuai
tugas dan fungsinya masing-masing.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat
diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor
20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan
bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah;
2) Membantu orang lain belajar; dan
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Perilaku kompeten ini sebagaiamana dalam poin 5


Surat Edaran Menteri PANRB menjadi bagian dasar
penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk
mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan
organisasi/instansi.
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan
pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat
meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah. Peningkatan kompetensi ini sangat
penting, bahkan telah diamanatkan dalam ketentuan
Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS, bahwa
setiap aparatur diberikan hak 20 jam pelatihan setiap
tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN dapat
melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.
29

d. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia
yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-
beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik
harus dapat menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat
menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja,
ASN diyakini dapat lebih produktif.
Nilai dasar berikutnya adalah harmonis. ASN diharapkan
bersikap harmonis dalam lingkungan kerjanya. Perilaku
yang harmonis tergambar dengan sikap saling menghargai
dan peduli dengan sesamanya. Terciptanya harmonisasi
dalam lingkup organisasi dapat membangun lingkungan
kerja yang kondusif, yang pada akhirnya berefek kepada
keberhasilan pencapaian tujuan, tugas dan fungsi
organisasi.
Suasana yang harmonis dalam suatu organisasi akan
membuat kenyamanan bagi semua pegawai di
lingkungannya. Kenyamanan dalam hubungan yang baik
antar anggota di dalam organisasi akan membuahkan
kerjasama yang baik sehingga memperlancar tugas dan
fungsi organisasi.
Harmonis, panduan perilakunya adalah; menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong
orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif.
e. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa
Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia.
Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.
Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul
30

dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus


Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving
or showing firm and constant supportor allegiance to a
person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan
dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi)”.
Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makna
“loyalitas” sebagai berikut :
1) Kepatuhan atau kesetiaan
2) Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan
yang konstan kepada organisasi tempatnya bekerja
3) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang
kepada orang lain atau sesuatu (misalnya organisasi)
yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang
tersebut
4) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain
yang ditunjukkan dengan memberikan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang
atau sesuatu
5) Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
emosional manusia, sehingga untuk mendapatkan
kesetiaan seseorang maka kita harus dapat
mempengaruhi sisi emosional orang tersebut.
6) Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental
manusia untuk memiliki, mendukung, merasa aman,
membangun keterikatan dan menciptakan keterikatan
emosional. Loyal merupakan salah satu nilai yang
terdapat dalam
Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara dengan panduan perilaku :
31

1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi
dan negara; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.

f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk
hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala
perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri
sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk
hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada
akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya
organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima
perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang
berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan
proses internal yang berkesinambungan.Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuh kembangkan dalam diri individu
maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai
bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis
versus berpikir kreatif.
32

g. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap
aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan
memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat
mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita.
Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi
bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah dan
mempercepat mencapai tujuan bersama.
Kolaboratif, panduan perilakunya ialah;
memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

2. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)


dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
ASN wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat
memahami peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas :
a) ASN, merupakan pegawai berstatus tetap dan
memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP)
33

b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja


(PPPK), merupakan pegawai dengan perjanjian
kerja sesuai kebutuhan instansi dalam jangka
waktu tertentu
c) Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur
Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah dan
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan politik.
d) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan
luar negeri. Namun demikian merupakan satu
kesatuan.
2) Fungsi pegawai ASN adalah :
a) Pelaksana Kebijakan Publik
b) Pelayan Publik
c) Perekat dan Pemersatu Bangsa
3) Pegawai ASN bertugas :
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
d) Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawab dengan baik, dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah
mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya (Fatimah & Irawati, 2016).
34

b. Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin
pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM
talenta digital, literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia
di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital
terdiri dari kurikulum digital skill,digital safety, digital
culture, dan digital ethics.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan
menggunakan internet dan media digital. Namun begitu,
acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan
teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal
literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik
yang bukan sekadar menitik beratkan pada kecakapan
untuk menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital
juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna
media digital dalam melakukan proses mediasi media
digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020 ; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi
digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan
alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan
penuh tanggung jawab. Keempat pilar yang menopang
literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan
kecakapan dalam bermedia digital. Etika bermedia digital
meliputi kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola
etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu
dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
35

memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai


Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
sehari-hari. Keamanan bermedia digital meliputi
kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dala
kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK
serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari
rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita
berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib
yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling
melindungi hak digital setiap warga negara.

3. Substantif Bidang Tugas


Keselamatan Pasien adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem
tersebut meliputi assessmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
36

Adapun sasaran keselamatan pasien berdasarkan, Standart


Akreditasi Rumah Sakit (2022) dan Pedoman Nasional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Edisi III tahun 2015,
sebagai berikut :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai/ high –
alert
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien
Operasi.
5. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan.
6. Pengurangan Risiko Cedera Karena Jatuh.
Untuk memberikan pelayanan yang paripurna sebagaimana
yang menjadi tujuan RSUD KH. Mansyur Kintap, tentu
peningkatan pelayanan dari segala aspek harus di terapkan.
Salah satunya menerapkan pengidentifikasian pasien dengan
benar yang merupakan salah satu dari sasaran keselamatan
pasien.
Identifikasi pasien adalah suatu proses pemberian tanda atau
pembeda yang mencakup nomor rekam medis dan identitas
pasien dengan tujuan agar dapat membedakan antara pasien
satu dengan pasien lainnya guna ketepatan pemberian
pelayanan, pengobatan dan tindakan atau prosedur kepada
pasien.
Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal penting, karena
berhubungan dengan keselamatan pasien. Kesalahan karena
keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek diagnosis dan
pengobatan. Kesalahan karena keliru pasien dapat merugikan
pasien, menyebabkan pasien tidak mendapatkan terapi yang
tepat, membuat pasien cidera, bahkan bisa menyebabkan
cacat atau kematian pasien.
37

Menurut Indikator Nasional Mutu, identifikasi pasien secara


benar adalah proses identifikasi yang dilakukan pemberi
pelayanan dengan menggunakan minimal dua penanda
identitas seperti : nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam
medis, NIK sesuai dengan di tetapkan di Rumah Sakit.
Identifikasi dilakukan secara visual (melihat) dan atau verbal
(lisan).
Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara benar
pada setiap keadaan terkait tindakan intervensi pasien, seperti :
 Pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian cairan
intravena, pemberian dara dan produk darah, radioterapi,
dan nutrisi.
 Prosedur tindakan : tindakan operasi atau tindakan invasif
lainnya sesuai kebijakan yang ditetapkan rumah sakit
 Prosedur diagnostik : pengambilan sampel, fungsi lumbal,
endoskopi, kateterisasi jantung, pemeriksaan radiologi dan
lain-lain.
 Kondisi tertentu : pasien tidak dapat berkomunikasi (dengan
ventilator), pasien bayi, pasien tidak sadar, bayi kembar.

Kepatuhan Identifikasi Pasien (KIP) di dalam Indikator Nasional


Mutu dapat di ukur dengan standart kepatuhan minimal 80%
pada target 100% dengan rumus perhitungan :

Jumlah Observant yang melakukan identifikasi pasien secara benar


X 100
Jumlah pemberi pelayanan
38

Indikator Nasional Mutu adalah tolak ukur yang digunakan


untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Indikator Nasional Mutu terdiri dari :

1. Kepatuhan kebersihan tangan


2. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
3. Kepatuhan identifikasi pasien
4. Waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi
5. Waktu tunggu rawat jalan
6. Penundaan operasi elektif
7. Kepatuhan waktu visite dokter
8. Pelaporan hasil kritis laboratorium
9. Kepatuhan penggunaan formulariun nasional
10. Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)
11. Kepatuhan upaya pencegahan resiko pasien jatuh
12. Kecepatan waktu tanggap komplain
13. Kepuasaan pasien

Instalasi Gawat Darurat RSUD KH. Mansyur adalah pemberi


layanan pertama/garda terdepan yang mana pasien harus
diberikan tindakan yang tepat dan benar. Dalam proses
pelayanan identifikasi pasien ini tentu hal penting yang harus di
terapkan dengan benar.
39

B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi.


Rancangan aktulisasi digunakan sebagai penerapan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan memperhatikan Visi dan Misi organisasi
RSUD KH. Mansyur. Berikut diuraikan rancangan aktualisasi sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi

Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Kegiatan Kegiatan dengan terhadap Visi- Nilai-Nilai
Nilai BerAKHLAK Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. PERSIAPAN
1. Melakukan 1) Melakukan 1) Dokumentasi a. Berorientasi Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi konsultasi dengan konsultasi dengan Pelayanan berkontribusi visi mendukung nilai-
dengan Coach Coach Menyampaikan RSUD KH.Mansyur nilai dasar
Coach terkait rancangan aktualisasi Kintap yaitu organisasi RSUD
rancangan 2) Mencatat hasil 2) .Catatan perbaikan, kepada Coach dengan Mewujudkan KH. Mansyur yaitu
kegiatan konsultasi berupa bimbingan dan ramah dan sopan Pelayanan RSUD KH. melaksanakan
aktualisasi perbaikan, saran dari Coach Mansyur yang tugas didasarkan
bimbingan dan Konfrehensif, Indah, atas nilai-nilai
saran dari Coach Nyaman, Tanggap, kerjasama,
40

b. Akuntabel Andal, dan Peduli keterbukaan,


Menyampaikan (KINTAP) bertanggungjawab
rancangan aktualisasi Dengan misi yaitu dan tulus ikhlas.
dengan baik dan Meningkatkan mutu
bertanggung jawab layanan yang
c. Kompeten ditunjang dengan
Meningkatkan sarana prasarana dan
kompetensi diri dengan peralatan yang
sikap mau belajar memadai serta tempat
d. Harmonis Menghargai yang nyaman.
pendapat, bimbingan
dan saran dari Coach
e. Loyal
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar sebagai
bahasa interaksi
dengan Coach
merupakan kaidah tata
bahasa yang sudah
menjadi Pedoman
41

f. Adaptif
Perbaikan dari Coach
segera dikerjakan agar
rancangan aktualisasi
diperbaiki secara
berkesinambungan
g. Kolaboratif
Melakukan konsultasi
dan musyawarah
dalam mengambil
keputusan serta
menghargai
komunikasi dan
konsultasi dengan
Coach
42

