Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

Di PT Dan Liris
Semester 3
Tahun Akademik 2022
Oleh :

Fitria Alfa Indrianti


NIM 2103058
TEKNIK PEMBUATAN GARMEN

AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TEKSTIL DAN


PRODUK TEKSTIL SURAKARTA

2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Industri yang disusun oleh

Nama : Fitria Alfa Indrianti

NIM : 2103058

Ini telah disetujui oleh

Penanggung Jawab Instruktur

(Harrison Silaen) (Dadang Oksi Priwahyudi)

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing


Teknik Pembuatan Garmen

(Rita Istikowati S.T., M.T) (Miswar Adi Noviar, S.T )

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunia, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktik industri yang telah dilaksanakan di PT Dan Liris tanpa hambatan yang
berarti. Pada laporan praktik industri ini penulis banyak mendapatkan
pengetahuan dan wawasan yang luas yang digunakan sebagai salah satu tugas
Mahasiswa, pelaksanaan praktik industri dilaksanakan mulai tanggal 22 Maret
2022 sampai dengan 25 Juli 2022.

Dalam menyusun laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih juga kepada
bapak ibu/orang tua yang telah memberi dukungan, baik secara mental maupun
material, tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ahmad Wimbo Helvianto, S.E, M.M., selaku direktur Akademi


Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta yang telah memberi saran
dan bimbingan.
2. Ibu Rita Istikowati, S.T., M.T. selaku ketua prodi Teknik Pembuatan Garmen
Akademi Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.
3. Bapak Miswar Adi Noviar, S.T. selaku dosen pembimbing laporan yang
sudah memberikan bimbingan dalam menulis laporan ini.
4. Bapak Andreas selaku Persoalia Bagian Persiapan.
5. Bapak Adi selaku Personalia Bagian Sewing.
6. Bapak Barli selaku Personalia Bagian Finishing and Packing.
7. Ibu Paulina Kristiatuti selaku Kepala Bagian Persiapan.
8. Ibu Kusmiyati selaku Kepala Bagian Sewing.
9. Ibu Rahma selaku Kepala Bagian Finishing and Packing.
10. Seluruh staf dan karyawan PT Dan Liris.

Penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang memiliki keterbatasan


dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan laporan ini yang telah penulis selesaikan.
Tidak semua hal dapat penulis deskripsikan dengan sempurna dalam laporan ini.
Penulis sudah melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang
dimiliki dimana penulis juga memiliki keterbatasan kemampuan. Maka dari itu,
seperti yang telah dijelaskan maka penulis bersedia menerima kritik dan saran dari

iii
pembaca yang budiman. Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut
sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki laporan penulis di masa yang akan
datang. Dengan demikian, semoga laporan berikutnya dapat diselesaikan dengan
hasil yang lebih baik.

Surakarta, 8 Desember 2022

Penulis

Fitria Alfa Indrianti


NIM 2103058

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ............................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Industri................................................................................ 1
1.3 Manfaat Praktik Industri .............................................................................. 2
1.4 Batasan Praktik Industri ............................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 4
1.2 Tujuan Praktik Industri............................................................................... 4
1.3 Manfaat Praktik Industri ............................................................................. 5
1.4 Batasan Praktik Industri ............................................................................ 5
BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN............................................................... 7
2.1 Permodalan dan Pemasaran ...................................................................... 7
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................ 8
2.2.1 Struktur Organisasi .............................................................................. 8
2.2.2 Uraian Tugas ..................................................................................... 10
2.3 Pemodalan dan Pemasaran ..................................................................... 11
2.4 Ketenagakerjaan ...................................................................................... 12
2.4.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan ......................................................... 13
2.4.2 Distribusi Tenaga Kerja...................................................................... 14
2.4.3 Sistem Pembinaan dan Pengembangan Karyawan ........................... 17
2.4.4 Tunjangan dan Fasilitas Karyawan .................................................... 19
BAB III Pelaksanaan Praktik Industri ................................................................. 23
3.1 Praktik Pembuatan Pola Manual 3 ...................................................... 23
3.2 Praktik Operasi Perakitan Garmen 3 ................................................... 25
3.3 Praktik Penyelesaian,Pengepresan,dan Pengepakan 1....................... 27
3.4 Praktik Pemilihan Mesin Garmen 1 ...................................................... 33
3.5 Praktik Pemeliharaan Mesin Garmen 1 .............................................. 35
BAB IV Penutup................................................................................................. 37
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 37

v
4.2 Saran ....................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 1

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Proses Penataan Marker............................................................... 24


Gambar 3. 2 Proses Pencetakan Marker ........................................................... 25
Gambar 3. 3 Operation Process Chart Kemeja Style Trutex .............................. 27
Gambar 3. 4 Area Mesin Kebut ......................................................................... 28
Gambar 3. 5 Pengecekan Suhu untuk Proses Gosok ........................................ 29
Gambar 3. 6 Pengecekan QC Gosok ................................................................ 30
Gambar 3. 7 Hasil Pelipatan .............................................................................. 30
Gambar 3. 8 Pengecekan QC Lipat ................................................................... 31
Gambar 3. 9 Proses Pemasangan Hangtag ...................................................... 32
Gambar 3. 10 Pemeriksaan pada Mesin SNL .................................................... 36

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Daftar Karyawan PT Dan Liris Divisi Garmen .................................... 14


Tabel 2. 2 Daftar Karyawan Produksi Divisi Garmen ......................................... 15
Tabel 2. 3 Daftar Golongan Operator Produksi Divisi Garmen ........................... 15
Tabel 2. 4 Golongan Karyawan ......................................................................... 15
Tabel 2. 5 Golongan Staf ................................................................................... 16
Tabel 2. 6 Contoh Program Pelatihan Karyawan ............................................... 18
Tabel 2. 7 Contoh Pembinaan Staf .................................................................... 19
Tabel 3. 1 Jenis-jenis mesin di area sewing ....................................................... 33

viii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang pelaksanaan praktik industri ini untuk mendukung pemenuhan


tenaga kerja industri tekstil dan produk tekstil yang mempunyai kompetensi yang
sesuai dengan kebutuhan industri maka didirikan AkademiKomunitas Industri
Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta. Sebagai Pendidikan Tinggi Vokasi dibawah
Kementerian Perindustrian diharapkan lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kerja industri tekstil dan garmen.

Akademi Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta memiliki tiga program studi,
yaitu Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain, dan Teknik Pembuatan
Garmen. Pendidikannya merupakan program Diploma II, setiap mahasiswa harus
menyelesaikan ± 80 sks dalam waktu 4 semester dengan sistem blok waktu. Salah
satu model pendidikan yang diterapkan adalah sistem ganda (dual system).
Dengan adanya model pembelajaran seperti ini, maka pembelajaran dilakukan di
kampus dan di industri. Dengan adanya praktik industri ini diharapkan mahasiswa
dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapat selama kuliah. Mahasiswa
diwajibkan menjalani program praktik industri sesuai program studinya masing-
masing. Hal ini sebagai upaya mempersiapkan diri mahasiswa dalam memasuki
dunia kerja khususnya di PT Dan Liris.

1.2 Tujuan Praktik Industri

Dari kegiatan praktik industri yang telah dilaksanakan, mempunyai tujuan di antara
lain :

1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan mata kuliah yang didapat ke


dunia industri.
2. Mahasiswa mengetahui alur atau proses produksi yang sedang
dikerjakan di PT Dan Liris.
3. Mahasiswa mampu mengenal, mengetahui, dan menganalisis kondisi
lingkungan industri, tepatnya di PT Dan Liris.

1
1.3 Manfaat Praktik Industri

Manfaat yang diperoleh dari praktik industri adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan
a. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terlibat
b. Media komunikasi bagi calon pekerja yang akan menjadi bagian dari
perusahaan
2. Bagi Mahasiswa
a. Melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang
telah diperoleh
b. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada
perusahaan.
c. Berkesempatan memecahkan berbagai masalah di lapangan dengan
mendayagunakan kemampuannya
2. Bagi AK Tekstil Solo

Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang sesuai


dengan kebutuhan di industri sehingga dapat mewujudkan konsep link and
match dalam meningkatkan kualitas layanan pada stakeholders.

