Anda di halaman 1dari 63

ANALISA PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI DI RUMAH

SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III

Oleh:

FARIDAH
31104018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK BATAM
2008
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

ANALISA PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI DI RUMAH


SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM

BATAM, 16 JULI 2008

Dosen Pembimbing

Sinarti, SE, Akt.


NIK: 102024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat

Allah SWT berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis bisa

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir (TA) yang berjudul “Analisa Penyajian

Laporan Laba Rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Diploma III pada Akademik Politeknik Batam.

Dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini penulis mendapat banyak

bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, saran, dukungan,

semangat dan doa. Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa kebaikan mereka di

dunia dan di akhirat nanti. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima

kasih banyak kepada:

1. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Batam.

2. Ibu Sinarti, SE. Akt. selaku dosen pembimbing TA dan sekaligus wali kelas

yang telah banyak memberikan bimbingan serta saran yang banyak

bermanfaat dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Ibu Arniati, Bapak Hendra Gunawan, Ibu Nanik, mbak Fitri dan seluruh dosen

akuntansi di Politeknik Batam.

4. Bapak Tadyanto Wacju selaku Kepala Bagian keuangan Rumah Sakit Budi

Kemuliaan.

5. Bapak Wahyu Nugroho, Mbak Lasma Chantiq, Ibu Nur, Ibu Teti, Ibu Evi &

Pak Anto and my friend (Dewi Maniz) selaku karyawan Rumah Sakit Budi
Kemuliaan yang telah memberikan penjelasan menyangkut topik Tugas Akhir

ini.

6. Special thanks to my lovely family, terima kasih yang tidak terhingga untuk

keluarga terutama orang tua tercinta atas dukungan moril dan material,

kekuatan, dan doa yang telah diberikan selama ini.

7. Teman-teman seperjuangan AK 2004: nunuy, mi2, ika hary, mbak neng, tree

(enduutt & imiut2), ovi (temen seperjuangan), ika luly, yani, uni nora, cici, ika

maryanti, mita, vanny, eka, firman, alam, fendi, afdal, wawan, reska, hafis,

dy2, maranatha, tina toon, kak nelly, kak mery, lina, siti, ike , ayuk (yang

sering mensupport lewat cmz) yang telah memberikan dukungan semangat

dan moral juga memberikan bantuannya yang tak ternilai. Thanks so much

forever..........!

8. Buat someone special in my friend, yang senantiasa setia memberikan

perhatian, doa serta dukungan kepada penulis. Thanks ya ..!!!.

Batam, ... Juli 2008

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 3

1.3 Batasan Masalah ........................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian................................................................ 4

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................ 5

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan.............................................................. 7

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan................................ 7

2.2 Elemen-elemen Laporan Keuangan.................................... 8

2.2.1 Neraca (Balance sheet)........................................... 8


2.2.2 Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of changes in

owner’s equity)...................................................... 12

2.2.3 Laporan Arus Kas(Statement of cash flows).......... 13

2.2.4 Laporan Laba Rugi (Income stetement)................. 14

2.3 Catatan Atas Laporan Keuangan........................................ 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM

PERUSAHAAN

3.1 METODOLOGI PENELITIAN......................................... 22

3.1.1 Objek Penelitian..................................................... 22

3.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian…………………… 22

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data..................................... 22

3.1.4 Metode Analisa Data.............................................. 23

3.1.5 Studi Kepustakaan.................................................. 23

3. 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................... 24

3.2.1 Latar Belakang Berdirinya Perusahaan ................. 24

3.2.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi RSBK.... 27

3.2.3 Produk dan Fasilitas yang Ditawarkan RSBK....... 32

3.2.4 Struktur Organisasi…………................................ 32

3.2.5 Job Deskripsi......................................................... 33

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisa Praktik Penyajian Laporan Laba Rugi RSBK...... 37

4.1.1 Pendapatan............................................................. 38

4.1.2 Beban Operasional.................................................. 39


4.1.3 Beban Administrasi dan Umum............................. 40

4.1.4 Pendapatan/Beban Lain-lain……………………… 41

4.2 Kesesuaian Laboran Laba Rugi RSBK dengan PSAK No.1 43

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................... 47

5.2 Saran .................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 49

LAMPIRAN……………………………………………………………… 50
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perkembangan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam………..... 26

Tabel 4.2 Ringkasan Perbandingan Penyajian Laporan Laba Rugi RSBK

dengan PSAK No. 1.................................................................. 44


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi………………………………………… 33

Gambar 4.1 Contoh Penyajian Laporan Laba Rugi RSBK....................... 37


ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Analisa Penyajian Laporan
Laba Rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan dan apakah sudah sesuai dengan
PSAK No. 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode
pengumpulan data dengan cara wawancara langsung pada bagian Account Officer.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Penyajian Laporan Laba rugi
Rumah Sakit Budi Kemuliaan terdiri dari pos-pos: pendapatan (pendapatan rawat
inap, pendapatan rawat jalan, dan pendapatan lain-lain), beban operasional (jasa
medis, biaya obat dan Alkes, biaya rumah tangga, biaya operasional lainnya),
beban administrasi dan umum (biaya peagawai, biaya kantor, biaya umum, biaya
pemasaran, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan dan amortisasi),
pendapatan/beban lain-lain (pendapatan lain-lain dan beban lain-lain). Laporan
keuangan yang disajikan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam secara umum
sudah sesuai dengan PSAK No. 1.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dalam bidang perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini

telah menyebabkan peranan akuntansi semakin meningkat. Beberapa kejadian

penting yang erat kaitannya dengan perkembangan akuntansi, sebagai salah satu

contoh lahirnya undang-undang dalam pasar modal. Perkembangan dalam bidang

tersebut menuntut adanya akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan

yang dibutuhkan masyarakat dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi.

Entitas rumah sakit merupakan sebuah organisasi unik yang

menggabungkan padat karya, padat teknologi, dan padat modal serta menjalankan

fungsi sosial kepada masyarakat pengguna jasa. Perkembangan dinamika entitas

rumah sakit saat ini terlihat cukup pesat, sementara itu bidang akuntansi bagi

rumah sakit non pemerintah belum memiliki pedoman khusus yang dapat

dijadikan sebagai acuan dalam pengurusan keuangan dengan suatu sistem

pengelolaan keuangan untuk perlakuan akuntansi atas transaksi-transaksi di rumah

sakit. Di antara para pengelola rumah sakit non pemerintah selama ini sering

terjadi perbedaan perlakuan akuntansi antara satu entitas rumah sakit dengan

entitas rumah sakit lainnya dalam pencatatan transaksi yang sama. Hal ini

tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi para pengguna laporan keuangan

rumah sakit pada umumnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka PERSI

sebagai wadah yang menaungi berbagai entitas rumah sakit di Indonesia bekerja
sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) berinisiatif untuk menyusun

pedoman Akuntansi Rumah Sakit Non Pemerintah yang aplikatif dan sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum yang pemberlakuannya diperuntukkan khusus bagi

rumah sakit non pemerintah.

PSAK No.1 tahun 2007 menjelaskan bahwa laporan keuangan lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas,

laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk

skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut (SAK,

2007).

Sebagai suatu entitas pelaporan, Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam juga

harus menyampaikan laporan keuangan. Salah satu laporan keuangan yang

disajikan adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi (income statement) disusun

dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu

periode waktu tertentu. Dengan kata lain, laporan laba rugi menggambarkan

keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya

(Jusup, 2003).

Laporan laba rugi memberi informasi tentang keberhasilan manajemen

dalam mengelola perusahaan (kinerja manajemen/stewardship). Keberhasilan

tersebut diukur dengan kemampuan menghasilkan laba yaitu selisih antara semua
penghasilan (pendapatan dan untung) dan semua biaya yang diperkirakan telah

mendatangkan penghasilan tersebut (Suwardjono, 2003).

Laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan SAK yang merupakan

salah satu prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan di Indonesia. Ada

beberapa unsur dalam penyajian laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara

langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas.

Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba

rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya

mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai

unsur neraca; dengan demikian, kerangka dasar ini tidak mengidentifikasikan

unsur laporan perubahan posisi keuangan secara khusus (SAK, 2007).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “ Analisa Penyajian Laporan Laba Rugi di Rumah

Sakit Budi Kemuliaan Batam”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penyajian Laporan Laba Rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan

Batam.

2. Apakah penyajian Laporan Laba Rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan sesuai

dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK NO. 1).


1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih mengarah pada tujuan yang diharapkan,

penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Batasan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data-data yang terkait

dengan penyajian laporan laba rugi untuk periode 2006.

2. Batasan Lapangan

Batasan lapangan yang akan diteliti berasal dari salah satu perusahaan jasa di

bidang kesehatan yang ada di Kota Batam yaitu Rumah Sakit Budi

Kemuliaan.

3. Batasan Aspek

Aspek yang akan diteliti adalah kesesuaian antara laporan laba rugi di Rumah

Sakit Budi Kemuliaan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK NO. 1).

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana penyajian Laporan Laba Rugi di Rumah Sakit

Budi Kemuliaan.

2. Untuk mengetahui apakah praktek penyajian Laporan Laba Rugi di Rumah

Sakit Budi Kemuliaan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK NO. 1).


1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang memerlukan antara lain:

1. Bagi Perusahaan

Hasil analisa ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyusunan

laporan laba rugi.

2. Bagi Penulis

Untuk memperoleh ilmu tambahan tentang materi yang diteliti dan untuk

mengetahui praktik dari teori yang telah diperoleh dibangku kuliah.

3. Bagi Pembaca

Memberikan tambahan informasi dan dapat digunakan sebagai referensi

untuk melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang.

4. Bagi Pustaka

Menambah koleksi dan referensi yang ada di perpustakaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori pendukung dari masalah yang diangkat, yaitu penjelasan dan

tujuan laporan laba rugi, elemen-elemen laporan laba rugi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM

PERUSAHAAN

Berisi tentang teknik pengumpulan data dan metode analisis data yang

digunakan serta menjelaskan tentang profil singkat perusahaan

mengenai latar belakang berdirinya, produk dan fasilitas yang

ditawarkan, dan struktur organisasi.

BAB IV PEMBAHASAN

Berisi pembahasan masalah yang akan menyajikan laporan laba rugi di

Rumah Sakit Budi Kemuliaan yang sudah ada dan kemudian

membandingkannya dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diambil dari pembahasan yang

ada pada BAB IV.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Laporan Keuangan

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Ketika suatu periode akuntansi tertentu telah berakhir, maka pihak

manajemen perusahaan akan mempertanggungjawabkan hasil “amanah” pihak

pemilik sumber daya yang dikelolanya. Sebagai salah satu sarana yang digunakan

adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah beberapa informasi akuntansi

yang bersifat kualitatif tetapi perlu disampaikan karena dapat mempengaruhi

pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan bisa juga diartikan laporan

keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu

ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan.

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi

serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas

penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam

rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi

mengenai perusahaan yang meliputi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan

beban (keuntungan dan kerugian), dan arus kas.


Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan. Di samping itu juga perusahaan dapat pula menyajikan laporan

tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah

(value added statement), khususnya bagi industri di mana faktor-faktor

lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap

pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

2.2 Elemen-elemen laporan keuangan

2.2.1 Neraca (Balance sheet)

Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit

usaha pada tanggal tertentu.

Elemen neraca biasanya dikelompokkan dalam subkelompok yang

tujuannya adalah untuk memudahkan analisa atau untuk menunjukkan informasi

tentang likuiditas dan kemampuan operasi serta kemampuan perusahaan untuk

melunasi utang-utangnya. Akuntansi mempunyai kenvensi untuk menyajikan

subkelompok-subkelompok tersebut atas dasar likuiditasnya atau kelancarannya,

artinya kelompok yang paling likuid diletakkan paling atas.

Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan

kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk

industri tertentu yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan khusus. Aset

lancar disajikan menurut ukuran likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan

menurut urutan jatuh temponya.


Perusahaan harus mengungkapkan informasi mengenai jumlah setiap aset

yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah 12

(dua belas) bulan dari tanggal neraca.

-Aset Lancar (Current Assets)

Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika aset tersebut:

a) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam

jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau

b) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan

diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari

tanggal neraca; atau

c) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.

Aset yang tidak termasuk kategori tersebut di atas diklasifikasikan sebagai

aset tidak lancar. Siklus operasi perusahaan merupakan rata-rata jangka waktu

antara perolehan bahan baku memasuki proses dan realisasinya menjadi kas atau

instrumen yang siap dijadikan kas. Aset lancar termasuk persediaan dan piutang

dagang yang dijual, dikonsumsi dan direlisasi sebagai bagian dari siklus normal

operasi perusahaan walaupun aset tersebut tidak diharapkan akan direalisasi dalam

jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Surat berharga diklasifikasikan

sebagai aset lancar apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi

dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari

dua belas bulan diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

-Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika:


a) Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi

perusahaan; atau

b) Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.

Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka

panjang. Kewajiban jangka pendek dapat diklasifikasikan dengan cara yang

serupa dengan aset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek seperti utang

dagang dan biaya pegawai serta biaya operasi lainnya membentuk sebagian modal

kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal perusahaan. Pos-pos operasi

seperti tersebut di atas diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek

walaupun pos-pos tersebut diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua

belas) bulan dari tanggal neraca.

Kewajiban berbunga jangka panjang tetap diklasifikasikan sebagai

kewajiban jangka panjang, walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam

jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca, apabila:

a) Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua

belas bulan;

b) Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan

jangka panjang; dan

c) Maksud tersebut pada huruf (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan

kembali atau penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati

sebelum laporan keuangan disetujui.


-Penggolongan Aktiva, Utang, dan Modal

Seperti yang sudah dikemukakan di atas, aktiva dan utang dikelompokkan

dalam kelompok lancar dan tidak lancar. Pengelompokkan seperti itu hanyalah

merupakan suatu kelompok besar yang akan dirinci lebih lanjut. Susunan aktiva

dan pasiva di dalam neraca adalah sebagai berikut:

Harta-harta/ Aktiva:

Aktiva lancar

Investasi jangka panjang

Aktiva tetap berwujud

Aktiva tetap tidak berwujud

Aktiva/ harta lainnya

Utang-utang dan Modal Sendiri:

Utang-utang

Utang-utang lancar

Pendapatan yang diterima di muka

Utang-utang jangka panjang

Utang-utang lain

Modal Sendiri:

Modal saham yang disetor

Agio/disagio saham

Cadangan-cadangan

Laba tidak dibagi


2.2.2 Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of changes in owner’s equity)

Pada akhir periode akuntansi biasanya juga disusun laporan yang

menunjukkan sebab-sebab perubahan modal perusahaan. Perusahaan dengan

bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan di dalam laporan laba tidak

dibagi (retained earnings). Di dalam laporan ini ditunjukkan laba tidak dibagi

awal periode, ditambah dengan laba seperti yang tercantum di dalam laporan

perhitungan laba rugi dan dikurangi dengan dividen yang diumumkan selama

periode yang bersangkutan. Laporan perubahan ekuitas/modal adalah laporan

keuangan yang secara sistematis menyajikan informasi mengenai perubahan

modal perusahaan akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada

satu periode akuntansi tertentu. Laporan perubahan ekuitas merupakan

penghubung antara laporan laba rugi dan neraca.

Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai

komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:

a) Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan

b) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta

jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam

ekuitas.

c) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan

terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait.

d) Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik

e) Salso akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta

perubahannya dan
f) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio

dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara

terpisah setiap perubahan.

Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau

penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus

diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali

untuk perubahann yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham

seperti setoran modal dan pembayaran dividen, menggambarkan jumlah

keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama

periode yang bersangkutan.

2.2.3 Laporan Arus Kas (Statement of cash flows)

Tujuan utama laporan aliran kas adalah untuk menyajikan informasi

relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu

periode. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna

laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk

menggunakan arus kas tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, aliran kas

diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu penerimaan dan

pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan/pendanaan

(financing), dan kegiatan usaha.


Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan diatas:

1. Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

2. Setara kas (cash quivalen) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,

berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah

tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

3. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.

4. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan

(principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan

merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

5. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta

investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

6. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dalam pinjaman perusahaan.

Penyajian laporan arus kas diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis

perusahaan tersebut.

2.2.4 Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi memberi informasi tentang keberhasilan manajemen

dalam mengelola perusahaan (kinerja manajemen/stewardship). Keberhasilan

tersebut diukur dengan kemampuan menghasilkan laba yaitu selisih antara semua
penghasilan (pendapatan dan untung) dan semua biaya yang diperkirakan telah

mendatangkan penghasilan tersebut.

Laporan rugi laba minimal mencakup pos-pos berikut:

a. Pendapatan (Revenues)

Pendapatan dalam arti luas adalah kenaikan aktiva bersih. Atau, aliran

dana yang masuk (kas dan lainnya) ke dalam perusahaan karena perusahaan

menjual barang atau jasa kepada konsumen atau melakukan kegiatan utama

perusahaan secara terus menerus. Dengan demikian, pendapatan akan

mengakibatkan kenaikan aset perusahaan.

Dalam kaitannya dengan operasi perusahaan utama, pendapatan

diklasifikasi menjadi komponen sebagai berikut:

-Pendapatan operasi (operating revenues)

Pendapatan operasi adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam

rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan. Nama

pendapatan operasi ini dipengaruhi oleh jenis usaha perusahaan. Untuk

perusahaan jasa nama pendapatan disesuaikan dengan bidang usaha perusahaan

tersebut. Untuk perusahaan dagang dan pemanufakturan yang memperoleh

pendapatan dari menjual barang/produk, pendapatan operasinya disebut dengan

penjualan (sales revenues). Penjualan bersih diperoleh setelah penjualan kotor

dikurangi dengan potongan penjualan (sales discount) dan kembalian dan

keringanan penjualan (sales returns and allowances).

-Pendapatan non operasi (non operating revenues)


Pendapatan non operasi adalah pendapatan yang diperoleh selain dari

kegiatan utama perusahaan yang sifatnya insidental atau yang tidak secara

langsung berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan ini sering

disebut dengan pendapatan dan untung lain-lain (other revenues and gains).

-Untung luar biasa (extra ordinary revenues)

Untung luar biasa adalah untung non operasi yang sifatnya luar biasa baik

kejadiaannya maupun jumlahnya biasanya dipisahkan dan disebut dengan pos luar

biasa. Untung semacam ini biasanya diperoleh perusahaan akibat kejadian yang

tidak dapat dikendalikan manajemen.

b. Biaya (expenses)

Biaya adalah aliran keluar sumber daya atau aset yang melekat pada

produk atau jasa yang diserahkan perusahaan kepada konsumen dalam rangka

menimbulkan pendapatan. Barang dan jasa yang dianggap keluar dari perusahaan

dan akan ditandingkan dengan pendapatan adalah barang dan jasa yang

diperkirakan telah menghasilkan pendapatan yang diakui dalam suatu periode.

Karena ada kaitan antara biaya dan pendapatan, biaya juga dibagi menjadi

komponen yang paralel dengan komponen pendapatan yaitu:

1. Biaya operasi terdiri dari:

a. Kos barang terjual (cost of goods sold)

b. Biaya administrasi dan umum (general and administrative expenses)

c. Biaya pemasaran/penjualan (marketing selling expenses)

2. Biaya non operasi terdiri atas:

a. Biaya non operasi (other expenses and losses)


b. Rugi luar biasa (extraordinary losses)

c. Pajak Penghasilan

Pajak merupakan pungutan dari pemerintah terhadap setiap kenaikan

kemampuan ekonomik yang diperoleh seseorang atau badan sebagai konsekuensi

kehidupan bernegara. Karena laba yang diperoleh perusahaan merupakan

kenaikan kemampuan ekonomik, sudah selayaknya jika laba tersebut dikenai

pajak. Pajak yang dikenakan atas laba ini disebut dengan pajak penghasilan. Jika

pada akhir periode perusahaan belum dikenai pajak maka perusahaan harus

membuat taksiran pajak yang akan dikenakan.

Berbagai kegiatan, transaksi, dan peristiwa menghasilkan pengaruh

berbeda terhadap stabilitas, risiko, dan prediksi. Pengungkapan unsur-unsur

kinerja membantu memahami hasil yang dicapai dan menilai hasil yang akan

diperoleh pada masa akan datang. Dalam rangka menyajikan laporan laba rugi

secara wajar, dapat dilakukan penambahan pos dan perubahan istilah yang dipakai

serta perubahan urutan dari pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan penambahan dan

perubahan tersebut meliputi materialitas, hakikat, dan fungsi dari berbagai

komponen pendapatan dan beban.

d. Informasi Disajikan di Laporan Laba Rugi atau Catatan atas Laporan

Keuangan

Perusahaan menyajikan di laporan laba rugi atau di catatan atas laporan

keuangan, rincian beban dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada

sifat atau fungsi beban dalam perusahaan. Perusahaan disarankan untuk


menyajikan rincian seperti tersebut dalam paragraf di atas pada laporan laba rugi.

Pos-pos beban disub-klasifikasikan lebih lanjut dalam rangka menonjolkan

cakupan komponen-komponen kinerja keuangan yang mungkin berbeda dalam hal

stabilitas, potensi menghasilkan laba atau rugi, dan prediksi. Informasi tersebut

dapat disajikan dengan salah satu dari dua cara yaitu dengan metode sifat beban

dan beban fungsional.

Rincian yang pertama disajikan dengan metode sifat beban (single step).

Beban disajikan dalam laporan laba rugi sesuai dengan sifatnya (contoh:

penyusutan, pembelian bahan baku, beban transportasi, gaji dan upah, beban

iklan) dan tidak dialokasikan menurut berbagai fungsi dalam perusahaan. Metode

ini sederhana dan cocok diterapkan pada perusahaan kecil sebab tidak perlu

dialokasikan menurut berbagai fungsi dalam perusahaan.

Contoh:

Pendapatan X

Pendapatan operasi lain X

Perubahan persediaan barang jadi

dan barang dalam proses X

Bahan baku yang digunakan X

Beban pegawai X

Beban penyusutan dan amortisasi X

Beban operasi lain X

Jumlah beban operasi (X)

Laba operasi X
Perubahan persediaan barang jadi dan barang dalam proses selama suatu

periode menggambarkan penyesuaian terhadap beban produksi yang

mencerminkan bahwa produksi meningkatkan jumlah persediaan atau penjualan

menurunkan jumlah persediaan barang jadi karena jumlah penjualan melebihi

jumlah produksi.

