Anda di halaman 1dari 158

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

WAVES UNDER THE SUNSET


DI BUTIK ANGGUN HOUSE OF FASHION

i
ii
iii
Disusun Oleh:

Nama: Salsa Sabila


NIS : 0061682580

Kelas : XI (Sebelas)
Kompetensi Keahlian : Tata Busana

iv
SMK NEGRI 1 PALU
2021 – 2022

v
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat telah mengikuti
Praktek Kerja Industri SMKN 1 Palu

Menyetujui,

Guru Pembimbing Pembimbing Industri

vi
Ika Anggun Suharti, S.Pd Ika Anggun Suharti, S.Pd

Kepala Sekolah Kaprodi Tata Busana

vii
Dra. Hj. Misran Dra. Hj. Ratnawati
NIP. 19670905 199303 2 007 NIP.

viii
Salsa sabila, 2022. Pembuatan Gaun dengan tema Waves on the sunset. Jurusan
Tata Busana SMK Negeri 1 Palu. Pembimbing: Ika Anggun, S.Pd

ABSTRAK

Project work ini dilatarbelakangi oleh pembuatan gaun yang menunjukkan salah satu
karya akhir pada praktek kerja industri selama 6 bulan. Untuk itu maka saya
melakukan pembuatan gaun pesta bertema Waves On The Sunset. Tujuan yang

ix
hendak dicapai pada Pembuatan gaun ini antara lain: (1) Tercapainya pengetahuan
dalam menghias berbagai busana pesta,gaun pengantin termasuk gaun yang saya buat
ini (2) .mempelajari cara pembuatan rok dengan ful organza serta mendapat
pelajaran lebih dalam cara mengkrill yang baik pada pembuatan gaun pesta.
Pembuatan gaun ini di kerjakan selama 1 bulan mulai dari mengambil ukuran,
membuat desain, membuat pola, merancang bahan, menggunting bahan, menjahit,
sampai menghias gaun. Hasil pembuatan gaun ini menunjukkan peningkatan pada
siswa dalam membuat suatu gaun dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi baik
dari segi desain sampai hiasan.

x
Kata Kunci: Pembuatan gaun

xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menulis laporan Praktek Kerja Industri dengan
lancar.

xii
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas Praktek Kerja Industri yang telah
dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yakni pada 10 january 2022 sampai 30 juny
2022 di Butik Anggun House of Fashion Palu.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih atas
dorongan motivasi dan bimbingan dari pihak, kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Misran selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Palu
2. Ibu Dra. Ratnawati selaku Kepala Program Studi Tata Busana

xiii
3. Ibu Ika Anggun, S.Pd selaku guru pembimbing sekolah dan pembimbing industri
4. Orang tua yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu hingga tersusunnya laporan ini

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penyusunan laporan ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang

xiv
membangun untuk kesempurnaan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat.

Penulis

xv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1

xvi
1.2 Batasan Masalah...................................................................................... 1
1.3 Manfaat/ Tujuan Praktek Kerja Industri................................................. 1

BAB II PROFIL INDUSTRI


2.1 Sejarah dan Perkembangan Industri........................................................ 3
2.2 Lokasi Industri........................................................................................ 3
2.3 Manajemen Industri................................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN

xvii
3.1 Kegiatan Industri .................................................................................... 6
3.2 Proses Produksi Barang dan Jasa ........................................................... 6
3.3 Pembahasan ............................................................................................ 7
3.1.1.............................................................................................................. Deskripsi Produk 7
3.1.2................................................................................................ Gambar Desain Produksi I 9
3.1.3............................................................................................... Gambar Desain Produksi II 12
3.1.4.............................................................................................................................. Ukuran 13
3.1.5............................................................................................................... Keterangan Pola 14
3.1.6.......................................................................................................................... Pola dasar 15
3.1.7.................................................................................................................. Perubahan Pola 17
3.1.8..................................................................................... Pecah Pola sesuai desain skala 1:4 20

xviii
3.1.9................................................................................................................. Alat dan Bahan 21
3.1.0 Rancangan Bahan ............................................................................................................. 20
3.1.1 Rancangan Harga ............................................................................................................. 21
3.1.2 Proses Jahit ....................................................................................................................... 22
3.1.3 Desain Sajian/ Gambar Baju Jadi...................................................................................... 24

BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan ........................................................................................... 27
b. Saran ....................................................................................................... 27
c. Dokumentasi Project Work..................................................................... 28

xix
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 28
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... 29

xx
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah kegiatan praktek siswa yang
dilaksanakan langsung di tempat kerja (dunia usaha/ dunia industri) yang
merupakan bagian integrasi dari kurikulum SMK dan wajib dilaksanakan oleh

1
semua siswa. SMKN 1 Palu merupakan sekolah kejuruan yang menyiapkan
tenaga siap kerja yang memiliki karakter integrity, excellent care. Salah satu
upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan program
prakerin yang menjadi agenda nasional bagi sekolah menengah kejuruan dan
dilaksanakan tiap tahun.

1.2 Batasan Masalah

2
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana
dan kemampuan peneliti dalam memberikan ruang lingkup yang jelas dan
terarah maka perlu di lakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Pengetahuan desain busana dibatasi pada kompetensi mendeskripsikan
bagian-bagian busana
2. Membuat busana pesta dibatasi pada acara pesta malam, prewedding, atau
acara lamaran.

3
3. Pembuatan gaun ini ditujukan pada perempuan muda usia 17 – 30 tahun.

1.3 Tujuan/ Manfaat Praktek Kerja Industri


1. Tujuan
a) Tujuan umum
Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan
disekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi

4
b) Tujuan khusus
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang
dilaksanakan SMKN 01 Palu bertujuan untuk:
1) Tercapainya kompetensi Praktek Industri bagi siswa
2) Siswa mengenal secara langsung lingkungan dunia usaha/ dunia
industri

5
3) Terjalinnya hubungan yang saling mrnguntungkan antara sekolah dan
DU/ DI
4) Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh
5) Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industri
6) Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja

6
2. Manfaat
a) Manfaat Praktek Kerja Industri bagi siswa
1) Memantapkan kompetensi yang telah dipelajari di sekolah
2) Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan
program keahlian masing-masing sehingga siswa dapat
mengembangkan diri selaras dengan perkembangan Dunia Usaha/
Dunia Industri

7
3) Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa
wirausaha sendiri
b) Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah
1) Kesempatan peluang bagi siswa untuk menjalin kerjasama untuk lebih
mantap dengan DU/ DI
2) Peluang memperoleh input (sinkronisasi kurikulum) dengan DU/DI
3) Promosi sekolah dan peluang pemasaran lulusan

8
c) Manfaat Praktek Kerja Industri bagi DU/ DI
1) Kesempatan bagi DU/ DI mengimplementasikan dukungannya
terhadap dunia pendidikan
2) Peluang bagi DU/ DI untuk mengembangkan diri (usahanya)
bersamaan dengan sekolah
3) Peluang bagi DU/ DI untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai
kebutuhan

9
10
BAB II
PROFIL INDUSTRI

2.1 Sejarah dan Perkembangan Industri


Butik berasal dari kata boutique yang diambil dari kata toko / belanja
dalam bahasa Perancis dan apothēkē dari bahasa Yunani, "storehouse". Butik

11
adalah toko pakaian eksklusif yg menjual pakaian modern, yang sesuai dengan
mode mutakhir, dengan segala kelengkapannya (terutama untuk wanita).
Butik Anggun House of Fashion adalah sebuah butik yang bergerak di
bidang fashion. Pemilik dari butik Anggun House of Fashion adalah seorang
wanita muda lulusan tata busana yang memiliki jiwa entrepreunership yang
tinggi dan memiliki jiwa fashion yang sangat kuat pada dirinya sehingga untuk
menuangkan hobinya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan mengelola

12
usaha sendiri. Sehingga dia bisa menyalurkan ide-idenya tentang fashion pada
usahanya itu.
Awal mula butik berdiri pada tahun 2019. Pada saat itu belum memiliki
karyawan, membuat baju mulai dari mengukur, mendesain, sampai finishing
dilakukan sendiri. Hingga saat ini masih memiliki 3 orang karyawan bagian
menjahit dan memayet. Butik Anggun House of Fashion memproduksi beberapa

13
produk pakain wanita yang terdiri dari gaun, long dress/ short dress, baju batik
wanita dan jilbab.