1.4 Batasan Praktik Industri

Praktik kerja industri mahasiswa Teknik Pembuatan Garmen semester III


dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 25 November
2022. Praktik industri dilaksanakan di PT Danliris. Selama praktik industri ± 2 bulan
tersebut, mahasiswa ditempatkan di 3 departemen, yaitu departemen persiapan,
sewing, dan finishing packing. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar di
masing-masing departemen tersebut sesuai jadwal. Pada setiap departemen,
mahasiswa akan dibagi ke dalam beberapa kelompok tujuannya agar tidak belajar
secara bergerombol sehingga masing-masing mendapatkan ilmu yang berbeda-
beda.

Selain itu, ada beberapa batasan melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri,
diantaranya :

2
1. Mahasiswa melaksanakan praktik industri sesuai dengan waktu dan
tempat yang telah ditentukan oleh AK Tekstil Solo.
2. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti seluruh peraturan yang ada di
industri tersebut, sama seperti halnya karyawan yang lain.
3. Mahasiswa wajib menjaga sopan santun dan menjaga nama baik
perusahaan tempat pelaksanaan praktik industri dan AK Tekstil Solo.
4. Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir praktik industri setiap hari.
5. Ketika hendak mencari informasi gunakan waktu yang tepat, sehingga
tidak menyita waktu kerja narasumber (warga industri/karyawan).
6. Selama pelaksanaan praktik industri mahasiswa dilarang mengambil
gambar tanpa seizing dari pihak yang berwenang.
7. Mahasiswa wajib hadir pada seluruh masa praktik industri (kehadiran wajib
100%). Akan tetapi, apabila memang tidak bisa mengikuti kegiatan praktik
industri maka PT Danliris memberikan kelonggaran dengan membuat surat
izin selama mahasiswa yang bersangkutan tidak bisa hadir melaksanakan
kegiatan praktik industri.
8. Mahasiswa wajib menyusun laporan praktik industri dengan format yang
telah ditetapkan pada akhir pelaksanaan praktik industri.
9. Mahasiswa wajib menyelesaikan laporan praktik industri paling lambat 1
bulan setelah pelaksanaan praktik industri.

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang pelaksanaan praktik industri ini yaitu diawali dari perkembangan
dan kemajuan teknologi industri serta perdagangan di Indonesia yang semakin
pesat di era sekarang. Sehingga hal ini membutuhkan adanya sumber daya
manusia yang handal, profesional dan berkompeten dibidangnya. Maka dari itu
untuk mendukung pemenuhan tenaga kerja terutama pada industri manufaktur
tekstil yang sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan jaman maka didirikan
Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK Tekstil
Solo). Sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi dibawah Kementrian
Perindustrian, diharapkan lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan
tenaga kerja industri.

Salah satu model pembelajaran yang diterapkan agar sistem pengajaran dapat
sesuai dengan kebutuhan industri adalah model pembelajaran Sistem Ganda
(Dual System). Dengan model pembelajaran seperti ini, maka pembelajaran
dilakukan pada dua tempat yaitu dikampus dan di industri. Pembelajaran di industri
dilakukan agar mahasiswa dapat melihat penerapan mata kuliah yang telah
diajarkan sewaktu perkuliahan di kampus pada kehidupan industri. Dengan
adanya praktik industri ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan
serta keterampilan yang telah didapatkan selama perkuliahan.

Mahasiswa diwajibkan menjalani kegiatan praktik industri yang disesuaikan


dengan program dari masing-masing program studi. Hal ini sebagai upaya
program studi untuk mempersiapkan diri mahasiswa dalam memasuki dunia kerja,
melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang telah
diperoleh serta belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dalam dunia kerja.

1.2 Tujuan Praktik Industri


Tujuan dari pelaksanaan praktik industri adalah:
1. Mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai
dunia kerja.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh pada saat
pembelajaran di kampus pada dunia kerja.

4
3. Mahasiswa mampu mengenal, mengetahui, dan menganalisis kondisi pada
lingkungan kerja.
4. Memperkokoh link and match antara kampus dan industri.
5. Mahasiswa dapat memperoleh ilmu dan keterampilan baru dalam dunia kerja.
6. Memberikan bekal dan pengalaman kepada mahasiswa untuk menyesuaikan
diri dalam menghadapi dunia kerja.

1.3 Manfaat Praktik Industri


Manfaat yang diperoleh dari praktik industri adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
a. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat bagi
pihak-pihak yang terlibat.
b. Sebagai media komunikasi bagi calon pekerja yang akan menjadi bagian
dari perusahaan.
2. Bagi Mahasiswa
a. Melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang telah
diperoleh.
b. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada perusahaan.
3. Bagi AK Tekstil Solo
Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan di industri sehingga dapat mewujudkan konsep link and
match yang baik dalam meningkatkan kualitas layanan pada seluruh
stakeholders, yaitu suatu masyarakat, kelompok, ataupun individu yang
memiliki hubungan dan kepentingan terhadap suatu organisasi atau
perusahaan.

1.4 Batasan Praktik Industri


Agar pelaksanaan Praktik Industri di PT. Dan Liris dapat berjalan terarah dan
terfokus pada satu acuan dengan menyesuaikan kegiatan sehari-hari di industri,
maka batasan Praktik Industri yang dimaksud adalah mahasiswa mengamati
proses pembuatan garmen dari awal hingga akhir yang terfokus pada prosedur
dan instruksi kerja sekaligus juga mahasiswa mengimplementasikan ilmu yang
telah diperoleh selama perkuliahan di kampus AK Tekstil Solo. Proses produksi
pada pembuatan garmen di PT. Dan Liris meliputi tiga bagian yaitu bagian
persiapan, bagian sewing serta bagian finishing dan packing. Sehingga dari hal

5
itu, mahasiswa dapat melaksanakan observasi dan praktikum di industri secara
seimbang.

6
BAB II BAGIAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Permodalan dan Pemasaran

Pada tahun 1920, generasi pertama dari keluarga Tjokrosaputro memulai bisnis
industri rumahan, dengan menjual batik dari rumah ke rumah di kota Solo, Jawa
Tengah. Seiring dengan berkembangnya bisnis, nama yang menyimbolkan
kebudayaan Jawa dirasakan perlu, dan dipilihlah nama Keris. Kasom
Tjokrosaputro kemudian melebur bisnis tersebut menjadi perusahaan swasta
terbatas, PT Batik Keris, pada tahun 1971. Putra Kasom, Handoko dan Handiman
Tjokrosaputro, kemudian mengembangkan bisnis ke bidang prosuksi tekstil. Oleh
dikarenakan nama sebuah perusahaan memiliki arti yang sangat penting,
keluarga mengambil keputusan untuk menamai perusahaan baru tersebut
dengan nama Dan Liris atau lengkapnya PT Dan Liris, yang diambil dari kata
bahasa Jawa Udan Liris yang berarti hujan rintik-rintik atau gerimis. Seperti
gerimis yang turun di awal musim hujan, merupakan hujan rintik-rintik yang ajeg
berkesinambungan dan sangat bagus untuk menumbuhkan benih yang ditabur
oleh para petani, agar menjadi tumbuhan yang kuat serta kokoh. Demikian sama
halnya diharapkan dengan bisnis Dan Liris yang menumbuhkembangkan
kesejahteraan para stakeholdernya, yaitu para pemegang saham, karyawan,
rekanan, dan masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat di sekitar
lokasi pabrik. Dimulai hanya dengan Unit Penenunan (Weaving) pada tanggal 25
April 1974, Dan Liris dengan cepat mengembangkan usahanya ke pemintalan
(Spinning), pencelupan dan pewarnaan (dyeing), pencetakan tekstil berrmotif
(printing), serta pembuatan pakaian jadi (garment) pada tahun 1976.

