Anda di halaman 1dari 45

PROSEDUR PENCATATAN SIKLUS PENJUALAN PADA

PT. RTIGA GLOBAL MEDIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Disusun guna memenuhi salah satu tugas Akademik

Disusun oleh:
Atika Suri
2019420006

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Penguji Praktek Kerja Lapangan Fakultas Ekonomi


Universitas Darma Persada.

Hari/ Tanggal : Rabu, 27 Juli 2022

Nama : Atika Suri

NIM : 2019420006

Program Studi : Akuntansi

Judul Laporan PKL : Prosedur Pencatatan Siklus Penjualan Pada PT. Rtiga

Global Media

Dinyatakan LULUS dengan nilai …..

PENGUJI

( Dr. Atik Isniawati, SE, AK, M.Si ) (Ahmad Basid, SE, M.Si,
CSRS, CSRA)
Pembimbing Penguji
Mengetahui,

( Dr. Atik Isniawati, SE, AK, M.Si )


Ketua Jurusan Akuntansi

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Finance & Accounting PT.
Rtiga Global Media ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Laporan PKL ini
disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mendapat gelar Sarjana
pada Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada. Dalam menyusun Laporan
PKL ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan Laporan PKL ini. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih
kepada :

A. Bapak Mukman Nuryana Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi


Universitas Darma Persada.
B. Ibu Dr. Atik Isniawati, SE, AK, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan
Pembimbing PKL yang senantiasa memberikan arahan kepada penulis.
C. Bapak Murtiwitono selaku Direktur PT. Rtiga Global Media yang telah
memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu di perusahaannya.
D. Seluruh pihak PT. Rtiga Global Media yang telah membantu penulis
dalam meyelesaikan tugas selama PKL.
E. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu yang
telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan laporan PKL ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKL ini masih terdapat
kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di
masa mendatang. Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Jakarta, Juli 2022

iii
Penulis

iv
DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................viii
BAB I................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................

B. Rumusan Masalah........................................................................................................

C. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).........................................................

D. Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).......................................................

BAB II...............................................................................................................................5
A. Penjualan......................................................................................................................

B. Siklus Penjualan...........................................................................................................

BAB III.............................................................................................................................9
A. Gambaran Umum PT. Rtiga Global Media..................................................................

B. Bidang Kegiatan/Usaha PT. Rtiga Global Media.......................................................

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL........................................................................

D. Deskripsi Pekerjaan....................................................................................................

E. Kegiatan Kerja...........................................................................................................

F. Bentuk Fasilitas Yang Diberikan PT. Rtiga Global Media.........................................

BAB IV............................................................................................................................20
A. Analisa dan Pembahasan Antara Teori dan Praktek...................................................

B. Temuan Gap Antara Teori dan Praktek......................................................................

BAB V.............................................................................................................................23

v
A. Kesimpulan................................................................................................................

B. Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25
LAMPIRAN - LAMPIRAN...........................................................................................26

vi
DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Gap Antara Teori dan Praktek…………………………………..……


22

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Halaman Utama software Accurate5 Enterprise…………………..


16

Gambar III.2 Fitur Buku Besar software Accurate5 Enterprise…..………….….


17

Gambar III.3 Journal Voucher 1………………………………………...……….


17

Gambar III.4 Data Tagihan Pelanggan...…………………………………..……. 18

Gambar III.5 Journal Voucher 2…………………………………………...…….


19

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Penawaran…………………………………………...………


26

Lampiran 2 : Formulir Berlangganan……………………………………..……...


27

Lampiran 3 : Sales Invoice…………………………………………………..…...


28

Lampiran 4 : Daftar Nilai PKL di tempat PKL…………………………………..


29

Lampiran 5 : Surat Keterangan PKL……………………………………………..


30

Lampiran 6 : Daftar Hadir dan Kegiatan di tempat PKL………………………...


31

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang didirikan oleh pemiliknya memiliki maksud untuk
memperoleh ataupun menghasilkan sebuah pencapaian tertentu untuk
keberlangsungan hidup perusahaan. Salah satu caranya adalah melakukan
penjualan, sebab penjualan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan.
Kegiatan penjualan dapat terjadi melalui komponen fisik yang merupakan proses
penerimaan pesanan konsumen sampai pengiriman barang pada konsumen dan
komponen keuangan atau penerimaan kas. Adapun menurut Abdullah dan Tantri
(2016:3), penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu
bagian dari keseluruhan sistem pemasaran.

Siklus penjualan merupakan satu rangkaian kegiatan penjualan yang terjadi


secara berulang-ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi
bisnis. Rangkaian kegiatan dalam siklus penjualan diawali dengan aktivitas
penerimaan aktivitas penerimaan order dari pelanggan, dilanjutkan dengan
aktivitas penyiapan barang atau jasa yang diorder, diteruskan dengan
pengiriman/penyerahan barang (atau penyerahan jasa), penyiapan faktur
penagihan, penagihan piutang, dan diakhiri dengan penerimaan pembayaran atas
tagihan (piutang) pelanggan tersebut (Ardana dan Lukman, 2016:127).