2.2 Lokasi Industri


Butik Anggun House of Fashion berlokasi di Jalan Dr. Wahidin 1/13B
Kecamatan Palu Timur Kelurahan Besusu Barat Kota Palu Sulawesi Tengah.

14
2.3 Manajemen Industri
1. Pengertian Managemen Usaha butik.
Manullang (1980:117) mengungkapkan bahwa managemen adalah:
Suatu proses yang khusus terdiri atas kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakuakan untuk
menentukan serta mencapai sasaran melalui pernanfaatan sumber daya

15
manusia yang diatur dengan rapi agar mendapatkan hasil yang memuaskan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Arifah A. Riyanto, (2003:20) mengemukakan managemen adalah
“Suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan sampai pada pengawasan”. Pengertian
managemen usaha butik mengacu kepada pengertian di atas yaitu suatu proses
atau kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang busana khususnya usaha butik

16
yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan penilaian
hasil usaha. Berdasarkan pendapat di atas pengertian manajemen usaha butik
dapat diartikan sebagai suatu proses mengelola usaha busana khususnya
usaha butik yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan,
pengawasan dengan menggunakan ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan
tertentu, pelaksanaan usaha, dan penilaian hasil usaha.
2. Perencanaan Usaha Butik.

17
Perencanaan usaha adalah keterangan tertulis yang berisikan tentang
misi usaha, operasional usaha, rincian finiancial, strategi usaha, peluang pasar
yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya.
Perencanaan usaha perlu disusun karena merupakan legalitas dari usaha yang
akan dikelola. Perencanaan usaha menurut M. Tohar (2000:101) adalah
“Kegiatan yang dapat merumuskan usaha-usaha yang akan dilakukan dalam
kegiatan usahanya agar tujuannya tercapai”. Rencana yang dibuat harus

18
mencakup keseluruhan dan terperinci sehingga dalam pelaksanaannya benar-
benar efektif, efisien dan mencapai tujuan. Di dalam menyusun perencanaan
usaha butik perlu diperhatikan fakor-faktor sebagai berikut:

a. Perencanaan Tujuan Usaha

19
Tujuan dari butik Anggun House of Fashion untuk mencari keuntungan
atau profit, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di bidang busana,
serta ikut memajukan lingkungan usaha.
b. Penentuan Nama Usaha
Nama usaha butik dipilih sesuai nama pemilik dan ditambahkan kata
house of fashion untuk menambah nilai jual, mudah diingat oleh banyak

20
orang serta memiliki ciri khas atau berbeda dengan nama usaha milik
orang lain.
c. Pemilihan Lokasi Usaha Butik
Butik Anggun House of Fashion melayani golongan tingkat menengah
dan golongan tingkat atas. Pemilihan lokasi usaha butik Anggun House of
Fashion sangat strategis yaitu di pusat kota Palu serta dekat dengan
tempat keramaian, pertokoan dan perumahan. Usaha butik Anggun House

21
of Fashion juga berdekatan dengan penghasil bahan baku, (seperti toko
kain dan toko alat jahit), mudah sarana transportasi, listrik dan air yang
mencukupi.
d. Bangunan Usaha Butik
Butik Anggun House of Fashion terdiri dari 2 ruangan:

22
1) Ruang jahit/ produksi dengan luas 2,5m x 4m. Terdiri dari 3 mesin
jahit high speed typical dan 1 mesin obras, 1 meja setrika, 1 ruang
ganti ukuran 1x1.
2) Ruang tamu/ display dengan luas 3,5m x 4m. Terdiri dari 2 gantungan
baju, 1 lemari baju, 1 kursi sofa dan 1 rak display.

