i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Pokok Permasalahan
Bagaimana penerapan total quality management pada perusahaan PT
Toyota Astra Motor dan apa yang digunakan sebagai standard dalam
pengukuran kualitas produk ?
2
BAB II
STUDI PUSTAKA
3
Para pimpinan di seluruh tingkatan menetapkan kesatuan tujuan dan arah sehingga
menciptakan kondisi dimana orang-orang terlibat dalam mencapai sasaran mutu
organisasi.
Keterlibatan Orang
Karyawan yang kompeten, diberdayakan dan terlibat di semua tingkatan di
seluruh organisasi sangat penting guna meningkatkan kemampuan untuk
menciptakan dan memberikan nilai.
Pendekatan Proses
Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi tercapai lebih efektif dan efisien jika
kegiatan dipahami dan dikelola sebagai proses yang saling terkait yang berfungsi
sebagai sistem yang koheren.
Peningkatan
Organisasi yang sukses memiliki fokus yang berkelanjutan pada perbaikan karena
penting bagi suatu organisasi untuk dapat mempertahankan tingkat kinerja
ataupun meningkatkan tingkat kinerja yang dimiliki.
Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti
Keputusan berdasarkan analisis dan evaluasi data dan informasi yang lebih
mungkin untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.
Manajemen Hubungan
Sebuah organisasi harus mengelola hubungan dengan pihak yang berkepentingan
untuk sukses berkelanjutan.
4
2.3.1 Perangkat Kendali Mutu
Perangkat kendali mutu terdiri dari 7 alat pengendalian mutu atau yang
biasa sering disebut 7 QC Tools dan 8 langkah pemecahan masalah pada Gugus
Kendali Mutu.
7 QC Tools yang digunakan diantaranya terdiri dari:
Pareto Chart
Fishbone Diagram
Control Chart
Check Sheet
Histogram
Flow Chart
Sedangkan, 8 langkah pemecahan masalah pada Gugus kendali mutu adalah:
Menentukan Tema
Analisa Kondisi yang Ada
Menentukan Target
Analisa Penyebab
Rencana Penanggulangan
Penanggulangan
Evaluasi Hasil
Standarisasi & Tindak Lanjut
5
2.5 ISO (International Organization for Standardization)
ISO khususnya ISO 9000 membahas mengenai berbagai manajemen
kualitas yang berisi beberapa standar ISO.
ISO 9001:2015 menetapkan kriteria untuk sistem manajemen mutu dan
merupakan satu-satunya standar yang dapat disertifikasi dan dapat digunakan oleh
organisasi apa pun, besar atau kecil, terlepas dari bidang kegiatannya. Bahkan, ada
lebih dari satu juta perusahaan dan organisasi di lebih dari 170 negara yang
bersertifikat ISO 9001.
Standar ini didasarkan pada sejumlah prinsip manajemen mutu termasuk
fokus pelanggan yang kuat, motivasi dan implikasi dari manajemen puncak,
pendekatan proses dan peningkatan berkelanjutan.
6
BAB III
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi, proses pembuatan
butir-butir pertanyaan yang dirumuskan oleh kelompok, serta metode pengolahan
data yang berisi mengenai kaitan antara pertanyaan dan juga teorimengenai Total
Quality Management.
7
Seluruh struktur organisasi QMS untuk divisi VLD dikepalai oleh Divison Head
VLD yaitu Bapak Husein Sutjiono dengan Deputy Devision Head Bapak
Ikhsanudin Z. yang membawahi langsung 8 departemen, dimana tiap departemen
juga memiliki kepala yang disebut Department Head, dan dibawah departemen
terdapat section yang section tersebut juga memiliki kepala yang disebuat sebagai
section head.
8
jika misal terdapat masalah ?
7 Bagaimana cara divisi VLD untuk mengelola hubungan berdasarkan harga
atau loyalitas ?