Sekarang, setelah 48 tahun, di bawah bimbingan Komisaris Utama, I.P. Elizabeth


Sindoro, istri almarhum Handiman Tjokrosaputro, tongkat kepemimpinan telah
diserahkan kepada generasi ketiga, Michelle Tjokrosaputro yang memegang
pucuk kepemimpinan, membawahi 8000 karyawan. Meskipun banyak tantangan
yang harus dihadapi dalam tahun-tahun belakangan ini. Akan tetapi, Michelle dan
team tetap mampu mempertahankan pertumbuhan perusahaan dengan visi yang
progresif dan dengan tetap mengimplementasikan pendekatan yang pro-aktif
serta budaya yang kolaboratif, seperti yang digambarkan oleh moto perusahaan
yaitu ’Maju Bersama Menjadi Yang Terbaik”.

7
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

2.2.1 Struktur Organisasi


Struktur organisasi secara keseluruhan mencerminkan pola hubungan yang tetap,
memiliki pola interaksi tertentu dan mencerminkan cara koordinasi sebuah
perusahaan. Dalam struktur organisasi masing-masing bagian memiliki tanggung
jawab sendiri-sendiri. Pembagian kerja dimaksudkan untuk menyederhanakan
keanekaragaman dari kegiatannya. Dalam penyusunan struktur organisasi
perusahaan, PT Dan Liris juga telah memperhatikan tujuan, strategi organisasi dan
sumber daya manusia yang dimiliki serta lingkungan yang melingkupinya. Pada
laporan ini struktur yang ditampilkan adalah struktur organisasi di PT Dan Liris.

Sumber : Google
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT Dan Liris

8
Sumber : Google

Gambar 2.2 Struktur organisasi divisi

Sumber : Google

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Spinning Division PT Dan Liris

9
Sumber : Google

Gambar 2.4 Struktur organisasi PT Dan Liris

Sumber : Google

Gambar 2.5 Struktur Leader Bagian Produksi PT Dan Liris

2.2.2 Uraian Tugas

1. URTP : Menjaga kebersihan dalam unit seperti kebersihan mesin-


mesin yang digunakan serta ruangan
2. Operator : mengoperasikan mesin yang digunakan untuk produksi

10
3. Mekanik : melakukan perawatan atau maintenance pada mesin, dilakukan
rutin setiap hari pada mesin yang berbeda setiap harinya
4. Admin : melakukan pendataan target produksi, melakukan perekapan
dalam unit. Admin yang berada dalam kantor, melakukan pembukuan pada
tiap-tiap bon yang ada.
5. Leader : mengkoodinir pekerjaan setiap unit yang dibawahinya (URTP,
Operator, Mekanik, dan Admin)
6. Kasubsie : mengkoordinir leader-leader yang berada di dalam grupnya
kasubsie.
7. Kasie : mengkoordinir kasubsie dengan menyeimbangkan pembagian
tugas.
8. Kabag : mengelola apa yang ada di dalam unit yang ada dibawahinya.
Langkah-langkahnya dalam melakukan pekerjaan tiap-tiap unit.
9. Kadiv : mengkoordinir kabag di divisi masing-masing. Kadiv spinning
mengkoordinir Kabag Spinning, Kadiv Weaving mengkoordinir Kabag
weaving, dst.
10. Direktur : mensinkronisasi kerja divisi yang dibawahinya, melakukan
pengaturan terhadap tiap-tiap kadiv, seperti Direktur Produksi membawakan
Kadiv spinning, Kadiv weaving, Kadiv Finishing, dan Kadiv Garment.

2.3 Pemodalan dan Pemasaran


Menurut American Marketing Association (AMA), “Pemasaran sebagai proses
perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi
dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional.”

Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono (2001), “Modal yang digunakan dapat


bersumber dari modal sendiri, namun bila ternyata modal sendiri tidak mencukupi
dapat ditambah dengan modal pinjaman. Jadi, secara umum jenis modal yang
dapat diperoleh untuk memenuhi kebutuhan modalnya terdiri atas modal sendiri
dan modal pinjaman.”

Permodalan bisa dikatakan juga sebagai uang atau barang yang dibutuhkan
seorang pengusaha sebagai dasar untuk mengelola usaha yang akan dijalankan.
Sedangkan pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempromosikan produknya kepada khalayak luas.

11
PT Dan Liris adalah sebuah perusahaan keluarga milik Kasoem Tjokrosaputro.
Perusahaan ini memiliki modal yang berasal dari modal internal dan modal
eksternal. Modal internal perusahaan yaitu berasal dari modal sendiri milik
keluarga Kasoem Tjokrosaputro dan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan
dari hasil penjualan produknya. Dan karena PT Dan Liris adalah salah satu
perusahaan swasta nasional yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), maka
perusahaan juga mempunyai modal eksternal yang berasal dari Penanaman
Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Kemudian untuk pemasaran, PT Dan Liris memiliki strategi pemasaran melalui


berbagai media baik media daring maupun luring. Diantaranya yaitu penggunaan
website, media sosial, dan juga penggunaan banner serta keikutsertaan dalam
event-event kegiatan lain. Salah satu contoh dari sistem pemasaran yang
dilakukan oleh PT Dan Liris yaitu:
a. Sistem Job Order, yaitu perusahaan membuat produk sesuai dengan
permintaan dari buyer. PT Dan Liris menerima pemesanan dari para buyer baik
buyer baru maupun buyer yang telah lama menjalin kerjasama dengan PT Dan
Liris, seperti buyer dari brand Barbour, Trutex, Caitac, NNT, dan Country Road.
Untuk pesanan job order ini perusahaan banyak menerima pesanan repeat
order dari buyer-buyer yang telah lama bekerjasama dengan perusahaan.

Direct Selling yaitu perusahaan membuat produk sendiri lalu kemudian


menyalurkan produk tersebut ke showroom-showroom dengan nama brand
sendiri yaitu “Bateeq” melalui anak perusahaannya PT Efrata Retailindo.

2.4 Ketenagakerjaan
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang ketenagakerjaan,
mengatakan bahwa ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Sedangkan pada ayat 2 tentang tenaga kerja, mengatakan bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.

Secara garis besar, penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah aset yang paling

12
utama yang dimiliki oleh setiap perusahaan termasuk PT Dan Liris. Tanpa adanya
tenaga kerja, segala proses produksi yang berlangsung tidak akan dapat berjalan
dan tidak akan ada output.

Pada UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang juga membahas


secara lengkap tentang seluruh kewajiban perusahaan terhadap karyawan dan
hak apa saja yang berhak didapatkan oleh karyawan. PT Dan Liris telah
memberikan upah serta hak-hak karyawan sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku. Seluruh tenaga kerja di PT Dan Liris tergabung dalam
suatu wadah organisasi Serikat Pekerja Republik Indonesia (SPRI). SPRI adalah
organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerjaan serta meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja dan keluarga. Dan mulai tahun 2021 di PT Dan Liris
sudah tidak lagi menerapkan sistem kontrak kepada karyawannya.

Para calon tenaga kerja baru yang dinyatakan diterima di PT Dan Liris, akan
menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dan yang
bersangkutan akan berstatus sebagai tenaga kerja tetap dengan masa percobaan
selama tiga (3) bulan terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerja Waktu
Tidak Tertentu (PKWTT) tersebut. Perusahaan dapat melakukan evaluasi kinerja
dan konduite tenaga kerja setiap saat dengan mempertimbangkan situasi dan
kondisi perusahaan. Serta dalam keadaan tertentu dengan juga
mempertimbangkan situasi, kondisi serta kebutuhan perusahaan, tenaga kerja
yang baru diterima dapat dipekerjakan sebagai karyawan kontrak (PKWT).

2.4.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan


Dalam proses penerimaan atau perekrutan karyawan juga melihat dari tingkat
pendidikan yang ditempuh oleh calon karyawan. Tingkat pendidikan karyawan
yang ada di PT Dan Liris bervariasi, mulai dari SD sampai dengan Sarjana. Namun
mulai tahun 2015 perusahaan mempunyai kebijakan bahwa karyawan baru harus
mempunyai ijazah minimal SMP dengan usia maksimal 35 tahun.

