Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT


MATA KULIAH
MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT

Kelompok 9

Anggota :

1. Annisa Aprilia 1605015215

2. Dicky Pramana Putra Adrisal 1606015037

3. Yasmin Rizki Dewi 1605015086

Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Jakarta

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah tentang ‘Analisis Laporan Keuangan
Rumah Sakit’ ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

30 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Pengertian Analisis LaporanKeuangan ................................................................... 5
B. Tujuan Analisis LaporanKeuangan ......................................................................... 6
C. Prosedur Analisis LaporanKeuangan ...................................................................... 6
D. Metode dan Teknik Analisis LaporanKeuangan ..................................................... 8
E. Tahap-Tahap Analisis LaporanKeuangan ............................................................... 8
F. Analisis RasioKeuangan ......................................................................................... 9
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19
LAMPIRAN...................................................................................................................... 20
A. Jurnal 1 .................................................................................................................. 20
B. Jurnal 2 .................................................................................................................. 20
C. Buku Referensi...................................................................................................... 20

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan
tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
anggotanya. Setiap perusahaan mempunyai kinerja yang berbeda-beda sesuai
dengan kemampuan dari setiap komponen yang ada pada perusahaan dalam menunjukkan
prestasi kerjanya. Kinerja merupakan aktivitas dari setiap organisasi atau
perusahaan selama periode tertentu. Kinerja ini perlu untuk diukur dan dinilai agar
setiap perusahaan mengetahui keadaan yang lebih akurat tentang perusahaannya.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif maupun kualitatif untuk dapat
menggambarkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan organisasi, baik pada tahap
perencanaan, tahap pelaksanaanmaupun tahap setelah kegiatan selesai (Dally, 2010).
Menurut Sawir, Agnes (2003:117) “kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil
ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melaui
aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan
efektif yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data
keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan”. Menurut Handoko, (2000) penilaian
kinerja (Performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan
atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian
kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk
merangsang serta menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan
balik hasil kinerja pada waktunya memberikan penghargaan, baik yang bersifat
intrinsik maupun ekstrinsik. Adanya penilaian kinerja mengakibatkan manajemen
puncak dapat memperoleh dasar yang obyektif untuk memberikan kompensasi sesuai
dengan prestasi yang disumbangkan masing-masing pusat pertanggungjawaban
kepada perusahaan secara keseluruhan. Semua ini diharapkan dapat memberikan
motivasi dan rangsangan pada masing-masing bagian untuk bekerja lebih efektif dan
efisien.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan
juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Cara untuk mengetahui

1
baik buruknya kinerja keuangan dalam suatu perusahaan dapat diketahui dengan cara
menganalisis suatu laporan keuangan. Menurut Kasmir (2008) ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai dalam analisis laporan keuangan misalnya sebagai alat
forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa mendatang. Ada
beberapa teknik yang biasanya digunakan dalam melakukan suatu analisis, dimana
salah satunya adalah analisis rasio. Menurut Jumingan (2008:118) “rasio dalam analisis
laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan
unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan
tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana”Menurut Van
Horne (2005:234) “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara
ini kita bisa mendapatkan perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai
angka mentahnya sendiri”.
Analisis rasio merupakan salah satu dari teknik analisis yang dapat
memberikan petunjuk yang meggambarkan kondisi keuangan perusahaan antara
variabel-variabel yang bersangkutan dan dipakai sebagai dasar untuk menilai
kondisi tertentu. Analisis rasio keuangan merupakan metode analisis yang sering
dipakai karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja
keuangan suatu perusahaan. Dengan mengetahui kinerjanya, perusahaan akan dapat
melakukan perkiraan keputusan apa yang diambil guna mencapai tujuannya.
Bagi perusahaan swasta, analisis rasio keuangan menurut Halim (2007)
umumnya terdiri atas rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas. Sama halnya dengan perusahaan pada umumnya, perusahaan daerah
seperti rumah sakit juga memerlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui
kinerja keuangan. Penilaian kinerja diperlukan untuk melihat tingkat pencapaian tujuan rumah
sakit, yaitu sebagai public service dan sumber keuangan daerah sudah terlaksana sesuai dengan
yang diharapkan atau belum. Salah satu upaya yang dapat membantu rumah sakit dalam
menilai kinerja keuangan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Penggunaan rasio
pada sektor publik belum banyak dilakukan sehingga secara teori belum ada kesepakatan
secara bulat mengenai nama dan kaidah pengukurannya. Meskipun demikian, dalam rangka
pengelolaan keuangan daerah yang transparan, jujur, demokratis, efektif, efisien, dan
akuntabel, analisis rasio terhadap laporan keuangan daerah perlu dilaksanakan meskipun