9
7 Bagaimana cara divisi VLD untuk Manjemen Hubungan
mengelola hubungan berdasarkan harga
atau loyalitas ?
10
BAB IV
4.1 Gambaran Umum Organisasi PT Toyota Astra Motor dan VLD ( Vehicle
Logistic Division )
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah bagaimana PT Toyota
Astra motor dapat berdiri di Indonesia dan sejarah dari divisi VLD.
11
Pada tanggal 15 Juli 2003, PT TAM direstrukturisasi menjadi dua bagian
yakni PT Toyota Astra Motor sebagai agen penjualan, distribusi, serta importir
produk dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau biasa disingkat
dengan PT TMMIN, bertugas sebagai perakit dan produksi produk Toyota
yang nanti akan di Ekspor ke luar negeri dan di distirbusi di Indonesia.
Kepemilikan saham PT TAM sendiri sekarang sudah menjadi 50 % dimiliki
oleh Astra International dan 50 % dimiliki oleh Toyota Motor Corporation.
12
terbangunnya reputasi yang diharapkan dapat meningkatkan pemasukan dan
pasar.
Disini dapat dilihat pada alur bisnis, VLD (Vehicle Logistic Division)
melakukan poin pertama ini dengan 2 aktivitas. Pertama fokus pada internal,
sesuai dengan alur bisnis maka proses sebelum VLD adalah ‘Plant’ dan proses
setelahnya adalah ‘Branch’. Dalam internal ini selalu diadakan rapat internal
kepala divisi. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas persoalan -
persoalan yang ada dalam internal. Sebagai contoh pada internal organisasi,
‘pelanggan’ VLD adalah ‘Dealer / Branch’ yang merupakan proses setelah VLD.
Fokus pada pelanggan disini dengan cara, VLD akan berusaha memastikan bahwa
VLD akan mengirimkan barang sesuai dengan lead time yang telah disepakati dan
dengan adanya jaminan bahwa mobil yang dikirimkan dalam kondisi yang
sempurna.
Kedua, fokus pada eksternal sendiri merupakan hal yang dilakukan oleh
dealer pada pengguna produk. Terutama apabila ada terjadi kekurangan pada
produk yang dikirimkan, maka pasti akan ada suara dari pengguna produk kepada
‘Dealer’. Maka, dari suara - suara tersebut lah akan dilakukan tindakan pada
pengguna produk.
Internal dan eksternal merupakan kedua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Suara dari pengguna produk akan masuk ke ‘Dealer’. Hal tersebut akan menjadi
input dari ‘Dealer’ ke VLD dan berlanjut dari VLD menuju ‘Plant’.
13
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan disini merupakan pemimpin pada setiap level dapat
membangun satu - kesatuan untuk mencapai tujuan dan menciptakan kondisi
dimana karyawan dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dari organisasi.
Sehingga dapat terjadi kondisi dimana strategi, kebijakan, proses dan sumber daya
dapat berguna dalam mencapai tujuan. Dengan dilakukannya hal ini diharapkan
dapat terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan, koordinasi dan
komunikasi yang baik dan peningkatan kapabilitas. Hal - hal yang dapat dilakukan
disini adalah dengan membuat visi, misi, strategi, kebijakan dan alur organisasi.
Kedua, menciptakan kepercayaan dan integritas maupun komitmen pada kualitas
sebagai kultur organisasi. Ketiga, memastikan adanya contoh dari seorang
pemimpin dan adanya pengakuan atas kontribusi. Keempat, yaitu dengan
menyediakan sumber daya, pelatihan dan wewenang.
14
Kedua, organisation structure juga telah memaparkan tugas - tugas dari
masing - masing pemegang jabatan yang dapat menunjang pencapaian tujuan
organisasi.
3. Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan merupakan sebuah hal dimana semua karyawan
memiliki keterlibatan langsung dalam meningkatkan nilai dari sebuah produk.