Masing-masing jabatan dan departemen mempunyai persyaratan tertentu untuk


dapat bekerja pada bagian atau jabatan tersebut. Untuk penerimaan karyawan
baru sekarang bersifat tetap, dengan mengikuti training selama 2 minggu menjadi

13
siswa BLK di PT Dan Liris, setelah lulus dari BLK karyawan baru akan di sebar di
berbagai line sesuai departemen yang dibutuhan selama 3 bulan untuk penilaian
dan perkembangan karyawan baru dengan pekerjaan yang dihadapi untuk
menjadi karyawan tetap. Adapun untuk jumlah karyawan yang ada di devisi
garmen saat ini yang terbagi dalam beberapa bagian yang dapat dilihat dari tabel
2.1 dibawah ini.

Tabel 2. 1 Daftar Karyawan PT Dan Liris Divisi Garmen

N Bagian Total Tingkat Pendidikan


O Karyawan SD SMP SMA/SMK D1/D2/D3 SARJANA
1. Persiapan 685 46 173 424 9 5
2. Sewing 590 45 206 338 1 0
1A
3. Sewing 573 7 140 424 2 0
1B
4. Sewing 574 26 198 350 0 0
2A
5. Sewing 551 55 210 285 0 0
2B
6. Sewing 530 33 154 340 0 3
2C
7. Finishing 490 31 135 324 0 0
Packing
TOTAL 3.354 243 1.216 2.485 12 8
Sumber: Personalia PT Dan Liris Pada Bulan Januari 2022

2.4.2 Distribusi Tenaga Kerja


Karyawan yang baru masuk ditempatkan di Balai Pelatihan Kerja perusahaan
untuk mendapatkan pembekalan sesuai dengan rencana penempatan. Karyawan
yang sudah dibekali kemudian ditempatkan di unit-unit yang membutuhkan.
Karyawan yang ditempatkan di unit kerja sesuai dengan “ Job Discription” masing-
masing sesuai yang telah diatur oleh pimpinan. Begitu juga dengan karyawan
dibagian produksi khususnya dibagian sewing.
Untuk karyawan sewing ditempatkan pada satu line sewing yang terdiri dari ±30
orang, yaitu 1 orang leader, 1 orang helper dan 28 operator. Masing-masing
operator mengerjakan job nya sesuai dengan peraturan yang dibuat pada
RO/SPEC yang telah disetujui buyer dan leader akan memulai pekerjaan atau
pembagian job operator berpacu pada OB(Operation Breakdown) yang telah
dibuat oleh IE Prepare. Jam kerja karyawan disesuaikan dengan kondisi pekerjaan
pada saat itu, sehingga untuk jumlah shift pagi, siang dan malam dapat berubah-

14
ubah. Daftar karyawan produksi divisi garmen dapat dilihat pada table 2.2 dibawah
ini:

Tabel 2. 2 Daftar Karyawan Produksi Divisi Garmen

Bagian Total
No
Karyawan
1 Persiapan 685
2 Sewing 1A 590
3 Sewing 1B 573
4 Sewing 2A 574
5 Sewing 2B 551
6 Sewing 2C 530
7 Finishing and Packing 490
Total 3.354
Sumber: Personalia PT Dan Liris Bulan Januari 2022

Untuk melihat daftar golongan operator produksi disivi garmen dapat dilihat pada
tabel 2.3 dibawah ini:

Tabel 2. 3 Daftar Golongan Operator Produksi Divisi Garmen

No Bagian Total Jumlah Per Golongan


Karyawan A B C D E
1 Persiapan 685 9 409 165 1 59
2 Sewing 1A 590 2 501 59 1 27
3 Sewing 1B 573 2 492 64 2 13
4 Sewing 2A 574 3 490 56 0 25
5 Sewing 2B 551 3 467 54 0 27
6 Sewing 2C 530 4 451 54 0 21
7 Finishing and 490 3 351 98 6 32
Packing
Jumlah Karyawan 3.422
Sumber: Personalia PT Dan Liris Pada Bulan Januari 2022
Adapun golongan karyawan di PT Dan Liris dapat dilihat pada table 2.4 dibawah
ini:
Tabel 2. 4 Golongan Karyawan

No Golongan Posisi / Tugas Pekerjaan


Tekstil Packing, Gudang, Oiling, Cleaner Mesin,
URTP
1 A Garmen URTP
Non Produksi Kernet, URTP
& Umum
Tekstil Operator Produksi (spinning, Weaving,
Dyeing, Printing), Inspecting

15
Garmen Operator Produksi (Gelar, Jahit, Gosok,
2 B Melipat, Packing, Gudang, Cleaning Mesin,
Bordir)
Non Produksi -
& Umum
Tekstil Operator Produksi Senior (Spinning,
Weaving, Dyeing, Printing), Administrasi
(Adm), QC, Laborat, Sopir Forklift,
Maintenance Junior
3 C Garmen Operator Produksi (Potong,
Sample,Laborat), QC Cek 100%, Mekanik
Junior, Administrasi (Adm), Pengawas
URTP
Non Produksi Anggota Satpam, Administrasi (Adm),
& Umum Pengawas URTP
Tekstil Maintenance Senior, Trainer, Tracer, PPIC,
QMS
4 D Garmen Mekanik Senior, PPIC, QMS, QA, QC Petrol,
Helper, Cek Marker
Non Produksi Maintenance Senior
& Umum
Tekstil Leader Produksi (Spinning, Weaving,
Dyeing, Printing, QC, Maintenance, Gudang,
Utility
5 E Garmen Leader Produksi (Spinning, Weaving,
Dyeing, Printing, QC, Maintenance, Gudang,
Utility
Non Produksi Karu Satpam, Driver, engineering, Pola, ,
& Umum Social Compliance, Trainer, Marker, Gartek,
QC Inhouse ,Administrasi (Adm)
Sumber: Personalia PT Dan Liris pada bulan Januari 2022

Staff juga dibagi atas berbagai golongan, yaitu; IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IVA, dan
sesuai tugas dan tanggung jawabnya dapat dilihat pada table 2.5 sebagai berikut:

Tabel 2. 5 Golongan Staf

No Golongan Posisi / Tugas Pekerjaan


1 IA Staf pelaksanaan, staf administrasi, kasubsie junior,
staf yang baru diangkat
2 IB Kasubsie senior, kepala gudang, personalia bagian
3 IIA Kepala shirt, merchandiser, purchasing, kepala quality
control
4 IIB Kepala seksie, kepala produksi garmen, commercial
manager, kepala seksie umum dan pimpinan unit
5 IIIA Kepala junior, kepala produksi garmen

16
6 IIIC Kepala bagian/kepala senior garmen, marketing
manager, purchasing manager dan wakil manager
produksi garmen
7 IV Kepala divisi, general manager dan direktur.
Sumber: Personalia PT Dan Liris pada bulan Januari 2022

a. Jam Kerja Shift


Karyawan yang bekerja secara shift adalah mereka yang pekerjanya
berhubungan dengan pelaksanaan proses produksi. Pengantian waktu shift yang
dilakukan setiap minggu sekali agar perusahaan dapat terus beroperasi dan
karyawan tidak mengalami kejenuhan.
b. Jam Kerja Normal
Karyawan bekerja secara normal (non shift) adalah mereka yang pekerjaannya
tidak terlibat langsung dengan proses produksi, misalnya pimpinan peusahaan,
staff, karyawan administrasi, bagian pusat teknik, pengendalian produk,
pengemasan, dan pemeliharaan mesin (maintenance).