2
kaidah pengakuntansian dalam laporan keuangan daerah berbeda dengan laporan keuangan
perusahaan swasta.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Analisis Laporan Keuangan?
2. Apa tujuan Analisis Laporan Keuangan?
3. Bagaimana prosedur Analisis Laporan Keuangan?
4. Bagaimana Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan?
5. Bagaimana Tahap Analisis Laporan Keuangan?
6. Apa saja Analisis Rasio Keuangan?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa/i dari mata kuliah Manajemen Kuangan Rumah Sakit
dapat menjadikan makalah ini sebagai modul pembelajaran.
2. Diketahuinya pengertian dari Analisis Laporan Keuangan
3. Diketahuinya tujuan Analisis Laporan Keuangan
4. Diketahuinya prosedur Analisis Laporan Keuangan
5. Diketahuinya Bagaimana Metode dan Teknik Analisis Laporan
Keuangan
6. Diketahuinya Tahap Analisis Laporan Keuangan
7. Diketahuinya Analisis Rasio Keuangan

3
BAB II PEMBAHASAN

Analisis keuangan adalah penggunaan laporan keuangan untuk


menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja
keuangan masa depan. Beberapa pertanyaan dapat membantu memfokuskan
analisis keuangan. Satu set pertanyaan berorientasi masa depan.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena sangat bermanfaat bagi
penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari
perusahaan. Manajemen perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan
keuangan dari perusahaan yang dipimpinnya, dengan mengadakan analisis
laporan keuangan dari perusahaannya, manajer akan dapat mengetahui keadaan
perkembangan keuangan perusahaannya. dan akan dapat diketahui hasil-hasil
kauangan yang telah dicapai di waktu-waktu yang lalu dan yang sedang berjalan.
Dengan mengadakan analisis data keuangan dari tahun-tahun yang lalu, dapat
diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah
dianggap cukup baik.dengan mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan,
diusahakan agar dalam penyusunan untuk tahun-tahun yang akan datang,
kelemahan-kelemahan tersebut dapat diperbaki. Hasil-hasil yang sudah dianggap
sudah cukup di waktu lampau harus dipertahankan untuk waktu mendatang.
Selain manajemen perusahaan, para kreditorpun berkepentingan terhadap
laporan keuangan dari perusahaan yang telah atau akan menjadi debitur atau
nasabahnya. kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak
permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu melakukan analisis terhadap
laporan keuangan perusahaan tersebut untuk mengukur kemampuan perusahaan
tersebut dalam pembayaran kembali hutangnya ditambah dengan beban bunga.
Para kreditur jangka panjang berkepentingan untuk dapat mengetahui apakah
kredit yang diberikan cukup mendapat jaminan dari aktiva, terutama aktiva tetap
dari perusahaan yang bersangkutan.Para kreditur jangka pendekberkepentingan
terhadap kemampuan nasabahnya untuk dapat memenuhi kewajiban yang segera
harus dipenuhi.
Bagi investor perlunya analisis laporan keuangan dari perusahaan adalah
untuk mengetahui rate of return atau tingkat pengembalian dari dana yang akan

4
diinvestasikan dalam surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan.
Dengan demikian maka jelaslah dengan mengadakan analisis laporan
keuangan suatu perusahaan adalah sangatlah penting artinya bagi pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan, meskipun mereka
masing-masingberbeda.

A. Pengertian Analisis LaporanKeuangan


Salah satu tugas pentu manajemen atas investor setelah akhir tahun
adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan.Analisis ini didasarkan
pada laporan keuangan yang sudah disusun dan sebaiknya laporan keuangan
tersebut adalah laporan keuangan yang diyakini kewajarannya.
Dengan membaca laporan keuangan maka informasi yang dibaca dari
laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu
pos dengan pos lain akan menjadi indikator tentang posisi dan prestasi
keuangan perusahaan serta menunjukan bukti kebenaran penyusutan laporan
keuangan.
Analisis laporan keuangan tediri dari dua kata analisis dan laporan
keuangan.menurut Sofyan Syafri Harahap (2002;189), pengertian analisis
laporan keuangan adalah“Analisis adalah memecahkan atau menggabungkan
unit menjadi berbagai unit kecil. Laporan keuangan adalah neraca, laporan
laba rugi dan laporan arus kas.”Jika kedua pengertian diatas digabungkan
maka pengertian analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap
(2002;190) adalah:“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikasi
atau mempunyai makna antara yang satu dengan yang lainnya baik antara
dan kuantitatif untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat
penting dalam proses menghasilkankeputusan.
Informasi yang diperoleh dari hubungan-hubungan ini menambah visi
dari sisi lain, memperdalam informasi dari data yang terdapat dalam suatu
laporan keuangan konvensional, sehingga lebih bermanfaat bagi para
pengambil keputusan. Analisis laporan keuangan itu memaksimalkan
informasi yang masih relatif menjadi informasi yang lebih luas.