Dengan tercapainya ini diharapkan dapat terwujud pemahaman dan motivasi
dalam mencapai tujuan dan adanya keterlibatan, peningkatan diri pribadim
inisiatif, kreatifitas, kepuasan, kepercayaan dan koloborasi antara semua karyawan
dalam organisasi. Aktivitas yang mungkin dilakukan adalah dengan memberi
pemahaman akan pentingnya kontribusi secara individual dan kelompok dan
adanya penilaian pada kepuasan karyawan.
Pertama hal ini dilakukan oleh organisasi dengan adanya Key Performance
Index yang didalamnya ada poin - poin yang dapat dinilai secara kuantitatif
sehingga hasilnya terukur dengan jelas. Kedua dengan adanya Employee
Satisfaction Index yang merupakan survey tentang kepuasan karyawan. Selain itu
15
ada pula ide berkonsep secara individu maupun kelompok yang ditargetkan
pertahunnya dalam upaya meningkatkan mutu. Ketiga ada pula cross functional
yang mengakibatkan bahwa setiap departemen tidak hanya akan memikirkan
KPInya masing - masing namun juga memperhatikan masalah yang ada pada
departemen lain.
4. Pendekatan Proses
Hasil yang konsisten bisa didapatkan dengan efektif dan efisien bila
memahami dan memperhatikan setiap detail proses dalam sebuah sistem. Dengan
hal ini diharapkan terwujudnya kemampuan untuk fokus pada proses kunci, hasil
yang konsisten dan optimisasi performa. Hal ini dapat diwujudkan dengan
menjabarkan tujuan dari sebuah sistem dan proses yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan tersebut, memaparkan pelaku proses, kapabilitas dan batasan
sumber daya maupun memastikan bahwa informasi setiap proses dapat dimonitor,
dianalisa dan dievaluasi maupun dilakukannya risk management.
16
Gambar diatas merupakan dashboard yang berisi data - data tentang setiap
proses yang ada. Dengan dashboard tersebut maka seorang pimpinan dapat
mengawasi setiap proses yang ada. Sehingga apabila terjadi anomali pada sebuah
proses dapat langsung terdeteksi dan ditangani. Pada data ini pula dapat dilihat
realisasi pencapaian yang dicapai oleh setiap proses maupun target awalnya
sehingga dapat terlihat pula gap antara target dan pencapaian yang dapat menjadi
bahan analisa dan evaluasi oleh pimpinan.
17
pencegahan dan tindakan korektif, (iii) peningkatan kemampuan untuk
mengantisipasi dan bereaksi terhadap risiko dan peluang internal dan
eksternal, (iv) pertimbangan peningkatan baik perbaikan inkremental dan
terobosan, (v) peningkatan penggunaan pembelajaran untuk perbaikan (vi)
peningkatan dorongan untuk inovasi. Setelah mengetahui manfaat yang
didapat dari improvement berikut adalah tindakan yang dapat diambil
untuk melakukan peningkatan:
Mempromosikan pembentukan tujuan perbaikan di semua tingkatan
organisasi.
Mendidik dan melatih orang-orang di semua tingkatan pada bagaimana
menerapkan alat dasar dan metodologi untuk mencapai tujuan
perbaikan.
Memastikan orang yang kompeten untuk berhasil mempromosikan dan
proyek-proyek perbaikan menyeluruh.
Mengembangkan dan menyebarkan proses untuk melaksanakan
proyek-proyek perbaikan di seluruh organisasi
Telusuri, review dan audit perencanaan, pelaksanaan, penyelasaian dan
hasil proyek perbaikan.
Mengintegrasikan pertimbangan perbaikan ke dalam pengembangan
baru atau pengubahan barang, jasa, dan proses
Mengenali dan mengakui perbaikan.
18
proses. Sumber daya diperlukan untuk mencapai hasil yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen dan kebijakan organisasi serta mengidentifikasi
risiko dan peluang. Tahap domengimplementasikan apa yang
direncanakan. Tahap control memonitor dan mengukur proses dan produk
berdasarkan kebijakan, tujuan, kebutuhan dan aktivitas terencana lalu
laporkan hasil. Tahap action yaitu mengambil tindakan untuk
meningkatkan kinerja atau performa.