Pengendalian internal memerlukan pembagian tanggung jawab yang jelas


dalam organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, praktek pelaksanaan
yang sehat dan didukung pula dengan karyawan yang berkualitas. Semakin
berkembangnya perusahaan maka permasalahan yang harus dihadapi semakin
kompleks pula. Perusahaan memerlukan sistem pengendalian internal yang baik
untuk dapat melaksanakan pengawasan atau kordinasi secara langsung terhadap
seluruh aktivitas perusahaan.

1
Dalam siklus penjualan diperlukan juga aktivitas pengendalian internal yang
digunakan untuk otorisasi pemrosesan pesanan pelanggan dimulai dari permintaan
pelanggan atas barang, pesanan penjualan yang menginformasikan deskripsi dan
kuantitas barang yang dipesan pelanggan, pemberian kredit kepada pelanggan
dengan persetujuan orang yang memiliki otorisasi, pengiriman barang yang
dipesan oleh pelanggan, dokumen pengiriman yang digunakan untuk mengirim
barang kepada pelanggan yang terdapat deskripsi dan kuantitas barang yang
dikirim, penagihan kepada pelanggan sesuai barang yang diminta oleh pelanggan,
dan pencatatan penjualan yang dilakukan perusahaan bersamaan dengan
penerimaan kas atau kredit lainnya (Elder, dkk 2012:524). Dengan adanya
aktivitas pengendalian internal dalam siklus penjualan, dapat membantu
perusahaan dalam mengatur system penjualan di perusahaan.

Sehubung dengan adanya program Praktek Kerja Lapangan yang


diselenggarakan oleh Universitas Darma Persada dan berdasarkan uraian latar
belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan
di PT. Rtiga Global Media dimana merupakan salah satu badan usaha yang
bergerak dibidang Penyedia Jasa Internet. PT. Rtiga Global Media menjadi tujuan
utama dalam pembahasan siklus penjualan ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah prosedur pencatatan siklus penjualan pada PT. Rtiga Global Media telah
berjalan dengan baik.

C. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Program PKL diselenggarakan oleh Universitas Darma Persada adalah
sebagai upaya agar mahasiswa dapat melihat secara nyata dunia kerja yang
sesungguhnya serta dapat menyesuaikan dan memahami potensi diri agar lebih

2
mematangkan potensi di bidang masing-masing. Adapun tujuan dilaksanakannya
program PKL adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana mahasiswa Program


Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Darma Persada.
2. Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan mahasiswa S1 Akuntansi mengenai bidang akuntansi
keuangan guna untuk mengembangkan sikap profesional mahasiswa
ketika memasuki dunia kerja sesuai dengan disiplin ilmu Akuntansi.
3. Untuk menambah pengalaman bagi mahasiswa S1 Akuntansi di bidang
akuntansi keuangan yang di dapatkan di dunia kerja yang sesungguhnya.
4. Untuk dapat membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademi
yang telah didapatkan, dengan memberikan kontribusi pengetahuan
kepada instansi sesuai dengan program studi S1 Akuntansi.
5. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pencatatan siklus penjualan pada
PT. Rtiga Global Media.

D. Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Dengan dilaksanakannya program Praktik Kerja Lapangan, hal ini
memberikan manfaat bagi beberapa pihak yang terkait. Yaitu bermanfaat bagi
praktikan, bagi pihak Fakultas Ekonomi UNSADA serta bagi pihak instansi.
Adapun beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat bagi praktikan


a. Melatih keterampilan praktikan dalam mengimplementasikan ilmu
Akuntansi yang praktikan dapatkan selama masa perkuliahan di S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSADA.
b. Mengembangkan potensi diri dan mempersiapkan mental praktikan
sebagai calon akuntan profesional dalam menyambut dunia kerja
yang sesungguhnya.

3
c. Dapat mempelajari dan mengenal dinamika serta kondisi nyata di
dunia kerja.
d. Memperoleh ilmu baru diluar lingkup dunia pendidikan Akuntansi.

2. Manfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada


a. Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan dan
tuntutan pembangunan pada umumnya.
b. Membangun hubungan kerjasama yang baik antara Fakultas
Ekonomi UNSADA dengan pihak instansi dimana praktikan
melaksanakan program PKL.
c. Sebagai sarana pengenalan, perkembangan serta pembaharuan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya bagi program studi S1
Akuntansi dan sebagai pertimbangan dalam menyusun program
pendidikan di Universitas Darma Persada melalui saran dan kritikan
yang membangun.

