DISUSUN OLEH:
DENIA DESRI FAUZIAH
ANALIS TEKNOLOGI INDUSTRI
199612182022022001
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Aktualisasi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan dapat
terbentuk dalam sebuah Laporan Aktualisasi yang akan dibaca oleh pembaca sekalian.
Aktualisasi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Rincian Anggaran Belanja
(RAB) Program Kegiatan di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia,
Farmasi, dan Kemasan” ini disusun berdasarkan hasil diskusi perancangan kegiatan aktualisasi
oleh penulis, coach, dan mentor. Aktualisasi ini merupakan suatu bentuk aktualisasi nilai-nilai
dasar Aparatur Sipil Negara yang dipelajari selama masa Pelatihan Dasar CPNS Gelombang II
Kementerian Perindustrian.
Dalam proses penyusunan Laporan Aktualisasi ini, terima kasih diucapkan kepada
semua pihak yang turut membantu dan membimbing selama kegiatan berlangsung, di antaranya
kepada :
1. Bapak Arus Gunawan., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Industri, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS ini.
2. Drs. Dadi Marhadi, M.M., selaku Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Manusia Aparatur Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri,
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS ini
3. Bapak Muhammad Taufiq, S.T., M.T., selaku Kepala Balai Besar Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan.
4. Bapak Wahid Munawar Yuliyanta, S.T., M.SE. selaku Kepala Bagian Tata Usaha
BBSPJIKFK yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam proses penyusunan
Aktualisasi.
5. Bapak Aris Wahyudi, S.Sn., M.Sn. selaku coach yang telah membimbing, memberi
masukan dan arahan selama proses penyusunan Laporan Aktualisasi.
6. Ibu Sri Retno Purwaningsih, S.T., M.Sc., selaku Ketua Tim Perencanaan Program dan
Anggaran - Evaluasi dan Pelaporan (Tim PPA dan Evalap BBSPJIKFK) selaku mentor
iv
yang telah membimbing dan memberi masukan dalam proses penyusunan Laporan
Aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara, selaku tenaga pengajar selama pelaksanaan Pelatihan Dasar
CPNS Kementerian Perindustrian serta seluruh panitia yang terlibat dalam Pelatihan
Dasar CPNS Kementerian Perindustrian.
8. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan V Kementerian
Perindustrian atas kerja sama dan kebersamaannya selama latsar.
Penyusunan Aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan Aktualisasi ini. Semoga laporan ini
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Identifikasi Isu di lingkungan kerja Tim PPA dan Evalap ......................................... 3
Tabel 1. 2 Penilaian Isu Berdasarkan Aspek APKL .................................................................... 9
Tabel 1. 3 Penilaian Kualitas Isu berdasarkan Analisis USG.................................................... 10
Tabel 5. 1 Tabel Realisasi Aktualisasi dan Hubungan dengan Mata Pelatihan ........................ 44
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Sistem Information and Monitoring Center (IMO) pada Intranet BBSPJIKFK..... 4
Gambar 1. 2 Rencana Penarikan Anggaran (RPA) pada ALKI .................................................. 5
Gambar 1. 3 RAB Kegiatan Layanan Evaluasi dan Pelaporan ................................................... 7
Gambar 1. 4 Analisis Fishbone.................................................................................................. 12
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
ABSTRAKSI
Tim Perencanaan Program dan Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan (Tim PPA dan
Evalap) yang terdapat di bagian Tata Usaha Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan mempunyai tugas dalam melakukan layanan kinerja
internal perencanaan dan penganggaran yang meliputi penyusunan Rencana Kerja Angaran
Kementerian Lembaga (RKA-K/L). Adapun salah satu dokumen pendukung penyusunan
RKA-K/L adalah Sistem Rincian Anggaran Belanja (RAB). Proses pengumpulan data RAB
existing di BBSPJIKFK yaitu melalui pengiriman template RAB yang berupa excel kepada
Ketua Tim Kelompok Kerja BBSPJIKFK melalui Nota Dinas, kemudian Ketua Tim akan
mengupload usulan RAB melalui ALKI Kemenperin, atau pun via e-pesan Kemenperin.
Proses tersebut belum dinilai efisien dalam pelaksanaannya. Masalah lain dalam penyusunan
RAB gabungan adalah terkadang tidak dilampirkan data dukung untuk belanja yang diajukan,
sehingga membuat Tim PPA dan Evalap perlu mencari data dukung yang diperlukan. Melalui
proses Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS 2022, disusunlah Perancangan Konsep Sistem
Informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB) Program Kegiatan di BBSPJIKFK. Output
aktualisasi tersebut diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dapat menghambat
dalam proses penyusunan RKA-K/L, sehingga dapat meningkatkan layanan kinerja internal
Tim PPA dan Evalap seeta meningkatkan akuntabilitas dalam penyusunan Rincian Anggaran
Belanja (RAB).
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, program,
anggaran, kepegawaian, keuangan, organisasi, tata laksana, administrasi kerja sama,
hubungan masyarakat, pengelolaan barang milik negara, persuratan, perpustakaan, kearsipan,
dan rumah tangga serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan. Tim Program, Perencanaan,
Anggaran, Evaluasi dan Pelaporan (Tim PPA dan Evalap) mendukung bagian Tata Usaha
dengan memberikan layanan manajemen kinerja internal dengan terselenggaranya layanan
perencanaan, penganggaran, pemantauan, dan evaluasi, serta tersedianya dokumen
monitoring dan evaluasi.
Beberapa masalah yang dihadapi oleh Tim PPA dan Evalap dalam melakukan layanan
perencanaan dan penganggaran antara lain, belum adanya sinkronisasi Rencana Penarikan
Anggaran (RPA) dan terkait sistem data dan informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB),
sedangkan masalah yang ditemui dalam pembuatan dokumen monitoring dan evaluasi antara
lain, terkait masalah sistem data dan informasi mengenai Laporan Capaian Output dan
masalah mengenai sistem pengumpulan bahan monitoring dan evaluasi. Isu-isu yang menjadi
kendala bagi Tim PPA dan Evalap ditetapkan penetapan isu yang berkualitas dengan bantuan
penetapan kriteria isu menggunakan teknis tapisan Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan (APKL), dilanjutkan dengan melakukan tapisan isu menggunakan kriteria
Urgency, Seriousness dan Growth (USG), serta dilanjutkan dengan melakukan analisis
Fishbone, sehingga didapatkan satu isu kritikal yang menjadi prioritas untuk dicarikan
alternatif jalan keluar pemecahan isu. Isu tersebut, yaitu mengenai sistem data dan informasi
RAB yang belum efisien. RAB merupakan salah satu kelengkapan dalam penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-K/L), dimana jika kelengkapan RKA-K/L terlambat
disusun, maka program BBSPJIKFK secara keseluruhan akan mengalami keterlambatan.