2 Melakukan 1) Menyiapkan 1) Tersedianya a. Berorientasi Melakukan konsultasi Dengan


konsultasi Bahan Konsultasi Bahan Konsultasi pelayanan : dengan mentor dalam melaksanakan
dengan Mentor Cekatan dalam mewujudkan visi kegiatan ini
terkait 2) Melaporkan 2) Dokumentasi menyiapkan bahan organisasi yaitu menguatkan nilai-
rancangan rencana kegiatan kegiatan saat untuk dikonsultasikan Mewujudkan nilai kerjasama,
kegiatan kepada mentor melaporkan kepada mentor Pelayanan RSUD KH. keterbukaan,
aktualisasi rencana kegiatan b. Akuntabel : Mansyur yang bertanggungjawab
3) Meminta 3) Tersedia Menyiapkan bahan Konfrehensif, Indah, dan tulus ikhlas.
persetujuan persetujuan konsultasi dengan Nyaman, Tanggap,
kepada mentor rencana kegiatan cermat sebelum Andal, dan Peduli
yang akan dikonsultasikan (KINTAP) Dengan
dilaksanakan c. Kompeten : misi yaitu
Melaporkan rencana Meningkatkan mutu
kegiatan kepada layanan yang
mentor sebaik mungkin ditunjang dengan

d. Harmonis : sarana prasarana dan

Berhati-hati dalam peralatan yang

menyediakan dan memadai serta tempat


melaporkan rencana yang nyaman.
kegiatan agar tercipta
suasana kerja yang
kondusif
43

e. Loyal :
Meminta persetujuan
terlebih dahulu kepada
mentor dalam
pelakanaan kegiatan
demi menjaga nama
baik instansi
f. Adaptif :
Dapat menerima kritik
dan saran yang
diberikan oleh mentor
g. Kolaboratif :
Keterbukaan dalam
menyampaikan setiap
kegiatan yang akan
dilakukan kepada
mentor
44

3 Melakukan 1) Melaporkan 1) Adanya rencana a. Berorientasi Melakukan konsultasi Dengan


koordinasi rencana kegiatan kegiatan Pelayanan : dengan mentor dalam melaksanakan
dengan petugas kepada petugas Bersikap ramah dan mewujudkan visi kegiatan ini
kesehatan kesehatan terkait cekatan pada saat organisasi yaitu menguatkan nilai-
terkait melakukan koordinasi Mewujudkan nilai kerjasama,
2) Melakukan 2) Dokumentasi dengan rekan kerja Pelayanan RSUD KH. keterbukaan,
konsultasi dan Kegiatan saat b. Akuntabel : Mansyur yang bertanggungjawab
koordinasi kepada melakukan Koordinasi dilakukan Konfrehensif, Indah, dan tulus ikhlas.
tim sasaran koordinasi dengan menjabarkan Nyaman, Tanggap,
keselamatan isu yang ada Andal, dan Peduli
pasien (SKP) dilapangan secara apa (KINTAP) Dengan
terkait adanya misi yaitu
pengelolaan c. Kompeten : Meningkatkan mutu
identifikasi pasien Koordinasi dilakukan layanan yang
dengan petugas yang ditunjang dengan
memiliki pengalaman sarana prasarana dan

d. Harmonis : peralatan yang

Menjalin komunikasi memadai serta tempat


dengan baik terkait yang nyaman.
dengan rencana
penerapan identifikasi
pasien.
45

e. Loyal :
Melakukan
perencanaan
penerapan
pengidentifikasian
pasien sesuai standard
sasaran keselamatan
pasien.
f. Adaptif :
Dapat menyesuaikan
diri dalam menghadapi
setiap perubahan
mengenai pelayanan
medis.
g. Kolaboratif :
Melakukan diskusi
dengan sesama profesi
agar kegiatan ini
terlaksana dengan baik
46

B KEGIATAN
4 Mengadakan 1) Membuat materi 1) Materi sosialisasi a. Berorientasi Melakukan konsultasi Dengan
sosialisasi pada sosialisasi digital digital : berupa Pelayanan dengan mentor dalam melaksanakan
petugas dalam media materi power point Pada saat mewujudkan visi kegiatan ini
kesehatan tentang atau video simulasi. sosialisasi di organisasi yaitu menguatkan nilai-
ruangan IGD pentingnya Ruangan IGD Mewujudkan nilai kerjasama,
RSUD KH. penerapan bersikap ramah dan Pelayanan RSUD KH. keterbukaan,
Mansyur Kintap Identifikasi pasien komunikatif Mansyur yang bertanggungjawab
2) Melakukan 2) Dokumentasi b. Akuntabel Konfrehensif, Indah, dan tulus ikhlas.
konsultasi dengan konsultasi dengan Membuat Nyaman, Tanggap,
Mentor dan Mentor materi sosialisasi Andal, dan Peduli
koordinasi Tim digital (KINTAP)
Sasaran melakukannya Dengan misi
Keselamatan dengan penuh Meningkatkan
Pasien tanggung jawab profesionalisme
3) Melakukan 3) Bukti pelaksanaan c. Kompeten sumber daya manusia
sosialisasi pada sosialisasi dan Melaksanakan dan kemampuan
petugas dokumentasi sosisalisasi pada memberikan layanan
kesehatan di IGD kegiatan yang Petugas kesehatan serta cepat dan tepat

telah dilaksanakan akan bersikap melalui pendidikan


professional serta dan pelatihan
memberikan berkelanjutan
47

4) Melakukan diskusi 4) Bukti mengisi form sosialisasi dengan


pengkajian dan pengkajian pasien kualitas terbaik
validasi data dengan benar. c. Harmonis
pasien dengan Tidak akan membeda-
benar. bedakan petugas
kesehatan pada saat
sosialisasi dan
membangun
lingkungan yang
kondusif
d. Loyal
Sosialisasi pentingnya
penerapan
pengidentifikasian
pasien bertujuan untuk
mengoptimalkan
penerapan
pengidentifikasian
pasien.
48

e. Adaptif
Meningkatkan
wawasan dan
kepatuhan dalam
mensosialisasikan
pentingnya penerapan
pengidentifikasian
pasien.
g. Kolaboratif
Melaksanakan
sosialisasi pada
Pemberi pelayanan di
IGD melakukannya
bersama dengan tim
Sasaran Keselamatan
Pasien
agar tercapai
tujuan
yang sama
49

5 Memfasilitasi 1) Mendata sarana 1) Sarana dan a. Berorientasi Melakukan konsultasi Dengan


sarana dan prasarana prasarana Pelayanan dengan mentor dalam melaksanakan
prasarana yang penunjang untuk penunjang Melakukan koordinasi mewujudkan visi kegiatan ini
kurang untuk pelaksanaan pelaksanaan dengan kepala organisasi yaitu menguatkan nilai-
menunjang identifikasi pasien identifikasi pasien ruangan antusias dan Mewujudkan nilai kerjasama,
pelaksanaan dengan benar di dengan benar pada mendatanya Pelayanan RSUD KH. keterbukaan,
identifikasi ruang IGD RSUD. petugas kesehatan b. Akuntabel Mansyur yang bertanggungjawab
pasien dengan KH. Mansyur di IGD Lengkap Membuat data dengan Konfrehensif, Indah, dan tulus ikhlas.
benar. 2) Berkonsultasi 2) Dokumentasi saat objektif dan teliti. Nyaman, Tanggap,
dengan melakukan c. Kompeten Andal, dan Peduli
kepala konsultasi dengan menfasilitasi sarana (KINTAP)
ruangan IGD kepala ruangan IGD dan prasarana yang Dengan misi
RSUD. KH. RSUD KH. Mansyur kurang dengan sesuai Meningkatkan
Mansyur fungsinya. kepedulian rumah
untuk d. Harmonis sakit terhadap
memfasilitasi Mengaplikasikan kepuasan Pasien dan
sarana dan bersama-sama karyawan.
prasarana dengan rekan kerja
yang kurang fasilitas penunjang.
50

e. Loyal
Sarana dan prasaran
penunjang penerapan
pengidentifikasian
pasien bertujuan untuk
mengoptimalkan
penerapan
pengidentifikasian
pasien.
f. Adaptif
Dapat teraplikasikannya
penerapan identifikasi
pasien dengan
tersedianya sarana dan
prasarana penunjang
g. Kolaboratif
Bekerjasama dalam
mengidentifikasi
sarana dan prasarana
penunjang dalam
penerapan identifikasi
pasien.
51