Rincian yang kedua disajikan dengan metode beban fungsional atau

metode beban pokok penjualan yang mengklasifikasikan beban sesuai dengan

fungsinya sebagai bagian dari harga pokok penjualan, kegiatan distribusi, atau

administrasi. Penyajian dengan metode ini memberikan informasi yang relevan

kepada pengguna laporan, namun alokasi biaya ke masing-masing fungsi

merupakan proses arbitrase dan membutuhkan banyak pertimbangan.

Contoh klasifikasi yang menggunakan metode beban fungsional (multiple step)

adalah sebagai berikut:

Pendapatan X

Beban pokok penjualan (X)

Laba kotor X

Pendapatan operasi lainnya X

Beban pemasaran (X)

Beban administrasi dan umum (X)

Beban operasi lain (X)

Laba operasi X
Perusahaan yang mengklasifikasikan beban menurut fungsinya harus

mengungkapkan informasi tambahan mengenai sifat beban, termasuk beban

penyusutan dan amortisasi serta biaya pegawai. Pemilihan metode analisis antara

metode harga pokok penjualan dan metode sifat beban bergantung pada faktor

historis dan industri serta sifat organisasi. Kedua metode tersebut memberikan

indikasi bahwa biaya-biaya dapat berubah, langsung atau tidak langsung, dengan

tingkat penjualan atau produksi. Karena masing-masing metode mempunyai

manfaat yang berbeda bagi setiap jenis perusahaan, maka pernyataan ini

memberikan kebebasan memilih metode yang paling menghasilkan penyajian

elemen laporan laba rugi secara wajar. Namun demikian, karena informasi yang

disajikan dengan metode sifat beban berguna dalam memprediksi arus kas pada

masa depan, maka pengungkapan tambahan diperlukan apabila informasi

disajikan dengan metode harga pokok penjualan.

2.3 Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos

dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan

informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan

keuangan mengungkapkan:

a) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi

yang penting.
b) Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca,

laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.

c) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi

diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian

jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan

perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan

komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang

diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta pengungkapan-

pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan

keuangan secara wajar.

Dalam rangka membantu pengguna laporan memahami laporan keuanagn

dan membandingkannya dengan laporan keuangan perusahaan lain, catatan atas

laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut:

a) Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang

diterapkan.

b) Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan

sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan

urutan penyajian komponen laporan keuangan.

c) Pengungkapan lain termasuk kontinjensi, komitmen, dan pengungkapan

keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat non-keuangan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 METODOLOGI PENELITIAN

3.1.1 Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian mengenai penyajian laporan laba rugi

dengan objek penelitian disebuah perusahaan jasa yaitu Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam, bagian keuangan.

3.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam yang

terletak di Jl. Budi Kemuliaan Batam No 1, Seraya Batam. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2008.

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian

Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara (interview)

Penulis melakukan interview secara langsung pada bagian terkait yaitu

bagian keuangan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.

Daftar pertanyaan:
1. Elemen apa saja yang terkait dengan laporan laba rugi di Rumah

Sakit Budi Kemuliaan dan bagaimana cara penyajiannya. buku

pedoman yang dipakai dan bagaimana analisanya.

b. Pengamatan (observasi)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian

yaitu untuk memperoleh data yang terkait dengan penyajian laporan

laba rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.

3.1.4 Metode Analisa Data

Metode Analisa. Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah

deskriptif yaitu memaparkan objek penelitian yang diamati berdasarkan

karakteristik yang ada dan implementasi atas kebijakan penyusunan laporan laba

rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan kemudian dianalisa dengan kerangka

konseptual yang berhubungan secara kualitatif (Umar, 2000).

Pada penelitian ini penulis akan menggambarkan bagaimana penyajian

laporan laba rugi, selanjutnya di bandingkan dengan PSAK No. 1.

3.1.5 Studi Kepustakaan

Untuk mendukung penelitian ini agar mendapatkan hasil analisa yang

sempurna, maka dilaksanakan Studi Kepustakaan yang dilakukan dengan cara

membaca literatur yang terkait dengan penelitian yaitu buku panduan untuk

mendapatkan teori-teori akuntansi sebagai sumber informasi dasar dalam

menganalisa penyusunan laporan laba rugi.


3.2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.2.1 Latar Belakang Berdirinya Perusahaan

Bermula dari rumah bersalin dan balai pengobatan, Rumah Sakit Bersalin

Budi Kemuliaan Jakarta yang telah mendirikan BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan

Anak) dan Rumah Bersalin, maka dengan modal ruko yang dimiliki oleh Ibu Sri

Soedarsono, beliau berencana untuk membuka Rumah Bersalin dan BKIA yang

diresmikan pada tanggal 08 Oktober 1984. Hal lain yang menjadi dasar berdirinya

Rumah Bersalin dan BKIA adalah dengan melihat perkembangan pulau Batam

dalam tahun 1980 yang cukup pesat diiringi dengan cepatnya pertumbuhan

penduduk serta masih kurangnya pusat pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh

Otorita Batam.

Bertepatan dengan kunjungan Dr. Soemarno Sosroatmodjo ke rumah Ibu

Sri Soedarsono di Batam, dimana Dr. Soemarno Sosroatmodjo memperhatikan

kesibukan dari Ibu Sri Soedarsono dalam mencari nama untuk Rumah Bersalin,

maka Dr. Soemarno Sosroatmodjo selaku ketua Dewan Pengurus Budi Kemuliaan

Jakarta mengusulkan untuk menggunakan nama Budi Kemuliaan, sebab sudah

menjadi cita-cita beliau untuk membuka cabang rumah sakit bersalin diluar kota

Jakarta. Usulan tersebut diterima oleh Ibu Soedarsono dengan pernyataan harus

otonom, Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan Jakarta hanya menjadi mitra

kerjasama yang memiliki lebih pengalaman untuk saling mengisi dan

membimbing.

Sejalan dengan pemikiran Dr. Soemarno Sosroatmodjo selaku ketua

perkumpulan Budi Kemuliaan Jakarta yang telah berbicara dengan Ibu Sri
Soedarsono untuk membuka cabang di pulau Batam dengan melihat

perkembangan pulau Batam yang pesat pada saat itu. Maka berdasarkan dengan

Surat Keputusan No 63/DP.BK/X/84 dikeluarkan oleh Dewan Perkumpulan Budi

Kemuliaan Jakarta menunjuk Ibu Sri Soedarsono sebagai ketua cabang

Perkumpulan Budi Kemuliaan Batam.

Berangkat dari kepeduliaan Ibu Sri Soedarsono terhadap Kesehatan

masyarakat serta untuk membantu program pemerintah dalam bidang kesehatan

maka pada tanggal 08 Oktober 1984 Ibu Sri Soedarsono mendirikan rumah

bersalin dengan nama “Rumah Bersalin Budi Kemuliaan” dengan alamat

Komplek pertokoan Pribumi Blok A No 05 Lubuk Baja Batam Timur, Rumah

Bersalin Budi Kemuliaan beroperasional dengan nomor izin dari kepala kantor

wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Riau berdasar surat keputusan nomor :

282/KANWIL/SK/TU-4/II/85 tertanggal 20 Februari 1985. Selain sebagai rumah

bersalin juga berfungsi sebagai klinik keluarga berencana berdasarkan surat

keputusan dari Kepala BKKBN dengan nomor: 3080/KS.001/15/84.

Untuk memberikan pelayanan yang optimal, peran dokter sangat penting

maka pada tahun 1985 sampai dengan 1995 bergabunglah Dr. Edi Soemargo,

SpOG yang datang dua kali dalam satu bulan secara volunter/sukarela untuk

membuka praktik dan operasi bagi pasien di Pulau Batam.