Menggunakan kemampuan berpikir kritis dan konseptual, disertai dengan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN; Berorientasi Pelayanan, dengan memberikan
pelayanan manajemen kinerja internal prima; Akuntabel, dengan bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan sebagai Pelaksana Sub bagian Program dan Pelaporan; Kompeten,
dengan terus belajar dan mengembangkan kapabilitas; Harmonis, dengan membangun
lingkungan kerja Tim PPA dan Evalap yang kondusif; Loyal, berusaha menjaga nama baik
BBSPJIKFK; Adaptif, selalu melakukan inovasi dan antusias dalam menghadapi perubahan;
dan Kolaboratif, dengan bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak di
2
BBSPJIKFK untuk berkontribusi dalam perbaikan dan pembangunan, maka disusunlah
Laporan Aktualisasi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Rincian Anggaran
Belanja (RAB) Program Kegiatan di Balai Besar Standardisasi Dan Pelayanan Jasa Industri
Kimia, Farmasi, Dan Kemasan”.
Daftar identifikasi isu yang ada pada lingkungan kerja Tim PPA dan Evalap adalah
sebagai berikut:
1. Belum efektifnya penggunaan sistem Information and Monitoring Center (IMO)
pada Intranet BBSPJIKFK sebagai sistem data dan informasi untuk mendukung
Laporan Capaian Output. Intranet BBSPJIKFK mempunyai sistem Information and
Monitoring Center (IMO) dengan menu Hak Akses dan Capaian Output. IMO
merupakan dashboard yang dikembangkan untuk memudahkan proses monitoring data
dari setiap sistem informasi yang ada, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan dan bahan evaluasi yang dapat digunakan sebagai sumber data untuk Laporan
Capaian Output. Tetapi pada praktiknya, penarikan data capaian output masih dilakukan
3
secara manual, yaitu Tim PPA dan Evalap secara berkala pada akhir bulan akan
mengirimkan Nota Dinas dan spreadsheet berupa permintaan data capaian output
kepada penanggung jawab data. Hal tersebut memiliki kekurangan, yaitu permintaan
data capaian output membutuhkan waktu yang lama dan adanya ketergantungan kepada
personel penanggung jawab data.
Kaitan Peranan dan Kedudukan ASN sesuai pada Agenda III yaitu, dengan
membuat penggunaan sistem Information and Monitoring Center (IMO) pada Intranet
BBSPJIKFK sebagai sistem data dan informasi untuk mendukung Laporan Capaian
Output berjalan secara efektif menunjukkan ASN yang profesional dan kompeten
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik, serta menunjukkan kolaboratif
dengan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Penerapan hal tersebut merupakan pembuktian kemampuan literasi digital ASN, yaitu
Digital Skill dengan mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras
dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital.
2. Belum efisiennya sistem pengumpulan bahan Monitoring dan Evaluasi dari Ketua
Tim. Pada Nota Dinas permintaan data yang dikirimkan Tim PPA dan Evalap kepada
Ketua Tim ataupun kepada penanggung jawab data dalam meminta seluruh bahan
monitoring dan evaluasi, selalu disertai dengan deadline pengumpulan data. Tetapi,
4
masih ada Ketua Tim atau penanggung jawab data, yang terlambat dan melebihi
deadline pengumpulan data. Hal tersebut menjadi hambatan bagi Tim PPA dan Evalap
dalam melanjutkan proses pengolahan data.
Kaitan Peranan dan Kedudukan ASN sesuai pada Agenda III yaitu, dengan
mengumpulkan bahan monitoring dan evaluasi tepat waktu, menunjukkan ASN yang
akuntabel dengan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin, dan berintegritas tinggi, serta kompeten dengan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
5
Kaitan Peranan dan Kedudukan ASN sesuai pada Agenda III yaitu, dengan selalu
mengupdate RPA sesuai dengan realisasi keuangan sebelumnya dan sesuai rencana
penarikan anggaran selanjutnya, menunjukkan ASN yang akuntabel dengan
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien. Penerapan hal tersebut merupakan pembuktian kemampuan literasi digital ASN,
yaitu Digital Skill dengan mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital.
4. Belum efisiennya sistem Informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB). Salah satu
tugas dari Tim PPA dan Evalap adalah membuat dokumen Rincian Anggaran Belanja
(RAB) yang menjadi kelengkapan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-
K/L) sesuai SOP BBSPJIKFK No. 6.1.1.3/BSKJI/BBSPJIKFK/V/2022. Proses
pengumpulan RAB dari Ketua Tim dilakukan dengan mengirimkan Nota Dinas
Penyusunan KAK/TOR dan RAB dengan format yang sudah dicontohkan oleh Tim PPA
dan Evalap. Pada proses existing ini terdapat kendala mengenai adanya potensi data tidak
terupdate jika pengirim data tidak memberi notifikasi jika ada perubahan RAB. Biaya
yang diusulkan terkadang tidak realistis dan tidak disertai data dukung, sehingga Tim
PPA dan Evalap perlu mencari data dukung terkait. Adapun dalam proses pencetakan,
dibutuhkan waktu yang lama untuk menkonversi menjadi pdf dan untuk
menyeragamkan scaling pada pencetakan dokumen RAB. RAB merupakan salah satu
kelengkapan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-K/L), dimana jika
kelengkapan RKA-K/L terlambat disusun, maka program BBSPJIKFK secara
keseluruhan akan mengalami keterlambatan.
6
Gambar 1. 3 RAB Kegiatan Layanan Evaluasi dan Pelaporan
Kaitan Peranan dan Kedudukan ASN sesuai pada Agenda III yaitu, dengan adanya
sistem informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB) berjalan secara efisien menunjukkan
perilaku dengan nilai dasar ASN yaitu; berorientasi pelayanan, dengan melakukan
perbaikan tiada henti dan berkomitmen memberikan pelayanan manajemen kinerja
internal yang prima; akuntabel, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien; kompeten, terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas; harmonis, dengan membangun lingkungan kerja Tim PPA dan Evalap yang
kondusif; loyal, berusaha menjaga nama baik BBSPJIKFK; adaptif, selalu melakukan
inovasi dan antusias dalam menghadapi perubahan; dan kolaboratif, dengan bersinergi
dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak di BBSPJIKFK untuk berkontribusi
dalam perbaikan dan pembangunan. Penerapan hal tersebut merupakan pembuktian
kemampuan literasi digital ASN, yaitu Digital Skill dengan mampu mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem
operasi digital.
7
perbaikan berkelanjutan tersebut, dapat mendukung misi utama BBSPJIKFK dan dapat
memotivasi serta meningkatkan produktivitas penulis sebagai Pelaksana pada Sub bagian
Program dan Pelaporan dalam melaksanakan tugas sehingga mampu berkontribusi pada
pencapaian tujuan dan sasaran BBSPJIKFK. Dengan memperbaiki kinerja internal, akan
mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan menjadi langkah awal dalam
memperbaiki kinerja pelayanan publik untuk memulai perubahan ke arah yang lebih baik dan
diharapkan mampu menciptakan suatu tata kelola pemerintahan yang baik.
