DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8
ADERENALDI 201972003
JOICE FARLIN LAISILA 201972005
SANGRIAN HITIMALA 201972029
NELIA CHRISTY FORINTI 201972033
MODUL II
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI II
Disusun Oleh
KELOMPOK 8
ADERENALDI 201972003
JOICE FARLIN LAISILA 201972005
SANGRIAN HITIMALA 201972029
NELIA CHRISTY FORINTI 201972033
Disetujui Oleh
DOSEN MATA KULIAH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan kemurahan-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Modul II Praktikum Perancangan Teknik Industri II
dengan judul ”Pengendalian Kualitas Statistik (Analisis Kemampuan Proses)”
ini dengan baik tanpa kurang satu apapun. Adapun tujuan dari penyusunan
laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Perancangan
Teknik Industri II.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa bantuan material maupun ide dan gagasan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan laporan
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Kami
sebagai penulis membuka kesempatan yang sebesar-besarnya kepada siapapun
yang berkesempatan membaca laporan ini untuk memberikan saran dan kritik
yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan ini. Kami berharap
semoga ini dapat bemanfaat bagi pembaca.
Kelompok VIII
ii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Tujuan Praktikum .................................................................................... 2
1.3. Manfaat Praktikum .................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 3
2.1. Pengertian Pengendalian Kualitas ............................................................ 3
2.2. Konsep Pengendalian Kualitas ................................................................ 5
2.3.Sistem Pengendalian Kualitas ................................................................... 7
2.4. Fungsi dan Keunggulan Pengendalian Kualitas ....................................... 8
2.5. Tujuan Penerapan Pengendalian Kualitas ................................................ 8
2.6. Peta Kendali ............................................................................................ 9
2.7. Indeks Kapabilitas Proses ........................................................................ 10
BAB III KEGIATAN PRAKTIKUM .......................................................... 11
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ................................................................. 11
3.2. Alat dan Bahan Praktikum ....................................................................... 11
3.3. Profil Singkat Meubel Sejahtera .............................................................. 11
3.4. Alur Kegiatan Praktikum ......................................................................... 12
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 11
4.1. Cacat Produk ........................................................................................... 13
4.2. Data Ukuran Meja Sekolah ...................................................................... 14
4.3. Control Chart .......................................................................................... 15
4.4. Process Capability .................................................................................. 17
4.5. Perhitungan Manual Cp dan Cpk ............................................................. 20
4.6. Analisis Data ........................................................................................... 22
iii
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 24
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 24
5.2. Saran ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... vii
LAMPIRAN ................................................................................................. viii
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
ini adalah hanya memisahkan produk baik dan cacat, sehingga sulit meningkatkan
dan memantau kualitas produk. Untuk meminimalkan kecacatan yang terjadi
dalam proses produksi, Meubel Sejahtera memiliki toleransi kecacatan setiap
jenis-jenis produk per hari.
1.3. Tujuan
Tujuan pada praktikum ini dalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui menggunakan Peta Kerja Variabel untuk analisis
kualitas produk .
2. Untuk mengetahui cara mengukur kemampuan proses dengan
menggunakan Cp, Cpk, Cpm.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
konsumen, maka mereka akan menganggapnya sebagai produk yang berkualitas
jelek.
Kualitas produk merupakan segala sesuatu yang diinginkan dan dikehendaki
pelanggan. Oleh karena itu, produk atau jasa yang dihasilkan harus terjangkau
harga dan kualitasnya bagus, sehingga pelanggan puas dan tetap loyal terhadap
produk atau jasa yang dihasilkan, tanpa mengurangi nilai profit perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka produk atau jasa yang dihasilkan harus selalu
dikendalikan sehingga selalu sesuai dengan permintaan pelanggan.