Dengan melihat perkembangan yang pesat saat itu serta kepercayaan yang

diberikan dari masyarakat, instansi pemerintah dan swasta serta kurangnya tempat

pelayanan kesehatan maka Ibu Sri Soedarsono juga mendirikan balai pengobatan

dengan diberi nama “Balai Pengobatan Budi Kemuliaan” dengan nomor surat
izin: 21/KANWIL/TU-4/BP/X/86 tertanggal 18 Agustus 1986, selain dari pada itu

untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan maka didirikanlah pos

pelayanan pembantu.

Dengan semakin kompleknya masalah kesehatan, sedangkan rumah sakit

yang ada di Pulau Batam pada saat itu baru Rumah Sakit Otorita Batam yang

hanya dapat melayani pegawai Otorita Batam , maka terlintas dibenak Ibu Sri

Soedarsono untuk menggabungkan Rumah Bersalin dan Balai pengobatan

menjadi Rumah Sakit Budi Kemuliaan, maka pada tanggal 05 Desember 1989

dengan nomor Surat izin: 05/DP.BK.IV/1989, Ibu Sri Soedarsono dibantu oleh

staf-stafnya membentuk panitia pembangunan rumah sakit “Budi Kemuliaan”

cabang pulau Batam untuk melayani masyarakat ekonomi menengah kebawah,

bagi masyarakat yang mampu dapat berobat kerumah sakit Otorita Batam atau

berobat ke Singapura. Perencanaan pembangunan tersebut diatas areal 3097,41

meter persegi dengan kapasitas 30 tempat tidur untuk tahap pertama.

Pembangunan rumah sakit tersebut berada dijalan Seraya No 01 Kecamatan

Lubuk Baja Batam Timur, namun alamat tersebut berubah menjadi Jl. Budi

Kemuliaan nomor 01 Kecamatan Batu Ampar Pulau Batam.

Tabel 3.1 Perkembangan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

No Tahun Kegiatan

1 1993 Pembukaan RSBK dengan fasilitas poli umum dan ruang

rawat inap

2 1997 Pembangunan Paviliun Cendana


3 2000 Pengembangan Klinik Kabil

4 2001 Renovasi Bagian Anak / Kandungan dan Kebidanan

5 2002 Renovasi Poliklinik, Laboratorium dan Rontgen

6 2003 Pembangunan Paviliun Anggrek yang diresmikan tahun

2004

7 2004 Pembanguan Paviliun Mawar yang diresmikan tahun 2005

8 2005 Pembangunan Ruang Operasi (OK) lantai tiga

9 2006 Pembangunan Gedung Unit Penyakit Menular.

3.2.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Korporasi SBK

3.2.2.1 Visi

Sebagai penjabaran dari pada maksud pengembangan Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam (RSBK) agar tetap eksis dan diminati oleh pasien disegala

lapisan masyarakat dan karyawan sesuai cita-cita yang diharapkan, manajemen

menuangkan kembali Visi RSBK sebagai berikut:

Visi “Sebagai sarana pelayanan kesehatan professional dan terjangkau”.

Professional- hal tersebut mengandung maksud adalah bahwa RSBK

dapat menjadi sarana pelayanan kesehatan yang lengkap dan sesuai yang

dikehendaki masyarakat dan karyawan.

Dan terjangkau- tarif yang kompetitif dengan berbagai fasilitas

pelayanan sehingga dapat diharapkan pasien atau masyarakat pengguna

mampu membayarnya.
3.2.2.2 Misi

Sebagai penerapan (aplikasi) visi dimaksud, untuk tujuan jangka panjang

dalam bentuk Misi RSBK adalah:

1) Menerapkan manajemen Rumah Sakit yang professional

2) Memberikan pelayanan kesehatan yang bekualitas dan terjangkau

3) Mengoptimalkan SDM- Sumber Daya Manusia dan teknologi

kesehatan yang tepat guna

4) Menjadi mitra sinergis dengan pihak lain dalam meningkatkan

pelayanan kesehatan

3.2.2.3 Tujuan Rumah Sakit Budi Kemuliaan

Adalah Sesuatu yang hendak dicapai secara global, dalam mengemban visi

dan misi RSBK, maka tujuan yang hendak dicapai tersebut adalah:

1. Membantu pemerintah dibidang pelayanan kesehatan

2. Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat

3. Memberikan peluang kerja kepada tenaga medis dan non medis

4. Membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dibidang kesehatan.

Semua bentuk Visi, Misi maupun tujuan RSBK dituangkan dalan suatu Moto:

‘ Kami Ada Untuk Anda’

hal ini memberi makna dan amanah bahwa RSBK tumbuh dan berkembang untuk

melayani masyarakat dan karyawan.


3.2.2.4 Sasaran dan Strategi Korporasi RSBK

Anggaran tahun 2006 menciptakan beberapa langkah maju kedepan dari

anggaran sebelumnya. Langkah kedepan ini yang tertuang didalam Sasaran dan

Strategi Korporasi RSBK. Apa saja yang menajadi Sasaran dan Strategi Korporasi

RSBK? Korporasi RSBK mengambil dua langkah besar strategi dalam

menciptakan kinerja pelayanan yang baik dan professional.

1. Perombakan struktural yang menuju pelayanan kesehatan yang optimal.

Strategi ini ditempuh dengan sasaran:

a. Mengoptimalkan bagian yang terasa belum optimal dalam pelaksanaan

roda pelayanan baik dari segi medis maupun non medis.

b. Merupakan salah satu tahap dan persyaratan dalam menempuh akriditasi

rumah sakit yang sedang dijalani. Proses akriditasi ini pula yang

merupakan target jangka pendek Korporasi RSBK untuk meningkatkan

dan pengakuan status Rumah Sakit secara legal formal.

c. Menciptakan sistem yang solid dan terkontrol yang juga merupakan

modal dasar dala perputaran roda pelayanan serta pengkontrolan

manajemen terhadap sistem yang ada.

2. Penetapan rencana kerja per unit yang dituangkan di anggaran tahunan.

Rencana kerja per unit ini didasarkan kepada langkah strategi yang harus

ditempuh oleh bidang medis maupun non medis yang bertujuan

memberikan masukan informasi kepada manajemen atas rencana kerja apa

yang akan ditempuh tiap-tiap unit. Strategi ini ditempuh dengan sasaran:
a. Menjadi catatan legal formal sekaligus sebagai penuntun anggaran

tahun berjalan yang harus dimiliki oleh setiap institusi jasa kesehatan

yang telah diakreditasi dalam penetapan rencana kerja yang tertuang

didalam anggaran kerja.

b. Sarana kontrol manajemen dalam mengetahui biaya operasional yang

akan terjadi apakah sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan

atau tidak.

c. Sebagai catatan evaluasi kinerja serta tolak ukur keberhasilan Rumah

Sakit atas hasil yang dicapai sesuai atau tidak dengan rencana kerja

yang sudah ditetapkan.

3.2.3 Produk dan Fasilitas yang Ditawarkan Rumah Sakit Budi Kemuliaan

adalah

Produk dan jasa layanan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam adalah sebagai berikut:

1. Sarana Diagnostik dan Pengobatan

a. Instalasi Gawat Darurat (Emergency) 24 jam

b. Medical Check Up

c. Laboratorium Klinik 24 jam

d. Radiologi

e. Kamar Operasi-Ruang Pulih

f. Unit Hemodialysis

g. Ultrasonografi (USG)
h. Echo Kardiografi

i. Fisioterapi

j. HCU / ICU / NICU

2. Pelayanan Medis

a. Spesialis Bedah

b. Spesialis Kandungan dan Kebidanan

c. Spesialis Penyakit Dalam

d. Spesialis Anak

e. Spesialis THT

f. Spesialis Mata

g. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

h. Spesialis Paru dan Pernapasan

i. Spesialis Bedah Syaraf

j. Dokter Umum

k. Dokter Gigi

3. Fasilitas Penunjang

a. Farmasi / Apotik 24 jam

b. Ambulans 24 jam

c. Bank Darah

d. Bagian Gizi

e. Pengolahan Limbah

f. Ruang Cuci (Laundry)

g. Dapur Besar
h. Cafe dan kantion karyawan

i. Mini Market.