3. Manfaat bagi PT. Rtiga Global Media


a. Realisasi dan adanya misi sebagai fungsi dan tanggung jawab social
kelembagaan.
b. Kemungkinan menjalin hubungan yang teratur, sehat dan dinamis
antara PT. Rtiga Global Media dengan Universitas Darma Persada.
c. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh PT. Rtiga Global Media.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penjualan
Menurut Swasta Basu (2019:8-10), “Menjual adalah ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang jasa yang ditawarkan. Jadi, adanya penjualan dapat
tercipta suatu proses pertukaran barang dan/atau jasa antara penjual dengan
pembeli”. Sedangkan menurut Indra Mahardika Putra (2017:182), “Penjualan
merupakan total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas barang yang terjual,
baik itu penjualan kas maupun kredit”.
Jenis penjualan menurut (Mulyadi, 2009) kegiatan penjualan terdiri dari
transaksi penjualan barang dan jasa baik secara kredit maupun secara tunai, yaitu :
1. Penjualan tunai
Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh
perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari
pembeli. Menurut (Kieso, 2013) penjualan tunai adalah pendapatan
penjualan, seperti halnya pendapatan jasa, dicatat ketika dihasilkan.
Pendapatan penjualan dihasilkan ketika barang dialihkan dari penjual ke
pembeli.
2. Penjualan kredit
Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah
dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka
waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.
Menurut (Kieso, 2013) Pengertian penjualan kredit adalah janji lisan dari
pembeli untuk membayar barang dan jasa yang dijual, dapat ditagih 30
sampai dengan 60 hari dan merupakan piutang terbuka yang berasal dari
pelunasan kredit jangka pendek.

5
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam penjualan kredit menurut Mulyadi
(2013:214) adalah sebagai berikut :
1. Surat Order Pengiriman
Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses
penjualan kredit kepada pelanggan.
2. Faktur Penjualan dan Tembusan
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk
mencatat timbulnya piutang tembusan surat order pengiriman terdiri dari:
a. Faktur penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh
fungsi penagihan kepada pelanggan.
b. Tembusan piutang merupakan tembusan faktur yang dikirim oleh
fungsi penagihan dan akuntansi sebagai dasar untuk mencatat
piutang kedalam buku besar.
3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjulan
Merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total
harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi. Data yang
dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok penjualan berasal dari kartu
persediaan. Secara periodik harga pokok yang dijual selama jangka
waktu tertentu dihitung dalam rangka rekapitulasi harga pokok penjualan
dan kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa bukti memorial untuk
harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
4. Bukti Memorial
Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal
umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan
dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk ang dijual dalam
periode akuntansi tertentu.

B. Siklus Penjualan
Menurut Romney dan Steinbart (2015: 366) Siklus Penjualan adalah
rangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan secara berulang dan pemrosesan

6
informasi terkait dengan aktivitas operasi penyediaan barang atau jasa kepada
pelanggan dan mengunpulkan uang tunai dalam pembayaran untuk penjualan
tersebut.

Siklus penjualan menurut Rama (2006:18) mencakup kegiatan-kegiatan


sebagai berikut :

1. Menerima permintaan atau pesanan informasi dari pelanggan


2. Melakukan pencatatan pemesanan pelanggan
3. Memeriksan persediaan barang yang ada
4. Melakukan pengiriman atas barang yang tersedia
5. Melakukan penagihan atas barang yang sudah terkirim
6. Mengumpulkan pembayaran pelanggan
7. Menyetorkan uang ke bank
8. Membuat pelaporan manajerial

Berdasarkan penelitian terdahulu yang pertama dari Tiffani (2017),


ditemukan faktor risiko kecurangan pada siklus penjualan yang teridentifikasi,
tetapi dengan adanya kekuatan pengendalian intern pada objek penelitian maka
telah menjadi compensating control, risiko kecurangan tersebut dapat
diminimalkan. Kedua dari Hermina (2017), mengidentifikasi kecurangan dari
penjualan kendaraan yaitu pengakuan penjualan terlalu awal, pencurian uang oleh
wiraniaga, pemberian diskon tidak sesuai dengan kebijakan, dan kecurangan yang
disebabkan oleh pelanggan, tetapi dapat diminimalkan dengan saran yang
diberikan untuk melakukan rekonsiliasi dokumen penjualan, evaluasi kinerja
rutin, tone at the top dari manajemen puncak, konfirmasi, kebijakan pembayaran
melalui transfer bank, otorisasi pemberian diskon, dan update daftar diskon secara
berkala. Dari kedua penelitian terdahulu yang telah dijelaskan diatas, terdapat
perbedaan dan persamaan dari penelitian yang dilakukan yaitu, sama-sama
mengidentifikasi tentang pengendalian intern pada siklus penjualan.

Menurut Krismiaji (2015:218), menjelaskan bahwa pengendalian intern


adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau

7
melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya,
memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.

Unsur-unsur pengendalian intern pada siklus penjualan. Menurut Mulyadi


(2016:130), pengendalian intern memiliki beberapa unsur pengendalian, yaitu :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara


tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi
tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang
mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap
transaksi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang
dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana
dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang
sehat dalam pelaksanaannya.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Baiknya
struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta
berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat,
semuanya sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya.
Unsur pengendalian intern ini merupakan yang paling penting, karena
jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur
pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan
perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan
yang dapat diandalkan.