19
7. Evaluasi hasil: Periksa hasil dengan menggunakan tolok ukur yang
sama. Lalu membandingkan kondisi sebelum dengan sesudah
penanggulangan.
8. Standarisasi & Tindak Lanjut: Standarisasi diperlukan untuk mencegah
masalah yang sama muncul kembali.
Suggestion System merupakan masukan berkonsep improvementyang
diberikan oleh setiap manpoweryang ada di organisasi. Sistem ini
untuk mendorong karyawan untuk ikut terlibat dalam melakukan
perbaikan dan untuk setiap karyawan yang memiliki ide bagus akan
diberi penghargaan oleh perusahaan. Dan juga, perusahaan memiliki
lomba internal mengenai QCC, lalu dipilih 5 juara divisi untuk lanjut
berlomba ke tingkat nasional. Serta perusahaan juga menetapkan target
untuk hasil QCC dan Suggestionsystemyaitu 33 grup (2 ideas / group /
year) dan 3 ideas / manpower / year.
20
untuk memahami hubungan sebab-akibat dan potensi konsekuensi yang
tidak diinginkan. Fakta, bukti dan analisis data akan mengarahkan
objektivitas yang lebih besar dan keyakinan dalam pengambilan
keputusan. Manfaat yang diperoleh saat melakukan hal ini yaitu (i)
peningkatan proses pengambilan keputusan, (ii) peningkatan penilaian
kinerja proses dan kemampuan untuk mencapai tujuan, (iii) peningkatan
efektivitas dan efisiensi operasional, (iv) peningkatan kemampuan untuk
meninjau, tantangan dan (v) mengubah opini dan keputusan (vi)
peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas keputusan masa
lalu. Setelah mengetahui manfaat yang didapat dari pengambilan
keputusan berdasarkan buktiberikut adalah tindakan yang dapat diambil
untuk melakukan hal tersebut:
1. Menentukan, mengukur dan memonitor indikator kunci untuk
menunjukkan kinerja organisasi.
2. Membuat semua data yang diperlukan tersedia untuk orang-orang yang
relevan.
3. Pastikan bahwa data dan informasi yang cukup akurat, terpercaya dan
aman.
4. Analisis dan mengevaluasi data dan informasi dengan metode yang
tepat.
5. Pastikan orang kompeten untuk menganalisis dan mengevaluasi data
yang diperlukan.
6. Membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan bukti,
seimbang dengan pengalaman dan intuisi.
Dari tindakan usulan yang sudah disebutkan berikut merupakan
implementasi yang dilakukan oleh perusahaan mengenai pengambilan
keputusan berdasarkan bukti.
21
planning/target dan data aktual dan sebagainya untuk memonitor
kinerja berdasarkan bisnis proses. Data tersebut tersedia untuk semua
orang yang bersangkutan dari top management hingga staff divisi.
Informasi tersebut lalu dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
karena data-data dalam Dashboard digunakan untuk menentukan tema
pada tahap PDCA. Kinerja yang kurang pada suatu bisnis proses akan
dijadikan prioritas untuk perbaikan. Setelah itu untuk memastikan
bahwa data dan informasi yang diperoleh akurat, perusahaan
menggunakan alat baku standar untuk mengukur dan mengumpulkan
data. Lalu membandingkan antara data yang diperoleh secara manual
dengan data secara otomatis/sistem. Alat ukur juga selalu dilakukan
kalibrasi agar alat ukur juga tidak terjadi error. Dan data defect diambil
dari data asuransi agar melibatkan pihak eksternal untuk mencapai
hasil yang lebih objektif.