2.4.3 Sistem Pembinaan dan Pengembangan Karyawan


PT Dan Liris mempunyai training center dan menyadari pentingnya arus hasil
produksi yang lancar yang berarti tidak hanya mesin yang harus beroperasi
dengan baik, namun juga dilengkapi dengan pekerja handal. Untuk mendukung
hal tersebut dibentuklah Balai Latihan Kerja (BLK) dibentuk pada tahun 2007 untuk
memenuhi kebutuhan operator handal. BLK bekerja sama dengan Asosiasi
Pengusaha Indonesia (APINDO), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Program
Nasional untuk Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dan Kementrian
Perindustrian.
Sistem Pembinaan dan pengembangan karyawan yang dilakukan oleh PT Dan
Liris yaitu adanya pelatihan operator baru oleh trainer di BLK PT Dan Liris selama
satu sampai dua minggu, pelatihan ketrampilan operator oleh trainner di unit
masing-masing, pelatihan flow process di unit garmen untuk uji kompetensi,
program ujian bagi para leader untuk meningkatkan pengetahuan tentang jenis
mesin dan penenganan apabilaterjadi kerusakan kecil, dll. Sedangkan pembinaan
dan pengembangan untuk staff adalah kesempatan kuliah di Akademi Teknologi
Warga (ATW) dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Surakarta (AK TEKSTIL) dengan tujuan agar semua pimpinan memiliki dasar
pengetahuan dibidang tekstil.

17
PT. Dan Liris menggunakan dua metode pelatihan diantara lain:
1. On The Job Training
Pelatihan yang diberikan pada saat karyawan bekerja, jadi sambil bekerja
karyawan memperoleh pelatihan sehingga dapat memperoleh umpan balik
secara langsung dari pelatihannya.
2. Off The Job Training
Metode pelatihan yang dilakukan diluar jam kerja dan berlangsung di luar
lokasi kerja agar pelatihan lebih fokus, peserta pelatihan menerima
pelatihan dari infrastruktur.
Untuk melihat contoh program pelatihan karyawan dapat dilihat pada table 2.6
dibawah ini:
Untuk melihat contoh program pelatihan karyawan dapat dilihat pada table 2.6
dibawah ini:
Tabel 2. 6 Contoh Program Pelatihan Karyawan

No Unit Nama Training Peserta Lembaga Bulan


1 Training QC Packing, HRD Januari –
Kelolosan Operator Packing Maret
Pengemasan Packing
2 Training Leader HRD Febuari –
Managerial Finishing Finishing April
Leader Packing Packing
Finishing
3 Training Operator HRD Mei – Juni
Prosedure bagian Sewing
GARMEN Penerimaan penerimaan
dan dan
Pengeluaran pengeluaran
bahan Gudang
Pendukung Asesoris
4 Training Leader HRD Agustus –
Pengoperasian Sewing Sewing Oktober
Mesin Spesial
5 Training Leader HRD Juli –
Pengoperasian Sample Persiapan September
Mesin Otomatis Persiapan
6 Training Leader HRD Februari –
Pemahaman Cutting, Persiapan Maret
Spec Buyer Leader QC
Persiapan

18
7 Training QC Persiapan HRD Mei – Juni
Pemahaman Persiapan
Kualitas
8 Training Sample HRD Oktober -
Pemahaman Persiapan Persiapan November
RO dan Spec
Sumber: Personalia PT Dan Liris pada bulan Januari 2022

Untuk melihat contoh pembinaan staf dapat dilihat pada tabel 2.7 di bawah ini:
Tabel 2. 7 Contoh Pembinaan Staf

No Contoh Pembinaan Karyawan


1 Perusahaan membina karyawan muda potensial untuk dipoyeksikan pada
jenjang karir yang lebih tinggi untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan
devisi.
2 Perusahaan melakukan peningkatan produktivitas karyawan melalui
penyempurnaan ketrampilan, mengembangkan ketrampilan baru melalui
“DIKLAT” dan kursa-kursa ketrampilan bagi karyawan.
3 Perusahaan melakukan pembinaan jabatan dan mutu moral karyawan
dengan cara memberikan fasilitas sesuai kebutuhan dan kemampuan
perusahaan, dengan hal ini maka karyawan akan memiliki loyalitas dan
produktivitas yang tinggi sesuai harapan perusahaan.
Sumber: data personalia PT Dan Liris

2.4.4 Tunjangan dan Fasilitas Karyawan


 Tunjangan Karyawan
Selain gaji pokok dan fasilitas yang didapatkan karyawan setiap bulannya juga
mendapatkan tunjangan dari perusahaan. Baik yang wajib dilakukan oleh
perusahaan maupun yang hanya diberikan kepada karyawan tertentu seperti
bonus. Berikut adalah tunjangan yang diberikan oleh PT Dan Liris kepada
karyawanya:
a. Tunjangan tetap makan sudah termasuk dalam gaji pokok.
b. Tunjangan jabatan diberikan kepada karyawan setiap bulan yang memiliki
posisi sebagai atasan yang memiliki anak buah.
c. Tunjangan gaji penuh, untuk izin resmi apabila karyawan tidak masuk kerja
dengan izin resmi maka akan tetap dibayar gaji penuh.

19
d. Tunjangan lembur diberikan kepada karyawan yang mengambil jam tambahan
kerja.
e. Bonus atau upah tambahan yang diberikan kepada karyawan setiap setahun
sekali.
f. Jaminan sosial dan kesehatan perusahaan bekerjasama dengan BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
g. Tunjangan di hari tua atau pensiun yang diberikan perusahaan ketika
karyawan sudah pensiun.
h. Tunjangan hari raya adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan
perusahaan kepada semua karyawan menjelang hari raya keagamaan
Indonesia.
 Fasilitas Karyawan
Fasilitas bagi karyawan sebagai suatu bentuk komitmen PT Dan Liris terhadap
peningkatan kesejahteraan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan
semangat dan etos kerj para karyawan. Fasilitas yang diberikan perusahaan
meliputi:
a. Asrama
Perusahaan menyediakan asrama bagi tenaga kerja wanita dengan di pungut
iuaran sebesar RP 7.000,00 tiap bulan, dengan pengertian bahwa 70% dari
jumlah iuran tersebut diperuntukkan bagi kesejahteraan penghuni asrama itu
sendiri dan pengelolanya diserahkan kepada mereka.
b. Pakaian kerja dan Alat Keselamatan Kerja
Tenaga kerja akan diberikan kain untuk pakaian kerja dan kartu tanda
pengenal. Perusahaan telah menyediakan alat-alat keselamatan kerja sesuai
dengan petunjuk-petunjuk dan ajuran yang diberikan dari Kantor Dinas Tenaga
Kerja.
c. Mushola
Mayoritas tenaga kerja beragama muslim maka disediakan fasilitas mushola
bagi tenaga kerja yang akan menunaikan kewajiban saat jam isterahat.
d. Toilet
PT Dan Liris menyediakan fasilitas berupa toilet untuk seluruh tenaga kerja,
yang ditempatkan tidak jauh dari ruangan masing-masing.
e. Pelayanan Kesehatan (Poliklinik)

20
Untuk menjaga maupun mengobati kesehatan tenaga kerja, perusahaan
memberikan pelayanan kesehatan secara gratis bagi tenaga kerja yang
menderita gangguan kesehatan ditempat kerja pada jam dan hari kerja.
f. Ruang Laktasi
Ruang laktasi dibuat dengan tujuan memberikan rasa nyaman bagi karyawan
perempuan yang masih dalam masa menyusui.
g. Kotak P3K
Kotak P3K tersebar disetiap unit produksi dan di setiap gedung dan terdapat
batas area untuk tidak menaruh barang apapun agar mudah mencari ketika
dibutuhkan.
h. Loker
Penyediaan loker di setiap unit dipergunakan oleh tenaga kerja untuk
menyimpan tas, makanan, sandal maupun sepatu.
i. Kantin
Perusahaan menyediakan kantin yang dapat dipergunakan oleh tenaga kerja
untuk istirahat ataupun tempat makan
j. Penyediaan Air Mineral
Perusahaan menyediakan air mineral setiap harinya untuk masing-masing
bagian yang berada di dekat unit kerja masing-masing
k. Tempat Parkir
Tempat parker disediakan untuk tenaga kerja yang membawa kendaraan.
l. Perpustakaan
Perusahaan menyediakan perpustakaan untuk menyediakan bagi karyawan
yang melanjutkan pendidikan dijenjang bangku perkuliahan, adanya
perpustakaan ini sebagai tempat penulisan laporan dll.
Berikut adalah waktu kerja dan waktu istirahat karyawan PT Dan Liris sebagai
berikut:
1. Day Shift
a. Hari Senin – Kamis
- Jam kerja pukul 06.30 – 15.30 dengan waktu istirahat selama 1
jam pada pukul 10.30 – 11.30.
- Jam kerja pukul 07.00 – 16.00 dengan waktu istirahat selama 1
jam pada pukul 11.00 – 12.00.
- Jam kerja pukul 07.30 – 16.30 dengan waktu istirahat selama 1
jam pada pukul 11.30 – 12.30.