2.4 Kegiatan Industri

23
Kegiatan industri adalah kegiatan yang dilakukan selama siswa
melaksanakan Praktek Kerja Industri di Butik Anggun House of Fashion.
Kegiatan secara langsung dilakukan oleh siswa agar siswa mengetahui
bagaimana kondisi dunia kerja sebenarnya. Butik Anggun siswa mempelajari
dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan busana antara
lain:
1. Mengetahui tentang sistem produksi di Butik Anggun

24
2. Mendapatkan keterampilan pembuatan busana:
a. Gaun
b. Dress
c. Blus
d. Rok
e. Menghias busana
f. Jas/ Blazer

25
2.5 Proses Produksi dan Jasa
Proses produksi adalah langkah-langkah dalam pelaksanaan proses
produksi, yaitu suatu proses yang menggunakan bahan dasar dan mengubahnya
menjadi barang dengan metode tertentu hingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah.

26
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan proses produksi di butik
Anggun yaitu:
1. Membuat desain
2. Mengambil ukuran
3. Membuat pola
4. Memotong bahan
5. Menjahit

27
6. Penyelesaian akhir
a. Mengelim bawah
b. Menyetrika
c. Packing
Pakaian yang sudah jadi dikemas sesuai tanggal pesanan.

28
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Landasan Teori


Matahari terbenam atau swastamita adalah waktu di mana matahari
menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat. Warna merah di langit

29
pada waktu Matahari terbenam dan terbit disebabkan oleh kombinasi hamburan
Rayleigh warna biru dan tingkat kepadatan atmosfer bumi.

Sunset adalah sebuah kata bahasa Inggris yang berarti matahari


tengggelam. Sunset adalah masa ketika matahari sudah tidak terlihat lagi di ufuk
barat, namun yang terlihat hanyalah pancaran sinarnya saja. Pancaran sinar ini
membuat langit terlihat berwarna jingga.

30
Dibawah sunset terdapat lautan yang terpancar indahnya warna sunset
sehingga jika dilihat dari kejauhan, seluruh dasar laut terlihat warna merah
kecoklatan. Angin disore hari yang bekerja sama dengan atmosfer dan air laut
membuat lautan berombak. Ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internal
wave). Ombak mempunyai gelombang yang indah dan warna yang bergradasi
jika dilihat dari kejauhan.

31
Jika dilihat dari dasar laut terdapat pasir, batu-batuan, kerang, dan lain-
lain, sedangkan didalam laut terdapat hewan dan tumbuhan laut. Keindahan dasar
dan dalam laut menjadikan sumber insipirasi saya dalam mewujudkan gaun yang
indah dan elegan sehingga dari pemilihan bahan, warna, dan bentuk saya memilih
sesuai dengan gambar yang saya wujudkan dalam bentuk moodboard dengan
tema waves under sunset.

32
33
Gambar 3.1 Moodboard

34
3.2 Pembahasan
3.1.1 Deskripsi produk
Waves under the sunset
Gaun ini merupakan persamaan dari indahnya suatu pemandangan
dari terbitnya matahari terbenam/sunset yang dibalut dengan bawahan gaun
yang lekukannya dikatakan memiliki bentuk dari ombak laut pada saat sunset
tersebut berlangsung, sehingga menghasilkan perbaduan warna yang berunsur

35
jingga kecoklatan, gaun yang berbalut unsur kecoklatan inipun memiliki
sudut pandang sebagai gaun yang mewah, elegan serta masuk salah satu gaun
yang mencolok akan tetapi tetap memiliki sisi tenang untuk sebuah gaun
pesta.

Pengambilan warna juga sangat diperhatikan dari sumber inspirasi,


warna coklatpun diambil tidak lain hanya karna ia memiliki kemiripan
dengan poin yang diambil akan tetapi warna coklat sendiri memegang makna

36
yang cukup menginspirasi yaitu memiliki unsur bumi yang cukup melekat
pada semua aspek kehidpuan di dalamnya. Dominasi dari warna coklat juga
memiliki kesan yang aman, nyaman dan hangat. Warna yang akan
memberikan kesan dapat diandalkan dan kuat, serta merupakan warna yang
pas untuk dipadukan dengan semua jenis warna kulit dan berbagai
kesempatan seperti acara formal maupun non formal.

