LAPORAN
NIM : 22160972
Jakarta
2018/2019
i
ii
KATA PENGANTAR
hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan kuliah kerja praktik
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
KKP (kuliah kerja praktik) bagi para mahasiswa dari fakultas administrasi bisnis
Adapun judul penulisan laporan kuliah kerja praktik yang penulis ambil adalah
sebagai berikut :
“Prosedur Pembelian Bahan Baku Pembuatan Tas pada PT. Multi Artha
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan KKP ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, maka pada
1. Bapak Mulyanto
2. Orang tua tercinta yang memberi dukungan moril maupun spiritual bagi
penulis
iii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan KKP ini masih
Oleh karena itu penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan laporan kkp ini agar dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.2.Pendukung .....................................................................9
v
3.2. Data Laporan PKL
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................37
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak
selalu memberikan sesuatu yang terbaik dari apa yang mereka produksi.semakin
proses produksi bahan baku didalam perusahaan memegang peranan yang sangat
faktor lain yang penting tetapi persediaan bahan baku akan sangat berpengaruh
Bahan baku merupakan salah satu aset penting yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan karena mempunyai nilai yang besar dan hanya berpengaruh kecil
1
terhadap biaya operasi. Persediaan dapat berupa bahan mentah,bahan
Sistem pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi pembelian, baik itu
digolongkan menjadi dua yaitu pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal
adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan pembelian impor adalah
pengambilan keputusan.
supplier mana yang dipilih untuk membeli barang, kapan jatuh tempo hutang
pembelian dari supplier, serta menjaga persediaan agar selalu ada, dan kapan
2
sumber-sumber atau harga kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan
ini adalah PT. Multi Artha Pesona merupakan perusahaan produksi barang
kerajinan (tas).
hasil tersebut dikirim ke pabrik pusat yang berada di lebak bulus .bahan baku
yang telah dipesan nantinya akan dikirim ke pabrik supplier lebak bulus
menyesuaikan buffer stock yang ada ,buffer stock yang dialokasikan selama satu
(MRP).
3
(dependent) pada item-item ditingkatkan (level) yang lebih tinggi. MRP mampu
untuk menentukan kebutuhan pada saat yang tepat dan membentuk kebutuhan
menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang telah
pembelian bahan baku pembuatan tas pada PT. Multi Artha Pesona “
2. Apa saja yang menjadi kendala prosedur pembelian bahan baku pada
4
1.3. Tujuan dan Manfaat
Adapun maksud dari laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) adalah sebagai
persyaratan guna melengkapi tugas pada mata kuliah KKP. Tujuan dari riset
dalam membuat laporan tertulis yang sedang dijalani saat ini adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur pembelian bahan baku pada PT. Multi Artha
Pesona
2. Untuk mengetahui kendala prosedur pembelian bahan baku pada PT. Multi
Artha Pesona
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala prosedur pembelian bahan baku
pada PT. Multi artha Pesona
a. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang ada
hubungannya dengan objek penelitian.
b. Wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara
langsung terhadap pimpinan dan yang terkait di dalam perusahaan PT.
Multi Artha Pesona.
5
1.6. Sistematika Penulisan
Agar penulisan laporan kuliah kerja praktik (KKP) ini mudah difahami oleh
pembaca, maka penulis menyusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Prosedur penting dimiliki bagi suatu perusahaan agar segala sesuatu dapat
dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi
suatu perusahaan dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan
belah pihak). Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih disusun untuk
sering terjadi.
7
Menurut Ardiyos dalam jurnal (Wijaya & Irawan, 2018)
Prosedur adalah Suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang
menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan
untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi secara
aktifitas yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang
8
2.1.3 Manfaat Prosedur
3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus
dan efisien.
pengawasan.
atau jasa, bai untuk dipakai maupun untuk persediaan yang akan dijual.
9
Menurut Badriyah dalam jurnal (Mutiah & Apriana, 2018)
perusahaan membutuhkan barang pada suatu periode untuk persediaan yang akan
dijual kepada konsumen secara tunai maupun kredit untuk memenuhi suatu
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang nilainya kecil dan tidak
dapat diidentifikasikan.