C EVALUASI
6 Evaluasi 1) Memantau 1) Dokumen hasil a. Berorientasi Melakukan konsultasi Dengan
Kegiatan penerapan pemantauan dan pelayanan : dengan mentor dalam melaksanakan
identifikasi pasien dokumentasi Melakukan perbaikan mewujudkan visi kegiatan ini
dengan kegiatan tiada henti apabila ada organisasi yaitu menguatkan nilai-
menggunakan kekurangan dalam Mewujudkan nilai kerjasama,
lembar checklist penerapan Pelayanan RSUD KH. keterbukaan,
petugas dalam pengidentifikasian Mansyur yang bertanggungjawab
menerapkan pasien dengan benar Konfrehensif, Indah, dan tulus ikhlas.
identifikasi pasien. b. Akuntabel : Nyaman, Tanggap,
2) Meminta saran 2) Adanya saran Bertanggung jawab Andal, dan Peduli
dan kritik kepada perbaikan dari atas kegiatan yang (KINTAP)
mentor dan coach kegiatan yang dilaksanakan Dengan misi
dilaksanakan. c. Kompeten : Meningkatkan
Terus meningkatkan profesionalisme
kompetensi diri dengan sumber daya manusia
meminta kritik dan dan kemampuan
saran kepada mentor memberikan layanan
atas kegiatan yang serta cepat dan tepat
telah dilakukan melalui pendidikan
dan pelatihan
berkelanjutan
52

d. Harmonis :
Menerima kritik dan
saran yang diberikan
dengan terbuka.
e. Loyal :
Melakukan
pemantauan
penerapan identifikasi
pasien apakah sudah
sesuai dengan
pedoman nasional
keselamatan pasien.
f. Adaptif :
terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas demi
meningkatkan derajat
kesehatan dengan
setinggi- tingginya
g. kolaboratif :
Selalu melakukan
kerjasama dengan
53

teman sejawat
maupun dengan rekan
kerja lain.
7 Penyampaian 1) Membuat laporan 1) Adanya laporan a. Berorientasi Melakukan konsultasi Dengan
hasil laporan pelaksanaan Aktualisasi pelayanan: Terus dengan mentor dalam melaksanakan
kegiatan kegiatan melakukan mewujudkan visi kegiatan ini
Aktualisasi Aktualisasi perbaikan atas organisasi yaitu menguatkan nilai-
2) Melakukan 2) Adanya kegiatan yang telah Mewujudkan nilai kerjasama,
konsultasi dengan dokumentasi dilaksanakan Pelayanan RSUD KH. keterbukaan,
mentor dan coach kegiatan b. Akuntabel : Mansyur yang bertanggungjawab
3) Mempersiapkan Menyampaikan hasil Konfrehensif, Indah, dan tulus ikhlas.
hasil laporan 3) Tersedianya file laporan dengan jujur Nyaman, Tanggap,
kegiatan hasil laporan dan tanggung jawab Andal, dan Peduli
aktualisasi kegiatan aktualisasi c. Kompeten : (KINTAP)
Melakukan Dengan misi
pembuatan Meningkatkan
pelaporan sebaik profesionalisme
mungkin sumber daya manusia

d. Harmonis : dan kemampuan

Meminta bimbingan memberikan layanan

kepada mentor dan serta cepat dan tepat

coach dengan sopan melalui pendidikan


54

serta menerima kritik dan pelatihan


dan saran agar bisa berkelanjutan
menjadi lebih baik
lagi
e. Loyal :
Seminar hasil
aktualisasi termasuk
dalam rangkaian
kegiatan pelatihan
dasar CPNS yang
diatur dalam
Peraturan Lembaga
Administrasi
Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun
2021
f. Adaptif :
Menjadikan kritik dan
saran yang diberikan
sebagai motivasi untuk
dapat
mengembangkan
55

kreativitas di era yang


terus berubah- ubah
g. Kolaboratif :
Laporan aktualisasi
dan habituasi ini
dilakukan dengan
melibatkan berbagai
instansi dalam
penyelesaiannya.
56

C. Penjadwalan Kegiatan Rancangan Aktualisasi dan Habituasi.


Rancangan penjadwalan kegiatan aktulisasi digunakan sebagai rentang waktu penerapan rancangan nilai- nilai
dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dengan
memperhatikan Visi dan Misi organisasi RSUD KH. Mansyur Berikut diuraikan rancangan aktualisasi sebagaimana
tabel di bawah ini.

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Waktu Kegiatan Tempat Pelaksanan

(1) (2) (3) (4) (5)


Kegiatan
A. PERSIAPAN
1. Melakukan konsultasi Melakukan konsultasi dengan Coach Sosial Media
dengan Coach terkait (Whatsapp Group)
rancangan kegiatan Mencatat hasil konsultasi berupa Sosial Media
aktualisasi perbaikan, bimbingan dan saran dari 18-21 Juli 2022 (Whatsapp Grup)
Coach
2. Melakukan konsultasi Menyiapkan Bahan Konsultasi
dengan Mentor terkait RSUD KH. Mansyur
Melaporkan rencana kegiatan kepada
rancangan kegiatan Kintap
mentor
aktualisasi
Meminta persetujuan kepada mentor
57

3. Melakukan koordinasi dengan Melaporkan rencana kegiatan kepada RSUD KH. Mansyur
petugas kesehatan terkait petugas kesehatan terkait 22-26 Juli 2022 Kintap

Melakukan konsultasi dan koordinasi RSUD KH. Mansyur


kepada tim sasaran keselamatan pasien Kintap
(SKP) terkait pengelolaan identifikasi
pasien
B. PELAKSANAAN
4. Mengadakan sosialisasi pada Membuat materi sosialisasi digital dalam RSUD KH. Mansyur
petugas kesehatan ruangan media tentang pentingnya penerapan 27 Juli-30 Juli Kintap
IGD RSUD KH. Mansyur Identifikasi pasien
Kintap

Melakukan konsultasi dengan Mentor RSUD KH. Mansyur


dan koordinasi Tim Sasaran Kintap
Keselamatan Pasien

Melakukan sosialisasi pada petugas 02 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur


kesehatan di IGD Kintap
Melakukan diskusi pengkajian pasien
dan validasi data pasien dengan benar.
58

5 Memfasilitasi sarana prasarana Mendata sarana dan prasarana 03–05 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur
yang kurang untuk menunjang penunjang untuk pelaksanaan Kintap
pelaksanaan identifikasi pasien identifikasi pasien dengan benar di
dengan benar. ruang IGD RSUD. KH. Mansyur.

berkonsultasi dengan mentor dan kepala 06- 10 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur
ruangan IGD RSUD. KH. Mansyur untuk Kintap
memfasilitasi sarana dan prasarana yang
kurang
C EVALUASI
6 Evaluasi Kegiatan Memantau penerapan identifikasi pasien 11-14 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur
mulai pengisian form pengkajian dan Kintap
proses tindakan

Meminta saran dan kritik kepada mentor RSUD KH. Mansyur


dan coach Kintap

7 Penyampaian hasil laporan Membuat laporan pelaksanaan kegiatan 15-22 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur
kegiatan Aktualisasi Aktualisasi Kintap

Melakukan konsultasi dengan mentor RSUD KH. Mansyur


dan coach Kintap
Mempersiapkan hasil laporan kegiatan RSUD KH. Mansyur
aktualisasi Kintap

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Aktualisasi


59

D. Rencana Matrik Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi.


Dari penjabaran rancangan penjadwalan kegiatan aktualisasi di atas, dapat disajikan dalam matrik sebagai berikut :

Tabel 3.3 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi


Juli Agustus
No Kegiatan
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A. Persiapan
Melakukan konsultasi dengan Coach terkait
1
rancangan kegiatan aktualisasi
Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait
2
rancangan kegiatan aktualisasi
Melakukan koordinasi dengan petugas
3
kesehatan terkait
B. Pelaksanaan
Mengadakan sosialisasi pada petugas kesehatan
4
ruangan IGD RSUD KH. Mansyur Kintap
Memfasilitasi sarana prasarana yang kurang

5 untuk menunjang pelaksanaan identifikasi


pasien dengan benar.
C. Evaluasi
6 Evaluasi Kegiatan
7 Penyampaian hasil laporan kegiatan Aktualisasi
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan habituasi dengasn judul


Optimalisasi Upaya Penerapan Pengidentifikasian Pasien Ketika
Melakukan Tindakan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah KH Mansyur Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Juli
sampai 22 Agustus 2022 dan bertempat di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah KH Mansyur Kintap.
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rancangan yaitu sejumlah
7 (tujuh) kegiatan yang seluruhnya telah berlangsung. Kegiatan tersebut
antara lain:
a. Melakukan konsultasi dengan Coach terkait rancangan kegiatan
aktualisasi
b. Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait rancangan kegiatan
aktualisasi
c. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan terkait.
d. Mengadakan sosialisasi pada petugas kesehatan ruangan IGD
RSUD KH. Mansyur Kintap.
e. Memfasilitasi sarana prasarana yang kurang untuk menunjang
pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar.
f. Evaluasi Kegiatan
g. Penyampaian hasil laporan kegiatan Aktualisasi
Adapun pelaksanaan aktualisasi dengan judul Optimalisasi Upaya
Penerapan Pengidentifikasian Pasien Ketika Melakukan Tindakan di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah KH Mansyur
Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut, kegiatan yang telah saya
laksanakan sebagai berikut :

60
61

1. Kegiatan 1
a. Melakukan konsultasi dengan Coach terkait rancangan kegiatan
aktualisasi
a) Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi dengan Coach
2) Mencatat hasil konsultasi berupa perbaikan, bimbingan dan saran
dari Coach
b) Output/Hasil Kegiatan :
1) Dokumentasi konsultasi dengan Coach
2) Catatan perbaikan, bimbingan dan saran dari Coach
b. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Berorientasi Pelayanan : Menyampaikan rancangan aktualisasi
kepada Coach dengan ramah dan sopan
2) Akuntabel : Menyampaikan rancangan aktualisasi dengan baik dan
bertanggung jawab
3) Kompeten : Meningkatkan kompetensi diri dengan sikap mau
belajar
4) Harmonis : Menghargai pendapat, bimbingan dan saran dari Coach
5) Loyal : Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagai bahasa interaksi dengan Coach merupakan kaidah tata
bahasa yang sudah menjadi Pedoman
6) Adaptif : Perbaikan dari Coach segera dikerjakan agar rancangan
aktualisasi diperbaiki secara berkesinambungan
7) Kolaboratif : Melakukan konsultasi dan musyawarah dalam
mengambil keputusan serta menghargai komunikasi dan konsultasi
dengan Coach
c. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi visi RSUD KH.Mansyur Kintap yaitu Mewujudkan
Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif, Indah, Nyaman,
Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP). Dengan misi yaitu Meningkatkan
mutu layanan yang ditunjang dengan sarana prasarana dan peralatan yang
memadai serta tempat yang nyaman.
d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini mendukung nilai-nilai dasar organisasi RSUD KH. Mansyur
yaitu melaksanakan tugas didasarkan atas nilai-nilai kerjasama,
keterbukaan, bertanggungjawab dan tulus ikhlas.
62

e. Analisis Dampak
Kegiatan berkonsultasi dengan Coach untuk mendiskusikan isu
permasalahan prioritas yang diambil sudah sesuai dengan penapisan isu
yang tepat dan sesuai dengan isu aktual di instansi serta kemungkinan
cara apa yang bisa di aktualisasikan pada saat masa habituasi di instansi
yang bisa mengatasi/meminimalisir permasalahan terjadi.
Kegiatan ini bertujuan agar aktualisasi akan tepat sasaran serta optimal
sesuai dengan arahan baik coach maupun mentor.
Bila kegiatan ini tidak terlaksana maka akan sulit untuk melaksanakan
aktualisasi yang tepat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit KH
Mansyur.
f. Foto Kegiatan.