Mutu atau kualitas adalah semua ciri-ciri dan karakteristik produk atau jasa
yang turut membantu pencapaian (permuasan) kebutuhan pelanggan kebutuhan
disini mencakup harga yang ekonomis, keamanan, ketersediaan,kemudahan
perawatan, dapat dipercaya, dan mudah digunakan kegunaannya.
Menurut Croby kualitas atau mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan-
persyaratan.Persyaratan-persyaratan perlu didefinisikan secara jelas sehingga
semua orang tau apa yang diharapkan .Menurut Ahyani, secara umum mutu atau
kualitas adalah jumlah dari sifat-sifat produk, seperti daya tahan, kenyamanan
pemakaian, daya guna dan lain sebagainya.Mutu atau kualitas selalu diidentikkan
dan dihubungkan dengan kegunaan khusus, seperti panjang lebar,warna, berat dan
karakter produk lainnya.
Berapa ahli memberi defenisi yang berbeda mengenai mutu diantaranya :
1. Philip B. Crosby
Mutu atau kualitas berarti kesesuaian terhadap persyaratan.Pendekatan
yang dilakukan merupakan proses top-down
2. W.Edward Deming
Mutu atau kualitas berarti pemecahan masalah untuk mencapai
penyempurnaan terus- menerus. Pendekatan Deming merupakan Bottom-
Up.
3. Joseph M. Juran
Mutu atau kualitas berarti kesesuaian dengan penggunaan. Pendckatan
Juran adalah orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan.
4. K. Ishikawa
4
Mutu atau kualitas berarti kepuasan pelanggan. Dengan demikian, setiap
bagian proses dalam organisasi memiliki pelanggan. Kepuasan pclanggan
intemal akan menycbabkan kepuasan pelanggan organisasi.
5. Mutu menurut ISO
ISO 9000:2000 yang mengatur definisi dan kosakata mendefinisikan mutu
sebagai: "derajat/tingkat karakteristik yang melekat pada produk
yangmencukupi persyaratan/keinginan".
5
Mutu jasa atau produk merupakan prioritas tertinggi dalam
manajemen bisnis memiliki dominasi lebih tinggi daripada peningkatan
penjualan, pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan perolehan
pasar.
Mutu merupakan perpaduan bukan hanya dari mutu jasa atau produk
namun juga harga, biaya, waktu, keselamatan, modal pekerja dan output
setiap karyawan dalam pekerjaan rutin.
3. Vital-Few (Oriented Action-Brain, Time & Fond Constrain). Konsep ini
dijabarkan sebagai berikut:
Manusia hanya memiliki satu otak dan tidak ada ruang otak yang
tersedia untuk lebih dari satu konsentrasi pada saat yang sama, terkecuali
genius. Identifikasi dan pisahkan apa isu atau item yang cukup pantas
untuk mendapat perhatian pada saat kini dengan keterbatasan akan kerja
pikiran, waktu, dan dana yang ada.
4. Fact & Data Appereciation (Scientific Approach). Konsep ini dijabarkan
sebagai berikut:
Kegagalan atau kesalahan mungkin saja terjadi, maka dari itu harus
dilakukan pengawasan yang tepat dengan membuat indikator kegagalan
apa yang terjadi. Jika terjadi kegagalan, periksa bukti (kegagalan, cacat,
klaim atau keluhan), kemudian ambil tindakan dengan sadar data yang ada.
5. Process Control (Prevention Plan & Implementation).
Pengendalian proses berarti jika setiap pekerja pada setiap tingkatan
dari setiap organisasi melakukan pekerjaan dengan benar pada pertama
kali dan setiap saat sesuai dengan spesifikasi Standard Operational
Procedure (SOP). gambar spesifikasi dan proses standar dengan
metodologi “sel checking atau self controlling".
6. Dispersion Control
Dewasa ini pengendalian mutu tidak memiliki arti bila bila tidak
mengendalikan penyebaran yang terjadi pada beberapa kasus seperti
manusia, mesin, material, metode dan lingkungan.