10
2.2.3 Deskripsi Pembelian Bahan baku
Pembelian bahan baku merupakan salah satu kegiatan penting didalam suatu
perusahaan, karena kegiatan ini merupakan kegiatan awal dari kegiatan produksi
perusahaan. Adapun pokok bahasan yang akan dibahas dalam penelitian ini
sebagai berikut :
a. Fungsi Produksi
dengan jenis, jumlah dan kapan bahan tersebut akan diperlukan dalam
11
b. Fungsi Gudang
c. Fungsi Pembelian
penjualan.
e. Fungsi Akuntansi
12
barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan, sedangka fungsi
2015).
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh bagian gudang untuk
13
bukti telah diterima dan disetujuinya order pembelian, serta
dalam dokumen.
5) Arsip Pemasok
pemasok.
14
d. Laporan Penerimaan Barang
e. Faktur Pembelian
oleh perusahaan.
15
d. Prosedur Penerimaan Barang
dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan membuat laporan
pemasok.
utang.
16
. BAB III
PEMBAHASAN
PT. MAP pertama kali didirikan pada tahun 1967. PT. Multi Artha Pesona
adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam memasok produksi promosi
terutama untuk tas. Perusahaan memiliki pabrik sendiri sehingga mereka dapat
memesan kain dari Cina karena harganya jauh lebih murah dari pada yang lokal.
industri ini karena pesaing lain adalah perusahaan kecil dan kebanyakan dari
mereka tidak memiliki pabrik sendiri. Jadi, PT. Multi Artha Pesona dapat bersaing
.salah satunya adalah kontrol kualitas ,jadi mereka dapat menghasilkan barang
mendapat kepuasan yang lebih tingggi dari pelanggan mereka. Untuk menjaga
17
3.1.2. Visi dan Misi
1. Visi
waktu dan mampu melayani permintaan pesanan sesuai dengan apa yang
2. Misi
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
18
Direktur tur
Cutting
Pembelian
Produksi
Penjualan
Controling
perusahaan
atau institusi
19
b. Manajer Keuangan, tugasnya antara lain :
2) Mengelola anggaran
perusahaan pesaing.
penurunan order.
20
5) Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran
21
4) Bertanggung jawab mencegah kesalahan yang akan terjadi selama
proses produksi
Cutting adalah proses pemotongan bahan sesuai pola yang terdapat pada
kertas marka, atau pada kain sehingga di peroleh hasil potongan sesuai
dasar/baku diolah hingga menjadi berbentuk dan sesuai dengan keperluan (bahan-
jadi). Sejumlah langkah tertentu harus di ikuti berulang kali untuk benar-benar fix.
rendah
suatu perusahaan
3) Memastikan kualitas
22
3.1.4. Kegiatan PT. Multi Artha Pesona
Namun untuk beberapa produk yang terus dipesan untuk model yang sama, PT
MAP melakukan metode outsourching. Mereka memilih metode ini karena akan
secara terus menerus dan sederhana outsourching. Itu karena perusahaan dapat
suatu proses bisnis. Proses berjalannya suatu bisnis terutama industri yang
produksi dapat berjalan sehingga mampu menciptakan suatu produk yang siap
untuk dijual. Jika tidak sesuai dengan standar yang ditentukan, bisa jadi suatu
industri tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dan akan mengalami
kebangkrutan.
23
Didalam divisi Gudang terdapat alur Prosedur Pembelian Bahan Baku yang mana
1. Bagian Gudang menerima permintaan dari bagian produksi dan pada saat
Pembelian sebanyak empat lembar, lembar pertama surat order pembelian ini
satu dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian,
24
lembar ketiga dikirim kepada bagian produksi (Gudang) yang menunjukkan
4. Setelah bahan baku dipesan dari pemasok datang maka bahan baku langsung
bagian Pembelian sebagai bukti bahwa barang telah diterima oleh bagian
25
dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi Pembelian, dan
5. Pada saat jatuh tempo bagian Pembukuan segera membuat BKK rangkap dua
kedua rangkap dokumen BKK beserta faktur dari pemasok dan surat order
bersamaan dengan itu pemasok melakukan tanda tangan atas BKK sebagai
bukti bahwa cek sudah diberikan ke pemasok. Setelah itu formulir BKK
praktek.