Kegiatan Tahapan 1 :
Melakukan Konsultasi dengan Coach bapak Ir. Taufik
Rahman, M.Si

Output/Hasil Tahapan 2:
Dokumentasi Konsultasi dengan Coach Via Zoom
63

Kegiatan Tahapan 2 :
Mencatat Hasil Perbaikan

Output Hasil Kegiatan Tahapan 2:


Catatan Perbaikan
64

2. Kegiatan 2
a. Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait rancangan kegiatan
aktualisasi
a) Tahapan Kegiatan :
1) Menyiapkan Bahan Konsultasi
2) Melaporkan rencana kegiatan kepada mentor
3) Meminta persetujuan kepada mentor
b) Output/Hasil Kegiatan :
1) Tersedianya Bahan Konsultasi
2) Dokumentasi kegiatan saat melaporkan rencana kegiatan
3) Tersedia persetujuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Berorientasi Pelayanan : Cekatan dalam menyiapkan bahan untuk
dikonsultasikan kepada mentor
2) Akuntabel : Menyiapkan bahan konsultasi dengan cermat sebelum
dikonsultasikan
3) Kompeten : Melaporkan rencana kegiatan kepada mentor sebaik
mungkin
4) Harmonis : Berhati-hati dalam menyediakan dan melaporkan
rencana kegiatan agar tercipta suasana kerja yang kondusif
5) Loyal : Meminta persetujuan terlebih dahulu kepada mentor dalam
pelakanaan kegiatan demi menjaga nama baik instansi
6) Adaptif : Dapat menerima kritik dan saran yang diberikan oleh
mentor
7) Kolaboratif : Keterbukaan dalam menyampaikan setiap kegiatan
yang akan dilakukan kepada mentor
c. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Melakukan konsultasi dengan mentor dalam mewujudkan visi organisasi
yaitu Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif,
Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP) Dengan misi yaitu
Meningkatkan mutu layanan yang ditunjang dengan sarana prasarana dan
peralatan yang memadai serta tempat yang nyaman.
d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan ini menguatkan nilai-nilai kerjasama,
keterbukaan, bertanggungjawab dan tulus ikhlas.
65

e. Analisis Dampak
Kegiatan berkonsultasi dengan Mentor/ Kepala Seksi Pelayanan
Keperawatan untuk mendiskusikan isu permasalahan prioritas yang
diambil sudah sesuai dengan isu aktual yang terjadi di instansi, penyebab
serta kemungkinan penghambat kenapa permasalahan tersebut terajadi.
Dan menentukan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut
yang dapat di aktualisasikan pada masa habituasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama antara atasan dan
pegawai serta mengidentifikasi permasalahan aktual yang terjadi dan
merumuskan kemungkinan cara mengatasi/meminimalisir permasalahan
tersebut sehingga RSUD KH Mansyur dapat optimal dalam menyediakana
pelayanan kesehatan dan medis bagi masyarakat.
Bila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan sulit mengetahui apa saja
permasalahan serta kemungkinan penghambat yang menyebabkan
permasalahan itu terjadi, dan cara mengatasinya. Jika permasalahan ini
tidak di atasi maka akan membahayakan keselamatan pasien.
f. Foto Kegiatan.

Kegiatan Tahapan 1 :
Menyiapkan bahan konsultasi

Output/hasil Tahapan 1 :
Tersedianya bahan Konsultasi
66

Kegiatan Tahapan 2 :
Melaporkan rencana kegiatan pada mentor

Output/Hasil kegiatan Tahapan 2:


Jadwal Matrix
67

Kegiatan Tahapan 3 :
Meminta persetujuan Mentor

Output/hasil Kegiatan Tahapan 3 :


Kartu Kendali coach
68

3. Kegiatan 3
a. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan terkait
a) Tahapan Kegiatan :
1) Melaporkan rencana kegiatan kepada petugas kesehatan
terkait
2) Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada tim sasaran
keselamatan pasien (SKP) terkait pengelolaan identifikasi
pasien
b) Output/Hasil Kegiatan :
1) Adanya rencana kegiatan
2) Dokumentasi Kegiatan saat melakukan koordinasi
b. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Berorientasi Pelayanan : Bersikap ramah dan cekatan pada
saat melakukan koordinasi dengan rekan kerja
2) Akuntabel : Koordinasi dilakukan dengan menjabarkan isu yang
ada dilapangan secara apa adanya
3) Kompeten : Koordinasi dilakukan dengan petugas yang
memiliki pengalaman
4) Harmonis : Menjalin komunikasi dengan baik terkait dengan
rencana penerapan identifikasi pasien.
5) Loyal : Melakukan perencanaan penerapan pengidentifikasian
pasien sesuai standard sasaran keselamatan pasien.
6) Adaptif : Dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi setiap
perubahan mengenai pelayanan medis.
7) Kolaboratif : Melakukan diskusi dengan sesama profesi agar
kegiatan ini terlaksana dengan baik.
c. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Melakukan konsultasi dengan mentor dalam mewujudkan visi organisasi
yaitu Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif,
Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP) Dengan misi
yaitu Meningkatkan mutu layanan yang ditunjang dengan sarana
prasarana dan peralatan yang memadai serta tempat yang nyaman.
d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan ini menguatkan nilai-nilai kerjasama,
keterbukaan, bertanggungjawab dan tulus ikhlas.
69

e. Analisis Dampak
Kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan terkait untuk
menentukan cara mengatasi permasalahan tersebut sesuai dengan
bidangnya.
Kegiatan ini bertujuan agar menjalin komunikasi yang baik antar tenaga
kesehatan dalam menentukan pelayanan yang tepat dalam
mengatasi/meminmaliasir masalah.
Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka akan sulit dalam menjalankan
aktualisasi dan menjadi tidak terarah karena tidak arahan dari petugas
kesehatan yang berfokus pada keselamatan pasien. Dan juga
berdampak pada keselamatan pasien karena permasalahan tidak
teratasi.
f. Foto Kegiatan.

Kegiatan Tahapan 1 :
Melaporkan rencana kegiatan pada petugas terkait

Output/hasil Tahapan 1 :
Adanya Rencana Kegiatan (jadwal matrix)
70

Kegiatan Tahapan 2 :
Melakukan Konsultasi dengan tim sasaran keselamatan pasien
(SKP)

Output/hasil Tahapan 2 :
Hasil konsultasi (List SOP)
71

4. Kegiatan 4
a. Mengadakan sosialisasi pada petugas kesehatan ruangan IGD RSUD
KH. Mansyur Kintap.
a) Tahapan Kegiatan :
1) Membuat materi sosialisasi digital dalam media tentang
pentingnya penerapan Identifikasi pasien
2) Melakukan konsultasi dengan Mentor dan koordinasi Tim
Sasaran Keselamatan Pasien
3) Melakukan sosialisasi pada petugas kesehatan di IGD
4) Melakukan diskusi pengkajian dan validasi data pasien dengan
benar.
b) Output/Hasil Kegiatan :
1) Materi sosialisasi digital : berupa materi power point atau video
simulasi.
2) Dokumentasi konsultasi dengan Mentor.
3) Bukti pelaksanaan sosialisasi dan dokumentasi kegiatan yang
telah dilaksanakan.
4) Bukti mengisi form pengkajian pasien dengan benar.
b. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Berorientasi Pelayanan : Pada saat sosialisasi di
Ruangan IGD bersikap ramah dan komunikatif
2) Akuntabel : Membuat materi sosialisasi digital
melakukannya dengan penuh tanggung jawab
3) Kompeten : Melaksanakan sosisalisasi pada Petugas
kesehatan akan bersikap professional serta
memberikan sosialisasi dengan kualitas terbaik.
4) Harmonis : Tidak akan membeda- bedakan petugas
kesehatan pada saat sosialisasi dan membangun
lingkungan yang kondusif
5) Loyal : Sosialisasi pentingnya penerapan
pengidentifikasian pasien bertujuan untuk
mengoptimalkan penerapan pengidentifikasian pasien.
6) Adaptif : Meningkatkan wawasan dan kepatuhan dalam
mensosialisasikan pentingnya penerapan
pengidentifikasian pasien.
7) Kolaboratif : Melaksanakan sosialisasi pada Pemberi
pelayanan di IGD melakukannya bersama dengan tim
Sasaran Keselamatan Pasien agar tercapai tujuan yang
sama
72

c. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi


Melakukan konsultasi dengan mentor dalam mewujudkan visi organisasi
yaitu Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif,
Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP). Dengan misi
Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan kemampuan
memberikan layanan serta cepat dan tepat melalui pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan
d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan ini menguatkan nilai-nilai kerjasama,
keterbukaan, bertanggungjawab dan tulus ikhlas.
e. Analisis Dampak
Melakukan sosialisasi pada petugas kesehatan khususnya yang
bertempat di instalasi gawat darurat adalah untuk menambah wawasan
dalam menerapkan identifikasi pasien, serta dapat memahami proses
pengkajian pasien dengan benar.
Kegiatan sosilalisisasi ini juga bertujuan untuk menumbuhkan
kepatuhan dalam menerapkan identifikasi pasien, karena jika identifikasi
yang salah akan berdampak pada keselamatan pasien.
Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka tidak adanya media dalam
penyampaian informasi, sehingga akan sulit nantinya dalam
menerapkan pengidentifikasian pasien karena kurangnya terpapar
informasi dan sasaran keselamatan pasien pun tidak
terimplementasikan dengan baik.
f. Foto Kegiatan.