8
Tabel 1. 2 Penilaian Isu Berdasarkan Aspek APKL
Skala
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
Belum efektifnya penggunaan sistem Information
and Monitoring Center (IMO) pada Intranet
1 BBSPJIKFK sebagai sistem data dan informasi √ √ √ √ Memenuhi
untuk mendukung Laporan Capaian Output
9
untuk meningkatkan efektivitas penggunaan IMO untuk penarikan data capaian output. Isu-
isu mengenai “Belum efisiennya sistem Informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB)” dan
“Belum efektifnya penggunaan sistem Information and Monitoring Center (IMO) pada
Intranet BBSPJIKFK sebagai sistem data dan informasi untuk mendukung Laporan Capaian
Output” dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth).
10
3 = Sedang
2 = Kecil
1 = Sangat kecil
Berdasarkan hasil analisis USG, isu ataupun permasalahan yang harus segera untuk
diselesaikan adalah “Belum efisiennya sistem Informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB)”.
Pada kategori Urgency diberi skor 4, agar saat penyusunan RAB TA. 2023 sudah dapat
diimplementasikan menggunakan sistem integrasi RAB. Pada kategori Seriousness diberi
skor 4 karena RAB merupakan kelengkapan dalam penyusunan RKA-K/L yang jika
terlambat disusun, maka program BBSPJIKFK secara keseluruhan akan mengalami
keterlambatan. Pada kategori Growth diberi skor 4 karena jika penyusunan RAB tidak diikuti
dengan data dukung, akan sulit untuk mengusulkan anggaran, dan akan sulit untuk
menyesuaikan dengan pagu alokasi untuk pemilihan prioritas. Isu “Belum efisiennya sistem
Informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB)” dilanjutkan dengan penelaahan untuk
ditemukan sumber permasalahan yang nantinya berguna menentukan gagasan atau kegiatan
yang dapat menyeselesaikan permasalahan tersebut.
11
Gambar 1. 4 Analisis Fishbone
12
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
Saat ini Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi dan
Kemasan (BBSPJIKFK) didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) berjumlah 107
orang Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari 90 PNS dan 17 orang Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS).
10
• Jumlah Komposisi Pegawai
a. Berdasarkan Golongan
b. Berdasarkan Pendidikan
Tabel 2. 2 Klasifikasi Pegawai BBSPJIKFK Berdasarkan Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai
1 SD 0
2 SMP 0
3 SMA 9
4 D1 1
5 D3 22
6 S1 45
7 S2 27
8 S3 3
Jumlah Total 107
(Sumber: BBSPJIKFK, 2022)
11
c. Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Tabel 2. 3 Klasifikasi Pegawai BBSPJIKFK Berdasarkan Pekerjaan
No Bidang Jumlah
1 Teknis 82
2 Administrasi 25
Total Pegawai 107
(Sumber: BBSPJIKFK, 2022)
d. Berdasarkan Fungsional
Tabel 2. 4 Klasifikasi Pegawai BBSPJIKFK Berdasarkan Fungsional
No Fungsional Jumlah
Penguji Mutu Barang 32
· PMB Madya 1
· PMB Muda 6
· PMB Pertama 5
1
· PMB Penyelia 1
· PMB Mahir 5
· PMB Terampil (termasuk CPNS) 14
· PMB Pemula 0
Peneliti 13
· Peneliti Madya 0
2
· Peneliti Muda 5
· Peneliti Pertama 8
Perekayasa 6
· Perekayasa Madya 2
3
· Perekayasa Muda 2
· Perekayasa Pertama 2
Analis Anggaran 1
4
· Analis Anggaran Ahli Muda 1
Teknisi Litkayasa 3
5
· Teknisi Litkayasa Penyelia 1
12
No Fungsional Jumlah
· Teknisi Litkayasa Terampil (CPNS) 2
Arsiparis 4
· Arsiparis Ahli Madya 1
6
· Arsiparis Ahli Muda 1
· Arsiparis Ahli Pertama 1
Penerjemah 1
7
· Penerjemah Muda 1
Asesor Manajemen Mutu Industri 8
· AMMI Utama 1
8 · AMMI Madya 1
· AMMI Muda 3
· AMMI Pertama (termasuk CPNS) 3
9 Pranata Hubungan Masyarakat (Humas) 2
· Pranata Humas Madya 1
· Pranata Humas Muda 1
Pranata Komputer 2
10 · Pranata Komputer Ahli Muda 0
· Pranata Komputer Ahli Pertama 1
· Pranata Komputer Terampil (*calon) 1
Analis Kepegawaian 1
11
· Analis Kepegawaian Ahli Muda 1
Analis Pengelolaan Keuangan APBN 2
12
· Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda 2
Pembina Industri 4
13 Pembina Industri Ahli Madya 2
Pembina Industri Ahli Muda 2
14 Metrolog 1
Metrolog Ahli Pertama 1
(Sumber: BBSPJIKFK, 2022)
13
2.1.3 Sarana dan Prasarana
BBSPJIKFK dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana yang cukup lengkap guna
mendukung pelaksanaan kegiatan, antara lain:
• Laboratorium Riset
Laboratorium riset mempunyai kemampuan untuk melakukan riset dalam
bidang bahan, proses, produk, serta peralatan di bidang kimia dan kemasan.
Laboratorium riset terdiri dari:
- Laboratorium riset kimia dilengkapi dengan alat:
• Spinning Band Column Distillation 9400 Series,
• Floor Stand Reactor Model 4533,
• Floor Stand Reactor Model 4555,
• Stirred Reaction Vessels, 6” Wiped-Film Molecular Stills,
• Ekstraktor,
• pHmeter BP3001-Trans Instruments,
• Mini Spray Dryer Buchi B-290,
• pHmeter BP3001-Trans Instrument,
• Digital Tacho Tester HIOKI 3403/0336962,
• Wiped Film Evaporation, Digital Balance BENCH "MATRIX"
A12E, Chemglass reactor 2 L,
• Mesin ekstraksi superkritikal CO2,
• Feeding tank SUS 316L (SLS-FTSS-50LL),
• Mixing Tank SUS 316L (SLS-MTSS-100LL),
• Homogenisizer (SLSHPH-100X),
• Storage Tank SUS 304 (SLS-FTSS-100LX),
• Spray Dryer (SLS-SD-50L),
• Centrifugal Pump (SLS-CP-42X).
15
Laboratorium pengujian memiliki kemampuan untuk menguji bahan atau
produk kimia termasuk makanan, minuman, dan bahan atau produk kemasan
(karton, plastik, jerigen dan lain-lain). Laboratorium pengujian dilengkapi
dengan peralatan terkini seperti:
• GC-MSMS,
• GCMS,
• GC,
• FTIR,
• HPLC,
• AAS Grafit Furnace,
• NMR,
• ICP,
• Voltametri,
• Impact Tester,
• Water Vapour Transmission Rate,
• Melt Flow Index,
• Gas Transmission Rate,
• Vibration,
• SPE,
• PLE,
• Sentrifuge dan lain-lain.