5
B. Tujuan Analisis LaporanKeuangan
Laporan keuangan adalah alat yang penting untuk memperoleh
informasi sehubungan tentang posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan.Laporan keuangan merupakan salah satu sumber
informasi yang sangat penting untuk pengambilan keputusan
ekonomi.Terdapat kesenjangan antara infomasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai apa yang telah tejadi , sementara
para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang
mungkin terjadi dimasa datang.
Untukmemecahkanhalkesenjanganinformasidiperlukansuatuanalisisterhadapl
aporan keuangan, terutama dalam memprediksi apa yang mungkin terjadi
dimasa datang.
Analisis Laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat
dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk
memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan
berguna proses pengambilan keputusan. Dengan demikian fungsi yang
pertama dan yang terutama dari analisis laporan keuangan adalah untuk
mengkonversi data mengenaiinformasi.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit menurut
Hermanson (1987;764) antara lain :
1. Menggambarkan hasil kerja rumah sakit di waktu yang lalu.
2. Menggambarkan kondisi keuangan rumah sakit saatini.
3. Sebagai bahan bagi pihak luar rumah sakit sebagai investor dalam
menilai kemampulabaan.
4. Sebagai gambaran kemampuan liquiditas rumah sakit saatini.
5. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya memperolehkredit.

C. Prosedur Analisis LaporanKeuangan


Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan
keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Dwi
Prastowo dan Rifka Julianty (2002;53) adalah:
1. Memahami latar belakang perusahaan

6
Pemahaman latar belakang perusahaan yang dianalisis termasuk
pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan akuntansi
yang dianut dan ditetapkan oleh perusahaan. Memahami latar belakang
data keuanganperusahaan yang akan dianalisis merupakan hal yang perlu
sebelum menganalisis laporan keuangan.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh beda perusahaan
Selain latar belakang perusahaan, kondisi-kondisi yang mempunyai
pengaruh terhadap perusahaan perlu juga dipahami.Kondisi-kondisi yang
perlu dipahami mencakup Informasi trend (kecenderungan industri
dimana perusahaan berorasi; perubahan teknologi; perubahan selera
konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan
pendapatan perkapita, tingkat bunga, tingkat inflasi, dan pajak, dan
perubahan yang terjadi dalam perusahaan itusendiri.
3. Mempelajari dan mereview laporankeuangan
Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran mengenai
karakteristik (profil) perusahaan. Sebelum berbagai teknik analisis
diaplikasikan perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara
menyeluruh. Apabila dipandang perlu dapat menyusun kembali laporan
keuangan perusahaan yang dinamis.Tujuan langkah ini adalah untuk
memastikan bahwa laporan keuangan cukup jelas menggambarkan data
keuangan yang relevan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yangberlaku.
4. Menganalisis laporankeuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan,
maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik menganalisis
yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan
hasil tersebut (bila perlu disertai denganrekomendasi).
Prosedur analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk mempermudah
dalam pelaksanaan analisis laporan keuangan, karena prosedur ini
memberikan urutan langkah-langkah dan pelaksanaan analisis laporan
keuangan.

7
D. Metode dan Teknik Analisis LaporanKeuangan
Banyak metode dan teknik yang dipakai dalam analisis laporan
keuangan. Metode dan teknik ini merupakan cara bagaimana melakukan
analisis. Dibawah ini akan dijelaskan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Rumah Sakit menurut Sismadi Partadimulya (1991;99) antara lain:
1. Analisis Horizontal
Analisis horizontal adalah metode yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga
dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode
analisis dinamis kerena metode ini bergerak dari tahun ke tahun.
2. AnalisisVertikal
Analisis vertikal adalah metode yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu membandingkan
antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan
yang sama. Oleh karena itu membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut
metode vertikal. Disebut statis karena metode ini hanya membandingkan
pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yangsama.
3. Metode AnalisisRasio
Analisis rasio adalah cara menganalisis dengan menggunakan
perhitungan- perhitungan rasio atas kuantitatif yang ditunjukan dalam
neraca maupun laporan laba rugi”.