3.2.4 Struktur Organisasi

Dalam suatu organisasi terdapat suatu struktur yang menggambarkan


hubungan dan batasan-batasan yang jelas dalam wewenang dan tanggungjawab
dari setiap bagian yang ada dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi,
akan memudahkan dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Organisasi
yang baik selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip organisasi yang meliputi
perumusan tujuan, pembagian tugas, pendelegasian wewenang, koordinasi, dan
pengawasan. Struktur organisasi tergantung pada kondisi lembaga yang
bersangkutan serta tujuan pendirian suatu organisasi.
Organisasi dalam pengertian dinamis adalah suatu proses kerja sama
antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adanya
manfaat struktur organisasi yaitu dapat memperlihatkan jalur koordinasi kerja
sama antar bagian, para karyawan dapat melihat secara jelas kedudukannya dalam
organisasi, dan dapat menggambarkan jenjang karir yang jelas. Berikut adalah
struktur organisasi Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
STRUKTUR ORGANISASI RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

DIREKTUR

SEK DIR
SPI

WADIR WADIR
YANMED U&KEU

KABID KABID KABID KA.SEKR KABAG


YANMED JANG MED YAN WAT KABAG.SAR
AK&KEU &BANG
USAHA

KASI KASI KASI KASI KASI


KASI DIK BIM& ADM.U SUN BANG
YAN LAT ASUH ANG US
MED BANG &EV.PR

KASI KASI
KASI WAS KASI KASI
KASI PER KEU
SAR MUT SAR&PR
REK HKM&L
MED MED U OM
EG

KASI KASI
1-14 AKT MAS&
&VER YANSOS
KASI
RT&
KA.INSTAL
KAP
1-10 15-20
SMF KA KA.INSTAL
SATPAM

Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

3.2.5 Tanggung jawab/Deskripsi pekerjaan dari setiap bagian adalah

sebagai berikut

1. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan

a. Menyampaikan laporan kepada atasan (Wakil Direktur Umum) baik secara

bulanan, triwulan, semester dan tahunan yang terdiri dari:

- Laporan aktivitas pekerjaan.

- Transaksi hutang dan piutang perusahaan.

- Laporan pengurusan pajak perusahaan.


- Laporan kejadian tanggal neraca dan pos-pos yang perlu

diantisipasi.

- Laporan keuangan realisasi yang dibandingkan dengan anggaran

serta narasi sebab-sebab perbedaannya.

b. Bertanggung jawab kepada direktur melalui wakil direktur umum dalam

melaksanakan tugasnya.

2. Kepala Seksi Akuntansi

a. Menyajikan laporan atas kegiatan unit akuntansi yang meliputi laporan

bulanan, semesteran dan tahunan yang dibandingkan dengan anggaran dan

realisasi tahun sebelumnya, serta membuat laporan supplement lainnya

seperti laporan out standing piutang, hutang, aktiva, neraca saldo, buku

besar dan lain-lain.

b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian akuntansi dan keuangan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Kepala Seksi Keuangan

a. Bertanggung jawab terhadap keamanan peralatan kerja yang digunakan

oleh asuransi dan melaksanakan administrasi terhadap setiap surat yang

berkaitan dengan seksinya, baik yang meliputi surat masuk atau surat

keluar maupun pengarsipannya atas setiap kegiatan diseksi keuangan.

b. Bertanggung jawab dalam menyajikan laporan kepada atasan baik secara

bulanan, triwulan, semester, dan tahunan.

c. Bertanggung jawab kepada kepala bagian akuntansi dan keuangan dalam

melaksanakan tugasnya.
4. Kepala Sub Piutang dan Penagihan

a. Bertanggung jawab dalam menyajikan laporan kegiatan penagihan piutang

perusahaan serta memberikan masukan untuk penyusunan laporan pada

unit akuntansi.

b. Bertanggung jawab kepada kepala seksi keuangan dalam melaksanakan

tugas dengan dibantu oleh kepala seksi keuangan dan kepala seksi

akuntansi.

5. Gudang Alat Kesehatan

a. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan stok di gudang alkes.

b. Bertanggung jawab terhadap fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam

operasional dan menjalankan administrasi gudang secara baik.

6. Gudang Umum

a. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan stok di gudang umum.

b. Bertanggung jawab terhadap fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam

operasional dan menjalankan administrasi gudang secara baik.

7. Bendahara

a. Bertanggung jawab menyajikan laporan atas kegiatan unit bendahara serta

memberikan masukan untuk penyusunan laporan perusahaan secara

keseluruhan.

b. Memberi masukan kepada atasan dan menginventarisir mengenai tagihan

pihak ketiga yang sudah jatuh tempo

c. Melakukan koordinasi dan bertanggung jawab terhadap pengajuan

anggaran tahunan, penerimaan pendapatan dan pengeluaran kas keuangan


serta melakukan evaluasi bulanan terhadap realisasi anggaran yang

diusulkan untuk diketahui sebab-sebab perbedaan dan kendalanya guna

diusulkan alternatif pemecahannya kepada atasan.

8. Kepala Instansi Electronic Data Processing

a. Bertanggung jawab terhadap peralatan perlengkapan kerja yang digunakan

dalam kasir sistem informasi dan menyelenggarakan administrasi terhadap

setiap surat yang berkaitan dengan seksinya baik yang meliputi surat

masuk atau keluar maupun pengarsipannya.

b. Bertanggung jawab menyajikan laporan perperiodik tentang pekerjaannya.

c. Bertanggung jawab kepada ka.sie. akuntansi dalam melaksanakan tugas-

tugasnya.

9. Pelaksana Piutang

a. Bertanggung jawab atas keakuratan data-data tagihan dan kelengkapannya.

b. Bertanggung jawab kepada kasub piutang dalam melaksanankan tugas-

tugasnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Praktik Penyajian Laporan Laba Rugi Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam.

Pada praktiknya laporan laba rugi yang disajikan oleh Rumah Sakit Budi

Kemuliaan berbentuk beban fungsional (multiple step) . Berikut ini akan disajikan

contoh laporan laba rugi yang disajikan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

RS. BUDI KEMULIAAN BATAM

LAPORAN LABA RUGI

PER 31 DESEMBER 2006

PENDAPATAN USAHA
PENDAPATAN RUMAH SAKIT X
Pendapatan Rawat Inap X
Pendapatan Rawat Jalan X
Pendapatan Lain-lain
Jumlah Pendapatan Usaha X
BEBAN OPERASIONAL
Jasa Medis X
Biaya Obat & Alkes X
Biaya Rumah Tangga X
Biaya Operasional Lainnya X
Jumlah Biaya Operasional (X)
LABA/RUGI OPERASIONAL X
BEBAN ADMINISTRASI UMUM
Biaya Pegawai X
Biaya Kantor X
Biaya Umum X
Biaya Pemasaran X
Biaya Pemeliharaan X
Biaya Penyusutan & Amortisasi X
Jumlah Beban Adm & Umum (X)
LABA/RUGI USAHA X
PENDAPATAN/BEBAN LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain X
Beban Lain-lain X
Jumlah (X)
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK X
PAJAK PENGHASILAN X

LABA SETELAH PAJAK X

Gambar 4.1 Contoh Penyajian Laporan Laba Rugi

Berikut adalah analisa praktik penyajian laporan laba rugi Rumah Sakit

Budi Kemuliaan:

4.1.1 Pendapatan Usaha

Pendapatan (revenues) adalah merupakan arus masuk bruto dari manfaat

ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas rumah sakit selama suatu

periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan aktiva bersih, yang tidak

berasal dari kontribusi penanam modal. Dalam praktiknya di Rumah Sakit Budi

Kemuliaan ada terdapat pendapatan operasional pelayanan pasien bersih dimana

pendapatan ini diperoleh dari pendapatan operasional pelayanan pasien kotor

setelah dikurangi dengan pengurang pendapatan operasional pelayanan pasien.