- Perpustakaan
Koleksi perpustakaan yang dimiliki BBSPJIKFK antara lain buku-buku
standar, laporan hasil penelitian serta majalah dan jurnal ilmiah baik dari
dalam dan luar negeri.
- Intranet BBSPJIKFK
Intranet BBSPJIKFK hanya dapat diakses oleh pegawai BBSPJIKFK.
Intranet BBSPJIKFK mempunyai fasilitas yang dikelompokkan menjadi 2
(dua) yaitu sistem informasi sebagai penunjang layanan jasa kepada
masyarakat dan sistem informasi sebagai penunjang dalam pelaksanaan
kegiatan administrasi perkantoran sehari-harinya. Semua sistem informasi
tersebut sebagai sarana Informasi, pengolahan data dan informasikan yang
nantinya disajikan baik di website maupun website PPIID BBSPJIKFK.
Pengembangan sistem informasi dilakukan setiap tahun yang bertujuan
18
sebagai sarana dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pelayanan
jasa kepada masyarakat luas.
a. Pelaksanaan Pelayanan
BBSPJIKFK bertekad melaksanakan standardisasi industri, optimalisasi
pemanfaatan teknologi industri dan pelayanan jasa industri kimia, farmasi, dan
kemasan dengan menerapkan sistem manajemen secara konsisten dan berkelanjutan.
Berikut ini merupakan Gambar 2.1. yang menjelaskan mengenai proses bisnis yang
ada di BBSPJIKFK.
SMM
P
P
Optimalisasi SPPT SNI
Produsen Bahan E
E Pengujian Pemanfaatan
Acuan Laporan Hasil Uji
Teknologi
L
L
Fasilitasi Sertifikat Fasilitasi
Kemitraan Kemitraan A
A Pendampingan dan
Layanan Jasa Standardisasi Sertifikasi Teknologi Layanan Jasa
Konsultansi
N
N
Rekomendasi
G
G
Penyelenggara Uji Inspeksi Teknis dan Usulan Draft SNI
Kalibrasi G
G Profisiensi Verifikasi
Laporan
A
A
N
N
Perencanaan
Evaluasi dan Organisasi dan Data dan Sistem
Rumah Tangga Program Kepegawaian Keuangan
Pelaporan Tata Laksana Informasi
dan Anggaran
PENDUKUNG
Terdapat tiga bagian yang ada di dalam proses bisnis, yaitu; bagian sistem manajemen mutu
(SMM), bagian proses utama, dan bagian pendukung. Pada bagian SMM terdiri dari survei
kepuasan pelanggan; perencanaan dan tinjauan manajemen; audit internal; rapat tinjauan
manajemen dan tindakan pencegahan/koreksi. Sementara, pada bagian proses utama dimulai
dari pelanggan, berikutnya masuk ke fasilitasi kemitraan layanan jasa. Kemudian, di pelayanan
jasa terdiri dari; produsen bahan acuan, pengujian, optimalisasi pemanfaatan teknologi,
standardisasi, sertifikasi, pendampingan dan konsultasi, penyelenggara uji profisiensi, kalibrasi,
19
inspeksi teknis dan verifikasi. Setelah proses pelayanan jasa, maka terdapat beberapa output
yang dihasilkan, diantaranya: SPPT SNI, Laporan Hasil Uji, Sertifikasi, Teknologi,
Rekomendasi, Usulan Draft SNI dan Laporan. Selanjutnya, diteruskan kembali kepada bagian
fasilitasi kemitraan layanan jasa dan berakhir di pelanggan. Terakhir pada bagian pendukung
yaitu terdiri dari bagian rumah tangga; evaluasi dan pelaporan; perencanaan program dan
anggaran; kepegawaian; organisasi dan tata laksana; data dan sistem informasi; dan keuangan.
➢ Misi
Untuk mencapai visi, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia,
Farmasi dan Kemasan memiliki misi-misi diantaranya:
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia;
2. Struktur ekonomi yang produkstif, mandiri dan berdaya saing;
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan;
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga;
20
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya;
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
➢ Nilai
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi dan Kemasan
(BBSPJIKFK) menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang menjadi dasar
penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja
individu dan tujuan organisasi/instansi. Nilai-nilai tersebut diterapkan dalam rangka
penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN
menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government) serta untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan
kode perilaku Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Panduan perilaku (kode etik) dari masing-
masing nilai-nilai dasar adalah sebagai berikut:
• Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
• Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
• Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
21
• Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
• Loyal:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
• Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
• Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
• Tugas Pokok
Melaksanakan standardisasi industri, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri dan
industri 4.0, industri hijau, dan pelayanan jasa industri kimia, farmasi, dan kemasan.
22
• Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa
Industri Kimia, Farmasi dan Kemasan (BBSPJIKFK) menyelenggarakan fungsi
diantaranya:
a. pelaksanaan analisis, penerapan, dan pengawasan standardisasi industri kimia,
farmasi, dan kemasan;
b. pelaksanaan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri di bidang industri kimia,
farmasi, dan kemasan;
c. pendampingan dan konsultansi di bidang standardisasi, optimalisasi pemanfaatan
teknologi industri, industri 4.0, industri hijau, dan jasa industri di bidang industri
kimia, farmasi, dan kemasan;
d. pelaksanaan pengujian, kalibrasi, inspeksi teknis, penyelenggara uji profisiensi,
produsen bahan acuan, dan verifikasi di bidang industri kimia, farmasi, dan kemasan;
e. pelaksanaan sertifikasi sistem manajemen, produk, teknologi, dan industri hijau di
bidang industri kimia, farmasi, dan kemasan;
f. pelaksanaan fasilitasi kemitraan layanan jasa industri kimia, farmasi, dan kemasan;
g. pelaksanaan Informasi dan pengolahan data serta penyajian informasi;
h. pelaksanaan urusan perencanaan, program, anggaran, kepegawaian, keuangan,
organisasi, tata laksana, administrasi kerja sama, hubungan masyarakat, pengelolaan
barang milik negara, persuratan, perpustakaan, kearsipan, dan rumah tangga; dan
i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
23
2.1.6 Struktur Organisasi
KEPALA BALAI BESAR STANDARDISASI DAN PELAYANAN JASA INDUSTRI
KIMIA, FARMASI DAN KEMASAN
Pengelolaan
Evaluasi dan
Keuangan dan Humas dan Publikasi
Pelaporan
Perbendaharaan
Fasilitasi Kemitraan
Optimalisasi Pemanfaatan Konsultansi dan Pendampingan Layanan Jasa dan
Standardisasi dan Sertifikasi Industri Pengujian dan Kalibrasi
Teknologi Industri Pengelolaan Data dan
Informasi
Berdasarkan Gambar 2.2 Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Kimia, Farmasi dan Kemasan, Kementerian Perindustrian memiliki struktur
organisasi yang sudah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
1 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri. Struktur organisasi
tersebut terdiri dari Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri
Kimia, Farmasi dan Kemasan; Bagian Tata Usaha Balai Besar Standardisasi dan
Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi dan Kemasan; serta Kelompok Jabatan
Fungsional yang ada di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia,
Farmasi dan Kemasan.