37
Waves under the sunset merupakan gaun yang meiliki bagian-bagian
yang cukup mencolok untuk dipandang, salah satunya merupakan bagian Rok
bagian yang paling banyak proses pengerjaannya beberpa lapisanpun perlu
dijahit kecil/dikrill untuk meyempurnakan bentuk dari satu lapisan ke lapisan
lainnya agar bisa membuat bentuk rok yang meliuk sempurna. Bagian ke dua
merupakan bentuk atasan belakang yang terlihat lebih terbukuka dari bagian
depan,bagian belakang berbentuk V dari batas bahu sampai kebawah, lengan

38
yang hanya dibalut dengan brokat juga menambah sudut seksi serta elegannya
pada bagian lengan tersebut.

Gaun ini juga memiliki hiasan diberbagai tempat yang terinspirasi dari
beberapa bebatuan kecil dipinggiran pantai serta pasir dan batu karang yang
memiliki macam-macam bentuknya sendiri, tidak hanya pada pinggiran
pantai akan tetapi bawah lautpun sangat bisa dijadikan inspirasi untuk
pembuatan hiasan pada berbagai gaun untuk beberapa tema yang sesuai.

39
Pemilihan jenis dan tekstur kain serta harus diperhatikan untuk lebih
memperjelas pendirian dari sebuah gaun. Kain maxmara dijadikan sebagai
lapisan untuk sebuah gaun yang dibalut dengan brokat. Brokat merupakan
jenis kain yang selalu bisa diandalkan untuk semua jenis tema, namun motif
dan bentuk brokat juga perlu diperhatikan. Kain organza untuk gaun
disesuaikan dengan tema ombaknya tersendiri. Kain organza yang dipilih
memiliki tekstur yang tidak terlalu kaku sehingga masih bisa jatuh melangsai

40
sehingga sudah cukup sesuai untuk gaun yang bertema Waves under the
sunset.

41
3.1.2 Gambar Desain Produksi I
(Depan/ front)

42
(Belakang/ back)

43
3.1.3 Gambar Desain Produksi II
(Depan/ front)

44
(Belakang/ Back)

45
3.1.4 Ukuran Konsumen
Nama Ukuran Medium (Sedang)
Ukuran Badan
1. Lingkar Leher 36
2. Lingkar Badan 90 / 92
3. Lingkar Pinggang 70
4. Lingkar Panggul 96
5. Tinggi Panggul 18

46
6. Panjang Punggung 37
7. Lebar Punggung 34
8. Panjang Sisi 16
9. Lebar Muka 32
10. Panjang Muka 32
11. Tinggi Dada 16
12. Panjang Bahu 12

47
13. Ukuran Uji 40 – 79
14. Lingkar Lubang Lengan 40
Ukuran Rok
1. Lingkar Pinggang 70
2. Lingkar Panggul I 90
3. Tinggi Panggul I 11
4. Lingkar Panggul II 96

48
5. Tinggi Panggul II 18
6. Panjang rok muka 55
7. Panjang rok sisi 56
8. Panjang rok belakang 54
Ukuran Lengan
1. Lingkar Lubang Lengan 40
2. Lingkar Pangkal Lengan 36

49
3. Tinggi Puncak Lengan 12
4. Panjang Lengan Panjang 52
5. Lingkar Siku 30
6. Lingkar Pergelangan Tangan 20
3.1.5 Keterangan Pola
POLA DASAR WANITA

Sistem INDONESIA, IKIP JAKARTA-Skala ¼

50
BADAN MUKA
A – B = Panjang Muka
B – C = Dalam leher = 1/6 L.Leher + 2 ½ cm
C – D = lebar leher = 1/6 L. Leher + ½ cm
A – E = ¼ lingkar badan + 2cm atau 1cm (untuk orang kurus)
E – F = Panjang sisi
C–G =A–E