21
b. Hari Jumat
- Jam kerja pukul 06.30 – 16.00 dengan waktu istirahat selama 1,5
jam pada pukul 11.30 – 13.00.
- Jam kerja pukul 07.00 – 16.30 dengan waktu istirahat selama 1,5
jam pada pukul 11.30 – 13.00.
- Jam kerja pukul 07.30 – 17.00 dengan waktu istirahat selama 1,5
jam pada pukul 11.30 – 13.00.
2. Shift dibagi menjadi 3 kelompok shift:
a. Pagi, jam kerja pukul 06.00 - 14.00
b. Siang, jam kerja pukul 14.00 - 22.00
c. Malam, jam kerja pukul 22.00 - 06.00
Apabila proses produksi tidak mencapai target maka akan diberlakukan lembur
(over time).

22
BAB III Pelaksanaan Praktik Industri

3.1 Praktik Pembuatan Pola Manual 3

Pada Mata Kuliah Praktik Pembuatan Pola Manual 3 ini sama halnya dengan
Praktik Pembuatan Pola Manual 1. Di PT. Dan Liris sudah tidak lagi menggunakan
pola manual. Semua sudah memakai sistem komputer dalam pembuatan polanya.
Pada praktik pembuatan pola manual ini mahasiswa juga diberikan kesempatan
untuk mencoba membuat pola dan marker menggunakan komputer. Komputer
yang digunakan untuk pembuatan pola menggunakan tipe Pattern Design
Software (PDS) Optitex. Komputer-komputer tersebut yang digunakan untuk
pembuatan pola semua terhubung dengan 4 mesin plotter/cutterbard untuk
memotong pola dengan media kertas duplex, dan terhubung dengan 1 komputer
dengan software Box-Cutter Console untuk memotong pola cetakan interlining.

Proses pembuatan pola dilakukan berdasarkan file yang dikirim


oleh bagian merchandiser ke bagian pola. Pola yang dibuat harus sesuai
dengan spesifikasi yang ada meliputi dari RO (Realisasi Order), DO
(Delivery Order), artikel, model, ukuran, SPI, aksesoris yang digunakan, dll.

Jenis-jenis Pola :

1. Pola Original adalah pola asli yang diberikan oleh buyer.


2. Pola Master adalah pola yang dibuat oleh bagian sample yang telah
disetujui oleh buyer.
3. Pola Duplikat adalah turunan pola yang mengacu pada pola yang
telah disetujui oleh buyer atau pola master.

 Marker

Area marker adalah area untuk pembuatan marker dengan


menggunakan komputer dalam menyusun pola-pola di atas kertas marker
berdasarkan Surat Permintaan Marker (SPM). Pola-pola dapat berupa
softcopy dari bagian sampel ataupun berupa hardcopy yang harus di scan
terlebih dahulu menggunakan papan Digitizer.

Macam-macam marker yaitu :

23
1. Marker Lajur yaitu marker kearah panjang, karena shading terjadi
kearah lebar kain (untuk kain solid warna gelap).
2. Marker Block yaitu marker kearah lebar, karena shading terjadi
kearah panjang kain (untuk kain motif simetris).
3. Marker Acak yaitu marker yang bisa dibuat pada bagian mana saja
(untuk kain solid warna terang).

Sebelum pencetakan marker, sebelumnya operator bagian marker akan


membuat rasio marker tersebut terlebih dahulu. Jika pembuatan rasio marker
telah selesai maka bisa dilakukan penataan marker.

Gambar 3.1 Proses Penataan Marker

Sumber : Bagian Pola dan Marker PT. Dan Liris, 21 Oktober 2022

Setelah marker sudah selesai ditata sesuai dengan rasio marker


yang dibuat maka langkah selanjutnya adalah pencetakan marker diatas
kertas marker menggunakan mesin Plotter. Setelah dicetak marker harus
melalui pengecekan QC terlebih dahulu apakah ada kecacatan pada
marker yang telah dibuat. Jika tidak maka marker bisa langsung dibawa
ke bagian cutting untuk pemotongan.

24
Gambar 3.2 Proses Pencetakan Marker

Sumber : Bagian Pola dan Marker PT. Dan Liris, 21 Oktober 2022

3.2 Praktik Operasi Perakitan Garmen 3

Operasi perakitan garmen adalah proses menyatukan bagian-bagian kain


yang telah dipotong berdasarkan pola. Dalam proses menjahit dibutuhkan
ketelitian karena jika teknik yang digunakan tidak tepat maka akan
memengaruhi kualitas dan ketentuan standar buyer.

Pada mata kuliah ini saat praktik 25ystem25y, penulis belajar mengenai OB
yang sedang dikerjakan oleh sebuah line sewing yang ada di departemen
sewing. Pada saat itu, line tersebut mengerjakan artikel BARBOUR. Penulis
diajarkan tentang urutan pada line produksi, yaitu sebagai berikut.

a. Bagian Komponen
Bagian ini adalah bagian komponen yang dikirim oleh bagian loading, jadi
satu ikat akan dicek apakah sudah lengkap atau belum sesuai komponen
badan depan yang terdiri dari dua bagian, badan belakang, tutup saku, saku
25ystem depan, lengan, daun kerah, kaki kerah, dan sebagainya.
b. Gambar
Gambar adalah proses yang dilakukan setelah bahan yang akan dikerjakan
25ystem, setelahnya baru digambar berdasarkan pola yang dicetak pada
karton dengan bagian-bagian tertentu seperti letak saku dan gambar kerah.
1) Pembikinan
Proses pembikinan sendiri merupakan proses yang dilakukan dalam
pembuatan komponen-komponen busana seperti kerah, tutup saku, saku,

25
manset, split menggunakan mesin khusus.
2) Perakitan atau Pembadanan
Perakitan adalah proses penggabungan komponen-komponen yang ada
dengan Sistem dan berjalan manju ke depan dimulai dari penggabungan
komponen dengan badan, penggabungan badan depan dan belakang,
penggabungan badanan dan bagian lengan, penggabungan badanan
dengan kerah, setiap karyawan tentunya memiliki tugas dan bagiannya
masing-masing. Di setiap line memiliki QC End Line masing-masing untuk
mengecek hasil ukuran pada busana sebelum masuk ke proses berikutnya.
Dalam praktik operasi perakitan garmen 1 ini, penulis sebagai mahasiswa
magang dijelaskan oleh leader mengenai kegiatan perakitan mulai dari
bagian collar hingga pada bagian QC End Line. Untuk praktik operasi
perakitan garmen penulis mengambil style Trutex yang dikerjakan oleh line
A6 yang penulis amati di PT Danliris. Berikut alur proses jahitnya.
a) Manset dan Collar
 Pasang lining
 Blabar Collar
 Balik Collar
 Stitch Collar
 Gandeng collar dengan kaki collar
 Stitch collar

b) Pembadanan Depan

 Songsong split
 Pasang split

c) Pembadanan Belakang

 Stik kupnat
 Pasang palang (merk)
 Obras palang
 Gosok palang
 Pasang pocket
 Pasang bahu
 Pasang collar
 French seam
 Stitch samping

26
 DT
 Pasang manset
 Klim bawah
 Lubang kancing
 Pasang kancing

Dan berikut OPC nya :

OPC Kemeja style Trutex

Collar Lengan Back Body Front Body


A B C D

Blabar collar Join Lapisan Join Lapisan Join Lapisan


A1 SNL B1 Overlock III C1 Overlock III D1 SNL

Songsong Kelim Songsong Kelim


Stitch collar Balik
B2 C2 Lapisan D2 Lapisan
A2 SNL Manual Songsong Songsong

Der loop collar


SNL stitch sleeve Pasang size
A3 B3 SNL D3 label
SNL

Blabar loop
Songsong Kelim Pasang Lsbel sisi
A4 collar B4 Lapisan D4 SNL
SNL
Songsong

Balik Join Shoulder


A5 Manual D5 SNL

Gosok Obras Bahu


A6 Mesin Press
D6 Overlock III

Join sleeve
D7 Overlock III

Side seam
D8 Overlock III

Join Collar
D9 SNL

Kelim Bawah
D10 Songsong

D11

Gambar 3. 3 Operation Process Chart Kemeja Style Trutex

3.3 Praktik Penyelesaian,Pengepresan,dan Pengepakan 1

Proses finishing dan packing adalah tahapan terakhir dari proses produksi
garmen. Di bagian ini terbagi menjadi dua area yaitu area finishing (penyelesaian)
dan area packing (pengemasan). Pada area finishing (penyelesaian) yaitu area

27
dimana output dari bagian sewing masuk ke mesin kebut, digosok atau disetrika,
dicek oleh bagian QC gosok, dipasang hangtag dan label, dilipat, dicek oleh QC
lipat, kemudian dimasukkan kedalam polybag dan dicatat oleh bagian administrasi
finishing lalu diantar ke bagian packing (pengemasan).