24
2.2 Gambaran Khusus
25
melakukan kegiatan analisis dan penelaahan teknologi industri dalam rangka
penyusunan rekomendasi kebijakan di bidang industri.
26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
27
3.2 Rencana Dan Tahapan Kegiatan
Tabel 3. 2 Rancangan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil terhadap Visi
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. Menyiapkan bahan Hasil keputusan Berorientasi Pelayanan Dengan Integritas ;
dengan mentor konsultasi mengenai konsultasi dan Memahami kebutuhan merencanakan Inovatif ;
mengenai rancangan aktualisasi koordinasi organisasi dengan perbaikan terhadap Produktif
rancangan 2. Meminta saran dan mengenai meningkatkan layanan isu yang dipilih
aktualisasi persetujuan mentor rancangan kinerja internal dapat mewujudkan
aktualisasi. visi dan misi
Akuntabel organisasi dalam
Memanfaatkan waktu kerja mencapai sasaran
untuk mempelajari hal yang strategis
berguna bagi organisasi
Kompeten
Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab
tantangan yang ada pada
lingkungan kerja
Harmonis
Membangun suasana diskusi
yang kondusif dan
komunikatif
Kolaboratif
Melakukan diskusi dengan
mentor dengan terbuka dan
bekerja sama untuk
menghasilkan perbaikan
2 Mempelajari 1. Membaca Undang-Undang Informasi Akuntabel Dengan mengetahui Integritas ;
mengenai dan Peraturan yang menjadi mengenai Melaksanakan tugas dengan informasi mengenai Inovatif ;
tahapan dasar penyusunan rencana tahapan bertanggung jawab terhadap penyusunan RKA- Produktif
pembuatan kerja dan anggaran pembuatan kebenaran dalam mencari K/L dapat
28
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil terhadap Visi
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
rencana kerja 2. Mempelajari isi dalam rencana kerja dan menyampaikan memenuhi tugas
dan anggaran Rincian Anggaran Belanja dan anggaran informasi yang didapat dan fungsi
3. Mempelajari data dukung sesuai BBSPJIKFK dalam
pembuatan RKA-K/L Peraturan Kompeten melakukan
Direktur Melaksanakan tugas dengan perencanaan
Jenderal kualitas terbaik dengan
Anggaran No. berbekal informasi yang
PER-6/ AG/ didapatkan secara akurat
2021
Loyal
Setiap pekerjaan mengacu
kepada Perundang-undangan
yang berlaku di NKRI
Adaptif
Bertindak proaktif dalam
mencari informasi mengenai
penyusunan rencana kerja
dan anggaran
3 Membuat 1. Melakukan investigasi awal Konsep Berorientasi Pelayanan Dengan membuat Integritas ;
konsep untuk melihat kebutuhan perancangan Memahami kebutuhan konsep sistem Profesional ;
perancangan user (Ketua Tim) Sistem organisasi dengan Informasi RAB Inovatif ;
Sistem 2. Melakukan benchmarking Informasi RAB meningkatkan layanan menjadi lebih Produktif
Informasi RAB sistem Informasi RAB/ kinerja internal efisien
sistem yang dapat meningkatkan
diaplikasikan Akuntabel kinerja internal
3. Membuat matriks Konsep rancangan yang BBSPJIKFK dalam
keunggulan, kelemahan dari dibuat dapat melakukan
hasil benchmarking dipertanggungjawabkan. perencanaan
4. Membuat flow chart
perancangan sistem Kompeten
informasi RAB Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab
29
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil terhadap Visi
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tantangan yang ada pada
lingkungan kerja
Adaptif
Berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
untuk membuat sistem
Informasi RAB menjadi
efisien
4 Pembuatan 1. Melihat sistem existing pada Konsep/ Berorientasi Pelayanan Dengan membuat Integritas ;
konsep/ Intranet BBSPJIKFK yang rancangan Memahami kebutuhan konsep sistem Profesional ;
rancangan dapat dijadikan acuan dan Sistem organisasi dengan Informasi RAB Inovatif ;
sistem aplikasi dapat dikembangkan untuk Informasi RAB meningkatkan layanan pada Intranet Produktif
Informasi RAB Sistem Informasi RAB pada Intranet kinerja internal BBSPJIKFK
2. Melakukan konsultasi BBSPJIKFK meningkatkan
dengan bagian IT satuan Akuntabel kinerja internal
kerja mengenai konsep yang Aplikasi yang dibuat dapat BBSPJIKFK dalam
akan diimplementasikan dipertanggungjawabkan melakukan program
3. Finishing pembuatan konsep penggunaannya perencanaan
sistem aplikasi Informasi
RAB Kompeten
Adanya komitmen mutu
dalam pembuatan
sistem/aplikasi agar kualitas
aplikasi/sistem baik.
Harmonis
Membangun suasana diskusi
yang kondusif dan
komunikatif
Adaptif
Berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
untuk membuat sistem
30
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil terhadap Visi
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Informasi RAB menjadi
efisien
Kolaboratif
Melakukan diskusi dengan
tim IT dengan terbuka dan
bekerja sama untuk
menghasilkan perbaikan
5 Melakukan 1. Mencari metode mengenai Hasil verifikasi Berorientasi Pelayanan Dengan membuat Integritas ;
verifikasi verifikasi konsep Sistem konsep/ Memahami kebutuhan konsep sistem Profesional ;
konsep dari Informasi RAB rancangan organisasi dengan Informasi RAB Inovatif ;
Sistem 2. Mencari data pendukung Sistem meningkatkan layanan pada Intranet Produktif
Informasi RAB untuk memverifikasi konsep Informasi RAB kinerja internal BBSPJIKFK
yang dibuat Sistem Informasi RAB meningkatkan
3. Mengevaluasi kekurangan Akuntabel kinerja internal
pada konsep Sistem Aplikasi yang dibuat dapat BBSPJIKFK dalam
Informasi RAB yang telah dipertanggungjawabkan melakukan program
dibuat penggunaannya perencanaan
Kompeten
Adanya komitmen mutu
dalam pembuatan
sistem/aplikasi agar kualitas
aplikasi/sistem baik.