8
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Umum PT. Rtiga Global Media


PT. Rtiga Global Media adalah penyedia jasa internet dan IT Solution yang
berdiri sejak tahun 2013. PT. Rtiga Global Media telah dipercaya memberi
layanan yang berkualitas bagi pelanggan kami dari segmen pemerintah, korporasi,
ritel dan perorangan. PT. Rtiga Global Media terpilih karena fleksibilitas dan
kemampuan membantu pelanggan untuk memberikan pelayanan terbaik yang
berkesinambungan dalam bidang IT Solution, termasuk menyelesaikan beberapa
pekerjaan proyek dari pihak swasta maupun pemerintah diantaranya membangun
infrastruktur jaringan nirkabel, pengembangan sistem informasi, layanan berbasis
web yang meliputi berbagai macam industri diantaranya dunia pendidikan,
koperasi, Rumah Sakit, Factory, Security System, Sistem Informasi pemerintah
dan banyak lainnya.
Saat ini PT. Rtiga Global Media telah memiliki jalur utama (backbone)
dengan menggunakan Fiber Optic kesisi Uplink dan Upstream hingga 10 Gbps
yang terhubung langsung kepusat data center Singapura (EQUINIX) sebagai
penunjang layanan bagi Pelanggan untuk dapat menikmati kualitas terbaik dalam
layanan penyedia jasa internet. Dari sisi software, sitem informasi yang berbasis
web maupun offline, PT. Rtiga Global Media memiliki tim programmer yang
memiliki kemampuan cukup baik untuk melayani para pelanggan dan
menyesuaikan keinginan para pengguna aplikasi kami agar dapat digunakan
dengan mudah dan memperoleh hasil maksimal. Dan dari sisi instalasi, Teknisi
sudah terlatih dan tersertifikasi sehingga pengerjaan instalasi outdoor maupun
indoor berupa pemasangan kabel, CCTV, Wireless device dan pembangunan
tower dapat dilakukan dengan sangat baik.

9
B. Bidang Kegiatan/Usaha PT. Rtiga Global Media
PT. Rtiga Global Media menggunakan 3 bidang atau bagian utama dalam
menjalankan kegiatan usaha, yaitu :
1. Bidang IT (Informasi dan Teknologi)
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
khususnya sebagai penyedia layanan internet atau ISP (Internet Service
Provider), maka peran dari bidang divisi IT sangat penting. bagian yang
berfungsi untuk mengendalikan dan mengawasi segala yang berhubungan
dengan teknologi informatika perusahaan.
Bagian penting dari divisi IT ini salah satunya adalah NOC (Network
Operation Center). Seperti namanya, Network Operation Center (NOC)
memiliki peran penting dalam tugasnya yaitu :
a. Melakukan kontrol terhadap sebuah jaringan atau network.
Kontrol ini meliputi kegiatan untuk mengawasi, mengendalikan,
serta mencatat aktivitas jaringan yang sedang berlangsung untuk
memastikan semuanya berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Oleh sebab itu, tujuan dari adanya NOC pada sebuah Data Center ini
adalah untuk memastikan bahwa jaringan pada Data Center
berfungsi baik-baik saja sesuai dengan standar yang ada.
b. Konfigurasi jaringan
Jika terjadi suatu perubahan pada konfigurasi jaringan, maka hal
itu sudah menjadi tugas NOC untuk mengontrolnya. Dalam hal ini,
tugas NOC tak hanya mengawasi kondisi jaringan, tapi juga kinerja
serta sistem keamanan sehingga bisa melakukan dokumentasi
mengenai suatu layanan yang diberikan oleh sebuah Data Center.
c. Memberikan pelayanan penuh kepada pelanggan
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sebuah Data Center
harus bisa memberikan ketersediaan selama 24/7, maka keberadaan
NOC sangat perlu untuk memastikan agar hal tersebut tetap berjalan.
Dengan adanya NOC, pihak manajemen Data Center dapat
memantau layanan yang mereka berikan pada pelanggan, termasuk

10
pengontrolan sistem pendingin, sistem keamanan, dan ketersediaan
sumber listrik.

2. Bidang Keuangan (Finance & Accounting)


Seperti pada umumnya, bidang ini merupakan bagian yang sangat
penting dan dibutuhkan bagi setiap perusahaan. Bagian ini bertanggung
jawab atas kualitas laporan keuangan baik dalam hal kehandalannya,
ketepatan waktu maupun tingkat relevannya.
Beberapa manfaat bidang akuntansi tersebut diantaranya :
a. Sebagai Informasi Keuangan
Proses akuntansi akan memberikan informasi keuangan bagi
pihak-pihak yang memerlukannya, baik itu pihak internal maupun
eksternal. Informasi keuangan tersebut dapat dijadikan dasar dalam
mengambil keputusan managerial.
b. Sebagai Bahan Evaluasi Keuangan
Dengan mengetahui informasi keuangan, maka perusahaan
dapat mengetahui apa yang perlu dilakukan di masa mendatang.
Misalnya, setelah melakukan pencatatan keuangan, seseorang
mengetahui keuangannya mengalami masalah karena terlalu boros
dalam membeli bahan produksi.
c. Sebagai Alat Kontrol dan Bukti Keuangan
Pencatatan keuangan yang dilakukan dengan baik akan
membantu dalam mempertanggungjawabkan keuangan tanpa
menebak-nebak pengeluaran. Akuntansi juga dapat menjadi alat
kontrol untuk mengendalikan keuangan. Dengan begitu, perusahaan
memiliki dasar dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.
d. Sebagai Alat Untuk Mengelola Keuangan
Pencatatan keuangan akan sangat membantu setiap pihak dalam
mengelola keuangannya. Dengan akuntansi maka dapat
memperhitungkan berbagai keperluan sehari-hari sehingga
pengeluaran tidak membengkak.