7. Next Down-Stream Shop are Customer
6
Konsumen adalah raja atau ratu. Namun demikian terkecuali orang-
orang sales atau marketing, banyak karyawan tidak memiliki kontak secara
langsung dengan konsumen di mana konsep ini menjadi ngak tidak
mungkin untuk dimengerti dan diikuti oleh orang-orang di “in-process".
8. Upper Stream Control
Bagian pemasaran disituasikan pada mutu produk atau jasa, namun
demikian tanggung jawab itu tidak hanya dipikul oleh mereka, tetapi juga
oleh bagian desain dan perencanaan.
9. Recurrent Preventive Action (Repetive Failure is Shame)
Pada proses berikut ini ndalah alir yang harus diikuti oleh setiap
karyawan di mana pada saat ditemukan sesuatu yang salah pada tahapan
pemeriksaan.
10. Respect Employees as Human Being (Employees are Precious Asset)
Untuk menangani dan memperlakukan karyawan sebagai manusia
dewasa maka perlakuan manajemen puncak.
11. Top Management Commitment (Employees Full Participation)
Manajemen puncak perlu mengumumkan secara pasti mengapa
Pengendalian Mutu Terpadu (Total Quality Control) adalah sebuah
keharusan yang perlu dilaksanakan.
7
suatu harga range tertentu. Istilah lain sitem kontrol atau teknik kendali adalah
teknik pengaturan, sistem pengendalian, atau sistem pengontrolan.
Secara umum ada empat aspek yang berkaitan dengan sistem pengendalian
yaitu masukan, keluaran, sistem, dan proses. Masukan ( input ) adalah rangsangan
dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan
tertentu dari sistem pengaturan. Keluaran ( output ) adalah tanggapan sebenarnya
yang didapatkan dari suatu sistem kendali. Tanggapan ini bisa sama dengan
masukan atau mungkin juga tidak sama dengan tanggapan pada masukannya.
Tim pengendali mutu adalah sebuah tim yang digunakan untuk
mengendalikan mutu. Tim pengendali mutu beranggotakan karyawan yang
melakukan pekerjaan dalam bidang pekerjaan sejenis. Misalnya, bagian
pemesinan, pelayanan jalan tol, bagian pembuat produk, dan lain-lain.
8
3. Peningkatan kemampuan penyelesaian pekerjaan sesuai target
4. Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku
5. Peningkatan hubungan yang setara antara atasan dan bawahan
6. Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja
7. Pengembangan tim
9
2.7. Indeks Kapabilitas Proses
Indeks Kapabilitas Proses atau disebut Capability Process Index (Cp) adalah
indeks yang menunjukan kemampuan proses dalam menghasilkan produk/output
yang sesuai dengan spesifikasi. Berikut ini adalah rumus matematik untuk
menghitung Cp :
𝑈𝐶𝐿−𝐿𝐶𝐿
Cp =
6𝜎
𝑈𝐶𝐿− 𝑋̅ 𝑋̅−𝐿𝐶𝐿
CPU = dan CPL =
3𝜎 3𝜎
10
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM
11
3.4. Alur Kegiatan Praktikum
Berikut ini adalah alur kegiatan praktikum yang dilakukan oleh kelompok
VIII :
Start
Pengumpulan Data
Wawancara Data ukuran (panjang, lebar, dan tinggi) 30 Observasi
sampel produk meja sekolah
Tujuan Praktikum:
a. Menggunakan peta kendali untuk analisis kualitas
produk
b. Mengukur kemampuan proses menggunakan Cp,
Cpk, dan Cpm
Pengolahan Data:
a. Membuat pareto chart dari data cacat produk
b. Membuat control chart (peta kendali)
c. Menganalisis kapasitas proses
d. Menghitung Cp dan Cpk secara manual
Analisa Data
End
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Cacat Produk.