E. Tahap-Tahap Analisis LaporanKeuangan


Agar lebih dalam melakukan analisis laporan keuangan,
makadiperlukan tahap-tahap prosedural yang dapat dipakai dalam
menganalisis laporan keuangan. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengenalperusahaan
2. Menilai situasiekonomi
3. Menilai relialibility terhadap laporankeuangan
4. Menilai akurasi laporankeuangan
5. Membaca informasi keuangan secaraeksplisit
6. Menganalisis hubungan antar pos laporan keuangan

8
mengungkapkaninformasiimplisit
7. Melihat trend ataugrowth
8. Melakukan evaluasi fakta dan kualitas perusahaan hasilanalisis
9. Melakukan prediksi atau proyeksi
10. Simpulan danbagan

F. Analisis RasioKeuangan
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi suatu perusahaan,
analisis memerlukan beberapa tolak ukur, tolak ukur yang biasanya sering
digunakan adalah rasio yang menghubungkan dua data keuangan yang satu
dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio
dapat memberikanpandangan yang lebih baik antara tentang kondisi
keuangan dan prestasi perusahaan akan lebih bermanfaat jika angka rasio
tersebut dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan sebagai
standar.
Menurut Sismadi Partadimulyo (1991;99) analisis yang dipergunakan
dalam menganalisa laporan keuangan adalah :
1. Liqudity Ratio
Analisis ini digunakan untuk menganalisis dan menginterprestasikan
posisi keuangan jangka pendek dan untuk mengetahui efisiensi modal
kerja yang digunakan perusahaan dalam rangka menjalankan
aktivitasnya. Rasio yang digunakan dalam menganalisis liquiditas ratio
adalah:
a. Current Ratio
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
Current Ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk
mengetahui kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya yang jatuh temponya kurang dari satu periode
akuntansi.

9
Contoh:

Current Ratio= 6.450.000 : 2.300.000 = 2,80


Interpretasi:
Kemampuan PT. Maju Jaya untuk membayar liabilitas jangka
pendek yang harus segera dipenuhi dengan aset lancar.
Setiap liabilitas jangka pendek Rp 1,00 dijamin oleh Aset Lancar
Rp 2,80.
b. Acid TestRatio/ Quick Ratio
𝐶𝑎𝑠ℎ + 𝐴𝑐𝑐 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐴𝑐𝑖𝑑 𝑇𝑒𝑠𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Acid Test Ratio merupakan suatu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya dijamin dengan
uang kas dan piutang yang ada.
Contoh:
Acid Test Ratio: 900.000 + 1.100.000 + 1.200.000 : 2.300.000 =
1.39

Interpretasi:
Kemampuan PT . Maju Jaya untuk membayar kewajiban yang segera
harus dipenuhi dengan aset lancar yang lebih likuid (quick assets)

10
Setiap Liabilitas Jangka pendek Rp 1,00 dijamin oleh Quick
Assets Rp 1,39.

c. Cash Ratio

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑎𝑛𝑑 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡


𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang


jangka pendeknya dengan uang kas yang ada.

Contoh:

Cash Ratio: 900.000+1.100.000 : 2.300.000 = 0.87

Interpretasi:

Kemampuan PT. Maju Jaya untuk membayar kewajiban yang segera


yang harus dipenuhi dengan Kas yang tersedia dalam perusahaan dan
dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek yang dapat segera
dicairkan.Setiap Liabilitas Jangka pendek Rp 1,00 dijamin oleh Kas
dan Efek Rp 0,87

2. LeverageRatio
Analisis ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar semua kewajiban-kewajiban pada saat yang telah
ditentukan. Rasio yang biasa digunakan dalam menganalisis solvabilitas
ratio adalah

a. Total Debt to Equity Ratio


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar


semua hutang pada saat yang telahditentukan.

Contoh:

Total Debt to Equity Ratio: 4.050.000: 9:100.000 =0.45

11
Interpretasi:

Bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan


untuk keseluruhan kewajiban (hutang) Rp. 0,45 dari setiap rupiah
modal sendiri menjadi jaminan hutang.

b. Total Debt to Total Assets Ratio


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang
jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai
oleh hutang.