11
3. Bidang Teknisi (Technical Support)
Dukungan Teknis atau Technical Support adalah layanan yang
diberikan oleh suatu perusahaan untuk membantu mengatasi masalah
client dalam penerapan, pemakaian, dan konfigurasi perangkat keras atau
perangkat lunak.
Klasifikasi dukungan teknis dibagi menjadi 3 tingkatan (tier) atau
level . Hal ini bertujuan untuk membagi tugas dan tanggung jawab
diantara teknisi dan untuk memberikan layanan yang maksimal kepada
pelanggan. Tingkatan technical support tersebut adalah :
a. Level I
Ini adalah “garis depan” dalam layanan dukungan teknis.
Personel-personel yang ditempatkan di Level I memiliki
pengetahuan umum tentang produk yang ditangani, seperti instalasi
dan konfigurasi standard. Tugas pertama personel Level I adalah
mengumpulkan informasi dari pelanggan dan menentukan masalah
pelanggan dengan menganalisis gejala dan mencari tahu masalah
dasar. Setelah masalah diketahui, untuk permasalahan umum dapat
ditangani , seperti mereset username, membetulkan masukan ip
address, memperbaiki info subcription, dll, dapat juga memberikan
saran ke pelanggan untuk melakukan perbaikan dengan panduan
operator, misalnya konfigurasi dasar, pengecekan masalah dasar, dan
troubleshooting sederhana. Jika masalah membutuhkan penanganan
teknis tingkat mahir, maka personel level I akan membuatkan tiket
laporan ke Level II. Dalam beberapa industri, personel level I
membutuhkan pengetahuan, persyaratan produk dan kondisi yang
ditawarkan oleh bisnis daripada informasi teknis itu sendiri.
Contoh dari Level I Technical support adalah Call Center 24
jam dan dukungan tiket di WHMCS untuk hosting. Secara umum
perusahaan IT hanya memberikan layanan sampai Level I.
b. Level II

12
Ini adalah level berikutnya setelah level I. Personel yang
ditugaskan di Level II memiliki kemampuan advanced dan
sertifikasi khusus dalam penanganan teknis produk dan jasa yang
ditawarkan perusahaan. Level II menganalisa data yang diperoleh
oleh Level I.
Tugas-tugas personel level II dalam penanganan masalah
meliputi pergantian perangkat keras, perbaikan OS dan perangkat
lunak, diagnostik lengkap, melakukan remote ke sistem pelanggan
untuk penanganan lebih dalam.
c. Level III
Level III adalah level tertinggi dalam klasifikasi tingkat
technical support. Personel di level ini selain memiliki spesialisasi
teknis yang mumpuni, juga memiliki pengalaman menangani sistem
kritis. Level III bekerjasama dengan Level I dan Level II untuk
analisa masalah dan pengumpulan informasi, tapi tidak terbatas
untuk itu, Level III dapat menghubungi pelanggan secara langsung.
Level III melakukan evaluasi, analisa, dan memberikan solusi
untuk masalah-masalah baru, masalah yang sulit dipecahkan Level
II, serta merancang ulang sistem sesuai kebutuhan pelanggan. Jika
diperlukan maka Level III akan menangani masalah pelanggan
secara onsite (langsung di tempat). Jika suatu masalah itu berakar
dari sumber perangkat lunak atau kelemahan desain perangkat keras,
maka personil Level III memiliki kemampuan untuk
mengkomunikasikannya dengan pengembang/ developer produk
tersebut. Personil level II juga memiliki kemampuan untuk
konfigurasi ulang, instalasi ulang, dan merancang program tambahan
, dengan tetap mempertahankan integritas data di sistem pelanggan.

13
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL
Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Rtiga Global Media
yang berlokasi di Jl. Cipinang Baru Bunder No.37, RT.003/RW.013, Cipinang,
Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur. Praktikan ditempatkan pada bagian Staf
Finance & Accounting sesuai dengan program studi praktikan yaitu S1 Akuntansi.
Praktikan melaksanakan PKL pada tanggal 7 Maret 2022 s.d 29 Juli 2022.
Dengan ketentuan jam operasional sebagai berikut :