Harmonis
Membangun suasana diskusi
yang kondusif dan
komunikatif
Adaptif
Berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
untuk membuat sistem
31
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil terhadap Visi
Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Informasi RAB menjadi
efisien
Kolaboratif
Melakukan diskusi dengan
Ketua Tim dengan terbuka
dan bekerja sama untuk
menghasilkan perbaikan
32
3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
33
BAB IV
REALISASI AKTUALISASI
2 Mempelajari 1. Membaca Undang- 1. Penyusun telah mempelajari 1. Informasi mengenai tahapan pembuatan
mengenai tahapan Undang dan Peraturan tahapan pembuatan rencana kerja rencana kerja dan anggaran sesuai Peraturan
pembuatan rencana yang menjadi dasar dan anggaran sesuai Peraturan Direktur Jenderal Anggaran No. PER-6/
kerja dan anggaran penyusunan rencana kerja Direktur Jenderal Anggaran No. AG/ 2021
dan anggaran PER-6/ AG/ 2021 2. Informasi mengenai cara pengisian Rincian
2. Mempelajari isi dalam 2. Penyusun telah mengidentifikasi Anggaran Belanja (RAB) dengan benar
Rincian Anggaran Belanja cara pengisian Rincian Anggaran 3. Informasi mengenai data dukung yang
3. Mempelajari data dukung Belanja (RAB) dengan benar diperlukan untuk penyusunan Rencana
pembuatan RKA-K/L Kerja
34
No Kegiatan Rancangan Tahapan Kegiatan Realisasi Kegiatan Output Kegiatan
1 2 3 4 5
3. Penyusun telah mempelajari data
dukung pembuatan RKA-K/L dari
data Tahun Anggaran 2022
3 Membuat konsep 1. Melakukan investigasi 1. Telah dilakukan identifikasi data 1. Data pengisian RAB yang diisi oleh Ketua
perancangan Sistem awal untuk melihat yang dibutuhkan dalam proses Tim berupa : Nama Kegiatan, Klasifikasi
Informasi RAB kebutuhan user (Ketua penyusunan RAB Rincian Output, Rincian Output, Indikator
Tim) 2. Penyusun melakukan RO, Volume RO, Satuan RO, Akun dan
2. Melakukan benchmarking benchmarking sebagai alternatif Kode Akun, Volume, Satuan, Harga Satuan,
sistem Informasi RAB/ solusi yang dapat digunakan untuk dan Data Dukung
sistem yang dapat mendukung perancangan konsep 2. Matriks keunggulan dan kelemahan dari
diaplikasikan Sistem Informasi Rincian hasil benchmarking aplikasi yang dapat
3. Membuat flow chart Anggaran Belanja (RAB) digunakan untuk mendukung perancangan
perancangan sistem 3. Telah dibuat flow chart
konsep Sistem Informasi Rincian Anggaran
informasi RAB perancangan sistem informasi RAB
Belanja (RAB)
3. Flow chart perancangan sistem informasi
RAB yang merupakan konsep perancangan
Sistem Informasi RAB
4 Pembuatan konsep/ 1. Melihat sistem existing 1. Telah dilakukan identifikasi menu 1. Konsep/ rancangan Sistem Informasi RAB
rancangan sistem pada Intranet BBSPJIKFK pada Intranet BBSPJIKFK yang pada Intranet BBSPJIKFK
aplikasi Informasi yang dapat dijadikan dapat dikembangkan untuk konsep 2. Visualisasi konsep Sistem Informasi RAB
RAB acuan dan dapat Sistem Informasi RAB
dikembangkan untuk 2. Telah dilakukan konsultasi dengan
Sistem Informasi RAB bagian IT mengenai konsep yang
2. Melakukan konsultasi akan diimplementasikan
dengan bagian IT
mengenai konsep yang
akan diimplementasikan
3. Finishing pembuatan
konsep sistem aplikasi
Informasi RAB
5 Melakukan verifikasi 1. Mencari metode mengenai 1. Dilakukan trial untuk Hasil evaluasi kekurangan pada konsep Sistem
konsep dari Sistem verifikasi konsep Sistem penginputan Rincian Informasi RAB yang telah dibuat
Informasi RAB yang Informasi RAB Anggaran Belanja (RAB)
dibuat 2. Mencari data pendukung pada platform smartsheet
untuk memverifikasi 2. Telah dilakukan evaluasi pada
kekurangan konsep Sistem
35
No Kegiatan Rancangan Tahapan Kegiatan Realisasi Kegiatan Output Kegiatan
1 2 3 4 5
konsep Sistem Informasi Informasi RAB yang telah
RAB dibuat
3. Mengevaluasi kekurangan
pada konsep Sistem
Informasi RAB yang telah
dibuat
36
4.2 Output yang Diharapkan
37
4.2.2 Kegiatan 2 : Mempelajari mengenai tahapan pembuatan rencana kerja dan
anggaran
Setelah menentukan judul Rancangan Aktualisasi, Penyusun mempelajari
tahapan pembuatan rencana kerja dan anggaran sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Anggaran No. PER-6/ AG/ 2021 yang dituangkan dalam SOP 6.1.1.3 mengenai
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL), mengidentifikasi cara pengisian
Rincian Anggaran Belanja (RAB) dengan benar, serta mempelajari data dukung
pembuatan RKA-K/L dari data Tahun Anggaran 2022. Hasil kegiatan yang
direalisasikan pada tanggal 5-8 Juli 2022 yaitu berupa informasi mengenai tahapan
pembuatan rencana kerja dan anggaran sesuai Peraturan Direktur Jenderal Anggaran No.
PER-6/ AG/ 2021 sesuai SOP 6.1.1.3 mengenai Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA-KL) , informasi mengenai cara pengisian Rincian Anggaran Belanja
(RAB) dengan benar, dan informasi mengenai data dukung yang diperlukan untuk
penyusunan Rencana Kerja.
38
Gambar 4. 3 Panduan Pengisian RAB untuk Ketua Tim
39
4.2.3 Kegiatan 3 : Membuat konsep perancangan Sistem Informasi RAB
Pada tahapan membuat konsep perancangan Sistem Informasi RAB, kegiatan
yang Penyusun lakukan adalah mengidentifikasi data yang dibutuhkan dalam proses
penyusunan RAB. Penyusun melakukan benchmarking dalam mencari alternatif solusi
yang dapat digunakan untuk mendukung perancangan konsep Sistem Informasi Rincian
Anggaran Belanja (RAB) dengan fitur-fitur yang ada pada Sistem Perintah Bayar
(SPBy) pada fitur Intranet BBSPJIKFK, dan dengan fitur-fitur yang ada pada Aplikasi
sakti. Ketiga kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 11 s/d 15 Juli 2022. Adapun data
pengisian RAB yang diisi oleh Ketua Tim berupa : Nama Kegiatan, Klasifikasi Rincian
Output, Rincian Output, Indikator RO, Volume RO, Satuan RO, Akun dan Kode Akun,
Volume, Satuan, Harga Satuan, dan Data Dukung. Hasil benchmarking dianalisa
menggunakan matriks keunggulan dan kelemahan aplikasi yang dapat digunakan untuk
mendukung perancangan konsep Sistem Informasi Rincian Anggaran Belanja (RAB).