Contoh:

Total Debt to Total Assets Ratio: 4.050.000: 13.150.000 =0,31

Interpretasi:

Bagian aset yang digunakan untuk menjamin liabilitas (utang)


Rp 0,31 dari setiap rupiah aktiva menjadi jaminan hutang.

c. Long Term Debt to Equity Ratio

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠


𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang

Contoh:

Long Term Debt to Equity Ratio: 1.750.000 : 9.100.000 = 0,19

Interpretasi:

Menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan


jaminan untuk liabilitas jangka panjang.
Rp 0,19 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang
jangka panjang.

12
3. Activityratio

Rasio aktivitas mengukur efektifitas penggunaan dana pada


perusahaan.Rasio yang umum digunakan dalam menganalisis activity ratio
adalah :

a. Total Assets Turnover

𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Total Assets Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana
yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu
periode atau kemampuan modal yang diinvesasikan untuk
menghasilkan revenue.

Contoh:

Total Assets Turnover Ratio: 21.750.000 : 13.150.000= 1.65x

Interpretasi:

Menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aset


berputar dalam satu periode atau kemampuan modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Perputaran dana keseluruhan aset rata-rata setahun 1,65x atau setiap
rupiah aset selama setahun menghasilkan revenue sebesar Rp 1,65.

13
b. Acc Receivable Turnover

𝑁𝑒𝑡 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑐𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡


𝐴𝑐𝑐 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑎𝑐𝑐 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒

Rasio ini untuk mengetahui perputaran dana yang tertanam, dalam


piutang selama satu tahun.mengukur efisiensi piutang perusahaan.

Contoh:

Acc Receivable Turnover: 21.750.000: 1.200.000 = 18,13x

Interpretasi:

Menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar


dalam suatu periode tertentu. Dalam setahun rata rata dana yang
tertanam pada piutang berputar 18,13 x.

c. Working Capital Turnover


𝑁𝑒𝑡 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
𝑁𝑒𝑡 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

Rasio ini bertujuan untuk mengukur perputaran modal kerja dalam


menghasilkan penjualan neto pada suatu periode.

Contoh:

Working Capital Turnover: 21.750.000: 4.150.000= 5,2x

Interpretasi::

Menunjukkan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu


periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat di perusahaan.Dana yang
tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 5,2 x selama setahun.

d. Average Collection Period


𝐴𝑐𝑐 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑒𝑎𝑏𝑙𝑒
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑜𝑙𝑙𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 =
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐶𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
Digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang (dalam satuan hari).Jika menghasilkan angka
yang semakin kecil menunjukan hasil yang semakin baik.
Contoh:

Average Collection Period: 1.200.000x360:21.750.000= 19.86

14
Interpretasi;

Menunjukkan periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan


piutang (hari).Semakin kecil angka yang didapat, semakin baik.
Piutang dikumpulkan rata-rata setiap 20 hari sekali.

4. ProfitabilityRatio

Rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba dalam kurun waktu satu periode akuntansi. Rasio
profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas
manajemen perusahaan. Rasio profitabilitas yang umum digunakan
adalah;

a. Gross Profit
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑁𝑒𝑡 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
Rasio ini mengetahui kemampuan perusahaan dalam rangka
memperoleh laba kotor.

Contoh:

Gross Profit:9.500.000: 21.750.000 = 44%

Interpretasi:

Menunjukkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba bruto


per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba
bruto sebesar Rp 0,44.

b. Profit Margin
𝑁𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
𝑁𝑒𝑡 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam rangka
memperoleh laba bersih atas penjualan bersih.

Contoh:

Profit Margin: 6.750.000: 21.750.000 =31%

15
Interpretasi:

Menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi


sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah
penjualan.
Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi sebesar Rp
0,31.
c. Return On Invesment
𝑁𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk operasinya
dalam rangka memperoleh suatu keuntungan.

Contoh:

Return On Investment: 4.663.750: 13.150.000 = 35.5%

Interpretasi:

Menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam


keseluruhan aset untuk menghasilkan keuntungan bersih.
Setiap satu rupiah aktiva menghasilkan keuntungan bersih Rp
0,355.
d. Return On Equity
𝑁𝑒𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Rasio ini untuk mengetahui perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modalnya sendiri.
Contoh:
Return On Equity: 4.663.750 : 9.100.000 =51.3%
Interpretasi:
Menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
Setiap satu rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan bersih