Hari Masuk : Senin – Jumat

Jam Kerja : 08.00 – 17.00 WIB

Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

D. Deskripsi Pekerjaan
Praktikan ditempatkan pada bagian Staf Finance & Accounting sesuai dengan
program studi praktikan yaitu S1 Akuntansi, yang merupakan bagian staf yang
berada dibawah bimbingan, pengendalian serta pengawasan.
Praktikan bertugas untuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan
manajemen keuangan yaitu mulai dari mengumpulkan dokumen transaksi, meng-
entry ke jurnal yang kemudian akan disusun menjadi laporan keuangan.
Khususnya praktikan fokus terhadap pencatanan siklus transaksi penjualan
dimulai dari penerimaan formulir pesanan sampai penerimaan pembayaran atas
pesanan tersebut.
Adapun job deskripsi yang praktikan lakukan selama masa PKL yaitu
melakukan Entry Data Transaksi Siklus Penjualan yang secara terperinci dapat
dikategorikan sebagai berikut ini :
1. Melakukan pencatatan atas penerimaan pesanan dari pelanggan
2. Melakukan entry data Sales Invoice
3. Melakukan Penjurnalan atas Transaksi Penjualan
4. Melakukan pencatatan penerimaan pembayaran dari pelanggan

14
E. Kegiatan Kerja
Berikut ini merupakan prosedur-prosedur pelaksanaan job deskripsi yang
dilakukan oleh praktikan :
1. Melakukan pencatatan atas penerimaan pesanan dari pelanggan
Dalam siklus transaksi penjualan yang praktikan lakukan adalah
mulai dari tahap penerimaan pesanan dari pelanggan. Berikut langkah-
langkah pekerjaan pada tahap ini :
a. Membuat surat penawaran layanan beserta list harganya kepada
pelanggan. Untuk contoh format dari surat penawaran lebih jelasnya
bisa dilihat pada Lampiran III.1 : Surat Penawaran.
b. Melakukan entry data pesanan pelanggan sesuai dengan isi surat
pesanan dari pelanggan dan dilanjutkan dengan proses pembuatan
formulir berlangganan yang akan ditandatangani pihak marketing
dan pelanggan agar dapat ditindaklanjuti kepada bagian teknis untuk
diproses pesanan tersebut. Format formulir berlangganan dapat
dilihat pada Lampiran III.2 : Formulir Berlangganan.
c. Setelah selesainya aktivasi/pemasangan sesuai pesanan dari
pelanggan, maka selanjutnya adalah pembuatan Berita Acara
Aktivasi untuk menyatakan bahwa pesanan tersebut sudah
terselesaikan agar dapat diterbitkan tagihan (sales invoice) kepada
pelanggan.

2. Melakukan Entry Data Sales Invoice


Tahap selanjutnya yaitu dengan membuat tagihan atas penjualan
kepada pelanggan (Sales Invoice) dengan meng-entry data dari Berita
Acara Aktivasi kedalam format Sales Invoice. PT. Rtiga Global Media
masih menggunakan system manual dalam pembuatan Sales Invoice
yaitu menggunakan Microsoft Excel dimana formatnya telah ditentukan
oleh perusahaan, dapat dilihat pada Lampiran III.3 : Sales Invoice.
Dalam penginputan data pada Sales Invoice harus dipastikan sesuai
dengan pesanan pelanggan, dimulai dari layanan yang digunakan sampai

15
dengan harga yang disepakati. Dokumen tagihan tersebut dibuat dan
diterbitkan setiap bulannya selama pelanggan masih berlangganan dan
menggunakan layanan dari PT. Rtiga Globat Media sampai dengan
pelanggan tersebut menyatakan ingin berhenti berlangganan.

3. Melakukan Penjurnalan atas Transaksi Penjualan


Sales invoice adalah formulir faktur penjualan kepada pelanggan,
dimana pada aktifitas ini terjadi pengakuan piutang pelanggan. Dalam
penjurnalan transaksi penjualan, PT. Rtiga Global Media menggunakan
bantuan sistem akuntansi berupa software Accurate5 Enterprise. Berikut
ini langkah-langkah untuk melakukan penjurnalan transaksi :
a. Membuka software Accurate5 Enterprise – Buka Data Perusahaan –
Buka Database

Gambar III.1 Halaman Utama software Accurate5 Enterprise


b. Dikarenakan PT. Rtiga Global Media adalah perusahaan jasa internet
dan jaringan, maka tidak menggunakan fitur Penjualan pada
software Accurate5 Enterprise. Untuk membuat jurnal piutang
penjualan pelanggan menggunakan fitur Buku Besar – Bukti Jurnal
Umum.

16
Gambar III.2 Fitur Buku Besar software Accurate5 Enterprise

c. Mengisi data pada format lampiran Journal Voucher dan pastikan


data sesuai dengan pesanan pelanggan. Dimana akun yang
digunakan adalah piutang penjualan.