51
G – H = 1/3 Panjang bahu + 1cm
D – I = Panjang bahu, dan titik I harus jatuh pada garis datar H
Garis D – I ditarik terus sampai digaris sisi E – G, dapat titik J
D – K = ½ panjang bahu – 1
J – L = ½ panjang bahu + 1
A – M = 1/10 lingkar pinggang, tarik garis M – K, teruskan dengan k – K’ = ½ cm
M – N = tinggi dada. Tarik garis N – L, teruskan sehingga N – L’ = N – K’

52
E – P = 3cm
P – O = ¼ lingkar pinggang + 2cm (orang kurus 1 cm) dikurangi jarak A – M
B – Q = 4cm, tarik garis datar Q – R. Ukur N – R, lalu ukur N – S = N – R
S – T = ½ lebar muka dikurangi Q – R (garis S – T digambar sejajar garis lanjutan
D – I) sambungan J – T, tarik garis bahu D – K’ dan J – L’, garis lipit kup
pinggang N – O dan garis lubang lengan menurut gambar contoh.
Tepi pola badan muka digambar dengan garis merah, garis tengah muka,

53
garis titik, garis, titik.

BADAN BELAKANG
A – B = Panjang Punggung
B – C = dalam leher = 1 cm – 1 ½
C – D = lebar leher = 1/6 L. leher
A – E = ¼ lingkar badan – 2 cm (1cm untuk orang kurus)

54
E – F = panjang sisi
C–G =A–E
G – H = ¼ F – G dikurangi 1 cm
D – I = panjang bahu, dan titik I jatuh pada garis datar H
Garis D – I ditarik terus dengan 1 atau 1½ cm untuk lipit kup bahu belakang
D – K = ½ panjang bahu – 1 cm
J – L = ½ panjang bahu + 1 cm

55
A – M = 1/10 lingkar pinggang – 1 cm. Tarik garis M – K
Titik N letaknya 4 cm di bawah garis datar dari F
M – O = 2 cm untuk lipit kup pinggang
O – P = ¼ lingkar pinggang – 2cm (orang kurus 1 cm) dikurangi jarak A – M.
F – Q = garis datar
Q – R = ½ lebar punggung. Tarik garis R – S tegak lurus. Gambar lubang lengan
menurut gambar contoh.

56
Tarik garis lipit kup N – O
K – T = 6cm panjang lipit kup bahu. Tarik garis L – T.
Tepi pola badan belakang di gambar dengan garis biru dan T, belakang dengan garis
titik garis.

POLA LENGAN
Tarik garis datar tidak diukur. Ambil satu titik ditengah-tengah, titik A.

57
Ukur A – B = tinggi kepala lengan = 12cm
B – C = B – D = ½ lingkar lubang lengan
= ½ x 40cm = 20cm
B–E = Panjang lengan panjang
F – G = C – D = garis bawah lengan. Garis CF dan DG tegak lurus.
Dari F dan G diukur masuk 1cm.

58
ROK MUKA
A – B = 2cm
B – C = tinggi panggul = 18cm
B – D = panjang rok muka
A – E = ¼ lingkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. Penambahan sama dengan badan
C – F = ¼ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm, sama dengan badan
D–G =C–F

59
G – H = 5 cm
E – F – I = Panjang rok sisi
Gambar garis pinggang datar dahulu separuh jarak melengkung
Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung.
Garis sisi digambar dari E ke F ke I lurus miring dengan mistar ditarik

ROK BELAKANG

60
A – B = 2cm
B – C = tinggi panggul
B – D = panjang rok belakang
A – E = ¼ lingkar pinggang – 2cm atau 1cm seperti badan ditambah 2 cm untuk
lipit kup, karena belakang harus pakai lipit kup. ¼ lingkar panggul – 2cm atau 1 cm

D–G =C–F

G – H = 5cm

61
E – F – I = Panjang sisi rok

B – J = 1/10 lingkar pinggang dikurangi 1 cm seperti pinggang badan belakang

J – K = 2cm, lipit kup.