Hasil pengamatan terhadap kecacatan pada 30 sampel meja sekolah hasil
produksi Meubel Sejahtera dengan jenis cacat berupa retak, permukaan tidak
halus, cat tidak merata dan meja tidak simetris sebagai berikut:
Adapun pareto chart dari data jenis cacat diatas dapat dilihat pada gambar 4.1
dibawah ini
100
40
80
30
Percent
Jumlah
60
20
40
10 20
0 0
Jenis Cacat Retak Meja Tdk Simetris Perm. Tdk Halus Cat Tdk Rata
Jumlah 16 12 9 7
Percent 36.4 27.3 20.5 15.9
Cum % 36.4 63.6 84.1 100.0
Melalui pareto chart data jenis cacat diatas dapat dilihat bahwa terdapat 4
jenis kecacatan pada 30 sampel meja sekolah yang diamati yaitu retak, permukaan
tidak halus, cat tidak merata dan meja tidak simetris dengan presentasi masing-
masing berturut-turut 36,4%, 27,3%, 20,5% dan 15,9%
13
4.2. Data Ukuran Meja Sekolah
Berikut ini adalah data ukuran panjang, lebar, dan tinggi 30 produk meja
sekolah hasil produksi Meubel Sejahtera sebagai berikut:
14
digunakan sebagai sampel. Hasil pengukuran diatas akan diolah menggunakan
software (Minitab) untuk dijadikan pertimbangan pengendalian kualitas produk
meja sekolah pada Meubel Sejahtera. Adapun pengolahan data dimaksud diantara
melalui Control Chart, Histogram Cp-Cpk, serta pengukuran Cp-Cpk secara
manual.
66
Sample M ean
_
_
64 X=64.2
62
60 LC L=60.223
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
U C L=6.910
6.0
Sample Range
4.5
3.0
_
R=2.115
1.5
0.0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
15
bahwa sampel mean pada data panjang memiliki data yang tidak melebih batas
atas (UCL) maupun batas bawah (LCL). Batas atas yang ditunjukan dengan UCL
(Upper Control Limit) memiliki nilai 68,18 sedangkan untuk batas bawah atau
LCL (Lower Control Limit) memiliki nilai 60,22 dengan nilai rata-rata (𝑋̅ ) berada
di antara dua nilai tersebut yaitu 64,2. Sedangkan untuk nilai range yaitu 2,12
dengan batas atasnya 6,91 dan batas bawahnya 0.
56
Sample M ean
_
_
54 X=53.933
52
50 LC L=50.281
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
U C L=6.345
6.0
Sample Range
4.5
3.0
_
R=1.942
1.5
0.0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
Pada gambar 4.2 yaitu gambat Xbar-R Chart Untuk Data Lebar diatas
diketahui bahwa pada data lebar meja sekolah setiap ukuran subgroupnya yaitu 2
berada pada batas kendali statistik dapat dilihat bahwa sampel mean pada data
lebar memiliki data yang tidak melebih batas atas (UCL) maupun batas bawah
(LCL). Batas atas yang ditunjukan dengan UCL (Upper Control Limit) memiliki
nilai 57,59 sedangkan untuk batas bawah atau LCL (Lower Control Limit)
memiliki nilai 50,28 dengan nilai rata-rata (𝑋̅ ) berada di antara dua nilai tersebut
yaitu 53,93. Sedangkan untuk range memiliki nilai 1,94 dengan batas atasnya 6,35
dan batas bawahnya adalah 0.