Gambar III.3 Journal Voucher 1

4. Melakukan pencatatan penerimaan pembayaran dari pelanggan


Dalam melakukan pencatatan atas pembayaran dari pelanggan, praktikan
melakukan hal-hal berikut ini :

17
a. Memverifikasi dokumen yang dibutuhkan dalam melakukan
payment sales invoice.
b. Melakukan pencatatan atas pembayaran pelanggan, yaitu :
1) Buka data tagihan pelanggan.
2) Tandai atau beri catatan tagihan yang telah dibayarkan.
3) Masukan nominal yang dibayarkan dan tanggal pembayarannya.
4) Simpan data terbaru

Gambar III.4 Data Tagihan Pelanggan

c. Membuat jurnal penerimaan pembayaran pelanggan


Dalam pencatatan jurnal ini langkah pengerjaan sama sama
seperti dalam pencatatan jurnal piutang sebelumnya, yang berbeda
dalam penggunaan akunnya saja. Berikut contoh gambar pencatatan
jurnal penerimaan pembayaran dari pelanggan :

18
Gambar III.5 Journal Voucher 2

F. Bentuk Fasilitas Yang Diberikan PT. Rtiga Global Media


Sebagai praktikan pada bagian finance & accounting, tentunya PT. Rtiga
Global Media memberikan fasilitas yang dapat menunjang pekerjaan agar
terlaksana dengan baik, diantaranya :
1. Ruangan yang memenuhi standarisasi
2. Memfasilitasi sebuah laptop dimana praktikan diperbolehkan membawa
pulang selama masa PKL
3. Pulsa bulanan guna menunjang komunikasi agar berjalan dengan baik
4. Fasilitas dapur beserta kelengkapannya

19
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisa dan Pembahasan Antara Teori dan Praktek


Praktik kerja lapangan merupakan relevansi antara teori yang didapat selama
perkuliahan dengan praktik yang ditemui baik dalam dunia usaha swasta maupun
pemerintah. Melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang cepat
berubah, sehingga dipandang perlu kiranya mahasiswa menambah kemampuan
mengamati, mengkaji serta menilai antara teori yang diperoleh dengan kenyataan
yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
manajerial mahasiswa dalam memahami persoalan baik dalam bentuk aplikasi
teori dan kenyataan yang sebenarnya.
Siklus penjualan merupakan satu rangkaian kegiatan penjualan yang terjadi
secara berulang-ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi
bisnis. Disebut siklus, karena sifatnya yang berputar dan berulang, diawali dari
penerimaan order dan diakhiri dengan penerimaan tagihan, kembali lagi dengan
aktivitas penerimaan order dan diakhir kembali dengan penerimaan tagihan,
demikian seterusnya aktivitas berlangsung secara berulang-ulang
(Ardana,2016:127).
Menurut Hall (2011:154-160) alur prosedur penjualan kredit suatu
perusahaan antara lain sebagai berikut:
1. Prosedur penjualan dimulai dari ketika bagian penjualan menerima
pesanan pelanggan, kemudian bagian penjualan memproses pesanan
tersebut setelah mendapat persetujuan mengenai batas kredit pelanggan
dari bagian kredit dan memberikan informasi pesanan tersebut kepada
bagian-bagian lain yang bersangkutan dalam siklus penjualan.
2. Setelah memberikan informasi kredit pelanggan, bagian kredit kemudian
menyimpan dokumen data pelanggan terkait transaksi tersebut ke dalam
arsip yang sudah disediakan.

20
3. Kemudian bagian gudang mulai menyiapkan barang dan mencocokannya
dengan informasi penjualan yang diterima dari bagian penjualan
mengenai kecocokan barang yang dipesan dan kuantitas dari barang
terebut, dan memberikannya kepada bagian pengiriman untuk segera
dilakukan pengiriman barang kepada pelanggan yang bersangkutan.
4. Setelah menerima barang dari bagian gudang, bagian pengiriman segera
mengirimkan barang kepada pelanggan yang bersangkutan dengan
membawa segala dokumen terkait dari pengiriman barang tersebut
seperti surat jalan dan sebagainya, dimana dokumen-dokumen tersebut
nantinya akan diberikan kepada bagian lain terkait transaksi tersebut.
5. Bagian penagihan akan melakukan penagihan kepada pelanggan atas
transaksi tersebut setelah menerima kelengkapan dokumen dari bagian-
bagian lain terkait transaksi tersebut, dan setelah melakukan penagihan,
bagian penagihan mengirimkan informasi kepada bagian piutang dan
persediaan.
6. Kemudian bagian persediaan akan memperbarui kartu persediaannya
setelah menerima informasi dari bagian penagihan dan mencocokannya
dengan dokumen atas barang keluar yang diberikan oleh bagian gudang.
7. Begitu juga bagian piutang juga akan melakukan penyesuaian terhadap
jumlah piutang pelanggan tersebut setelah menerima informasi dari
bagian penagihan.
8. Langkah berikutnya, semua bagian yang terlibat dalam kegiatan proses
penjualan ini mengirimkan rangkuman informasi yang diperoleh ke
dalam buku besar umum. Kemudian buku besar akan memproses ke akun
pengendali yang dipengaruhi oleh transaksi penjualan selama satu
periode.
Karena penjualan dilakukan secara kredit maka terdapat metode untuk
penyelenggaraan piutang dagang. Terdapat beberapa metode yang digunakan
oleh perusahaan, yaitu:
1. Penetapan waktu pelanggan membayar hutangnya.
2. Penetapan pembayaran dicatat dalam file induk pelanggan.

21
3. Format laporan bulanan yang dikirimkan kepada setiap pelanggan.