Adapun konsep perancangan Sistem Informasi RAB dapat dilihat pada Gambar 4.4
40
Gambar 4. 5 Fitur Surat Perintah Bayar pada Intranet BBSPJIKFK
41
4.2.4 Kegiatan 4 : Pembuatan konsep/ rancangan sistem aplikasi Informasi RAB
Penyusun telah mengidentifikasi menu pada Intranet BBSPJIKFK yang dapat
dikembangkan untuk konsep Sistem Informasi RAB yaitu pada fitur Surat Perintah
Bayar yang dapat dijadikan acuan dalam inisiasi konsep Sistem Informasi RAB. Telah
dilakukan konsultasi dengan bagian IT mengenai konsep yang akan diimplementasikan
dengan menunjukkan visualisasi konsep Sistem Informasi RAB.
42
4.3 Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tidak terlepas dari banyak faktor pendukung
yang membuat pelaksanaan kegiatan menjadi lebih mudah. Beberapa dari faktor
pendukung yang penyusun dapatkan, yaitu :
1. Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan
Kemasan yang sangat mendukung penyusun untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi.
2. Ketua Tim PPA dan Evalap pada Bagian Tata Usaha, Ibu Sri Retno Purwaningsih,
S.T., M.Sc. beserta Tim PPA dan Evalap BBSPJIKFK, yang membantu dalam
memberikan bimbingan, masukan, arahan, dan data saat pelaksanaan tahapan
kegiatan aktualisasi Perancangan Sistem Informasi Rincian Anggaran Belanja
(RAB).
3. Coach penyusun yang selalu memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan memantau
setiap perkembangan dan progress kegiatan penyusun sehingga tidak ada target yang
terlewatkan.
4. Rekan sesama CPNS BBSPJIKFK yang selalu menjadi teman diskusi ketika
penyusun menemui hambatan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
43
BAB V
ANALISIS
44
Analisa potensi, Tantangan,
No. Kegiatan Dampak Internalisasi Nilai-Nilai Mata Pelatihan dan Hambatan penerapan
Nilai-nilai mata pelatihan
Evalap dengan memahami kebutuhan organisasi yaitu Pembuatan konsep
adanya pengembangan Sistem Informasi. pengambangan sistem informasi
Akuntabel artinya bertanggung jawab terhadap apa yang adalah hal yang baru bagi penulis,
sudah menjadi tugas penyusun, dimana dengan adanya dan menjadi sebuah tantangan
Perancangan Konsep Sistem Informasi Rincian Anggaran tersendiri dalam melaksanakan
Belanja (RAB) untuk Intranet BBSPJIKFK ini dapat aktualisasi dengan waktu yang
memberikan kemudahan kepada Tim IT dalam melakukan relatif terbatas.
pengembangan SI yang ada di Intranet BBSPJIKFK.
Kompeten karena dalam melaksanakan tugas Hambatan :
(aktualisasi) selalu melakukan peningkatan kemampuan - Keterbatasan kemampuan
kompetensi diri dalam menyelesaikan aktualisasi ini. penulis memahami banyak hal
Harmonis artinya senantiasa menjaga agar lingkungan dalam satu waktu.
kerja (BBSPJIKFK) kondusif dan harmonis. - Kurangnya referensi yang
Kolaboratif artinya penulis dalam melaksanakan penulis temukan dalam
aktualisasi tidak berdiri sendiri, banyak pihak yang mempelajari sistem
berkolaborasi dan bekerjasama dengan berbagai unsur pembuatan SI.
yang ada di BBSPJIKFK. Dalam hal ini kolaborasi
dilakukan bersama dengan Ketua tim, mentor, anggota
kelompok latsar, Anggota tim PPA dan Evalap, CPNS
BBSPJIKFK, hingga pegawai dan PPNPN yang ada di
BBSPJIKFK.
2. Kegiatan : Dengan membuat perancangan konsep Sistem Informasi Potensi :
Mempelajari mengenai tahapan Rincian Anggaran Belanja (RAB) pada Intranet Perancangan Konsep Sistem
pembuatan rencana kerja dan anggaran BBSPJIKFK, maka kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai Informasi Rincian Anggaran
Tahapan Kegiatan : dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Belanja (RAB) dapat berpotensi
1. Membaca Undang-Undang Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. dalam mempermudah dan
dan Peraturan yang menjadi Akuntabel Melaksanakan tugas dengan bertanggung mempercepat pengembangan SI
dasar penyusunan rencana jawab terhadap kebenaran dalam mencari dan yang ada di BBSPJIKFK dan
kerja dan anggaran menyampaikan informasi yang didapat mempermudah
2. Mempelajari isi dalam Rincian
Kompeten Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Anggaran Belanja Tantangan :
dengan berbekal informasi yang didapatkan secara akurat
45
Analisa potensi, Tantangan,
No. Kegiatan Dampak Internalisasi Nilai-Nilai Mata Pelatihan dan Hambatan penerapan
Nilai-nilai mata pelatihan
3. Mempelajari data dukung Pembuatan konsep
Loyal Setiap pekerjaan mengacu kepada Perundang-
pembuatan RKA-K/L pengambangan sistem informasi
undangan yang berlaku di NKRI
adalah hal yang baru bagi penulis,
Adaptif Bertindak proaktif dalam mencari informasi dan menjadi sebuah tantangan
mengenai penyusunan rencana kerja dan anggaran tersendiri dalam melaksanakan
aktualisasi dengan waktu yang
relatif terbatas.
Hambatan :
- Keterbatasan kemampuan
penulis memahami banyak hal
dalam satu waktu.
- Kurangnya referensi yang
penulis temukan dalam
mempelajari sistem
pembuatan SI.
3. Kegiatan : Dengan membuat perancangan konsep Sistem Informasi Potensi :
Membuat konsep perancangan Sistem Rincian Anggaran Belanja (RAB) pada Intranet Perancangan Konsep Sistem
Informasi RAB BBSPJIKFK, maka kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai Informasi Rincian Anggaran
Tahapan Kegiatan : dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Belanja (RAB) dapat berpotensi
1. Melakukan investigasi awal Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. dalam mempermudah dan
untuk melihat kebutuhan user mempercepat pengembangan SI
Berorientasi Pelayanan Memahami kebutuhan
(Ketua Tim) yang ada di BBSPJIKFK dan
organisasi dengan meningkatkan layanan kinerja internal
2. Melakukan benchmarking mempermudah
sistem Informasi RAB/ sistem Akuntabel Konsep rancangan yang dibuat dapat
yang dapat diaplikasikan dipertanggungjawabkan. Tantangan :
3. Membuat flow chart Kompeten Meningkatkan kompetensi diri untuk Pembuatan konsep
perancangan sistem informasi menjawab tantangan yang ada pada lingkungan kerja pengambangan sistem informasi
RAB adalah hal yang baru bagi penulis,
Adaptif Berinovasi dan mengembangkan kreatifitas untuk dan menjadi sebuah tantangan
membuat sistem Informasi RAB menjadi efisien tersendiri dalam melaksanakan
46
Analisa potensi, Tantangan,
No. Kegiatan Dampak Internalisasi Nilai-Nilai Mata Pelatihan dan Hambatan penerapan
Nilai-nilai mata pelatihan
aktualisasi dengan waktu yang
relatif terbatas.