Tarik garis tegak lurus ditengah J – K kebawah sampai garis panggul. Titik L letak 5
cm diatas panggul.

62
Tarik garis J – L dan K – L, menjadi lipit kup. Garis pinggang, garis bawah dan garis
sisi digambar seperti rok muka.

63
3.1.6 Pola Dasar
Pola Badan Depan dan Belakang

64
Pola Rok depan dan belakang

65
3.1.7 Perubahan Pola

66
3.1.8 Pecah Pola Sesuai Desain

67
3.1.9 Alat dan Bahan

68
69
70
71
3.1.10 Rancangan Bahan
Peletakkan Bahan Maxmara

72
73
74
75
76
Peletakkan Bahan Brokat

77
Peletakkan Bahan Organsa

78
79
Peletakkan Bahan Furing

80
3.1.11 Rancangan Harga
RANCANGAN HARGA BUSANA

Banyak Harga
No. Nama Barang
Barang Satuan Total
1. Kain maxmara 1,5 m Rp. 40.000 Rp. 60.000

2. Kain organza 10 m Rp. 30.000 Rp. 300.000

81
3. Kain brokat 1,3 m Rp. 175.000 Rp. 227.500

4. Furing ero 0.5m Rp. 14.000 Rp. 7.000

5. Benang jahit 3 buah Rp.  2.000 Rp. 6.000

6. Resleting Jepang 1 buah Rp. 8.000 Rp. 8.000

7. Mutiara 4 mm 4 renteng Rp. 5.000 Rp. 20.000

8. Mutiara 6 mm 1 renteng RP. 5.000 RP. 5.000

82
9. Mutiara Kristal 4mm 2 renteng Rp. 7.000 Rp. 14.000

9. Payet dollar 1 pak RP. 25.000 RP. 25.000

10. Payet batang 15 gram RP. 11.000 RP. 11.000

11. Payet pasir 30 gram RP. 11.000 RP. 22.000

12. Kertas kopi 5 buah Rp. 3.000 RP. 15.000

Total   Rp.720.500

83
Modal = Rp. 720.500
Upah tenaga kerja = Rp.500.000
Biaya produksi = modal + upah
                         = Rp.720.500+ Rp.500.000
                         = Rp. 1.220.500
Keuntungan yang ingin diperoleh = 30% x biaya produksi
                                                      = 30% x Rp. 1.220.500
                                                      = RP. 366.150

84
Harga jual = biaya produksi + keuntungan + BOP
= Rp. 1.220.500+ Rp. 366.150 + Rp. 50.000
= Rp. 1.636.650
= Rp. 1.637.000
Jadi harga jual gaun tersebut yaitu Rp. 1.637.000

85
3.1.12 Proses Jahit
a. Memotong bahan
1) Meletakkan pola badan bahan utama

86
87
2) Meletakkan pola pada bahan brokat

88
89
Gambar 3.3 Meletakkan Pola Pada Bahan

90
3) Meletakkan pola pada bahan organsa

91
92
4) Meletakkan pola pada bahan lapisan (furing)

93
b. Menggunting Bahan

94
95
c. Menjelujur
1) Menyatukan bahan utama dengan bahan brokat pada badan bagian
depan dan belakang.

96
d. Menjahit Bagian Atas
1) Pada saat proses penjahitan baju yang pertama kali adalah kupnat
pada tampak muka (TM) dan tampak belakang (TB).
2) Menyatukan bagian depan dan belakang bahan utama dan bahan
furing
3) Menjahit pada bagian sisi bahan utama pada badan tampak depan dan
tampak belakang menggunakan kampuh buka.