B. Temuan Gap Antara Teori dan Praktek


Sejalan dengan fokus laporan penulis serta berdasarkan pengamatan dan
analisis dari hambatan-hambatan yang penulis temui, maka:

No Teori Praktek GAP Penyebab

Segala proses
Prosedur penjualan
penjualan dimulai dari
dimulai dari ketika Kurangnya SDM dan
penerimaan pesanan Alur penjualan
1 bagian penjualan divisi penjualan
langsung melalui tidak beraturan
menerima pesanan tidak tersedia
bagian finance &
pelanggan
accounting

Memproses pesanan Tidak ada


Pesanan diproses Terhambatnya
tersebut setelah persetujuan
berdasarkan surat penerimaan
2 mendapat persetujuan baku/tertulis
pesanan dari pembayaran dari
mengenai batas kredit mengenai batas
pelanggan pelanggan
pelanggan kredit pelanggan

Proses penerimaan
Menggunakan sistem Kesalahan data
pesanan sampai
aplikasi guna dan informasi Kurangnya fasilitas
3 penerbitan tagihan
mempermudah proses lebih rentan sistem penjualan
menggunakan sistem
dari siklus penjualan terjadi
manual

Tabel IV.1 Gap Antara Teori dan Praktek

22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, siklus
penjualan pada PT. Rtiga Global Media, kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
Penerapan dan pelaksanaan siklus penjualan pada PT. Rtiga Global Media belum
cukup efektif, belum sepenuhnya memadai sebab masih terdapat adanya
perangkapan tugas oleh beberapa fungsi akibat keterbatasan karyawan sehingga
harus melakukan double job. Namun, dalam setiap perihal yang menyangkut
penjualan langsung diotorisasi oleh pimpinan dan fungsi yang berwenang,
dokumen dan catatan lengkap dengan penomoran, setiap laporan penjualan
diinformasikan secara lengkap dimana membuktikan adanya komunikasi yang
baik kepada setiap fungsi yang terkait, serta hingga saat ini perusahaan belum
pernah mengalami kesalahan yang sangat signifikan dalam kegiatan penjualan
karena perusahaan didukung dengan adanya karyawan yang kompeten.

B. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka saran sebagai bahan pertimbangan pada PT.
Rtiga Global Media dalam meningkatkan sistem pengendalian intern pada siklus
penjualan di perusahaan yaitu, sebagai berikut:

1. Perusahaan perlu memperbaharui dan melakukan pemisahaan fungsi


tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing, serta melakukan
penambahan karyawan yang berkompeten pada fungsi-fungsi tersebut,
agar setiap karyawan dapat lebih fokus di bagian pekerjaannya dalam
mencapai target kerja yang telah ditentukan perusahaan.
2. Perusahaan harus mempertahankan setiap efektivitas yang telah
dilakukan dan memperbaiki ketidaksesuaian pengendalian intern dengan
konsep pengendalian intern yang seharusnya.

23
3. Perusahaan perlu mempertegas mengenai persetujuan batas kredit kepada
pelanggan secara baku dan tertulis, untuk menghindari terjadinya
hambatan atau keterlambatan dalam penerimaan pembayaran dari
pelanggan.
4. Untuk perkembangan perusahaan sebaiknya perlu adanya penambahan
fasilitas sistem aplikasi guna mempermudah proses siklus penjualan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada. (2020). Pedoman Pelaksanaan,


Penyusunan Laporan dan Ujian Praktik Kerja Lapangan. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada.
Brigita dkk. (2020). Analisis Pengendalian Intern Siklus Penjualan Pada UD.
Sehat Indah di Gorontalo. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 15(3),
488-495.
Warren, Carl S., Reeve, James M. dan Fess, Phillip E. (2008).Pengantar
Akuntansi Edisi 21 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
RW, Pramesti. (2022). http://eprints.umpo.ac.id/8603/4/Bab%202.pdf (Diakses
tanggal 13 Juli 2022).
Lintasarta Blog. (2018). https://blog.lintasarta.net/article/article/apa-itu-noc
(Diakses tanggal 14 Juli 2022).
Andimicro Blog. (2012). https://andimicro.com/definisi-dan-klasifikasi-
dukungan-teknis-it-it-technical-support/ (Diakses tanggal 14 Juli 2022).
FA, Kusuma. (2021). http://eprints.perbanas.ac.id/8305/108/BAB%20II.pdf
(Diakses tanggal 14 Juli 2022).
EN, Hidayah. (2016).
https://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1800/4/BAB_II .pdf (Diakses
tanggal 27 Juli 2022).
RA, Pamekar. (2018). http://repository.untag-sby.ac.id/619/3/BAB%202.pdf
(Diakses tanggal 27 Juli 2022).

25
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Penawaran

26
Lampiran 2 : Formulir Berlangganan

27
Lampiran 3 : Sales Invoice

28
Lampiran 4 : Daftar Nilai PKL di tempat PKL

29
Lampiran 5 : Surat Keterangan PKL

30
Lampiran 6 : Daftar Hadir dan Kegiatan di tempat PKL

31
32
33
34
35
36

Anda mungkin juga menyukai