16
Xbar-R chart untuk data Tinggi
76.5
Sample M ean
75.0 _
_
X=74.533
73.5
72.0
LC L=71.534
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
U C L=5.211
4.8
Sample Range
3.6
2.4
_
R=1.595
1.2
0.0 LC L=0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sample
Pada gambar diatas diketahui bahwa pada data tinggi meja sekolah setiap
ukuran subgroupnya 2 berada pada batas kendali statistik dapat dilihat bahwa
sampel mean pada data lebar memiliki data yang tidak melebih batas atas (UCL)
maupun batas bawah (LCL). Batas atas yang ditunjukan dengan UCL (Upper
Control Limit) memiliki nilai 77,53 sedangkan untuk batas bawah atau LCL
(Lower Control Limit) memiliki nilai 71,53 dengan nilai rata-rata (𝑋̅ ) berada di
antara dua nilai tersebut yaitu 74,53. Sedangkan untuk range memiliki nilai 1,60
dengan batas atasnya 5,21 dan batas bawahnya adalah 0.
17
Process Capability untuk data Panjang
Sebelum melakukan pengolahan, perlu diketahui bahwa tolerasi Meubel
sejahtera untuk ukuran panjang untuk batas bawah adalah 61 dan batas atas 68.
Berikut ini adalah grafik process capability dari data panjang sebagai berikut:
LSL USL
P rocess Data Within
LS L 61 Ov erall
Target *
USL 68 P otential (Within) C apability
S ample M ean 64.2 Cp 0.62
S ample N 30 C P L 0.57
S tDev (Within) 1.87488 C P U 0.68
S tDev (O v erall) 1.91905 C pk 0.57
O v erall C apability
Pp 0.61
PPL 0.56
PPU 0.66
P pk 0.56
C pm *
60 62 64 66 68
O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
P P M < LS L 0.00 P P M < LS L 43931.45 P P M < LS L 47708.46
P P M > U S L 0.00 P P M > U S L 21341.36 P P M > U S L 23843.63
P P M Total 0.00 P P M Total 65272.81 P P M Total 71552.09
Dari grafik process capability pada gambar 4.4. diatas diketahui bahwa untuk
data panjang memiliki nilai Cp dibawah 1 yaitu 0,62 yang berarti bahwa ukuran
panjang meja sekolah tidak capable dan masih perlu adanya perbaikan pada tahap
pembuatan meja sekolah untuk ukuran panjang. Standar deviasi memiliki nilai
1,92 yang akan digunakan untuk perhitungan Cpk. Nilai Cpk yang diperoleh dari
grafik diatas yaitu 0,57 yang jika berpatokan pada ketentuan 1 ≤ Cpk < 1,33,
dapat dikatakan bahwa ukuran panjang memiliki spesifikasi yang kurang baik.
Sehingga diperlukan adanya perbaikan dan penanggulangan ulang pada tahap
pembuatan meja sekolah pada ukuran panjang meja.
18
Process Capability of Lebar (Cm)
LSL USL
P rocess Data Within
LS L 51 Ov erall
Target *
USL 57 P otential (Within) C apability
S ample M ean 53.9333 Cp 0.58
S ample N 30 C P L 0.57
S tDev (Within) 1.72156 C P U 0.59
S tDev (O v erall) 1.65952 C pk 0.57
O v erall C apability
Pp 0.60
PPL 0.59
PPU 0.62
P pk 0.59
C pm *
50 52 54 56 58
O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
P P M < LS L 0.00 P P M < LS L 44201.42 P P M < LS L 38566.06
P P M > U S L 0.00 P P M > U S L 37429.05 P P M > U S L 32307.07
P P M Total 0.00 P P M Total 81630.47 P P M Total 70873.14
Dari grafik process capability untuk data lebar meja sekolah pada gambar 4.5.
diatas diketahui bahwa untuk data lebar memiliki nilai Cp berada dibawah 1 yaitu
adalah 0,58 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran panjang meja
sekolah tidak capable dan masih ada yang harus diperbaiki pada tahap pembuat
meja sekolah berkaitan dengan lebar meja. Nilai standar deviasi diperoleh 1,66
yang digunakan untuk perhitungan Cpk. Untuk nilai Cpk data lebar meja sekolah
yaitu 0,57. Dengan berpatokan pada ketentuan 1 ≤ Cpk < 1,33, dapat dikatakan
bahwa ukuran panjang memiliki spesifikasi yang kurang baik. Sehingga
diperlukan adanya perbaikan dan penanggulangan ulang pada tahap pembuatan
meja sekolah pada ukuran lebar meja.