Bagian packing yaitu bagian untuk mengemas barang yang telah selesai dari
proses finishing dan barang sudah siap untuk dikirim. Serta dipastikan tidak ada
kesalahan sekecil apapun.

 Finishing

Adapun alur yang terdapat pada area finishing dan packing yaitu :

1. Area Mesin Kebut

Mesin kebut adalah mesin yang digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa


benang yang menempel pada hasil produksi sewing. Hasil produksi dari sewing
tidak sepenuhnya bersih sehingga harus melalui mesin ini untuk menghilangkan
sisa-sisa benang dengan lebih cepat. Proses kebut ini dilakukan operator untuk
masing-masing area konveksi.

Sumber : Bagian Finishing dan Packing PT. Dan Liris, 31 Oktober 2022

Gambar 3. 4 Area Mesin Kebut

28
2. Area Gosok

Setelah dari mesin kebut selanjutnya pakaian akan dikirim ke bagian gosok
sesuai dengan areanya masing-masing. Proses gosok juga tidak boleh
sembarangan, suhu pada gosokan juga harus kita sesuaikan pada jenis kain
yang akan kita gosok. Pada bagian gosok ini dibagi menjadi dua yaitu gosok
persiapan dan gosok badanan.

Sumber : Bagian Finishing dan Packing PT. Dan Liris, 31 Oktober 2022

Gambar 3. 5 Pengecekan Suhu untuk Proses Gosok

Gosok Persiapan, pada bagian ini area-area yang digosok meliputi collar,
kelim, back yoke, dan front dengan temperatur seduai standar. Untuk alat
gosoknya menggunakan gosokan stim.

Gosok Badanan/bodi, pada bagian ini yang digosok meliputi semua bagian
garmen, apabila terdapat noda hitam pada bagian tertentu dihapus menggunakan
semprotan air yang dicampur dengan krismak yaitu obat penghilang noda.

3. Pengecekan 100% QC Gosok

Proses ini adalah proses pengecekan bagian-bagian yang telah digosok


dan pengecekan bagian yang belum optimal dalam penggosokan dan pada
penghilangan noda pada garmen.

29
Sumber : Bagian Finishing dan Packing PT. Dan Liris, 31 Oktober 2022

Gambar 3. 6 Pengecekan QC Gosok

4. Melipat atau Folding

Pakaian yang telah selesai digosok dan telah lolos QC gosok maka
selanjutnya akan masuk ke proses lipat. Dalam proses ini tidak boleh
sembarangan dalam melipat karena harus memperhatikan model pelipatan
seperti apa yang diingikan oleh buyer.

Sumber : Bagian Finishing dan Packing PT. Dan Liris, 31 Oktober 2022

Gambar 3. 7 Hasil Pelipatan

5. Pengecekan 100% Lipat

Pada proses ini pakaian yang telah selesai dilipat kemudian dicek oleh QC
lipat apakah sudah sesuai model pelipatannya atau belum, dan juga dicek
tingkat kesimetrisan pelipatan tersebut.

30
Sumber : Bagian Finishing dan Packing PT. Dan Liris, 31 Oktober 2022

Gambar 3. 8 Pengecekan QC Lipat

6. Pemasangan Aksesoris

Pakaian yang telah lolos proses gosok dan lipat kemudian dipasangi
aksesoris sesuai dengan permintaan dari buyer. Contoh aksesoris yaitu adalah
pemasangan hangtag.

Pemasangan hangtag ada dua cara yaitu :

 Dengan cara manual : pemasangan ini dilakukan dengan menggunakan


tangan tanpa bantuan alat.
 Dengan cara ditembak : pemasangan inidilakukan dengan
menggunakan bantuan alat take gun untuk memasukkan hangtag ke
garmen.

31
Sumber : Bagian Finishing dan Packing PT. Dan Liris, 1 November 2022

Gambar 3. 9 Proses Pemasangan Hangtag

7. Polybag

Pada proses ini pakaian yang telah selesai proses gosok, lipat dan
pemasangan aksesoris, maka selanjutnya akan dimasukkan ke dalam polybag.
Pengemasan ini dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

 Stand Up Pack adalah packing yang menggunakan alat bantu berupa


kertas karton, polar, klip dan kertas tisu. Polar mempunyai dua jenis
yaitu butterfly dan mika.
 Flat Pack adalah jenis packing yang hanya melipat baju lalu kemudian
langsung dimasukkan ke dalam polybag tanpa ada aksesoris tambahan
yang lain.
 Hanging Pack adalah jenis packing dengan cara garmen dipasangi
hanging lalu setelah itu baru dimasukkan ke dalam polybag dan
kemudian baru dimasukkan box.

Setelah itu pakaian yang sudah selesai dimasukkan ke dalam box masing-
masing, dan akan dicatat dan didata oleh bagian administrasi apakah sudah
sesuai atau belum. Jika semua sudah sesuai maka box-box yang sudah terisi
pakaian tadi diberi identitas sesuai dengan artikel pakaian yang dimasukkan.
Lalu box tersebut akan disimpan di gudang packing sambil menunggu jadwal
pengiriman. Untuk buyer-buyer tertentu sebelum pakaian dmasukkan ke dalam
box, harus melewati mesin metal detector terlebih dahulu.

32
Karena itu salah satu standar keamanan dan keselamatan produk sebelum
sampai kepada konsumen. Barang yang keluar dari area finishing dan packing
harus sudah benar-benar siap tidak boleh ada kesalahan sedikitpun.

3.4 Praktik Pemilihan Mesin Garmen 1

Pada Mata Kuliah Pemilihan Mesin Garmen ini mahasiswa diajarkan


tentang macam-macam jenis mesin yang ada dan digunakan dalam proses
produksi sewing. Pemilihan mesin yang tepat juga menjadi salah satu
faktor penentu tercapainya output atau hasil produksi sesuai dengan yang
direncanakan. Mesin-mesin yang ada di dalam produksi baik dari dari
konveksi K1A sampai K2C sangat beranekaragam jenis dan merk serta
kegunaannya. Ada mesin yang usianya sudah lama dan ada juga mesin
yang masih baru serta terdapat juga mesin yang masih manual dan sudah
otomatis.

Mesin-mesin ini setiap jangka wajtu tertentu harus dilakukan


pendataan. Gunanya untuk mengetahui mesin-mesin mana yang sedang
mengalami kerusakan, perbaikan, mesin yang sedang dipakai dan mesin
yang tidak terpakai. Di PT. Dan Liris ini juga selalu melakukan pembaruan
terhadap mesin-mesin yang digunakan agar dapat mengikuti
perkembangan jaman dan arus produksi yang semakin cepat.