Pendapatan operasional pelayanan pasien kotor diperoleh dari pendapatan

yang timbul dari aktivitas pelayanan rumah sakit kepada pasien. Pendapatan
operasional pelayanan pasien kotor dapat dikelompokkan berdasarkan

strukturnya, antara lain:

1. Pendapatan rawat inap, berdasarkan sifatnya pendapatan rawat inap dapat

dibedakan antara lain: sewa ruangan, makanan untuk pasien, sewa alat, alat

habis pakai, obat, jasa sarana (termasuk pendapatan dari bagi hasil visitasi dan

tindakan medis), pelayanan laboratorium, administrasi, emboser (kartu

pasien).

2. Pendapatan rawat jalan, berdasarkan sifatnya pendapatan rawat jalan dapat

dibedakan antara lain: sewa ruangan (misalnya: unit gawat darurat dalam

struktur rawat jalan), sewa alat, alat habis pakai, obat, administrasi.

3. Pendapatan lain-lain, berdasarkan sifatnya pendapatan lain-laindapat

dibedakan menjadi: ambulance, kamar jenazah, sewa (misalnya: sewa tempat

tidur untuk penunggu).

Sedangkan pendapatan operasioanl pelayanan pasien adalah pendapatan

yang diperoleh dari kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan

kepada pasien. Dalam penyajiannya pendapatan operasional pelayanan pasien

dirinci dan disajikan secara terpisah untuk setiap pos berdasarkan strukturnya.

4.1.2 Beban operasional

Rumah Sakit Budi Kemuliaan adalah perusahaan jasa yang bergerak di

bidang jasa kesehatan. Dalam praktiknya, beban operasional rumah sakit

merupakan beban yang rutin dikeluarkan entitas rumah sakit untuk melaksanakan
kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan pasien dan pendanaan

entitas rumah sakit. Beban/biaya operasional terdiri dari:

1. Jasa medis, biaya jasa medis terdiri dari gaji dokter.

2. Biaya obat dan Alkes.

3. Biaya Rumah Tangga adalah biaya yang berkaitan dengan keperluan rumah

tangga (plastik, linen dan lain-lain).

4. Biaya operasional lainnya, antara lain: instalasi farmasi dan laboratorium,

biaya rujukan pasien.

4.1.3 Beban Administrasi dan Umum

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh data-data

yang terkait dengan elemen biaya administrasi dan umum pada praktik kegiatan

operasional yang rutin menjadi pengeluaran di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Elemen-elemen yang termasuk kedalam biaya administrasi dan umum antara lain:

1. Biaya pegawai, biaya pegawai meliputi gaji, tunjangan, dan jaminan sosial.

2. Biaya kantor, biaya yang berkaitan dengan aktivitas kesekretariatan, seperti

pengiriman dokumen, kearsipan.

3. Biaya umum adalah biaya umum dan administrasi yang tidak dapat

digolongkan ke salah satu jenis beban umum dan administrasi.

4. Biaya pemasaran, merupakan biaya yang terkait dengan kegiatan pemasaran,

jika nilainya material maka dapat dimunculkan sebagai pos tersendiri diluar

kelompok beban umum dan administrasi.


5. Biaya pemeliharaan, merupakan biaya yang berkaitan dengan kegiatan

pemeliharaan dan pengelolaan gedung kantor, rumah dinas, bangunan,

kendaraan dinas, peralatan kantor, dan peralatan komputer.

6. Biaya penyusutan dan Amortisasi, merupakan biaya alokasi harga perolehan

aktiva (aktiva tetap, hak atas tanah dan aktiva tidak berwujud) rumah sakit

yang dilakukan secara sistematis berdasarkan metode tertentu pada tiap-tiap

periode selama masa manfaat aktiva bersangkutan.

4.1.4 Pendapatan/Beban Lain-lain

Berdasarkan data yang penulis peroleh selama penelitian, bahwa

pendapatan/Beban Lain-lain terdiri dari:

1 Pendapatan lain-lain adalah semua jenis pendapatan dan keuntungan yang

bersifat tidak rutin atau berasal dari kegiatan yang tujuan utamanya tidak untuk

memperoleh penghasilan bagi entitas rumah sakit diluar pendapatan operasional.

Pendapatan lain-lain meliputi:

 Pendapatan jasa giro adalah pendapatan yang diperoleh dari simpanan

dana rekening giro entitas rumah sakit yang bukan merupakan portofolio

investasi.

 Pendapatan bunga deposito adalah pendapatan yang diperoleh dari bunga

deposit dana entitas rumah sakit yang bukan merupakan potofolio

investasi.

 Pendapatan klaim asuransi kerugian.


 Pendapatan denda kontrak kerja adalah pendapatan berupa uang denda

yang diperoleh rumah sakit dari pihak lain atas kelalaian pelaksanaan

kontrak kerja.

Pendapatan lain-lain disajikan sebagai pos tersendiri dalam laporan laba

rugi sebesar jumlah neto yang telah diterima selama periode berjalan atau hak

yang harus diterima.

1 Beban lain-lain adalah beban yang terjadi akibat dari transaksi non

operasional, yang umumnya berupa nilai bersih dari setiap pendapatan yang

terkait. Beban lain-lain terdiri dari:

 Beban bunga (pendanaan)

 Kerugian selisih kurs

 Rugi penjualan aktiva tetap

 Beban penghapusan persekot kerja adalah beban yang timbul akibat tidak

dapat dipertanggungjawabkannya persekot kerja yang pernah diberikan

entitas penyelenggara rumah sakit kepada karyawan. Penghapusan

persekot kerja dapat dilakukan apabila karyawan yang bersangkutan sudah

tidak bekerja lagi di entitas tersebut.

 Beban penghapusan kas adalah beban yang timbul akibat hilangnya kas

karena kecurian, kebakaran, dan sebagainya.

Beban lain-lain disajikan dalam laporan laba rugi sebesar jumlah yang

dibebankan pada periode tersebut.


4.2 Kesesuaian Laporan Laba Rugi Rumah Sakit Budi Kemuliaan dengan

PSAK No. 1

Hasil perbandingan antara laporan laba rugi yang disajikan Rumah Sakit

dengan PSAK No. 1 adalah:

1. Menurut PSAK No. 1 laporan laba rugi disajikan dengan dua metode yaitu

metode sifat beban (single step) dan metode beban fungsional (multiple step).

Sedangkan Rumah Sakit Budi Kemuliaan menyajikan laporan laba rugi

dengan menggunakan metode fungsional (multiple step) yang terdiri dari

pendapatan dan beban operasional dan pendapatan serta beban non

operasional.

2. Menurut PSAK No. 1 laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut:

pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, beban pajak, laba atau rugi

aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, dan laba atau rugi

bersih untuk periode berjalan. Sedangkan Rumah Sakit Budi Kemuliaan telah

menyajikan pos-pos laba rugi secara rinci mulai dari pos pendapatan, pos

biaya, pos pendapatan dan biaya lain-lain.