19
Process Capability of Tinggi (Cm)
LSL USL
P rocess Data Within
LS L 72 Ov erall
Target *
USL 77 P otential (Within) C apability
S ample M ean 74.5333 Cp 0.59
S ample N 30 C P L 0.60
S tDev (Within) 1.41379 C P U 0.58
S tDev (O v erall) 1.6344 C pk 0.58
O v erall C apability
Pp 0.51
PPL 0.52
PPU 0.50
P pk 0.50
C pm *
71 72 73 74 75 76 77 78
O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
P P M < LS L 0.00 P P M < LS L 36577.04 P P M < LS L 60569.81
P P M > U S L 0.00 P P M > U S L 40517.35 PPM > USL 65621.52
P P M Total 0.00 P P M Total 77094.39 P P M Total 126191.33
Dari grafik process capability untuk data tinggi meja sekolah diatas diketahui
bahwa untuk data tinggi meja sekolah memiliki nilai Cp di bawah angka 1 yaitu
0,59 sehingga dapat disimpukan bahwa ukuran panjang meja sekolah tidak
capable dan masih perlu adanya perbaikan pada tahap pembuatan meja sekolah
terkait ukuran tinggi meja. Nilai standar deviasi diperoleh 1,63 Untuk nilai Cpk
data lebar meja sekolah yaitu 0,58. Dengan berpatokan pada ketentuan 1 ≤ Cpk <
1,33, dapat dikatakan bahwa ukuran tinggi memiliki spesifikasi yang kurang baik.
Sehingga diperlukan adanya perbaikan dan penanggulangan ulang pada tahap
pembuatan meja sekolah pada ukuran tinggi meja.
20
Ditanya : a. Cp b. Cpk
Penyelesaian :
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿 68−61 7
a. Cp = = = = 0,61
6𝜎 6 (1,92) 11,52
𝑈𝑆𝐿−𝑋̅ 𝑋̅−𝐿𝑆𝐿
b. Cpk = Min [ , ]
3𝜎 3𝜎
68 − 64,2 64,2−61
= Min [ , ]
3(1,92) 3(1,92)
3,8 3,2
= Min [ , ]
5,76 5,76
Jadi diperoleh nilai Cp dan Cpk untuk data panjang melalui perhitungan
manual yaitu Cp dengan nilai 0,62 dan Cpk dengan nilai 0,56
Ditanya : a. Cp b. Cpk
Penyelesaian :
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿 57−51 6
a. Cp = = = = 0,60
6𝜎 6 (1,66) 9,96
𝑈𝑆𝐿−𝑋̅ 𝑋̅−𝐿𝑆𝐿
b. Cpk = Min [ , ]
3𝜎 3𝜎
57 − 53,93 53,93−51
= Min [ , ]
3(1,66) 3(1,66)
3,07 2,93
= Min [ , ]
4,98 4,98
= Min [ 0,62 , 0,59 ]
= 0,59
21
Jadi diperoleh nilai Cp dan Cpk untuk data panjang melalui perhitungan
manual yaitu Cp dengan nilai 0,60 dan Cpk dengan nilai 0,59
Ditanya : a. Cp b. Cpk
Penyelesaian :
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿 77−72 5
a. Cp = = = = 0,51
6𝜎 6 (1,63) 9,78
𝑈𝑆𝐿−𝑋̅ 𝑋̅−𝐿𝑆𝐿
b. Cpk = Min [ , ]
3𝜎 3𝜎
77 − 74,53 74,53−72
= Min [ , ]
3(1,63) 3(1,63)
2,47 2,53
= Min [ , ]
4,89 4,89
= Min [ 0,51 , 0,52 ]
= 0,51
Jadi diperoleh nilai Cp dan Cpk untuk data panjang melalui perhitungan
manual yaitu Cp dan Cpknya sama dengan nilai 0,51.