Tabel 3. 1 Jenis-jenis mesin di area sewing

No Nama Mesin Jumlah


1 Single Needle / SNL_M 15
2 Single Needle / SNL_A 1163
3 Double Needle 53
4 Single Needle Blabar Kepras 107
5 Single Needle Stitch French Seam 59
6 Double Needle French Seam 54
7 Mesin Jahit Jarum 3 French Seam 4
8 Double Needle Sideseam 56
9 Mesin Jahit Jarum 3 Sideseam 4
10 Obras Kepras 45

33
11 Obras Benang 3 ( OL 3 ) 3
12 Obras Benang 4 ( OL 4 ) 24
13 Obras Benang 5 ( OL 5 ) 99
14 Obras Benang 6 ( OL 6 ) 72
15 Mesin Blind Stitch 9
16 Button Sew / Mesin Pasang Kancing 93
17 Mesin Pasang Kancing Miring 0
18 Mesin Pasang Kancing + Lilit 2
19 Mesin Pasang Kancing Ceplos 2
Button Hole Sew / Mesin Lubang
20 83
Kancing
21 Mesin Lubang Kancing Mata Ayam 6
22 Bartack 28
23 Snap Button 9
24 Kansai Box 44
25 Kansai Pintaq 2
26 Kansai Smoke 1
27 Kansai Pico 8
28 Overdeck Klim 21
29 Overdeck Leher 5
30 Overdeck Karet 5
31 Zig Zag 3
32 Mesin Paspol 7
33 Mesin Ascloite 4
Sumber: Bagian Sewing PT. Dan Liris, 10 November 2022

Di area sewing juga terdapat dua jenis mesin yaitu mesin biasa dan mesin
spesial. Mesin biasa adalah mesin yang penggunaannya bisa untuk apa
saja dan bisa dimodifikasi apa saja. Tetapi jika mesin spesial, mesin
tersebut hanya bisa digunakan untuk satu jenis proses saja. Dan pada
pemilihan mesin garmen ini juga bekerja sama dengan engineering
support. Karena engineering support nanti yang akan melakukan
pemilihan, menyiapkan dan mengatur layout atau penataan mesin sesuai
dengan yang dibutuhkan pada OB (Operation Breakdown). Tentunya juga
bekerjasama dengan para mekanik.

34
3.5 Praktik Pemeliharaan Mesin Garmen 1

Pada mata kuliah Praktik Pemeliharaan Mesin Garmen ini


mahasiswa diarahkan ke bagian mekanik, karena pemeliharaan mesin ini
sangat berkaitan sekali dengan mekanik. Pemeliharaan mesin adalah
kegiatan untuk merawat dan menjaga peralatan yang ada serta
mengadakan perbaikan, penyesuaian ataupun penggantian agar semua
peralatan dan mesin dalam kondisi siap pakai tidak ada masalah apapun.

Tujuan dari pemeliharaan ini yaitu :

1. Memperpanjang usia penggunaan peralatan dan mesin yang


digunakan dalam produksi.
2. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan dan mesin
yang diperlukan jika dalam keadaan darurat setiap waktu.
3. Menjamin keselamatan operator pada saat menggunakan peralatan
atau mesin tersebut.
4. Menjamin daya guna dan hasil guna dari peralatan dan mesin
tersebut.

Kerusakan mesin dapat terjadi kapan saja dan dalam kondisi apa saja. Bila melihat
kerusakan mesin yang terjadi maka dapat dibedakan menjadi dua yaitu, kerusakan
ringan dan kerusakan berat. Kerusakan atau gangguan ringan biasanya dapat
diatasi oleh operator itu sendiri sedangkan kerusakan berat biasanya harus
membutuhkan mekanik untuk mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu
pemeliharaan dilakukan tidak hanya oleh mekanik tetapi juga operator. Setiap hari
sebelum memulai pekerjaan operator harus membersihkan mesin kerjanya
masing-masing, sedangkan pada setiap hari jumat sebelum istirahat diadakan
cleaning mandiri oleh masing-masing operator. Selain itu, setiap seminggu sekali
mekanik melakukan pemeriksaan berkala kepada setiap mesin serta setiap enam
bulan dilakukan pengisian dan penggantian oli pada mesin. Perawatan yang
dilakukan oleh mekanik di catat di Formulir Catatan Perawatan Mesin yang
terdapat setiap mesin.

35
Sumber : Pemotretan di Mekanik
Gambar 3. 10 Pemeriksaan pada Mesin SNL

Mekanik tidak hanya melakukan pemeliharaan mesin pada area sewing saja,
tetapi pemeliharaan mesin ini dilakukan di semua bagian dan semua area dalam
produksi dari mulai persiapan sampai ke finishing packing.

Beberapa contoh pemeriksaan yang dilakukan mekanik secara berkala yaitu :

1. Pengecekan tiang benang


2. Pengecekan dynamo mesin
3. Pengecekan V-Belt mesin
4. Pengecekan pedal dan kaki-kaki meja mesin
5. Pengecekan kabel-kabel mesin
6. Pengecekan ketinggian feed dog dan pressure foot, dll

Selain melakukan pemeriksaan terhadap peralatan dan mesin yang digunakan


dalam produksi, mekanik juga melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap
sarana pendukung yaitu seperti kipas angin, lampu, dll.

36
BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktik kerja industri yang dilaksanakan pada tanggal 22 April


sampai 22 Juli 2022 di PT Danliris, mahasiswa dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut,

Untuk proses pembuatan produk garmen di industri melalui beberapa tahapan


yakni :

- Proses marker
- Proses cutting
- Proses numbering dan bundling
- Proses sewing
- Proses finishing
- Proses packing

Setiap proses yang dilakukan harus sesuai dengan instruksi kerja yang
sudah ada di setiap unit kerja. Segala sesuatu yang dikerjakan harus
dicatat ke dalam lembar formulir terkait, seperti output, kesalahan,
hambatan, dsb.

1. Mahasiswa tidak dapat melakukan penerapan mata kuliah praktik


pembuatan pola manual. Hal tersebut dikarenakan PT Danliris sudah
tidak menggunakan pola manual, melainkan sudah menggunakan
teknologi komputer untuk membuat pola yang dikenal sebagai pola
CAD.
2. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana proses pembuatan kerja mulai
dari bagian persiapan (seperti awal kain datang) sampai proses akhir
yakni proses finishing packing.

4.2 Saran

Dengan selesainya laporan praktik industri yang penulis buat, maka penulis
memberikan beberapa saran terhadap pihak yang terkait dengan harapan
terselenggaranya praktik industri yang lebih baik ke depannya.

37
Adapun saran yang ditujukan untuk beberapa pihak, yakni :

1. Bagi Industri
Praktik kerja indsutri sudah cukup baik, tetapi alangkah lebih baik jika
dihadirkan secara khusus untuk kami sebagai mahasiswa magang oleh
pihak industri sebagai bentuk kesiapan pihak industri dalam menyambut
adanya mahasiswa yang melaksanakan praktik kerja industri guna
memperlancar jalannya prakerin tersebut. Apabila tidak, sebaiknya ada
pihak khusus yang mengawasi dan mengontrol jalannya praktik industri
supaya tidak ada hambatan
2. Bagi AK-Tekstil Solo
Praktik kerja industri ini sudah cukup baik, tetapi hendaknya informasi
yang berhubungan dan dibutuhkan untuk prakerin (seperti penyerahan
peserta prakerin kepada pihak industri ) hendaknya pihak kampus dapat
hadir pada saat tersebut.
3. Bagi Mahasiswa
a. Bersikap aktif dalam mencari informasi ketika hendak mempersiapkan
diri untuk mengikuti praktik dan ketika melaksanakan praktik sehingga
tidak terjadi banyak masalah
b. Mahasiswa diharapkan menjaga nama baik kampus pada saat
kegiatan prakerin dilaksanakan
c. Penyesuaian diri terhadap atmosfir kerja hendaknya dilakukan sejak
awal masa praktik kerja industri

38
DAFTAR PUSTAKA

Data laporan perpustakaan PT Dan Liris

Data personalia PT Dan Liris

Marsianto, A. (2017): gambaran umum pt. dan liris sukoharjo, diakses dari
https://eprints.sinus.id/367/4/021C2017STI_11.5.00086_BAB_IV.pdf, pada 18
November 2022

Anda mungkin juga menyukai