16
Rp 0,513 yang tersedia untuk pemegang saham preferen dan
saham biasa.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis laporan keuangan itu memaksimalkan informasi yang masih
relatif menjadi informasi yang lebih luas.Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Rumah Sakit menurut Hermanson (1987;764) antara lain :
1. Menggambarkan hasil kerja rumah sakit di waktu yang lalu.
2. Menggambarkan kondisi keuangan rumah sakit saatini.
3. Sebagai bahan bagi pihak luar rumah sakit sebagai investor dalam menilai
kemampulabaan.
4. Sebagai gambaran kemampuan liquiditas rumah sakit saatini.
5. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya memperolehkredit.
Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan
keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Dwi
Prastowo dan Rifka Julianty (2002;53) adalah:
1. Memahami latar belakang perusahaan
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh beda perusahaan
3. Mempelajari dan mereview laporankeuangan
4. Menganalisis laporankeuangan
Teknik Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit menurut Sismadi
Partadimulya (1991;99) antara lain:
1. Analisis Horizontal
2. AnalisisVertikal
3. Metode AnalisisRasio
Agar lebih dalam melakukan analisis laporan keuangan,
makadiperlukan tahap-tahap prosedural yang dapat dipakai dalam
menganalisis laporan keuangan. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengenalperusahaan
2. Menilai situasiekonomi
3. Menilai relialibility terhadap laporan keuangan

17
4. Menilai akurasi laporan keuangan
5. Membaca informasi keuangan secara eksplisit
6. Menganalisis hubungan antar pos laporan keuangan
mengungkapkaninformasiimplisit
7. Melihat trend ataugrowth
8. Melakukan evaluasi fakta dan kualitas perusahaan hasilanalisis
9. Melakukan prediksi atau proyeksi
10. Simpulan dan bagan

18
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5498/Bab%
202.pdf?sequence=9 Diakses pada 18 Mei 2019 Pukul 20:00 WIB
https://jarcomsys.wordpress.com/2009/10/28/analisis-rasio-keuangan/Diakses
pada 18 Mei 2019Pukul 21:30 WIB
https://analis.co.id/rasio-solvabilitas-leverage.htmlDiakses pada 18 Mei
2019Pukul 20:09 WIB
https://analis.co.id/rasio-likuiditas.htmlDiakses pada 18 Mei 2019Pukul 20:40
WIB
https://www.researchgate.net/publication/324502261_ANALISIS_LAPORAN_K
EUANGAN_RUMAH_SAKIT_BERDASARKAN_KMK_NOMOR_1981_TAH
UN_2010_PADA_RSUD_CIMACAN diakses pada 18 Mei 2019 Pukul 21:00
WIB
https://www.academia.edu/35377587/ANALISIS_LAPORAN_KEUANGAN_SE
BAGAI_DASAR_DALAM_MENILAI_KINERJA_KEUANGAN_PADA_RUM
AH_SAKIT_UMUM_DAERAH_RSUD_BANGLIdiakses pada 18 Mei 2019
Pukul 21:20 WIB

19
LAMPIRAN

A. Jurnal 1
1. Judul : Analisis Laporan Keuangan Rumah Sakit Berdasarkan
KMK Nomor 1981 Tahun 2010 Pada RSUD Cimacan
2. Tahun Terbit : 2010
3. Penulis : M.N. Afif, M. Yusuf
4. Kata Kunci : PPK-BLUD, KMK Nomor 1981 Tahun 2010, Laporan
keuangan
5. JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 3 Nomor 2, Desember
2017
6. Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/324502261_ANALISIS_LAPO
RAN_KEUANGAN_RUMAH_SAKIT_BERDASARKAN_KMK_NOM
OR_1981_TAHUN_2010_PADA_RSUD_CIMACAN diakses pada 18
Mei 2019 Pukul 21:00 WIB

B. Jurnal 2
1. Judul : Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Dalam Menilai
Kineja Keuangan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli.
2. Tahun Terbit : 2016
3. Penulis : Antari, Gusti Ayu.
4. Kata Kunci : Analisis Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan
5. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi (JJPE) Volume 7 Nomor 2 Tahun
2016
6. Sumber
:https://www.academia.edu/35377587/ANALISIS_LAPORAN_K
EUANGAN_SEBAGAI_DASAR_DALAM_MENILAI_KINERJA_KEU
ANGAN_PADA_RUMAH_SAKIT_UMUM_DAERAH_RSUD_BANGL
Idiakses pada 18 Mei 2019 Pukul 21:20 WIB

C. Buku Referensi
K.R.Subramanyam dan John J. Wild (2010). Analisis Laporan Keuangan,
Edisi Sepuluh,Jakarta, Salemba Empat.

20

Anda mungkin juga menyukai