7. Manajemen Hubungan
Untuk sukses yang berkelanjutan, suatu organisasi harus mengelola
hubungan dengan pihak yang berkepentingan, seperti suppliers. Alasan
dilakukannya ini karena pihak yang berkepentingan mempengaruhi kinerja
organisasi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu
pelanggan internal dari perusahaan adalah next process dan juga before
process. Keberhasilan berkelanjutan lebih mungkin untuk dicapai ketika
perusahaan mengelola hubungan dengan semua pihak yang
berkepentingan untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap kinerjanya.
Sehingga manajemen hubungan dengan jaringan pemasok dan mitra sangat
penting. Manfaat yang diperoleh saat menjaga hubungan yaitu (i)
peningkatan kinerja organisasi dan pihak yang berkepentingan melalui
merespons peluang dan hambatan yang terkait dengan masing-masing
pihak yang berkepentingan (ii) pemahaman umum tujuan dan nilai-nilai di
antara pihak yang berkepentingan (iii) peningkatan kemampuan untuk
menciptakan nilai bagi pihak yang tertarik dengan berbagi sumber daya
22
dan kompetensi dan mengelola risiko-kualitas yang berhubungan (iv)
sebuah rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang menyediakan aliran
stabil barang dan jasa. Setelah mengetahui manfaat yang didapat dari
manajemen hubungan yang baikberikut adalah tindakan yang dapat
diambil untuk melakukan hal tersebut:
1. Menentukan pihak yang berkepentingan terkait (seperti pemasok,
mitra, pelanggan, investor, karyawan, dan masyarakat secara
keseluruhan) dan hubungan mereka dengan organisasi.
2. Menentukan dan memprioritaskan hubungan pihak yang
berkepentingan yang perlu dikelola.
3. Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka
pendek dengan pertimbangan jangka panjang.
4. Mengumpulkan dan berbagi informasi, keahlian dan sumber daya
dengan pihak terkait yang berkepentingan.
5. Mengukur kinerja dan memberikan umpan balik kinerja untuk pihak
yang berkepentingan, yang sesuai, untuk meningkatkan inisiatif
perbaikan.
6. Membangun pengembangan dan peningkatan kegiatan kolaboratif
dengan para pemasok dan mitra.
23
tersebut meliputi biaya, keamanan, kualitas, accuracyattendance,
accuracydeparture, accuracyplanning, dan accuracyleadtime. Dari
faktor-faktor itu dilakukan pembobotan pada setiap faktor. Kemudian
manajemen akan memilih pihak dengan nilai yang paling tinggi sesuai
dengan kriteria-kriteria yang dibutuhkan.
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini diuraikan hasil kesimpulan dari analisa dan pembahasan yang
telah dilakukan, serta pemberian saran terhadap perusahaan.
6.1 Kesimpulan
Bagian ini menjelaskan bagimana penerapan tujuh prinsip manajemen mutu
terpadu di PT. Toyota Astra Motor pada divisi Vehicle Logistic Division (VLD).
2. Kepemimpinan : Atasan pada tiap organisasi dalam VLD telah menetapkan apa
yang menjadi visi, misi, strategi, kebijakan dan alur organisasi melalui
organization context dan organization structuire.
3. Keterlibatan Karyawan : Keterlibatan karyawan dalam VLD dilakukan dengan
menerapkan key performance index dimana performa dan pencapaian dari
karyawan dapat diukur secara kuantatif, sehingga dapat dilihat keterlibatan
karyawan dalam perusahaan dan employee satisfaction index yaitu untuk
mengukur kepuasan pekerja dalam perusahaan. Serta adanya cross functional
dimana departemen satu sama lain saling terlibat dalam mencapai satu tujuan.
25
berlangsung, berupa data target dan aktual untuk tiap organisasi atau divisi.
Apabila ada anomali maka akan mudah termonitor.
6.2 Saran
Penerapan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjamin mutu produk
maupun perusahaan sudah baik dan memenuhi apa yang terdapat pada teori,
sehingga dapat mencakup seluruh prinsip total quality management.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
28