22
Selain itu berdasarkan hasil pengolahan dengan grafik process capability
menunjukan bahwa Meubel Sejahtera harus melakukan perbaikan dalam
pengukuran panjang, lebar dan tinggi meja sekolah sebelum memproduksi agar
pengendalian kualitas yang diperoleh adalah hasil yang sebaik-baiknya. Nilai Cp,
Cpk, dan Cpm berada dibawah angka 1 yang berarti bahwa kapabilitas produksi
Meubel Sejahtera rendah.
Perhitungan Cp dan Cpk secara manual menggunakan rumus menunjukan
hasil yang sedikit berbeda dengan nilai Cp dan Cpk dari process capability chart.
Untuk data panjang pada process capability chart menunjukan hasil Cp sebesar
0,62 dan Cpk sebesar 0,57 sedangkan dengan perhitungan manual diperoleh nilai
Cp sebesar 0,60 dan 0,59. Untuk data lebar pada process capability chart
menunjukan hasil Cp sebesar 0,58 dan Cpk sebesar 0,57 sedangkan dengan
perhitungan manual diperoleh nilai Cp sebesar 0,60 dan 0,59. Dan untuk data
tinggi pada process capability chart menunjukan hasil Cp sebesar 0,59 dan Cpk
sebesar 0,58 sedangkan dengan perhitungan manual diperoleh nilai Cp dan Cpk
sama yaitu 0,51.
23
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan perhitungan pengendalian kualitas statistik, maka
diperoleh pengetahuan bahwa produk kursi yang ada di Meubel Sejahtera masih
berada dalam batas pengendalian statistik. Batas pengendalian ini merupakan area
yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi.
Kemudian dilakukan analisis kapabilitas kualitas, dengan menghitung Cp,
Cpk, dan Cpm. Indeks Kapabilitas Proses atau disebut capability Process Index
(Cp) adalah indeks yang menunjukkan kemampuan proses dalam menghasilkan
produk/ output yang sesuai dengan spesifikasi. Kriteria penilaian Cp: Jika Cp >
1.33, maka kapabilitas proses sangat baik, Jika 1,00≤ Cp ≤ 1,33, maka kapabilitas
proses baik, Jika Cp < 1,00, maka kapabilitas proses rendah.
5.2. Saran
Sebaiknya Meubel Sejahtera melakukan pengukuran yang lebih teliti agar
mengurangi pemborosan material
24
DAFTAR PUSTAKA
https://carabineri.wordpress.com/2010/03/25/process-capability-kemampuan-
proses-six-sigma-quality-process-control/ (diakses pada Senin, 31 Oktober
2022, pukul 16.32)
https://caribineri.files.wordpress.com/2010/02/tabel-vi-e2809cfactors-for-
contructing-variables-control-charte2809d.jpg (diakses pada Senin, 31
Oktober 2022, pukul 16.49)
https://statistik-ku.blogspot.co.id/2009/06/capability-process.html ( diakses pada
Senin, 31 Oktober 2022, pukul 16.58)
https://analisisproseskapabilitas.weebly.com/ ( diakses pada Senin, 31 Oktober
2022, pukul 17.18)
vii
LAMPIRAN
viii
11. 65 55 77
12. 61 56 75
13. 63 53 74
14. 65 57 77
15. 66 52 72
16. 62 53 75
17. 65 56 75
18. 63 54 73
19. 61 53 77
20. 64 55 75
21. 62 52 76
22. 63 51 74
23. 65 53 76
24. 67 55 77
25. 68 54 73
26. 65 57 75
27. 63 56 76
28. 64 53 74
29 67 52 72
30. 66 55 73
Rata-Rata 64,2 53,93 74,53
ix