2. Pada prosedur pembelian bahan baku yang harus dilengkapi adalah surat
26
3. Kendala yang dialami saat proses pembelian bahan baku adalah pada saat
diterima dari pemasok apakah sudah sesuai dengan pesanan . dan masih
pesanan
dihadapi dalam penulis. Kendala pada pembelian bahan baku di PT Multi Artha
Pesona yang paling utama adalah pada saat penerimaan bahan baku dari pemasok
dan dilakukan pengecekan perhitungan oleh bagian gudang apakah bahan baku
tersebut sudah sesuai pesanan, namun pada saat pengecekan ulang bahan tersebut
yang cukup krusial dalam operasional sebuah perusahaan karena dapat berakibat
terhentinya proses produksi.Kedua, bahan baku terkadang beda warna dari sesuai
27
kekurangan pengiriman sebelumnya ke pengiriman yang selanjutnya untuk
bahan baku yang beda warna dan cacat atau rusak , bagian pembelian membuat
surat dalam hal memberitahukan bahwa ada bahan baku yang mengalami beda
dari warna tidak sesuai pesanan dan bahan baku tersebut rusak, kemudian surat
dan pembeli mengadakan tukar barang untuk melengkapi bahan rusak dan cacat.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Prosedur Pembelian Bahan Baku pada PT Multi Artha Pesona Depok, Jawa Barat
di otorisassi oleh beberapa bagian yaitu bagian gudang, bagian pembelian, bagian
persediaan bahan baku dianggap kurang atau habis bagian kepala gudang
Pada saat bagian pembelian menerima FPP dari kepala gudang, bagian tersebut
Pembelian sebanyak empat Lembar, lembar pertama surat order pembelian ini di
kirim kepada pemasok sebagai order resmi, lembar kedua dikirim kepada bagian
29
Setelah bahan baku di pesan dari pemasok datang maka bahan baku langsung di
penerimaan tersebut di buat tiga rangkap, lembar pertama di kirim kepada bagian
Setelah jatuh tempo bagian pembukuan segera membuat BKK (Bukti Kas Keluar)
rangkap dua kemudian diotorisasi terlebih dahulu oleh Manajer Keuangan dan
selanjutnya kedua rangkap BKK berupa faktur daripemasok dan surat order
selanjutnya cek akan diserahkan kepada pemasok. Saat pemasok menerima cek
bersamaan dengan itu pemasok melakukan tanda tangan atas BKK sebagai bukti
bahwa cek sudah diberikan pemasok. Setelah itu lembar pertama di kembalikan
kepada bagian pembukuan dan lembar BKK kedua kemudian di arsipkan bagian
kas.
pencatatan pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas sesuai dengan bukti
kas keluar.
30
4.2. Saran
penelitian pada PT Multi Artha Pesona, penulis mencoba memberikan saran yang
penulis tidak memberikan banyak saran, hanya saja akan lebih baik
bahan baku terkadang beda warna dari sesuai pesanan, Ketiga pada
31
3. Cara mengatasi kendala pembelian bahan baku pada PT Multi Artha
.Kedua, dalam mengatasi bahan baku yang beda warna dan cacat atau
bahwa ada bahan baku yang mengalami beda dari warna tidak sesuai
32
DAFTAR PUSTAKA
Mutiah, S. K., & Apriana, V. (2018). Penerapan Model Waterfall Pada Sistem
Informasi Pembelian Bahan Baku Roti, XVI(2).
Sugiarti. (2015). Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Pada CV. Aneka Ilmu
Semarang.
Widyastuti, I., & Mita, D. (2018). Akuntansi Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Dengan Metode Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual, V(1).
Wijaya, D., & Irawan, R. (2018). Prosedur Administrasi Penjualan Bearing Pada
Usaha Jaya Teknika Jakarta Barat, XVI(1).
33
34
35
36
LAMPIRAN
37