Kegiatan Tahapan 1 :
Membuat Media Sosialisasi

Output/hasil Tahapan 1 :
Membuat Power point dan Video
73

Kegiatan Tahapan 2 :
Konsultasi dengan Mentor dan tim SKP

Output/Hasil Kegiatan Tahapan 2 :


Kartu kendali mentor

Kegiatan Tahapan 3 :
Melakukan Sosialisasi
74

Output/Hasil Kegiatan Tahapan 3 :


Bukti Pelaksanaan Sosialisasi (Absensi)

Kegiatan Tahapan 4 :
Melakukan diskusi pengkajian

Output/Hasil Kegiatan Tahapan 4 :


Lembar Pengkajian
75

5. Kegiatan 5
a. Memfasilitasi sarana prasarana yang kurang untuk menunjang
pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar.
a) Tahapan Kegiatan :
1) Berkonsultasi dengan kepala ruangan IGD RSUD. KH.
Mansyur untuk memfasilitasi sarana dan prasarana yang
kurang
2) Mendata sarana dan prasarana penunjang untuk pelaksanaan
identifikasi pasien dengan benar di ruang IGD RSUD. KH.
Mansyur
b) Output/Hasil Kegiatan :
1) Dokumentasi saat melakukan konsultasi dengan kepala
ruangan IGD RSUD KH. Mansyur
2) Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan identifikasi
pasien dengan benar pada petugas kesehatan di IGD Lengkap
b. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Berorientasi Pelayanan : Melakukan koordinasi dengan kepala
ruangan antusias dan mendatanya
2) Akuntabel : Membuat data dengan objektif dan teliti.
3) Kompeten : menfasilitasi sarana dan prasarana yang kurang
dengan sesuai fungsinya.
4) Harmonis : Mengaplikasikan bersama-sama dengan rekan
kerja fasilitas penunjang.
5) Loyal : Sarana dan prasaran penunjang penerapan
pengidentifikasian pasien bertujuan untuk mengoptimalkan
penerapan pengidentifikasian pasien.
6) Adaptif : Dapat teraplikasikannya penerapan identifikasi pasien
dengan tersedianya sarana dan prasarana penunjang
7) Kolaboratif : Bekerjasama dalam mengidentifikasi
sarana dan prasarana penunjang dalam penerapan
identifikasi pasien.
c. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Melakukan konsultasi dengan mentor dalam mewujudkan visi organisasi
yaitu Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif,
Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP)
Dengan misi Meningkatkan kepedulian rumah sakit terhadap kepuasan
Pasien dan karyawan.
76

d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Dengan melaksanakan kegiatan ini menguatkan nilai-nilai kerjasama,
keterbukaan, bertanggungjawab dan tulus ikhlas.
e. Analisis Dampak
Kegiatan ini untuk menganalisis kemungkinan permasalahan yang
menghambat pelaksanaan pengidentifikasian di Instalasi gawat darurat
dapat terimplementasikan dengan baik. Selain meningkatkan informasi,
sarana dan prasarana juga sangat di butuhkan untuk menunjang
kegiatan ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sarana dan prasarana yang di
butuhkan dalam menunjang pelayanan khususnya instalasi gawat
darurat, serta untuk memfasilitasi dengan penomoran bed agar
memudahkan dalam melakukan pegidentifikasian pasien sementara
saat gelang identitas belum ada.
Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka permasalahan mungkin belum
tuntas dan pelaksanaan pun akan menjadi kurang optimal dalam
menerapkan pengidentifikasian pasien.
f. Foto Kegiatan.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kegiatan Tahapan 1 :
14. Berkonsultasi dengan Mentor dan Kepala Ruangan IGD
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22. Output/hasil Tahapan 1 :
23. Dokumentasi berkonsultasi dengan Mentor dan Kepala
24. Ruangan IGD
25.
26.
77

Kegiatan Tahapan 2 :
Mendata sarana dan prasarana penunjang

Output/Hasil Kegiatan Tahapan 2 :


Sarana dan prasarana penunjang
78

6. Kegiatan 6
a. Evaluasi Kegiatan
a) Tahapan Kegiatan :
1) Memantau penerapan identifikasi pasien mulai pengisian form
pengkajian dan proses tindakan menggunakan lembar checklist
petugas dalam menerapkan pengidentifikasian pasien.
2) Meminta saran dan kritik kepada mentor
b) Output/Hasil Kegiatan :
1) Dokumen hasil pemantauan dan dokumentasi kegiatan
2) Adanya saran perbaikan dari kegiatan yang dilaksanakan.
b. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Berorientasi Pelayanan : Melakukan perbaikan tiada henti
apabila ada kekurangan dalam penerapan pengidentifikasian
pasien dengan benar
2) Akuntabel : Bertanggung jawab atas kegiatan yang
dilaksanakan
3) Kompeten : Terus meningkatkan kompetensi diri dengan
meminta kritik dan saran kepada mentor atas kegiatan yang
telah dilakukan
4) Harmonis : Menerima kritik dan saran yang diberikan dengan
terbuka.
5) Loyal : Melakukan pemantauan penerapan identifikasi pasien
apakah sudah sesuai dengan pedoman nasional keselamatan
pasien.
6) Adaptif : terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas demi
meningkatkan derajat kesehatan dengan setinggi- tingginya
7) Kolaboratif : Selalu melakukan kerjasama dengan teman
sejawat maupun dengan rekan kerja lain.
c. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Melakukan konsultasi dengan mentor dalam mewujudkan visi organisasi
yaitu Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif,
Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP)
Dengan misi Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan
kemampuan memberikan layanan serta cepat dan tepat melalui
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dengan melaksanakan kegiatan ini menguatkan nilai-nilai kerjasama,
keterbukaan, bertanggungjawab dan tulus ikhlas
79

e. Analisis Dampak
Kegiatan evaluasi ini untuk mengukur sejauh mana progress
pelaksanaan dan dampak yang di timbulkan dari kegiatan tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan dan mengevaluasi
kegiatan yang sudah terlaksana apakah sesuai tujuan atau belum.
Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka kegiatan aktualisasi ini tidak
terprogress dan berkembang.
f. Foto Kegiatan
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37. Kegiatan Tahapan 1 :
Memantau Penerapan Pengidentifikasian pasien
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

Output/Hasil Kegiatan Tahapan 1 :


Hasil Pemantauan (Lembar Pengkajian Terisi)
80

Kegiatan Tahapan 2 :
Meminta kritik dan saran

Output/Hasil Kegiatan Tahapan 2 :


kritik dan saran perbaikan dari mentor
81

7. Kegiatan 7
a. Penyampaian hasil laporan kegiatan Aktualisasi
a) Tahapan Kegiatan :
1) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Aktualisasi
2) Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach
3) Mempersiapkan hasil laporan kegiatan aktualisasi
b) Output/Hasil Kegiatan :
1) Adanya laporan Aktualisasi
2) Adanya dokumentasi kegiatan
3) Tersedianya file hasil laporan kegiatan aktualisasi
b. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1) Berorientasi Pelayanan : Terus melakukan perbaikan atas
kegiatan yang telah dilaksanakan.
2) Akuntabel : Menyampaikan hasil laporan dengan jujur dan
tanggung jawab
3) Kompeten : Melakukan pembuatan pelaporan sebaik mungkin.
4) Harmonis : Meminta bimbingan kepada mentor dan coach
dengan sopan serta menerima kritik dan saran agar bisa
menjadi lebih baik lagi
5) Loyal : Seminar hasil aktualisasi termasuk dalam rangkaian
kegiatan pelatihan dasar CPNS yang diatur dalam Peraturan
Lembaga Administrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2021.
6) Adaptif : Menjadikan kritik dan saran yang diberikan sebagai
motivasi untuk dapat mengembangkan kreativitas di era yang
terus berubah- ubah
7) Kolaboratif : Laporan aktualisasi dan habituasi ini
dilakukan dengan melibatkan berbagai instansi dalam
penyelesaiannya.
c. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Melakukan konsultasi dengan mentor dalam mewujudkan visi organisasi
yaitu Mewujudkan Pelayanan RSUD KH. Mansyur yang Konfrehensif,
Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan Peduli (KINTAP).
Dengan misi Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan
kemampuan memberikan layanan serta cepat dan tepat melalui
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
82

d. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Dengan melaksanakan kegiatan ini menguatkan nilai-nilai kerjasama,
keterbukaan, bertanggungjawab dan tulus ikhlas.
e. Analisis Dampak
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana mengukur
indikator keberhasilan kegiatan mampu diterapkan.
Kegiatan ini juga bertujuan mengidentifikasi kemungkinan hambatan
yang membuat kegiatan tidak terlaksana yang bisa saja membuat
penerapan pengidentifikasian pasien menjadi tidak optimal kedepannya.
Dan akan di sampaikan saat penyampaian laporan untuk mendapatkan
kritik dan saran dari coach maupun mentor untuk langkah yang tepat
selanjutnya.
Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka akan sulit mengetahui
perkembangan kegiatan dan masalah tidak akan teratasi/terminimalisir
sesuai dengan harapan dari aktualisasi ini.
f. Foto Kegiatan.