97
4) Menjahit pada bagian sisi bahan furing pada badan tampak depan dan
tampak belakang menggunakan kampuh buka.
5) Menyatukan bagian bahu depan dan belakang dengan menggunakan
kampuh balik
6) Menjahit bagian sisi lengan dengan kampuh balik
7) Memasang lengan dengan menggunakan kampuh balik

98
e. Menjahit Bagian Rok
1) Menyatukan sisi rok bagian depan dan belakang pada bahan utama
(kain maxmara)
2) Menjahit krill keliling pada bahan organza sebanyak 8 kali

99
100
3) Menyetrika hasil krill pada bahan organza

101
4) Menyatukan bahan utama dengan bahan organsa di maneqin dengan
sistem draping
5) Menjelujur bahan utama dengan bahan organsa
6) Menjahit tengah belakang bagian rok

102
103

.
Gambar 3.5 Menjahit Tengah belakang rok
f. Menyatukan bagian atas (badan) dan bagian bawah (rok)
1) Menyatukan bagian pinggang dengan kampuh tutup
2) Memasang resleting jepang pada bagian tengah belakang.

104
105
Gambar 3.6 Menjahit Resleting

g. Memasang pinggiran brokat pada bagian leher dan bawah lengan


h. Pada bagian bawah penyelesaian rok bahan utama dikelim, kemudian
disetrika (press)

106
107
Gambar 3.8 Menyetrika

108
109
i. Proses menghias Busana
 Memasang payet mutiara pada bagian dada depan

110
111
 Memasang payet mutiara pada bagian pinggang

112
113
 Memasang payet rantai pada bagian belakang

114
115
116
Gambar 3.8 menhias busana
 Memasang payet mutiara pada bagian lengan

117
118
119
 Membuat pita dari kain organza

120
121
 Memasang payet pasir pada bagian pita

122
3.1.13 Desain Sajian/ Gambar baju jadi

123
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan prakerin selama 6 (enam) bulan mulai tanggal 10
Januari 2022 sampai 30 Juni 2022 di Butik ANGGUN House of Fashion dengan
cara mempelajari manajemen industri, maka kami dapat mengambil kesimpulan:

124
1. Kami diajarkan untuk displin dan tepat waktu dalam bekerja
2. Menambah pengalaman bekerja dan dapat menerapkan keterampilan yang
didapat dari sekolah di dunia industri
3. Pembinaan di butik Anggun House of Fashion sangat tegas, bijak dan
ramah
4. Mampu bersosialisasi dengan para karyawan lainnya sebagai bekal di
dunia usaha nanti.

125
4.2 Saran
1. Bagi industri
a. Butik Anggun House of Fashion sebaiknya menambah tenaga kerja
b. Butik Anggun House of Fashion sebaiknya memperluas tempat
industrinya
c. Butik Anggun House of Fashion sebaiknya menambah jumlah mesin
2. Bagi sekolah

126
a. Sebelum prakerin dilaksanakan perlu diadakan bimbingan prakerin agar
siswa lebih matang dan mengerti apa yang dilaksanakan ditempat prakerin
b. SMKN 01 Palu harus lebih meningkatkan kerja sama dengan perusahaan
agar siswa lebih mudah memperoleh tempat praktek kerja industri
c. Sekolah perlu meningkatkan pengetahuan kejuruan yang ada di SMKN 1
Palu agar siswa yang melakukan prakerin tidak terlalu kekurangan ilmu
dasar kejuruannya.

127
3. Bagi siswa
a. Siswa praktek kerja industri harus taat peraturan perusahaan atau industri
b. Siswa harus bertanggung jawab dalam bekerja ditempat praktek kerja
industri
c. Siswa harus menjaga sikap tutur kata dan perilaku selama di tempat
praktek kerja industri.

128
DAFTAR PUSTAKA

Manullang, M. Pengantar Ekonomi Perusahaan, Penerbit Ghalia Indonesia,


Bandung, 1980

Muliawan, Porrie., Kontruksi Pola Busana Wanita, Penerbit Libri, Jakarta, 1983

Riyanto, Arifah. Desain Busana, Penerbit YAPEMDO, Bandung, 2003

129
Tohar, M. Membuka Usaha Kecil, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2000

130
DAFTAR LAMPIRAN

131
132
133
134
Lampiran

135
136
Lampiran

137
138

Anda mungkin juga menyukai