3. Menurut PSAK No. 1 pendapatan diakui dengan menggunakan dua metode

yaitu metode akrual dan cas basis. Pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi

pendapatan operasi, pendapatan non operasi, dan untung laur biasa.

Sedangkan Rumah Sakit Budi Kemuliaan mengakui pendapatan dengan

menggunakan metode akrual. Pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi

pendapatan operasional dan pendapatan non operasional.


4. Rumah Sakit Budi Kemuliaan mengakaui beban secara akrual dan beban

tersebut terdiri dari beban operasional dan beban non operasional. Sedangkan

PSAK No. 1 beban terdiri dari beban operasional dan beban non operasional.

5. Konsistensi pelaporan laba rugi tidak konsisten tiap tahunnya sedangkan

menurut PSAK No. 1 pelaporan laba rugi harus konsisten tiap tahunnya.

Ringkasan kesesuaian laporan laba rugi Rumah Sakit Budi Kemuliaan

dengan PSAK No. 1 dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Ringkasan Perbandingan Penyajian Laporan Laba Rugi Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam dengan PSAK No. 1

Menurut PSAK No. 1 Menurut RSBK Sesuai/Tidak Sesuai

1.Format laporan laba ru- Format laporan laba Sesuai

gi terdiri dari dua metode rugi RSBK mengguna

yaitu, single step dan kan format multiple

multiple step. step, yang terdiri dari

pendapatan dan beban

operasional dan penda-

patan serta beban non

operasional.

2. Laporan laba rugi Rumah Sakit Budi Sesuai

minimal mencakup pos- kemuliaan telah menya-


pos berikut: jikan pos-pos laba

-pendapatan rugi secara rinci mulai

-laba rugi usaha dari pos pendapatan,

-beban pinjaman pos biaya, pos pendap-

-beban pajak atan dan biaya lain-lain.

-pos luar biasa

-dan lain-lain

3. Pendapatan diakui Pendapatan diakui -Sesuai

dengan menggunakan dengan menggunakan

dua metode yaitu metode Metode akrual. Penda-

akrual dan cas basis. patan dapat dikelompok

Pendapatan dapat di kan menjadi pendapat-

kelompokkan menjadi an operaional dan pen-

pendapatan operasional dapatan non operasi-

dan pendapatan non onal.

operasional.

4. Biaya dapat diklasifi- Biaya diakui secara Sesuai

kasikan menjadi biaya akrual, dan biaya

operasional dan biaya Terdiri dari biaya

non operasional. operasional dan biaya

non operasional.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab IV, maka penulis menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penyajian laporan laba rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan terdiri dari:

Pendapatan (pendapatan rawat inap, pendapatan rawat jalan, dan pendapatan

lain-lain), beban operasional (jasa medis, biaya obat dan Alkes, biaya rumah

tangga, biaya operasional lainnya), beban administrasi dan umum (biaya

pegawai, biaya kantor, biaya umum, biaya pemasaran, biaya pemeliharaan,

biaya penyusutan & amortisasi), pendapatan/ beban lain-lain (pendapatan

lain-lain dan beban lain-lain).

2. Penyajian laporan laba rugi Rumah Sakit Budi Kemuliaan secara umum sudah

sesuai dengan PSAK No. 1, tetapi dalam format penyajian masih tidak

konsisten karena kadang-kadang menggunakan HPP kadang-kadang tidak

menggunakan HPP.

5.2 Saran

Sebagai penutup dari penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis ingin

menyampaikan beberapa saran yang dapat menjadi masukan positif bagi Rumah

Sakit Budi Kemuliaan, yaitu:


1. Sebaiknya pihak Accounting rumah sakit dalam menyajikan format laporan

laba rugi harus konsisten setiap tahunnya agar tidak ada kesalahan/kekeliruan

dalam membuat laporan keuangan.

2. harus adanya penetapan tanggung jawab yang jelas pada bagian-bagian yang

terkait misalnya dalam membuat laporan keuangan ada bagian khusus yang

menangani laporan keuangan tersebut yang tidak mempunyai tanggung jawab

yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, Prof. Dr, M.Sc, Akuntan. 2004. Intermediate Accounting. Edisi
Kedelapan. Jakarta: BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba


Empat.

Jusup, Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Keenam. Yogyakarta:


Penerbit YKPN.

Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar Satu. Edisi Ketiga. Jakarta: BPFE.

Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesisi Bisnis. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab IV, maka penulis menarik kesimpulan

sebagai berikut:

3. Penyajian laporan laba rugi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan terdiri dari:

Pendapatan (pendapatan rawat inap, pendapatan rawat jalan, dan pendapatan

lain-lain), beban operasional (jasa medis, biaya obat dan Alkes, biaya rumah

tangga, biaya operasional lainnya), beban administrasi dan umum (biaya

pegawai, biaya kantor, biaya umum, biaya pemasaran, biaya pemeliharaan,

biaya penyusutan & amortisasi), pendapatan/ beban lain-lain (pendapatan

lain-lain dan beban lain-lain).

4. Penyajian laporan laba rugi Rumah Sakit Budi Kemuliaan secara umum sudah

sesuai dengan PSAK No. 1, tetapi dalam format penyajian masih tidak

konsisten karena kadang-kadang menggunakan HPP kadang-kadang tidak

menggunakan HPP.

5.2 Saran

Sebagai penutup dari penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis ingin

menyampaikan beberapa saran yang dapat menjadi masukan positif bagi Rumah

Sakit Budi Kemuliaan, yaitu:


3. Sebaiknya pihak Accounting rumah sakit dalam menyajikan format laporan

laba rugi harus konsisten setiap tahunnya agar tidak ada kesalahan/kekeliruan

dalam membuat laporan keuangan.

4. harus adanya penetapan tanggung jawab yang jelas pada bagian-bagian yang

terkait misalnya dalam membuat laporan keuangan ada bagian khusus yang

menangani laporan keuangan tersebut yang tidak mempunyai tanggung jawab

yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, Prof. Dr, M.Sc, Akuntan. 2004. Intermediate Accounting. Edisi
Kedelapan. Jakarta: BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba


Empat.

Jusup, Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Keenam. Yogyakarta:


Penerbit YKPN.

Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar Satu. Edisi Ketiga. Jakarta: BPFE.

Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesisi Bisnis. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
LAMPIRAN
RS. BUDI KEMULIAAN BATAM
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2006

PENDAPATAN USAHA
PENDAPATAN RUMAH SAKIT
Pendapatan Rawat Inap 20.562.497.884
Pendapatan Rawat Jalan 9.728.679.141
Pendapatan Lain-lain 0
Jumlah Pendapatan Usaha 30.291.177.025
BEBAN OPERASIONAL
Jasa Medis 8.470.115.374
Biaya Obat/Alkes 4.584.317.472
Biaya Rumah Tangga 1.448.989.294
Biaya Operasional Lainnya 320.535.624
Jumlah Biaya Operasional 14.823.957.764
LABA/RUGI OPERASIONAL 15.467.219.261
BEBAN ADMINISTRASI UMUM
Biaya Pegawai 8.611.056.943
Biaya Kantor 1.913.129.374
Biaya Umum 1.956.372.241
Biaya Pemasaran 28.519.697
Biaya Pemeliharaan 632.976.887
Biaya Penyusutan dan Amortisasi 2.292.338.828
Jumlah Beban Adm dan Umum 15.434.393.970
LABA/RUGI USAHA 32.825.291
PENDAPATAN/BEBAN LAIN-LAIN
Pendapatan Lain-lain 831.708.388
Beban Lain-lain (1.803.003.641)
Jumlah (971.295.253)
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK (938.469.962)
PAJAK PENGHASILAN -
LABA SETELAH PAJAK (938.469.962)

Anda mungkin juga menyukai