Kkegiatan Tahapan 1 :
Membuat Laporan Aktualisasi

Output/Hasil kegiatan Tahapan 1 :


Draft Laporan Aktualisasi
83

KKegiatan Tahapan 2 :
Melakukan Konsultasi dengan Mentor

Output/Hasil kegiatan Tahapan 2 :


Koreksi dari mentor (kartu kendali mentor)
84

B. Proses Penerapan Inisiatif dan Gagasan Kreatif


Keberhasilan rangkaian kegiatan dalam rangka mengatasi
permasalahan yang dialami di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah KH. Mansyur Kecamatan Kintap, sangat diperlukan
inisiatif dan gagasan kreatif khususnya yang berasal dari saya
sendiri sebagai tenaga kesehatan, agar dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat sehingga target
pelayanan kesehatan dapat tercapai.
Gagasan kreatif dan inisiatif muncul berawal dari koordinasi
dengan coach. Setelah melakukan penyaringan isu dengan
beberapa metode sesuai arahan, saya membuat prioritas isu yang
kemudian di setujui oleh coach untuk di lanjutkan dalam
aktualisasi/habituasi.
Gagasan kreatif tersebut juga muncul dari koordinasi dengan
mentor/atasan, teman sejawat, dan kondisi lingkungan Instalasi Gawat
Darurat. Gagasan kreatif dan inisiatif yang telah saya laksanakan
sudah saya konsultasikan dengan mentor, dan mendapat dukungan
sepenuhnya dari mentor dan rekan kerja. Ini merupakan inisiatif yang
pertama yang saya lakukan dengan menyampaikan isu-isu aktual yang
saya temui dilapangan.
Gagasan kreatif dan inisiatif yang ketiga adalah melakukan
koordinasi dengn petugas kesehatan terkait. Setelah disetujui dan
mendapatkan arahan oleh tim Sasaran Keselamatan Pasien (SKP),
ada perbedaan pada saat melaksanakan aktualisasi, yaitu
pembelajaran yang saya lakukan lebih fokus, terencana, dan hasil
yang didapat lebih maksimal.

Selanjutnya gagasan kreatif dan insiatif yang keempat adalah


melakukan sosialisasi. Dalam membuat media sosialisasi saya
melibatkan mentor, Tim SKP dan, teman-teman sejawat, hal ini
bertujuan agar sosialisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana
dan tepat sasaran. Media pembelajaran yang saya buat adalah
materi power point dan video roleplay. Penggunaan sosialisasi
dengan menggunakan media power point dan video roleplay ini
bertujuan mempermudah tenaga kesehatan dalam mengingat materi
yang di sampaikan, dipahami dan mudah dalam menerapkan.
85

Gagasan kreatif dan inisiatif yang kelima adalah sarana


prasarana penunjang. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana khususnya ruangan Instalasi Gawat Darurat.
Sehingga penerapan pengidentifikasian pasien menjadi lebih optimal.
Gagasan kreatif dan inisiatif yang berikutnya
adalah evaluasi kegiatan. Pemantauan dan evaluasi kegiatan
tentu sangat panting untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan.
Disini pemantauan saya lakukan langsung dan dengan
menggunakan lembar checlist petugas dalam penerapan
pengidentifikasian pasien.
Gagasan kreatif dan inisiatif yang terakhir adalah
penyampaian hasil evaluasi. untuk mengetahui sejauh mana
kegiatan berjalan dengan disajikan dalam bentuk laporan sehingga
dapat di evaluasi bersama baik dengan coach maupun mentor.
C. Analisis Dampak Kegiatan
1. Dampak Hasil Inisiatif
Dampak dari seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang
sudah dilaksanakan, merupakan tugas pokok dan fungsi saya
sebagai seorang perawat. Kegiatan yang berupa gagasan
kreatif dan inisiatif yang selalu dikoordinasikan dengan mentor
membawa dampak yang sangat baik terhadap proses

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak terhadap


tenaga kesehatan yang ada di instalasi gawat darurat RSUD KH
Mansyur. Menambah wawasan dan juga kesadaran dalam
menerapkan pengidentifikasian pasien serta sadar akan
pentingnya untuk tidak membahayakan keselamatan pasien.
2. Dampak Individu, Unit Kerja atau Organisasi
Optimalnya penerapan pengidentifikasian pasien yang baik
dan benar secara tidak langsung juga membawa dampak bagi
saya selaku tenaga kesehatan untuk terus selalu berinovasi dan
kreatif dalam memunculkan ide-ide atau gagasan dalam
mengatasi permasalahan yang ada dan memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat demi memajukan kesehatan.
Memberikan pelayanan secara maksimal sebagai seorang
Aparatur Sipil Negara sangat diperlukan untuk memberikan
86

kepuasan bagi masyarakat yang dilayani dan kepuasan tersendiri


bagi seorang Aparatur Sipil Negara sebagai pelayan masyarakat.
Selain itu seorang perawat dituntut untuk selalu berinovasi
membuat gagasan baru yang kreatif untuk kemajuan dalam bidang
pelayanan kesehatan, mau menerima saran dari rekan dan
atasan, serta selalu berkordinasi dengan stakeholder internal
maupun eksternal untuk lebih memudahkan dalam memberikan
solusi pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Bagi unit kerja atau organisasi, dalam hal ini Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit Umum KH Mansyur membawa dampak yang
cukup luas baik perwujudan visi dan misi organisasi maupun
penguatan nilai organisasi. Dampak masing-masing kegiatan bagi
unit kerja atau organisasi dapat saya uraikan sebagai berikut :
87

No Kegiatan Yang Apabila dikerjakan Apabila tidakdikerjakan


Dilaksanakan

1 Melakukan konsultasi Apabila dikerjakan kegiatan konsultasi Bila kegiatan ini tidak dikerjakan maka akan sulit untuk
dengan Coach terkait dengan coach dilakukan untuk mengetahui melaksanakan aktualisasi yang tepat di Instalasi Gawat
rancangan kegiatan dan arahan cara meprioritaskan suatu Darurat Rumah Sakit KH Mansyur.
aktualisasi permasalahan dan kemungkinan cara-cara
mengatasi permasalahan tersebut.
2 Melakukan konsultasi Konsultasi dengan mentor/kepala seksi Bila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan sulit
dengan Mentor terkait pelayanan keperawatan dikerjakan untuk mengetahui apa saja permasalahan serta kemungkinan
rancangan kegiatan selain menjalin kerjasama antara atasan penghambat yang menyebabkan permasalahan itu
aktualisasi dan pegawai juga untuk mengidentifikasi terjadi, dan cara mengatasinya. Jika permasalahan ini
permasalahan aktual yang terjadi dan tidak di atasi maka akan membahayakan keselamatan
merumuskan kemungkinan cara pasien.
mengatasi/meminimalisir permasalahan
tersebut sehingga RSUD KH Mansyur
dapat optimal dalam menyediakana
pelayanan kesehatan dan medis bagi
masyarakat.
3 Melakukan koordinasi Kegiatan ini dilaksanakan untuk Jika kegiatan ini tidak dikerjakan maka akan sulit dalam
dengan petugas kesehatan menentukan cara mengatasi permasalahan menjalankan aktualisasi dan menjadi tidak terarah
terkait tersebut sesuai dengan bidangnya. Selain karena tidak arahan dari petugas kesehatan yang
itu juga agar menjalin komunikasi yang berfokus pada keselamatan pasien. Dan juga
baik antar tenaga kesehatan dalam berdampak pada keselamatan pasien karena
88

menentukan pelayanan yang tepat dalam permasalahan tidak teratasi


mengatasi/meminmaliasir masalah

4 Mengadakan sosialisasi Kegiatan ini dikerjakan untuk menambah Jika kegiatan ini tidak dikerjakan maka tidak adanya
pada petugas kesehatan wawasan dalam menerapkan identifikasi media dalam penyampaian informasi, sehingga akan
ruangan IGD RSUD KH. pasien, serta dapat memahami proses sulit nantinya dalam menerapkan pengidentifikasian
Mansyur Kintap. pengkajian pasien dengan benar. Sekalian pasien karena kurangnya terpapar informasi dan
juga untuk menumbuhkan kepatuhan sasaran keselamatan pasien pun tidak
dalam menerapkan identifikasi pasien, terimplementasikan dengan baik.
karena jika identifikasi yang salah akan
berdampak pada keselamatan pasien
5 Memfasilitasi sarana Kegiatan ini di laksanakan untuk Apabila kegiatan ini tidak terlaksana maka
prasarana yang kurang menganalisis kemungkinan permasalahan permasalahan mungkin belum tuntas dan pelaksanaan
untuk menunjang yang menghambat pelaksanaan pun akan menjadi kurang optimal dalam menerapkan
pelaksanaan identifikasi pengidentifikasian di Instalasi gawat pengidentifikasian pasien.
pasien dengan benar darurat dapat terimplementasikan dengan
baik. Selain meningkatkan informasi,
sarana dan prasarana juga sangat di
butuhkan untuk menunjang kegiatan ini.
Selain itu untuk mengetahui sarana dan
prasarana yang di butuhkan dalam
menunjang pelayanan khususnya instalasi
gawat darurat, serta untuk memfasilitasi
dengan penomoran bed agar memudahkan
89

dalam melakukan pegidentifikasian pasien


sementara saat gelang identitas belum
ada.
6 Evaluasi Kegiatan Kegiatan evaluasi ini untuk mengukur sejauh Apabila kegiatan ini tidak terlaksana maka kegiatan
mana progress pelaksanaan dan dampak aktualisasi ini tidak terprogress dan berkembang
yang di timbulkan dari kegiatan tersebut. Dan sebagaimana harapan kegiatan ini.
juga kegiatan ini untuk meninjau pelaksanaan
dan mengevaluasi kegiatan yang sudah
terlaksana apakah sesuai tujuan atau belum.