Hambatan :
- Keterbatasan kemampuan
penulis memahami banyak hal
dalam satu waktu.
- Kurangnya referensi yang
penulis temukan dalam
mempelajari sistem
pembuatan SI.
4. Kegiatan : Potensi :
Dengan membuat perancangan konsep Sistem Informasi
Pembuatan konsep/ rancangan sistem Perancangan Konsep Sistem
Rincian Anggaran Belanja (RAB) pada Intranet
aplikasi Informasi RAB Informasi Rincian Anggaran
BBSPJIKFK, maka kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai
Tahapan Kegiatan : Belanja (RAB) dapat berpotensi
dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
1. Melihat sistem existing pada dalam mempermudah dan
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Intranet BBSPJIKFK yang mempercepat pengembangan SI
dapat dijadikan acuan dan Berorientasi Pelayanan Memahami kebutuhan yang ada di BBSPJIKFK dan
dapat dikembangkan untuk organisasi dengan meningkatkan layanan kinerja internal mempermudah
Sistem Informasi RAB Akuntabel Aplikasi yang dibuat dapat
2. Melakukan konsultasi dengan dipertanggungjawabkan penggunaannya Tantangan :
bagian IT mengenai konsep Kompeten Adanya komitmen mutu dalam pembuatan Pembuatan konsep
yang akan diimplementasikan sistem/aplikasi agar kualitas aplikasi/sistem baik. pengambangan sistem informasi
3. Finishing pembuatan konsep Harmonis Membangun suasana diskusi yang kondusif adalah hal yang baru bagi penulis,
sistem aplikasi Informasi dan komunikatif dan menjadi sebuah tantangan
RAB. Adaptif Berinovasi dan mengembangkan kreatifitas untuk tersendiri dalam melaksanakan
membuat sistem Informasi RAB menjadi efisien aktualisasi dengan waktu yang
Kolaboratif Melakukan diskusi dengan tim IT dengan relatif terbatas.
terbuka dan bekerja sama untuk menghasilkan perbaikan
47
Analisa potensi, Tantangan,
No. Kegiatan Dampak Internalisasi Nilai-Nilai Mata Pelatihan dan Hambatan penerapan
Nilai-nilai mata pelatihan
Hambatan :
- Keterbatasan kemampuan
penulis memahami banyak hal
dalam satu waktu.
- Kurangnya referensi yang
penulis temukan dalam
mempelajari sistem
pembuatan SI.
5. Kegiatan : Dengan membuat perancangan konsep Sistem Informasi Potensi :
Melakukan verifikasi konsep dari Rincian Anggaran Belanja (RAB) pada Intranet Perancangan Konsep Sistem
Sistem Informasi RAB yang dibuat. BBSPJIKFK, maka kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai Informasi Rincian Anggaran
Tahapan Kegiatan : dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Belanja (RAB) dapat berpotensi
1. Mencari metode mengenai Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. dalam mempermudah dan
verifikasi konsep Sistem Berorientasi Pelayanan Memahami kebutuhan mempercepat pengembangan SI
Informasi RAB organisasi dengan meningkatkan layanan kinerja internal yang ada di BBSPJIKFK dan
2. Mencari data pendukung Akuntabel Aplikasi yang dibuat dapat mempermudah
untuk memverifikasi konsep dipertanggungjawabkan penggunaannya
Sistem Informasi RAB Kompeten Adanya komitmen mutu dalam pembuatan Tantangan :
3. Mengevaluasi kekurangan sistem/aplikasi agar kualitas aplikasi/sistem baik. Pembuatan konsep
pada konsep Sistem Informasi Harmonis Membangun suasana diskusi yang kondusif pengambangan sistem informasi
RAB yang telah dibuat dan komunikatif adalah hal yang baru bagi penulis,
Adaptif Berinovasi dan mengembangkan kreatifitas untuk dan menjadi sebuah tantangan
membuat sistem Informasi RAB menjadi efisien tersendiri dalam melaksanakan
Kolaboratif Melakukan diskusi dengan Ketua Tim aktualisasi dengan waktu yang
dengan terbuka dan bekerja sama untuk menghasilkan relatif terbatas.
perbaikan
Hambatan :
- Keterbatasan kemampuan
penulis memahami banyak hal
dalam satu waktu.
- Kurangnya referensi yang
penulis temukan dalam
48
Analisa potensi, Tantangan,
No. Kegiatan Dampak Internalisasi Nilai-Nilai Mata Pelatihan dan Hambatan penerapan
Nilai-nilai mata pelatihan
mempelajari sistem
pembuatan SI
49
5.2 Realisasi Aktualisasi dan Manfaat Bagi Organisasi
Realisasi dari kegiatan aktualisasi Perancangan Sistem Informasi Rincian Anggaran
Belanja (RAB) dengan output utama “Konsep Perancangan Sistem Informasi Rincian Anggaran
Belanja (RAB)” memiliki kebermanfaatan secara umum yang dapat dirasakan oleh Balai Besar
Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan, yaitu dapat
meminimalisir kesalahan Ketua Tim dalam menginput RAB secara manual sehingga tidak perlu
banyak melakukan revisi dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran K/L, mempercepat proses
pembuatan Rincian Anggaran Belanja (RAB), serta meningkatkan akuntabilitas dalam
pembuatan Rincian Anggaran Belanja (RAB) mengenai data dukung yang diajukan dalam
penyusunan RAB.
50
BAB VI
PENUTUP
51
fitur baru di Intranet BBSPJIKFK dan diperlukan adanya rekaman untuk melihat history
perubahan yang dibuat oleh Ketua Tim.
52
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Kimia dan Kemasan. (2021). Rencana Strategis BBKK Tahun 2021-2024
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) BPK RI. Undang-undang (UU) No. 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kementerian Perindustrian. Peraturan
Menteri Perindustrian No. 1 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda II
Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda II
Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda II
Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda II Harmonis.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda II Loyal.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda II Adaptif.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda II
Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda III Smart
ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Agenda III
Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
53
LAMPIRAN
Lampiran 1. Visualisasi Konsep Perancangan Sistem Informasi
54
55
Lampiran 2. Kesepakatan Penetapan Isu
56
57
Lampiran 3. Form Bimbingan dengan Mentor
58
59
60
61
62
Lampiran 4. Form Bimbingan dengan Coach
63
BIODATA PENULIS
64