7 Penyampaian Evaluasi Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui Apabila kegiatan ini tidak terlaksana maka akan sulit
sejauh mana mengukur indikator mengetahui perkembangan kegiatan dan masalah
keberhasilan kegiatan mampu diterapkan. tidak akan teratasi/terminimalisir sesuai dengan
Dan juga untuk mengidentifikasi harapan dari aktualisasi ini.
kemungkinan hambatan yang membuat
kegiatan tidak terlaksana yang bisa saja
membuat penerapan pengidentifikasian
pasien menjadi tidak optimal kedepannya.
yang akan di sampaikan saat penyampaian
laporan untuk mendapatkan kritik dan
saran dari coach maupun mentor untuk
langkah yang tepat selanjutnya.
Tabel 4.1 Analisis Dampak
90

Untuk Hasil evaluasi dengan menggunakan lembar checklist yang


dilakukan dengan cara observasi, di dapatkan hasil sebagai berikut :
Diagram 4.1 hasil evaluasi

Diagram Hasil Evaluasi


Ya tidak
observant : 18
100

61.1 61.1 66.7


55.5 55.5
38.9 44.5 38.9 44.5
33.3

Menanyakan melakukan Mengisi Lembar melakukan Mengkonfirmasi Melakukan


Identitas Pasien validasi data Pengkajian pengkajian resiko advice dokter validasi identitas
jatuh, alergi, DNR dengan identitas pasien sebelum
pasien melakukan
tindakan

Dari diagram diatas dari penilaian 6 item menunjukkan bahwa :

1. Menanyakan identitas pasien ada sebanyak 11 petugas yang menerapkan, 7


petugas yang tidakmenerapkan.

2. Melakukan Validasi data ada sebanyak 8 petugas yang menerapkan, 10 petugas


yang tidak menerapkan.

3. Mengisi Lembar Pengkajian ada sebanyak 11 petugas yang menerapkan, 7


petugas yang tidak menerapkan

4. Melakukan pengkajian resiko jatuh, Alergi, DNR ada sebanyak 18 orang yang
menerapkan, tidak ada yang tidak menerapkan.

5. Mengkonfirmasi advice dokter dengan identitas pasien ada sebanyak 10 petugas


yang menerapkan, 8 petugas yang tidak menerapkan.

6. Melakukan validasi identitas pasien sebelum melakukan tindakan ada sebanyak


12 petugas yang menerapkan, 6 petugas yang tidak menerapkan.
91

D. Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


Capaian dari kegiatan aktualisasi penulis tergambar pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
No Nama Kegiatan Sasaran Bukti Pelaksanaan Target Realisasi Capaian Ket
kegiatan Kegiata
n
1 Melakukan konsultasi Terlaksananya kegiatan 1. Dokumentasi Kegiatan 1 1 100% Tercapai
konsultasi tentang 2. Catatan perbaikan dari
dengan Coach terkait
rencana pelaksanaan coach
rancangan kegiatan aktualisasi di Instalasi
Gawat Darurat
aktualisasi

2 Melakukan konsultasiTerlaksananya kegiatan 1. Dokumentasi Kegiatan 1 1 100% Tercapai


dengan Mentor terkait konsultasi tentang 2. Kartu kendali
rencana pelaksanaan mentor
rancangan kegiatan aktualisasi di Instalasi
aktualisasi Gawat Darurat

3 Melakukan koordinasi
Tersedianya bahan 1. Dokumentasi Kegiatan 1 1 100% Tercapai
dengan petugas kesehatan sosialisasi 2. List SOP
terkait

4 Mengadakan sosialisasi pada


Terlaksananya 1. Dokumentasi Kegiatan 1 1 100% Tercapai
petugas kesehatan ruangan sosialisasi 2. Media Sosialisasi
3. Undangan
IGD RSUD KH. Mansyur 4. Daftar hadir
Kintap.
92

5 Memfasilitasi sarana Terpenuhnya sarana dan 1. Dokumentasi Kegiatan 1 1 100% Tercapai


prasarana yang kurang untuk prasarana. 2. Penomoran bed
menunjang pelaksanaan
identifikasi pasien dengan
benar.

6 Evaluasi Kegiatan Terlaksananya kegiatan 1. Dokumentasi Kegiatan 1 1 100% Tercapai


evaluasi 2. Instumen penilaian
3. Kartu kendali mentor

7 Penyampaian Evaluasi Terlaksananya kegiatan 1. Dokumentasi Kegiatan 1 1 100% Tercapai


evaluasi 2. Laporan Aktualisasi
93

E. Realisasi Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi

Tabel 4.3 Realisasi Jadwal Aktualisasi dan Habituasi


Tempat Pelaksanan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Waktu Kegiatan

(1) (2) (3) (4) Kegiatan


(5)

A. PERSIAPAN
1. Melakukan konsultasi Melakukan konsultasi dengan Coach Sosial Media
dengan Coach terkait (Whatsapp Group)
rancangan kegiatan Mencatat hasil konsultasi berupa perbaikan, Sosial Media
aktualisasi bimbingan dan saran dari Coach 18-21 Juli 2022 (Whatsapp Grup)

2. Melakukan konsultasi Menyiapkan Bahan Konsultasi


dengan Mentor terkait Melaporkan rencana kegiatan kepada RSUD KH. Mansyur
rancangan kegiatan mentor Kintap
aktualisasi Meminta persetujuan kepada mentor

3. Melakukan koordinasi dengan Melaporkan rencana kegiatan kepada RSUD KH. Mansyur
petugas kesehatan terkait petugas kesehatan terkait 22-26 Juli 2022 Kintap
94

Melakukan konsultasi dan koordinasi RSUD KH. Mansyur


kepada tim sasaran keselamatan pasien Kintap
(SKP) terkait pengelolaan identifikasi pasien

B. PELAKSANAAN
4. Mengadakan sosialisasi pada Membuat materi sosialisasi digital dalam RSUD KH. Mansyur
petugas kesehatan ruangan media tentang pentingnya penerapan 27 Juli-30 Juli Kintap
IGD RSUD KH. Mansyur Identifikasi pasien
Kintap

Melakukan konsultasi dengan Mentor dan RSUD KH. Mansyur


koordinasi Tim Sasaran Keselamatan Kintap
Pasien

Melakukan sosialisasi pada petugas 04 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur


kesehatan di IGD Kintap
Melakukan diskusi pengkajian pasien dan
validasi data pasien dengan benar.
5 Memfasilitasi sarana prasarana Mendata sarana dan prasarana penunjang RSUD KH. Mansyur
yang kurang untuk menunjang untuk pelaksanaan identifikasi pasien Kintap
pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar di ruang IGD RSUD. KH.
dengan benar. Mansyur.
95

berkonsultasi dengan mentor dan kepala 05-12 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur
ruangan IGD RSUD. KH. Mansyur untuk Kintap
memfasilitasi sarana dan prasarana yang
kurang

C EVALUASI
6 Evaluasi Kegiatan Memantau penerapan identifikasi pasien 13-16 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur
mulai pengisian form pengkajian dan proses Kintap
tindakan

Meminta saran dan kritik kepada mentor dan RSUD KH. Mansyur
coach Kintap

7 Penyampaian hasil laporan Membuat laporan pelaksanaan kegiatan RSUD KH. Mansyur
kegiatan Aktualisasi Aktualisasi Kintap

Melakukan konsultasi dengan mentor dan RSUD KH. Mansyur


coach Kintap
Mempersiapkan hasil laporan kegiatan 18-22 Agustus 2022 RSUD KH. Mansyur
aktualisasi Kintap
96

F. Realisasi Matrik Penjadwalan Aktualisasi dan Habituasi

Tabel 4.4 Matrik realisasi aktualisasi


Juli Agustus
No Kegiatan
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A. Persiapan
Melakukan konsultasi dengan Coach terkait
1
rancangan kegiatan aktualisasi
Melakukan konsultasi dengan Mentor terkait
2
rancangan kegiatan aktualisasi
Melakukan koordinasi dengan petugas
3
kesehatan terkait
B. Pelaksanaan
Mengadakan sosialisasi pada petugas
4 kesehatan ruangan IGD RSUD KH.
Mansyur Kintap
Memfasilitasi sarana prasarana yang kurang
5 untuk menunjang pelaksanaan identifikasi
pasien dengan benar.
C. Evaluasi
6 Evaluasi Kegiatan
Penyampaian hasil laporan kegiatan
7
Aktualisasi

Ket: Waktu Pelaksanaan


Hari libur
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keselamatan pasien merupakan bagian penting dari standart


penilaian Rumah Sakit. Karena sebagai penyedia pelayanan medis
dan kesehatan tentu Rumah Sakit tidak boleh lalai yang akan
berdampak pada keselamatan pasien. Maka dari itu keselamatan
pasien sangat penting, salah satunya identifikasi pasien yang
merupakan bagian dari 6 sasaran keselamatan pasien.
Masih kurangnya penerapan identifikasi pasien dan kurangnya sarana
dan prasarana tentu akan memunculkan potensi yang negatif untuk
pasien/masyarakat.Untuk itu perlu adanya Optimalisasi Upaya
Penerapan Identifikasi Pasien Ketika Melakukan Tindakan di Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah KH. Mansyur Kecamatan
Kintap Kabupaten Tanah Laut.
Berdasarkan aktualisasi yang telah direncanakan yakni
Optimalisasi Upaya Penerapan Identifikasi Pasien Ketika Melakukan
Tindakan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah KH.
Mansyur Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut melalui 7
kegiatan yang direalisasikan, yaitu
a. Melakukan konsultasi dengan Coach terkait rencana pelaksanaan
aktualisasi,
b. Melakukan konsultasi dengan Coach terkait rencana pelaksanaan
aktualisasi
c. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan terkait
d. Melakukan sosialisasi pada tenaga kesehatan di ruangan Instalasi
Gawat Darurat
e. Memfasilitasi Sarana dan prasarana penunjang
f. Evaluasi kegiatan
g. Penyampaian laporan aktualisasi. Semua kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan (100%).

97
98

Seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan uraian


tugas yang mencakup semua nilai Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (Ber-
Akhlak) sehingga seluruh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik
sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan
pembelajaran di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum KH.
Mansyur Kintap.
Dengan adanya 7 kegiatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Daerah KH Mansyur Kecamatan Kintap juga berdampak
positif bagi saya selaku perawat dan tenaga kesehatan lainnya serta
membina hubungan yang baik kepada atasan. Serta berdampak
cukup luas untuk mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit maupun
penguatan nilai organisasi. Kontribusi visi dan misi tersebut yaitu visi
RSUD KH.Mansyur Kintap yaitu Mewujudkan Pelayanan RSUD KH.
Mansyur yang Konfrehensif, Indah, Nyaman, Tanggap, Andal, dan
Peduli (KINTAP) Dengan misi yaitu Meningkatkan mutu layanan
yang ditunjang dengan sarana prasarana dan peralatan yang
memadai serta tempat yang nyaman.
Dari rangkaian kegiatan aktualiasi di atas, maka telah dapat
mengoptimalkan penerapan identifikasi pasien ketika melakukan
tindakan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah KH
Mansyur Kintap.

B. SARAN
Saran-saran dalam yang dapat diambil dari kegiatan aktualisasi
ini diharapkan bisa memberikan manfaat, di antaranya :
1. Latihan Dasar CPNS merupakan sarana untuk belajar tentang
penerapan nilai BerAkhlak, Penerapan nilai BerAkhlak harus
ditanamkan bukan hanya pada latihan dasar CPNS setiap saat
dan berkelanjutan tanpa akhir, sehingga tertanam dalam diri
kita yang akan menjadi dasar panduan kita dalam menjalankan
tugas ASN yang terpuji.

2. Rumah Sakit sebagai instansi tempat aktualisasi bisa


menggunakan model dan media yang divariasikan guna
menciptakan pelayanan kesehatan yang optimal.
99

3. Bagi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah


(BPSDMD) Provinsi Kalimantan Selatan agar melaksanakan
pola diklat seperti ini secara berkelanjutan dan dengan sarana
prasarana media yang lebih efektif dalam digitalisasi agar
mempersiapkan ASN yang profesional dengan nilai-nilai
BerAkhlak.
4. Secara umum pelaksanaan kegiatan aktualisasi berjalan
dengan lancar dan optimal sesuai tahapan-tahapan kegiatan
yang telah dijadwalkan dari tanggal 18 Juli 2022 sampai
dengan 22 Agustus 2022. Namun ada beberapa kegiatan yang
pelaksanaannya tidak sesuai dengan jadwal sebelumnya
karena penyesuaian dengan kondisi.
Dalam menjalankan pekerjaan khususnya sebagai perawat
hendaknya terus belajar agar dapat senantiasa berinovasi dalam
kegiatan pelayanan kesehatan yang terintegrasi.
100

DAFTAR PUSTAKA

Pius, Maria, Emiliandry (2022). Buku Ajar Management Pasien Safety


Bagi Tenaga Kesehatan. Bandung : Penerbit Media Sains
Indonesia.
Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Edisi III (2015), Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Standar Akreditasi Rumah Sakit (2022), Jakarta : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Berorientasi
Pelayanan, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Akuntabel, Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Kompeten Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Harmonis, Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Loyal Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Manajemen ASN
dan Smart ASN, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
.
101

Parmasih. (2020). Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien Oleh Petugas


Kesehatan Di Rumah Sakit: Case Study. Indonesian Journal of Nursing
Health Scienc.5(2),176-177
Huriati. Shalahuddin, dkk (2022). Mutu Pelayanan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit. Forum Ekonomi. 24(1), 187-188.
LAMPIRAN

1. Lampiran kegiatan 1 : Melakukan Konsultasi dengan coach


terkait rancangan aktualisasi
A. Lampiran dokumentasi
B. Catatan perbaikan

2. Lampiran kegiatan 2 : Konsultasi dengan Mentor terkait


rancangan Aktualisasi
A. Lampiran dokumentasi
B. Lampiran Jadwal Matriks
C. Lampiran Lembar Persetujuan Mentor

3. Lampiran kegiatan 3 : Koordinasi dengan petugas tim


kesehatan terkait
A. Lampiran Dokumentasi
B. Lampiran List SOP

4. Lampiran kegiatan 4 : Melakukan Sosialisasi tenaga


kesehatan di Instalasi Gawat Darurat.
A. Lampiran Dokumentasi
B. Lampiran Bahan Acuan

5. Lampiran kegiatan 5 :Memfasilitasi sarana dan prasana


penunjang
A. Lampiran Dokumentasi
B. Penomoran Bed
6. Lampiran kegiatan 6 : Evaluasi Kegiatan
A.lampiran dokumentasi
B. Kartu kendali coach

7. Lampiran kegiatan 7 : Penyampaian Laporan Aktualisasi


A.lampiran dokumentasi
B. Laporan Aktualisasi

8. Lampiran kartu bimbingan mentor

9. Lampiran kartu bimbingan coach


1. Lampiran Kegiatan 1

A. Lampiran Dokumentasi

B. Catatan Perbaikan
2. Lampiran 2

A.Lampiran Dokumentasi

B. Lampiran Lembar Persetujuan


3. Lampiran Kegiatan 3

A. Lampiran Dokumentasi

B. List SOP
4. Lampiran 4
5.
A. Lampiran Dokumentasi
6.
7.
8.
9.
10.
B. Undangan dan Absensi Sosialisasi
11.
12.
13.
14.
15.
C. Bahan Acuan
16.
17.
18.
19.
5. Lampiran 5

6.
A. Lampiran Dokumentasi
7.
8.
9.

B. Penomoran Bed
6. Evaluasi Kegiatan
20.
A. Lampiran Dokumentasi
21.
22.
23.

7. Lampiran kegiatan 7
1.
2.
7. Lampiran

A. Lampiran Dokumentasi
8. Lampiran Kartu Kendali Mentor
KARTU KENDALI COACH DAN MENTOR

NO HARI/TANGGAL CATATAN KEGIATAN MEDIA TINDAK KETERANGAN


KONSULTASI LANJUT
1 Rabu, 20 Juli 2022 Kegiatan 1 : Tatap Muka Langsung Setuju Lanjut ketahap selanjutnya
Rancangan Kegiatan
Aktualisasi dan Matrix kegiatan
2 Rabu, 20 Juli 2022 Kegiatan : 3 Tatap Muka Langsung Setuju Sosialisasi dengan petugas
Media sosialisasi dan silakan IGD, Ranap, VK tentang
koordinasi Tim SKP untuk identifikasi pasien di Aula
pembuatan video role play dengan PPT
3 Jum’at, 29 Juli 2022 Kegiatan 4 : Tatap Muka Langsung Perbaikan Tambahkan foto RS dan
Video tentang SOP identifikasi identifikasi bersama pasien
pasien pada video
4 Kamis, 04 Agustus Kegiatan 5 : Tatap Muka Langsung Sudah dilakukan dilanjutkan Evaluasi kegiatan
2022 Sosialisasi Penerapan sosialisasi terhadap identifikasi pasien
identifikasi pasien dan
pengkajian resiko
Kegiatan 6 : Tatap Muka Langsung Setuju Data dari table dibuat dengan
Evaluasi Kegiatan dengan bentuk narasi/deskriptif
lembar checklist penerapan
5 Jum’at, 18 Agustus Kegiatan 7 : Tatap Muka Langsung Perbaikan - Untuk membuat & evaluasi
2022 Laporan Hasil Aktualisasi bab 4 gunakan penilaian
item dalam penerapan
identifikasi pasien mudah
dalam penyampaian
seminar hasil
- Analisis dampak dapat di
hubungkan dengan bab 3
Kintap, Agustus 2022
MENTOR,

AGUS RIADY, S.KEP., NS


NIP. 19820818 200501 1 008
9. Lampiran Kartu kendali coach
KARTU KENDALI COACH DAN MENTOR

NO HARI/TANGGAL CATATAN KEGIATAN MEDIA TINDAK LANJUT KETERANGAN


KONSULTASI
1 4 Juli 2022 Laporan Rancangan Whatsapp Perbaikan - Judul
Aktualisasi - Isu Aktual, Tambahkan
Konsultasi dengan mentor
dan coach
- Table rancangan
Aktualisasi,pada
hasil/output, tambahkan
setiap tahapan dengan satu
output.

2 6 Juli 2022 Laporan Rancangan Whatsapp Lanjutkan -


Aktualisasi
3 18 Juli 2022 Laporan Rancangan Whatsapp Perbaikan - Rapikan pengetikkan
Aktualisasi - Tujuan umum dan Khusus
- Rancangan Aktualisasi :
Penambahan bentuk Media
digital untuk sosialisasi
4 19 Juli 2022 Laporan Rancangan Zoom Lanjutkan -
Aktualisasi
5 24 Juli 2022 Laporan Minggu 1 Whatsapp Setuju - Lanjut ke LMS
6 31 Juli 2022 Laporan Minggu 2 Whatsapp Setuju - Lanjut ke LMS
7 7 Agustus 2022 Laporan Minggu 3 Whatsapp Setuju - Lanjut ke LMS
8 22 Agustus 2022 Laporan Minggu 4 & 5 Whatsapp Setuju - Lanjut ke LMS
9 21 Agustus 2022 Laporan Hasil Aktualisasi Whatsapp Perbaikan - Kegiatan 1 sd7
Seluruh bukti output
kegiatan agar di masukkan
dalam bab 4, atau lampiran,
di urut per kegiatan.
- Pada saran tambahkan yang
berkaitan dengan
pelaksanaan latsar
- Kartu bimbingan coach agar
dibuat dan dilampirkan,
dengan format sesuai
panduan yang diberikan
- Agar melampirkan hal-hal :
Foto-foto kegiatan, maksimal
2 foto per halaman.
23 Agustus 2022 Laporan hasil Aktualisasi Tatap muka Perbaikan - Saran berkaitan dengan
pelaksanaan Latsar
- Semua lampiran yan berupa
tulisan tangan agar diubah
ke bentuk pengetikkan
- Kartu coach dan Mentor di
gabung.

Kintap, Agustus 2022


Coach

Ir. Taufik Rahman, M.si


NIP. 19651215 199003 1 009

Anda mungkin juga menyukai